Epaper Tanjungpinangpos 21 Oktober 2014

Page 1

TANJUNGPINANG POS RP1.800

SELASA 21 OKTOBER 2014 / 26 ZULHIJAH 1435 H

Keterlibatan Agung Bisa Terkuak REDAKSI, Tanjungpinang KEPALA Kejaksaan Negeri (Kajari) Tanjungpinang Herry Ahmad Pribadi SH mengakui, telah menerima kekurangan berkas BAP empat penyelundup solar dari kepolisian yang menyebutnyebut keterlibatan nama Agung. Berkas itu berisi kesaksian dua anggota Kodim

Herry Ahmad Pribadi

0315 Bintan saat awal penangkapan 3 tersangka. Ha-

nya saja Herry Ahmad Pribadi mengakui, polisi belum bisa membuktikan keterlibatan Agung. Dalam pada itu, Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri Tanjungpinang Ristianti Andriani SH menyebutkan, hasil pemeriksaan Agung Trianto yang dijadikan pelengkap BAP polisi masih kurang memuaskan. Hal itu karena keterangan Agung sangat sedikit sekali yang dapat dijadikan modal untuk pengembangan kasus. Apalagi, kata Santi mencontohkan, Agung dalam BAP banyak menjawab dengan perkataan tidak tahu. "Agung itu banyak bilang tidak tahu. Begitu ditanya ini tidak kenal. Ditanya itu juga tidak tahu. Ditanya kenapa memberi gaji kepada tersangka alasannya cuma sebagai

 Lanjut ke...Hal. 2

Resmi Presiden, Jokowi Untungkan Kepri JAKARTA- Jokowi resmi menjadi presiden dan ditandai dengan pengambilan sumpah di gedung DPR/ MPR, kemarin. Dalam isi pidato Jokowi, disebutkan bahwa salah satu, adalah mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim yang bertanda pembangunan sektor maritim akan dipertegas. Tentu saja ini merupakan keuntungan bagi provinsi yang daerahnya mayoritas kepulauan. Menurut Jokowi

F-NET

F-ADLY BARA HANANI/TANJUNGPINANG POS

 Lanjut ke...Hal. 2

PISAH SAMBUT: Presiden Jokowi didampingi SBY dalam upacara pisah sambut di Istana Negara, kemarin

DIPERIKSA: Agung Triyanto bersama pengacaranya keluar dari ruangan Satreskrim Polres Tanjungpinang, Jumat (17/10) lalu. Agung yang diperiksa sebagai saksi banyak menjawab dengan kata tidak tahu dan tidak memuaskan jaksa.

Lebih 3.000 Peserta Lulus Administrasi CPNS

Ujian TKB Jadi Peluang Oknum

Lawana

Indah Muslinda Wati

Mekar dan Sedap KARENA suka membuat beraneka kue, membuat Indah Muslinda Wati sering memberi tetangganya kue sekadar untuk mencicipi kue masakannya. Diam-diam tetangganya banyak yang mengagumi kue yang dibuat oleh wanita yang biasa disapa Indah ini. Hal itu terlihat dari seringnya tetangganya memesan kue ke Indah saat ada acara di rumah tetangganya baik acara arisan keluarga hingga acara ulang tahun. ‘’Dulunya aku hanya iseng, ngasih ke ke tetangga. Aku suka membuat kue karena keluargaku umumnya suka ngemil, hingga saat ada waktu luang aku gunakan untuk membuat kue baik kue LANJUT HAL 2 TES TKB CPNS JADI PELUANG OKNUM Masih ade juge yang cari silap?

Cik Brahim

F-YENDI/TANJUNGPINANG POS

SIMULIASI CAT: Para pelamar CPNS saat mengikuti simulasi sistem CAT di gedung Pemprov Kepri beberapa waktu lalu.

TANJUNGPINANG- Ujian tertulis Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang menggunakan Computer Assisted Test (CAT) dan terhubung ke Panselnas Kemenpan RB dinilai merupakan langkah maju. Pasalnya, dalam tes ini panitia di daerah tidak bisa mempermainkan nilai dan data peserta. Hanya saja, adanya tes kedua berupa wawancara yang disebut seleksi Tes Kompetensi Bidang (TKB) menjadi peluang bagi oknum panitia untuk meloloskan keluarga pejabat. Pasalnya, panitia

seleksi di daerah bisa saja berlaku subjektif terhadap peserta yang diuji. Karena TKB ini rawan terjadi kecurangan, beberapa daerah merencanakan untuk meniadakan ujian TKB dan hanya meloloskan peserta berdasarkan rangking nilai CAT. Terlebih lagi pada CAT itu sudah ada passing grade dari tiga katagori soal yang diujikan. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tanjungpinang, Raja Khairani,

 Lanjut ke...Hal. 2

Aksi Heroik Kakek Selamatkan Istri dan Cucunya

Terobos Kobaran Api hingga Badan Melepuh BINTAN- Kebakaran terjadi di kawasan perkebunan Kelapa Sawit Tirtamadu, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Minggu (19/10) malam. Seorang nenek Salasiah (55) yang menjerit minta tolong berhasil diselamatkan oleh suaminya Sapeh (63) tahun. Salasiah berhasil ditarik dari kobaran api yang sudah melalap sebagian besar dinding dapur rumahnya. Hanya saja, untuk menyelamatkan Salasiah, Sapeh harus tahan kena jilatan api hingga sebagian tubuhnya melepuh.

Peristiwa itu diakui olah para cucu korban saat menjaga Sapeh yang dirawat di Puskesmas Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, kemarin. Menurut Suci, salah seorang cucu korban, peristiwa itu terjadi di rumah kakeknya di kawasan perkebunan Kelapa Sawit Tirtamadu, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan. ''Kobaran api menghanguskan rumah terutama dinding dapur bagian belakang yang habis terbakar,'' sebutnya. Kata Suci, kejadian itu bermula saat neneknya, Salasiah

F-SUHARDI/TANJUNGPINANG POS

sedang memasak nasi menggunakan kayu di tungku yang dibuat dari barang-barang dan alat seadanya. ''Tiba-tiba, api muncul dari arah belakang tempat nenek masak. Api cepat menjalar karena dinding rumah dari kulit batang sagu dan atap rumahnya terbuat dari ilalang, hingga api dengan cepat membesar,'' sebutnya. Selain itu, ada juga tabung gas yang belum digunakan sama sekali. ''Ternyata kakek

KORBAN KEBAKARAN: Sapeh yang menjadi korban kebakaran dijaga para cucunya di Puskesmas, Gunung Kijang, kemarin.

 Lanjut ke...Hal. 2

Melihat Warga yang Bersengketa dengan Pemerintah

Dua Bulan Ditahan tanpa Diproses Secara Hukum Sengketa tanah antara Djodi Wirahadi Kusuma dengan pihak Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang banyak menyita perhatian masyarakat. Djodi pernah memagar jalan raya yang dibangun di atas lahan miliknya di Batu 8, belakang Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepri. Seperti apa pihak Djodi mempertahankan lahannya? M INDRA KELANA, Tanjungpinang

S

IDANG perdata sengketa lahan antara Djodi Wirahadi Kusuma dan pihak tergugat Provinsi Kepri tembusan

WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id

Pemerintah Kota Tanjungpinang digelar di Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Senin (20/10) kemarin. Dadan Hamdani, selaku

EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id

F-INDRA KELANA/TANJUNGPINANG POS

penjaga lahan sengketa milik Djodi Wirahadi Kusuma di Batu 8, dimintai keterangan sebagai saksi. Dadan mengaku pernah ditahan selama 2 bulan pada Desember 2012, karena melakukan perlawanan terhadap aparat yang mencoba merebut lahan tersebut untuk dijadikan sarana umum. Pada saat persidangan itu, Dadan dipanggil sebagai saksi guna menerangkan

PERIKSA SAKSI : Dadan yang ditahan selama dua bulan tanpa diproses hukum ketika bersaksi di persidangan, kemarin.

 Lanjut ke...Hal. 2

FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos

ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.