TANJUNGPINANG POS Minggu TOP KEPRI
RP1.800
23 JUNI 2013
Tek Hai Dirawat di Singapura Tulang Sikut Hilang FEBRIMA SURYA
F-ADLY BARA HANANI/TANJUNGPINANG POS
DIPINDAHKAN: Tek Hai, salah satu korban yang ditebas A Seng kini dirujuk ke rumah sakit di Singapura atas permintaan keluarga.
Lawana
TEK Hai alias A Hai, korban pembacokan dibawa ke rumah sakit khusus operasi tulang di Singapura pada 21 Juni, sekitar pukul 17.00. A Hai urung dioperasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjungpinang karena takut terjadi komplikasi. "Pihak keluarga khawatir
TANJUNGPINANG terjadi komplikasi setelah operasi. Pasalnya, A Hai menderita diabetes akut," kata salah satu tokoh muda Tionghoa Tanjungpinang, Rudi Chua saat dihubung Tanjungpinang Pos, Sabtu (22/6). Sebelumnya, pihak keluarga sudah berdialog dengan dokter bedah RSUD, Dokter Rob-
Tanjungpinang Pos, Sabtu (22/6). Sementara keberangkatan Sriwijaya dari Jakarta yang seyogyanya dilakukan Jumat (21/6) sore pada pukul 17.00 WIB terpaksa ditunda dan baru diberangkatkan pukul 11.00 WIB pada hari Sabtu (22/6).
BACA HALAMAN 2
MUI Minta Tempat Hiburan Tutup Total Selama Ramadan
BACA HALAMAN 2
BACA HALAMAN 2
PESAWAT DAN KAPAL BATAL DIBERANGKATKAN KEPRI - Kabut asap mulai menggangu jadwal penerbangan dan kapal. Sabtu (22/6) Sriwijaya Air menunda keberangkatannya dari Bandara RHF Tanjungpinang ke Jakarta. Asap mulai menyelimuti bandara di Tanjungpinang. "Asap putih ini sangat mengganggu penerbangan," ujar District Manager Sriwijaya Air Tanjungpinang, Gusmansyah, kepada
Memiliki cita-cita sebagai guru tak menyurutkan kegemaran Agtri Rani menekuni dunia catwalk. Mahasiswi UMRAH semester VI Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini membedakan hobi dan cita-citanya.
ert. Atas permintaan tersebut, keluarga dipersilahkan membawa A Hai ke Singapura. Kekhawatiran keluarga A Hai, ada bagian tulang sikut sebelah kiri yang hilang saat dibacok parang. Bagian yang hilang ini harus digantikan dengan logam. A Hai lalu dibawa dengan kapal sewa sore itu. Ia ditemani oleh anaknya, Antoni, dan cucunya yang bersamanya dalam kejadian berdarah itu, A Wang.
TANJUNGPINANG - Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Tanjungpinang, Bambang Maryono, minta di era kepemimpinan Wali Kota sekarang, Lis Darmansyah dan wakilnya Syahrul, supaya tempat hiburan yang ada di Tanjungpinang, tutup total selama bulan suci ramadan tiba. “Zaman pemerintahan sebelumnya, tempat hiburan tetap buka, H Abdul Razak hanya waktu tutupnya diatur.Tapi sekarang kita tutup total selama bulan suci ramadan,” kata Bambang Maryono belum
lama ini. Kata Bambang, ia yakin pengusaha tempat hiburan tidak keberatan, kalau tempat hiburan ditutup. Allah telah memberikan umur panjang bagi pengusaha, selam 11 bulan untuk mencari rezeki. Dan hanya satu bulan usahanya diminta ditutup. ”11 Bulan untuk mencari rezeki untuk membayar tunjangan hari lebaran (THR) dan gaji karyawan pasti cukup.
BACA HALAMAN 2
F-ANDRI/TANJUNGPINANG POS
Gusmansyah
Halaman 7
Modal Kaos, Bisa Jadi Anggota
Ketika Nelayan Tinggalkan Laut dan Pilih Budidaya
700 Ribu Ton Ikan Kepri Tidak Tergarap Kepri dengan luas lautan 95 persen dibanding daratan menyimpan hasil ikan yang berlimpah. Namun, hingga saat ini sekitar 105 ribu jiwa nelayan di Kepri belum bisa memanfaatkannya.
MARTUNAS TANJUNGPINANG MENURUT Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri, Raja Ariza, nelayan baru bisa menangkap ikan sekitar 300 ribu ton per tahun. Padahal, potensi ikan hasil laut Kepri sekitar 1 juta ton setahun. Artinya, 700 ribu ton belum tergarap sama sekali. Dari 105 ribu jiwa nelayan di Kepri, sekitar 23 ribu orang sudah beralih dari nelayan tangkap menjadi nelayan budi-
WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id
EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id
daya. Artinya mereka tidak rutin lagi pergi melaut. Pekerjaan mereka sehari-hari sudah fokus memelihara ikan karamba. “Jika tidak salah, paling sekitar 60 ribu jiwa lagi nelayan tangkap. Sisanya ada yang nelayan budi daya dan pengelola usaha ikan. Yang 60 ribu ini belum bisa memaksimalkan tangkapan mereka.
BACA HALAMAN 2
F-MARTUNAS/TANJUNGPINANG POS
PANEN: Gubernur dan HJ Aisyah Sani saat panen perdana kerapu di kelong nelayan di Kepri, beberapa waktu lalu.
ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos
FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos