Dihajar Kakek, Polisi Patah Tulang... baca halaman 8 RABU 29 SEPTEMBER 2010 NO. 309 TAHUN XXIV TERBIT 20 HALAMAN
Rp 1.000
LANGGANAN/PENGADUAN: (031) 8479555 ALAMAT REDAKSI/IKLAN/SIRKULASI: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA
Cukup Lima Menit Siapa bilang keramas setiap hari bikin rambut rusak? Sandra Dewi bahkan bisa sampai dua kali sehari. Hasilnya, mahkota lulusan London School of Public Relations ini tetap terjaga keindahannya. —baca halaman 12 kapanlagi
• TELEPON (031) 8419000 • www.surya.co.id
Setan Merah Menantang Kutukan Tanah Spanyol VALENCIA - SURYA Tanah Spanyol bukanlah tempat yang ramah bagi Manchester United (MU). Tim juara tiga kali Liga Champions asal Inggris ini seperti mendapat kutukan saat bermain di ranah
Matador. Karena dari 18 kali kesempatan bertandang ke sana, MU hanya sekali menang dengan delapan seri dan sembilan kali kalah. Rekor buruk itu akan coba diakhiri MU saat menantang tim pemuncak
klasemen sementara Primera Spanyol, Valencia, di Stadion Mestalla pada laga matchday II Liga Champions Grup C, Kamis (30/9) dini hari. ■ KE HALAMAN 11
Berebut Warisan, Gali Kubur Ortu foto: ap/ grafis:surya/yusuf
► Berupa Lahan dan Rumah Rp 15 Miliar ► Hari ini Makam Mat Rais Dibongkar
1 Oktober, Bebas Pilih Rumah Subsidi
SURABAYA - SURYA SEBUAH makam di pekuburan desa Buduran Sidoarjo dibongkar untuk membuktikan siapa di antara keluarga besar almarhum Mat Rois yang berhak atas harta warisan yang diduga nilainya mencapai puluhan miliar rupiah. Makam itu atas nama Yatini istri pertama Rais yang meninggal pada 1960. Di hari yang sama, makam Sunarjo Rais di pekuburan umum Rangkah Surabaya juga dibongkar. Pria yang meninggal 8 Desember 1981 ini adalah anak pertama Rais dan Yatini. Makam itu dibongkar Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim dan Polsek Buduran atas permintaan anak-anak Hj Maimunah, istri kedua juragan itu, Selasa (28/9). Dari belulang kedua orang itu, mereka berharap mendapatkan sampel DNA,
untuk mematahkan klaim anakanak Yatini atas harta segunung itu. Bila bukti DNA membuktikan bahwa Sunarjo bukan anak kandung Yatini, maka anakanak Rais-Maimunah punya harapan menang. Dokter forensik Bid Dokkes Polda Jatim, AKBP Herry Wijatmoko menyatakan dari dua penggalian ulang makam di Buduran dan Surabaya timnya mengambil beberapa bagian tulang untuk sampel DNA. "Kami mengambil bagian tulang yang ■ KE HALAMAN 11
SURABAYA - SURYA Ada kabar gembira bagi masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah, terutama yang telah lama menunggu fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), yang telah dikeluarkan Kementerian Perumahan Rakyat pada 1 Juli lalu. Mulai 1 Oktober nanti, petunjuk teknis (juknis) subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk program ini keluar dan bisa dijalankan. KPR untuk program ini dinamakan KPR Sejahtera. Fasilitas baru ini memiliki banyak perbedaan dari fasilitas lama. Salah satunya, pada skim lama subsidi diberikan berupa subsidi selisih bunga selama 4-6 tahun pertama masa kredit, sedangkan pada skim baru subsidi diberikan selama masa kredit yakni hingga 15 tahun. Branch Manager Bank BTN cabang Surabaya Sigit Mintowardono mengatakan, dalam skim ■ KE HALAMAN 11
surya/mustain
SENGKETA WARISAN - Pekerja membongkar makam Ny Yatini di pemakaman umum Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Selasa (28/9). Pembongkaran makam ini terkait sengketa harta warisan Rp 15 miliar.
Mat Rais, Depot Sukses Borong Rumah Kanan-Kiri
S
IAPA sebenarnya Mat Rais, orang yang meninggalkan warisan sedemikian besar yang menjadi biang konflik di tengah belasan ahli warisnya? Ahmad Khusaini, salah satu putra
Mat Rais dengan istri keduanya, Maimunah, mengungkapkan abahnya, datang dari Lamongan berpuluh tahun lalu. Di Surabaya sang Abah membuka usaha kuliner dari bawah. Namun dengan keuletannya
usaha itu berkembang pesat, hingga ia bisa membuka depot makan di Jl Kusuma Bangsa. Ini merupakan salah satu jalan tersibuk dan menjadi bagian dari kawasan bisnis di Surabaya yang selalu macet. Ini
sebagai indikasi betapa kawasan ini merupakan kawasan bisnis yang tak pernah mati. “Usahanya terus berkembang, sampai Abah bisa membeli rumah di sekitar depotnya,” tutur
Khusaini ketika menyaksikan pembongkaran makam Ny Yatini, istri pertama sang Abah yang meninggal pada 1960. ■ KE HALAMAN 11 surya/habibur rohman
MENGADU - Ny Chotimah saat mengadukan anaknya Bagus Maskuron yang menghilang sejak lima bulan terakhir ke redaksi Surya, Selasa (28/9).
Menghilang 5 Bulan, Keluarga Bagus Resah ►Kasus Penangkapan Teroris
"Jangan Ada Teh Botol Rasa Strawberry" ► Gubernur Minta Risma-Bambang Akur SURABAYA - SURYA Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengeluarkan sindiran ketika melantik pasangan Wali Kota Surabaya dan Wakilnya, Selasa (28/9). Pakde Karwo (demikian sapaan akrab Gubernur), meminta agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota (Wawali) Bambang DH, akur dalam menjalankan pemerintahan sesuai dengan periode yang di-
amanatkan, 2010-2015. "Jangan sampai hanya akur sampai tiga bulan, dan selebihnya jalan sendirisendiri. Kasihan pemilihnya," kata Karwo dalam sambutannya usai melantik RismaBambang di Gedung DPRD Surabaya. Agar hubungan Wali Kota dan Wawali bisa berjalan mulus selama lima tahun ■ KE HALAMAN 11 grafis: surya/yusuf
Korban Pelecehan Seksual
SURABAYA - SURYA Keluarga Bagus Maskuron, pria kelahiran Surabaya, tepatnya di Kalilom Lor I/45 RT 02/RW 03, Kalikedinding, Kecamatan Kenjeran, mengaku resah atas gencarnya pemberitaan bahwa Bagus terlibat aktivitas terorisme di Medan, Sumatera Utara, dan kini ditahan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Chotimah, 60, ibu kandung Bagus mengaku, hingga kini belum ada pemberitahuan dari polisi tentang nasib Bagus. Padahal, menurut Chotimah, sebagian besar warga sekitar tempat Bagus dilahirkan sudah mempercayai bahwa anaknya diduga terlibat terorisme. “Kami ingin kepastian di mana anak saya berada kalau ternyata tidak bersalah atau yang dimaksud polisi ternyata bukan anak saya, mohon diluruskan. Karena kami sama sekali tidak percaya anak saya bersalah,” kata Chotimah yang datang ke Kantor Harian Surya, Selasa (28/9) petang. Chotimah didampingi dua putranya yang lain serta sejumlah aktivis dari Aliansi Solidaritas untuk Muslim (ASOUM) Jatim. ■ KE HALAMAN 11
Anak Dilecehkan Hingga Mogok Sekolah, Ayah Malah Diancam Pecat Ayah korban pelecehan seksual meminta perlindungan Komisi E DPRD Jatim, terkait adanya ancaman pemecatan dari atasannya di kantor Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.
F
AHRI, 47, didampingi anaknya yang menjadi korban pelecehan seksual, SA, 17, diterima pimpinan dan anggota Komisi E di gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya, Selasa (28/9), untuk mengadukan rencana pemecatan dirinya oleh Camat Ketapang, Junaidi.
“Kalau saya tidak mencabut laporan di kepolisian, saya akan dimutasi ke daerah terpencil atau dipecat,” kata Fahri yang bekerja sebagai staf Bagian Kesejahteraan Sosial Kecamatan Ketapang. Kepada pimpinan dan anggota legislatif di komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat itu, dia mengungkapkan peristiwa
pelecehan seksual yang menimpa anak gadisnya itu. “Anak saya diperlakukan tidak sopan oleh guru agama SMA Negeri 1 Ketapang pada 2 September 2010. Saat pulang, anak saya melaporkan kejadian itu sambil menangis,” paparnya. Perlakukan tidak senonoh oleh guru agama berinisial M, 45, yang sudah memiliki lima orang anak dan beberapa cucu itu, kemudian oleh Fahri dilaporkan kepada pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Ketapang. ■ KE HALAMAN 11
Ditanggung Perusahaan
T surya/doso prianto
MENGADU DPRD - SA, 17, siswi asal Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang Madura didampingi ayahnya Fahri saat mengadu ke DPRD Jatim, Selasa (28/9).
idak setiap hari, Tole mendampingi Cak Teguh, kepala personalia, mengetes calon karyawan. "Kami ada asuransi kesehatan, tapi preminya dipotong gaji," kata Cak Teguh. "Oh, ya," sahut si calon karyawan. "Di perusahaan saya dulu, semua ditanggung perusahaan. Ada asuransi jiwa juga, bahkan izin sakit tak terbatas, cuti sampai 3 minggu, bonus hari raya, minum kopi." Cak Teguh tercenung lalu bertanya, "Lalu kenapa Anda tinggalkan perusahaan seperti itu." Si calon karyawan menjawab, "Perusahaan itu bangkrut." ■ cak sur