TGZINE
HIMPUNAN TEKNIK GEOFISIKA UNILA
STAY WELCOME TO THE GREAT CITY EDISI 5 TAHUN 2023
MAJALAH
01 SALAMREDAKSI 02 EDITORIAL 03 STRUKTURKEPENGURUSAN 05 APRESIASIPENGURUS 06 IT’SABOUTGEOFISIKA 07 GEOFISIKADALAMTAMBANG 09 BHUWANADAYI 10 KTI I 13 PERANINDSUTRISMELTER 15 ASTROPHILE I 16 KTI II himatgbhuwana@eng.unila.ac.id www.himatg.eng.unila.ac.id @himatgbhuwana HimaTGBhuwanaUnila @himatbhuwana.unila @wyq565p
PERUBAHANIKLIM 21 INSIDE 23 ANOMALICUACA 25 TEKATEKISILANG KTI III 30 BHUWANADAYII 31 GGTS 19 #EnergiIdealis HimpunanMahasiswaTeknikGeofiaikaBhuwanaUniversitasLampung Jl.Prof.Dr.SumantriBrojonegoroNo.1,GedungTeknikGeofisikaFakultasTeknikUniversitas LampungGeodngMeneng,BandarLampung35145 33 BBMD 35 ASTROPHILEII 36 SASTRA 27
HALO SEMUA!
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga majalah TGZine edisi kelima ini dapat terselesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota redaksi yang berkerja keras dalam pembuatan majalah TGZine serta seluruh pihak yang telah membantu kami. Tema edisi kali ini adalah "Stay: Welcome to The Great City" melanjutkan tema sebelumnya yaitu "New Beginning: New Spirit to Reach The Dream" . Stay: Welcome to the Great City menggambarkan bahwa setelah perjalanan panjang melewati semua kondisi dengan semangat dan awal yang baru akhirnya kita bisa kembali merasakan suasanya yang menyenangkan dan lebih pulih kembali.
Kami segenap tim redaksi majalah TGZine mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan majalah
TGZine edisi kelima ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk membenahi kekurangan dan kesalahan sehingga menjadikannya lebih baik. Selain itu, apabila ditemukan katakata yang kurang sopan dalam penulisan majalah ini, kami segenap pihak redaksi memohon maaf. Kami berharap dengan terlaksananya majalah
TGZine edisi kelima ini banyak masyarakat luas dapat lebih mengenal dan tertarik untuk mengetahui tentang Teknik Geofisika.
Salam, Tim Redaksi TGZine
TGZine Edisi 5 01
TGZine Edisi 5 02
TGZine Edisi 5 03
TGZine Edisi 5 04
GEOFHARY RADITYA
(PERWAKILAN JURUSAN PILMAPRES FAKULTAS TEKNIK)
TGZine Edisi 5 05
Teknik Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari aspek-aspek fisik
dan dinamik bumi serta mempelajari bagaimana melakukan
pengukuran dan pemrosesan data mengenai gejala-gejala alam
tersebut. Pada Teknik Geofisika dikembangkan teknologi untuk pemanfaatan sumberdaya bumi dan lingkungan alam dan mempelajari tentang mitigasi bencana kebumian.
geisika
Ilmu-ilmu yang dipelajari pada prinsipnya adalah segala sesuatu yang menyangkut bumi dan bagian-bagian padatnya. Pada proses
perkuliahannya teman-teman juga akan akrab dengan beberapa
perangkat lunak yang akan membantu teman-teman dalam
memodelkan gejala-gejala yang terjadi di bumi.
TGZine Edisi 5 06
Oleh: Muthia Farrasha
Ilmu geofisika adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan denganbumi,ataudapatjugadiartikanmendalamikajianbumidengan menggunakan prinsip-prinsip fisika. Ilmu geofisika ini memiliki peranan yang penting dalam menemukan sumber minyak bumi dan sumber daya mineral. Dalam industri perminyakan, data geofisika memainkanperanpentingdalameksplorasidanproduksiminyakdan gas. Karena sebagian besar cadangan minyak bumi terkubur jauh di bawahpermukaan,ahligeofisikamenemukanminyakdangasdengan membangun gambaran yang jelas tentang apa yang ada di bawah permukaan bumi. Metode yang paling umum dan efektif untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang permukaan bumi adalah metode seismik. Namun, dalam hal manajemen biaya, data gravitasi dan magnetik dapat memberikan cara yang hemat biaya untuk membantu dalam menginterpretasikan cekungan untuk mempelajari skalageologistrukturaldankedalamanhinggastudiruangbawahtanah pada tahap eksplorasi minyak dan gas. Alat analisis seismik lainnya menyediakanmetodeuntukmemetakankontakcairan,memperkirakan litologi, dan mengkarakterisasi fraktur reservoir. Data geofisika, dengan data kinerja inti, sumur, dan reservoir yang terperinci, dapat juga digunakan untuk pengawasan reservoir.
Aspek-AspekGeofisikaMinyakBerikut:
1. Desainsurveiindividu,tender,perencanaandanpengawasanlapangan
2. QA/QCsurveidikontrakkan
3. Reviewdanevaluasidatageofisikayangada
4. Manajemendatageofisika
5. Pemrosesandatageofisika
6. Interpretasigeologi/struktural/reservoir/geofisikayangterintegrasi
7. Manajemenprogrameksplorasi.
TGZine Edisi 5 07
Oleh: Soraya Tiana Dewi
Sumber:
Sumber:pinterest@theguardian
Di lapangan, geofisikawan melakukan berbagai metode geofisika untuk mengetahui kandungan sumberdaya alam yang
meliputi:
1. Metode kelistrikan (geolistrik) untuk mengetahui variasi resistivitasbatuan.
2. Metode kemagnetan yang bertujuan mengetahui variasi kerentananmagnetbatuan.
3. Metode gaya berat gravitasi yang digunakan untuk mendapatkan variasi cepat rambat gelombang di dalam batuan.
4. Metodetermometriuntukmengetahuivariasikonduktivitas panasbatuan.
5. Metode radioaktivitas untuk kandungan bahan radioaktif dalambatuan.
kelebihan Metode Geofisika Untuk Eksplorasi Mineral Dan Tambang yaitu memetakan area yang luas dengan cepat dan biaya yang efektif, menggambarkan variasi fisik yang halus dalam geologi yang mungkin tidak diamati oleh investigasi geologi lapangan mendeteksi kejadian berbagai macam deposit mineral.Metodegeofisikauntukeksplorasimineraldantambang bisadikategorikanberdasarkanpropertifisikyangdijelaskandi atas dilengkapi dengan klasifikasi dua kali lipat dari metode geofisikamenjadimetodepasifatauaktif.
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsipberita/peran-geofisika-dalam-eksplorasi-migas-dantambang
TGZine Edisi 5 08
COMPARISONOFGROUNDPENETRATINGRADARACQUISITION TECHNIQUESINVALIDATIONOFBUILDINGSPACEDIMENSIONS ATTHEFINALSEWAREPIPELINEOFEMBUNGB,UNIVERSITY OFLAMPUNG
SultanAlGhifari1*,AmbrosiusHernawanWibisono1,RestuWildanuAhadi1,IGedeBoyDarmawan1, Rustadi1
1ProgramStudiTeknikGeofisika,FakultasTeknik,UniversitasLampung (Jln. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1, Bandar Lampung 35145 Indonesia)
*Corresponding author’s email: sultan.algi12@gmail.com
Abstract.Thisstudyaimstodeterminethedifferencesinspatialdimensionsusingtwogroundpenetrating radar (GPR) acquisition techniques and correlate them with the actual dimensions. The research was conducted on April 19, 2022 at the final disposal pipe of Embung B, University of Lampung. Ground PenetratingRadar(GPR)isageophysicalmethodusedtodetectsubsurfacestructureswithshallowdepth, usinganelectromagneticwavesourceintheformofradar,usuallyinthe10MHzto1GHzrange.Thetool used is a Multichannel GPR with a support instrument for sea (water level) acquisition, with the aim of makingitmoremobileinmeasurement.ThemeasurementdataisthenprocessedusingReflexwsoftware. Data processing (filtering) carried out in this study includes static correction, dewow, bandpass filter, background removal, gain function, fk-filter and then horizon picking is carried out to determine the boundariesofthespatialstructureontheacquisitiontarget.Theresultsobtainedfromthetwofinalsewers, thetypeofanomalyfromtheradargramdepictsasquareandhyperbolicslabthatshowsacuboid(line1)and cylindricaltarget(line2).Geometrically,theantennaacquisitiontechniqueperpendiculartopath1getsa widthof1.12metersandalengthof0.995meters.Whiletheacquisitiontechniqueoftheantennaalonewith line 1 gets a width of 0.991 meters and a length of 0.996 meters. Then for the acquisition technique perpendicular to line 2, it gets a diagonal (length and width) of 0.8 meters and the acquisition technique paralleltoline2getsadiagonallengthof0.89metersandalengthof0.78meters.Basedontheresultsofthe error calculation, it was found that the perpendicular acquisition technique on lanes 1 and 2 obtained a relativelysmallererrorvaluecomparedtotheparallelacquisitiontechniqueonbothpaths(closetooriginal value).
Keywords:GPR,pipeline,acquisition
1.Introduction
In this modern era, to drain clean water, waste, and naturalgas,werelyonsubsurfacepipes.Subsurface utility networks sometimes require maintenance, repairs,andtheadditionofnewpipes.However,the utilitynetworkissometimesnotwellmapped,soits position and dimensions are often not known with certainty This will increase the risk of damage to existing utilities [2]. In such a scenario, only detecting the pipe at a specific location may not be sufficientinformation.Oneofthesolutionsusedfor this problem can use the GPR method GPR resolution is not only to determine the presence of pipes, but can also be used to determine pipe diameters, pipe materials, or pipe filling materials (egair,water)[3].
Identificationofthepresence of water pipes, gas pipes, electricity cables and underground telecommunication cables to find out the utility network can use the Ground Penetrating Radar (GPR) method or better known as the Georadar method. This method is one of the active geophysical
methods, which is a method that uses artificial sources to observe the anomalous response of subsurface objects with results that can be directly observed. The GPR method basically utilizes the propagation and radiation properties of electromagneticwavesthatshowreflectionsfroma material.The type of wave used is radio waves at a frequencyof1MHz-1000MHz[1].Theamountof penetration or depth that can be achieved by radar wavesisverydependentonthesizeofthefrequency used. The smaller the frequency of the transmitter antennaused,thegreaterthepenetrationachievedby theradarwaveandviceversa.Whenradarwavesare emitted from the transmitter, they will produce reflection waves with different amplitudes The amplitude of the reflected wave recorded at the receiver depends on the electromagnetic properties oftheobjectbeneaththesurfacethattheradarwave passes through. The electromagnetic properties of various materials that exist below the surface are closelyrelatedtothecompositionofmineralsbelow thesurface[5].
TGZine Edisi 5 10
The velocity factor of electromagnetic waves in variousmediumsisbasedonthespeedoflightinair, the relative dielectric constant, and magnetic permeability.Theotherfactoristhetypeofmaterial and is a function of the relative permittivity of the material.
2.DataandMethodology
2.1.Researchprocedure
ThedatausedareprimarydatatakenonJuly5,2022. The data acquisition was carried out at Embung B, University of Lampung using theAkula 9000 GPR with a frequency of 100 Mhz. There are two paths (A1andA2)passingthroughtheobjectintheformof a 1 x 1 meter concrete pipe. The acquisition techniqueonthetrajectoryiscarriedoutparalleland perpendiculartothe5-meter-longline.
areasothattheradargramweseeisclosetotheactual situation.
• Subtract Mean (Dewow) is a processing step performed to eliminate very low frequencies recordedintheradargram.
• The Butterworth bandpass is determined by the setting of two frequency values. The first point determines the low-frequency cut, the second determinesthehigh-frequencycut.
•BackgroundRemovalaimstoeliminatenoisethat always appears consistently throughout the profile so that it covers the actual signal in the horizontal direction
• Gain aims to re-strengthen the lost amplitude in suchawaythatitseemsasifeachpointhasthesame energy
•Velocityanalysisisthedeterminationofthespeed of propagation of electromagnetic waves on the subsurfacematerial,thenconvertingthetraveltime tothedepthofpenetration
• Horizon Picking is done by determining the location of the boundary layer and concrete pipe as shownintheGPRdata.
• Dimension Difference Comparison isconducted to compare the dimensions between the radargram data generated by GPR and the physical measurement data so that the difference and error valuebetweenthetwodatacanbeknown.
2.3.DataInterpretation
Based on the results of the processing, the data is analyzed and interpreted to obtain some important information related to the characteristics of the mediumandobjectunderstudy.Thefrequencyused at the time of data collection is very helpful in the interpretation process. High frequency will provide excellent resolution so that the recorded image will beseenclearly,especiallyiftheobjectbeingtargeted is conductive. In addition, a comparison of the physical dimensions of the concrete pipe data with theGPRdatadimensionsisalsocarriedout.
3.ResultsandDiscussion
GPR measurement in this study uses a monostatic mode radar reflection profiling configuration where the transmitter and receiver antennas move simultaneously (combined in one antenna) and the display on the radargram is a collection of each observationpoint
2.2.
Dataprocessing
GPR data processing aims to produce a good GPR cross-section profile so that based on the GPR crosssection the state and shape of rock layers (reflectors)andutilitiescanbeinterpretedaccording tothedesiredtarget.
•StaticCorrectionStaticCorrectionaimstomake theradargrammatchthetopographyofthesurvey
3.1.PickingResult
In the field survey, the results of measuring the dimensionsoftheacquisitiontargetspacehavebeen obtained,whereonline1withthedimensionsofthe cube, the length and width are 1 meter, and there is concreteonthepipewithalengthof1meter Online 2 with cylindrical dimensions, the diameter is 1 meter, and there is concrete above the pipe with a length of 1 meter. Based on the picking results, the upper, lower, left, and right limits of each track are obtained. This is used to determine the length and widthofthedimensionsofthetargetspace,whichis then calculated to determine the dimensions of the building.
Figure1.GPRDataRecordingScheme[4].
(a) (b) Figure2.(a)SurveyDesignatEmbungBUnila,(b) ConcretePipeatEmbungBUnila
TGZine Edisi 5 11
Basedontheresultsofprocessingdata,online1after horizonpicking,theresultsobtainedarelength0,995 m and width 1,12 m with parallel acquisition technique. As for the perpendicular acquisition technique, the results are obtained with a length of 0,996 m and a width of 0,991 m. On line 2, with a cylindrical dimension pipe target, the results obtained with the acquisition technique perpendiculartothelength0,8mandwidth0,8m.As for the parallel acquisition technique, the results obtainedwithlength0,78mandwidth0,89m.
3.2.
ComparisonResults
From the results of the calculation of the measured andcalculatedspatialareaerror,theresultsonpaths 1and2withtheperpendicularacquisitiontechnique showarelativelyverysmallerrorvalueof1.29and 0.76%. While for paths 1 and 2 with parallel acquisition techniques, the results obtained with relatively larger error values, namely 11.44 and 7.09%.Thisisthoughttobeduetotheexistingnoise. This is because the data collection location has a relatively narrow access path, while the tools used havelargerdimensionsthanthelinebody.Sothatthe GPR tool and antenna are affected by noise on the surfacesuchasanironpillarnearline1.
4.Conclusions
Basedontheresultsofdataprocessing,theresultsof the radargram do not show a parabolic reflection in thecylindricalshape,thisisbecauseitusesamedium frequency device (100 Mhz), so the satellite dish is not very visible on the radargram. Based on the comparisonresults,
it was found that the perpendicular acquisition technique on paths 1 and 2 obtained a relatively smaller error value compared to the parallel acquisitiontechniqueonbothpaths.Itcannotbesaid thattheacquisitiontechniqueusedismoreeffective thanotheracquisitiontechniques.Furtherresearchis needed using the GPR method with a higher frequencytoobtainapenetrationdepththatmatches thetarget(pipe).Thenitisnecessarytopayattention to field conditions, so as to minimize noise on the surfaceandmaximizetheresultsoftheradargramfor thenextresearch.
Acknowledgments
Thank you to all lecturers and employees of the Department of Geophysics Engineering, University of Lampung who have motivated us in completing this paper and for allowing us to borrow GPR tools andaplacetocarryoutthisresearch.
References
AnnanAP 2003 Ground Penetrating Radar Principles,Procedure&ApplicationsSensors& SoftwareInc.
Jaw S W and Hashim M, 2013 Locational Accuracy Of Underground Utility Mapping Using Ground Penetrating Radar Tunnelling and Underground Space Technology 35 20–29 doi:10.1016/j.tust.2012.11.007
Jazayeri S, Klotzsche A, and Kruse S 2018 ImprovingEstimatesofBuriedPipeDiameterAnd Infilling Material From Ground-Penetrating Radar ProfilesWithFull-WaveformInversion
G E O P H Y S I C S 8 3 ( 4 ) H 2 7 – H 4 1 doi:10.1190/geo2017-0617.1
Lester J and Bernold L E 2007 Innovative Process to Characterize Buried Utilities Using Ground Penetrating Radar Automation in C o n s t r u c t i o n 1 6 ( 4 ) 5 4 6 – 5 5 5 . doi:10.1016/j.autcon.2006.09.00
Luga A dan Ivansyah O 2019 Identifikasi Pipa Metal Bawah Permukaan Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR) Prisma FIsika7(1)20–29.
Reynolds J M 1997 An Introduction to Applied and Enviromental Geophysics Jhon Wiley andSons LtdEngland.
Syukur M 2009. Pemetaan Batuan Dasar Sungai Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar Skripsi Program Studi Geofisika Universitas Indonesia.
(a) (b)
Figure3.(a)Line1withParallelAcquisitionTechnique,(b) Line1withPerpendicularAcquisitionTechnique
(a) (b)
Figure4.(a)Line2withParallelAcquisitionTechnique,(b) Line2withPerpendicularAcquisitionTechnique
TGZine Edisi 5 12
Dalamindustripertambanganminerallogam,smeltermerupakanbagiandariprosessebuahproduksi, mineral yang ditambang dari alam, biasanya masih tercampur dengan kotoran yaitu material bawaan yang tidak diinginkan. Smelter itu sendiri adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir Proses tersebut telah meliputipembersihanminerallogamdaripengotordanpemurnian.
Sumber:epicentrum.co.id
Data menunjukan bahwa SDAnikel di Indonesia sangat mendukung untuk meningkatkan ekonomi, mulai dari ekspor maupun investasi. Investasi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan harta kekayaan yang dimiliki secara produktif. Investasi dapat dilakukan di Pasar Modal dalambentuk saham yang memilikiperan pentingdalamkegiatanekonomi.Investasi smelter nikeldinilaimemberikankontribusibesarterhadapPenanamanModalAsing(PMA)Indonesiadalam enamtahunterakhir.Halinitidakterlepasdarikebijakanhilirisasitambangyangtengahdidorongoleh pemerintah sehingga memerlukan pembangunan pabrik pemurnian atau smelter. Dalam perkembangannyauntuksektorsumberdayaalamenergidanmineral,pemerintahtelahmenerbitkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 11 tahun 2019 yang mewajibkan perusahaan untuk mendirikan smelter (pemurnian), kebijakan hilirisasi mineral dimaksudkanuntukmeningkatkannilaiekonomibarang,akantetapitanpamemperkuatbasisproduksi (pasokan) di hulu, smelter-smelter domestik akan kesulitan memperoleh bahan baku untuk diolah menjadiprodukbernilaitambahtinggi.
TGZine Edisi 5 13
Oleh: Izridho Muhammad Miftahudin
DampakpositifnilaitambahHilirisasiNikelyaituPeningkatannilaitambahPengembanganindustrihilirmineral Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Kesempatan kerja, Peningkatan kemampuan teknologi dan SDM. Ekspor mineral, serta menumbuhkan ekonomi nasional. Investasi pada proyekpembangunan smelter di Indonesia menunjukan ketertarikan investorAsing yakni salah satunya adalah ElonMusk,pengusahaiconmobillistrikduniayangsecaralangsungmenyatakanketertarikannyasecaraterbuka pada produk nikel dari Indonesia dan LG Solution dari Korea Selatan yang telah menadatangani kesepatakan Investasi (MoU) sebesar US$ 9.8 Milliar setara atau Rp. 142 trilliun untuk perkembangan industri nikel terintegrasi di Indonesia. Chengxin Lithium China mengumumkan akan mengambil 65 persen saham dalam proyek lithium senilai US$350 juta atau Rp5 triliun di Indonesia untuk membangun kapasitas produksi di luar negeri.proyekpabrikyangakanmembuatbahankimialithiumuntukbateraikendaraanlistrik(EV)danberlokasi diIndonesiaMorowaliIndustrialPark(IMIP)diSulawesiTengah.
Sumber:epicentrum.co.id
DalammendukungperkembanganindustrinikelyangterintegrasimakaPemerintahakanmeningkatkanhilirisasi nikel dalam negeri yang salah satunya dengan peningkatan jumlah smelter. Pemerintah menargetkan pembangunan 53 smelter hingga 2024 mendatang , dimana pada 2021 terdapat 19 smelter telah berdiri dengan tambahan 4 smelter ditargetkan rampung pada akhir tahun. Keempat smelter tersebut adalah milik PT Aneka
TambangTbk.denganprogres97,7persen,PTSmelterNikelIndonesia(100persen),PTCahayaModernMetal Industri (100 persen), dan PT Kapuas Prima Citra dengan progres pengerjaan mencapai 99,87 persen pada
PeraturanMenteriESDMNomor11Tahun2019tentangPerubahanKeduaAtasPermenESDMNomor25Tahun 2018tentangPengusahaanPertambanganMineraldanBatubarayaituperJanuari2020,bijihnikeldengankadardi bawah1,7persentidakdapatdikirim/diekspormentah-mentahkeluarnegeri,Keputusantersebutdilakukandalam upayamenjagacadangannikeldenganmempertimbangkankeberlanjutanpasokanbahanbakudarismelteryang sudahada.
TGZine Edisi 5 14
OCTA DELLA PUSPITA SEKAR ARUM F . SEKAR ARUM F . INTAN DEMASI TGZine Edisi 5 15
Analisis Index Overlay UntukPemetaanKawasanBerpotensi BanjirdiGowa,ProvinsiSulawesiSelatan
TectonaPutraEpriyanPratama1*,Supardi1,WinonaPutriPrihadita1,SebrinaPutriRamadhani1,ViviPutriYuliatama1, WulanSafitri1,HendunNauraSyifa2
1Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, Bandar Lampung, Lampung 35141
2Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Jl. Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat 16424
Abstrak:Padaawaltahun2019KabupatenGowadilandabencanabanjiryangmenelankorbanjiwa,akibat dari hujan dengan intensitas tinggi yang terus melanda kabupaten ini. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kawasan rawan banjir pada Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan dan mengantisipasi dampak dari bencana banjir, baik untuk respons darurat, pemulihan setelah bencana, penetapan strategi untuk mitigasi bencana, serta perancangan penggunaan lahan yang dapat menyimpan air dan menggabungkannya dengan pembangunan berkelanjutan. Dalam penentuanparameterbanjirdigunakanmetodeAnalisis Weighted Scorring padaDatacurahhujanrata-rata bulanan tahun 2012-2019, DEM SRTM wilayah Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, dan peta wilayahKabupatenGowa,ProvinsiSulawesiSelatan,yangkemudiandapatdigunakanuntukmenghitung, mengetahuidanmenentukantingkatansertaparameter-parameterkerentananbanjirsertadapatdilakukan analisis untuk menentukan tingkat kerawanan banjir yang menghasilkan model klasifikasi tingkat kerawananbanjir Sehinggaakandihasilkanpetamengenaipotensibencanabanjirpadawilayahpenelitian. Di mana hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa daerah Gowa memiliki kelas lereng datar, dengan kelasdrainaseburuk-sangatburuk,kemudiantutupanlahanmerupakansawahdanjugapemukimandengan hujantahunansebesar2000-2900mm/thn.
Katakunci:banjir,drainase, index overlay,pemetaan, weighted scorring
1.PENDAHULUAN
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang banyakterjadidiIndonesiaakhir-akhirini,terutama di saat musim penghujan Bencana ini tidak mengenalwilayahperkotaanataupunpe-desaandan tentunya memakan banyak kerugian material maupun korban jiwa. Penyebab bencana ini tak hanya disebabkan oleh manusia yang kerap kali mengalih fungsikan daerah yang seharusnya dapat meresap air menjadi lahan perkebunan, pertanian bahkan lahan perindustrian, namun selain itu ada beberapa faktor alam yang dapat menimbul-kan banjir, seperti kelerengan di suatu daerah dan juga kemampuan tanah dalam menyerap air hujan
Daerahdataranbanjiradalahdaerahdataranrendah di sisi sungai yang memiliki elevasi sangat landai dan relatif datar. Aliran air menuju sungai yang
lambat akibat dataran banjir ini, mengakibat-kan
daerah tersebut rawan terhadap banjir baik oleh
luapan air sungai maupun karena hujan lokal
Bencana banjir umumnya terjadi terutama pada
daerahyangdilaluisungaibesardengandebitbanjir yang besar (Martha 2011) Kabupaten Gowa, Sulawesi selatan, dengan luas daerah 1.883,32 km²
serta jumlah penduduk sebanyak 752 896 jiwa
dengan persebaran penduduk 400 jiwa/km². BerdasarkantotalluaswilayahKabupatenGowa,
sebanyak35,30%mempunyaikemiringantanahdi atas 40o, dan 35,06 % dengan kemiringan tanah di atas 40o yaitu pada wilayah Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya serta Tompobolu. Kabupaten Gowa dilalui oleh sungai-sungai yang diketahui cukup besar berkisar lima belas sungai. Sungaidenganluasdaerahaliranpalingbesaradalah sungaiJeneberangdenganluasaliran881km²serta Panjang sungai 90 Km. Oleh karena itu, adanya daerah aliran sungai atau DAS di wilayah ini, ditambah lagi dengan Kabupaten Gowa di bagian utara memiliki tingkat kelas curah hujan paling tinggiantara70-80mm/blndengandaerahcakupan paling luas di bandingkan dengan daerah lain perlu diketahui daerah mana yang memiliki kerawanan terhadapbencanabanjir.SistemInformasiGeografis sangatbergunabagisuatucakupanluasperusahaan swastadanpemerintahuntukmenjelaskanperistiwa, meramal-kan hasil, dan strategi perencanaan (Suhardiman, 2012) Untuk itu dengan menggunakan sistem informasi grafis (SIG) maka kita dapat mem-permudah mengidentifikasi daerah yangmemilikikerentananakanbencanabanjirlebih besar dari daerah lainnya di Kabupaten Gowa ini meng-gunakanbeberapaparameterpenyebabbanjir seperti peta kelas ketinggian, kelas lereng, kelas drainase,bentuklahan,tutupanlahandanjugacurah
TGZine Edisi 5 16
hujan. Dengan menggunakan metode overlay atau tumpang susun, kerawanan banjir dapat diidentifikasisecaracepat,mudahdanakuratkarena metodeinimerupakanpenyatuanlebihdarisatupeta sehingganantinyamenghasilkanpetadenganatribut daribeberapapetatersebut.Olehkarenaitunantinya hasil dari penelitian ini penting untuk mengetahui tingkat kerawanan bencana banjir di Kabupaten Gowa.
2.BAHANDANMETODEPENELITIAN
2.1WaktudanLokasiPenelitian
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah
Kabupaten Gowa, Provinsi Provinsi Sulawesi Selatan (Gambar 1). Penelitian dimulai dari bulan November 2019 sampai Desember 2019 di Gedung L Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
Wilayah penelitian adalah wilayah Kabupaten Gowa,ProvinsiSulawesiSelatan.KabupatenGowa beradapada12°38.16'BujurTimurdariJakartadan 5°33.6' Bujur Timur dari Kutub Utara. Sedangkan letak administrasinya antara 12°33 19' hingga
13°15 17' Bujur Timur dan 5°5' hingga 5°34 7' Lintang Selatan dari Jakarta. Kabupaten Gowa merupakandaerahotonom,disebelahutaraber-batasan denganKotaMakassarsertaKotaMaros.Disebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Sinaji, Bulukumba dan Bantaeng. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Takalar serta Jeneponto, dan di bagian Baratnya berbatas-an denganKotaMakassardanTakalar
2.2.AlatdanBahan
Peta ini diolah dengan bantuan software ArcGIS
10.3. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini antaralain:Datacurahhujanrata-ratabulanantahun
2012-2019,citraLandsat,petatematik,DEMSRTM wilayah Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, dan peta wilayah Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan yang bersumber dari USGSEarthExplorer
2.3TahapanPenelitian
Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, pengolahandata,analisisdantahappenyelesaian.
3.HASILDANPEMBAHASAN
3.1TutupanLahan
Padapetatersebutpenutupanlahandidominasioleh hutan, kemudian di urutan kedua penutupan lahan yangtersebardiKabupatenGowaialahsawahyang didominasi pada bagian barat Kabupa-ten Gowa. Selanjutnya disusul oleh tutupan lahan semak. Kemudian tutupan lahan berupa ladang mendominasi di bagian selatan kabupaten gowa. Pemukimanpendudukkebanyakmendiamidi
daerah barat laut dari Kabupaten Gowa. Selanjutnyaterdapatduadaerahtutupanlahanberupadanau. Dandaerahtutupanlahanpasirdisekitarsalahsatu danau tersebut. Daerah kebun rawa dan tambak memiliki daerah yang sangat kecil pada Kabupaten Gowa.
Gambar1.PetaPenutupanLahanKabupatenGowasebagai daerahpenelitian Analysis Index Overlay untukPemetaan KawasanBerpotensiBanjirBerbasisSIG
3.2CurahHujanTahunan Adapun deskripsi peta curah hujan yang di buat adalahpetacurahhujanrata-ratapertahundanpeta curah hujan rata-rata per bulan (dalam tiga bulan puncak selama musim hujan). Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan termasuk salah satu kabupaten yang memiliki tingkat curah hujan tahunan dalam periode 20 tahun dari setiap stasiun hujan. Pada Kabupaten Gowa sendiri di beda kan menjadi 3 klasifikasi tingkat hujan yaitu: paling tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan peta di atas dapat dilihat bahwa Kabupaten Gowa memiliki tingkat curah hujan yang sedang paling luas dibandingkandenganyangkeringdansangatkering. Dengantingkatkelascurahhujansebesar2000-2900 mm/thn. Daerah yang kering dengan tingkat kelas curahhujansebesar1500-2000mm/thn.Sedangkan daerah yang sangat kering dengan tingkat kelas curah hujan sebesar <1500 mm/thn (Gambar 9).
MakadariitudaerahKabupatenGowainitermasuk memiliki tingkat kelas curah hujan tahunan tingkat sedang sangat luas dibandingkan dengan daerah yangkeringdansangatkering
TGZine Edisi 5 17
Gambar2.PetaCurahHujanTahunanKabupatenGowa sebagaidaerahpenelitian Analysis Index Overlay untuk PemetaanKawasanBerpotensiBanjirBerbasisSIG
3.8 Kejadian Banjir dan Hubungannya dengan PetaRawanBanjir
Peta kelas rawan banjir dihasilkan dari overlay beberapa parameter yang telah dibuat dengan melakukan pembobotan 2, peta kelas rawan banjir tersebut dibagi menjadi tiga kelas yaitu cukup rawan,rawandansangatrawan,namunpadapetaini daerah cukup rawan memiliki daerah yang lebih kecil dan daerah sangat rawan lebih meluas dan tersebardihampirseluruhKabupatenGowa.Untuk karakteristik pada daerah cukup rawan terdiri dari tutupan lahan berupa lading sawah dan semak, dengandrainasebaukhinggaburukdenganlereng015%, untuk kelas rawan tutupan lahannya merupakan hutan sawah, semak dan lading, dengan kelerengan 0-30%. Sedangkan pada daerah rawan tutupan lahannya merupakan sawah, pemukiman, hutan, lading hingga danau. Dengan kelerengan yang didominasi oleh 0-5% dan kelas drainasenya burukhinggasedang.
DAFTARPUSTAKA
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika. (2013).Analisis hujan Bulan Januari 2013. Buletin BMKG.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2013). Bencana di Indonesia 2012. Bisnis Indonesia. (2012). 13 Sungai di Jakarta Berpotensi Banjir Handbookedisi21November2012.
Darmawan, K., & Suprayogi, A. (2017). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Overlay Dengan Scoring Berbasis Sistem Informasi Geografis JurnalGeodesiUndip,6,31-40.
Junedi, H. (2010). Perubahan Sifat Fisika Ultisol Akibat Konversi Hutan Menjadi Lahan Pertanian.JurnalHidrolitan,1:10-14.
Kodoatie,Robert,J.,&Roestam,S.(2006). Pengelolaan Bencana Terpadu. Jakarta, Penerbit YarsifWatampone.
Linsley,R.K.,Kohler,M.A.,&Paulhus,J. L. (1975). Hydrology for Engineers Tokyo, Mc GrawHillKogakushaLtd.
Malingreau, J. (1977). Apropose Land Cover/ Land Use Classification And its Use With RemoteSensingDatainIndonesia. The Indonesian journalofGeography,7.6-7.
Manongga, D., Papilaya, S., & Pandie, S. (2010). Sistem Informasi Geografis Untuk Perjalanan Wisata di Kota Semarang. Jurnal Informatika,10,1-9.
Martha, A (2011) Pemetaan Kawasan
Daripetakelasrawanbanjirtersebutterlihatbahwa daerah yang memiliki tingkat kerentanan akan banjir merupakan daerah barat dari Kabupaten Gowa yang terdiri dari Kecamatan Bontonompo, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kecamatan Bajeng, Kecamatan Barombong, Kecamatan
Pallangga, Kecamatan Somba Opu, Kecamatan Bontomrannu, Kecamatan Pattalasang, Kecamatan
Parangloe, Kecamatan Manuju, Kecamatan Bungaya. Kerawanan banjir didapatkan melalui prosespembobotandan scoring padatiapparameter kerawanan.
UCAPANTERIMAKASIH
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan artikel ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapanterimakasihkepadasemuapihakyangsudah terlibat di dalam proses pembuatan artikel ini terutamakepadadosenpembimbing.
Berpotensi Banjir Menggunakan Sistem Informasi Georafis(StudiKasusKabupatenIndramayu,Jawa Barat). Skripsi. Departemen Ilmu Tanah Dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian, Institut PertanianBogor
Matondang, J. P. (2013). Analisis Zonasi DaerahRentanBanjirDenganPemanfaatanSistem InformasiGeografis. Skripsi.ProgramStudiTeknik GeodesiUniversitasDiponegoro;Semarang.
Putra,D.B.,Suprayogi,A.,&Sudarsono,B. (2019). Analisis Kerawanan Banjir pada Kawasan Terbangun berdasarkan Klasifikasi Indeks EBBI (Enhanced Built-Up and Bareness Index) Menggunakan SIG (Studi Kasus di Kabupaten Demak).JurnalGeodesiUndip,8,93-102.
Gambar3.PetaKelasRawanBanjirKabupatenGowa sebagaidaerahpenelitian Analysis Index Overlay untuk PemetaanKawasanBerpotensiBanjirBerbasisSIG.
TGZine Edisi 5 18
Iklim merupakan agregat jangka-panjang dari cuaca. Iklim lebih dari sekedar ekspresi kondisiatmosferisrata-rata.Untukmenggambarkansecaraakuratkaraktersuatutempat atau area, variasi dan kondisi ekstrem juga harus dipertimbangkan. Iklim sangat mempengaruhi hakikat kehidupan tumbuhan dan hewan, tanah, serta banyak proses geologis eksternal. Iklim mempengaruhi manusia juga. Meskipun iklim berdampak signifikan bagi manusia, kita belajar bahwa manusia juga memiliki pengaruh kuat terhadapiklim.Faktanyaperubahaniklimglobalsaatiniyangdisebabkanolehmanusia adalahisulingkunganglobalpenting.Tidaksepertiperubahandalammasalalugeologis, yangmempresentasikanvariasialam,perubahaniklimmoderndidominasiolehpengaruh manusiayangcukupbesarsehinggamerekamelampauibatas-batasvariabelalami.Selain itu,perubahaninikemungkinanberlanjutselamaberabad-abad.Efek-efekdariperlakuan tidak jelas pada iklim dapat sangat mengganggu tidak hanya bagi manusia, tetapi juga padabanyakbentukkehidupanlain.
Manusia telah memodifikasi faktor-faktor iklim penting seperti albedo permukaan, kecepatanevaporasi,dananginpermukaan.Aktivitasmanusiamenghasilkanperubahan iklimmelaluipelepasankarbondioksida(CO2)dangasgasjejak.Manusiamelepaskan CO2 ketika mereka menebang hutan dan ketika mereka membakar bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas alam. Lebih dari setengah karbon yang dilepaskan manusia diserap oleh materi tumbuhan baru atau terlarut dalam samudra. Sekitar 45 persennya tetap berada di atmosfer, dimana ia dapat mempengaruhi iklim selama berdekade-dekade. Sebagai akibat tersimpannyapanas ekstra akibat penambahan CO2, atmosfer bumi telah menghangat sekitar 0,8ºC selama 100 tahun terakhir, sebagian besarnya sejak 1970-an. Temperatur diproyeksikan akan naik sebesar 2º sampai 4,5 ºC lagidimasadepan.Gas-gasmetana,nitrogenoksida,danCFCjugamemainkanperanan pentingdalammenaikkantemperaturglobal.
Sumber:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/48014/kondisi-bumikian-mengkhawatirkan-bmkg-ajak-masyarakat-kontribusi-tahanlaju-perubahan-iklim/0/artikel_gpr
TGZine Edisi 5 19
Oleh: Jesica Nurlaili
LangkahBMKGdalammenahanlajuperubahaniklim:
• Meningkatkansistemperingatandinicuacadaniklim.
• Memperluas jaringan komunikasi dalam penyebaran informasi peringatan dini, terutamapadadaerah3T(tertinggal,terdepan,danterluar)
• Meningkatkan observasi, analisis, prediksi, hingga perhitungan numeris dalam memantaucuacadaniklimdiIndonesia.
• Melakukanpeningkatankualitasteknologiperalatan,danSDMyangadadiBMKG
• MembanguntowerGRK(GasRumahKaca)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati baru meresmikan Tower Gas Rumah Kaca (GRK) di Kototabang, Kecamatan Palupuh, KabupatenAgam,SumatraBarat(Sumbar)Senin(20/3/2023)lalu.Toweryangdibangun di Stasiun GlobalAtmosphereWatch (GAW) Kototabang itu, merupakan implementasi darisisteminformasigasrumahkacaglobalterintegrasipertamadiIndonesia.Peresmian bersamaandenganperayaanpuncakHariMeteorologiDuniayangKe-73.Melaluisistem informasi GRK, itu memberikan bukti partisipasi Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim. Di situ akan terlihat perkembangan gas rumah kaca, salah satunya konsentrasi CO2 atau karbondioksida sebagai salah satu yang dianggap paling sensitif meningkatkansuhuglobal.
Sumber:hijauku.com
TGZine Edisi 5 20
TGZine Edisi 5 21
Sumber: https://www.republika.id/posts/32243/anomalicuaca
Anomaliadalahpenyimpanganataukeanehanyangterjadiataudengankatalain tidaksepertibiasanya.Anomalijugaseringdisebutsebagaisuatukejadianyang tidak bisa diperkirakan sehingga sesuatu yang terjadi akan berubah-ubah dari kejadian biasanya. Pengertian anomali cuaca menurut para ahli adalah kondisi tidak teraturnya cuaca yang menyimpang dari keadaan normalnya secara ratarata. Secara singkat anomali cuaca adalah fenomena cuaca yang tidak seperti biasanya.Secaraharafiah,anomaliiklimadalahpergeseranmusimdarirata-rata normalnya.EmpatfaktordominanpenyebabanomaliiklimadalahSSTNINO, arah angin, beda tekanan udara permukaan di Darwin dan Tahiti, serta Indian OceanDipole.
AdatigapolahujandiIndonesia,yaitupolamonsunal,polaekuatorial,danpola lokal. Wilayah dengan pola monsunal paling terpengaruh anomali iklim dan sebagianbesarsentrapadidiIndonesiaberadadiwilayahini.Dengandemikian, kejadianiniperludiprediksiuntukmenekankerugian.Dalamantisipasianomali iklim, diperlukan langkah-langkah strategis seperti: mengefektifkan informasi prakiraaniklimdanteknikmenghadapinya,memanfaatkanpetawilayahrawan kekeringan, menganalisis pergeseran musim, menganalisis neraca air wilayah danindekskecukupanairdansaattanamyangtepat,menampungairhujanuntuk mengisicadanganairtanah,membudidayakankomoditasberumurpendekdan tahan kekeringan, mempercepat tanam, memanfaatkan sistem gogorancah, pompanisasi di daerah-daerah dengan cadangan air tanah, memperbaiki efektivitas saluran irigasi dan embung atau bendungan, meningkatkan daya dukung daerah hulu aliran sungai, memantau dan mengevaluasi daya tampung waduk,memanfaatkanmulsain-situuntukmenekanevaporasi.
TGZine Edisi 5 23
Oleh: Muthia Farrasha
Tren bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang yang terusmeningkattiaptahundisebabkankrisisiklimyangdiperparahulahmanusia.Strategi pemerintah Indonesia yang menitikberatkan pada mitigasi, alih-alih menuntaskan akar masalah,dipertanyakan.Lebihlanjutdikatakannya,ketikaterjadilaNinaatauElninoitu berarti ada anomali atau ada perubahan dari sirkulasi normal yang seharusnya, ada hambatan atau ada keterlambatan pergerakan, pergeseran dari suhu muka laut menyebabkan terjadi perubahan kondisi cuaca yang berada di wilayah tersebut. Jadi anomalicuacaituterjadidisebabkanolehbeberapafaktor,adalaNina,ElNino,selainitu merupakan anomali-anomali cuaca yang ada di wilayah Indonesia dan dunia pada umumnya.PenyebabLaNinaitusebenarnyaadanyapeningkatansuhuudaradiwilayah samudraPasifik,yangseharusnyaketikamusimpenghujan,kondisisuhupanasatausuhu muka laut yang cukup tinggi, sudah mulai bergeser ke wilayah Afrika, tetapi karena adanyatekanansuhudingindariwilayahAfrikamenujuwilayahsamudraPasifikTimur dari Indonesia, menyebabkan akumulasi suhu tinggi atau yang hangat terkonsentrasi di wilayahIndonesia.
TGZine Edisi 5 24
Sumber:BMKG.go.id
TGZine Edisi 5 25
2 3 7 8 4 15 16 14 1 TGZine Edisi 5 26
KAJIANPOTENSIGUAPANDANSEBAGAIOBJEKGEOWISATA LAMPUNGTIMUR
35141
*E-mailkorespondensi:rahmi.mulyasari@eng.unila.ac.id
Abstract Indonesian tourism has developed in various sectors and regions in Indonesia.Various types of tourism have been presented in modern, traditional and rural forms. One of them is related to the development of geotourism in Indonesia. Geotourism has benefits, namely the welfare of the people who livearoundit,encouraginglocalpeopletoparticipateinmaintaininganddevelopinggeotourism,realizing sustainabletourismdevelopment,givingadistinctimpressionandexperienceforeverytouristwhocomes. PandanCaveisoneofthegeositesinGiriMulyo,EastLampung.ThePandanCaveareaisincludedinthe Sukadana Lava lithology unit (Qbs). Pandan Cave in geomorphological studies includes structural landforms formed as a result of endogenous processes, in the form of lifting, folding, and faulting. This endogenousforceisconstructive.PandanCavehasgeotourismpotentialbecauseofitsuniquegeology,the variousrockformsthatmakeupPandanCaveanditsmorphologyareinterestingthingsfortouriststostudy geology Inaddition,thelocationofPandanCavewhichisintheplantationofresidentsclosetothevillage, makesthistouristattractionaninterestingplacetovisit.
Keywords:Geowisata;Guapandan;LampungTimur
PENDAHULUAN
Pariwisata Indonesia telah berkembang di berbagai sektordandaerahdiIndonesia.Berbagaijeniswisata telahdisajikandalambentukmodern,tradisionaldan pedesaan. Salah satunya terkait dengan pengembangan geowisata di Indonesia. Geowisata (geotourism) merupakan suatu istilah baru yang dibuat untuk aktivitas wisata yang dilakukan berbasis utama aspek-aspek geologi [1].
Kusumahbrata dalam [2] mendefinisikan geowisata merupakan suatu kegiatan wisata alam yang berfokus pada kenampakan geologis permukaan bumi dalam rangka mendorong pemahaman akan lingkungan hidup dan budaya, apresiasi dan konservasi, serta kearifan lokal. Secara lebih sederhana, geowisata diartikan sebagai kegiatan wisata dengan mengunjungi daya tarik yang memilikikeunikandarisisigeologisertamelibatkan pengalaman yang berbeda sebelum dan setelah berwisata.
Provinsi Lampung dikenal sebagai pintu gerbang Sumatera memiliki banyak potensi wisata yang menjanjikan untuk dikembangkan dan diekspos ke mata dunia. Lampung memiliki beragam potensi keunikan geologi yang menjanjikan untuk dikelola menjadi geowisata unggulan daerah Salah satu potensi geowisata Lampung yang prospektif untuk dikembangkan, adalah Gua Pandan yang berada di LampungTimur.
Dari survei yang dilakukan oleh tim peneliti mengenaikeberadaanGuaPandanmembuktikan
bahwa banyak masyarakat yang tidak tahu akan keberadaanGuaPandan.Pertanyaanpertamadalam survei mengenai Gua Pandan yaitu "Apakah anda mengetahui Gua Pandan yang ada di Lampung Timur?" sekitar 67.8% orang menjawab tidak tahu dan32.2%orangmenjawabmengetahui.Pertanyaan kedua yaitu "Apakah anda sudah pernah mengunjungi Gua Pandan di Lampung Timur?" sekitar 83.1% menjawab belum dan 16.9% orang menjawab sudah. Pertanyaan ketiga yaitu "Apakah Anda ingin mengunjungi Gua Pandan di Lampung Timur?" sekitar 93.2% orang menjawab ingin dan 6,8% orang tidak Pertanyaan keempat yaitu "Menurut Anda pentingkah pengembangan geowisataditempat–tempatyangbelumterekspose masyarakat ramai?" dan hampir semua jawaban survei menjawab penting adan 99.3% orang setuju danhanya1.7%orangyangtidaksetuju.
Olehkarenaitu,perlupenelitianuntukmengangkat keunikan potensi geowisata ini. Keberadaan Gua Pandan dan potensi geowisata yang dimilikinya patut untuk diangkat kembali menjadi salah satu geowisataunggulanLampungTengah.Penelitianini membahas potensi geowisata Gua Pandan menggunakan pendekatan geomorfologi dan penilaiangeositemenggunakanparameter[3].
GeologiDaerahPenelitian
Daerah Penelitian berada di Kabupaten Lampung
Timur yang berbentuk bentang alam datar dan bergelombang lemah. Bentang alam datar, khususnyadaerahsungai-sungaibermeanderpada
RindaErmana,RezkyAriyaDwiguna,Hesti,RahmiMulyasari*
Jurusan Teknik Geofisika, Universitas Lampung
Jl.Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro No.1, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
TGZine Edisi 5 27
endapan aluvium Kuarter Daerah bertopografi rendah sampai sedang, dengan bukit bukit bulat menggelombang dengan satuan sedimen yang berumur tersier dan kuarter Stratigrafi daerah penelitiandidominasiolehbatuansedimen.
HASILDANPEMBAHASAN
GuaPandanterletakdidesaGiriMulyo,Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur Akses jalan menuju Gua Pandan cukup sulit untuk dijangkau, karena melalui Desa Giri Mulyo yang jalannyarusak.GuaPandanberadaditengah-tengah kebun, memiliki luas satu hektar dan sudah ditemukan sejak 1980. Pengelolaan Gua Pandan ini sejak tahun 2018 oleh masyarakat setempat. Mulut GuaPandantidakbisakitalihatdarijauhkarnalebih rendahdaripermukaantanah.
a.Geologi
METODEPENELITIAN
Daerah penelitian berlokasi di Gua Pandan, Desa Giri Mulyo, Kabupaten Lampung Timur (Gambar 2). Dari sisi geografis, Kabupaten Lampung Timur terletak pada posisi 105015' BT- 106020'BT dan 4037'LS -5037' LS, dengan luas wilayah kurang lebih 5325,03 km2 atau sekitar 15% dari total wilayahProvinsiLampung[5]. Penelitianinimenggunakantigatahapanpenelitian. Tahap pertama adalah studi pustaka mengenai kondisi geologi di daerah penelitian, konsep geowisata dalam suatu geosite, serta analisis geomorfologi. Pada tahapan ini juga dilakukan pengumpulan data sekunder dari Peta Geologi Regional Lembar Tanjung Karang [4] yang bersumberdariPusatPenelitiandanPengembangan Geologi. Tahapan kedua adalah survei lapangan denganpendekatangeomorfologiuntukmengamati dan mendeskripsikan objek geologi pada daerah penelitian Tahapan ketiga adalah penilaian kuantitatif berdasarkan parameter [3], yaitu nilai ilmiah, nilai pendidikan, nilai ekonomi, nilai konservasi,dannilaitambah.
Secara geologi kemunculan Gua Pandan terbentuk daripendinginanBasaltSukadana(Gambar3).Gua ini unik karena biasanya Gua terbentuk di daerah karsttetapidisiniGuaterbentukdihamparanbasalt. Diduniahanyaada3yaitudiPulauJeju(Korea)dan Kepulauan Hawai (Amerika Serikat). Gua Pandan, menurut catatan beberapa sumber, merupakan Gua yang terpanjang dan terlebar yang ditemukan di LampungTimur. Gua ini memiliki lebar kira-kira 4 meter, tinggi rata-rata 2,5 meter, dan panjang gua yang diketahui mencapai 200 meter Di beberapa bagian, tinggi gua hanya mencapai 1 meter dikarenakan ada reruntuhan batu dari atas langitlangit Gua. Area Gua Pandan ini termasuk dalam satuan litologi Lava Sukadana (Qbs), namun jenis batuan yang menyusun gua belum diketahui pasti. Adabeberapahalunikdanmenarikdidalamguaini, terdapat batu yang menyerupai kursi, ada pula ruangan di atas dinding gua yang luas menyerupai balkon.Jugaadalubangpadalangit-langitguayang apabila terkena sinar matahari akan menunjukan kolom-kolom cahaya. Hal-hal unik ini masih perlu diteliti lebih lanjut untuk memberikan gambaran jelasasaldaribatuantersebut.
b.Geomorfologi Menurut [6] dalam ekspedisi Wallacea, 2003 geomorfologiadalahilmuyangmempelajaritentang bentuk lahan (landform) yang membentuk permukaanbumi,baikyangberadadiatasmaupundi bawahpermukaanairlautdanpenekanandilakukan padaasalmulabentukansertaperkembangannyadi masa depan. Gua Pandan menurut kajian geomorfologi termasuk ke dalam bentuk lahan struktural Bentuk lahan struktural ini terbentuk karenaadanyaprosesendogenatauprosestektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh kontrol struktural.
c.AnalisisTingkatKelayakanGeowisata
Hasil analisis menunjukan nilai pendekatan ilmiah danintrinsiksebesar80%,nilaipendidikansebesar
Gambar1.PetaGeologi[4].
Gambar2.PetalokasiGuaPandanGiriMulyo.
TGZine Edisi 5 28
Pandan
1. Lokasi Gua Pandan yang berada di perkebunan warga dekat dengan perkampungan menjadikan objekwisatainimenjadiobjekwisatayangmenarik untukdikunjungi.
2. Keunikan berbagai bentuk batuan yang membentuk Gua Pandan seperti bentuk mulut Gua Pandanyangmengangalebarsepertilubang,Lorong panjang yang membentang kurang lebih 200 meter, batu yang berbentuk kursi menjadi hal yang dapat menarikwisatawanuntukdijadkanspotberfotoatau penelitian.
3. Bentuk morfologi struktural menjadi hal yang menarik bagi wisatawan untuk mempelajari ilmu geologi.
Gua Pandan yang berlokasi di desa Giri Mulyo, Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek geowisata. Potensi tersebut antara lain:Namun,GuaPandanjugamemilikikekurangan antaralain:
1. Kurangnya masyarakat sekitar dalam menjaga objekwisata,haliniterlihatdariadanyalingkungan Gua Pandan yang awalnya sudah dalam pembangunan tempat wisata namun rusak dengan seiringberjalannyawaktu.
2.Fasilitaspendukunggeowisatabelummemadai.
3.Akses jalan yang cukup sulit untuk mengunjungi GuaPandan.
Adapun solusi dari beberapa kekurangan yaitu, menambah fasilitas objek wisata, melakukan perbaikan lingkungan sekitar, memperbaiki akses jalanagarmudahuntukmenjangkaudanmelakukan pengajuan objek wisata kepada pemerintah yang bersangkutan serta menambah informasi-informasi terkaitilmugeologiGuaPandan.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian Gua Pandan dihasilkan bahwa Gua Pandan memiliki potensi menjadi objek geowisata yang prospek dilihat dari beberapa kelebihannya antara lain, lokasi Gua Pandan, keunikan batuannya, dan juga geomorfologi Gua Pandan.
UCAPANTERIMAKASIH
Ucapan terimakasih kepada pihak-pihak terkait yang telah memberikan dukungan dan juga kepada bapakibudosenyangtelahmemberikanbimbingan dalampembuatantulisanini.
DAFTARPUSTAKA
[1] B. Brahmantyo, "Geotourism in Indonesian Perspective," presented in HAGI-IAGI JointConvention,2013.
[2] N. Hidayat, "Analisis pengelolaan kawasan eksokarst Gunung Kidul sebagai kawasan geowisata"Bogor:InstitutPertanianBogor,2002.
[3] L Kubalikova "Geomorphosite assessmentforgeotourismpurposes".CzechJournal ofTourism02/2013,80–103.2013.
[4]A.S.Mangga,Amiruddin,T.Suwarti,S. Gafoer and Sidarto. "Peta geologi lembar Tanjung Karang,Sumatra,skala1:250.000."Bandung:Pusat PenelitiandanPengembanganGeologi.1994.
[5]DinasPenanamanModalDanPelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Lampung Timur "AspekGeografiDanDemografi".2017.
[6] H. Th. Verstappen, "Applied Geomorphology. Geomorphological Surveys for Environmental Development" New York: Elsevier, 1983.
d.PotensiWisataGua
TGZine Edisi 5 29
TGZine Edisi 5 30
Pada beberapa daerah di Lampung masih banyak siswa-siswi
SMA/Sederajatyangtidakmelanjutkanpendidikannyakeperguruantinggi, hal itu dikarenakan minat kuliah yang kurang pada setiap siswa-siswi SMA/Sederajat. Kurangnya minat kuliah ini dapat disebabkan oleh beberapahal,salahsatunyaadalahkurangnyainformasidanedukasiterkait duniaperkuliahan.Olehkarenaitu,himpunanmahasiswaTeknikGeofisika
Bhuwana(HimaTGBhuwanaakanmengadakankegiatan“GeophysicGoes to School (GGTS)” dengan tema “Perjalanan Bhuwana dalam
MeningkatkandanMengembangkanMinatSiswadalamMelanjutkanStudi pada Jenjang Kuliah”. Dengan diadakannya kegiatan ini kami berharap dapat memberikan pembekalan agar siswa-siswi SMA/Sederajat mengetahui dengan baik terkait dunia perkuliahan yang diharapkan dapat meningkatkanminatuntukmelanjutkanpendidikankeperguruantinggi.
Pada Geophysic Goes to School kali ini mengangkat teman “Perjalanan
Bhuwana dalam Meningkatkan dan Mengembangkan Minat Siswa dalam
Melanjutkan Studi pada Jenjang Kuliah”. Dengan bentuk kegiatan berupa pengenalanlingkungankampussertajalurmasukkuliah.
AdapunpelaksanaanGeophysicGoestoSchooldilaksanakanpadaSMAN1
LabuhanRatu,SMAN1SendangAgung,danSMAN1PulauPanggung.
TGZine Edisi 5 31
D O K U M E N T A S I K E G I A T A N TGZine Edisi 5 32
DOKUMENTASI KEGIATAN
TGZine Edisi 5 33
Geowisata merupakan suatu jenis pariwisata yang berkelanjutan dan bersifat konservasi berkaitan dengan jenis-jenis sumber daya alam seperti bentuk bentang alam, batuan/fosil, struktur geologi dan sejarah kebumian, suatu wilayah dalam rangka mengembangkan wawasan dan pemahaman proses fenomena yang terjadi di alam. Daerah Lampung Selatan merupakan daerah kabupaten yang secara administrasi sebagian besar wilayahnya tertelak pada garis besar pesisir pantai. Desa Batu Balak merupakan salah satu desa yang terletak pada Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki kawasan pantai di pesisir pantai Kabupaten Lampung Selatan yang memanjang 160 Km yang berhadapandenganTelukLampung.
Telah terlaksana program kerja Bina Bakti Masyarakat “BBMD” di daerah Lampung Selatan, Desa Batu Balak. Dalam Desa Batu Balak terdapatnya sebuah pantai yang dahulunya sudah pernah di kelola dan sekarang menjadi terbengkalai,banyaktumbuhanyangmenutupdaerahpinggirpantai,sampahsampah yang berserakan, dan juga sumber mata air yang tertutup dan kurangnya kesadaran masyarakat desa untuk menjaga dan melestarikan wilayah pantai. Pantai tersebut bernama pantai “Batu Balak Kapasan” Pada daerah pantainya terdapat sebuah objek geologi yang menonjol, yaitu terdapatnya batuan geologi yang tersebar di sekitar pinggir pantai dan menngelilingisumbermataairterjun,Selaindaerahpantaiyang terbengkalai, masyarakat Desa Batu Balak juga kurang akan memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan wilayah pantai desanya, dan juga kurang sadar bahwapotensipengembanganpantaitersebutsangatcukupbesar,yangdapat menunjang kesejahteraan masyarakat di Desa Batu Balak dengan berkembangnyawisatapantaimenjadikanlapanganpekerjaanbagimereka.
TGZine Edisi 5 34
MUTHIA FARRASHA
MUTHIA FARRASHA NABILAH BINTANG H,
TGZine Edisi 5 35
RAEVANA NURUL IZA
TGZine Edisi 5 36
Oleh: Z. Anung Andita
TGZine Edisi 5 37
Oleh: Octa Della Puspita
himatgbhuwana@eng.unila.ac.id www.himatg.eng.unila.ac.id @himatgbhuwana HimaTGBhuwanaUnila @himatbhuwana.unila @wyq565p
FIND US
TGZINE
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK
GEOFISIKA UNIVERSITAS LAMPUNG