Menurut http://kbbi.web.id/, pegawai adalah orang yang bekerja pada pemerintah, perusahaan, dan sebagainya. Selanjutnya, kata “Pegawai� akan terus
digunakan
dalam
penulisan
Pedoman
PPKK
(Pencegahan
dan
Pengendalian Konflik Kepentingan) tersebut. 2. Kaitan Konflik Kepentingan dengan Korupsi Konflik kepentingan dapat mendorong seorang Pejabat mengalami kondisi dimana
pertimbangan
pribadi
mempengaruhi,
mendominasi,
bahkan
menyingkirkan profesionalitasnya dalam mengemban tugas. Pertimbangan pribadi tersebut dapat berasal dari kepentingan pribadi sendiri, kerabat atau kelompok yang kemudian mendesak atau mereduksi gagasan-gagasannya sehingga
keputusannya
menyimpang
dan
berimplikasi
buruk
pada
pelayanannya kepada publik.5 Pejabat tersebut merujuk pada pegawai yang bekerja pada sektor pemerintahan. Dalam konteks tersebut, terdapat hubungan erat antara perilaku konflik kepentingan dengan terjadinya korupsi. OECD (Economic Co-operation and Development) dengan tegas menyatakan, yakni; “Conflict of interest occurs when an individual or a corporation (either private or governmental) is in a position to exploit his or their own professional or official capacity in some way for personal or corporate benefit�. 6 Dengan kata lain, konflik kepentingan muncul ketika seseorang dapat menyalahgunakan jabatannya untuk keuntungan pribadi atau korporasi. Sementara itu, World Bank menyatakan bahwa korupsi adalah "the abuse of public office for privat gain".7 Kedua pengertian ini secara jelas menunjukkan adanya
kaitan
erat
antara
konflik
kepentingan
dan
korupsi.
Konflik
kepentingan tidak selalu mengakibatkan korupsi, namun korupsi selalu membutuhkan konflik kepentingan. Dampak terjadinya konflik kepentingan adalah maraknya korupsi yang dilakukan para pegawai pemerintahan. Menurut Laporan Global Corruption Barometer (Transparency International, 2013), korupsi di Indonesia terjadi secara masif dan sistemik, mulai dari kegiatan-kegiatan pelayanan publik dan keuangan yang dijalankan oleh birokrasi, hingga melingkupi lembaga-lembaga politik dan peradilan. 43