Yard - Edisi 4, Maret 2018/Fourth Edition, March 2018

Page 13

mengamati banyak hal. Maka dari itu, kegiatan yang dilakukan de­ ngan metode belajar dan bermain, meskipun unsur bermain adalah yang paling utama namun tidak dapat terelakkan ketika anak-anak dapat mengembangkan kemam­ puan imajinasi dan menumbuhkan kreativitas pada anak, meski secara perlahan. Pembaca mungkin pernah mendengar penggalan lirik soundtrack lagu film kartun Sinchan yang bagian ini “Seluruh kota... merupakan tempat bermain yang asyik...”. Bagaimana jika liriknya diubah menjadi “Seluruh kota... harus jadi tempat membaca yang

asyik...”. Metode tersebut dilakukan karena tempat belajar mereka yang bersentuhan langsung dengan alam, kehidupan sosial dan ekologi harus berjalan selaras dan harmoni, kita harus menjaga keserasian antara bumi dan manusia. Koleksi buku pada lapak baca pesisir Pantai Marbo cukup banyak, seperti komik, cerita anak atau do­ ngeng, novel, pengembangan diri, buku pelajaran sekolah, dan bacaan untuk orang tua. Koleksi buku pada lapak baca pesisir Pantai Marbo Tallo kami dapatkan dari hibah dan sumbangan perseorangan. Selain menyediakan bahan bacaan, juga

memiliki kegiatan edukatif lainnya. Diantaranya, belajar membaca, berhitung, mengenal warna, menggambar, mewarnai, dongeng, puisi, pemutaran film dokumenter, dan kegiatan edukatif lainnya. Animo belajar masyarakat Pantai Marbo Tallo utamanya anakanak membuat penulis mengatakan “Kelak kalian akan menjadi orang hebat dengan cara kalian sendiri”. Bahwa proses belajar bukan dari sekolah saja. Dunia di sekitarmu juga dapat memberimu pelajaran yang sangat berarti. Seperti kata seorang filsuf, bahwa setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang

adalah guru. Selain kegiatan tersebut di atas dilakukan di Pantai Marbo Tallo, pustakawan dan relawan juga menambah beberapa lokasi baru untuk kegiatan literasi, salah satunya yaitu di Kampung Gampancayya, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo. Lokasi ini berada di pinggiran sungai Tallo dan berdekatan dengan situs sejarah Makam Raja Tallo.

Walaupun perpustakaan-per­ pus­­takaan alternatif ada dan dirasa cukup memenuhi kebutuhan masyarakat, namun hal tersebut butuh perhatian dari setiap lapisan masyarakat untuk mengatasi rendahnya budaya membaca di Indonesia, utamanya dukungan dari pemerintah sangat dibutuh­kan sebagai fasilitator dalam memberikan pelayanan, seperti bantuan dan

akses buku bacaan dan pemba­ ngunan perpustakaan di pelosokpelosok daerah untuk membantu pengenalan budaya literasi kepada masyarakat agar angka buta huruf pun berkurang. Sampai jumpa di akhir pekan, salam literasi!

Lokakarya Penelitian dan ­Penulisan "Anak Muda dan Kota" setiap akhir pekan sejak Januari- April 2018 di Kampung Buku. (Foto: Ibe M Palogai)

13/ Yard - Edisi 04, Maret 2018


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.