Epaper Tanjungpinangpos 28 Desember 2014

Page 1

Sosok 12

MINGGU 28 DESEMBER 2014

TANJUNGPINANG POS

BEDA SUKU, AGAMA, RAS TETAP HARMONIS

BACA HAL 6

TANJUNGPINANG POS

Minggu

RP1.800

28 DESEMBER 2014 / 6 RABIULAWAL 1436 H

Penyengat Gelap Gulita 17 Jam ANDRI, Tanjungpinang

SAMSUDAYA SSOS, LURAH TOAPAYA ASRI KABUPATEN BINTAN

LISTRIK padam di Pulau Penyengat, Kampung Bugis dan Senggarang sejak, Jumat (26/12) subuh, membuat warga di sana kesal. Lampu mati dari subuh dan baru menyala sekitar pukul 20.30 WIB. Listrik padam sekitar 17 jam. Listrik padam saat warga sedang tidur lelap. Banyak anak-anak mendadak menangis lantaran ge-

NIKMATI 10 TAHUN JADI AJUDAN BUPATI

F-ISTIMEWA

Samsudaya dan istri.

K

ELAKAR, tegas dan tepat dalam menjalan kan tugas. Begitu lah sebagian dari kepribadian Samsudaya SSos yang saat ini menjabat sebagai Lurah Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan. Pola kepemimpinan seperti itu didapatkan Samsudaya setelah 10 tahun menikmati sebagai ajudan Bupati Bintan, H Ansar Ahmad. Sebelum menjabat Lurah, Samsudaya bukan orang yang dibesarkan di keluarga pejabat atau mengetahui sistem pemerintahan. Ayah empat orang anak kelahiran Jemaja Kabupaten Anambas 24 Maret 1969 ini dibesarkan dari keluarga pegawai biasa Kantor Navigasi. Tak heran jika Anak kedua dari 5 bersaudara pasangan Syahnan (alm) dan Yangmulia (alm) ini sudah terbiasa hidup di laut. Apalagi di saat orang tuanya menjalankan dinas kantor selalu berpindah-pindah, memancing ikan di laut sudah menjadi bagian hidup. Karena orang tua berpindah tugas, Samsudaya harus rela pindah dari sekolah dasar (SD) yang satu ke SD yang lain. Namun, pria yang pernah menjalani pendidikan SD di Anambas, Lingga dan terakhir lulus di SD Yudiwinangun Tan-

jungpinang ini memiliki banyak teman. Dari pergaulan itu, Samsudaya selalu berkelakar ketika berada di tengah kerabatnya. Usai menyelesaikan pendidikan di Sekolah Teknik (SMPN 10) Tanjungpinang dan SMK Negeri Tanjungpinang, Samsudaya memilih bekerja swasta. Karena sudah terbiasa hidup di laut, Samsudaya selama 1 tahun menjadi ABK kapal. Bekerja sebagai ABK kapal bagi Samsudaya membosankan. Soalnya, setiap hari hanya melihat laut luas yang tidak bertepi, meskipun menghasilkan uang yang banyak. Samsudaya lebih memilih mencari kerja di daratan Tanjungpinang, meskipun harus menjadi ojek dan buruh bangunan serta berdagang. Pekerjaan buruh kasar itu dilalui Samsudaya sampai tahun 2000. Dengan tinggi badan 170 cm dan berat badan 65 kg, tahun 2000 Samsudaya mencoba mengikuti seleksi penerimaan Satpol PP di Pemkab Kepri (Bintan, red). Setelah lulus seleksi anggota Satpol PP, suami dari Tanti Nasofa ini mengikuti pendidikan di SPN Pekanbaru (Riau). Selama kurang lebih 3 bulan, Samsudaya digembleng semi-militer. Bahkan Samsudaya harus latihan fisik di Mako Brimob Pe-

kanbaru. Setelah menyelesaikan pendidikan Satpol PP di SPN, Samsudaya langsung dipercaya sebagai ajudan Wakil Bupati Kepri, yang dijabat oleh Ansar Ahmad pada tahun 2001. “Pak Ansar mundur dari Wakil Bupati tahun 2003, Saya pun balek kandang, jangan diartikan yang sebenarnya. Balek kandang itu kembali bertugas di Kantor Satpol PP maksudnya,” tutur Samsudaya. Sampai tahun 2005, Samsudaya lebih banyak menjalankan tugas sebagai anggota Satpol PP. Tahun 2005, Samsudaya kembali dipanggil H Ansar Ahmad untuk menjadi ajudan. Saat itu, Samsudaya tidak lagi menjadi ajudan Wakil Bupati. Tapi, Ansar Ahmad sudah naik pangkat menjadi seorang Bupati Kabupaten Kepri dan akhirnya berubah menjadi Kabupaten Bintan. Di saat menjadi ajudan, Samsudaya diangkat sebagai PNS pada tahun 2006. Selama menjadi ajudan bupati itu, Samsudaya melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi sampai menyandang gelar sarjana di Stisipol Raja Haji Tanjungpinang. Sampai habis satu periode (2010), Samsudaya tetap menjadi ajudan Bupati Bintan, Ansar Ahmad. Bahkan, tugas ajudan tersebut dilanjutkan Samsudaya setelah Ansar Ahmad kembali terpilih sebagai Bupati Bintan pada Pemilu Kada tahun 2010. Setelah menyandang lulusan pendidikan S1, Samsudaya dipercaya sebagai Kasi Damkar pada tahun 2013. “10 tahun saya menjadi ajudan Bupati Bintan, Ansar Ahmad. Selama itu pula saya belajar bagaimana beliau memimpin masyarakat dan membuat kebijakan maupun dalam memecahkan masalah,” sebut Samsudaya. Selama menjadi ajudan bupati, Samsudaya banyak mendapatkan pengalaman, pengetahuan dan rasa suka dalam menjalankan hidup. Satu contoh saja, Samsudaya sampai ke Tiongkok karena menjadi ajudan bupati. Sedangkan duka menjadi ajudan itu hanya satu, jarang berkumpul dengan keluarga. Bagi Samsudaya, menjadi ajudan itu harus bangun pagi karena mesti standby untuk mendampingi Bupati dalam menjalankan tugas sehari-hari. “Walaupun kita tidur larut malam, bangun harus subuh. Kalau sukanya tidak terhitung karena banyak yang saya dapatkan. Tapi, alhamdulillah keluarga saya memahami tugas yang saya emban selama menjadi ajudan itu,” sebut Samsudaya. Dari pengalaman seorang

ajudan itu pula, Samsudaya diangkat sebagai Sekretaris Lurah Toapaya Asri tahun 2014 awal lalu. Hanya beberapa bulan, ayah dari Daniel Samboare, Diky Wiraky, Dika Anjasti dan Tiara Fitriani Nasofa ini diangkat sebagai Lu-

rah Toapaya Asri. Dalam menjalankan tugas sebagai lurah itu, Samsudaya tidak merasa kesulitan. Apapun yang didapatkan selama menjadi ajudan, bermanfaat disaat menjadi pemimpin sekarang. Manajemen kepemimpinan Ansar

Ahmad yang pernah didapatkan selama menjadi ajudan, diterapkan Samsudaya setelah menjadi Lurah. Bagi Samsudaya, perjalanan hidup dari masa susah sampai dengan kondisi sekarang berkat support dan doa dari teman-teman

serta semua pihak yang berada di lingkungannya. “Hidup ini kita terima apa adanya dan jangan lupa selalu bersyukur,” demikian motto hidup yang disampaikan Samsudaya SSos. (yusfreyendi)

lap. Akhirnya, warga harus bangun menyalakan lilin maupun lampu emergency. Sebagian, ada yang pakai genset. Menurut Malik, warga Penyengat, lantaran lampu mati, ia harus menghidupkan lampu teplok subuh itu. Warga lainnya di Kampung Bugis harus menggunakan lilin. Sebagian warga

 Lanjut ke...Hal. 2

FTZ Tanjungpinang Bisa Dibantu Pemko TANJUNGPINANG - Free Trade Zone (FTZ) Tanjungpinang belum menghasilkan apa-apa hingga saat ini. Meski pergantian pimpinan di Badan Pengusahaan (BP) Kawasan FTZ Tanjungpinang sudah diganti, hasilnya tetap nihil. Padahal FTZ Tanjungpinang sudah berada di bawah koordinasi dua kepala daerah yakni zaman Wali Kota Suryatati A Manan hingga Lis Darmansyah. Namun, hingga kini belum terlihat adanya perubahan. Yang terjadi, anggaran tetap dikucurkan, namun investasi nihil. BP Kawasan sudah melakukan promosi ke luar negeri, namun lahan FTZ-nya saja belum dibebaskan. Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Kawasan (DK) FTZ Batam Bintan Karimun (BBK) termasuk Tanjungpinang HM Sani mengatakan, Pemko Tanjungpinang bisa membantu memajukannya. "Pemko bisa melakukan pembebasan lahan FTZ. Kalau ada investor mau masuk, lahannya sudah siap. Tinggal menawarkan berapa sewanya per tahun," ujarnya, baru-baru ini. Terkait lahan, kata Sani, ada dua sistem yang bisa ditawarkan ke investor. Pertama, lahan sudah dibebaskan dan tinggal menyewa. Yang kedua, investor bisa membebaskan lahan yang akan dipakai. "Di Batam kan begitu juga. Lahan HM Sani

 Lanjut ke...Hal. 2

Jalan Berlubang Batu 19 Ancam Nyawa BINTAN - Anggota DPRD Bintan asal Dapil III meminta kepada Pemkab Bintan untuk perbaiki jalan berlubang dan rusak parah di daerah Sungai Pulai antara perbatasan Kijang-Tanjungpinang atau Batu 19 arah Kijang.

 Lanjut ke...Hal. 2

F-ANDRI/TANJUNGPINANG POS

HATI-HATI : Jalan Batu 19 perbatasan Kijang-Tanjungpinang rusak parah. Pengendara motor diminta hati-hati saat melintasi jalan tersebut.

Kredit Warga Kepri Rp 29,7 Triliun BATAM - Masyarakat Kepri sudah terbiasa berurusan dengan bank baik itu simpan pinjam. Berdasarkan data dari Bank Indone-

SOSOK

sia (BI) Kepri yang berkedudukan di Batam, hingga 30 September 2014 kredit masyarakat Kepri di bank sekitar Rp 29,7 triliun.

Southampton

"Untuk tabungan masyarakat atau dana pihak ketiga di bank per 30 September 2014 sekitar Rp 40,02 triliun," ujar Kepala BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra kepada Tanjungpinang Pos, baru-baru ini di Batam. Sedangkan aset perbankan Kepri untuk waktu yang sama sekitar Rp 46,42 triliun. Dilihat dari besarnya kredit masyarakat terse-

vs

but, berarti ada pengembangan ekonomi di tengah-tengah masyarakat. Gusti menjelaskan, kredit tersebut bermacam-macam mulai dari properti, mobil, usaha hingga perdagangan. "Paling besar sektor perdagangan hotel dan restoran," tambahnya.

 Lanjut ke...Hal. 2

Chelsea

Minggu (28/12) Pukul 21.05

Koeman: Ini Gila SOUTHAMPTON yang dilatih Ronald Koeman kali ini akan menjamu klub kuat. Tak tanggung-tanggung kali ini tamunya pemuncak klasemen sementara yaitu Chelsea di stadion St Mary Stadium, Minggu (28/12) pukul 21.05 WIB di laga boxing day kali ini. Pada lanjutan Liga Primer Inggris di matchday ke-17 hari Sabtu pekan lalu, Southampton berhasil keluar dari keterpurukannya saat membantai Everton dengan skor 3-0. Saat ini Southampton berada di kedudukan ke-5 di klasemen sementara setingkat di atas Arsenal. Southampton mempunyai catatan pertandingan yang tidak begitu bagus. Southampton hanya mencatat 1 kali kemenangan dan telah mengalami 4 kali kekalahan dalam 5 pertandingan terakhirnya. Partai ini bisa menjadi mimpi buruk Soton berlanjut dan mereka harus kerja keras jika tak ingin meneruskan mimpi buruknya. Koeman sendiri sempat berkomentar keras terkait jadwal yang

Samsudaya SSos BACA HALAMAN 12

Graziano Pelle

Belajar Setelah Istri Sembuh dari Lumpuh Sembuh dari sakit yang nyaris membuat istrinya lumpuh, ternyata menjadi awal hidup baru bagi Gunawan Puspanegara. ARGA PERMADI, Tanjungpinang

BACA HALAMAN 3

WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id

cmyk

 Lanjut ke...Hal. 2

Perjalanan Hidup Gunawan Menjadi Ahli Akupuntur

KEPRI MUDA

Yuli Darsih

Fabregas

ANG Siau Ing (63) istrinya sembuh setelah diobati secara akupuntur di Rumah Sakit Guang Zhou RRC (Tiongkok, red). Kemudian ia pun mempelajarinya hingga saat ini Gunawan menjadi ahli

C

akupuntur. Berbincang dengan Tanjungpinang Pos belum lama ini, ia mengisahkan, profesi ini dijalaninya sejak tahun 2001 silam. Berawal dari keinginan untuk menyembuhkan sang istri, Cang Siau Ing yang telah mengidap reumatik akut. Lelaki 66 tahun ini mencari berbagai pengobatan untuk kesembuhan Cang Siau Ing. Berbagai informasi metode penyembuhan pun dia cari sampai akhirnya Gunawan membawa istrinya berobat ke Tiongkok tepatnya di rumah sakit itu tahun 1983.

EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id

 Lanjut ke...Hal. 2

ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos

MENGOBATI: Gunawan saat mengobati pasiennya di Jalan Pemuda Tanjungpinang, belum lama ini.

F-ISTIMEWA

FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.