Sosok
12
AMBIL PELAJARAN DARI KASUS SI DUL
MINGGU 15 SEPTEMBER 2013
TANJUNGPINANG POS
Suryono, CEO Sinar Bahagia Group
BERPIKIR TIDAK UNTUK ESOK, TAPI JAUH KE DEPAN
SEANDAINYA ada pemilihan tokoh pembangunan saat ini, sosok yang sangat patut terpilih adalah Suryono, CEO Sinar Bahagia Grup. Jasanya membangun Ibu Kota Kepri sudah nyata. Melalui tangan dinginnya, kini kawasan Bintan Centre sudah menjelma menjadi pusat bisnis baru. Setiap hari, kawasan ini pun terus berkembang, tidak lagi kawasan ruko, tapi menjadi kawasan bisnis dan kawasan perbankan. Lihat saja, hadirnya berbagai bank, baik bank BUMN, swasta maupun BPR, di kawasan ini. Tentu, itu menjadi pertanda akan kemajuan kawasan itu. Lantas, apakah Bintan Center langsung menjadi kawasan maju seperti sekarang ini? Jawabannya, tidak. Bahkan, dulunya banyak orang yang menilai, pria kelahiran Dabo Singkep, 26 Juni 1961 itu “gila” membangun kawasan Bintan Centre yang masih semak belukar dan sepi (tidak ada pemukiman penduduk). Semak belukar yang sepi itulah yang diolahnya. Dan, kini menjadi pusat perekonomian baru di Tanjungpinang. Saat itu dia yakin, Bintan Center akan menjadi pusat bisnis baru. Keyakinannya disertai dengan perencanaan dan aksi nyata. Ia sengaja membuka kota baru di Bintan Centre. Karena ia yakin Bintan Centre, adalah titik bisnis di Ibu Kota. Bintan Centre berada di tengah-tengah, cukup dekat dari Bintan Centre ke Senggarang. Dari Bintan Centre ke Dompak dan Bintan Centre ke Tanjungpinang Lama di sekitar pelabuhan.
jawab pembangunan itu tidak hanya pada pemerintah. Tanggung jawab pembangunan ada pada semua komponen masyarakat, termasuk pengusaha. Pola pikir inilah yang membuat peraih penghargaan Anugrah Citra Indonesia ini terus berkarya dan berkarya. Hingga, lewat karyanya, wajah Tanjungpinang berubah. Banyak pekerja yang tertampung. Pusat bisnis terbentuk. Akhirnya, cara berpikir Suryono yang “gila” berbuah hasil luar biasa. Bicara duka sebagai pengusaha, Suryono mengaku masih sedih melihat berbagai tantangan dan hambatan yang belum berubah. Birokrasi kadang masih sulit. Penegakan aturan masih kaku. Tidak kompak dan sifat saling menyalahkan. Begitu juga dengan sifat kakunya oknum aparat dalam menjalankan tugas, membuat banyak
pengusaha enggan membangun usahanya dalam jangka menengah dan panjang. Akibatnya sebagian pengusaha hanya punya konsep jangka pendek. Di samping itu, infrastruktur yang kurang memadai dan pelayanan tidak maksimal. Kemudian, oknum pejabat hanya minta dilayani bukan melayani, mengayomi, membimbing serta menjaga pengusahanya juga menjadi kendala tersendiri. Cenderung yang terlihat, pengusaha hanya dicari kelemahannya. Pengusaha selalu dianggap dalam posisi yang salah. Sehingga takut untuk berbuat yang lebih jauh untuk mengembangkan usahanya. Untung, Suryono memiliki semangat
juang yang tangguh menghadapi tantangan itu. Tantangan itu pun dijadikannya sebagai kesempatan untuk meraih sesuatu yang lebih baik ke depannya. Tak heran, dalam berbagai sektor pembangunan pun ia terlibat. Lewat bendera Sinar Bahagia Group yang menaungi beberapa perusahaan, sektor usaha yang digerakkannya pun berjalan sesuai yang diinginkan. Lihatlah, berapa banyak properti yang dibangun Suryono di Tanjungpinang. Mulai dari rumah kelas ekonomi sampai kelas VVIP. Untuk mengembangkan properti itu, ternyata Suryono juga punya sub usaha pembuatan bata merah dan batako. Lewat tiga perusahaannya, CV Sinar Bahari, PT Sinar Bodhi
Cipta dan PT Bintan Bestari berbagai pembangunan di bidang properti pun dipeloporinya. Ada juga Cahaya Bata dan Sinar Bata yang bergerak di bidang produksi bata merah dan batako. Tak hanya itu, melihat peluang usaha pertambangan yang potensial di Provinsi Kepulauan Riau, Suryono juga memiliki PT
Bangga Ikut Berkarya Dalam dunia bisnis, ternyata tidak terlepas dari suka dan duka. Suka duka dalam kehidupan pelaku usaha terjadi silih berganti. Keikutsertaan berkarya menjadi satu kebanggaan bagi pengagum Dahlan Iskan ini. Itulah rasa suka yang dirasakan pria murah senyum ini. Ia berpendapat, tanggung
PENGHARGAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
4
TANJUNGPINANG POS Minggu RP1.800
15 SEPTEMBER 2013
PERHIASAN & UANG MERTUA SYAHRUL DISIKAT PEMBANTU
Telaga Bintan Jaya yang bergerak di bidang pertambangan. Tentu, semua itu merupakan persembahan karya Suryono untuk negeri. Selain untuk terus mendorong berbagai pembangunan, dengan adanya beberapa perusahaan itu terbukti sudah memberikan penghidupan bagi banyak karyawannya. (abas)
PELAKU DITANGKAP DI BANTEN
TERPATRI SEJAK KECIL KELIHAIAN membaca arah kemajuan itu tidak terlepas dari watak dan kecerdasan Suryono sejak kecil. Sekolah formalnya, memang hanya sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tapi, pola pikirnya mampu melebihi sarjana. Ia memiki cita-cita yang luar biasa. Cita-cita dan obsesi besarnya itu pun kini sudah terwujud, yakni keterlibatan dalam pembangunan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan. Hanya, ternyata semua itu tidak berawal dengan mudah. Suryono lahir dari keluarga yang kurang mampu. Bahkan, pada saat usianya beranjak 12 tahun, putra pertama dari sembilan bersaudara, dari pasangan Bong Tjie Jun dan Tan Ai Mini, sudah merasakan getirnya kehidupan. Sehari-hari waktu itu, ia sudah menjadi penyadap karet. Sejak itu, prinsip hidupnya memang terbentuk, menjadi pekerja keras. Dimulai dari pukul 02.00 WIB dini hari, ia sudah bekerja dengan menyadap karet yang menetes satu demi satu. Saat itu, dirinya selalu berpikir kapan bisa mendapatkan uangnya dan bagaimana adiknya dapat ber-
BACA HAL
sekolah. Sedangkan pekerjaannya sebagai penyadap karet. Sejak itu, bayangan dan keinginan bagaimana mengangkat ekonomi keluarganya berkecamuk dalam benaknya. Ia mau, semua adik-adiknya harus sekolah. Terbersitlah waktu itu keinginan menjadi pelaku usaha. Memang benar, usaha pun mulai dirintisnya dari membuka kedai kelontong kecil-kecilan. Omzetnya waktu itu hanya Rp29 ribu untuk hari pertama. Pada tahun 1980, ia mendapatkan sedikit modal dari kegiatan arisan keluarga sebanyak Rp600 ribu. Dana tersebut dijadikan modal untuk mengembangkan usaha baru. Pada tahun 1987, Suryono dianjurkan untuk mengelola kapal kargo jurusan Dabo Singkep – Jakarta. Kebetulan, saat itu ada tawaran dari pemiliknya yang sakit dan akan menjalani perobatan ke Cina dalam waktu yang cukup lama. Tawaran itu pun diterima Suryono. Pada saat yang bersamaan, ia juga menjadi kontraktor proyek pemerintah kurang lebih 23 tahun. Pada tahun 1990, Suryono merantau ke Tanjungpinang, untuk mencari keberuntungan dan berkarya di kota gurindam. Pada saat itu, suami dari Ena ini berpikir untuk memulai usahanya sendiri dengan membentuk CV Sinar Bahagia. Kemudian, usahanya terus berkembang. Kini, impian itu sudah menjadi realita. Terbukti, saat ini Sinar Bahagia Group sudah memiliki kurang lebih 1.000 karyawan. Tak terduga, sampai saat ini Sinar Bahagia Group juga telah membangun sekitar 10.000 unit perumahan sederhana, rumah menengah, rumah mewah, ruko dan pasar di Provinsi Kepri. Ayah dari empat anak ini mengaku terpanggil dan memilih bisnis properti saat itu, karena melihat banyaknya bangunan yang bagus di negara lain. Satu keyakinannya, properti juga bisa menjadi lokomotif penggerak roda ekonomi, karena akan banyak multiplier effect-nya. Terbukti, kurang lebih 157 industri ikut tumbuh berkembang dengan bisnis propertinya. (abas)
Salsa Nulbalkis
Sering Dipanggil Mengaji
SURYA
BACA HALAMAN 5
AKSI pencurian yang dilakukan pembantu sendiri kembali menimpa warga Tanjungpinang, Kepri. Kali ini, Fatmawati, warga Gang Diana, Jalan Bukit Cermin Tanjungpinang yang jadi korban. Harta benda Fatmawati yang merupakan mertua Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, itu disikat habis pembantunya, Asri Srimulyani (43). Pelaku mencuri perhiasan dan uang dari lemari korban. Kejadian itu berlangsung, Senin 2 September lalu sekitar pukul 13.00. Satu jam setelah pelaku mengumpulkan harta benda korban, Asri langsung kabur dari rumah itu. Pelaku kabur dengan naik ojek ke Pelabuhan Sri Bintan Pura menuju Pelabuhan Telagapunggur naik feri. Selanjutnya pelaku ke Bandara Hang Nadim. Dari sana, pelaku naik Lion Air sekitar pukul 16.45 ke Jakarta.
KEPRI MUDA Suryono
CEO Sinar Bahagia Group F-ADLY BARA HANANI/TANJUNGPINANG POS
PULANG SEKOLAH: Siswa SMA Tanjungpinang saat pulang sekolah. Diimbau siswa jangan menikah selama masih sekolah.
Yatim Risaukan Anak Pinang
Nikah Dini Wajib Berhenti
BACA HALAMAN 12
SOSOK
TANJUNGPINANG - Pernikahan dini yang banyak terjadi di sejumlah sekolah di Kepri mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri. Sekolah diminta untuk tidak mentolerir dan pandang bulu terhadap murid yang menikah dini. Murid bersangkutan wajib segera dikeluarkan dari sekolah.
Yatim menegaskan perbuatan seperti ini tidak bisa ditotelir. ''Pokoknya semua siswa yang menikah, wajib dikeluarkan. Tidak ada alasan masih menerimanya lagi," tegas Yatim barubaru ini, yang mengaku sudah risau dengan perilaku anakanak Tanjungpinang. Perbuatan nikah dini, kata Yatim, merupakan perbuatan memalukan bagi dunia pendid- Yatim Mustafa ikan. Nikah dini bukan hanya aib bagi
BACA HALAMAN 2
siswa, orangtua siswa maupun sekolah tempat mereka belajar, tapi telah mencoreng dunia pendidikan. Yatim juga meminta siswa yang ketahuan hamil agar tidak diperbolehkan ikut ujian, meski itu Ujian Nasional (UN). ”Harus tegas. Jika dibiarkan begitu, siswa lain akan mengulang. Kenapa? Karena aturan tidak diterapkan dengan tegas.
BACA HALAMAN 2
F-SURYA/TANJUNGPINANGPOS
TUNJUKKAN: AKBP Patar Gunawan menunjukkan pelaku pencurian.
Gubernur Minta Usaha Tempe-Tahu Disubsidi
F-ADLY BARA HANANI/TANJUNGPINANG POS
Tahun 1997 dari YAYASAN KARYA INDONESIA – sebagai pengabdi Bangsa Indonesia berprestasi dan eksekutif penggerak disiplin nasional di Jakarta. Tahun 1997 dari BUPATI KEPRI – sebagai tokoh pengelola lingkungan hidup. Tahun 1998 dari YAYASAN PENDUKUNG KARIER & PRESTASI – sebagai tokoh citra kepeloporan putra/putri Indonesia di Jakarta. Tahun 1998 dari YAYASAN RESTU BUNDA – sebagai tokoh citra mandiri pria dan wanita Indonesia di Jakarta. Tahun 1998 dari YAYASAN GEMAKARY PEMBANGUNAN – sebagai tokoh citra karya pembangunan Indonesia di Jakarta. Tahun 1998 dari ASEAN CONSULTAN INDONESIA CONSORTOM – ASIAN DEVELOPMENT CITRA AWARD – di Jakarta. Tahun 2003 dari YAYASAN NIRWANA INDONESIA – sebagai top eksekutif dan pengusaha Indonesia di Jakarta. Tahun 2004 dari PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG – sebagai tokoh emperior metal award di bidang lingkungan hidup di Tanjungpinang, Kepri. Tahun 2006 dari PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG – sebagai Anak Setia Negeri di Tanjungpinang, Kepri. Tahun 2010 dari LSM CINTRA ANAK NEGERI KABUPATEN LINGGA di Lingga. Tahun 2011 dari YAYASAN PENGHARGAAN INDONESIA – sebagai tokoh man of the year di Jakarta. Tahun 2011 dari WALIKOTA TANJUNGPINANG – sebagai tanda kehormatan Karya Bangun Negeri atas prestasi dan dedikasi di bidang pembangunan di Tanjungpinang, Kepri. Tahun 2012 dari ANUGRAH CITRA INDONESIA – sebagai kontraktor terbaik di Jakarta. Penghargaan setia negeri dari WALIKOTA TANJUNG PINANG sebagai tokoh peduli pengembangan kota. Piagam penghargaan dari WALIKOTA TANJUNG PINANG sebagai pengelola Pasar Bintan Center atas prestasinya memperoleh nilai terbaik II tingkat nasional.
TANJUNGPINANG
NAIK: Seorang pembuat tahu sedang mencuri kacang kedelai sebelum digiling. Harga kedelai terus naik belakangan ini.
TANJUNGPINANG - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Pemprov Kepri mengkaji rencana pemberian subsidi kepada pengrajin tempe-tahu pascakelangkaan kacang kedelai. Kadisperindag Pemprov Kepri, Syed Muhammad Taufik, mengakui, sejak kenaikan harga kacang kedelai, Gubernur Kepri HM Sani langsung memanggilnya untuk membahas penanganannya dengan cara subsidi. Apalagi saat itu banyak pengrajin tempetahu yang tiarap lantaran mereka tak sanggup membeli kacang kedelai yang naik sekitar Rp120 ribu per karung isi 50 kilo. Semula, Syed M Taufik kacang kedelai sekitar Rp320 ribu per karung. Sejak harga rupiah anjlok, kacang kedelai ikut naik menjadi Rp440 ribu per karung.
Namun, kata Syed, rencana pemberian subsidi itu belum bisa dipastikan akan diberikan atau tidak. Sebab, mereka butuh data pengrajin tahu tempe di Kepri serta kebutuhan mereka sehari-hari. Data sementara yang diterimanya, jumlah pengrajian tahu tempe di Batam 150 orang dengan kebutuhan rata-rata 250 kilo per orang. Artinya, untuk Batam saja kebutuhan kacang kedelai sekitar 37,5 ton per hari. Jumlah pengrajian tahu tempe di Tanjungpinang 50 orang demikian juga di Bintan dan Karimun. Sedangkan di Natuna, Anambas dan Lingga mencapi 70 orang. Namun, kebutuhan mereka sehari-hari
BACA HALAMAN 2
Calon Sekda, Malik Berguru ke Suhajar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Kepri, Drs Abdul Malik MM yang diusulkan menjadi salah satu calon Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri definitif, diam-diam mulai mempersiapkan diri menjelang test and profer test yang akan diikuti di Jakarta.
MARTUNAS TANJUNGPINANG ABDUL Malik merupakan satu dari tiga nama yang diusulkan Gubernur Kepri, HM Sani dan Wakil Gubernur
WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id
CMYK
Kepri Soerya Respationo bersama Asisten II Pemprov Kepri Robert Iwan Loriaux dan Amir Faisal Kepala Badan Ketahanan Pangan (Han Pangan) Pemprov Kepri ke Menteri Dalam Negeri untuk menjalani test. Belum diketahui kapan tes akan
EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id
dilakukan. Namun, karena diberi kesempatan untuk menduduki kursi calon pejabat Eselon I itu, Abdul Malik mulai mempersiapkan diri dengan banyak komunikasi terhadap Suhajar Diantoro, mantan Sekdaprov Kepri yang kini diangkat menjadi Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). “Saya tetap komunikasi dengan dia (Suhajar, red). Meski sudah bertugas di pusat, kita tetap intens komunikasi. Apalagi, pak Suhajar kan mantan Sekda provinsi kita, wajar kalau saya bertanya-tanya tentang pengalamannya selama menjabat
jadi Sekda,” ujar Abdul Malik. Memang, kata dia, Suhajar Diantoro lebih muda dibandingkan dirinya. Namun, dari segi jabatan yang lebih tinggi, pengalaman Suhajar lebih banyak. “Dia sudah pernah jadi Sekda, tentu kita harus lebih banyak bertanya kepada yang sudah pernah menduduki jabatan itu,” katanya sambil tertawa. Di mata Abdul Malik, Suhajar Diantoro salah satu pejabat Pemprov Kepri yang cerdas. Suhajar mampu menguasai berbagai bidang dalam
ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos
Abdul Malik
BACA HALAMAN 2
FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos