
5 minute read
POTTER(Y) ALONG
Tiara Hardianti
Potter(y) Along is a project that accommodates activities for pottery craftsmen, particularly in the production and marketing process by utilizing existing technological advances. This project also invites beginners who are interested in pottery to learn about these processes.
Advertisement
Potter(y) Along merupakan sebuah proyek yang mewadahi kegiatan bagi pengrajin gerabah khususnya dalam proses produksi dan pemasaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Melalui proyek ini juga turut mengajak para pemula yang tertarik dengan kerajinan gerabah untuk mempelajari proses-proses tersebut.



Located on Jalan Mangunoneng, Bantul, Yogyakarta, this project occupies a land area of 6280 m². Where Yogyakarta itself is the largest pottery-producing area in Indonesia. Sited about 3 km from the Kasongan Pottery Tourism Village, it was an important consideration in choosing the location, with the village craftsmen being the main target as users of this project.
Berlokasi di Jalan Mangunoneng, Bantul, Yogyakarta, proyek ini menempati lahan seluas 6280 m². Di mana Yogyakarta sendiri merupakan daerah penghasil gerabah terbesar di Indonesia. Berjarak sekitar 3 km dari Desa Wisata Gerabah Kasongan menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan lokasi, dengan para pengrajin desa tersebut menjadi target utama sebagai pengguna proyek ini.


Proyek ini mengintergrasikan fasilitas layanan penyewaan mesin untuk produksi gerabah, kebutuhan area foto estetis untuk meningkatkan pemasaran serta memberikan pelatihan mengenai penggunaan mesin-mesin tersebut melalui overlap dan kontinuitas sirkulasi.
This project integrates machine rental service facilities for pottery production, needs an aesthetic photo area to improve marketing, and provides training on the use of these machines through overlap and continuity of circulation.
Proyek ini berdasarkan data mining yang menunjukkan adanya pergeseran pada perilaku pembelian masyarkat, di mana masyarakat cenderung lebih tertarik pada hal-hal yang terlihat estetis. Selain itu, penggunaan mesin-mesin baru untuk menghasilkan gerabah mendorong terjadinya multitasking serta mempermudah proses terjadinya produksi massal bagi para pengrajin.
This project is based on data mining which shows a shift in people's buying behavior, where people tend to be more interested in things that look aesthetically pleasing. In addition, the use of new machines to produce pottery encourages multitasking and facilitates the process of mass production for craftsmen.
Potter(y) Along ini terdiri dari 2 tingkat dan terbagi menjadi area untuk kegiatan produksi dan pemasaran. Pada tingkat 1 terdiri dari lounge yang tergabung dengan area showcase, ruang mesin, trainer office, plaza terbuka, sebagian area fotografi untuk aktivitas pemasaran serta area pengeringan dan area kiln untuk aktivitas produksi. Sementara itu tingkat 2 terdiri dari area design/workshop dan area 3D printer untuk kegiatan produksi, dan bagian lain area fotografi, area scanner 3D, serta area editing untuk kegiatan marketing dan juga toilet. Sirkulasi ramp digunakan untuk menghubungkan area produksi (design dan 3D printer area) yang berada di tingkat 2 dengan area produksi di tingkat 1 (drying dan kiln area). Di mana pada lorong ini selain berfungsi sebagai sirkulasi pada titik-titik tertentu juga digunakan sebagai tempat terjadinya pelatihan secara virtual. Lorong ini juga turut menghubungkan antara area aktivitas produksi dengan aktivitas area pemasaran yakni melalui area 3D scanner.


This Potter(y) Along consists of 2 levels and is divided into areas for production and marketing activities. 1st Level consists of a lounge fused with a showcase area, machine room, trainer office, open plaza, half of the photography area for marketing activities, and also a drying and kiln area for production activities. Meanwhile, 2nd level consists of a design/workshop area and a 3D printer area for production activities, and the other half are a photography area, a 3D scanner area, an editing area for marketing activities, and also toilets. The circulation ramp is used to connect the production area (design and 3D printer area) which is on the 2nd level with the production area on the 1st level (drying and kiln area). Where in this hallway other than as circulation, at some points it is also used as a place for virtual training. This hallway also connects the production activity area with marketing area activities, through the 3D scanner area.
DESIGN AREA
WORKSHOP AREA
Konektivitas yang terjadi melalui 2 cara yaitu overlapping dan kedekatan antar ruang. Pada area design/workshop dengan 3D printer konektivitas terjadi secara visual, audio dan juga fisikal untuk memudahkan pengawasan dalam proses pembuatan gerabah.
Connectivity occurs in 2 ways: overlap and distance between rooms. Between the design/workshop area and the 3D printer area, there is visual, audio, and physical connectivity to facilitate supervision in the pottery-making process.

Overlapping antara design area dengan workshop area terjadi melalui penggunaan moveable partition dengan sistem pivot. Saat digunakan sebagai design area, partisi ini akan membentuk kubikel-kubikel yang memberikan privasi pada penggunanya.


Dan saat digunakan sebagai workshop area, partisi ini akan dibuka sehingga lebih membentuk boundary di pinggir dan meja dapat dikumpulkan di tengah sehingga memudahkan kolaborasi antar peserta.
Overlapping between the design area and the workshop area is achieved by the use of movable partitions with a pivot system. When used as a design area, this partition will form cubicles that provide privacy to its users. And when used as a workshop area, this partition will be opened thereby it forms a boundary around the area and tables can be gathered in the middle to accommodate collaboration between participants.
Sementara itu, konektivitas antara 3D scanner area dengan editing area terbentuk melalui penggunaan elevasi yang memungkinkan penggunaan komputer secara 2 arah, yaitu dengan cara duduk saat untuk editing dan dengan cara berdiri saat untuk scanning. Sistem 2 arah ini juga didukung dengan sistem meja yang dapat dirotasi.
Meanwhile, the connectivity between the 3D scanner area and the editing area is formed through the use of elevation which allows the use of a computer in two-way, namely by sitting down for editing and by standing up for scanning. This two-way system is also supported by a rotatable table system.

Perspektif pada hallway yang digunakan untuk pelatihan secara virtual

Perspective on the hallway used for virtual training.


Perspektif pada plaza terbuka sebagai titik kumpul
Perspective on an open plaza as gathering point.
Perspektif pada lounge yang tergabung dengan showcase area
Perspective on the lounge fused with the showcase area.
Atap Pvc
PVC ROOFING
PORTAL FRAME BAJA
STEEL PORTAL FRAME
KOLOM BAJA
STEEL COLUMN
PARQUET FLOORING
KAYU PARKET
BRICK WALL
DINDING BATA
PLESTER
TEMPERED GLASS
KACA TEMPERED
Struktur utama yang digunakan pada proyek ini adalah kolom baja serta portal frame dengan material baja. Penggunaan portal frame ini berkaitan dengan bentang massa bangunan pada area produksi yang besar namun tidak dapat menggunakan kolom karena dapat mengganggu konektivitasnya terhadap area lain. Material yang digunakan untuk dinding merupakan dinding bata, di mana sebagian area di ekspos sementara sebagian lainnya dilapisi cat. Dinding solid dan kaca merupakan 2 jenis dinding yang digunakan pada pada lorong. Dinding solid digunakan pada titik area pelatihan dilakukan, sementara dinding kaca digunakan pada lorong yang digunakan hanya untuk sirkulasi saja.
The main structures used in this project are steel columns and portal frames with steel material. Reasoning the use of this portal frame relates to the wide span of building masses in production areas but cannot use columns because it can disrupt connectivity to other areas. The material used for the walls is brick, where some areas are exposed while others are covered in paint. Solid walls and glass are 2 kinds of walls that are applied for the hallway. Solid walls are used at the point of the training area, while glass walls are used in the hallways that only used as circulation.
