buser metropolis edisi 06

Page 1

EDISI 06, TAHUN I, 26 Mei - 10 Juni 2013

Harga Eceran : Rp. 3.500,- Luar Jawa Tambah Ongkos Kirim

Demo Ribuan Guru Di Kabupaten Magetan Menutut TPP Dicairkan Baca Halaman 03

sangat disayangkan karena realisasi program dinilai telah menyimpang dari ketentuan Visi dan Misi program jalin kesra

Baca Halaman 06

[Soal Tampil Seksi] Lebih ada inner beauty yang terpancar dalam diri, ada seni di dalamnya. Sedangkan vulgar itu hanya menampilkan sisi erotisnya saja

Baca Halaman 12

Ambruknya Tangkis Penahan Kali Bales Widoropayung

SOSOK Khusaini Tamrin, S.Ag. Kepala Sekolah SD Insan Terpadu Paiton :

Siapa Yang Bertanggung Jawab ?

Menata Disiplin Ilmu Pada Aktifitas Setiap Hari - Karena Seketika Terbaur Dalam Dunia Kedepan Layaknya Semakin Kuat Tantangan Zaman

Mewah : Gedung SD Insan Terpadu Sumberanyar Paiton Kabupaten Probolinggo Inzet : Khusaini Thamrin, S.Ag Kepala Sekolah

Probolinggo, BM SD Insan Terpadu Sumberanyar Paiton Kabupaten Probolinggo melatih dan membiasakan siswa untuk dapat berpikir dan mampu menerjemahkan keinginannya sendiri dan peka terhadap lingkungannya serta berprestasi dengan akademiknya yang tinggi. SD Insan Terpadu meraihkan beragam prestasi karena kebijakan Kepala Sekolah : KHUSAINI TAMRIN, Sag. Dengan jumlah siswa sebanyak 395 Siswa dan dengan tenaga pengajar 53 Guru. Mempunyai semangat untuk mencapai prestasi yang tinggi dan membangun peserta didik agar selalu semangat dalam belajar dan mengembangkan potensi siswa merupakan tekadnya sehingga. Sehingga deklarasi keunggulan tingkat dasar menjadi wadah utama dalam meningkatkan (SDM). Karena awal mula mengeyam pendidikan pada umumnya adalah : titik utama mengembani kedepan sebagai proses awal, titik terang pada pendidikan merancang proses belajar mengajar yang mantap dan terpercaya dan disiplin ilmu yang

nBM/Bai

merubah daur pribadi seorang guru dengan sungguh – sungguh menjalankan kewajibanya, karena pada umumnya yang pendidikan yang bermuara pada lingkungan dengan semangat dan kemauan yang positif nantinya menjadi motivasi besar bagi lembaga dari tahun ketahun. Siswa dilatih untuk dapat tampil percaya diri, dapat menegerjakan tugas secara mandiri tanpa bergantung pada siapapun tetapi tetap dalam pembinaan Guru dan Orang Tua. Disamping itu, siswa dilatih untuk dapat berfikir dan bekerja kreatif, dengan begitu seorang anak yang kreatif, dengan begitu seorang anak yang kreatif diharapkan dapat sukses di kehidupannya kelak. Selain itu siswa dibiasakan dengan beri kehidupan islami agar menjadi ummad yang berahlaq mulia, cinta kepada Allah dan Rasulnya, bakti kepada orang tua, sayang pada sesama dan lingkungannya serta selalu menjadikan AlQuran dan As-Sunnah sebagai rujukan bagi seluruh aktifitas kehidupannya. Kepala Sekolah SD Insan Terpadu KHUSAINI

nBM/Istimewa

SITUBONDO,BM Ambruknya tangkis kali bales di Widoropayung telah menimbulkan keresahan serta kekwatiran bagi warga Desa Widoropayung dan sekitarnya, pasalnya tangkis penahan

yang baru rampung dikerjakan telah habis,hampir tak bersisa gara-gara diterjang banjir yang hanya skala kecil.Bukan tidak mungkin jika banjir besar melanda Widoropayung dikwatirkan kejadian kurang le-

uBACA KUBU HAL.... 11

Keris Prabu Dan Kursi Bupati Situasi pemilukada di setiap daerah pasti menyisakan cerita tersendiri, begitu pula Jombang, para calon saling ingin menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan terbaik untuk memimpin rakyat Jombang. Agar menjadi renungan, cobalah kita simak sepenggal cerita tentang asal muasal tulisan hanacaraka.

D

iceritakan pada jaman dahulu ada orang dari tanah Hidhustan yang

bernama Aji Saka (dia anak ratu tetapi ingin menjadi pandhita yang bijak.

Kemudian ingin mengajarkan ilmua ke seluruh tanah Jawa. suatu hari Aji Saka berangkat ke Jawa menuju Medhang Kamulan bersama para abdinya Duga, Prayoga, Dora dan Sambada. ketika sampai di Pulo Majethi mereka istirahat. dan Dora dan Sambada ditinggal di pulau tersebut. Dora dan Sambada dipesan agar tidak meninggalkan tempat tersebut dan dipasrahi keris dan tidak diperkenankan diserahkan

uBACA TANGKIS.. HAL.... 11

Melalui Program SMM Pacitan, BM Dengan adanya pogram pemantapan pemahaman sistem manajemen mutu (smm) iso 9001:2008 dan teknis etika . yang diselenggarakan tgl,18-19 mei 20013. adalah dalam rangka peningkatan pelayanan public pada kantor bersama samsat Pacitan . Untuk mewujudkan pelayanan yang prima dalam pengurusan administrasi dan regident kendaraan bermotor melalui kantor pelayanan terpadu POLRI, DIPENDA ,DAN JASA RAHARJA. maka akan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi etika profesi melaksanakan proses administrasi secara cepat dan tepat dan menciptakan aparat samsat yang bersih jujur dan cakap bertanggung jawap serta professional dalam melaksanakan tugas, dan penataan arsip kendaraan bermotor yang tertib untuk memudah kan identifikasi dan keamanan dokumen sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menunaikan kewajibanya sebagai warga Negara RepubliK Indonesia yaitu untuk membayar pajak dengan tepat pada waktunya. (sah)

uBACA INGIN.. HAL.... 11

Kediri, BM Jelang Pilkada yang semakin dekat, suhu politik Kota Kediri semakin panas. Tak tanggung – tanggung dua musuh bebuyutan yang kini keduanya sudah mendaftar di KPUD Kota Kediri sebagai calon wali Kota Kediri yakni Samsul Ashar dan Abu Bakar, mulai saling ‘goyang’. Beberapa waktu lalu, Samsul Ashar, di ‘goyang’ dengan kasus Jembatan Brawijaya. Yang kini perkaranya mulai ‘kabur’ setelah diambil alih oleh pihak Polda Jatim, meskipun sudah menetapkan beberapa tersangka. Dan kini kubu Abu Bakar, mulai balik ‘digoyang’. Yakni dengan dugaan kasus asuransi pegawai di era pemerintahan H.A Maschut,

warga Widoropayung butuh jawaban yang transparan serta berharap segera dibangun kembali tangkis penahan yang lebih kokoh,agar kedepan

Tingkatkan Mutu Pelayanan Masyarakat

Kubu Abu Bakar di ‘Goyang’ Asuransi Abu : “ Yang saya lakukan adalah mengembalikan dana Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri yang ada di AJB Bumi Putera 1912..................”

bih 10 tahun yang lalu akan terulang di Widoropayung yaitu banjir bandang yang telah meluluh lantakkan Widoropayung waktu itu. Dengan ambruknya tangkis penahan tersebut segenap

Diduga Selingkuh,

Bodowoso.BM Akhir-akhir ini sudah sering kita melihat dan mendengar dengan beberapa kasus perselingkuhan yang melibatkan Public Figur maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang secara

garis besar kesemuanya adalah panutan dan pelayan masyarakat, namun telah memberikan contoh yang tidak benar kepada masyarakat. Kali ini kasus diduga perselingkuhan terjadi pada Staf

Dinas bagian PLKB Kecamatan bukan hanya satu kali saja Cermee Kabupaten Bondo- bahkan berkali kali apalagi woso Jawa Timur bernama P.Win sudah punya istri. Dengan adanya dugaan mirP.Win dengan seorang janda berinisial”N” warga Desa ing tersebut, Wartawan Buser Sumber Suko Kecamatan Mencoba mengkonfirmasi Klabang Kabupaten Bondo- kepada pihak yang bersangkutan lewat HP(22/5) ternyata woso. Menurut komentar warga P.Win menepis semua tuduhan yang enggan dikorankan nama- tersebut “ tolong masalah ini nya mengatakan bahwa P.Win jangan diberitakan ya mas, sering keluar masuk rumah nanti kita ketemuan saja janda tersebut, baik berpakaian tuduhan itu tidak benar biar dinas atau tidak.Dengan nanti saya jelasin semuanya, adanya P.win keluar masuk ini untuk saat ini saya masih rapat warga sekitar sangat resah karena P.Win keluar masuknya uBACA SELINGKUH.. HAL.... 11

kepada siapapun. Ajisaka bersama dua abdinya menuju Medhang Kamulan yang dikuasai oleh raja Dewata Cengkar yang suka makan daging manusia, sehingga warganya melarikan diri. Patihnya bernama Kyai Tengger Di medang Kamulan menjadi guru, banyak orang yang menjadi muridnya, mereka senang karena Aji Saka suka menolong. Pada saat itu AJi Saka menginap di rumah janda Sengkeran dan sia dijadikan anak oleh janda tersebut.

Pada suatu hari Dewata Cengkar murka karean tidak ada orang yang bisa dimakan. Kemudian Aji Saka bersedia dimakan. Sang ibu angkat dan Patih sangat terkejut. tetapi Aji Saka menenangkan mereka dia yakin tidak akan mati. lalu AJi Saka dianter kepada Dewata Cengkar. Tetapi Dewata cengkar tidak bersedia dan menginginkan Aji Saka jadi pembantunya. Aji saka mau tetapi dengan syarat minta tanah seluas ikat kepalanya dan yang mengukur harus sang Raja sendiri

Dewata C bersedia dan mulai bernama tumenggung Duduga mengukur tanah. ikat kepala dan tumenggung Prayoga. AJi Saka digelar, tetapi selalu Tiba tiba raja Jaka teringat molor menjadi sangat panjang dua abdinya yang ditinggal sampai laut Selatan. ketika dan menanyakan kabarnya sampai di pinggir laut oleh Aji kepada dua orang bupatinya. Saka kain tersebut di sentakkan tetapi mereka tidak mengedan dewata cengkar tercebur tahuinya. laut kemudian berubah menjadi Di lain tempat, Dora dan si bauay putih. Sambada mendengar kabar Aji Penduduk Medhang Kamu- Saka. Dora mengajak Sambada lan bergembira dan mengang- menyusul, tetapi Sambada tikat Aji saika menjadi raja dak mau karena akan melangdengan bergelar Prabu Jaka gar perintah Aji Saka. tetapi atau prabu Widayaka. dan patih Dora nekad ingin pergi sendiri. tetap Tengger. Duga dan Prayoga diangkat menjadi bupati uBACA CATATAN KECIL HAL 11

Staf Bagian PLKB Kecamatan Cermee Bohongi Wartawan


2 Redaksi

"Mainan" Pemekaran Wilayah

Mata Redaksi Hampir semua parpol korup

M

asyarakat tentu sangat prihatin, jika benar yang dikatakan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro bahwa hampir seluruh partai politik (parpol) yang berada di DPR RI melakukan tindak pidana korupsi, yang membedakan partai tersebut hanya besaran nilai korupsinya. Korupsi hampir dialami dan menyapu semua parpol di Indonesia, yang membedakan hanya jumlahnya saja, ada yang banyak sekali jumlah korupsinya dan ada pula yang kurang banyak. Besaran nilai korupsi yang dilakukan elite parpol, serta keterlibatan pihak lain seperti misalnya sejumlah artis wanita cantik, menjadi daya tarik tersendiri bagi publik. Sikap elite dan kader parpol ketika duduk di kursi pemerintahan, kerap tidak bisa dikendalikan, sehingga mencerminkan parpol dengan ideologi yang buruk di mata publik. Misalnya kasus dugaan korupsi yang tengah melanda mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan orang terdekatnya, Ahmad Fathanah, dalam kasus dugaan suap dan pencucian uang kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Kasus yang ditengarai melibatkan puluhan wanita cantik ini, semakin menggerus citra PKS di mata publik. Masalah yang dihadapi partai politik sebenarnya adalah bagaimana membuat institusi partai sebagai pilar demokrasi, dan para kadernya mencerminkan ideologi dan platform partai.

APA KATA PAPI ... ? Hari lebaran masih cukup lama, tetapi tiket mudik lebaran kereta api di stasiun Lamongan ternyata sudah ludes terjual. Tiket yang habis tersebut untuk jurusan Lamongan-Jakarta. “Tiket untuk semua kereta pada arus mudik sudah habis terjual,” ujar Kepala Stasiun Lamongan Herlambang saat di stasiun kemarin. Herlambang juga menjelaskan, untuk pembelian tiket dapat dipesan 90 hari sebelum pemberangkatan. Tiket mudik lebaran di stasiun Lamongan telah dibuka sejak 3 Mei 2013 yang lalu. Namun, jatah tiket sudah habis karena dipesan oleh para calon pemudik. Dia menambahkan, ada empat jenis KA jurusan Lamongan-Jakarta. Yakni KA Sembrani, KA Anggrek, KA Gumarang, dan KA Kertajaya. Dari semua jenis KA yang ada semua tiket sudah habis. “Dan sampai saat ini belum ada informasi untuk penambahan gerbong pada arus mudik nanti,” imbuhnya. Sedangkan untuk arus balik, lanjut Herlambang, saat ini pemesanan tiket belum dibuka, diperkirakan mulai dibuka pada 13 Mei besok. Karena itu pihaknya berharap para calon penumpang aruk balik diharapkan segera memesan tiket. Sebab dikhawatirkan tiket arus balik juga bakal habis seperti tiket mudik. Pemesenan tiket tak perlu ke stasiun, namun dapat dipesan di sejumlah ritel yang menyediakan tiket online kereta api.

Kata Papi .... Wah, Telat dong beli tiketnya, tapi tenang, lewat calo pasti masih ada..... -- papi mau mudik ---

Call Centre : 081515437686 - 081259796919 Kesaksian Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. DR Sarlito Wirawan terhadap kinerja Jokowi Setiap hari saya bekerja di Jakarta, tetapi saya warga Banten, karena KTP saya berlamat di Ciputat. Jadi saya tidak punya hak pilih di Pilkada DKI (Rabu, 11 Juli) lalu. Saya juga bukan simpatisan, apalagi anggota parpol mana pun, termasuk PDIP. Juga bukan kerabat atau famili dari Jokowi,walaupun istri saya keturunan Solo.Jadi buat saya tidak penting siapa yang jadi Gubernur DKI, asal bukan Sarlito. Namun, saya kenal Jokowi. Bukan berteman sejak kecil (masa balita sampai ABG saya di Tegal, jauh dari Solo), tetapi pertama kali tahu dari mahasiswa saya,namanya OkkyAsokawati (dulu peragawati, sekarang anggota DPR dari Fraksi PPP). Waktu dia berpraktik dalam kuliah S-2 Psikologi UI, dia dan timnya mengambil Solo sebagai objek studi dan dia berkenalan dengan Jokowi. Kemudian Okky dan timnya tentu membuat laporan buat suhunya. Setelah saya membaca laporannya, saya berkesimpulan bahwa Jokowi bukan wali kota biasa. Mungkin banget dia manusia fenomenal (maksud saya: unik, langka). Karena itu saya minta Okky mengundang Jokowi ke kampus untuk memberi kuliah kepada mahasiswa saya (kalau tidak salah

Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

ada 23 mahasiswa di kelas saya). Maka pada hari yang ditentukan Jokowi datang ke Kampus UI, Depok. Langsung dari Solo dan seusai kuliah juga langsung pulang ke Solo. Naik taksi. Okky menjemputnya di depan gedung fakultas,karena takut tidak ada yang mengantar beliau ke lantai atas, karena memang penampilannya tidak bonafid (maksud saya: tidak tampak seperti seorang pejabat sekelas Solo-1),sehingga mungkin sekali dia akan dicuekin satpam. Saya pun hampir- hampir salah, karena tidak bisa membedakan mana yang Jokowi dan mana yang ajudan. Untung ada Okky, jadi tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki. Kemudian kuliah pun berlangsung, dilanjutkan dengan diskusi, selama hampir tiga jam. Materi kuliahnya adalah tentang proses pemindahan PKL (pedagang kaki lima) dari Taman Banjarsari (dulu: Balapan) ke Pasar Klithikan, Notoharjo, Semanggi. Kisahnya sangat kondang dan banyak yang sudah mengetahuinya. Tetapi buat yang belum tahu, bisa disampaikan bahwa Taman Banjarsari dulunya taman terbuka, asri, elite, tempat warga Solo berekreasi dengan keluarga mereka. Tetapi sejak krisis moneter tempat itu dijadikan ajang usaha oleh PKL yang jumlahnya makin lama makin meningkat, sehingga taman itu berubah jadi daerah

Oleh Bernando J Sujibto Dalam sebuah kesempatan di penghujung tahun 2012, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi memberikan penilaian kritis tentang pemekaran wilayah yang telah bergulis demikian cepat hingga hari ini. Setelah mengevaluasi 205 DOB yang terdiri atas 7 provinsi, 146 kabupaten, dan sisanya kabupaten kota, Kemendagri berkesimpulan bahwa pemekaran wilayah belum memuaskan bagi kesejahteraan rakyat. Gamawan secara tegas bahkan mengatakan 70 persen dari 205 daerah otonom baru (DOB) gagal, Kita perlu mencermati hasil evaluasi tersebut secara proporsional terkait dampak pemekaran wilayah yang hingga hari ini terus didengungkan di beberapa daerah. Kesadaran melihat secara kritis kasus ini untuk melihat sejauh mana efektivitas pemekaran daerah bagi kesejahteraan rakyat di daerah. Namun faktanya, ada kecenderungan naif yang terjadi di beberapa daerah yang telah resmi menyandang DOB, yaitu terjadinya kebuntuan proses reformasi pemerintahan lokal untuk perbaikan pelayanan publik. Upaya memperbaiki layanan publik demi kesejahteraan bersama di daerah, sebagai spirit dasar di balik otonomi, sama sekali tidak

diurus secara serius. Akhirnya, keberadaan DOB tidak meningkatkan pelayanan publik secara signifikan. Jika dipersentase, hanya 30 persen saja yang benar-benar menjalankan amanah. Kasus kekerasan di balik upaya pemekaran wilayah di beberapa daerah kerap terjadi. Pemanfaatan gerakan massa dengan mengumpan rakyat sipil sebagai ujung tombak berakibat fatal. Kematian pun merupakan pola lama yang kerap kali ditemukan dalam aksi-aksi kekerasan sipil di berbagai daerah di Indonesia. Lawannya selalu sama, yaitu aparat keamanan sendiri yang tidak mampu mengelola konflik dan menemukan negosisasi dengan cara yang elegan dan damai. Padahal negara sudah mempunyai UU dan sejumlah kriteria dan indikator yang mengatur secara ketat pengajuan pemekaran di sebuah daerah, seperti tertuang dalam UU No 32 Tahun 2004. Di samping itu, PP 129/2000 yang diganti dengan PP 78/ 2007 telah menjelaskan proses pemekaran daerah yang harus berdasarkan kepada aspirasi dari akar rumput secara eksplisit. Tapi, sayang sekali, dalam banyak pratiknya, rakyat kecil hanya menjadi umpan yang sengaja dipasang oleh sebagian kelompok berkepentingan untuk menyuarakan dukungan pemekaran. Dalam kondisi masyarakat sudah

terbiasa dijejali aksi-aksi kekerasan yang terjadi di daerah lain, memungkinkan kekerasan menjadi jalan yang akan ditempuh ketika chaos dan kebuntuan terjadi. Akhirnya amuk massa, sebagai ciri khas kekerasan masif yang melekat dengan masyarakat kita, menjadi salah satu jalan yang harus terjadi dari anomali kultur kekerasan yang terbentuk, tanpa adanya manajemen konflik secara konprehensif. Sindrom kekerasan akhirnya menjadi semacam simtom bagi masyarakatnya. Sintom kekerasan dan amuk massa akan semakin menghinggapi 'kesadaran' masyarakat dengan menunjukkan ekses ketidakpercayaan terhadap aparat negara. Hal ini tentu tidak diharapkan terjadi di Indonesia. Untuk itu, pemerintah dengan mengajak semua elemen harus mempunyai political will dalam hal menangani kekerasan dengan nirkekerasan, baik dalam pendekatatan demokratis, kesejahteraan dan lebihlebih keadilan. Siapa pun rakyat Indonesia tentu tidak ingin mendengar lagi hasil survei yang diperlihatkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tentang merosotnya kepuasan publik terhadap penegakan hukum, sehingga masyarakat setuju untuk menegakkan keadilan dengan main hakim sendiri. Untuk itu, semua pihak harus menyadari beberapa pelajaran yang sudah ditunjukkan secara

konktret dalam kasus-kasus pemekaran wilayah. Menurut catatan Zuly Qodir (2012), setidaknya ada enam masalah yang ditemukan dalam kasus-kasus pemekaran wilayah. (1) Yuridis: tidak jelasnya batas daerah dalam U n d a n g - U n d a n g Pembentukan Daerah. (2) Ekonomi: Perebutan Sumber Daya (SDA, Kawasan Niaga/ Transmigrasi, Perkebunan). (3) Kultural: Isu terpisahnya etnis atau sub etnis. (4) Politik dan Demografi: Perebutan pemilih dan perolehan suara bagi anggota DPRD/KDH. (5) Sosial: Munculnya kecemburuan sosial, riwayat konflik masa lalu, isu penduduk asli dan pendatang. (6) Pemerintahan: Jarak ke pusat pemerintahan, diskriminasi pelayanan, keinginan bergabung ke daerah tetangga. Lebih lannjut ada catatan menarik tentang evaluasi dampak pemekaran wilayah yang diterbitkan oleh Bappenas bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP). Menurut laporan Bappenas, dari aspek kinerja perekonomian daerah ditemukan dua masalah utama yang dapat diidentifikasi. Yaitu: pembagian potensi ekonomi yang tidak merata, dan beban penduduk miskin yang lebih tinggi. Di sisi keuangan daerah disimpulkan bahwa daerah baru yang terbentuk melalui kebijakan Pemerintahan Da-

erah menunjukkan kinerja yang relatif kurang optimal dibandingkan daerah kontrol. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, hasil studi menunjukkan bahwa daerah otonom baru lebih fluktuatif dibandingkan daerah induk yang relatif stabil dan meningkat. Dari sisi pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah DOB belum dapat mengejar ketertinggalan daerah induk. Dari sisi ekonomi, ketertinggalan daerah otonom baru terhadap daerah induk maupun daerah lainnya pada umumnya disebabkan keterbatasan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia (Bappendas, 2008). Melalui tumpukan hasil penelitian yang secara spesifik menelaah tentang kasus-kasus pemekaran wilayah, pemerintah sudah harus melakukan langkah konkrit demi menjamin proses daerah otonomi baru benar-benar terbebas dari segala bentuk gejolak kekerasan dan sengketa. Penemuanpenemuan penting di atas harus ditempatkan sebagai evaluasi bersama hingga pun ke pemerintah-pemerintah daerah di mana isu-isu pemerakan sedang digodok. *** Penulis adalah sosiolog, alumnus Cultural and Language Program University of South Carolina, AS.

Opini dan Kesaksian Guru Besar Fakultas Psikologi UI Tentang Kinerja Jokowi kumuh. Kemudian datanglah Wali Kota Jokowi untuk mengembalikan fungsi taman kota itu.Satusatunya cara adalah dengan memindahkan para PKL. Tetapi Jokowi tidak datang dengan satu kompi Satpol PP untuk mengusir para PKL berdasarkan perda, melainkan diundangnya para PKL itu ke kediamannya untuk makan makan saja.Ada 52 kali makanmakan mingguan bersama PKL diselenggarakan oleh Jokowi. Dengan sendirinya lama-lama Jokowi dan stafnya akrab dengan para PKL. Dalam suasana makanmakan yang informal itu semua curhat dan harapan PKL ditampung, sekaligus disiapkan sarana dan prasarana jalan keluarnya. Pada pertemuanpertemuan terakhir barulah Wali Kota mengumumkan niatnya untuk memindahkan PKL ke Semanggi. Tetapi PKL tidak bisa protes lagi, karena bangunan pasar sudah disiapkan, pihak bank sudah menyiapkan pinjaman dana dengan cicilan hanya beberapa ribu rupiah per hari, perizinan semua digratiskan, bahkan sudah dikeluarkan perda yang mengatur jalur angkot untuk melalui Pasar Klithikan. Singkatnya, para PKL tinggal memboyong barangbarang mereka ke lokasi yang baru. Pada hari boyongan pun disiapkan kirab yang diawali dengan pembesar-pembesar Keraton Mangkunegaran dan para pejabat Kota Solo (termasuk wali kota) yang menunggang kuda, diiringi oleh barisan pusakapusaka keraton dan tentara tradisional keraton,gamelan yang bertalu-talu, diakhiri dengan barisan para PKL. Arak-arakan yang terjadi tanggal 26 Juli 2006 ini menjadi peristiwa yang menarik wisatawan domestik dan asingâ€" dan tentu saja media massa dalam dan luar negeri. Gegap gempita.Semua bergembira. Proyek pemindahan PKL Taman Banjarsari hanya awal dari gebrakan Jokowi untuk membangun Kota Solo. Program- program Jokowi dan wakilnya (Hadi Rudyatmo) berlanjut terus sehingga Solo menjadi kota wisata yang nyaman dan menyenangkan. Taman Banjarsari sudah kembali

ke fungsinya sebagai taman kota yang asri. Seusai kuliah itu saya terus mengikuti kiprah Jokowi, pernah sekali atau dua kali bertemu dengannya dalam acara-acara tertentu di Solo dan kisah pemindahan PKL Banjarsari pernah saya jadikan contoh dalam beberapa tulisan maupun kuliah saya. Kesimpulan saya, Jokowi memang fenomenal. Walaupun tidak pernah mempelajari ilmu sosial, apalagi psikologi (kuliahnya dulu di Fakultas Kehutanan, UGM, Yogyakarta), Jokowi menerapkan kaidah-kaidah intervensi sosial dengan sangat tepat,hanya berdasarkan akal sehatnya dan komitmennya pada tugas (saya tidak mau menyebut “hati nurani―, karena istilah itu sudah jadi pasaran, malah murahan). *** Ketika saya menulis artikel ini, sambil menonton televisi saya melihat Jokowi diwawancara di televisi.Pertanyaan reporter di layar kaca itu, seperti biasa, pasaran juga,“Pada putaran kedua nanti Anda akan berkolaborasi dengan siapa?― Maksud reporter tentu dengan yang mana di antara empat calon gubernur yang sudah gugur. Tetapi jawaban Jokowi di luar dugaan, “Aaah,tidak.Yang terbaik adalah berkolaborasi dengan masyarakat DKI, dengan rakyat Jakarta.― Luar biasa. Ini adalah jawaban yang cerdas,keluar dari akal sehat. Dalam kesempatan paparan DPR,Jokowi dan pasangannya, Ahok,menyampaikan fakta Banjir Kanal Timur yang dibangun oleh pemerintah pusat, bukan dari dana Pemprov DKI, dan bahwa Gubernur Sutiyoso bisa membangun 10 jalur Busway, tetapi Gubernur Foke hanya bisa menambah satu jalur saja. Maka Jokowi-Ahok akan memprioritaskan angkutan umum, termasuk meneruskan pembangunan monorel. Selain itu Jokowi-Ahok merencanakan Kartu Sehat (berobat gratis) dan Kartu Pintar (sekolah gratis) untuk warga tidak mampu. Yang perlu diperhatikan di sini bukan janji pelayanan kesehatan dan pendidikan gratisnya (ini merupakan janji

semua calon gubernur di mana pun, tidak hanya di Jakarta), tetapi cara dia memberi nama kepada dua pelayanan itu. Dengan menggunakan istilah “kartu―, setiap warga yang kurang mampu nantinya akan mengantongi dua kartu (sehat dan cerdas) yang bisa dibawa ke manamana dan bisa digunakan sewaktuwaktu (tidak usah minta surat ke RT atau lurah dulu, dan sebagainya). Jokowi tidak menjanjikan membangun rumah sakit atau memberi fasilitas kepada sekolahsekolah (seperti bantuan operasional sekolah alias BOS yang bukan boss), melainkan menjanjikan kartu buat setiap warga yang memer-

lukan. Maka jelas sasarannya adalah hati warga DKI sebagai perorangan yang sudah penuh unek-unek. Suatu pemecahan yang benarbenar cerdas, yang keluar dari akal sehat. Masyarakat Jakarta tidak semuanya cerdas, apalagi berpendidikan, terlebih pendidikan tinggi.Tetapi rakyat yang paling jelata pun bisa membedakan antara akal sehat dan akalakalan. Berpuluh tahun bangsa kita terlatih untuk akal-akalan (menggunakan akal untuk sesuatu yang tidak masuk akal). Di zaman Soeharto dana reboisasi diakali, sehingga hutanhutan malah makin gundul. Perjalanan dinas dua hari diakali sehing-

ga jadi lima hari, sehingga sisa dana perjalanan dan akomodasi bisa masuk kantong sendiri. Di zaman sekarang ada akalakalan proyek Hambalang,ada Gayus yang mengakali pajak dan sebagainya. Masyarakat yang sudah capai dengan akalakalan ini langsung melihat peluang pada diri Jokowi yang berakal sehat. Jokowi akan berhasil sebagai gubernur DKI,bukan karena dia manusia ber-okol (berotot) yang didukung oleh partai besar atau birokrasi atau militer (seperti Hosni Mubarak, Khadafi,atau Saddam Husein), melainkan karena dia didukung oleh rakyat Jakarta. Insya Allah

Karikatur

Pimpinan Umum/Perusahaan : Luluk Yudi Asmono Sekretaris Perusahaan : Fitri Ningsih Pimpinan Redaksi : Sigit Budhy Prasetyo Wakil Pimpinan Redaksi : H. KGS. As’ad Sekretaris Redaksi : Angga Sukma jati Wakil Sekretaris Redaksi: Sunarto, SE. Redaktur Aang Kurniawan Tata Letak Yunan NF Tata Usaha Dian Susanti Marketing/lklan Dodik Hermansyah Dewan Redaksi Suntoyo, Rudiyanto, Kethut, Imam Tohari, Sukarman Syahri, Soetopo, AD Mujiyanto, Penasehat Hukum Purwoko, SH., Ari Purwanto, SH, Yudhono, SH. MH, M. Hum., Rudy Suyanto, SH., R. Gatot Soebroto, SH. MH., Edy Sugito, SH., Firman Adi Suryobawano, SH., MH., M. Hum. Dewan Penasehat H. Suryat Abdullah, M. Pdi., Drs. H. Supandi, SPd., MPd., H. Rohman, Azzis Hermanto, SH. Sentot Rudi Prasetyo, ST, M.Si, GusAnwar (Awang), Wartanu Koordinator Liputan: Hendrawan P, SH. Kabiro Kab. Probolinggo (Sony Kumia Jaya) M. Taufik, Abdul Irawan, Holifah, Damuanto Kabiro Situbondo (Ahmad Baidowi), Syaiful Islam, Thoyyib, Dion Hadi Kabiro Banyuwangi (Mursidi), Didik Kusnadi, Adenan, Sunyoto Korex. Besuki (Mursidi) KabiroJember (Edi Pamungkas) Kabiro Bondowoso Sutrisno, Indra Puji Cahyono, Kabiro Kab. Blitar (Asrofi), drs. Mahyudin Hanan Talo Kabiro Kota Blitar (Muhaimin), Zainal Kabiro Jombang (Saiful), M. Sabit, Santoso, Rochma, Joko Biro Nganjuk Suprianto, Yudi, Tobing Pancawijaya, Koorwil Eks. Karesidenan Madiun Dimas Yulianto Kabiro Ngawl Marsudi Kabiro Madiun - Magetan (Ads Nuryono), Yulianto, Sugeng Kabiro Ponorogo - Pacitan Syahroni, Miswanto Kabiro Lamongan Suharnaji, Tarno, Kabiro Sidoarjo (Suwarno) Kabiro Surabaya (Nanang)Wisnu, Tri Prastino, Eko, Joko Karyat, Katiran Kabiro Mojokerto Rojikin Kabiro Kediri Bambang Ambrusius, Badari Kota Kediri Munir, Hadi Sucipto, Kabiro Tuban (Bambang Susilo, SH, STH), Sujono, Sugianto Kabiro Bojonegoro Ahmad Zaenal lmron Kabiro Trenggalek Yudi Prasetyo Kabiro Tulungagung Suyanto, Suroto Kabiro Kota/Kab. Pasuruan Cucuk Prionggo Penerbit CV. Citra Mandiri SIUPP336/13-27/PK/V/2011 NomorRekening (BRI) an. Retnoningsih 3750-01 - 011791-53-7 (BCA) an. Luluk Yudi Asmono 461-02-789-28 NPWP 31.316.441.0655.000 Percetakan TEMPRINA MEDIA GRAFIKA. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Alamat Redaksi JI. Supriyadi Ruko No. 02 Kertosono - Nganjuk Jawa Timur Telp. (0358) 556084 SMS Centre : 081515437686 Email: redbuser@gmail.com

Wartawan Buser Metropolis Terdaftar di Box Redaksi dan dibekali tanda pengenal disertai surat tugas ( Tidak diperkenankan menerima imbalan dalam bentuk apapun )


Fokus 3

Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

Guru SD Negeri 04 Tegalsari Ambulu

Demo Ribuan Guru Di Kabupaten Magetan

Paksa Siswa Bayar Uang Rekreasi

Menutut TPP Dicairkan

Jember,BM Sungguh sangat ironis apabila tempat pendidikan yang di dirikan dengan tujuan untuk menimba ilmu justru malah di salah gunakan dan di jadikan ajang untuk memeras siswa dan wali murid. Apalagi adanya suatu pemerasan dan penekanan itu bukan bertujuan untuk mencari ilmu,tapi malah untuk berfoya – foya, tentunya wali murid banyak yang merasa sangat keberatan dan tidak setuju, karena di pikir hal itu kurang berarti dan bahkan tidak ada nilai positifnya sama sekali. Akan tetapi meski wali murid kurang setuju dengan keputusan guru tersebut, tidak ada satu pun yang berani menentangnya, karena sudah sering kejadian, apabila ada yang bilang tidak setuju, maka semuanya akan berpengaruh pada anaknya, kata beberapa sumber pada BM. Seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri Tegalsari 04 yang terletak di wilayah selatan kota jember, tepatnya di Jalan Watu Ulo No.22 Dusun Bedengan Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu, dimana hasil investigasi BM di lapangan, menurut pengakuan dari beberapa wali murid yang menyampaikan pengaduannya pada BM beberapa waktu lalu mengatakan bahwa guru kelas enam menekan sekaligus memaksa siswa – siswinya untuk ikut kegiatan rekreasi di kota Malang – Jawa Timur yang di adakan oleh pihak sekolah dengan biaya sebesar ( Rp. 250.000 ) Dua ratus lima puluh ribu rupiah tanpa terkecuali, kalaupun ada yang tidak ikut dalam kegiatan tersebut, tetap di wajiban untuk membayar. Beberapa orang wali murid yang di temui BM pada minggu kemarin mengatakan merasa sangat keberatan dengan adanya kegiatan yang mengandung unsur paksaan tersebut, sebab pengakuan wali murid kegiatan lepas pisah pada tahun ini bukan cuma rekreasi saja, melainkan juga ada kegiatan pentas seni, di mana dalam acara tersebut seluruh siswa kelas enam wajib membawa nasi tumpeng (ingkung) lengkap. Itu saja uang lima puluh ribu gak cukup mas, kata salah seorang wali murid yang tidak mau di sebut namanya di koran ini. Di tambahkannya lagi, yang jadi pemikiran wali murid saat ini bukan itu saja, tapi juga mikir untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, makanya saya sangat merasa keberatan kalau kegiatan rekreasi tersebut semua siswa di paksa untuk ikut. Pada hari sabtu (11/5) minggu kemarin, bersama rekan dari media Radar Jember dan Jember Satu TV mendatangi Sekolah Dasar Negeri Tegalsari 04, sekitar pukul 09.30, namun sekolah tersebut sudah tutup, sehingga tim koresponden langsung datang ke rumah Maskur ( Kepala Sekolah) SDN Andongsari 04, namun sesampainya disana tidak ada yang menemui, entah memang orangnya tidak ada, atau sengaja tidak mau menemui, pasalnya, waktu tim koresponden sampai di rumah Maskur, pintu samping rumah terbuka, namun begitu kami mengucapkan Salam sambil melihat kea rah pintu, dan ternya pintu tersebut di tutup secara perlahan dan bahkan juga tidak ada yang menjawab ucapan Salam dari tim koresponden, hingga saat ini pihak sekolah masih belum bisa di konfirmasi terkait permasalahan tersebut. Menurut informasi yang di himpun BM, guru kelas enam tersebut seringkali bersikap yang tidak selayaknya pada siswa, sehingga membuat siswa merasa tertekan pikiraya. Haruskah sikap sebagai seorang guru seperti itu? epk

Pelaksanaan Ujian Nasional (UNAS) 2013,

Bupati Blitar Targetkan Lulus 100 Persen Blitar,BM Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) tingkat SMP SMP/MTs di Kabupaten Blitar, Bupati Blitar, H Herry Noegroho, SE, MH mentargetkan bisa lulus 100 persen. Hal ini diungkapkan Bupati Blitar, H Herry Noegroho, SE, MH pada saat mengunjungi beberapa sekolah seperti MTs Negeri Gandusari, SMP Negeri 1 Gandusari dan SMP Negeri 1 Wlingi bersama Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Guntur Wahono, SE, Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Drs. Palal Ali Santoso, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Romelan serta Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Blitar, Akhmad Mubasyir pada pelaksanaan Unas hari pertama tingkat SMP/MTs, Senin (22/4) yang lalu Pelaksanaan Unas tingkat SMP/MTs tahun ini bisa berjalan lancar, semoga bisa berjalan sampai akhir pelaksanaan Unas di Kabupaten Blitar,” kata H Herry Noegroho, SE, MH. Lanjut H Herry Noegroho, SE, MH, pihaknya juga berharap dengan hasil kunjungan di beberapa sekolah di Kabupaten Blitar, hasil dari pelaksanaan Unas tingkat SMP/MTs tahun 2013 diharapkan bisa lulus 100 persen. Dengan melihat kehadiran siswa pada hari pelaksanaan ujian tahun ini , kami berharap seluruh peserta Unas bisa lulus 100 persen,” ujarnya. Disisi lain, untuk mewujudkan kelulusan 100 persen, ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Romelan, ini merupakan upaya kerja keras yang harus didukung semua pihak, baik siswa peserta Ujian Nasional hingga lembaga atau orang tua siswa untuk memberikan motivasi semangat dan giat belajar dalam meraih hasil ujian yang maksimal. Target kelulusan 100 persen akan sangat mudah dicapai jika didukung semua pihak, baik siswa, orang tua maupun lembaga pendidikan, sehingga kami berharap pelaksanaan Unas ini bisa berjalan dengan lancar dan mempunyai hasil yang maksimal,” kata Romelan. Bahkan pihaknya juga menemui salah satu siswa MTS Sunankalijogo Ngadri, Muhammad Yenny Maulana yang terpaksa mengikuti Unas di RS. Budi Rayahu Blitar akibat mengalami kecelakaan lalu lintas pada 6 April 2013 lalu yang merupakan salah satu upaya untuk melancarkan dan memfasilitasi pelaksanaan Unas di Kabupaten Blitar. Selama masih mampu mengerjakan, kenapa tidak. Meskipun sakait namun bisa mengerjakan soal akan tetap kita fasilitasi baik pengawas maupun fasilitas lainnya,” ujarnya. Sementara berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, jumlah peserta Unas tingkat SMP sebanyak 10.111 siswa dari 74 lembaga se-Kabupaten Blitar dan siswa tingkat MTs sebanyak 4.126 siswa dari 41 lembaga yang ada di Kabupaten Blitar(ROZ)

Magetan , BM Dibawah bendera PGRI Kabupaten Magetan Ribuan Guru demo di depan gedung DPRD Kab. Magetan dengan memakai seragam kebesaran PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) yang dihadiri ± 2.000 guru, dengan berjalan dan orasi dengan tertib mereka menutut hak-haknya terutama menutut TPP (Tunjangan Prestasi Pendidik) mohon segera dicairkan, yang saat ini di duga nyantol di Kasda Kabupaten Magetan. (20/5) Sejumlah guru yang kecewa membetangkan beberapa sepanduk bertuliskan “guru profesi professional bukan sapi

perah” ada juga segera cairkan kekurangan TPP, revisi PP Nomor 74/2008 tentang tugas guru dan jangan menghambat pencairan TPG. Diperkirakan masih ada 300 guru yang bersertifikat yang belum menerima tunjangan, kasihan mereka juga manusia, punya keluarga. Padahal mereka sudah berjuang dan bekerja keras untuk memenuhi aturan dan menjalankan profesinya sebaik mungkin dan professional. Yang jelas dari perwakilan guru sudah pernah beberapa kali klarifikasi ataupun menanyakan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan tapi gak ada jawaban

ataupun tanggapan dan terkesan tutup mata dengan permasalahan tersebut, pemerintah pusat sudah memberikan juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) terkait pencairan TPP yang tinggal dijalankan, “dan semestinya Pemkab Magetan harus bertanggungjawab dengan keberadaan ratusan guru yang belum mendapat tunjangan profesi, dan untuk Pemkab sendiri jangan Cuma diam dan terkesan tidak memperjuangkan hak-hak guru profesi”. Para guru di Kabupaten Magetan juga mempersoalkan masalah Dapodik (Data

Pokok Guru) yang akan diperlakukan tahun ini, yang jelas-jelas merugikan sekitar ±700 guru yang tidak mampu memenuhi jam mengajar minimal 24 jam perpekan, mereka yang tidak memenuhi jam mengajar terancam tak mendapat tunjangan profesi. Pemerintah pusat seharusnya mengkaji ulang dengan adanya program Dapodik (data pokok pendidik) yang jelas-jelas merugikan dan terkesan tidak adanya keadilan bagi guru yang sudah mengabdi untuk dunia pendidikan yang sudah dia jalani puluhan tahun, dan sehingga akan terjadi

kecemburuan dikalangan guru sendiri ‘imbuhnya’. Perwakilan dari PGRI sempat di temui ketua DPRD Kabupaten Magetan Joko Suyono dan didampingi beberapa Dewan untuk menerima aspirasi dan tututan para guru untuk diperjuangkan du pusat “dan kami akan membentuk tim untuk mengawal proses tersebut biar segera selesai, tandas ‘joko. Setelah aspirasi dan tututan para guru diterima ketua DPRD para pendemo, para guru membubarkan diri dengan tertib dan tak ada kerusuhan semuanya kondusif imbuhnya (Y).

Sejumlah Kepala Sekolah Di Situbondo

Diduga “Ogah” Mengajar Situbondo,BM Sangat di sayangkan dengan adanya sertifikasi yang diprogramkan oleh pemerintah dan sebagian besar telah diterima oleh kepala sekolah di Situbondo kiranya patut di evaluasi kembali,pasalnya sejumlah kepala sekolah dari tingkat SD ( Sekolah Dasar ) sampai dengan tingkat SLTA Negeri

yang telah menerima tunjangan sertifikasi banyak ditemui malas atau ogah mengajar. Sesuai aturan yang ada mereka para kepala sekolah masih memiliki kewajiban mengajar selama 6 jam dalam satu mingggu. Ketika Tim Buser Metropolis turun lapangan,hadir dibeberapa sekolah tingkat dasar (

SD) sampai dengan SLTA, banyak ditemukan kepala sekolah khususnya tingkat SD dan SLTP tidak mengajar . Bahkan ketika Tim Buser Metropolis konfermasi dengan beberapa Murid/Siswa di sinyalir Kepala Sekolah tersebut memang tidak pernah mengajar.Bahkan mereka para kepala sekolah sering meman-

faatkan tenaga sukwan/GTT sebagai pengganti. Kiranya mereka para kepala sekolah kurang memahami PP Nomor:74/2008 dan permendiknas Nomor:39/2009 .Tentang Kepala sekolah yang mempunyai kewajiban mengajar 6 jam dalam satu minggu.Tentunya dengan kejadian ini sungguh sangat

tidak sesuai dengan program sertifikasi,yang mana pokok dan tujuan adalah untuk meningkatkan mutu dan kwalitas mengajar agar kedepan mutu pendidikan di situbondo lebih berkwalitas. Pertanyaannya sekarang, dimana fungsi pengawasan struktural dilingkungan pendidikan ? ( BAY )

100 Siswa SMA Terima Beasiswa Pendidikan Probolinggo, BM Sedikitnya 100 orang siswa SMA/SMK negeri/swasta se Kabupaten Probolinggo menerima beasiswa pendidikan dari PT. HM. Sampoerna, Tbk melalui Putera Sampoerna Foundation. Beasiswa ini diberikan oleh Putera Sampoerna Foundation sebagai bentuk kepedulian kepada 100 orang siswa SMA/SMK untuk membiayai dana pendidikan mereka. Serah terima beasiswa pendidikan tersebut ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan dari PT. HM. Sampoerna, Tbk oleh Manager Regional Relations East Java PT. HM. Sampoerna, Tbk M. Irmansyah kepada Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Senin (6/5) kemarin. Dalam kesempatan tersebut diserahkan pula secara simbolis giant check dan sertifikat beasiswa kepada perwakilan siswa oleh Bupati Probolinggo. Hadir dalam penyerahan beasiswa pendidikan ini, Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko, Kepala Dinas Pendidikan Tutug Edi Utomo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Erlin Setiawati, Kepala Bakesbangpol dan Linmas Budi Purwanto dan sejumlah perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Kepala Dinas Pendidikan Tutug Edi Utomo mengungkapkan beasiswa pendidikan ini diberikan kepada 100 orang siswa SMA/ SMK negeri/swasta dengan rincian 17 orang siswa SMA negeri,

30 siswa SMA swasta, 21 orang siswa SMK negeri dan 32 orang siswa SMK swasta. “Untuk tahun ini, beasiswa pendidikan ini sudah memasuki tahun kedua,” ungkap Tutug. Manager Regional Relations East Java PT. HM. Sampoerna, Tbk M. Irmansyah mengungkapkan pendidikan adalah investasi mendasar bagi kemajuan bangsa. Sejak tahun 2001 lalu, PT. HM. Sampoerna, Tbk terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dalam bidang pendidikan melalui tanggung jawab sosial perusahaan. “Pemberian beasiswa kepada siswa/siswi SMA berprestasi yang diselenggarakan oleh Putera Sampoerna Foundation dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas siswa/ siswi di Indonesia serta pemerataan kesempatan belajar,” ujar Irmansyah. Menurut Irmansyah, program beasiswa ini diberikan kepada 100 orang siswa dari berbagai sekolah SMA dan sederakjat untuk tahun akademik tahun 2013/2014 setelah melalui seleksi yang cukup ketat dari total 469 orang yang diajukan. “Selain program beasiswa pendidikan, kami juga melakukan kegiatan dalam program peningkatan kualitas kepemimpinan dan manajemen sekolah serta program peningkatan keterampilan bekerja bagi para pendidik SMA dan SMK mulai tahun 2012 hingga saat ini. Kami atas nama PT. HM. Sampoerna, Tbk menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Probolinggo

terutama Dinas Pendidikan sehingga program ini bisa terlaksana dengan baik,” jelas Irmansyah. Sedangkan Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan PT. HM. Sampoerna, Tbk melalui Putera Sampoerna Foundation untuk putra-putri calon pemimpin di Kabupaten Probolinggo. “Atas nama pribadi dan pemerintah daerah saya menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian yang diberikan oleh PT. HM. Sampoerna, Tbk dalam bidang pendidikan di Kabupaten Probolinggo,” ungkap Bupati Tantri. Menurut Bupati Tantri, pemberian beasiswa ini selaras dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo periode 20132018 yang ingin menciptakan calon-calon pemimpin bangsa yang berakhlak mulia yang mempunyai jiwa wirausaha sekaligus mempunyai jiwa sosial yang tinggi. “Sama-sama ingin menciptakan rakyat Kabupaten Probolinggo yang cerdas dan berakhlak mulia,” jelas Bupati Tantri. Dikatakan Bupati Tantri, keberadaan PT. HM. Sampoerna, Tbk di Kota Kraksaan dalam satu tahun terakhir telah mampu menampung 5.500 pekerja perempuan dan diakui keberadaannya luar biasa dalam memberikan pengaruh positif untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo mulai dari penyerapan

tenaga kerja hingga peningkatan ekonomi rakyat. “Ini perlu disyukuri bersama bahwa PT. HM. Sampoerna, Tbk telah banyak berbuat untuk Kabupaten Probolinggo,” tegas Bupati Tantri. Lebih lanjut Bupati Tantri mengungkapkan program dari Putera Sampoerna Foundation bagaimana membina dan memberdayakan masyarakat berwirausaha dan menciptakan UKM sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo yang ingin memberdayakan masyarakat agar bagaimana ibuibu dan kaum lelaki mampu menciptakan sebuah usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungannya sehingga bisa menciptakan sesuatu tanpa harus keluar dari Kabupaten Probolinggo. “Kepada 100 siswa penerima beasiswa saya meminta agar mensyukuri nikmat yang sudah diterima dengan cara lebih giat belajar menunjukkan kepada

pemberi beasiswa, Pemerintah Daerah dan teman-teman bahwa kalian memang layak menerima beasiswa pendidikan ini. Kepada orang tua agar senantiasa mengantarkan anak-anaknya untuk terus sekolah. Sebab investasi pendidikan bukan lagi pilihan, tetapi pendidikan ini mutlak untuk diberikan,” pungkas Bupati Tantri. Dwi Kurnia Agustini dari SMKN 2 Kraksaan yang telah mendapatkan beasiswa tersebut menyampaikan testimoninya bahwa ia dari kalangan keluarga miskin yang sebelumnya mengaku cukup sulit untuk meneruskan jenjang pendidikannya. “Terima kasih atas beasiswa ini, kalau tidak tentu pendidikan saya tidak akan sampai ke jenjang SMA. Saya berdo’a agar bantuan ini bermanfaat bagi saya dan juga teman-teman yang lain serta amal ibadah yang mengupayakan beasiswa ini bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT,” ujar Dwi Kurnia Agustini. (sony, holifa)


4 Nasional

BKKBN Jatim

Tekan Angka Pernikahan Dini Di Situbondo Situbondo, BM Pondok pesantren menjadi target Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Propinsi Jatim, untuk menekan angka pernikahan dini. Menurut BKKBN pusat, Dr. sudibyo alimoeso MA, saat ini jumlah remaja di jatim mencapai 17 % dari sekitar 38 juta penduduk. Dari jumlah tersebut rata – rata usia menikah di JATIM, baru 19 tahun. BKKBN memiliki kesulitan dalam upaya menekan angka pernikahan dini, Maka jalan satu satunya menempuh peningkatan kesadaran dean pengetahuaan yang cukup kepada remaja melalui pendirian pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi untuk remaja imbuh Dr. sudibyo alimoeso MA. Pada acara Gerakan Berencana (Genre) PonPes Salafiah Safi’iyah Sukerejo Situbondo, Sabtu 04 Mei 2013. Dalam goes to PonPes pengetahuan tentang kesehatan reproduksi akan di berikan khususnya remaja putrid di bawah 19 tahun, usia remaja merupakan usia labil . ketika remaja menghadapi masalah sering membutuhkan pelarian, inilah yang di tangkap menjadi sebuah strategi menghadapi permasalahan remaja. Pada kesempatan yang sama, di gelar juga dialog bersama 1000 Santri Pon Pes Salafiyah Safi’iyah Sukerejo Situbondo, bertema, goes to Pondok Pesantren dalam rangka akselerasi Program pendewasaan usia pernikahan di JATIM dalam di alog tersebut pengasuh PONPES tersebut, KHR. Akmad Azaim Ibrahimy dalam sambutannya mengapresiasi program gendre karena sesuai dengan segmentasi kegiatan remaja, mengandung kesan moral serta melibatkan remaja sebagai konselor. Sementara Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto SH, berharap angka pernikahan dini yang di tekan ini seyogyanya dapat didukung oleh semua pihak sehingga kesejahteraan keluarga nantinya akan berimbah pada kemajuan di kabupaten Situbondo Selain menggelar GENRE pada hari yang sama BKKBN Jatim ( gerakan pemberdayaan keluarga pas sasaran) di pasar mimbaan kecamatan panji Situbondo. Animo masyarakat situbondo terhadapo kegiatan grebek pasar tradisional cukup tinggi tyerlihat dari ribuan sambutan warga, masyarakat yang melihat roud show mobil unit penerangan dan motor PLKB, yang berkeliling situbondo serta mengikuti pelayanan KB MKJP di bus pelayanan denganberbagai metode.

Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

Kajari Dikado Batu Nisan

Tulungagung, BM Rakyat Pemberantasa Korupsi (KRPK). Kemarin, aktivis antikorupsi ngluruk ke kantor kejaksaan. Bahkan, mereka memberi kado batu nisan untuk kejaksaan. KRPK mencatatk beberapa kasus yang hingga kini ditangani kejaksaan belum tuntas. Seperti kasus korupsi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)2008 senilai Rp 771 juta, kasus korupsi di lingkup Dinas Pertanian Kota Blitar atas dana DAU dan DAK tentang program pengentasan kemiskinan 2007, korupsi ajudikasi, Sismiop dan lain sebagainya. Nisan bertulis “Jaksa Blitar” itu diserahkan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Ok Ok Arwoko. Nisan itu sebagai simbol matinya penegakan hukum di Blitar. Massa yang ngluruk kejaksaan itu berjumlah sekitar 150 lebih. Mengambil start di pelataran Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Wijaya di Jalan S Supriyadi, mereka bergerak menuju kantor kejaksaan yang berjarak sekitar 200 meter. Sejumlah poster bertuliskan hujatan dan

Snap Shoot

kritik terkait kinerja kejaksaan pun dibawa. Sedikitnya 100 lebih aparat dari Polres Blitar Kota dan Polres Blitar disiagakan di lokasi aksi. Bahkan, tameng atau penahan massa disiagakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Menurut Pringgo, salah satu koordinator aksi mengatakan, kedatangannya ke kejaksaan untuk menagih janji tentang kasus-kasus yang pernah dilaporkan sebelumnya. Mulai penuntasan kasus korupsi APBD Kabupaten Blitar 2006 sebesar Rp 15 miliar, hingga SIAK yang hingga kini belum jelas jluntrungnya. “Laporan dari badan pemeriksa keuangan (BPK) sudah menjlentrehkan bahwa ada kerugian negara ratusan juta rupiah. Tapi mengapa SIAK tak kunjung kelar, ada apa ini,” kata Pringgo. Selain itu ada pula kasuskasus lain. Seperti dugaan korupsi bantuan operasional guru tidak tetap agama di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar sebesar Rp 354 juta pada tahun 2009. Di depan kantor kejaksaan massa menumpahkan kekesalannya dengan menebar

uang palsu dan beras kuning. Uang palsu tersebut dianggap sebagai protes kepalsuan janjijanji pengungkapan tuntas kasus korupsi. Tak hanya membawa uang palsu, juga membawa merang dan menyan serta hio yang biasanya digunakan untuk mengantar jenazah. Tak pelak, suasana di depan kantor yang berada di Jalan S Supriyadi itu bak pemakaman. Protes tersebut sekali lagi dibiarkan oleh aparat. Bahkan ketika sejumlah massa naik di atas nambor kejaksaan dan tembok pun tak mendapat teguran. “Kajari keluar,” teriak salah satu pendemo. Lantaran pintu dalam keadaan tertutup rapat, akhirnya massa pun menyerbu ke kantor kejaksaan dengan melompat pagar. Meski pagar sudah dipasangi dengan kawat berduri. Teriakan yang bertubi-tubi akhirnya membuat kajari keluar untuk menemui massa. Di depan orang nomor satu di kejaksaan yang didampingi para jaksa senior itulah massa menumpahkan kekesalannya. Mulai membawa segebok bukti kopian data-data hingga kertas

palsu. Kajari Ok Ok Arwoko mengatakan dalam penanganan kasus tetap berpegang sesuai prosedur. Bahwasanya, pengungkapan kasus di Blitar Raya baik di Kota Blitar ataupun Kabupaten Blitar masih dalam proses penyelidikan. Sebagian di antaranya ada yang juga penyidikan. “Untuk kasus SIAK masih dikonsultasikan dengan kejaksaan tinggi (kejati). Prosedurnya memang begitu, kalau sudah perintah untuk meningkatkan status kami akan bertindak,” kata Arwoko.

Jawaban Ok Ok Arwoko pun tak serta merta membuat massa puas. Merekapun menuduh ada permainan. Pasalnya, ada indikasi jika pengungkapan kasus tersebut berkaitan dengan keberadaan pejabat tinggi di Indonesia. Meski dicerca, kajari tetap bersikukuh dengan proses pengungkapan. Sebagai bentuk kekesalannya, akhirnya massa menyerahkan nisan ke kajari langsung. Penyerahan disertai dengan teriak salawat. Demo berakhir, ketika kajari menerima nisan. Massa bakal turun aksi lagi jika pengungkapan tidak juga kunjung kelar.

Simpang Lima Gumul (SLG)

Tempat Favorit Penyelenggaraan Even Nasional

SIARAN PERS HASIL PENGAWASAN KOSMETIKA MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA/DILARANG Untuk melindungi masyarakat dari penggunaan kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, manfaat dan mutu, Badan POM secara rutin dan berkesinambungan melakukan pengawasan peredaran kosmetika, termasuk kemungkinan penggunaan bahan berbahaya/dilarang dalam sediaan kosmetika. Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM di seluruh Indonesia pada tahun 2012 sampai dengan bulan Oktober ditemukan 48 kosmetika yang mengandung bahan berbahaya/ dilarang.Untuk itu Badan POM mengeluarkan peringatan publik/ public warning sebagaimana Lampiran I sampai dengan III, dengan tujuan agar masyarakat tidak menggunakan kosmetika tersebut karena dapat membahayakan kesehatan. Temuan kosmetika yang mengandung bahan berbahaya/ dilarang selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan dari 3,19% menjadi 0,42% temuan dari jumlah produk yang disampling. Pada 2008 jumlah temuan 3,19% dari produk yang disampling; 2009 jumlah temuan 1,49% ; tahun 2010 jumlah temuan 0,86%; tahun 2011 jumlah temuan 0,70%; dan tahun 2012 jumlah temuan 0,42%. Bahan berbahaya/ dilarang yang diidentifikasi terkandung dalam kosmetika tahun 2012 menunjukkan tren yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu penggunaan bahan berbahaya/dilarang pada bahan pemutih kulit dan pewarna dilarang. Sebagai tindak lanjut terhadap seluruh temuan kosmetika mengandung bahan berbahaya/ dilarang tersebut, dilakukan penarikan produk dari peredaran dan dimusnahkan. Karena temuan ini merupakan tindak pidana, maka kasusnya dibawa ke pengadilan bekerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya. Selama lima tahun terakhir sejumlah 219 kasus diajukan ke pengadilan dengan sanksi putusan pengadilan paling tinggi hukuman penjara 2 tahun 1 bulan. Putusan pengadilan ini belum menimbulkan efek jera bagi pelaku tindak pidana di bidang obat dan makanan. Badan POM berkomitmen untuk terus melakukan koordinasi lintas sektor antara lain dengan Pemda Kab/Kota (Dinas Kesehatan/Dinas Perindustrian/Dinas Perdagangan) – Kepolisian serta Asosiasi dalam pengawasan dan penanganan kasus kosmetika mengandung bahan berbahaya/ dilarang. Selain itu, dilakukan pula pembinaan/advokasi kepada UKM kosmetika. Diserukan kepada pelaku usaha yang melakukan produksi dan/atau mengedarkan kosmetika mengandung bahan berbahaya/ dilarang untuk menghentikan praktek-praktek tersebut. Kepada masyarakat: 1. ditegaskan untuk tidak menggunakan kosmetika mengandung bahan berbahaya/ dilarang sebagaimana tercantum dalam lampiran peringatan publik/public warning ini termasuk peringatan publik/public warning yang sudah diumumkan sebelumnya, karena dapat menyebabkan risiko bagi kesehatan bahkan dapat berakibat fatal. 2. diharapkan melaporkan kepada Badan POM atau Pemda setempat apabila diduga adanya produksi dan peredaran kosmetika secara ilegal kepada Unit Layanan Pengaduan Konsumen Badan POM RI di Jakarta, nomor telepon: 021-4263333 dan 021-32199000 atau email ulpk@pom.go.id dan ulpk_badanpom@yahoo.co.id atau melalui Layanan Informasi Konsumen di Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.

K

awasan Simpang Lima Gumul ( SLG ) menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat Kabupaten Kediri. sebagai tempat yang selalu dilirik promotor untuk penyelenggaraan berbagai event- event maupun keramaian. Berkali-kali sudah kawasan Simpang Lima Gumul menjadi tempat penyelenggaraan event berskala Nasional, seperti malam ini Group Wali Band ( 18/5 ) juga yang sebelumnya Group Band papan atas lainnya. Dipilihnya Simpang Lima Gumul sebagai tempat penyelenggaraan even-even besar karena lokasinya sangat strategis dan dapat terjangkau segenap lapisan masyarakat. Tak hanya itu, warganya sangat terbuka untuk para pendatang yang dari luar daerah, kawasan ini juga menonjolkan keramahan sehingga membuat pengunjung aman, nyaman dan betah. Simpang Lima Gumul (SLG) di malam hari tidak pernah sepi dari aktifitas manusia, justru di malam hari kawasan ini semakin menunjukkan kecantikan dan keindahannya, tempat ini menjadi favorit bagi warga yang berkunjung dan ingin menikmati suasana malam dengan pesona hiasan lampu Monumen. Banyaknya rombongan keluarga yang berkunjung menikmati makan bersama di Monumen menambah suasana kehidupan yang ramah dan banyak anak muda mudi yang riang dengan canda tawa dibawah temaram sorot lampu malam yang menambah suasana semakin romantis. Pemerintah Kabupaten Kediri sangat memanjakan pengunjung di Kawasan Simpang Lima Gumul ini, terbukti pengunjung tidak dipungut biaya untuk memasuki areal Monumen dan juga para pengunjung diberikan fasilitas hotspot gratis, untuk melakukan browsing dengan bebas dan juga dapat mengabadikan foto kunjungannya secara langsung lewat jejaring sosial di dunia maya.

ASDP

Operasikan Kapal Perdana Paciran – Garonggong Lamongan, BM Cabang Surabaya, mengoperasikan kapal Jatra III, untuk pelayanan perdana trayek baru, antara Pelabuhan Paciran Lamongan Jawa Timur, ke Pelabuhan Garonggong Sulawesi Selatan, (PP). Sesuai rencana pelayaran masih dilanyani satu unit kapal karena masih perlu mempelajari pasar. Jumat (19/04/2013) sekitar pukul 20.00 pelayaran perdana bermuatan kendaraan truk barang dilepas. Selama melanyani di pelabuhan Paciran

pemuatan tidak ada kendala karena didukung fasilitas dermaga. Pemantauan wartawan Suara Pekerja.Com, pelepasan kapal pelayaran perdana lancar disaksikan langsung unsur pejabat Kementerian perhubungan, Dinas Perhubungan Jatim, ASDP, dan jajaran kepolisian. Elvi Yoga, General Manager PT ASDP mengatakan pelayaran perdana merupakan isyarat trayek baru dibuka secara resmi dan siap melanyani jalur Paciran menuju Gronggongan dan pertama kali

yang pisisinya sangat dekat ke Pelabuhan Pare-Pare urainya. Kedepan, selain melayani muatan kendaraan juga melanyani penumpang (manusia) tetapi ini masih perdana masih perlu pengenalan kemasyarakat. Elvi mengatakan sampai sejauh ini penanganan trayek baru itu murni ditangani ASDP dan tanpa ada subsidi, dan yang pertama bagi ASDP untuk pelayani jarak panjang dari Pelabuhan Paciran menuju Pelabuhan Garonggong (PP), dengan jarak tempuh 36 jam tegasnya.

ASDP masih mengoperasikan satu unit kapal karena masih menjajaki dan melihat market. “Segi bisnis, tentu ASDP masih rugi, tetapi dalam sinerji dan mendukung program Pemerintah tentu harus siap melayani trayek baru. Disisi lain kehadiran pelabuhan Paciran Lamongan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berusaha mengatasi/mengurangi kepadatan kapal yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak. Karena kedepan, Pemerintah berencana akan mengalihkan semua armada kapal penyebrangan dipusatkan di

Tiket Mudik Lebaran Kereta Api Ludes Lamongan, BM Hari lebaran masih cukup lama, tetapi tiket mudik lebaran kereta api di stasiun Lamongan ternyata sudah ludes terjual. Tiket yang habis tersebut

Lansir: Kereta Api Saat Sedang Lansir Di Sebuah Stasiun

untuk jurusan LamonganJakarta. “Tiket untuk semua kereta pada arus mudik sudah habis terjual,” ujar Kepala Stasiun Lamongan Herlambang saat di stasiun kemarin. Herlambang juga menjelaskan, untuk pembelian tiket dapat dipesan 90 hari sebelum pemberangkatan. Tiket mudik lebaran di stasiun Lamongan telah dibuka sejak 3 Mei 2013 yang lalu. Namun, jatah tiket sudah habis karena dipesan

oleh para calon pemudik. Dia menambahkan, ada empat jenis KA jurusan Lamongan-Jakarta. Yakni KA Sembrani, KA Anggrek, KA Gumarang, dan KA Kertajaya. Dari semua jenis KA yang ada semua tiket sudah habis. “Dan sampai saat ini belum ada informasi untuk penambahan gerbong pada arus mudik nanti,” imbuhnya. Sedangkan untuk arus balik, lanjut Herlambang, saat ini pemesanan tiket belum dibuka,

diperkirakan mulai dibuka pada 13 Mei besok. Karena itu pihaknya berharap para calon penumpang aruk balik diharapkan segera memesan tiket. Sebab dikhawatirkan tiket arus balik juga bakal habis seperti tiket mudik. Pemesenan tiket tak perlu ke stasiun, namun dapat dipesan di sejumlah ritel yang menyediakan tiket online kereta api. tan

Pelabuhan Paciran Lamongan. Menurut Elvi Yoga, pelabuhan Paciran sangat patut untuk dijadikan pelabuhan kapal penyebrangan karena sarana dan prasarana pendukung sudah memadai karena fasilitas darat memiliki lahan parkir yang luas, perkantoran yang memadai. Menyangkut fasilitas dermaga sementara bisa disandari dua kapal berukuran kecil, tetapi jenis kapal besar seperti KMP.Jatra III masih mampu menampung satu unit kapal. Tentu jika pelanyanan meningkat dan pelayanan kapal penyebarang dipusatkan di Paciran akan ada pengembangan urainya. Sejauh ini Pelabuhan memili kaster panjang 800 meter, dermaga 200 meter, kedalaman kolam 10-15 LWS, dan memiliki breakwater sebagai pemecah ombak karena pelabuhan direncanakan sebagai pelabuhan besar. Usai pengoperasian perdana itu, Pelabuhan Paciran akan diresmikan oleh Menteri Perhubungan dalam waktu dekat. Direncanakan peresmian akan dilangsungkan pada tanggal (29/04/2013). “Setelah peresmian akan ada penambahan kendaraan pengangkut penumpang dari terminal menunuju kapal, karena jaraknya agak jauh demikian disampaikan Elvi Yoga.


Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

Program Nasional ( Prona) Sertifikasi Tanah Tahun 2013 Di Situbondo Tidak Gratis Situbondo,BM Program nasional (Prona) sertifikasi tanah yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata untuk membantu rakyat , dengan sasaran masyarakat yang tidak mampu atau kurang mampu untuk sertifikasi tanah yang di milikinya , serta mempermudah dalam pelayanan untuk memdapatkan sertifikat tanah dengan beban biaya yang disubsidi/dibiayai oleh pemerintah. Adanya program nasional ( Prona) sertifikasi tanah yang di canangkan oleh pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) patutlah di apresiasi dengan positif, karena dengan program tersebut masyarakat tentunya memdapatkan kemudahan serta keringanan,karena sertifikasi tanah tersebut dibiayai oleh pemerintah. Belajar dari sebuah pengalaman di Desa Kalianget Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo,yang mana Safa’at Sebagai Kepala Desa Kalianget Dan Hanafi salah satu perangkatnya sampai saat ini masih meringkuk dalam penjara, di adili karena adanya pungutan biaya PRONA yang di indikasikan tidak sesuai peruntukannya atau dijadikan banjakan oleh yang bersangkutan, mereka di vonis bersalah oleh pengadilan. Benarkah hanya mereka berdua yang bersalah? Ketika Tim Buser Metropolis investigasi dilapangan,ternyata program nasional (prona) sertifikasi tanah di situbondo tahun 2013 ternyata tidak ada yang GRATIS,masyarakat masih di bebani biaya,yang katanya sesuai kesepakatan bersama.Untuk apa ? Katanya untuk biaya prona,karena tidak sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah.Besarnya biaya tergantung kesepakatan di masing-masing desa yang kebetulan mendapatkan prona di tahun 2013. Adapun temuan tim kami di wilayah situbondo kesepakatan biaya prona di masing-masing desa tidak sama,berkisar dari Rp.200ribu,Rp.500ribu sampai dengan Rp.750ribu perbidang,mungkin juga lebih.Karena itu kesepakatan mungkin sah-sah saja.Benarkah itu kesepakatan? Ataukah masyarakat yang dibodohi dengan kesepakatan tersebut dengan bertopengkan prona. Lebih ironisnya pembiayaan sertifikasi tanah tersebut di sama ratakan,padahal ukuran dan kelas tanah jelas berbeda,bahkan banyak yang jauh berbeda. Jika belajar pada sebuah pengalaman pahit dari Desa Kalianget yang tersebut di atas,tentunya akan ada p e r t a n y a a n b e s a r. B a g a i m a n a k a h p r o g r a m n a s i o n a l grafitikasi tanah yang sebenarnya? Jika masih ada beban biaya,berapakah besarnya ? Apakah harus sama rata untuk biaya sertifikasi tanah melalui prona ? Padahal untuk mendapatkan sertifikat tanah tanpa melalui prona biaya akan dihitung dari kelas dan ukuran tanah. Mengapa kesepakatan di masing-masing desa yang mendapatkan Prona Gratifikasi tanah besarnya biaya yang mesti dibayar oleh masyarakat tidak sama...? Melalui program nasional (prona) sertifikasi tanah tahun 2013 di situbondo,berapakah dana subsidi / bantuan pemerintah untuk sertifikasi tanah perbidang? Dan berapakah biaya yang harus ditanggung masyarakat untuk sertifikasi tanah melalui PRONA tersebut ..? Biaya tersebut peruntukannya untuk apa saja... ? Pungutan biaya prona di masing-masing Desa di Situbondo patut dipertanyakan,pasalnya pungutan biaya prona di masing-masing desa tidak sama.Jangan ada kesan kesepakatan tersebut sebenarnya merupakan sebuah pembodohan kepada masyrakat awam.Dalam hal ini PEMKAB Situbondo jangan ada kesan tutup mata. ( kita ikuti edisi berikutnya) ( BAY )

Mantan Kepala Desa Pakisan

Lupa Ingatan Bondowoso,BM Berawal ketika akan di laksanakannya PILKADES desa Sukosari Lor Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso,di tempat salah satu rumah calon Kepala Desa Sukosari Lor , Mahfud yang akhirnya memenangkan Pemilihan Untuk periode berikutnya. Mantan kepala Desa Pakisan Halik,mengaku-ngaku masih menjadi kepala desa Pakisan setelah sebelumnya Halik berbicara panjang lebar tentang dirinya, namun setelah wartawan BM mengklarifikasi secara mendetail tentang kepala desa Pakisan yang menjabat saat ini adalah perempuan,dan setelah tau bahwa dirinya bukan kepala desa lagi,Halik merasa kebingungang serta malu dan mengatakan “yaa mas itu yang menjadi kepala desa sekarang,itu anak saya dan jabatan saya sekarang adalah menjadi KAUR dibalai desa Pakisan” tuturnya Di tempat terpisah kepala desa Pakisan Periode sebelumnya, Ida membenarkan bahwa mantan kepala desa Halik adalah ayahnya. Namun setelah kades Ida di mintai keterangan atas kelakuan Oknum mantan kepala desa yang mengaku-ngaku masih yang sekarang menjabat sebagai kepala desa,kades Ida malah cuek dan seakan-akan tidak merasa kalau ayahnya itu sekarang sudah tidak menjabat lagi.. trs

BKO Adalah Dana Kampanye dan Sosialisasi,Benarkah? Bondowoso, BM Hasrat Calon Bupati incumbent Amin Said Husni untuk terpilh lagi menjadi Bupati Bondowoso periode 2013 s/d 2018 sangat dirasakan sekali oleh elemen masyarakat.Sebab,Calon Bupati yang diberi nama ASWAJA (Amin Said Salwa Jujur Amanah) atau kata lain (Asal Amin Salwa Jadi) telah menghalalkan berbagai macam cara untuk menjadi orang nomer satu di Bondowoso, termasuk diantaranya dengan memberikan dana tambahan kepada semua Kepala Desa se Kabupaten Bondowoso yang disebut dengan dana BKO atau dana kampanye. Menurut keterangan salah satu Kepala Desa yang ada di Kecamatan Grujugan bahwa dana BKO itu hanya ada pada saat menjelang Pilkada saja, untuk tahun yang akan datang tidak akan ada lagi dana seperti itu.jelasnya dengan tegas Masih dari salahsatu Kepala Desa yang ada di Kecamatan Taman Krocok yang pro dan mendukung pak bupati mengatakan apabila nanti di Desanya atau di masingmasing RT tingkat kehadiran masyarakat 100% dan merapatkan barisan untuk mencoblos ASWAJA,maka tiaptiap Ketua RT akan diberikan bonus.Entah darimana bonus yang didapatkan? untuk memenangkan ASWAJA, apa dari BKO ? media ini akan menelusuri lebih jelas lagi. Ini sudah jelas demokrasi yang dilakukan oleh Bupati sudah mencerminkan demokrasi yang tidak sehat.Kalau sudah awalnya tidak sehat,akan seperti apa dan bagaimana Bondowoso kedepannya dibawah kepemimpinan Bupati Amin? bersambung.(trs)

Buser Blambangan 5 Warga Desa Bataan Kecamatan Tenggarang mengeluh

Kambing Bantuan Jalin Kesra Diduga Dijual Kepala Desa Bondowoso,BM Implementasi program Pemprov Jatim Jalan Lain menuju Kesejahteraan Rakyat(Jalin Kesra) ternyata dibuat ajang bisnis oleh Kepala Desa Bataan Kecamatan Tenggarang. Kronologisnya adalah, sebelum Jalin Kesra terealisasi pada penerimanya kurang lebih 2bulan,ternyata pak kades sudah melakukan Pungutan Liar(Pungli) pada masingmasing penerima dengan angka nominal Rp.50.000/RTSM yang mana pada waktu itu sebanyak 182 RTSM membayar

pada pak kades. Jelas warga Bahkan setelah kambing itu diterima yang seharusnya sebanyak 3ekor, tapi sama pak kades diambil 1ekor dengan alasan akan dibagikan kepada warga Desa Bataan yang tidak menerima bantuan tersebut tapi faktanya pak kades menaikkan kambing itu keatas mobil dan menurut keterangan warga kambing tersebut dibawa kewilayah kauman, pada waktu itu penerima bantuan Jalin Kesra untuk Desa Bataan sendiri kurang lebih 100 RTSM dan sisanya

yang tidak menerima kata pak kades masih ada gelombang kedua.tutur warga Bahkan tidak hanya itu saja kelicikan dan kepintaran kades ervin untuk menipu warganya sendiri, menurut warga dia telah membuat berita acara bermatrai untuk mensiasati kelicikan dirinya, memang secara hukum dengan adanya berita acara itu dibenarkan, tapi ide-ide yang timbul dari otaknya pak kades itu sangat merugikan sekali pada warga, apalagi penerimanya mayoritas warga sangat miskin,kok tega-

teganya kades melakukan perbuatan yang tidak bermoral seperti itu.tegas warga. Ditempat terpisah media ini mencoba konfirmasi tentang bantuan tersebut kepada kades ervin tapi kades yang bersangkutan selalu tidak ada baik dirumah ataupun dikantornya ponsel miliknya pun sudah diluar jangkauan. Apa kades ervin sudah tau tentang tentang masalah ini yang sudah tercium oleh beberapa media utamanya di Bondowoso sehingga merasa dihantui dengan masalahnya

sendiri seperti pepetah mengatakan’’hidup segan mati tak mau’’. Dengan adanya bantuan Jalin Kesra ini sebenarnya tujuannya cukup mulia, yaitu membantu untuk mengurangi kemiskinan yang menderita masyarakat yang masuk dalam kategori Rumah Tangga Sangat Miskin(RTSM) sesuai data BPLS by name by addres. Namun demikian kades ervin sudah kotor pikiran dan buta hati sehingga dia melakukan pungli dan menjual kambing warganya sendiri demi kepentingan untuk memperkaya dirinya saja.(TIM)

Patung Dewi Sri Dibongkar

di sisi lain pada saat robohnya patung dari beberapa warga yang berjualan di sekitar patung banyak ibu – ibu menangis menjerit histeris karna mereka harus bubar , salah satunya pedagang rujak yang menangis histeris dengan anaknya dari benaknya mungkin berkata harus kemana lagi saya mencari kerja agar dapat menghidupi keluarga . menurut salah satu pedagang warung kopi Pak mad yang ada di sekitar patung mengatakan kepada salah satu wartawan kami di lapangan sebelumnya saya tidah punya pekerjaan pak katanya dengan adanya patung ini kami dapat memenuhi beberapa kebutuhan keluarga termasuk dapat membiayai anak saya yang masih bersekolah tapi kalo patungnya di bongkar saya harus kemana lagi katanya dengan nada sedih sambil menahan tetesan air mata dalam memberikan keterangan dengan berbahasa Madura Probolinggo, BM Di Deadline Satuan Polisi pamong praja dan Majelis ulama Indonesia agar keberadaan patung yang saat ini berdiri di desa Ganting Kulon Kecamatan Maron kabupaten Probolinggo segera di bongkar namun pemilik patung ( Nur Slamet / Kyai Bintaos ) ini sama sekali tidak bergeming sedikitpun . hal ini sudah pernah di lakukan berbagai macam mediasi dan pertemuan – pertemuan baik dari unsur pemerintah dalam hal ini pernah di pertemukan di Pendopo kecamatan maron yang saat itu di hadiri oleh hampir seluruh jajaran muspika kecamatan maron kabupaten probolinggo serta dari majelis ulama Indonesia yang ada di kabupaten probolinggo yang pada saat itu menghasilkan beberapa aitem kesimpulan namun dalam hal itu belum di simpulkan sebagai keputusan final oleh kubu dari kiyai Bintaos sehingga kiyai Bintaos menganggap hasil kesepakatan bersama itu di anggap keputusan yang sepihak . berulang kali dari satuan polisi pamong praja mendatangi kediaman kyai

Bintaos dan terakhir keputusan penegasan pemerintah daerah melalui satuan polisi pamong praja yang pada saat itu sudah sempat menancapkan papan pemberitahuan keras yang bunyinya “ Dilarang mengadakan kegiatan apapun pada saat eksekusi “ dan juga di cantumkan tentang melanggar peraturan daerah nomer 06 tahun 2005 dan nomer 07 tahun 2011 serta peraturan bupati yang bernomer 18 tahun 2012 dan hal ini sudah sesuai dengan surat bupati yang bernomer 308 / 789 / 426 500 / 2013 . namun semua itu tidak membuat si pemilik patung yang saat ini sudah sempat terkenal di berbagai daerah dan sudah menjadi aicon tersendiri dan masyarakat bisa mengais rejeki di sekitar lokasi patung tersebut dengan memanfaatkan lokasi di sekitar patung itu dengan berjualan aneka macam usaha dadakan yang bisa meningkatkan sumber daya manusia di bidang ekonomi bagi warga masyarakat desa ganting kulon dan wetan yang ada di kecamatan maron kususnya, pemberitahuan keras terhadap kiyai Bin-

taos agar membongkar keberadaan patung tersebut tidak bergeming sedikitpun malah pada saat terakhir satuan polisi pamong praja mendatangi rumah kediaman Nur Slamet ( Ky Bintaos ) di antaranya dari Dalmas Polisi pamong praja Kristiana saat itu di dampingi oleh Su,ud ,Yusianti , Firman SW, termasuk Sugiarto yang akrab di panggil pak Gik Kasi Polisi pamong praja kecamatan maron kabupaten probolinggo. Kehadiran satuan polisi pamong praja tersebut saat itu yang sudah ke empat kalinya bertandang ke rumah si pemilik patung dengan sambil membawa map yang isinya meminta agar pemilik patung ini mau menanda tangani atas rekomendasi pemerintah dan majelis ulama Indonesia yang semua itu intinya keberadaan patung tersebut harus di bongkar karna pembangunan patung tersebut tidak mempunyai ijin dari dinas terkait . saat itu sempat terjadi perang mulut antar warga masyarakat dengan satuan polisi pamong praja tersebut yang saat itu sempat beradu argumentasi dengan sengit yang dari warga di wakili oleh Suwoko , yang

dari inti perdebatan itu menurut satuan polisi pamong praja yang hadir patung tersebut harus di bongkar . namun dari warga masyarakat menolak keberadaan papan pemberitahuan tersebut dengan mencabut kembali papan pemberitahuan pembongkaran patung itu yang papan tersebut di perkirakan berukuran satu setengah meter lebar satu meter dan selanjutnya papan tersebut di bawah menuju ke rumah kediaman Kiyai Bintaos yang berjarak kurang lebih lima ratus meter dari patung berdiri , sesampainya di sana warga masyarakat salah satunya sambil menenteng papan itu dan membanting papa itu tepat di depan rumah kiyai bintaos sambil mengatakan “ apa ini kok pemerintah sama sekali tidak berpihak kepada rakyat kecil “ kata warga masyarakat saat itu yang kebetulan sedang berkumpul diantaranya pentolan dari polisi pamong praja serta kepala desa ganting kulon yang saat itu mereka duduk di kursi yang ada di beranda depan rumah kiyai Bintaos. Namun dari akhir perdebatan

tersebut dari satuan polisi pamong praja kembali dan pulang sambil membawa papan pembaritahuan yang sempat di tancapkan di sekitar patung tersebut dengan mengendarai mobil dinas dari satuan polisi pamong praja kabupaten probolinggo . beberapa hari kemudian atas perintah dari sang nenek kiyai Bintaos Mba Wiryo perempuan yang di perkirakan berusia 82 tahun yang juga berdomisili di desa ganting wetan blok kebonan secara tidak terduga memerintahkan lansung kepada kiyai bintaos agar merobohkan patung yang kadung sudah menjadi aicon masyarakat desa ganting kulon dan wetan itu serta dapat mengais rejeki di tempat patung berdiri , tak pelak warga dan penjual dadakan yang ada di sekitar patung sangat kaget dengan hal itu karna sama sekali tak menduga kalo patung yang selama ini di bela dan di pertahankan keberadaanya harus di bongkar . tepat hari rabu pagi secara tiba – tiba disekitar patung banyak pekerja menggali tanah di sekeliling patung berdiri guna uBACA PATUNG.. HAL11

Berinvestasi Puluhan Juta, Berkhayal Jadi Jutawan Kaya Raya Situbondo,BM Bukan gunung tempat kau meminta,bukan pula lautan tempat kau memuja, atau pohon-pohon besar maupun kuburan yang di keramatkan,tapi kepdaNYA tempat kau meminta, memuja, karena Dialah yang maha pencipta sekalian langit bumi beserta isinya, MAHA BESAR kekuasaanNYA meliputi alam semesta. Bagi yang menyekutukan Allah SWT nerakalah tempat mereka kelak abadi selamanya. Di Era yang serba canggih, manusia semakin terlena dengan gemerlapnya Dunia, hidup penuh glamour. Kebutuhan duniawi menjadi persaingan antar sesama,tak

perduli jalan yang ditempuh penuh dengan resiko, menghalalkan segala cara yang penting maksud dan tujuan bisa tercapai walau tak jarang pada akhirnya mereka terhempas kelembah nista yang sangat tercela. Begitulah kira-kira gambaran ketika Tim Buser Metropolis berbincang dengan seseorang yang berinisial UT Alamat Desa Alasbayur Kec. Mlandingan Kab.Situbondo, berkisah pada kami bahwasannya sejak tahun 2007 UT dan beberapa kerabat dekatnya telah berinvestasi dalam bentuk modal berupa uang rupiah dengan jumlah berpuluhpuluh juta kepada sang maha

guru disebuah perguruan diwilayah Probolinggo Jawa Timur. Dengan berinvestasi puluhan juta rupiah harapan mereka kelak suatu saat uang mereka akan bertambah berlipat-lipat menjadi ratusan juta rupiah bahkan miliyaran.Benarkah demikian? atau hanya bualan belaka? mungkin juga hanyalah janji manis sang maha guru dengan antek-anteknya, semacam tipuan berkedok istighosah setiap malam jum’at manis ( legi) yang diadakan ditempat sang maha guru. Benarkah demikian? Ketika Tim Buser Metropolis investigasi dilapangan memang banyak mereka-mereka yang investasi kepada sang maha

guru,bahkan dibeberapa wilayah Situbondo maupun diwilayah lainnya ada indikasi telah terbentuk Koordinator wilayah yang bertugas untuk Retkrutment anggota agar berinvestasi pula. Sebut saja UT dan beberapa kerabatnya merupakan bagian yang sangat kecil dari yang sangat besar,yaitu UT-UT lainnya di mana-mana,yang pada kenyataannya mereka sampai sekarang sangat ta’dzim kepada sang maha guru. Mereka tetap yakin suatu saat uang mereka akan berlipat ganda menjadi ratusan juta. Pertayaannya sekarang, sampai kapan? atau mungkin uang mereka tak kan pernah kembali.

Benarkah? ibaratkan orang berjalan mereka tak kan pernah mencapai tujuan. Membayangkan hari esok dengan ilusi kelak menjadi jutawan kaya raya. Segala kegiatan yang di kemas rapi semogalah bukan merupakan penipuan yang tersehubung. Selayaknya jika kau ingin kaya berusaha dan bekerjalah sambil berdo’a dengan sungguhsungguh kemudian takdirlah yang menetukan. Sesungguhnya orang yang kaya raya adalah orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah SWT. Jangan mudah percaya dan terlena dengan janji manis yang tak pernah terwujud, kebatilan pasti di lenyapkan oleh kebenaran. ( BAY )


Buser Patria 6 Untuk TPAPD Pemkab Blitar

Menganggarkan 15 M Lebih

Agus Handoko Kepala Bapemas Kab Blitar Blitar,BM Melalui APBD 2013, Pemkab. Blitar menganggarkan Rp. 15,6 miliar untuk Tunjangan Perangkat Aparatur Pemerintah Desa (TPADP). Nilai tersebut tidak berubah dari dana yang dialokasikan pemerintah pada Tahun 2012 lalu. Hanya saja secara teknis TPAPD tidak lagi ditangani oleh Bagian Pemerintahan, namun bergeser ke Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas). Menurut Kepala Bapemas melalui Kasubid Bantuan Pembangunan Bapemas Kab. Blitar Ardhananik, anggaran yang dialokasikan pemerintah tahun ini masih mengacu pada data perangkat Tahun 2012 lalu. Meskipun untuk verifikasi ulang, masing-masing desa tetap dimintai data Satuan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang paling lambat harus diserahkan pada 1 April yang lalu. Namun bagi perangkat yang Tahun 2012 namanya belum tercover dalam TPAPD dan baru akan diajukan tahun ini, dibatasi hanya untuk mereka yang SK Pengangkatannya per 1 Januari 2013. Sehingga bagi perangkat yang perekrutannya diatas ketentuan waktu yang ditetapkan pemerintah, maka pemberian TPAPD disesuaikan dengan kebijakan Kepala Desa. Demikian juga untuk Petugas Teknis Lapangan (PTL) yang jumlahnya melebihi kuota pemerintah. Di mana Bapemas membatasi hanya untuk 5 PTL saja yang bisa diajukan untuk menerima TPAPD. Lanjut Nanik, setelah data SOTK dari masingmasing desa diterima Bapemas, maka setelah dilakukan verifikasi, data tersebut akan diajukan ke Badan Pengelola Keuangan Daerah untuk pencairan anggaran. Dana akan langsung ditransfer melalui rekening masing-masing Bendahara Desa. Jika proses ini berjalan lancar, maka diperkirakan pada bulan April ini TPAPD sudah bisa dicairkan. Sementara sesuai SK Bupati No 188/374/409.012/KPTS/2012 pemberian TPAPD diklasifikasi menjadi 2 yakni untuk desa yang termasuk wilayah A dan desa wilayah B. Desa Wilayah A atau yang termasuk kawasan Blitar Selatan untuk Kepala Desa menerima tunjangan sebesar Rp 1.250.000, bulan , Sekdes Non PNS sebesar Rp. 950 ribu/bulan, kasun sebesar Rp. 750 ribu/bulan, Kaur sebesar Rp. 700 ribu/bulan dan Petugas Teknis Lapangan (PTL) sebesar Rp. 500 ribu/bulan. Sedangkan bagi desa tipe B atau yang termasuk wilayah Blitar Utara untuk Kepala Desa menerima tunjangan sebesar Rp. 1 juta/bulan, Sekdes non PNS sebesar Rp. 750 ribu/bulan, Kasun sebesar Rp. 600 ribu/bulan, Kaur Rp.500 ribu/bulan dan petugas tehnis lapangan (PTL) sebesar Rp.400 ribu/bulan. (ROZ)

Dewan Meminta Pemkot Transparan

Dalam Lelang Tender Proyek 2013

Soewoko, ST Anggota Komisi III DPRD Kota Blitar Blitar, BM Pelaksanaan lelang tender proyek lebih dari Rp. 100 miliar tahun 2013 di lingkungan Pemerintah Kota Blitar, kalangan DPRD Kota Blitar meminta untuk bisa dilaksanakan secara transparan. Hal ini seperti disampaikan oleh Anggota Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Kota Blitar, Soewoko, ST, dimana menyusul Triwulan Pertama tahun 2013 Eksekutif sudah mulai menjalankan program-program pembangunan yang anggarannya telah tersedia di APBD. Terkait hal ini DPRD akan menjalankan fungsi kontrolnya dalam mengawasi jalan proses lelang tender puluhan titik proyek agar sesuai dengan aturan mainnya. Dari total anggaran proyek lebih dari Rp. 100 miliar, Pemkot Blitar harus lebih transparan dalam melakukan proses lelang tender dengan sistem tender yang terbuka mulai dari awal sampai akhir,” kata Soewoko, ST. Selain itu Dewan juga memberikan peringatan keras agar Pemkot tidak main mata dengan rekanan atau pihak ketiga dalam setiap kali pelaksanaan lelang tender proyek, sebab selama ini banyak isu yang menegaskan setiap pelaksanaan lelang tender terindikasikan adanya permainan antara rekanan dengan Panitia atau SKPD pengguna anggaran. Kami akan melakukan pengawasan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, sehingga Pemkot jangan main-main dengan indikasi permainan proyek dengan rekanan,” tegasnya. Sementara Kepala Bagian Pembangunan Pemkot Blitar, Tri Iman Prasetyo mengatakan tahun 2013 ini pihaknya akan melakukan tender pengadaan barang/jasa dan konstruksi sebesar Rp. 100 miliar, dimana anggaran sebesar itu diantaranya digunakan untuk proyek fisik yang dibutuhkan Pemkot Blitar pembangunan SMA 4 Kota Blitar dan gedung gedung yang lainnya. Pelaksanaan tender dilakukan secara terbuka dan transparan sesuai aturan, dimana dengan sistem elektronik LPSE maka seluruh rekanan bisa saling berkompetisi untuk mendapatkan proyek itu secara fair tanpa adanya kong kalikong dalam pengadaan proyek,” kata Tri Iman Prasetyo. (ROZ)

Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

Polres Kota Blitar Siap Tindak Tegas Kendaraan Angkot Barang Masuk Kota Blitar, BM Mengacu pada kesepakatan dengan Pemerintah Kota Blitar, Polres Blitar Kota akan menindak langsung pelanggaran lalu lintas oleh kendaraan pengangkut barang yang masih nekad masuk wilayah Kota Blitar. Penegasan ini disampaikan secara langsung oleh Kapolres Blitar Kota, AKBP Indarto, dimana pihaknya mengakui sudah menerima salinan kerja sama berkaitan dengan penertiban lalu lintas yang berkaitan dengan Perda Terminal Barang. Kami sudah menerima salinan kerjasama untuk angkutan barang yang masuk kota, sehingga akan kita tindak sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata AKBP Indarto. kepada media ini. Lanjut AKBP Indarto, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengundang Pemerintah Kota Blitar untuk menggelar rapat koordinasi, dimana terkait hal ini Polresta juga siap memperketat pengawasan lalu lintas. Utamanya yang melibatkan

Kapolres Kota Blitar Indarto truk barang yang masih kerap ditemukan masuk ke dalam wilayah kota,” ujarnya. Bahkan sesuai dengan aturan Perda Terminal Kargo, mereka telah diatur untuk melalui jalur-jalur tertentu di pinggiran kota untuk transit di terminal kargo, namun bila dari hasil survey Polresta nanti diketahui kendala bersumber dari arus jalan yang salah pengaturannya maka akan segera dibenahi.

Sebaliknya bila itu diakibatkan oleh truk besar yang tidak patuh aturan, maka penindakan langsung di lapangan akan dilakukan petugas,” tegasnya. Sementara perlu diketahui sebelumnya Walikota Blitar, Muh. Samanhudi Anwar, SH mengakui pihaknya akan menggandeng pihak Kepolisian melalui MoU atau kesepakatan bersama dalam hal penertiban atas pelanggaran Perda Terminal Kargo, di sisi lain pengaturan terminal barang yang selama ini masih ditangani oleh Dinas Perhubungan juga tidak mampu berjalan efektif untuk mengatasi masuknya truk barang. Selain itu Dinas Perhubungan juga lemah dalam hal aturan karena tidak memiliki kewenangan sama sekali dalam hal penindakan pelanggaran di lapangan, Sehingga kita serahkan persoalan pelanggaran lalu lintas ini kepada pihak Kepolisian, sebab kewenangan penataan lalu lintas itu sendiri ada di pihak Kepolisian,” jelas Muh. Samanhudi Anwar, SH.(ROZ)

Dana Pemeliharaan Gedung Baru

Sudah Di Anggarkan Blitar,BM Setelah beberapa pihak mengatakan tidak adanya dana pemeliharaan untuk gedung DPRD yang baru di Kanigoro, Mahadin Kepala Badan pengelolaan keuangan dan aset Kab.Blitar angkat bicara. Mahadin mengatakan tahun 2013 sudah ada khususnya untuk anggaran kebersihan dan pengamanan meskipun jumlahnya tidak terlalu besar. Gedung Baru Mahadin enggan menyebutDPRD Kab Blitar kan dengan alasan tidak ingat berapa total yang dianggarkan, namun mengaku sangat cukup untuk pemeliharaan selama satu tahun. Saat ini menurut Mahadin jika kantor itu di tempati dana pemeliharaan bisa dikeluarkan. Sementara Bupati Blitar Heri Nugroho, berharap gedung DPRD Kab. Blitar yang baru bisa segera di tempati agar tidak cepat rusak dan terkesan mangkrak apalagi gedung itu di bangun dengan dana rakyat yang cukup besar. Seperti diberitakan kemarin DPRD Targetkan Segera serah terima Bangunan Gedung DPRD Kab. Blitar yang baru agar bisa segera ditempati. Rapat kerja dengan Rekanan dan Dinas PU Cipta Karya Soal status Gedung Dewan yang baru di Kecamatan Kanigoro. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto Mengatakan gedung dewan yang baru harus segera ditempati, agar bangunan itu tidak terkesan mangkrak dan rusak karena tidak ditempati. Sehingga Suwito harus segera ada kejelasan status bangunan. (ROZ)

Lapangan Terbang Blitar Di Bangun Dengan Sistem Pinjam Pakai Blitar,BM Pembangunan lahan TNI Angkatan Udara yang rencana akan digunakan sebagai pembangunan lapangan terbang persis berada di Desa Ponggok Kecamatan Ponggok menurut Kepala Bappeda Kab. Blitar Mangatas Lomban Tobing, dari hasil koordinasi Pemkab. Blitar dengan Kepala Kanwil Dirjen Kekayaan Negara Surabaya, terdapat 2 opsi pola kerja sama Pemkab. Blitar dengan TNI AU terkait rencana penggunaan lahan seluas 32 ha di Desa Ponggok Kecamatan Ponggok untuk pembangunan Lapangan Terbang, yakni dengan sistem sewa atau pinjam pakai.

“Memang benar jika tidak ada aral melintang dalam waktu dekat akan dibangun namun sistemnya pinjam pakai,” ujarnya. Namun tampaknya rencana penggunaan lahan tersebut lebih mengerucut pada sistem pinjam pakai, di mana Pemkab. Blitar tidak harus memberikan kontribusi kepada pihak TNI AU. Mengingat status lahan tersebut juga merupakan aset negara, sehingga pemanfataannya pun bisa dilakukan bersama-sama. Dengan sistem pinjam pakai, maka penggunaan lahan tersebut akan diperpanjang setiap 2 tahun sekali. Sementara saat disinggung

soal penyelesaian lahan milik desa (bengkok) seluas 30 ha dan warga seluas 25 ha, Tobing mengaku baru akan dibicarakan lebih lanjut setelah ada kejelasan resmi terkait status penggunaan lahan TNI AU. Pembangunan Lapter di Desa Ponggok Kec. Ponggok tersebut membutuhkan lahan seluas 87 ha, yang terdiri dari lahan TNI AU, tanah kas desa, dan lahan milik warga sekitar. Diperkirakan anggaran yang terserap mencapai Rp. 300 miliar lebih. Karenanya Pemkab. Blitar akan mengajukan bantuan dana pada pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jatim. (ROZ)

Mangatas Lomban Tobing

Petani Budidayakan Burung Hantu

Lima PNS Di Jemur Gara-Gara

Untuk Membasmi Hama Tikus

Bolos Upacara Harkitnas

Blitar,BM Untuk mengusir tikus sawah, petani Desa Kerjen Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar membudidayakan burung Hantu. Hama tikus memang seringkali menjadi persolan serius bagi petani Kabupaten Blitar. Sehingga untuk mengusir hama tikus di sawah, warga mengembangkan budidaya burung Hantu sejak tahun 2012 lalu. Awalnya para petani yang tergabung dalam kelompok tani menangkarkan 7 pasang burung Hantu dewasa. Saat ini, dengan tiga sangkar yang dikembangkan sudah berkembang semakin banyak. Menurut keterangan ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kerjen, Kalimi, satu ekor burung hantu bisa menjangkau 6-9 hektar lahan pertanian untuk memakan tikus. ‘’Untuk melestarikan keberadaan burung Hantu, dibuat Perdes (Peraturan Desa) tentang pelarangan membunuh burung Hantu di wilayah ini,’’ ujarnya. Sementara petugas penyuluh pertanian Kabupaten Blitar, Ir Jadi mengaku sangat terbantu dengan keberadaan

predator burung Hantu di sawah. ‘’Hal ini bisa meningkatkan produktifitas padi petani di kawasan Kerjen,’’ terangnya. Pihaknya akan mengembangkan budidaya burung Hantu ini di beberpa tempat lain. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Eko Priyo Utomo mengatakan, sistem tersebut sebenarnya diadopsi dari metode yang selama ini diterapkan petani di Kabupaten Ngawi. Mereka memanfaatkan burung hantu untuk pengendalian hama tikus yang kerap menyerang areal persawahan warga, khususnya lahan padi. ‘Pemanfaatan burung hantu ternyata cukup efektif untuk membasmi hama pengerat tersebut,’’ katanya. Dalam pelaksanaanya para petani dianjurkan untuk membeli sepasang burung hantu serta membuatkan kandang untuk berkembang biak. Burung hantu kemudian dilepaskan dan dengan sendirinya hewan tersebut akan memangsa tikus yang berkeliaran di sekitar areal persawahan warga. Sejauh ini pengendalian hama tikus dengan burung Hantu merupakan cara yang

paling tepat, mengingat burung Hantu adalah predator pemakan tikus. Melalui cara ini diharapkan dalam 4-5 tahun mendatang petani sudah tidak ada lagi direpotkan dan dirugikan adanya hama tikus yang menyerang sawah. Saat itu juga Bupati Blitar Herry Noegroho mengatakan, saat ini pengembangan budidaya burung Hantu masih sebatas di Desa Kerjen Kecamatan Srengat. Rencananya metode ini akan dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Blitar. ‘’Mengingat mayoritas penduduk di daerah ini menggantungkan hidup dari pertanian,’’ ujarnya. Selama ini satu diantara persoalan petani yang sering dihadapi adalah masih banyaknya hama tikus di sawah. Bahkan jika perlu Pemkab Blitar akan membuat Perda. Tidak hanya burung hantu yang akan dibudidayakan, namun juga burung Gagak. Menurutnya model pemberantasan hama dengan predator yang dilakukan di Blitar saat ini menjadi satu satunya di Jawa Timur sehingga harus dikembangkan. (ROZ)

Blitar,BM Karena telah membolos pada pelaksanaan Upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada tanggal 20 Mei kemarin, sebanyak 5 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemkot Blitar dijemur di depan kantor Walikota Blitar sebagai sanksi pada apel susulan, Selasa (21/5) kemarin. Ketegasan dan sanksi terhadap PNS Pemkot Blitar yang sering membolos dalam setiap agenda ini sudah berjalan sejak Walikota Blitar, Muh. Samanhudi Anwar, SH, dimana hal ini dilakukan untuk menjaga disiplin pegawai. Hal ini seperti diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Blitar, Dra. Trinanda Rochma, dimana Pemerintah Kota Blitar kembali menjatuhkan sanksi disiplin kepada 5 PNS dari beberapa SKPD karena kedapatan bolos apel saat pelaksanaan Upacara Hari Kebangkitan Nasional pada Senin, 20 Mei kemarin. “Sanksi dengan dijemur di bawah terik matahari ini secara rutin diberlakukan bagi PNS yang indisipliner, dimana mereka harus menjalani apel susulan di depan pelataran Pemkot Blitar pada jam 1 siang,” kata Dra. Trinanda Rochma. Lanjut Dra. Trinanda Rochma, terkait hal ini pihaknya mengakui bila dari beberapa kali pelaksanaan apel, PNS yang bertindak indisipliner masih terus ditemui meskipun pelanggaran dilakukan oleh personil yang berbeda. Untuk itu pihaknya akan terus menerapkan sanksi mulai dari apel susulan hingga peringatan yang diberikan melalui Kepala SKPD masing-masing. Sanksi ini berlaku kepada semua PNS yang indisipliner dalam setiap kegiatan, dimana ini dilakukan untuk menertibkan pegawai,” jelasnya. Bahkan dikatakan Dra. Trinanda Rochma, menurut informasi sbelumnya ada 15 PNS yang diketahui tidak hadir saat apel pada Senin kemarin, namun setelah diklarifikasi oleh Pimpinan masingmasing, sebanyak 10 PNS dibebaskan dari hukuman karena beberapa alasan seperti turun dari piket, ijin sakit dan Dinas Kantor. “Sedangkan 5 PNS lainnya yang mangkir dari upacara harkitnas tanpa ijin tetap dijemur selama sekitar 30 menit di depan Kantor Pemkot Blitar,” tegasnya. (ROZ)

Pemkab Blitar Tidak Rekrutmen CPNS Jalur Umum Blitar,BM Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kab. Blitar, Totok Subihandono mengungkapkan, Pemkab. Blitar tidak akan membuka rekruitmen CPNS jalur umum untuk tahun 2013 ini. Menurutnya, berdasarkan hasil rapat koordinasi

q Totok Soebandono Kepala BKD Kab Blitar

dengan Menpan RB beberapa waktu lalu, kuota penerimaan CPNS melalui jalur umum tahun ini hanya diberikan kepada daerah yang pos belanja pegawai dalam APBDnya tidak lebih dari 50 persen. Perlu diketahui, saat ini belanja pegawai Pemkab. Blitar sudah mencapai 60 persen. Selain itu, tertutupnya peluang Kab. Blitar untuk mengadakan perekrutan CPNS jalur umum adalah karena ketentuan Menpan mengenai jumlah pegawai yang pensiun pada tahun ini harus lebih kecil dari

jumlah tenaga honorer kategori 2, sedangkan tahun ini BKD mencatat bahwa jumlah pegawai yang pensiun hanya 400 personil, sedangkan jumlah tenaga honorer K2 justru lebih banyak yakni mencapai 1.600 personil. Saat disinggung apakah tertutupnya peluang Pemkab. Blitar untuk menggelar perekrutan CPNS untuk jalur umum akan berlangsung hingga tahun-tahun mendatang, Totok belum dapat memastikan karena kesemuanya tergantung pada kebijakan Menpan (ROZ)


Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung pantau Pilkades

Buser Selatan

7

7 Pasang Bacalon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Akan Berebut Menuju Balai Kota Kediri, BM Sebanyak tujuh pasangan bakal calon walikota dan wakil wali Kota Kediri akan meramaikan pesta demokrasi di Kota Kediri, ketujuh pasangan tersebut telah resmi mendaftar sebagai kandidat dalam pemilihan walikota (pilwali) dihelat pada 29 Agustus 2013 mendatang. Dari ketujuh pasangan tersebut terdiri dari dua pasangan jalur independen dan lima pasangan dari jalur parpol. Dua pasangan dari jalur

independen Yaitu , Pasangan independen Kasiadi – Budi Raharjo dan pasangan Imam Subawi – Suparlan. Sedangkan kelima pasangan dari jalur partai politik yaitu ; koalisi Partai Golkar – Hanura yakni Arifudinsyah – Jatmiko, koalisi PA N - G e r i n d r a - P P N U I mengusung Abdullah Abubakar – Lilik Muhibah, koalisi Demokrat – PKB – PKS – PDS – PKNU mengusung pasangan Samsul Ashar – Sunardi, Aliansi Lintas Partai (ALP) mengusung pasangan Harry Muller – Ali Imron dan

PDIP mengusung Bambang Harianto – Hartono Ketua KPUD Kota Kediri, H Agus Rofiq mengatakan, seluruh pasangan bakal calon yang mendaftar telah menyerahkan berkas persyaratan. Tim dari KPUD saat ini sedang melakukan verifikasi untuk meneliti kelengkapan berkas dari para bakal calon. Selama proses ini berlangsung, pasangan bakal calon diberi kesempatan untuk melengkapi berkas yang masih kurang. Setelah itu KPUD akan menetapkan pasangan calon

yang akan resmi maju dalam pilwali. “Kami sudah menerima berkas persyaratan pasangan bakal calon. Berkas – berkas tersebut sedang diverifikasi dan pasangan bakal calon diberi kesempatan untuk melengkapi atau melakukan perbaikan berkas pendaftaran,” terangnya Lebih lanjut lagi Gus Rofiq, panggilan akrabnya, mengatakan, hal-hal terkait adanya persoalan internal ditubuh partai tentang pengajuan calon, pihaknya tidak mencampuri masalah tersebut.

Pasalnya hal itu merupakan masalah internal yang berjalan sesuai mekanisme masing – masing partai. Karena KPUD hanya pada posisi untuk menerima pendaftaran calon sesuai aturan yang berlaku. “Kalau untuk masalah itu, kami tidak mencampuri karena merupakan urusan dan berada dalam koridor mekanisme masing – masing partai. Kami hanya menerima pendaftaran yang tentu harus memenuhi persyaratan yang ada dalam aturan,” terangnya dengan tegas. (miss)

Bupati Trenggalek Buka Sosialisasi Pembentukan Satgas SPIP SKPD Tahun 2013

Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE meninjau pemilihan Kepala Desa di Desa Beji Tulungagung.BM Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang berlangsung di beberapa Kecamatan di Tulungagung, kemarin Selasa (21/5/2013) tak luput dari perhatian Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE dan Wakil Bupati Drs. Maryoto Birowo untuk memantau secara langsung jalannya pemilihan, pantauan yang dilakukan bersama Kepala Instansi terkait serta camat dan di bagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri Bupati Tulungagung, Kabag Pemerintahan, Bagian Humas, dan Asisten 1 melakukan sidak di Kecamatan Boyolangu yaitu di Desa Moyoketen dan Desa Beji. Sedangkan kelompok dua terdiri dari Wakil Bupati, Bagian Humas, Bakesbang, Desperindag, Bagian Pemerintahan dan BPMD, melakukan sidak di 7 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Boyolangu dan wilayah Kecamatan Sendang.Dari hasil pantauan tersebut tingkat partisipasi warga masih tinggi dan Pemilihan berjalan dengan aman. Rata-rata untuk tingkat kehadiran ini lebih dari 80 prosen, yang artinya minat warga dalam menentukan Kepala Desa cukup tinggi. Bahkan kesiapan panitia pemilihan sudah terlihat sejak hari – hari sebelumnya, dengan menyiapkan TPS yang cukup baik. Dari desa – desa yang di kunjungi semua berjalan lancar. Pihak panitia pilkades bekerja maksimal agar para pemilih ini tetap bisa menggunakan hak suaranya tanpa adanya paksaan. Siang itu, Pilkades Wilayah Boyolangu yang dikunjungi oleh Wakil Bupati bersama rombongannya ada 4 Desa terdiri dari Desa Ngranti, Desa Boyolangu, Desa Kendalbulur dan Desa Wajak Kidul. Sedangkan Pilkades Wilayah Kecamatan Sendang yang mendapatkan pemantauan Wakil Bupati bersama rombongannya adalah Pilkades di Desa Nglurup, Desa Sendang dan Pilkades di Desa Dono.Pilkades yang berlangsung di wilayah Kabupaten Tulungagung tersebut dapat berjalan aman lancar dan kondusif. Amannya proses pilkades tidak terlepas dari menigkatnya kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi serta andil personel gabungan kepolisian, TNI dan Linmas yang disebar di tiap Desa yang menggelar Pilkades.(humas)/yd

Bupati Tulungagung buka pesta sekolah ke 5

Trenggalek.BM Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek, merupakan pedoman pelaksanaan SPIP di Kabupaten Trenggalek, karena berbagai kegiatan ada di SKPD, pelaksanaannya perlu adanya pengendalian di masing SKPD agar dapat berjalan efektif, efisien dan akuntable, untuk itu perlu dilakukan Sosialisasi Pembentukan SPIP SKPD se Kabupaten Trenggalek. Dengan terbentuknya Satgas SPIP di SKPD diharapkan penyelenggaraan kegiatan di SKPD mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan sampai dengan Pertanggungjawaban terlaksana dengan tertib, terkendali, efisien dan efektif sehingga pada gilirannya dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan di SKPD dapat mencapai tujuannya secara efisien dan efektif, pengelolaan keuangan negara

secara andal, mengamankan asset negara serta mendorong ketaatan terhadap peraturan perundang – undangan. Hal tersebut di sampaikan oleh Dr. Ir. Mulyadi. WR. MMT Bupati Trenggalek ketika membuka Sosialisasi Pembentukan Satgas SPIP SKPD Tahun 2013 yang dilaksanakan di aula Hotel Hayam Wuruk pada 21 Mei 2013, yang dihadiri oleh Plt. Sekda Kab. Trenggalek, Staf Ahli Bupati, Para Asisten dan Kepala Bagian Lingkup Setda Kab. Trenggalek, Kepala SKPD Lingkup Pemkab. Trenggalek, Camat se Kabupaten Trenggalek dan Kepala Kelurahan. Lebih lanjut Bupati Trenggalek mengatakan, unsur yang paling penting dalam penerapan SPIP dan menjadi dasar untuk terselenggaranya unsur – unsur SPIP lainnya, yang artinya Pimpinan Instansi dan seluruh pegawai harus dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik, menimbulkan perilaku yang positif dan mendukung terhadap pengendalian

intern serta terwujudnya manajemen yang sehat. Sosialisasi Pembentukan Satgas SPIP hari ini diharapkan dapat dijadikan titik tolak untuk mulai melakukan persiapan – persiapan yang diperlukan dengan berpedoman pada PP 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Dengan penerapan SPIP secara konsisten dan berkesinambungan, maka akan terwujud budaya internal control culture dalam Instansi Pemerintah untuk mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik. Perlu disadari bahwa penerapan SPIP bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu, jangan sampai penerapan SPIP hanya sebatas kewajiban rutin yang tidak berdampak pada peningkatan kinerja pengelolaan keuangan negara maupun efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan Penyelenggaraan pemerintahan. “Ujarnya”. (humas) yd

Bupati Trenggalek Resmikan Hotel Bukit Jaas Permai Trenggalek.BM Keberadaan Hotel Bukit Jaas Permai merupakan hotel pertama di Kabupaten Trenggalek yang menyediakan fasilitas berupa pusat perbelanjaan, kolam renang, Water Park dan Fashion Outlet. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan iklim usaha dan penanaman modal di Kabupaten Trenggalek. Hotel Bukit Jaas Permai ini Kamis 16 Mei 2013, diresmikan Bupati Trenggalek dan di hadiri oleh Forpimda, Pimpinan DPRD, Kepala SKPD, Kepala Desa, dan Tokoh masyarakat. Direksi Hotel Bukit Jaas Permai, Deni Pangat mengungkapkan bahwa pembangunan fasilitas ini diharapkan akan menambah wahana wisata di Kabupaten Trenggalek. Selain itu diharapkan mampu menambah pendapatan daerah serta membuka lapangan kerja bagi

warga sekitar. Kami berupaya untuk merekrut tenaga kerja lokal khususnya dari masyarakat Trenggalek, hampir semua tenaga kerja di Hotel Jaas Permai adalah warga Trenggalek, ungkap Deni. Bupati Trenggalek, Dr.Ir. Mulyadi, WR, MMT menyambut gembira dengan diresmikannya Hotel Bukit Jaas Permai. Menurut Bupati, dengan selesainya pembangunan ini akan berpengaruh terhadap kemajuan di Kabupaten Trenggalek khususnya bagi berkembangnya iklim penanaman modal usaha. “ Pembangunan Hotel Bukit Jaas Permai ini akan menepis anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa investor lokal maupun luar sulit masuk dan sulitnya kepengurusan perijinan,” ujar Bupati. Selain itu Bupati menambahkan, dengan diresmikannya

Hotel Bukit Jaas Permai ini akan mengurangi pengangguran dan peningkatan perekonomian khususnya masyarakat di Kabupaten Trenggalek. “Saya harapkan kepada pemilik Hotel Bukit Jaas Permai maupun direksi untuk menjalin kerjasama dengan pelaku UMKM yang ada di sekitar sini, jadikanlah pelaku UMKM sebagi mitra kerja yang saling menguntungkan “ tandas Bupati. Pada akhir sambutannya Bupati Trenggalek mengucapkan terima kasih kepada Pemilik Bukit Jaas Permai yang telah mengembangkan usahanya di Kabupaten Trenggalek serta merekrut tenaga kerja yang sebagian besar dari warga Trenggalek, mudah – mudahan dengan adanya tambahan Hotel, Water Park dan Factory Outlet akan lebih menarik para wisatawan lokal maupun manca negara.(humas) yd

E-Ktp Boleh Di Fotocopy

KSAU Ijinkan

Asal Mesinnya Tidak Terlalu Panas Pembangunan Lapangan Tulungagung.BM Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, selasa 21 Mei 2013, pagi membuka pelaksanaan pesta sekolah ke 5, kegiatan pesta sekolah yang berlangsung di gedung Balai Rakyat ini diselenggarakan oleh Jawa Pos Radar Tulungagung.Kegiatan yang bertujuan untuk melatih kemampuan akademis siswa ini, diharapkan mampu membangun jiwa kearah kreativitas dan pengendalian diri. Kegiatan Pesta sekolah kali ini diikuti 28 sekolah dari tingkat SMP, MTS, SMA/SMK, MA se Kabupaten Tulungagung, Blitar serta Trenggalek dan rencananya akan digelar selama (3) tiga hari dari tanggal 21 Mei 2013 hingga 23 Mei 2013, dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga Pukul 20.30 WIB, dan terbuka untuk umum. Menurut Ketua Panitia Yos Ahadtre event tahunan ini digelar dimaksudkan untuk menyalurkan bakat kreatif positif bagi para siswa yang mempuyai kreatifitas supaya terwadahi dalam ajang PS ini, Selanjutnya Yos juga mengatakan dengan tema PS 5 yaitu “ prestasi Tanpa Narkoba “ diharapkan para siswa ini betul betul memahami tentang bahaya narkoba bagi kehidupan mereka. “ dalam PS 5 ini digelar berbagai kegiatan lomba, mulai lomba mading dari dua dimensi hingga tiga dimensi, lomba Desain Poster Yamaha, Desain Blok, Festifal Band, Dance Kompetisi serta lomba fotografi, “ imbuh Yos pada reporter Humas Pemda.Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE pada kseempatan tersebut menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Radar Tulungagung dan ke depan kegiatan ini bisa dilanjutkan dan tingkatkan. Bupati dalam kesempatan tersebut juga berharap dengan tema yang diambil panitia yaitu “ prestasi Tanpa Narkoba “ para siswa diharapkan betul - betul paham tentang bahaya narkoba bagi kehidupan mereka untuk itu mereka diharapkan bisa menjauhi bahaya narkoba di lingkungan sekitarnya. (humas) yd

Blitar,BM Penggunaan KTP lama berlaku hingga akhir Desember 2013 saja, mulai tanggal 01 Januari 2014 secara nasional akan difungsikan E-KTP. Dalam bentuk fisik E-KTP terdapat chip yang menyimpan berbagai data pribadi pemegang KTP. Drs. Gatut Harisiwanto, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk Capil) Daerah Kota Blitar saat dikonfirmasi menyarankan kepada setiap wajib KTP di Kota Blitar untuk memelihara fisik E-KTP agar tidak sampai rusak. Kalaupun ingin memfoto kopi E-KTP, mesinnya diharapkan tidak terlalu panas. Selain itu E-KTP juga dilarang distaples, jika mengenai chip menjadi bolong dan rusak. Gatut menyarankan bagi pemegang E-KTP, hanya memfoto kopi sekali saja. Setelah itu menjadikan kopian pertama menjadi master. Sehingga jika membutuhkan lembar kopian tidak mengkopi E-KTP asli, namun cukup dengan master kopiannya. Sementara itu sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, bagi seluruh

Terbang Di Blitar

instansi khususnya yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat untuk secepatnya memiliki card reader. Terkait dengan hal itu, saat ini Dispenduk Capil Kota Blitar telah memfungsikan card reader, yang dulu digunakan untuk proses perekaman data E KTP. Seperti diketahui, Kementerian Dalam Negeri sebelumnya juga menerbitkan Surat Edaran mengenai tata cara penggunaan E-KTP. Surat Edaran itu meminta semua Menteri, kepala lembaga pemerintah non

kementerian, kepala lembaga lainnya, kepala kepolisian RI, Gubernur Bank Indonesia, para pimpinan bank, para gubernur, para Bupati Walikota, agar semua jajarannya khususnya unit kerja, badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, bahwa E-KTP tidak diperkenankan di fotokopi, distaples dan perlakuan lainnya yang merusak fisik E-KTP. Sebagai penggantinya dicatat \”Nomor Induk Kependudukan (NIK)\” dan \”Nama Lengkap”. (ROZ)

Blitar,BM Kepala Staf Angkatan Udara memberikan lampu hijau atas pemanfaatkan lahan milik TNI AU seluas 32 ha di Desa Ponggok, Kecamatan Ponggok yang rencananya akan difungsikan sebagai lapangan terbang komersil. Hal ini sekaligus membantah pernyataan Gubernur Jatim Soekarwo beberapa waktu lalu yang sempat mengungkapkan pembangunan Lapter Ponggok akan ditunda menyusul adanya keberatan dari pihak Lanud Iswahyudi. Menurut Wakil Bupati Blitar, Rijanto, selama ini dari hasil koordinasi Pemkab. Blitar dengan TNI AU, tidak pernah ada pernyataan keberatan dari Lanud Iswahyudi. Berdasarkan Surat KSAU yang diterima Pemkab. Blitar, pihaknya memperbolehkan lahan milik TNI AU untuk dimanfaatkan sebagai Lapangan Terbang, namun dengan catatan baik pihak Propinsi Jatim dan Pemkab. Blit ar harus menyerahkan konsep pengelolaan Lapter yang berstandarisasi. Terkait lahan yang termasuk zona kawasan tempur Lanud Iswahyudi, rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, diantaranya Dinas Perhubungan Propinsi, TNI AU, dan Lanud Iswahyudi. Dimungkinkan wilayah penerbangan Lapter Ponggok yang diproyeksikan hanya sebagai bandara pengumpan, hanya akan melintasi rute penerbangan ke Bandara Juanda Surabaya. Pesawat tidak diperkenankan melintasi kawasan terbang Lanud Iswahyudi namun harus mengambil jalur keluar, yakni rute penerbangan ke Surabaya terlebih dahulu. Sedangkan rencananya, pembangunan fisik Lapter tersebut akan mulai dikerjakan paling lambat pada tahun 2016 mendatang. Anggaranya akan dicover melalui APBD Propinsi dan bantuan APBN. Diestimasikan pembangunan Lapter Ponggok menelan dana mencapai Rp 300 miliar lebih. (ROZ)


Bidik 8 Bank Danamon

Menahan Jaminan Sertifikat

Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

Bantuan Ternak Penyakitan Untuk RTSM

- Nasabah Sudah Tidak Punya Tanggungan Pacitan, BM Sekarang ini masyarakat yang banyak yang terjebak dengan iming-iming Bank yang menawarkan kemudahan dalam memberi pinjaman.Bank Danamon yang memberi kemudahan dalam proses memberi pinjaman ternyata bungannya sangat tinggi.Ini yang dialami seorang nasabah yang bernama bapak sogini alamat Rt.02/01 Desa Tulakan yang pinjam di Bank Danamon inginnya dapat modal untuk usaha namun malah uang usaha semakin hari semakin tipis karena beban bunga yang terlalu besar sehingga apa yang diharapkan untuk mendapatkan keuntungan untuk usaha tak seimbang dengan bungan Bank yang diberikan.Sehingga hutang yang masih tersisa di bank dilunas sehingga tidak terjebak bunga-bunga yang tinggii, setelah dilunasi jaminan akan dikembalikan apa yang terjadi sertiikat yang menjadi jaminan diBank Danamon tak kunjung diberikan dengan alasan dan proses yang bertele-tele hamper dua bulan sertifikat tidak diberikan ahkirnya laporan ke pemerintah desa setempat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,mungkin rasa tanggung jawad dari Bank Danamon tidak ada sehingga nasabah dirugikan oleh oleh tindakan-tindakan oknum yang ada dalam Bank Danamon yang mengabaikan hak da kewajiban nasabah.Mwt

Warga Curigai Janda Hamil

Tiba -Tiba Perut Kempes Pacitan, Buser Warga Dusun Sonorejo Desa Gembuk Kecamatan Kebonagung, Kab.Pacitan akhir-akhir ini mencurigai ER 19 Th warga setempat yang sedang hamil 7 bulan tiba-tiba perutnya kempes tak ada kejelasannya. Warga mengetahui ER dalam keadaan hamil sejak ia masih duduk dibangku SMIK yang akhirnya dinikahkan dengan seorang pemuda bernama Sudar.. Pasangan suami isteri itu hanya berlangsung 3 tahun yang akhirnya harus bercerai karena sesuatu hal membuahkan serang anak… Dengan demikian sekarang ER berubah status menjadi seorang janda. Nah akibat beralihnya status tersebut maka ER acapkali menjadi buah bibir warga sekitar apalagi belakangan ini ER diketahui hamil lagi padahal tak bersuami, lantas dengan siapa lagi ia hamil ( pertanyaan warga ). Menurut Kasun Sonorejo bahwa pihak Pemerintahan Desa setempat sempat mencurigai bahwa ER kedapatan menerima seorang tamu. Hal itu sesuai laporan warga lewat Kasun Sonorejo ( Jumangat ) yang menjelaskan bahwa di sebelah rumah ER pada suatau hari ada Speda Motor diparkir cukup lama. Pada waktu itu kasun Jumangat menanya ke ER jawabnya dirumahnya tak ada siapa-siapa. Empat bulan berlalu , warga terutama kaum ibu melihat ER sedang hamil. Ketika bayi yang dikandung ER diperkirakan berusia 7 bulan, tiba-tiba saja perutnya kempes. Karena rumor yang berkembang di masyarakat semakin jelas dan santer maka Kepala Dusun Jumangat mengadakan pertemuan terbatas sesama perangkat Desa melibatkan ketua RT dan RW serta pemuda membicarakan apa yang terjadi di Dusun Sonorejo menyangkut keadaan ER. Sayang sekali rapat nampaknya tak menemukan hasil yang memuaskan. Beberapa hari kemudian setelah rapat tak membuahkan hasil Kasun Jumangat mendengar informasi bahwa ER telah melahirkan, dan di kabarkan bayinya meninggal dunia kemudian dimakamkan dilain Desa yakni Desa.Wonoanti. Didesa Wonoanti itulah jasad bayi dimakamkan di dekat rumah Robin kakak iparnya. Diakui oleh Robin bahwa ia yang memakamkan bayinya . Sementara itu petugas polsek Kebonagung sempat mengadakan pengecekan Kedesa Gembuk setelah adanya laporan dari Warga. Waktu wartawan media ini akan mengadakan cek and recek ke Kantor Desa Gembuk bertemu dengan Robin. Pada waktu itu Robin mengatakan ini urusan keluarga maka wartawan tidak diperkenankan meliput. ,, Tolong jangan dilput, nanti gampang lah saya tinggal nurut maunya wartawan.” Ujar Robin pada wartawan media ini. Selang beberapa hari, wartawan media ini mendapat SMS yang mengaku dari KWRI Pacitan , yang pihaknya menerima laporan dari warga , seraya mengingatkan Wartawan Media ini agar tidak memperuncing masalah . Selama ini KWRI Pacitan tidak pernah menginstruksikan KWRI Pacitan mengadakan peliputan. Yang menjadi pertanyaan Warga Desa Gembuk ER melahirkan kenapa terkesan dirahasiakan, sihingga warga sekitar sama sekali tidak mengetahui , tidak seperti lazimnya warga yang lain, apalagi sampai bayinya meninggal tanpa melapor ke kantor Desa setempat bahkan pemakamannya harus di desa lain. Ada apa sebeanrnya dengan kakak ipar ER yang mengubur si bayi tanpa melapor ke desa . ( Sah )

Program Pemerintah untuk Desa Tanggul Angin selalu rugi

Ketua TPK PNPM trauma Bondowoso. BM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) t.a 2013 untuk Desa Tanggul Angin Kecamatan Tegal Ampel Kabupaten Bondowoso Jawa Timur dananya sudah terealisasi 20% dengan bangunan fisik berupa gedung polindes, namun demikian Ketua Tim Pelaaksana Kegiatan(TPK) Tajab banyak mengeluh tentang program ini. Menurutnya untuk Desa Tanggu Angin sendiri selalu rugi mas kalau dapat program dari pemerintah, entah itu dari Bantusn Keuangan Desa(BKD) Rumah Tak Layak Huni(RTLH) maupun PNPM sendiri. Masih menurutnya,bahkan pada thn.2012 saja pak kades menutupi hutang sampai 10jt,karena untuk pembangunan fisik dananya minus.Dimana pada saat itu Ketua TPKnya nasih Adi. Pun kata dia, saya sebenarnya jadi Ketua TPK tidak mau mas,karena pekerjaan saya di optik kaca mata ditinggalkan,tapi saya ditunjuk oleh pak kades untuk menggantikan TPK yang lama. Kan sampean tau sendiri gimana watak kades saya, ya saya mau gimana lagi.kata tajab Ditempat terpisah media ini menghubungi salah satu perangkat Desa Tanggul Angin via SMS menyakan tentang kebenaran pak kades yang menutupi hutang kurang lebih 10jt,namun balasannya”saya gak tau mas soalnya saya tidak berkecimpung diPNPM. Komentar TPK Tajab sangat disayangkan sekali oleh tokoh msyarakat setempat menurutnya pembangunan fisik masih belum dikerjakan Tajab kok sudah mengelu masalah ruginya.tidak sadar Tajab ngomong seperti itu apalagi berkomentar didepan media.(trs)

Madiun BM Program keberpihakan gubernur Jawa Timur terhadap orang miskin (Pro Poor) untuk memberikan bantuan terhadap rumah tangga sangat miskin (RTSM) berupa bantuan uang dan pangan (cash transfer) dan natura produktif, sesuai dengan Visi dan Misi program jalin kesra (jalan lain menuju kesejahteraan rakyat) sebagai bentuk upaya pemerintah propinsi jawa timur untuk membantu kepada setiap RTSM, agar dapat mewujudkan kesejahteraan serta keberdayaan rumah tangga sangat miskin

(RTSM) sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar serta mampu memobilisasi asset personal dan social yang dimilikinya, serta mampu mengelola sumber daya tersebut untuk mengakhiri kemiskinan. Ironisnya dalam hal implementasi program tersebut diduga tidak berdasar pada Visi dan Misi program Jalin kesra. Pada k e n y a t a a n n y a berdasarkan informasi serta data yang dapat dihimpun tim Bidik Kasus

dari masyarakat/warga yang menerima bantuan tersebut, salah satunya warga yang menerima program bantuan jalin kesra berupa kambing di Desa Mojorayung RT. 02/ RW. 01 Kecamatan Wungu Bu Tumpi mendapat 3 ekor kambing jenis gibas umur ±3 – 4 bulan tapi sangat disayangkan berpenyakitan ( k u d i s a n / k o r e n g a n ) dan matanya sakit. Selain itu ada juga Ibu Paikem/ Pak. Lego menerima 3 ekor kambing tapi semuanya betina. Dan yang lebih ironis lagi di Desa

Jalan Berlubang Bahayakan Pengguna Jalan

Ngawi BM Kondisi jalan disepanjang Desa Waruk Kalong sampai Desa Budug Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi sangat memprihatinkan, banyaknya jalan yang rusak parah dan berlubang, jika tidak segera diperbaiki jalan berlubang bisa menyebabkan kecelakaan. Apalagi jika pada malam hari kondisi jalan gelap karena tidak ada lampu penerangan, jalan berlubang itupun juga tidak diberi tanda. “jika tidak segera diperbaiki akan makin banyak korban kecelakaan yang

melintas jatuh dan terperosok karena banyaknya jalan berlubang dan gelap.” Ujar seorang warga yang melintas menurutnya dengan kondisi jalan berlubang tak jarang pengguna jalan harus ekstra hati-hati, kalau tidak ingin terjungkal, selama ini sambungnya’ tidak ada perhatian dari pihak Pekerjaan Umum Kabupaten Ngawi dan terkesan tutup mata sampai sekarang kerusakan jalan makin parah dan dibiarkan hamper sepanjang ± 100m

dan dikwatirkan kalau tidak segera diperbaiki akan makan korban lagi. Kami sangat mengharap Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ngawi melakukan perawatan rutin dan dikasih penerangan jalan, sehingga kalau malam hari kondisi jalan tidak gelap, karena jalur tersebut sangat ramai karena merupakan akses jalan menuju wilayah Kabupaten Madiun dan jangan sampai warga kesal dan menutup jalan tersebut imbuhnya. (Y)

Nglanduk Kec. Wungu Pendistribusian kambing baru turun dari Truk sudah di serbu masyarkaat entah itu miskin ataupun kaya ikut mengambilnya sehingga terkesan bantuan program jalin kesra tersebut tak tepat sasaran. Dalam menanggapi hal tersebut sangat disayangkan karena realisasi program dinilai telah menyimpang dari ketentuan Visi dan Misi program jalin kesra, yang seharusnya menurut petunjuk teknis (Juknis) setiap RTSM mendapat 3 (tiga) ekor kambing

dengan spesifikasi 2 (dua) ekor kambing betina dan 1 (satu) ekor kambing jantan yang sehat dengan perawatan padat tidak gemuk dan tidak kurus. Munculnya program tersebut juga sebagai wujud amanat yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk membantu kesejahteraan serta keberdayaan rumah tangga sangat miskin (RTSM). Bagaimana tindak lanjut dari Dinas yang terkait juga pendamping serta pemerintah setempat mengenai hal tersebut. (Y).

Tertangkap,

Pelajar Curi Sepeda Lipat Di Halaman Masjid Lamongan, BM Seorang pelajar dan pemuda dimassa karena kedapatan akan membawa kabur sepeda lipat di masjid di Desa Kruwul Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Nukito (25) dan pelajar berinisial Ja, keduanya asal Kecematan Bolangbanggang, Kabupaten Gresik sekarang cuma bisa menyesali perbuatan mereka. Menurut sejumlah saksi mata, semula keduanya berbocengan dengan sepeda motor dan berhenti di depan masjid yang berada di sebelah jalan poros pantura. Ja kemudian turun dan masuk ke halaman masjid yang banyak terparkir sepeda ontel milik pelajar Madrasah Ibtidaiyah. Lantaran kondisinya sepi, tersangka dengan leluasa mengambil sebuah sepeda lipat dan dibawa kabur bersama Nukito dengan mengendarai sepeda motor. Namun aksi keduanya tepergok seorang warga yang langsung berteriak minta tolong. Pelaku dihadang warga dan salah satunya dibawa ke Mapolsek Turi, sementara satunya yang kabur tertangkap dan dibawa ke pos lantas terdekat. “Langsung diteriaki dan berhasil ditangkap,” aku Yakub seorang saksi mata di lokasi, Rabu (22/4/2013). Di hadapan petugas, Ja mengaku terpaksa mencuri sepeda lantaran diajak Nukito. Saat itu dirinya hendak berangkat ke sekolah. Selain menangkap kedua tersangka, petugas juga menyita barang bukti sepeda ontel serta tiga helm hasil curian di kawasan Babat. Sepeda motor tersangka juga turut disita sebagai barang bukti. Atas perbuatan tersebut, dua pelajar ini dijerat dengan Pasal 363 tentang Pencurian dengan ancaman hukuman pejara selama lima tahun. (har)

Bacaleg Mantan Napi Korupsi

Pasar Hewan Wlingi Siap Di Resmikan Blitar,BM Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, Mashudi mengungkapkan, Pasar Hewan Wlingi akan diresmikan pada 15 Juni mendatang. Menurutnya Pasar Hewan yang ada di Wlingi saat ini sudah siap untuk dioperasionalkan. Yang akan diawali dengan kontes dan pameran hewan berskala Jawa Timur mulai 10 s/d 12 Juni 2013. Saat ini persiapan-persiapan sudah dilakukan, diantaranya dengan melakukan koordinasi bersama pihak-pihak terkait. Lebih jauh Mashudi mengungkapkan, untuk pasar hewan, ditetapkan selama 3 hari dalam satu minggu yaitu hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Dengan ditempatinya Pasar Hewan yang baru sekaligus juga akan dilakukan relokasi pasar hewan yang lama

mengingat kondisinya sudah tidak memungkinkan, dimana Pasar Hewan di Wlingi yang sudah ada masih bersifat tradisional. Sehingga setelah direlokasi ke pasar hewan yang baru di Wlingi, maka pasar hewan tersebut akan lebih modern. Pasalnya selain lokasinya lebih luas, juga telah di siapkan fasilitas pendukung seperti alat pengukur berat badan serta alat untuk pendeteksi sapi yang akan dijual bunting atau tidak. Mashudi menargetkan, pasar hewan wlingi bisa meningkatkan usaha ternak yang ada di Kabupaten Blitar. Karena dengan memiliki pasar hewan sendiri maka semakin membuka akses pedagang dari luar Blitar. Sebagaimana

diketahui, bahwa Pembangunan Pasar Hewan Wlingi dengan luasan lahan sekitar 3,2 Hektar ini menggunakan anggaran dari Provinsi sebesar Rp. 5,4 Milyard. Selain Pasar Hewan Wlingi, terdapat Pasar Hewan lainnya di Kabupaten Blitar yang belum lama ini dioperasionalkan, yaitu Pasar Hewan Srengat, dimana pasar hewan yang dibangun di atas lahan 2 Hektar dengan anggaran Rp. 4 Milyard itu menggunakan pasaran hewan Wage. Menurut Mashudi, respon masyarakat sekitar terutama para peternak cukup bagus. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Blitar akan terus melakukan upaya agar pasar hewan yang ada di Srengat juga mendatangkan pedagang dari luar Blitar.(ROZ)

Lamongan, BM Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menemukan satu orang bakal calon legislatif (bacaleg) yang merupakan mantan narapidana kasus korupsi. Bacaleg bernama Sirojudin yang diusung salah satu partai politik tersebut sempat ditahan terkait kasus korupsi proyek Dinas Pengairan Lamongan pada 2010. Menurut Ketua KPU Lamongan, Khoirul Huda, Selasa (22/5), aturan KPU bagi mantan napi adalah tuntutan lima tahun penjara dan harus melampirkan surat penyataan B2 yang membuktikan bacaleg sudah lima tahun keluar pada saat pendaftaran pada 22 April 2013 serta mengumumkan ke media massa. Persyaratan tersebut harus dipenuhi mantan napi bila ingin mengikuti atau bisa lolos mengikuti Pemilu Legislatif 2014. Apabila tidak memenuhi syarat, maka bacaleg tersebut dinyatakan tidak lolos. (har)


Lensa

Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

Candi Airlangga

Ditemukan di Hutan Lamongan

9

Diduga Ilegal, Resmob Lamongan Amankan Puluhan Gelondong Kayu Jati

Lamongan, BM Bangunan candi ditemukan di area hutan di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Diperkirakan candi tersebut dibuat pada abad XI di zaman kerajaan Airlangga dan digunakan sebagai tempat pemujaan. Warga Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, digemparkan dengan penemuan candi di area hutan dekat persawahaan warga. Bagian tepi candi terbuat dari batu kapur yang tersusun rapi. Masing-masing batu kapur panjangnya berkisar 30 sentimeter dan lebar 20 sentimeter dengan ketebalan berkisar 10 hingga 15 sentimeter. Di sisi lain, terdapat bebatuan hitam dan keras serta terdapat pahatan khas zaman kerajaan kuno. Di bagian tengah candi terdapat semacam tempat air yang melingkar yang diperkirakan sebagai petirtaan saat pemujaan. Dindingnya juga terbuat dari batu yang tersusun rapi. Bangunan ini tersambung dengan bangunan aliran air menuju ke luar candi. Menurut Supriyo, salah satu penemu, candi itu diperkirakan dibangun pada zaman kerajaan Airlangga pada abad ke-11 masehi. Soalnya, di desa tersebut telah ditemukan prasasti patakan sebagai tanda zaman Airlangga yang kini telah disimpan di Museum Nasional. Warga setempat menuturkan sejak dulu candi itu disakralkan sehingga sangat jarang warga yang mendatangi. Selain itu, di sekitar area candi juga diperkirakan terdapat permukiman kuno karena warga sering kali menemukan gerabah serta pecahan guci guno di sekitar candi. Warga di Lamongan berharap tim Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala melakukan penggalian sehingga struktur candi dapat terlihat secara utuh sebagai tanda kebesaran kerajaan masa lalu di wilayah Kabupaten Lamongan (Har).

Tiga Berkas Pengunduran Diri Kades Nyaleg

Di Tolak Pemkab Karena Tidak Lengkap Blitar,BM Karena dianggap tidak lengkap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar kembalikan 3 berkas Kepala Desa (Kades) yang mengajukan pengunduran diri karena telah mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg). Hal ini seperti diungkapkan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso, S,STP, MSi, dimana hingga kini dari 15 Kades yang mengikuti bursa Pemilihan Legislatif 2014, baru 3 Kades saja yang mengajukan berkas pengunduran diri, yakni 2 orang Kades dari Kecamatan Kesamben dan 1 orang Kades dari Kecamatan Bakung yang rencananya mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan informasi yang kami terima dari KPUD Kabupaten Blitar ada 15 Kades, namun yang sudah mengajukan pengunduran diri masih 3 orang saja,” kata Suhendro Winarso, S,STP, MSi. Lanjut Suhendro Winarso, S,STP, MSi, berkas yang diajukan itu dikembalikan lagi karena berkas dianggap tidak lengkap. Sehingga harus dilengkapi sebelum pengajuan pengunduran diri itu diajukan ke Bupati Blitar. Bahkan terkait dengan prosedur pengunduran diri Kades yang nyaleg, Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Blitar telah memberikan surat edaran ke masingmasing Kecamatan yang berisi prosedur pengunduran diri. Sehingga bagi mereka yang mengajukan pengunduran diri bisa berjalan sesuai dengan aturan dan prosedur,” ujarnya. Secara terpisah Divisi Pencalegan KPUD Kabupaten Blitar, Jamali, mengatakan dari 512 Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) ada 15 orang yang masih menjabat sebagai Kepala Desa, namun dari hasil verifikasi yang dilakukan KPUD Kabupaten Blitar, semua Kades belum menyerahkan surat pemberhentian dari atasannya dalam hal ini Bupati Blitar. Dan sejauh ini dari 15 Kades tersebut sebagian saja yang menyerahkan surat pernyataan mengundurkan diri dari jabatan Kades. Dan sesuai ketentuan. surat pemberhentian Bupati harus diserahkan ke KPU maksimal 1 Agustus 2013. Namun jika tidak ada maka mereka terancam dicoret namanya sesuai dengan aturan terbaru KPU No 7 tahun 2013,” kata Jamali .(ROZ)

Bakar Diri Karena Sudah Tiba Janjinya Madiun ,BM Merasa telah tiba pada janjinya ,maka Endri Mulyawan Arianto 30 th membakar diri sampai tewas. Endri Mulyawan Arianto menjelang tewas pernah mengatakan kepada isteri tercintanya Tina 39 th, bahwa dirinya telah tiba pada janjinya (hidupnya akan berahir RED ) .” Maka kemudian mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri dengan menyiram tubuhnya memakai bensin. “ ujar Tina dirumah kontrakanya RT34 Desa Jiwan Kab Madiun baru baru ini 12/6 20013 jam 11.00 WIB. Kejadian itu menggegerkan masarakat Jiwan utamanya di Dusun Mancaan . Informasi yang di himpun oleh Wartawan Media ini Endri membakar dirinya setelah bangun tidur sekitar pukul 11.00 WIB dengan cara menyiram bensin se kujur tubuhnya dan menyulutnya pakai korek api .Kejadian itu disebuah Ladang yang di tumbuhi pohon bambu tak jauh dari rumah kontrakanya sekitar 50 Meter masuk kawasan Kelurahan Manguharjo Kota Madiun Menurut penjelasan dari Tina bahwa suaminya memang mengalami gangguan kejiwaan sejak lama Setiap Tahun penyakitnya selalu kumat , biasanya menjelang bulan Puasa tiba ditandai ulah suaminya itu tidak seperti biasanya ,agak aneh misalnya tiba tiba ia menangis atau tiba tiba sekujur tubuhnya merasa panas .“ Kalau suami saya kumat setelah saya bacakan surat Yasin terus sembuh. Nah belakanngan ini ulah suami saya padahal tidak terdapat perubahan hanya saja dia mengatakan mengajak pindah rumah dari rumah kontrakan milik Ibu Hajah Arminah Dusun Mancaan Desa Jiwan ke kontrakan yang baru di dapat di seputaran Ringroad Kota Madiun dan disana akan membuka usaha . Sementara ini yang menjadi tulang punggung Keluarga adalah Saya sendiri ,Suami saya tidak bekerja .4Tahun sudah saya hidup dengan mas Endri . Sebelumnya saya tidak pernah merasakan adanya tanda tanda atau firasat apapun jika suami saya akan meningal dunia dengan cara seperti itu. Hanya saja pada suatu malam saya pernah bermimpi berdua dengan suami saya menaiki perahu kecil yang bagus entah menuju kemana sayapun tidak tahu. Korban bakar diri sampai tewas ini meningalkan seorang Isteri tercinta tanpa di karuniai seorang anakpun akhirnya oleh petugas kepolisian Polsek Jiwan di bawa ke RUMAH SAKIT UMUM MADIUN untuk di Otopsi .(sah,)

Lamongan, BM Resmob Polres Lamongan mengamankan puluhan kubik kayu jati gelondongan yang diduga illegal milik oknum anggota Polres Gresik berpangkat Briptu di jalan raya nasional Lamongan – Babat, tepatnya di Turi, Senin (20/5/ 2013) sekitar pukul 23.30 WIB. Sekitar 40 gelondong kayu jati berbagai ukuran milik oknum Briptu MD Polssek Dukun itu diamankan saat hendak dikirim ke salah satu pengusaha kayu dan penggergajian di Desa Sukodadi yang diangkut menggunakan dua truk ban double. Saat ditangkap, pemilik kayu Briptu MD sempat beradu argumentasi dengan anggota Polres Lamongan yang menghadangnya tentang keabsahan barang

miliknya, termasuk dengan menunjukkan surat dari kepala desa asal kayu didapatkan. “Malahan banyak berdalih soal aturan baru tentang kepemilikan kayu jati,”kata anggota polres ang semalam ikut menangkap tanpa mau disebutkan namanya. Dokumen yang dibawa oknum pemilik kayu itu dianggap petugas mash dicek kebenarannya bagaimana seharusnya dokumen dan surat- urat yang sah tentang kepemilikan kayu jati yang sebenarnya. Karena didapati keganjilan, akhirnya puluhan gelondong kayu jati yang diangkut dengan dua truk nopol K 1489 KD yang dikemudikan Patmo (40)

warga Tunggunjagir Mantup dan truk nopol S 8032 UJ yang dikemudikan Pandi (40) asal Simberbendo Mantup. Enam orang kuli angkut dan tukang potong pohon yang ikut serta mengantar kayu jati juga diamankan petugas. Sementara sang oknum Briptu MD masih dalam penyelidikan petugas dan dilami keterlibatannya, meski MD telah menunjukkan hanya sebagian dokumen, yakni surat keterangan kepala desa asal kayu diperoleh, yakni dari Bangeran Dawarbelandong Kabupaten Mojokerto. Petugas tetap menggiringnya ke polres. Sedangkan enam kuli angkut dan seorang jasa potong kayu, diantaranya Paji (50), Sulaiman (42), Suwadi (38), Daim (45), Slamet (45) dan Riyadi (39)

Kantor Pemkab

Giliran Jadi Sasaran Ratusan Massa APPM

Blitar,BM Setelah selama tiga hari menduduki Kantor DPRD Kabupaten Blitar selama jam kerja mulai, giliran Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar diduduki oleh ratusan massa Aliansi Petani Penggarap Menggugat (APPM), rabu 22/5 yang baru lalu. Bahkan aksi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini merupakan aksi lanjutan dari aksi sebelumnya yang menduduki Kantor DPRD Kabupaten Blitar karena tidak ada kejelasan atas tuntutan masyarakat tekait kejelasan status tanah yang ada di Perkebunan Sengon untuk dilakukan Redis tanah seluas 212 hektar. Menurut keterangan koordinator aksi, M. Trianto, aksi yang dilakukan di didepan Kantor Pemkab Blitar ini untuk menuntut dan menagih janji kepada Bupati Blitar untuk segera merealisasikan Keputusan Bupati nomor : 590/119/ 409.011/2002 tentang Usulan Pembatalan HGU yang ada di Perkebunan Sengon, dimana harus segera dilakukan Redis tanah seluas 212 hektar kepada masyarakat petani dan penggarap perkebunan Sengon. Sesuai dengan Keputusan Bupati nomor : 590/119/409.011/ 2002, harus segera dilakukan Redis tanah seluas 212 hektar. Sehingga Bupati harus segera melakukan tindak lanjut dengan melakukan pemanggilan kepada BPN,” kata M. Trianto. Disisi lain, pihaknya juga

meminta ketegasan Pemerintah Kabupaten Blitar terhadap berbagai kasus tanah, terutama pada kasus Perkebunan yang selama ini tidak ada kejelasan. Sebab Bupati Blitar, H Herry Noegroho, SE, MH tidak pernah jelas dan tegas dalam memberikan kebijakan. Harusnya dengan adanya SK Bupati nomor : 590/119/ 409.011/2002, semua persoalan ini sudah bisa terselesaikan dan tidak berlarutlarut, namun semuanya seolah-olah hanya diam bahkan acuh terhadap persoalan yang diderita masyarakat,” ujarnya. Dikonfirmasikan kepada Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso, S,STP, MSi, pihaknya akan melakukan koordinasi terkait persoalan tersebut. Bahkan pihaknya juga mendapatkan undangan untuk ke Jakarta selama tiga hari mulai tanggal 29 Mei untuk mempertanyakan persoalan kehutanan, pertanahan dan pertanian secara umum di Kabupaten Blitar. Sebelumnya persoalan ini sudah dibahas melalui Hearing dengan DPRD Kabupaten Blitar dengan semua pihak yang terkait, namun ini juga akan kami tanyakan kembali pada agenda di Jakarta minggu depan,” kata

Suhendro Winarso, S,STP, MSi. Sementara perlu diketahui untuk kasus Perkebunan Sengon, dulunya adalah Desa Sengon yang telah dihanguskan menjadi Desa Ngadirenggo Kecamatan Wlingi sejak tahun 1970an, sehingga banyak warga yang diusir dari perkebunan Sengon yang kini dikuasai oleh PT. Dewi Sri yang dinilai Hak Guna Usahanya (HGU) yang diduga hasil manipulatif dan konspiratif. Atas kasus tersebut ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Petani Penggarap Menggugat (APPM) meminta haknya untuk dikembalikan, yakni tanah yang ada di Perkebunan Sengon untuk dilakukan Redis Tanah seluas 212 hektar kepada masyarakat sesuai dengan hasil Pansus DPRD Kabupaten Blitar nomor : 170/694/423.040/2001 yang menegaskan bahwa HGU Perkebunan Sengon adalah cacat hukum serta adanya Keputusan Bupati nomor : 590/119/409.011/ 2002 tentang Usulan Pembatalan HGU. Namun sampai saat ini belum belum pernah terealisasi sehingga melakukan aksi menduduki gedung Dewan selama jam kerja setiap hari mulai jam 08.00 sampai 18.00 WIB sampai adanya pertemuan kembali antara Pemkab Blitar, Dewan, BPN, Pengelola Perkebuna dan pihak terkait untuk merealisasikan hak warga tersebut yang Selasa kemarin aksi dialihkan di Kantor Pemkab Blitar.(ROZ)

juga digiring ke polres. Menurut pengakuan, seorang pengusaha jasa potong kayu, Sulaiman, mengakui kalau kayu jati hasil tebangan dari pohon jati makam. “Kalau soal surat-surat resminya saya tidak. Kita ini hanya kuli saja,”aku Sulaiman. Sementara dua sopir yang juga diamankan mengakui hanya sebagai jasa angkut dengan ongks Rp 500 ribu per truk. Siang ini, Sulaiman, pengusaha jasa potong dikeler dua petugas, Kanit Reskrim Ipda Rukimin dan seorang anggota Aiptu Suprapto ke lokasi asal pemotongan yangdiakui tempatnya memotong kayu jati. Patugas juga hendak mengecek kebenaran dokumen

yang dicurigai sebagai surat jalan dan surat keterangan yang tidak semestintya sebagai dokumen kayu jati. Kasat Reskrim AKP Hasran dikonfirmasi , Selasa (21/05/13) siang membenarkan anggota telah mengamankan puluhan kayu jati gelondongan yang diakui milik oknum anggota Polres Gresik. “Sementara ini saksi- saksi itu masih kita mintai keterangan dan cek kebenaran dokumennya. Pokoknya ada yang perlu didalamilah,”kata Hasran. Namun ia memastikan, jika kayu jati itu dokumennya abuabu alias kayu jati tidak dilkengkapi dokumen resmi tetap akan dilanjut sesuai jalur hukum, meski pemiliknya anggota. “Tetap diproses sesuai prosedur,”tegasnya. (Har).

BPS Gelar Sosialisasi Sensus Pertanian Probolinggo, BM Guna mendapatkan data statistik bidang pertanian yang akurat, Badan Pusat Statistik (BPS) kembali menggelar sensus pertanian di seluruh Indonesia. Tidak terkecuali di Kabupaten Probolinggo, sensus pertanian tersebut diawali dengan kegiatan sosialisasi yang digelar di ruang pertemuan Tengger Setda Kabupaten Probolinggo, Selasa (7/5) kemarin. Mengawali sambutannya, Kepala BPS Propinsi Jawa Timur Irlan Indrocahyo menuturkan akan arti pentingnya sensus pertanian tersebut. Oleh karenanya diharapkan peserta sosialisasi dapat mengikuti jalannya sosialisasi tersebut dengan seksama dan sungguh-sungguh. “Dan yang tidak kalah pentingnya, nanti hasil dari sosialisasi tersebut nantinya bisa disebarluaskan kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat sadar akan pentingnya sensus pertanian. Sehingga, ketika ada petugas sensus masyarakat nanti akan memberikan keterangan yang sesuai,” ungkap Irlan. Lebih lanjut Irlan menuturkan bahwa sensus pertanian seperti yang digelar di Kabupaten Probolinggo itu dilaksanakan serentak di seluruh daerah di Indonesia. Dimana pelaksanaannya dimulai sejak tanggal 1 Mei hingga 31 Mei 2013 mendatang. “Ini momentum penting, sensus ini hanya dilakukan 10 tahun sekali. Oleh karena itu, ikutilah dengan seksama,” harapnya. Sosialisasi sensus pertanian yang dimulai sekitar pukul 09.00 tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE. Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo ini menjelaskan bahwa sosialisasi yang rencananya digelar sehari itu sangatlah penting. “Hal ini sangat penting, mengingat sensus pertanian merupakan kegiatan besar dan penting yang hanya dilakukan 10 tahun sekali. Oleh karenanya, diharapkan kepada petugas di lapangan nanti hendaknya didalam pendataan tersebut disesuaikan dengan keadaan dan kondisi riil di lapangan. Sehingga, data yang didapat tersebut betul-betul berkualitas dan akurat, paling tidak mendekati akurat,” ungkap Bupati Tantri. Menurut Bupati Tantri sensus pertanian ini dianggap penting pasalnya pencacahnya mencakup seluruh usaha tani, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang meliputi 6 sub sektor sekaligus yakni tanaman pangan, holtikultra, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. “Dan yang terpenting, hasil sensus pertanian merupakan data yang sangat penting dan di tunggu-tunggu, khususnya bagi pemerintah. Sektor pertanian memiliki peran besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, keberadaan masyarakat Kabupaten Probolinggo mayoritas mata pencahariannya bertani,” jelas Bupati Tantri. Lebih lanjut Bupati Tantri berharap agar SKPD terkait dapat mengikuti dengan seksama, terlebih para Camat. Pasalnya, melalui data yang diperoleh dari sensus pertanian itu nantinya akan dijadikan sebagai gambaran aktual pertanian di Kabupaten Probolinggo. “Saya minta kepada SKPD dan Camat untuk mengikuti jalannya sosialisasi ini dengan seksama. Sehingga, nanti dapat meneruskan hasil dari sosialisasi ini ke jajaran dibawahnya dan masyarakat di lingkungannya,” terang Bupati Tantri. Selain itu, Bupati Tantri juga meminta kepada Camat untuk mensosialisasikan ke masyarakat akan arti pentingnya sensus pertanian tersebut, sehingga apa yang ditanyakan oleh petugas itu nantinya jawaban yang diberikan oleh masyarakat disesuaikan dengan yang ditanyakan. Sehingga nantinya akan mendapatkan data yang akurat. Dalam pantauan Bromo Info, sosialisasi sensus pertanian tersebut diikuti oleh seluruh Camat se-Kabupaten Probolinggo, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo Totok Djunaedi serta SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo. (sony, holifa)


10

Aneka Berita

KPH Jember

Kembali Gerakkan Pasukan Perhutani - Untuk Nutup Lubang Galian Tambang Ilegal Dan Perketat Penjagaan Di Gunung Manggar

Jember,BM Walau sudah ada larangan pada warga untuk tidak kembali melakukan penggalian lubang lagi di wilayah hutan gunung manggar yang terletak di Desa Kesilir kacamatan Wuluhan ini, namun pihak perhutani tidak henti – hentinya mendapati lubang yang makin hari semakin bertambah banyak jumlahnya. Namun hingga saat ini para penambang ilegal tersebut juga makin bertambah banyak. Meski beberapa waktu lalu puluhan orang yang di duga seagai penambang liar sudah berhasil di amankan oleh petugas perhutani, namun hal itu tidak membuat para penambang liar lainya menjadi takut, akan tetapi justru malah menjadi makin besar jumlahnya, dan bahkan sebagai warga justru malah kucing – kucingan dengan petugas agar mendapat hasil emas yang di cari dengan cara menggali tanah tersebut. Apalagi dengan adanya pengepul yang mempermudah dalam memberi penghasilan pada warga masyarakatyaitu dengan cara memberi ongkos jasa pada penambang dengan membeli tanah dalam satu karung di hargai Rp.50 ribu sampai dengan Rp.75 ribu meski tanah tersebut tidakmengandung emas, masyarakat semakin merajalela dalam usahanya menambang di gunung manggar dan bahkan para penambang tidak segan – segan untuk melawan siapa saja apabila ada yang nekat menghalangi niat mereka. Padahal adanya emas di gunung manggar ituhanyalah isu belaka, namun meski cuma sekedar isu, hal tersebut dapat membuat semua warga terpengaruh sehingga muncul keinginan untuk melakukan penggalian pada gunung tersebut, akibat kelakuan warga yang di nilai tidak bertanggung jawab itu, maka sangatlah merusak lingkungan. Hal inilah yang membuat perhutani menjadi kuwalahan, sehingga perhutani harus bekerja extra untuk memperketat penjagaan di wilayah tersebut. Dan bukan hanya di bagian bawah saja bahkan juga di atas gunung serta menambah personil untuk melakukan pengamanan secara menyeluruh. Namun meski segala upaya sudah di lakukan oleh perhutani demi menjaga kelestarian hutan, akan tetapi para penambang gerakanya justru malah semakin parah, bahkan sempat beberapa waktu yang lalu, Desianus selaku Asper di wilayah wuluhan mengatakan kepada BM, bahwasanya petugas perhutani jumlahya yang lebih sedikit tentu tidak mungkin apabila harus melawan para penambang yang jumlahnya lebih banyak dari petugas yang ada, apalagi para penambang itu banyak yang membawa senjata tajam seperti golok dan pedang. Karena di jelaskan oleh Desi, jumlah para penambang liar tesebut bisa mencapai ratusan orang dalam waktu semalam. Karena berbagai cara sudah di lakukan oleh pihak perhutani untuk mencegah para penambang liar tersebut, namun hingga saat ini belum juga berhasil, sehingga pada minggu kemarin tepatnya hari sabtu (25/5) KPH Jember mengondisikan seluruh anggotanya untuk bersama – sama mengadakan penutupan lubang galian di gunung manggar yang langsung di pimpin oleh Heri selaku wakil kepala bagian selatan. Dalam acara tersebut, Heri menyampaikan kepada seluruh tim, bahwa kita harus terus berupaya untuk tetap menjaga dan melindungi hutan ini, dan kalaupun semua cara yang sudah kita lakukan selama ini tetap saja tidak berhasil, maka kita bias melakukan penutupan di siang harinya apabila para penambang melakukan penggalian pada malam hari, jelas Heri pada anggota sebelum acara penutupandi mulai. Dalam kegiatan penutupan lubang untuk kali ini, seluruh anggota perhutani kabupaten Jember ikut di libatkan dan bahkan juga termasuk suatu keharusan, seluruh Asper harus ikut serta, para Mantri juga dan di tambah lagi minimal satu mandor dalam satu KRPH, jelas Heri pada BM. Epk

Melalui Segoro, Jadikan Generasi Yang Trengginas BLITAR,BM Satu diantara kegiatan pembangunan yang terus diupayakan dan ditingkatkan adalah pembangunan dibidang SDM. Ini antara lain melalui kegiatan pramuka. Bahkan dalam kurikulum Tahun 2013 ditegaskan, kegiatan pramuka wajib sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Untuk itu dengan semangat Gotong Royong (Segoro), diharapkan membangun generasi muda yang berkualitas.Demikian sambutan Bupati Blitar dalam Upacara Pelantikan Pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Blitar Periode 2013-2018, Rabu (22/5) di Pendopo Kabupaten Blitar. Lebih lanjut orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini mengungkapkan,sesuai dengan UU No.12 Tahun 2010 sebagai landasan hukum bagi gerakan pramuka, pembinaan gerakan pramuka dialokasikan penganggarannya dalam APBD Tahun 2013. Ini bukti serius bahwa memang gerakan pramuka mempunyai andil dalam upaya pembentukan kepribadian generasi muda, sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk mengahadapi segala tuntutan perubahan kehidupan. Inii diperlukan jiwa kepimpinan yang berkomitmen tinggi dan ikhlas serta mau memberikan perhatian khusus demi mewujudkan kader bangsa yang tangguh serta berwawasan kuat. Dihadapan sekitar 80 pengurus yang baru saja dilantik, Majelis Pembimbing yang juga Bupati Blitar juga berharap, dengan telah tersusunnya kepengurusan yang baru saja dilantik, maka kegiatan Pramuka di Kabupaten Blitar akan semakin maju. Bahkan Bupati juga mengaku bangga dengan terselenggaranya berbagai kegiatan tahun lalu diantaranya perkemahan bakti husada, gerak jalan Bakung-Lodoyo dan kegiatan lainnya. Majelis Pembimbing juga mendukung rencana pengurus yang baru untuk membentuk Brigade Penolong karena dengan kondisi alam Kabupaten Blitar, maka kehadiran Brigade Penolong sangatlah tepat diperlukan oleh masyarakat. Diakhir sambutannya, Majelis Pembimbing berpesan, pengurus yang baru agar dapat membangun harmonisasi kegiatan yang lebih baik, edukatif sesaui harapan masyarakat, mampu mentransformasikan program-program yang lebih menantang dan inovatif, tetap kuat, kokoh, tegas menjawab semua tugas dan fungsi Gerakan Pramuka. Pelantikan kepada sekitar 80 pengurus tersebut, sesuai dengan uBACA SEGORO.. HAL11

Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

PERBAKIN Madiun Selenggarakan Musyawarah Cabang III Madiun, BM Perbakin ( Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia ) Jawa Timur khususnya Pengurus Cabang Madiun agar senantiasa berupaya meningkatkan kinerja Organisasi guna memelihara kesinambungan pembinaan yang dihadapkan dengan perkembangan situasi dan kondisi yang sangat dinamis. Demikian antara lain sambutan tertulis Ketua Umum Pengurus Daerah Perbakin Jawa Timur yang dibacakan oleh PURWADI SANTOSO wakil Sekretaris Perbakin Pengurus Daerah Jawa Timur dalam acara Musyawarah Cabang ke III Perbakin Madiun 5/5 baru-baru ini di ruang Meeting Room Rumah Makan Lombok Ijo Kota Madiun. Ketua Umum Perbakin Peng Da Jatim menegaskan kepada pengurus Perbakin Peng Cab Madiun yang baru terpilih hendaknya melaksanakan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya kepada organisasi agar tujuan yang akan dicapai dapat berjalan dengan baik. Dalam akhir sambutan tertulis, Purwadi Santoso secara resmi membuka Musyawarah Cabang III Perbakin Peng Cab Madiun. Memberikan sambutan pula pada kesempatan itu Komandan Kodim 0803 Madiun Letkol Inf.Tamba Tua Panjaitan selaku Ketua exofficeu yang pada pokoknya menyampaikan apresiasi adanya Organisasi Perbakin kususnya di Madiun, dan pihaknya siap membantu sarana prasaran demi kemajuan Perbakin Madiun untuk melaksanakan program kerjanya termasuk meningkatkan kemampuan menembak sasaran, dengan

mencontohkan menembak kepala tidak kena kaki tetapi harus kena kepala. Memberikan sambutan berikunya adalah Ketua Koni Madiun diwakili oleh Yudi menjanjikan untuk ikut membantu Perbakin Madiun agar nanti mendapatkan kucuran anggaran rangsangan dari Pemerintah Daerah setempat. Pada awal acara Ketua Panitia Muscab Letkol Tek Sunu Prastyo berkesempatan menyampaikan laporan Kegiatan Muscab III Perbakin Madiun tegas dan gamblang. Muscab Perbakin yang dipimpin oleh Ketua Muscab Letkol Tek Sunu Eko Prastyo dimulai pukul 09.00 WIB itu berakhir pukul 15.00 WIB dengan urutan acara . , Laporan Panitia, Sambutansambutan diteruskan Pembukaan Muscab , Pembacaan Doa, Ramah Tamah, Sidang Pledo I , Penyampaian informasi dari PengDa Jatim, Tanya jawab, Pembacaan Hasil Sidang Pleno pertama, Makan siang, sidang Pleno II, Laporan Sidang Pleno II, Pertanggung Jawaban Pengurus Cabang periode 20042008, Pemilihan Pengurus, Pembacaan hasil sidang Formatur, Pengesahan Pengurus Baru, Penutupan Sidang, Dalam kesempatan itu Nur Muhammad selaku Sekretaris Peng Cab menyampaikan pertanggung jawaban Pengurus Cabang Perbakin periode 2004 – 2008. Menjelang akhir acara muscab, Letkol Tek Sunu Prastyo berkenan menge-

sahkankan Pengurus Cabang Perbakin baru periode 20132017 yang dipilih oleh Tim Formatur untuk selanjutnya dilaporkan ke Peng Da Jatim

Pertemukan Perhutani Dengan LMDH

tersebut di antaranya ada pengurus yang ber-Akta Notaris dan ada juga yang tidak ber-Akta Notaris. Dalam peraturan yang di buat oleh perhutani bahwa perhutani hanya bisa menjalin kerjasama hanya dengan lembaga yang ber-Akta Notaris. Namun walau demikian, bagi Nanang menentukan sikap sangatlah tidak mudah, karena kepengurusan yang tidak ber-Akta Notaris mendapat pengakuan dan dukungan penuh dari kepala desa sabrang, sedang kepengurusan yang ber-Akta Notaris tidak mendapat persetujuan dari kepala desa, halitulah yang membuat Nanang bingung untuk menyerahkan dana shering tersebut pada siapa. Nanang pun menjelaskan pada forum pada saat itu bahwa dana shering kayu sengon masih ada dan tertahan di KPH Jember, dan apabila permasalahan dalam tubuh LMDH Harapan Makmur sudah beres dan tidak muncul masalah lagi, maka pihaknya akan segera menyerahkan dana tersebut pada yang berhak. Dan Nanang juga menghimbau kepada komisi II agar juga ikut serta membantu mencarikan solusi soal dana tersebut di serahkan pada siapa dan pihak yang mana. Dan Nanang sebagai ADM Jember juga sangat menyayangkan atas sikap LMDH yang tergabung dalam Asosiasi yang langsung melibatkan pihak

Madiun, unsur dari Koni, Polres Madiun Kota, dari Media, dan para peserta Muscab sebanyak 50 orang serta undangan lainnya.

Adapun susunan pengurus Perbakin Madiun periode 2013-2017 masing masing : Pelindung : Wali Kota Madiun Pembina : Muspida Kota madiun Penasehat : Yusroni dan Honggo Jiwo Saputro Ketua Umum : (EXOFFICEU Dandim 0803 Madiun ) Ltkol Inf. Tamba Tua Panjaitan Ketua Harian : Letkol Tek Sunu Eko Prastyo Sekretaris : Noer Muhammad dan Choirul Mujahidin Bendahara : Haryo Hanurjoyo dan Aris Munandar BIDANG TARGET Ketua : Donny Hartono Wk.Ketua : Hariyanto Anggota : Fathul Aman dan Triyono BIDANG BERBURU Ketua : Mayor Lek. A. Rifai Wk Ketua : Anen Susanto Anggota : Anang Setiaji dan M.Lukman Hakim BIDANG TEMBAK REAKSI Ketua : Eka Sasangka,P Wk.Ketua : Mayor Tek Anggit Dwi Kurniawan Anggota : Sunardi / Didie Bidang Humas : Saputra dan Drs.Praba Bidang Pemb.Atlet : Setya Budiono dan Margono Bidang Sarana prasarana: Sunaryadi dan Djoko Setoiono. (sah/pb/sg)

DPRD Jember Jember, BM Berbagai persoalan yang muncul di antara Perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan atau yang sering di sebut dengan LMDH kabupaten Jember ternyata belum juga selesai dan bahkan justru malah menjadi semakin runyam. Adanya perseteruan antara perhutani dengan LMDH yang hingga saat ini masih belum menemukan solusi yang perbaik untuk menyelesaikanya, mungkin di picu dari adanya oknum yang mempunyai kepentingan pribadi, baik dari oknum orang – orang LMDH ataupun dari orang – orang perhutani, karena apabila dari semua pihak jika masih terpengaruh dengan bisikan – bisikan dari para oknum tersebut, maka sampai kapanpun masalah tidak akan pernah terselesaikan. Pada minggu kemarin, tepatnya pada hari selasa (20/5) komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jember, menggelar Hearing dengan mengundang berbagai pihak yang terkait dalam permasalahan tersebut di antaranya yaitu Administratur Perhtani KPH Jember Ir. Nanang Sugiharto yang di dampingi oleh Kepala Seksi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dan Kepala Seksi Humas KPH Jember, juga dari Beberapa LMDH yang pada saat itu juga di dampingi oleh Asosiasi LMDH kabupaten Jember. Dalam acara hearing tersebut, yang di pimpin langsung oleh ketua DPRD komisi II Jember (Anang) ada beberapa hal yang di bahas, yaitu mengenai dana shering kayu sengon LMDH Harapan Makmur Desa Sabrang, hasil tebangan tahun 2011 yang sampai saat ini masih belum di serahkan pada LMDH Harapan Makmur, selain itu juga mengenai dana shering getah kayu pinus yang ada di wilayah LMDH Ledok Ombo yang juga sampai saat ini masih belum ada titik terang. Menanggapi pertanyaan dari beberapa LMDH yang juga di bantu oleh Asosiasi tersebut, ADM KPH Jember, Ir. Nanang Sugiharto mengatakan ada satu alasan mengapa dana shering kayu sengon hasil panen tahun 2011 masih belum juga di serahkan pada LMDH Harapan Makmur, karena dalam lembaga tersebut masih ada masalah yang hingga saat ini belum juga terselesaikan, yaitu mengenai kepengurusan yang muncul dalam satu wadah, dimana dalam kepengurusan

untuk dilantik di Surabaya dalam waktu dekat. Hadir dalam kesempatan itu selain Unsur dari Pengda Perbakin Jatim, Dandim 0803

lain, karena menurutnya, permasalahan itu bisa di selesaikan di bawah tanpa harus ngrepoti anggota Dewan. Dan dirinya pun menyampaikan bahwa dia (Nanang) membuka pintu lebar – lebar dan siap menemui bagi siapapun yang mempunyai kepentingan denganya. Namun saying sekali kesempatan seperti itu rupanya tidak berguna bagi sebagian LMDH yang ikut tergabung dalam Asosiasi, apalagi selain membawa permasalahan ini ke DPRD, dari Asosiasi juga sempat mengajukan pada pimpinan perhutani di tingkat atas agar Nanang di pecat sebagai ADM Jember. Dalam pertemuan di ruang komisi II DPRD Jember yang juga di hadiri oleh sejumlah anggota Dewan, ketua dan anggota dewan komisi II berjanji akan membantu mencari solusi dan sekaligus menyelesaikan permasalahan ini. Di tambahkan lagi oleh H.Karim dari fraksi Golongan Karya, bahwa setelah pertemuan itu, pihaknya akan memanggil satu persatu bagi yang terlibat dalampermasalahan tersebut agar semuanya menjadi jelas, baru kemudian semuanya kembali di pertemukan lagi. Mengenai shering getah pinus, Nanang menjelaskan bahwa pertanyaan itu merupakan pertanyaan bagiseluruh perhutani se-Indonesia yang berada di tingkat bawah, sehingga pihaknya merasa tidak mempunyai kewenangan untuk menjawab, tambanya. epk

Tambang Emas Resmi Di Tutup

Jember, BM Beberapa bulan yang lalu, sempat heboh di Desa Kesilir keacamatan wuluhan kabupaten Jember tetang di temukanya emas di salah satu gunung yang terletak di kawsan perhutani sehingga sempat menggegerkan warga sekitar sampai akhirnya warga pada berdatangan untuk menggali (menambang) di kawasan hutan tersebut dengan tujuan mencari emas. Bahkan sempat di kawasan yang di duga menyimpan emas tersebut di gali oleh para penambang yang di duga datang dari luar kota, sehingga kegiatan para pendatang tersebut di nilai sangat meresahkan warga sekitar. Kareana di khawatirkan apabila para penambang itu di biarkan, maka bila terjadi turun hujan, maka akan terjadi longsor yang dapat mengakibatkan banjir bandang. Pada kesempatan minggu lalu tepatnya hari kamis (2/5), warga masyarakat sekitar hutan bekerjasama dengan perum perhutani KPH Jember beserta Muspika, bersama – sama mendatangi lokasi tambang emas untuk mengadakan acara penutupan lubang yang telah di gali di lokasi tersebut. Dan acara berjalan dengan lancer tanpa adanya suatu halangan. Masyarakat mengatakan pada BM, bahwa betapa pentingnya kelestarian hutan, karena jika kelestarian hutan tetap terjaga, maka masyarakat juga terhindar dari bencana banjir. Di tambahkan lagi oleh Desianus, sealaku Asper Wuluhan, bahwa semua tanpa terkecuali, punya bagian yang sama untuk menjaga kelestarian hutan, karena jika mengandalakan dari petugas perhutani tentu tidak akan mampu untuk menjaga dan melindungi hutan tanpa adanya kerjasama dari semua pihak, desi juga menayampaikan bahwa merusak hutan merupakan pelanggaran Undang – Undang No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan, dan apabila ada yang melakukan pelanggaran, maka akan di jerat dengan hukuman penjara selama 10 tahun dan denda lima milyar rupiah. Sedang Ali, selaku mantra (KRPH) juga menyampaikan kepada BM, bahwa penutupan ini di lakukan karena masyarakat sadar bahwa menghindari bencana itu lebih penting dari pada menciptakan, artinya, jika para penambang liar itu tetap di biarkan maka sudah tentu yang akan menerima akibatnya adalah masyarakat sekitar, ungkapnya. epk


Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

KUBU...

INGIN...

DARI HAL 01

DARI HAL 01

tahun 2008 lalu, yang bekerjasan dengan AJB Bumi Putra 1912 Cabang Askum Malang, yang kini perkaranya ditangani oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Mendengar munculnya issue tersebut, akhirnya Abu Bakar mengelar jumpa pers untuk meyakinkan pada sejumlah wartawan kalau dirinya tidak terlibat dan justru berusaha menyelamatkan uang rakyat yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah. “ Yang saya lakukan adalah mengembalikan dana Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri yang ada di AJB Bumi Putera 1912 Cabang Askum Malang mulai tahun 1999, kemudian diperbaharui pada tahun 2001 dan sampai tahun 2009. Saya menegaskan bahwa AJB Bumi Putera Cabang Malang harus mengembalikan premi asuransi sesuai dengan yang sudah diasuransikan sebesar Rp 4.441.657.341,00,” terangnya dengan tegas Masih menurut Abu, panggilan akrabnya, dari jumlah itu, AJB Bumi Putera 1912 Cabang Askum Malang baru mengembalikan Rp 3.503.494.241,00. Sehingga masih ada sisa sesuai klaim awal sebesar Rp 838.163.100,00. masih berada di AJB Bumi Putera Cabang Malang, dan belum disetor ke Kas Daerah (Kasda) Kota Kediri. Pengembalikan premi asuransi sebesar Rp 3.503.494.241,00. tanpa melalui rekening pribadinya. Melainkan dari Kantor Cabang Askum Malang melalui rekening BNI langsung ke Bank Jatim Cabang Kediri (Bank Pemkot Kediri), pada 22 April 2009 lalu. Keterangan dalam bukti transfer itu, “KLM Penebusan Pemkot Kediri AN 6473.P3”. Dan mengenai klaim sebesar Rp 838.163.100,00. AJB Bumi Putera Cabang Malang tidak bersedia mengembalikan dengan alasan penalti, karena Pemkot Kediri memutuskan kerjasama itu di tengah jalan. Tetapi, semestinya mereka mengetahui mengenai produk aturan yang nyata-nyata telah melarang. “Kami sudah mengirimkan surat penekanan kepada AJB Bumi Putera Cabang Malang untuk segera mengembalikan kekurangan itu”. papar Abu dengan serius sambil menunjukkan bukti tarnsfer. Lebih lanjut lagi, Abu Bakar menyatakan dirinya kalau siap dipanggil atau dimintai keterangan oleh pihak kejaksaan, yang juga berpesan agar pada para wartawan agar dalam penulisan berita. “ Saya sebagai pejabat pemerintahan saya siap. Kapan pun itu. Saya akan memenuhi panggilan dan tidak mangkir. Tetapi, sampai sekarang ini, saya belum menerima surat panggilan pemeriksaan dari kejaksaan. Kami meminta agar media massa yang sudah memberitakan, menyinggung saya agar menulis secara berimbang,” pintanya Sekedar diketahui, kasus ini berawal dari program asuransi untuk PNS pegawai Pemkot Kediri senilai Rp 4.441.657.341,00 pada 2008 lalu. Uang asuransi dianggarkan dari kasda Pemkot Kediri. Yang bekerja sama dengan PT Bumi Putera. Tahun 2007 BPK-RI menemukan kejanggalan dalam kegiatan pengangsuransian tersebut karena bertentangan dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. BPK-RI kemudian merekomendasikan untuk menarik kembali dana asuransi untuk disetorkan ke kasda Kota Kediri. Meskipun dalam aturan tidak memperbolehkan, tapi pihak Pemkot tetap ngotot menjalankan asuransi itu dengan program baru, juga dengan pengajuan baru. Hal ini tergiur oleh fee yang cukup besar. Sehingga penyidik Kejaksaan Tinggi menilai program asuransi itu sebagai tindakan korupsi karena menyalahi ketentuan. Sehingga kasus tersebut menyeret nama mantan Walikota Kediri H. Achmad Maschut sebagai tersangka. (Mis)

TAMRIN, Sag di Wawancarai oleh Tim-B Infestigasi bahwa mengatakan, “ Lembaga kami memiliki visi yang menghantarkan buah hati menjadi anak yang berakhlak, mulia, cerdas, kreatif, mandiri, dan bangga sebagai muslim, serta pada misinya secara umum menjadikan SD Insan Terpadu sebagai tempat mendidik serta membina gerak hati dalam mengoptimalkan memadukan kecerdasan intelegensi, emosi kreativitas dan spiritual yang dimiliki melalui pembiasaan – pembiasaan perilaku islami (ujarnya).

TANGKIS... DARI HAL 01 Widoropayung bebas dari ancaman bencana banjir.Dalam hal ini PEMKAB.Situbondo jangan tutup mata,jangan ada kesan kong kalikong di antara pihak-pihak terkait yang harus bertanggung jawab atas ambruknya tangkis penahan tersebut. Lebih ironi lagi semenjak ambruknya tangkis penahan tersebut banjir meluap kelahan pertanian milik warga kurang lebih 8 Hektar,sehingga terjadi

PATUNG... DARI HAL 05 menidurkan patung Dewi Sri Kandi , begitu cepatnya para pekerja untuk merobohkan patung yang memang mendapat mandat dari sang pemilik patung hingga dalam hitungan jam patung dapat di tidurkan di tanah dengan tenang aman tanfa ada kejadian

Aneka Berita Adapun bagian kurikulum SD Insan Terpadu memakai Kurikulum yang dipakai sesuai dengan Kurikulum Diknas yang telah dimodifikasi dengan Kurikulum Kemenag dan Kurikulum TPQ, dan pembelajaran agama islam ditanamkan sejak dini dan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Dan ekstra Kurikulum yang dipakek antara lain Pramuka atau Kepaduan, Sepak Bola, Pancak Silat, Seni Islami, Menggambar, English Club, Mipa Club, Inter Band, Kaligrafi dan Kebahasan. Kegiatan belajar mengajar di SD Insan Terpadu menggunakan metode – metode pembelajaran yang relefan, mengutamakan pembelajaran bermakna dan menyenangkan dan disesuaikan dengan nilai

– nilai ke islami dan menerapkan sistem Full Day School di terapkan dengan harapan pelajaran yang disampaikan kepada siswa akan lebih maksimal dan siswa tidak terkontaminasi pengaruh buruk yang mungkin di dapat di luar lingkungan sekolah, serta lebih memaksimalkan kegiatan dan pembinaan ibadah anak. Kepala Sekolah SD Insan Terpadu KHUSAINI TAMRIN terus menjalankan program penunjang dalam pendidikan diantaranya, opening With Qur’an Sholat dhuhur, Asar berjamaah, Sholat Dhuha Berjamaah, Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Romadhan Ceria ( Pondok Romadhan), Home Visit, Bakti Sosial, Kultum, Out Bound, Out Door Kaming,

Klinik Baca Tulis. Dalam kesehariannya, siswa siswi SD Insan Terpadu dituntut untuk disiplin dalam belajar dan yang tak kalah penting adalah siswa dituntut bisa paham ilmu agama, namun yang menjadi perbedaan diantara sekolah yang ada dan faforid di luar untuk penerimaan siswa baru tidak ada yang namanya siswa tidak ditolak, karena tujuan utama SD Insan Terpadu adalah sebagai Dakwah, sehingga bagi siswa yang berminat untuk pengembangan maka sekolah hanya memfilter yang halus, dan Memberi Bimbingan agar siswa yang kurang mampu dalam wawasanya bisa setara dengan yang lain SD Insan Terpadu mempunyai tujuan dan target yang diselenggarakan Sekolah Insan Terpadu, siswa mampu

menjalankan sholat dengan tertip, siswa mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar, siswa hafal surat pendek dan do’a sehari – hari serta siswa tawadhu’ pada orang tua dan guru, menyayangi adik kakak, menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dan siswa menguasai ilmu pengetahuan dan meraih prestasi akademik sesuai dengan potensi yang dimiliki, siswa mampu berbahasa arab dan inggris tingkat dasar, dan siswa mampu berkomunikasi secara lisan dan tertulis, siswa menguasai tekhnologi dasar dan trampil dalam membuat kerajinan tangan. Siswa bangga dan peduli terhadap islam memiliki semangat belajar yang tinggi untuk berprestasi. (yip/pol)

rebutan lahan pertanian di antara warga yang di akibatkan batas-batas lahan pertanian jadi hilang disebabkan telah tertimbun batu dan pasir yang dibawa arus banjir. Dalam hal ini Kades Widoropayung Suwiyono sangat berharap agar pihak PEMKAB. Situbondo turun tangan untuk mengatasi rebutan lahan di antara warga yang tak kunjung selesai.Kades Suwiyono juga tidak sepakat jika ambruknya tangkis penahan kali bales di Desa Widoropayung Kecamatan Besuki Kab.Situbondo di katakan bencana alam. ‘’ Semua harus di buktikan secara akurat dan transparan, jangan buru-buru mengatakan

bahwa ambruknya tangkis penahan tersebut adalah bencana alam,karena dari awal pembangunan tangkis tersebut memang di sinyalir tidak sesuai bestek.Dari awal sampai akhir pekerjaan kami punya dokumentasinya.” Ungkap Kades Widoropayung. Masih di kali bales Widoropayung tepatnya di Dusun Gunung Mas,waktu itu juga dibangun tangkis penahan yang berupa beronjong dengan Dana Anggaran kurang lebih Rp.596 juta,dengan pelaksana kontraktual. Ternyata beronjong yang berfungsi sebagai tangkis penahan tersebut tidak seumur jagung pasalnya sebagian

beronjong tergerus oleh banjir dan ambruk terbawa arus banjir. Hal ini patut disayangkan karena beronjong yang dibangun tidak bertahan lama ,dan apabila dibiarkan begitu saja bukan tidak mungkin lahan pertanian dan rumah-rumah penduduk di Dusun Gunung Mas akan di terjang banjir. Yang mengherankan dan patut di acungkan jempol yaitu tangkis penahan yang dikerjakan Swakelola dari dana PNPM-MP ternyata sampai sekarang masih tegak berdiri kuat dan kokoh serta masih utuh padahal dibangun dikali yang sama dengan dana yang lebih sedikit dan bahkan jauh lebih kecil anggarannya.Jadi

kesimpulannya atas ambruknya tangkis penahan tersebut dengan pelaksana kontraktual patut dipertanyakan,mungkin proyek tersebut salah dalam perencanaan atau pelaksanaan tidak sesuai perencanaan. Dengan ambruknya tangkis penahan tersebut kekeringan dan krisis air untuk lahan pertanian mengancam segenap warga Dusun Gunung Mas di Widoropayung dan sekitanya, jika PEMKAB tetap tutup mata bukan tidak mungkin segenap warga Desa Widoropayung akan meluruk ke situbondo, guna mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab atas ambruknya tangkis penahan tersebut. ( Dyon Hadi )

apapun . di sisi lain pada saat robohnya patung dari beberapa warga yang berjualan di sekitar patung banyak ibu – ibu menangis menjerit histeris karna mereka harus bubar , salah satunya pedagang rujak yang menangis histeris dengan anaknya dari benaknya mungkin berkata harus kemana lagi saya mencari kerja agar dapat menghidupi keluarga . menurut salah satu pedagang warung kopi Pak mad yang ada di sekitar patung mengatakan

kepada salah satu wartawan kami di lapangan sebelumnya saya tidah punya pekerjaan pak katanya dengan adanya patung ini kami dapat memenuhi beberapa kebutuhan keluarga termasuk dapat membiayai anak saya yang masih bersekolah tapi kalo patungnya di bongkar saya harus kemana lagi katanya dengan nada sedih sambil menahan tetesan air mata dalam memberikan keterangan dengan berbahasa Madura , sungguh memilukan

memang karna mareka mau tidak mau harus bubar dengan sendirinya bak pesta sudah kadung berakhir . menurut sipemilik patung Ky Bintaos yang saat itu sempat di konfirmasi mengatakan pembongkaran patung itu bukan kehenadak siapapun dan tidak ada tekanan dari manapun semua saya lakukan kehendak peribadi saya atas perintah nenek saya dan saya sebagai cucu harus taat kepada nenek saya jadi pembongkaran patung ini

bukan karna MUI bukan karna NU dan juga bukan karna pemerintah kabupaten probolinggo , setelah di desak lebih jauh tentang langkah selanjutnya keberadaan lokasi patung tersebut apa masi ada terobosan baru yang lebih gempar lagi kedepan kiyai Bintaos saat ittu hanya menjawab masi pikir-pikir katanya dengan nada lirih dalam memberikan keterangan kepada salah satu wartawan kami di lapangan . ( holifa )

SELINGKUH...

Gelar Pekan Panutan, Pemkab Bagi Hadiah

DARI HAL 01 di Kecamatan Prajekan” ujarnya. Saat akan bertemu, P.Win sudah berbohong kepada wartawan pasalnya saat P.Win telpon kepada wartawan media ini “tunggu mas saya akan bawa adik saya dulu, gak apa-apa kan???” Namun setelah wartawan media ini bertemu P.Win, ternyata yang dibawanya adalah polisi dari Polsek Klabang untuk melindungi dirinya.Ternyata Polisi tersebut tidak tau apa-apa tentang masalah digaan perselingkuhan P.Win, “ Cuma saya diajak berhubung P.Win adalah teman baik saya. Kalau memang P.Win punya masalah ya saya tidak mau ikut campur saya diluar saja “ jelasnya Apa yang dilakukan dilakukan oleh oknum Staf bagian PLKB Kecamatan tersebut sangat disayangkan, betapa tidak dia telah membuat resah masyarakat sekitar apalagi dia telah berbohong pada wartawan.Kalau sama wartawan saja sudah berani berbohong, apalagi sama masyarakat???bersambung.(dra)

CATATAN KECIL... DARI HAL 01 dijalan Dora bertemu dengan Duduga dan Prayoga. Lalu mereka menjemput sambada untuk diajak ke Medhang Kamulan, tetapi Sambada tidak mau Sang prabu menanyakan dimana sembada, lalu Dora menjelaskan jika Sembada tidak mau di ajak. Maka Dora diperintahkan untuk menjemput Sembada dan meminta kerisnya. jika tidak mau maka disuruh memaksa. dora lalu berangkat dan bertemu dengan Sembada. singkat cerita Sembada tidak mau dan tidak mempercayai Dora. kemudian keduanya bertengkar dan duel. karena sama-sama sakti maka keduanya mati bersama. Sang prabu menunggui Dora yang tidak kembali-kembali. dan memerintahkan Duduga dan Prayoga menyusul Ketika Duduga lan Prayoga sampai di pulau tersebut mereka terkejut karena Dora dan Sembada tewas. dan keris diambil keduanya untuk diserahkan kepada sang Prabu. keduanya lalu menghadap sang Prabu dan menceritakan kejadiannya. sang Prabu terkejut, dan dia menyadari bahwa semua karean kesalahannya ketika memerintahkan keduanya. Kemudian sang prabu membuat huruf Jawa (HANACARAKA untuk mengingat keduanya) Apa yang bisa kita petik dari cerita hanacaraka adalah saat kedua orang rela mati demi memegang amanat ( berupa keris ), satu orang mempertahankan keris, satu orang lagi disuruh untuk mengambil keris. Apabila keris itu sekarang kita visualisasikan sebagai kursi bupati, siapa dora, sembada atau bahkan duga , prayoga? Jangan jangan bupati jombang adalah orang terakhir ( setelah keduanya tumbang karena bertarung habis-habisan )?

SEGORO... DARI HAL 01 Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka JawaTimur Nomor.46Tahun 2013. Pelantikan itu ditandai dengan penyematan tanda jabatan dari Ketua Majelis Pembimbing yakni Bupati Blitar H. Herry Noegroho kepada Ketua Pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Blitar, H. Rijanto (Wakil Bupati Blitar). Dalam kesempatan itu juga dilantik Pengurus Lembaga Keuangan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Blitar. Sesuai dengan SK No.47 Tahun 2013 tanggal 5 April 2013 Ketua baru yang menjabat periode 2013 -2018 yakni Dra. Tuti Komariati. Sedangkan pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka 20132018 dengan Ketua H. Rijanto ( Wakil Bupati Blitar), Waka Bidang Binawasa Romelan (Kepala Dinas Pendidikan), Waka Bidang Binamuda Heru Pujiono ( Sekretaris Dinas Pendidikan) dan Waka Bidang Keuangan dan Usaha A. Lazim (Inspektur Kabupaten Blitar). (humas)

11

Panggung Krapyak, Tempat Raja-Raja Berburu

A

lkisah wilayah Krapyak, yang kini berada di selatan Kraton Yogyakarta, dahulu merupakan hutan lebat. Beragam jenis hewan liar terdapat di sini, salah satunya rusa atau dalam bahasa Jawa disebut menjangan. Tak heran bila wilayah ini dulu banyak digunakan sebagai tempat berburu oleh RajaRaja Mataram. Raden Mas Jolang yang bergelar Prabu Hanyokrowati, raja kedua Kerajaan Mataram Islam dan putra Panembahan Senopati, adalah salah satu raja yang memanfaatkan Hutan Krapyak sebagai tempat berburu. Pada tahun 1613, beliau mengalami kecelakaan dalam perburuan dan akhirnya meninggal di sini. Beliau dimakamkan di Kotagede dan diberi gelar Panembahan Seda Krapyak (berarti raja yang meninggal di Hutan Krapyak). Raja lain yang gemar berburu di Hutan Krapyak adalah Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I). Beliau-lah yang mendirikan Panggung Krapyak lebih dari 140 tahun setelah wafatnya Prabu Hanyokrowati di hutan ini. Panggung Krapyak merupakan petunjuk sejarah bahwa wilayah Krapyak pernah dijadikan sebagai area berburu. Bila berminat, anda bisa mendatanginya dengan melaju ke selatan dari Alun-Alun Kidul, melewati Plengkung Gading dan Jalan D.I Panjaitan. Panggung Krapyak akan ditemukan setelah melaju kurang lebih 3 kilometer, berada tepat di tengah jalan. Bangunan Panggung Krapyak berbentuk persegi empat seluas 17,6 m x 15 m. Dindingnya terbuat dari bata merah yang dilapisi semen cor dan disusun ke atas setinggi 10 m. Bagian dinding kini tampak berwarna hitam, menunjukkan usianya yang hampir menyamai usia Kota Yogyakarta, seperempat milenium. Bangunan tampak masih kokoh, walau beberapa bagian mengalami kerusakan akibat gempa 27 Mei 2006 lalu.

Arsitektur bangunan panggung ini cukup unik. Setiap sisi bangunan memiliki sebuah pintu dan dua buah jendela. Pintu dan jendela itu hanya berupa sebuah lubang, tanpa penutup. Bagian bawah pintu dan jendela berbentuk persegi tetapi bagian atasnya melengkung, seperti rancangan pintu dan jendela di masjid-masijd. Bangunan panggung terbagi menjadi dua lantai. Lantai pertama memiliki 4 ruang dan lorong pendek yang menghubungkan pintu dari setiap sisi. Kalau matahari bersinar terang, cahayanya akan menembus ke dalam lantai pertama bangunan lewat pintu dan jendela. Adanya sinar matahari membuat nuansa tua yang tercipta dari kondisi bangunan serta udara yang lebih lembab dan dingin akan langsung menyergap. Jika menuju salah satu ruang di bagian tenggara dan barat daya bangunan dan menatap ke atas, anda bisa melihat sebuah lubang yang cukup lebar. Dari lubang itulah raja-raja yang hendak berburu menuju ke lantai dua (berguna sebagai tempat berburu) dengan dibantu sebuah tangga kayu yang kini sudah tidak dapat dijumpai lagi. Dengan menatap ke atas pula, anda bisa mengetahui bahwa terdapat sebuah atap untuk menaungi lubang yang kini telah ambruk, mungkin berguna untuk mencegah air masuk. Sekilas, bangunan ini menggambarkan kenyamanan yang diperoleh raja, bahkan saat berburu. Ketinggian bangunan

membuat raja berburu dengan rasa nyaman dan aman, leluasa mengintai tanpa perlu khawatir diserang oleh hewan buas ketika berburu. Lantai dua tempat ini pun cukup nyaman, berupa ruangan terbuka yang cukup luas dan dibatasi oleh pagar berlubang dengan ketinggian sedang. Ketinggian bangunan ini menyebabkan beberapa orang menduga bahwa Panggung Krapyak juga digunakan sebagai pos pertahanan. Konon, dari tempat ini gerakan musuh dari arah selatan bisa dipantau sehingga bisa memberikan peringatan dini kepada Kraton Yogyakarta bila terjadi serangan. Para prajurit secara bergantian ditugaskan untuk berjaga di tempat ini, sekaligus berlatih berburu dan olah kanuragan (kemampuan berperang). Panggung Krapyak termasuk bangunan yang terletak di poros imajiner kota Yogyakarta, menghubungkan Gunung Merapi, Tugu Jogja, Kraton Yogyakarta, Panggung Krapyak dan Laut Selatan. Poros Panggung Krapyak hingga Kraton menggambarkan perjalanan manusia dari lahir hingga dewasa. Wilayah sekitar panggung melambangkan kehidupan manusia saat masih dalam kandungan, ditandai dengan adanya kampung Mijen di sebelah utara Panggung Krapyak sebagai lambang benih manusia. Mengunjungi Panggung Krapyak, berarti mengunjungi salah satu bangunan penting bagi Kraton Yogyakarta. tan

Kediri, BM Bupati Kediri Haryanti Sutrisno Menyerahkan Hadiah kepada Kades Jemekan Kec. Ringinrejo Total ada 57 desa yang lunas PBB hingga 16 Mei 2013 dan sebanyak 34 desa lunas pada minggu pertama. Demikian hasil yang nampak di acara Pekan Panutan Pembayaran PBB Perdesaan dan Perkotaan yang digelar Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri, Kamis (23/5) di Gedung Bhagawanta Bhari. Realisasi penerimaan PBB-P2 dari baku 51,9 miliar terealisir sebesar 16,2 miliar atau sebesar 31,32%. Adapun jumlah tersebut terdiri dari sektor perdesaan dan perkotaan. Di sektor perdesaan, dari baku 36,3 miliar terealisir sebesar 11,7 miliar atau sebesar 32,32%. Sementara di sektor perkotaan, dari baku 15,62 miliar terealisir 4,53 miliar atau 28,99%. Jumlah ini bertambah dengan dilaksanakannya pembayaran PBB-P2 di lokasi Pekan Panutan dan diperoleh penerimaan kurang lebih sebesar 1,24 miliar. Seperti tahun-tahun lalu, hadiah diberikan kepada desa-desa yang melunasi PBB pada minggu pertama, yakni tanggal 13-22 Maret 2013. Desa-desa tersebut mendapatkan hadiah berupa alat tulis kantor. Sementara untuk desa yang berprestasi ranking 1 sampai dengan 7 tingkat kecamatan akan diberikan hadiah berupa proyek dengan nilai Rp. 25 juta untuk ranking 1, Rp. 22,5 juta untuk ranking 2, Rp. 20 juta untuk ranking 3, Rp. 17,5 juta untuk ranking 4, Rp. 15 juta untuk ranking 5, Rp. 12,5 juta untuk ranking 6 dan Rp. 10 juta untuk ranking 7. Secara simbolis, didampingi oleh Ketua Tim Intensifikasi PBB-P2 Supoyo, hadiah diberikan oleh Bupati Kediri Haryanti Sutrisno kepada Kades Jemekan Kec. Ringinrejo, Kades Brenggolo Kec. Plosoklaten, Kades Sidowarek Kec. Plemahan dan Kades Krandang Kec. Kras. Selain itu, Pemkab Kediri juga membagikan berbagai hadiah kepada para wajib pajak melalui undian hadiah PBB-P2 tahun 2013. Hadiah berupa 1 mesin cuci, 1 lemari es, 1 televisi, 1 sepeda gunung, 4 magic com dan 4 lampu emergency. Hadiah-hadiah tersebut untuk masing-masing eks-korcam, yakni Kediri, Pare, Papar, dan Ngadiluwih. Diungkapkan oleh Bupati Haryanti Sutrisno, pelaksanaan pekan panutan pembayaran PBB-P2 telah dilaksanakan rutin tiap tahun, namun pelaksanaan kali ini adalah untuk pertama kali sebagai pajak daerah, sebagaimana komitmen Pemkab Kediri untuk melaksanakan pendaerahan PBB-P2 tahun 2013. “Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) ini penting karena merupakan salah satu pilar pendapatan pajak daerah. Penerimaan dari PBB-P2 akan memberikan kontribusi sebesar 52,24% pada sektor pajak dan sebesar 28,56% pada pandapatan asli daerah” kata Bupati Haryanti. Menurut Bupati Haryanti, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong dan memotivasi masyarakat sebagai wajib pajak agar segera melaksanakan pembayaran PBB-P2 tanpa harus menunggu jatuh tempo. Selain itu, meningkatnya pengelolaan keuangan daerah sebagai salah satu tujuan pendaerahan PBB-P2 akan memberikan dampak yang nyata bila diikuti dengan percepatan pemasukan keuangan ke kas daerah, yang pada gilirannya diharapkan mampu mendorong pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan di Kabupaten Kediri. Di akhir acara, Bupati Haryanti mengingatkan kembali bahwa jatuh tempo pembayaran PBB Perdesaan dan Perkotaan adalah tanggal 31 Juli 2013. “Manfaatkan waktu yang ada dengan baik, sehingga pembayaran PBB-P2 dapat lunas tepat waktu” tegas Bupati Haryanti. (tee)


12

Edisi 06 26 Mei - 10 Juni 2013

[Soal Tampil Seksi] Lebih ada inner beauty yang terpancar dalam diri, ada seni di dalamnya. Sedangkan vulgar itu hanya menampilkan sisi erotisnya saja

J

angan dikira ketika Zahra Jasmine tampil seksi dalam pemotretan atau main dalam sebuah film, tanpa perhitungan. Dalam mempertontonkan pose atau adegan seksi, Zahra s e l a l u mensyaratkan beberapa hal. Salah satunya adalah kesesuain konsep dengan kostum seksinya. Zahra tak ingin hanya menampakkan sisi erotis semata. "Untuk apa dulu tujuannya ? Buat majalah yang cenderung jelas gak apa-apa. Yang berkonsep," kata Zahra saat ditemui di acara perayaan ulang tahun ke-24, Soeltan Coffee, Ampera, Jakarta Selatan, Kamis (23/5) malam.

Supadi Sebagai Bakal Calon Kepala Desa Tarokan Kec. Tarokan Kabupaten Kediri Periode 2013-2019

Ingin membangun Desa Yang Mandiri dan Sejahtera

Kediri BM. Pesta Demokrasi pemilihan Kepala Desa Tarokan Kec. Tarokan Kab. Kediri tinggal menunggu hari dan bulan pelaksanaan Pesta Demokrasi PILKADES. Maka dari itu sosok Supadi yang sering keluar masuk antar Kota,Provinsi bahkan antar Pulau,sehingga mempunyai wacana memprogram Desa Tarokan dari daerah kelahiran Supadi. Di Desa Tarokan mengajak masyarakat membangun desanya secara gotong royong. Di periode yang akan datang harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Di Desa Tarokan terdiri dari 17 dusun yaitu diantaranya :

1.dusun Gebang Kerep 2.dusun Jegles 3 . d u s u n Sumber Suko 4.dusun Sumber Yuyu 5.dusun Guworejo 6.dusun Bukaan 7.dusun Sukorejo 8.dusun Wates 9.dusun Sagi 10.dusun Geneng 11.dusun Pilangbangu 12.dusun Tarokan 13.dusun Magersari 14.dusun Sumber Pring 15.dusun Tretes 16.dusun Clowok 17.dusun Kucur Jumlah hak pilih kurang lebih 10.000 pemilih. Memiliki Visi Hadir lebih cepat melayani masyarakat menuju desa Tarokan yang bermartabat dan menjunjung tinggi nilai norma dalam bermasyarakat sehingga bisa

menjadi desa yang mandiri dan sejahtera. Point – point Misi : 1. Adanya trans prasa pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dimaksudkan guna setiap warga desa Tarokan mengetahui jumlah anggaran yang masuk di desa Tarokan. 2. Melaksanakan pemerintahan yang bersih,bebas dari korupsi,penyelewengan – penyelewengan lainnya. 3. Pengalokasian anggaran berdasarkan skala,prioritas aset. Program pemerintah desa bisa berjalan secara cepat dan akurat yang ditunjang dengan penangkalan aparat dan lembaga desa lainnya dari tingkat RT, Mengedepankan managemen pemerintahan dan pelayanan masyarakat. 4. Mengoptimilasikan tugastugas dan wewenang struktur desa sesuai dengan fungsinya masing-masing. 5.Meningkatkan pengelolaan jalan desa jalan lingkungan gang,sarana air bersih, saluran air pertanian, sarana pendidikan serta insfratruktur lainnya. 6. Meningkatkan kerukunan dan toleransi dalam beragama sehingga tercipta kehidupan yang nyaman dan sejahtera. 7. Memberdayakan lembaga yang ada. IMD,Karang Taruna dll,serta mengoptimilasikan kegiatan pemuda dan olahraga guna menekan,mengurangi kenakalan remaja. 8. Memberikan 50% hasil dari tanah bengkok untuk kas desa,guna menunjang kegiatan pelayanan masyarakat. 9. Menyediakan mobil desa dari dana pribadi yang siaga 24 jam guna melayani masyarakat dalam hal-hal tertentu. 10. Memberikan lampu penerangan jalan di titik-titik

tertentu di semua dusun guna mendukung terciptanya kenyamanan dan keamanan desa. 11.Mengupayakan terbentuknya pasar buah di desa Tarokan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta penyerapan lapangan kerja bagi warga. Dengan demikian idaman warga masyarakat yang akan memimpinnya adalah sosok pemimpin yang penuh rasa tanggung jawab serta perhatian bukan sekedar janji-janji tapi bukti atau pemberian yang nantinya memberatkan warga desa Tarokan itu sendiri. Kepala Desa harus mempunyai rasa tanggung jawab tentang tugas pembangunan dan bisa kerja sama dengan staf desa urusan ekonomi pembangunan LPM,UMS,PKK,PPK. Kepala Desa dan perangkat desa harus singkronisasi atas mengerjakan yang ada di desa. Adapun proyek-proyek yang ada sejak berlakunya UU Otonomi Daerah. Sumbersumber pelaksanaannya bermacam-macam dan dapat menerima berbagai dari kementrian dan berbagai dinas seperti hal nya dinas PU BINA MARGA berupa pengaspalan dranase(plengsengan),PU CIPTA KARYA PPIP air bersih MCK dan penerangan lampu jalan dari Dinas PU Pengairan plengsengan dan Dam,Dinas sosial bantuan sosial dan Dinas penanggung bencana kesra juga memikirkan jasa upah guru ngaji juga tak ketinggalan proyek dari kecamatan berupa anggaran DAK yang dilakukan di desadesa. Supadi memiliki tekat untuk memperkuat semangat solidaritas antar profesi,agama untuk menjaga kualitas, kuantitas dan martabat profesi. Bdr

"Kalau

misalkan pakai bikini ya di pantai,

bukan di kamar tidur. Jadi masih wajar," lanjut pemeran film Pulau Hantu 3. Bagi dara yang sering didapuk menjadi model seksi dalam majalah dewasa ini, seksi dan vulgar sangat berbeda. Kata seksi menurutnya akan menampakkan sisi kecantikan dari dalam. "Lebih ada inner beauty yang terpancar dalam diri, ada seni di dalamnya. Sedangkan vulgar itu h a n y a menampilkan sisi erotisnya saja," tandasnya. (kpl/ato/dis/rth)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.