SURYA Digimag 19 Januari 2015

Page 1

DigiMag

SELASA 20 JANUARI 2015

Digital Magazine

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

foto: erwin setiawan

From Zero to Hero

Pelatihnya juga memberikan inovasi-inovasi baru kepada para pemain, seperti meningkatkan skill para pemain, disiplin saat berlatih, dan bertanggung jawab akan tugas setiap anggota tim. Tahun lalu tim basket menembus babak utama dalam pertandingan regional.

J

Yanuarius Ovide Boly Asimu

Siap Menjadi Hero di Media

K

ami Tim 1 SMPK St Stanislaus Surabaya, sedang melakukan perlombaan yang diselenggarakan oleh SMAK St Louis 2. Acara yang diselenggarakan oleh sekolah ini, menurut kami, sangat menarik dan inovatif. Tema kegiatan jurnalistik kali ini adalah “From Zero to Hero”. Tema ini bercerita tentang seseorang yang memulai kariernya dari nol hingga menjadi yang terbaik. Persiapan kami dalam mengikuti lomba ini adalah kamera, laptop, buku. Selain itu, kami menyiapkan mental dan imajinasi. Dalam hal jurnalistik kami dibantu oleh pembimbing kami, Bapak Sakti. Kegiatan itu sangat banyak dan menarik. Salah satunya, kami dibawa berkeliling ke sekitar sekolah. Kami juga diperbolehkan untuk melihat berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah ini. Kegiatan di SMAK St Louis

2 ini ternyata sangat banyak sekali. Beberapa di antaranya adalah dance, voli, futsal, dan basket. Kali ini, kami mewawancarai salah satu narasumber dari salah satu tim basket yang bernama Yanuarius Ovide Boly Asimu. Ia duduk di bangku XII-IPA 2. Menurut Yanuar, kinerja tim basket sangat bagus dan baik. “Pelatihnya juga memberikan inovasi-inovasi baru kepada para pemain, seperti meningkatkan skill para pemain, disiplin saat berlatih, dan bertanggung jawab akan tugas setiap anggota tim. Tahun lalu tim basket menembus babak utama dalam pertandingan regional,” kata Yanuar. Mencari berita di tempat yang tidak dikenal menjadi tantangan tersendiri. Berkenalan dan mencari informasi dari narasumber juga menjadi bagian dari proses jurnalistik. Ketika akhirnya bisa mewawancarai narasumber dan menuliskannya, rasanya legaaaa....

Tim 1 SMPK St Stanislaus 1: (Angel Riska, Agnes Natalia, Michelle Dexy) join facebook.com/suryaonline

SMAK St Louis 2 Surabaya menyelenggarakan workshop dan lomba menulis artikel yang mengangkat tema “From Zero To Hero”, Sabtu (17/1). Acara Journalistic of S_loud ini telah diselenggarakan beberapa kali. Tahun ini untuk keempat kalinya.

ournalistic of S_Loud diikuti oleh siswa-siswi SMP di Surabaya. Padalomba kali ini, SMAK St Louis 2 Surabaya mengundang salah satu penulis dari Harian Surya, Endah Imawati. Ia memberi motivasi dan semangat serta ide-ide segar dalam menulis artikel dan berita. Acara ini dibuka oleh ketua panitia, Grace Ferlinda. Grace berharap acara ini dapat mewujudkan bakat dan minat siswa di bidang jurnalistik. Ia juga berpesan agar menjaga sportivitas dalam diri peserta. Selain itu, Kepala SMA Katolik St Louis 2 Surabaya, Dra Sri Wahjoeni Hadi, juga menyampaikan pesan agar artikel yang dibuat harus berbobot dan objektif. “Jangan lupa, semua berita harus bisa dipertanggungjawabkan,” kata Sri Wahjoeni. Para peserta ditantang untuk mengorek informasi mengenai SMA Katolik St Louis 2 Surabaya mulai dari kegiatan sekolah, prestasi, hingga sejarah yang ada di sekolah itu. Dengan berkeliling dan mewawancarai beberapa siswa yang ada di sana, mereka mendapat jawaban dari pertanyaan yang disiapkan. Proses itu berlangsung lancar dan cukup menarik karena peserta dapat mengikuti lomba dengan serius namun

mereka tidak terlalu tegang dan cukup santai. Meskipun dengan suasana yang cukup santai, mereka mengerjakan karya dengan baik dan mendapat sebuah artikel yang menarik. Ikon Pohon Trembesi

Sambil menunggu hasil pengumuman, banyak keseruan yang terjadi ketika para peserta menyumbangkan bakat mereka dengan bernyanyi dan memainkan alat musik. Panitia juga tidak kalah serunya dengan peserta, karena mereka menawarkan keakraban serta canda tawa yang membuat mereka menjadi lebih dekat. “Sebenarnya acara ini sangat menarik, tetapi peserta lomba kurang aktif. Mereka masih malu dan kurang terbuka untuk mengajukan pertanyaan yang mungkin berguna untuk proses pembuatan artikel mereka,” tutur Endah, salah satu panitia yang terlihat sangat senang menjadi narasumber pada lomba kali ini. Sakti, guru pendamping dari salah satu tim mengutarakan pendapatnya mengenai lomba tersebut bahwa lomba ini sudah cukup baik, namun kurang persiapan yang matang. Ia berharap agar Journalistic of S_loud ini diadakan bersama dengan berlangsungnya Open House di SMAK St Louis 2 Surabaya.

“Ya, supaya kita lebih tahu lagi tentang keseluruhan kegiatan di SMAK St Louis 2. Kan, acara ini tujuannya buat ngenalin sekolah ini?” kata Sakti. Para peserta sangat antusias untuk bertanya seputar S_loud, terutama ikon berupa pohon trembesi yang sering digunakan siswa-siswi S_loud untuk nongkrong. Bukan hanya tertarik dengan ikonny, parapeserta juga tertarik untuk mengetahui sejarah berdirinya SMAK St Louis 2. “Journalistic of S_loud ini dapat menambah wawasan kami dalam dunia jurnalistik. Kami senang dapat mengenal S_loud lebih dalam,” kata tim dari SMPN 13 Surabaya. Selain itu, ada juga siswa dari SMPK Santo Stanislaus Surabaya yang bersemangat mengikuti lomba. “Kakak pendampingnya baik dan ramah. Mereka menyambut dengan senyum dan tawa. Kami menjadi tidak merasa canggung lagi untuk bertanya,” kata mereka. Akhirnya acara Journalistic of S_ Loud 4 ditutup dengan pengumuman pemenang. Tahun ini Juara I diraih oleh tim jurnalistik SMPK St Yusup Tropodo dengan judul From Zero to Hero. Juara II diraih oleh SMPK St Stanislaus dan Juara III oleh SMPK St YusupTropodo. (fransiska, cindy, nora)

Kolaborasi Dua Tim Berita

T

im Jurnalistik dan Tim Majalah Sekolah (Maskul) SMA Katolik St Louis 2 Surabaya adalah dua tim yang berbeda, tetapi sama. Mengapa demikian? Ini penjelasannya. Keduanya sama karena keduanya bergerak dalam kegiatan tulis-menulis informasi yang aktual dan faktual. Informasi itu kemudian disampaikan ke lingkungan sekolah tahu masyarakat dalam bentuk artikel berita. Keduanya berbeda karena tugas yang diemban kedua tim tersebut lain. Tim jurnalistik bergerak keluar sekolah. Misalnya, mengikuti kegiatan di luar sekolah untuk memperkenalkan sekolah kepada masyarakat dan beberapa kali menyabet kemenangan. Justinus Ristanto, Pembina Tim Jurnalistik Sinluis 2, selalu berpesan kepada anak-anak supaya tetap bersemangat dan rendah hati. Tim Maskul bertugas untuk menulis segala kegiatan sekolah dalam bentuk artikel berita dan kemudian dicetak menjadi majalah. Majalah SMA Katolik St Louis 2 ini bernama S_Loud Magazine. Kata

S_Loud identik dengan warga sekolah ini. Jadi, artinya ini majalahnya Sinluis 2. Pada 2015 ini majalah sudah mencapai edisi ke-9. Tentu tidak mudah menerbitkan majalah sekolah mengingat anggota redaksinya juga harus dikejar tugas sekolah. Itu memang menjadi tantangan mereka. Tentu saja tantangan itu yang harus dijawab dan buktinya, hingga edisi ke-9 majalah tetap terbit. Aloysia Pennstiani dan Nora Nur Hayati menjadi Pembina Tim Maskul. Mereka selalu memotivasi para kru S_loud Magazine untuk terus menulis dan menulis serta mencari sesuatu yang baru untuk dibagikan kepada masyarakat. Tidak heran bila tulisan siswa selalu dikritik bila ada yang salah. “Saya ingin para siswa terbiasa menulis dengan benar dan menarik,” kata Nora. Kegiatan lain yang diadakan oleh tim ini adalah workshop dan lomba Journalistic of S_loud. Dalam kegiatan itu Tim Maskul mengundang siswa-siswa SMP untuk berlomba menulis berita. (tim maskul)

Saya ingin para siswa terbiasa menulis dengan benar dan menarik.

nora nur hayati pembina tim maskul

follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.