kado natal lionel richie
DIGITAL NE WS PA PER
hal
Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com
surya.co.id
2 | RABU, 26
DESEMBER 2012 | Terbit 2 halaman
edisi pagi
RIBUAN PENGUNJUNG pADATI BETHLEHEM
RAYAKAN nATAL
SURBAYA, SURYA-Ribuan warga, baik peziarah maupun wisatawan, dari seluruh penjuru dunia berkumpul di kota Bethlehem, Tepi Barat, untuk merayakan Natal di tempat yang diyakini umat Kristen sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus. Secara khusus, Natal kali ini menggembirakan warga Palestina yang bulan lalu baru saja menerima pengakuan PBB sebagai sebuah negara yang independen. Dalam khutbah tahunan menjelang Natal, Patriark Latin atau Uskup Agung Yerusalem Fouad Twal merayakan pencapaian warga Palestina itu dan mendesak mereka untuk bekerja sama dengan warga Israel guna mengakhiri konflik di kawasan itu yang tampaknya tidak pernah berakhir. Meskipun cuaca sangat dingin, perayaan terus berlanjut hingga malam hari, yang oleh para wisatawan disebut sebagai pengalaman yang mengharukan. ebelum Misa, Uskup Agung Fouad Twal
join facebook.com/suryaonline
mengatakan Natal kali ini harus menjadi perayaan “kelahiran Kristus Tuhan kami dan kelahiran negara Palestina.” Sebelum Misa, Uskup Agung Fouad Twal mengatakan Natal kali ini harus menjadi perayaan “kelahiran Kristus Tuhan kami dan kelahiran negara Palestina.” “Jalan [menuju negara] masih panjang dan membutuhkan banyak upaya,” kata dia. Uskup Agung yang lahir di Yordania itu memimpin prosesi simbolik dari kota tua Yerusalem ke kota Tepi Barat, melalui pembatas dan pos pemeriksaan yang dibangun oleh Israel. Ia disambut di Manger Square oleh ribuan turis, jemaat dan pendeta. Uskup Agung kemudian memimpin Misa di Gereja Kelahiran Yesus. “Dari tempat suci ini, saya mengundang politisi dan mereka yang berniat baik untuk bekerja demi perdamaian dan rekonsiliasi atas Palestina dan Israel di tengah semua penderitaan di Timur Tengah,” kata dia.
November lalu, PBB menaikkan status Palestina menjadi “negara pemantau non-anggota.” Israel yang didukung oleh AS menentang langkah itu dan menyebutnya sebagai upaya Palestina untuk merusak negosiasi perdamaian yang terhenti. Gereja Kelahiran Yesus terletak di wilayah Tepi Barat yang dikendalikan oleh Otoritas Palestina. Juni lalu, gereja itu resmi dinyatakan oleh Unesco sebagai Situs Warisan Dunia, lokasi pertama yang dinominasikan oleh Palestina. Negara itu menjadi anggota penuh Unesco awal tahun ini. Kecam Komersialisasi Natal
Sementara di Vatikan, Paus Benediktus XVI memimpin Misa Natal tradisional di Basilika Santo Petrus. Paus meminta umat untuk “mencari waktu dan ruang untuk Tuhan di kehidupan mereka yang serba cepat.” Benediktus berdoa agar Israel dan
Palestina dapat hidup dengan damai. Ia juga mendoakan perdamaian di Lebanon, Suriah dan Irak. Misa, yang biasanya dilaksanakan pada tengah malam, dipercepat dua jam agar Paus yang berusia 85 tahun itu tidak terlalu lelah. Paus Benediktus XVI mengecam komersialisasi Natal dalam isi homilinya pada saat dia menyelenggarakan Misa di Basilika St Petrus di Vatikan. “Hari ini Natal telah menjadi satu perayaan komersial, yang jelas lampu-lampu menyembunyikan misteri kerendahan hati Tuhan, yang pada gilirannya memanggil kita dengan kerendahan hati dan kesederhanaan,” kata Paus, 84 tahun, dalam homilinya. “Mari kita minta Tuhan untuk membantu kita melihat melalui gemerlapan semu musim ini, dan untuk menemukan anak yang berada di belakang kandang di Bethlehem, untuk menemukan sukacita sejati dan terang sejati,” katanya.
follow @portalsurya