REPORTASE edisi 04 November 2007 permainan uang Menteri Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman. Saat ini ia tercatat sebagai anggota aktif di Aliansi Jurnalis Independen Jakarta.
ISTIQOMATUL HAYATI Redaktur halaman Koran Tempo ini sudah banyak makan asam garam investigasi jurnalistik. Dia pernah terbang ke Taiwan seorang diri selama sepekan untuk mengikuti jejak perempuanperempuan dari Tangerang, Banten, yang diperistri oleh pria Taiwan. Pada pemilu 2004 lalu, ibu satu anak ini juga memenangkan fellowship dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk melakukan investigasi Pilkada. Kerjakerasnya mengungkap konglikong seputar pengadaan kertas suara berbuah manis. Sejumlah anggota KPU periode itu kini meringkuk di penjara.
MUSTAFA SILALAHI Ketertarikannya pada dunia jurnalistik dipicu oleh kegemarannya mengungkap fakta di balik cerita. Khususnya persoalan sosial politik di sekitarnya. Selain itu, pria berusia 28 tahun ini juga tak pernah segan menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbicara dengan sumber-sumber beritanya, berusaha untuk menggali informasi menarik. Lulusan Ilmu Komuni-kasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara ini bekerja di Koran Tempo sejak Desember 2005. Pengalaman jurnalistiknya yang paling berkesan sejauh ini adalah saat berjibaku menahan hujan dan dinginnya malam ketika melakukan pengintaian rumah salah seorang calo senjata. Mantan aktifis kampus ini tertarik mengikuti program fellowship investigasi Pilkada Jakarta ini karena keinginannya mengungkap fakta betapa para kandidat menggunakan segala cara untuk menjadi pemenang. DADAN M. RAMDAN Pria berambut gondrong ini adalah salah satu wartawan andalan koran Monitor Depok. Di koran itu, dia menjadi salah satu redaktur halaman. Dadan tertarik mengikuti program fellowship investigasi Pilkada Jakarta ini setelah menjadi
peserta training jurnalistik yang juga diadakan AJI, Juli lalu di Wisma Makara UI Depok. Lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung ini menjadi wartawan sejak empat tahun lalu. Karirnya dimulai dengan menjadi reporter sosial budaya untuk Majalah Cleopatra di Bandung, Jawa Barat.
ARIF KUSWARDONO Wartawan Majalah Tempo ini dua kali memenangkan penghargaan ”Apresiasi Jurnalis Jakarta” untuk kategori jurnalis media cetak terbaik pada 2006 dan 2007 lalu. Selain itu, lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang ini juga dua kali memenangkan penghargaan Anugerah Adiwarta Sampoerna untuk artikel politik terbaik se-Indonesia. Arif memulai karir jurnalistiknya sebagai koresponden Majalah Forum Keadilan di Semarang, Jawa Tengah. Pada 1998, dia pindah ke Jakarta dan bergabung dengan Majalah Tempo yang terbit kembali pasca reformasi. Saat ditanya bagaimana kesannya terlibat dalam fellowship peliputan investigatif Pilkada Jakarta, dia hanya berujar pendek, ”Saya belum puas membaca karya saya sendiri.”
AGUSTINUS EKO RAHARDJO Pria 30 tahun ini lebih akrab dipanggil Jojo. Dia lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya. Pertama kali mengenal dunia jurnalisme delapan tahun lalu saat menjadi reporter Radio Salvatore (kini Radio Sonora Surabaya) pada 1999 silam, saat masih duduk di bangku kuliah. Jojo sempat menjadi koresponden Tempo di Surabaya, sebelum pindah ke Jakarta dan bekerja sebagai reporter Radio CVC Australia. Sejak awal menjadi wartawan, pria yang baru saja menjadi ayah ini, sudah tertarik pada tema-tema human interest. Pengalamannya meliput bencana tsunami di Aceh, 2004 lalu, amat berbekas.
55