Dinamika Konflik dan Kekerasan di Indonesia

Page 141

Dinamika Konflik dan Kekerasan di Indonesia

konflik SDA di Aceh dan di Papua dikampanyekan sebagai gerakan separatis yang harus dibasmi dengan kekuatan Militer.40 Demonstrasi massa dianggap gerakan subversif dan menentang Negara. Menurut laporan dari KONTRAS, ratusan orang yang dianggap menentang negara “dihilangkan� dan ratusan yang lain ditangkap dan dipenjara dengan tuduhan yang tidak jelas.41 Akhir pemerintahan Orde Baru, didorong oleh demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa dan sejumlah kekuatan massa rakyat dari kalangan petani, buruh, aktivis lingkungan, dan akitivis HAM selama beberapa minggu, pada puncaknya pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia yang telah berkuasa selama 32 tahun, dan setelah itu mulainya suatu babak baru yang dikenal sebagai masa reformasi. 4.6 Periode Pasca Orde Baru Pemerintahan baru pasca Soeharto, mewarisi kekacauan yang kronis, warisan itu merupakan “jejak-jejak� zaman kolonial, pasca kemerdekaan, demokrasi terpimpin yang seumur jagung, dan kembalinya cara-cara kolonial pada zaman Soeharto. Warisan ini adalah suatu kondisi yang mengakibatkan semakin buruknya kualitas hidup mayoritas rakyat Indonesia akibat meluasnya eksploitasi sumberdaya alam dan agraria di Indonesia yang dilakukan dalam jangka waktu lama seperti paparan di atas.

Gerakan separatis yang dimaksud adalah Gerakan Aceh Merdeka, dan Organisasi Papua Merdeka, di 2 daerah ini terdapat sejumlah industri besar di bidang pertambangan (Freeport dan tambang gas alam di Arun), perkebunan, dan kehutanan. 41 Laporan akhir tahun Kontras 2009. 40

124


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Dinamika Konflik dan Kekerasan di Indonesia by Tifa Foundation - Issuu