Sosok
12
MINGGU 30 NOVEMBER 2014
TANJUNGPINANG POS
TANJUNGPINANG POS
Minggu
RP1.800
3O NOVEMBER 2014 / 7 SAFAR 1436 H
Ditinggal Salat, Motor Hilang TANJUNGPINANG - Apes menimpa keluarga Sri Mariati, warga Perumahan Senggarang Kelurahan Air Raja Kecamatan Tanjungpinang Timur. Ketika Sri dan suaminya Agus Santoso sedang Salat Magrib, Kamis (27/11) malam, motornya Yamaha Mio nopol BP 4975 TV yang diparkir di depan rumahAgung Yudiawan nya raib dicuri maling. Sekitar satu jam di dalam rumah, Agus ingin
Putu Handayani, Ketua PIA Ardhya Garini Lanud Tanjungpinang
Istri Prajurit Harus Mandiri ini punya prinsip, diskusi di tengah keluarga penting dilakukan. Termasuk dengan anak-anak. “Keterbukaan akan membuat saling menghargai serta mengerti akan keadaan yang sedang dilalui,” begitu ibu dua anak ini berpandangan. “Bapak pun selalu memberikan kabar baik lewat SMS atau telepon. Saat akan take off maupun setelah landing. Saya pun tenang,” ungkap Putu Handayani. Kini, Kota Gurindam ini menjadi daerah baru bagi keluarga ini sejak ditempatkan sebagai Komandan Lanud Tanjungpinang sekitar dua bulan lalu. Sebelumnya, sang suami berdinas di ujung timur Indonesia, tepatnya di kota Jayapura. “Cuaca panas antara Tanjungpinang dan Jayapura tidak
Warga Tolak Tarif Feri Pinang-Batam YENDI- DESI, Tanjungpinang WARGA Tanjungpinang menyatakan menolak SK Gubernur Kepri HM Sani tentang penetapan tarif angkutan kapal feri rute Tanjungpinang-Batam sebesar Rp 72 ribu. Warga Tanjungpinang menilai, pemerintah tidak paham dengan usaha perkapalan. Masyarakat nelayan saja tahu berapa liter solar yang dihabiskan kapal feri dari Tanjungpinang ke Batam. Pemerintah juga harus tahu berapa jumlah penumpang kapal feri satu kali jalan. Kalau diestimasi kasar saja, ongkos kapal Rp 72 ribu itu akan memberikan keuntungan besar bagi pengusaha. “Kami warga Tanjungpinang menolak kebijakan gubernur," ujar Maris Markan, seorang tokoh Kota Tanjungpinang saat mendatangi Kantor Tanjungpinang Pos, Sabtu (29/11). Saat ini, sebut Maris Markan,
Lanjut ke...Hal. 2
BIODATA
SOSOK
PUTU HANDAYANI Ketua PIA Ardhya Garini cab 13/D.I Tanjungpinang, Ketua Yayasan Ardhya Garini Lanud Tanjungpinang SUAMI: Letkol Pnb I Ketut Wahyu Wijaya (Danlanud Tanjungpinang) ANAK: - I Gede Khrisna Wiajaya (10) - Ni Luh Devrina (8)
Lanjut ke...Hal. 2
Putu Handayani bersama suami.
jauh berbeda,” ungkapnya. Hanya, Putu mengaku tak bisa berbohong, ia tidak mam-
pu menahan selera melihat aneka masakan atau kuliner di Tanjungpinang. Terlebih, ma-
kanan gonggong yang sudah sangat terkenal. (adly bara hanani)
Putu Handayani BACA HALAMAN 12
F-YUSFREYENDI/TANJUNGPINANG POS
Usep Rahmat
AKSI : Seorang pebalap melintasi tikungan saat babak kualifikasi Bulang Linggi Open Road Race di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Kepri, Sabtu (29/11) kemarin.
Bulang Linggi Road Race Gubernur Cup 2014 KEPRI MUDA
TANJUNGPINANG - Seratusan pebalap Kepri bersaing dengan beberapa orang pebalap nasional pada babak final Bulang Linggi Road Race Gubernur Cup 2014 di sirkuit non-permanent Dompak Tanjungpinang,
Pasangan Putu Handayani dan Letkol Pnb I Ketut Wahyu Wijaya bersama anak.
PEMBAWA A N N YA tenang. Tutur sapanya lembut. Sikapnya rendah hati. Itulah yang tergambar dari seorang Putu Handayani. Tampak jelas, pembawaan ibu berambut sebahu ini sejalan dengan jabatan suaminya sebagai pucuk pimpinan di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Tanjungpinang. Ya, Putu Handayani merupakan istri Letkol Pnb I Ketut Wahyu Wijaya yang saat ini menjabat sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Tanjungpinang. Secara otomatis, satu jabatan pun diamanahkan kepada ibu dua anak murah senyum itu, yakni menjadi Ketua PIA Ardhya Garini untuk Lanud Tanjungpinang. PIA Ardhya Garini merupakan organisasi istri-istri prajurit di TNI Angkatan Udara. Saat berbincang dengan Tanjungpinang Pos untuk liputan ini, terasa tutur bicaranya menenangkan. Membuat suasana menjadi adem. Apalagi, dengan sikap ramahnya yang terlihat sangat menghargai lawan bicaranya, meski baru kenal sekalipun. Wanita asal Denpasar Bali ini mengaku, menjadi seorang istri Komandan Lanud dan juga Ketua PIA Ardhya Garini ini, secara tidak langsung membuatnya harus mengayomi. Memang, itulah salah satu
fungsi PIA Ardhya Garini, membina istri anggota TNI AU beserta keluarganya khususnya di bidang mental, fisik, kesejahteraan dan moril sehingga dapat berpengaruh terhadap keberhasilan tugas suami yang mengabdi untuk negara. Dalam posisinya sebagai ketua organisasi istri-istri anggota TNI AU, peran Putu Handayani pun tidak sebatas menjalankan kegiatan organisasi. Yang tak kalah penting dari itu, juga bertindak sebagai ibu untuk para istri-istri anggota TNI AU Lanud Tanjungpinang. Tentu, berlandaskan rasa senasib dan sepenanggungan, serta dihadapkan pada suasana kehidupan yang penuh tantangan. Itulah yang menjadikan dorongan untuk turut serta memikul tugas yang berkaitan dengan pemupukan rasa kesetiakawanan, pembinaan kesejahteraan anggota baik lahir maupun batin.Selain mendukung kebijaksanaan pemimpin TNI dengan membina dan mengarahkan perjuangan isteri anggota TNI Angkatan Udara, tugas PIA Ardhya Garini juga menciptakan rasa persaudaraan dan kekeluargaan, rasa persatuan dan kesatuan serta kesadaran nasional. Terbiasa Mandiri Sebagai pengayom dan pemberi contoh untuk istri-istri TNI AU, Putu Handayani memiliki sifat mandiri. Ia mengaku sudah terbiasa dengan
Uji Kemampuan Pebalap Lokal
pengerjaan sesuatu yang dilaksanakan secara mandiri. Ya, memang seorang istri prajurit, menurutnya, harus seperti itu. Menurutnya, bersuamikan seorang perwira penerbangan yang tak jarang ditinggal dalam penugasan, tentunya seorang istri prajurit harus mampu menjadi orangtua ganda buat sang anak. Ketika sang suami pergi bertugas, ia harus berperan sebagai seorang ayah dan juga ibu untuk kedua anaknya. Tentu, ditinggal dalam rangka tugas, sudah menjadi bagian dari rumah tangga seorang prajurit. Putu Handayani mengaku sudah menyadari itu. Karena itu, ia selalu mendukung penugasan sang suami, meski kadang rasa cemas mengganggu pikirannya. Terlebih, saat sang suami masih menjadi pilot pesawat angkut berat C-130 Hercules beberapa waktu lalu. Namun, rasa cemas itu tidak ditunjukkannya kepada suami. Dengan harapan, tidak menjadi beban pikiran saat suami dalam kondisi menerbangkan pesawat. Tenang dan pasrah sambil berdoa, itu yang dilakukannya. Satu hal juga diyakininya, tugas berat akan bisa dilalui dengan fokus. Karena itu, ia membiarkan suami fokus saat tugas. Lalu, komunikasi dalam keluarga? Ternyata, untuk komunikasi dalam keluarga, lulusan Public Relation London School
Minggu (30/11) hari ini. Sebelumnya Sekdako Tanjungpinang, Riono berharap agar event road race yang dilaksanakan tersebut melahirkan pebalap profesional. "Kita berharap dari kejuaraan terbu-
ka Bulang Linggi Road Race memperebutkan piala Gubernur Kepri ini mampu melahirkan pebalap profesional dan berprestasi,” ujar Riono
Perusak Bakau Tak Tersentuh TANJUNGPINANG - Maraknya aktivitas pengrusakan, penimbunan, dan menguasai hutan bakau di sejumlah titik di Tanjungpinang tidak pernah tersentuh hukum. Hal ini membuat Ketua Komisi I DPRD Kota Tanjungpinang, Maskur Tilawahyu resah. Padahal tindakan itu jelasjelas melawan hukum terutama UU No.41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
Lanjut ke...Hal. 2
Lanjut ke...Hal. 2
SMPN 2 Juara Lomba Baca-Tulis Puisi Ayu Suwastari BACA HALAMAN 3
TANJUNGPINANG - Forum Kajian Sastra (FKS) Tanjungpinang telah menggelar kompetisi menulis dan membaca puisi tingkat pelajar se-pulau Bintan. Kompetisi digelar di Aula SMKN 1 Tanjungpinang, Kamis (27/11).
Sebanyak 30 peserta dari berbagai SMP dan SMA ikut berkompetisi di ajang tersebut. Sebelum tampil membaca puisi, peserta diberikan waktu untuk mengarang puisi dengan tema kepahlawanan. Para peserta pun harus men-
guras pikiran untuk menelurkan karya puisi terbaiknya. Setelah waktu yang diberikan usai, peserta ditantang untuk membacakan puisi karyanya masing-masing.
Lanjut ke...Hal. 2
F-ISTIMEWA
SERAHKAN: Ketua FKS Tanjungpinang Muhamad Amri menyerahkan hadiah kepada pemenang kompetisi menulis dan membaca puisi tingkat pelajar se-Pulau Bintan di Aula SMK N 1 Tanjungpinang, Kamis (27/11) lalu.
Tiga Generasi Khas Otak-Otak Tulang Ikan
Awalnya untuk Lauk, Kini Sampai Luar Negeri Awalnya otak-otak tulang ikan masakannya hanya untuk lauk makan saja. Tak disangka, masakan Jamil (70) tahun tersebut malah jadi bisnis baru untuknya. BAKAR: Jamil sedang membakar otak-otak tulang ikan di Kampung Sei Enam Laut, Kelurahan Sei Enam, Kecamatan Bintan Timur.
ANDRI DWI S, Kijang INI, Jamil sudah sibuk saban hari menyiapkan otak-otak tulang ikan untuk para pelanggannya. Jarung jam telah menunjukkan pukul 12.05, Selasa (18/11). Cuaca di Kelurahan Kijang
K
Kota saat itu tidak bersahabat. Hujan deras turun yang mengakibatkan banyak masyarakat menunda aktifitasnya. Tak hanya di Kijang Kota, hujan deras
Lanjut ke...Hal. 2
F-ANDRI/TANJUNGPINANG POS
WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id
cmyk
EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id
ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos
FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos