Snt30092013

Page 15

SUARA NTB Senin, 30 September 2013

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

STIKES Mataram Gelar Wisuda ke - 10 Mataram, (Suara NTB) – Sebanyak 265 sarjana program studi kesehatan Sekolah Tinggi Kesehatan Mataram Sabtu (28/9) mengikuti wisuda yang ke – 10 di Hotel Lombok Raya, Mataram. Dalam wisuda itu, tampak hadir perwakilan Kopertis Wilayah VIII Bali – Nusra, I Wayan Suarjana, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB drg. Eka Gunadi, orangtua mahasiswa serta tamu undangan lainnya. Ketua STIKES Mataram, yang diwakili Pembantu Ketuan II Dr. Chairun Nasirin, M.Pd dalam sambutan-

nya menyampaikan ucapan terimakasih kepada orangtua wisudawan dan wisudawati yang telah mempercayai STIKES Mataram dalam pengembangan ilmu, khususnya di bidang kesehatan. Ia juga mengungkapkan dalam upaya memperkuat diri di tengah menjamurnya sekolah kesehatan lainnya, berbagai fasilitas penunjang baik menyangkut sarana prasarana pembelajaran serta pengembangan potensi mahasiswa telah diadakan dengan baik. Sehingga STIKES Mataram, mendapat penghargaan dan menjadi institusi perguruan tinggi terbaik di NTB. ‘’ Pada bulan Mei, kita mendapatkan penghargaan dan menja-

di institusi perguruan tinggi terbaik,’’ ungkapnya. Berbagai prestasi lanjutnya, juga telah didapatkan yakni beberapa dosen mendapatkan juara teladan di Indon e s i a b a g i a n T i m u r . Dengan prestasi tersebut, katanya, pihaknya t e t a p a k a n m e n goreksi d a n mem-

bekali diri demi perbaikan. Chairun menyebutkan upaya pengembangan potensi mahasiswa dalam bidang kesehatan, pihaknya telah bekerjasama dengan Australia dan Thailand. Chairun berharap agar STIKES Mataram dapat menjadi barometer perguruan tinggi, khususnya di bidang kesehatan di Indonesia bagian Timur. Ia juga berharap kepada wisudawan dan wisudawati

agar tetap loyal dan menjaga almameternya. “ Saya berharap sarjana tetap menjaga loyalitas dan menjaga almamaternya,’’ harapnya. Sementara itu, perwakilan Kopertis Wilayah VIII Bali – Nusra, I W a y a n Suarjana menyampaikan kepada

wisudawan dan wisudawati bahwa wisuda adalah tolak ukur dalam mencapai keberhasilan dan menjadi kebanggaan dalam menyelesaikan pendidikan. Akan tetapi, katanya, perlu berperan aktif dan partisipasi untuk membangun negara. Membangun negara dengan terus mengembangakan potensi dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan profesi. Menurutnya ke depan masih banyak tantangan yang harus dihadapi. “ Masih banyak tantangan ke depan yang harus dilewati,’’ katanya. Ni Ketut Etri salah seorang wisudawati yang mendapatkan IPK cumlaude dalam pe-

san dan kesannya mengungkapkan untuk mencapai keberhasilan perlu perjuangan dan kerja keras. Terlebih dukungan moril dan materil dari orangtua yang terus mengalir selama menempuh pendidikan di STIKES Mataram. ‘’Semua keberhasilan yang kata capai, tidak terlepas dari support orangtua,’’ ungkapnya. Ia berharap kepada citivitas akademika STIKES Mataram untuk terus meningkatkan kualitas dan memperbaiki sistem dalam proses pembelajaran. Sehingga alumni STIKES Mataram dapat bersaing di dunia kerja. (cem/*)

Dr. Chairun Nasirin, M.Pd saat mewisuda salah satu wisudawati Pembantu Ketua I STIKES Mataram Ns.R. Buyung Wijaya, S.Pd., M.MKes, MM. saat membacakan surat keputusan wisuda ke- 10 STIKES Mataram

Foto bersama Civitas Akademika STIKES Mataram, Kopertis, Kadis Dikpora Provinsi bersama wisudawanwisudawati, usai acara wisuda ke – 10 STIKES Mataram

Kopertis Wilayah VIII Indonesia Timur, Bali – Nusa Tenggara I Wayan Suarjana saat memberikan sambutan di acara Wisuda ke- 10 STIKES Mataram

Ketua Yayasan Al- Amin H. Hadi Suryatno, SE.M.Kes (Tiga dari kiri), Civitas Akademika STIKES Mataram, perwakilan kopertis serta Kadis Dikpora Provinsi duduk bersama saat wisuda STIKES Mataram ke- 10 di hotel Lombok Raya, Sabut (28/9)

Wisudawan dan Wisudawati saat mengikuti wisuda STIKES Mataram yang ke-10 di Hotel Lombok Raya, Sabtu (28/9)

Serangan Udara Tewaskan 12 Orang di Suriah Beirut Serangan udara terhadap sekolah lanjutan tingkat atas di kota yang dikuasai pemberontak di Suriah utara menewaskan 12 orang, sebagian besar pelajar, pada Minggu ini, demikian laporan kelompok pemantau. “Angkatan Udara Suriah membom sekolah teknik di kota Raqa, menewaskan 12 orang, sebagian besar anak-anak berusia di bawah 18 tahun, dan mencederai banyak orang, sejumlah dari mereka luka parah,” kata Observatorium Suriah untuk hak asasi manusia (HAM). Kelompok yang bermarkas di Inggris itu menyiarkan rekaman video yang menunjukkan banyak jenazah yang pakaiannya robek, salah seorang dari mereka tergeletak di bawah buku-buku pelajaran. Keotentikan isi video itu tidak dapat segera dikonfirmasikan. “Terjadi kepanikan dengan anak-anak menangis ketika mereka berusaha mencari tempat perlindungan,” kata Observatorun itu, mengutip pernyataan seorang pelajar yang selamat. Raqa, di Lembah Efrat,

160km timur kota utama utara Aleppo, adalah satu-satunya ibu kota provinsi yang seluruhnya dikuasai pemberontak. Direbut dari pasukan pemerintah pada 6 Maret, kota itu kini sebagian besar dikuasai para pendukung kelompok pro-Al Qaida Islamic State of Iraq and the Levant. Serangan udara itu terjadi setelah pemberontak menyerang Jumat malam posisi-posisi militer di Nasseiya al-Qalamun, utara Damaskus, menewaskan setidaknya 19 tentara dan mencederai 80 orang lainnya, kata Observatorium itu. “Juga ada korban dari kalangan perwira dan pemberontak, yang berhasil merebut beberapa posisi,” lapor Obsevatorium. Sementara itu, Jerman siap untuk memberikan dukungan keuangan dan teknis bagi operasi interna-

sional menghancurkan senjata kimia Suriah, kata Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle Sabtu. Berbicara di Majelis Umum PBB, namun, ia menuntut serangan senjata kimia di Suriah diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional. Westerwelle menyambut resolusi yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB pada Jumat yang memerintahkanpenghancuransenjata kimia Presiden Bashar al-Assad yang dilarang. “Senjata-senjatainiharusbenar-benardimusnahkan sesuai dengan jadwal yangdisepakati. Jerman siap untuk memberikanbantuankeuangandanteknis untuk menghancurkan senjata kimia itu,” katanya dikutip AFP. Resolusi itu tidak memungkinkan sanksi langsung dan meskipun Eropa menyerukan, tidak mengizinkan kasus itu akan dirujuk ke

Gempa Susulan di Pakistan, 15 Tewas Quetta Setidaknya 15 orang tewas Sabtu ketika gempa susulan melanda satu provinsi Pakistan di mana ratusan orang tewas akibat satu gempa kuat awal pekan ini. Gempa susulan Sabtu menghancurkan sebagian besar kota Nokjo di Provinsi Baluchistan, kata polisi. Kota itu berpenduduk setidaknya 15.000 orang. Setidaknya 515 orang tewas akibat gempa Selasa di provinsi yang sama, kata para pejabat, Jumat. Jumlah korban tewas akibat gempa susulan Sabtu itu mungkin meningkat,

kata Khan Wasey, juru bicara Korps Perbatasan paramiliter. Pengiriman bantuan sulit akibat fakta daerah terpencil itu adalah pangkalan pemberontak separatis yang khawatir bahwa tentara, yang mengawasi operasi bantuan, mungkin mengambil keuntungan dari krisis itu untuk menggerakkan pasukan lebih banyak ke daerah itu. Para gerilyawan telah dua kali menembaki helikopter-helikopter yang membawa para pekerja kemanusiaan atau pasokan bantuan dan juga menyerang satu konvoi yang membawa bantuan yang dikaw-

al pasukan pemerintah. Pemberontak Baluchistan menuduh militer dan Pakistan memeras kekayaan tambang Baluchistan sementara penduduk lokal hidup miskin. Kelompok hak asasi manusia mengatakan militer sering menculik dan membunuh para anggota etnik Baluchistan. Pemberontak berulang-ulang menyerang angkatan bersenjata Pakistan dan juga bertanggung jawab atas pengeksekusian para warga sipil seperti guru dan dokter dari kelompok etnik lain, demikian Reuters. (ant/bali post)

(ant/bali post)

EVAKUASI - Sejumlah orang membantu evakuasi warga sipil di lokasi yang menurut para aktivis digempur oleh pasukan yang loyal kepada Presiden Suriah, Bashar alAssad, di distrik Bustan al-Qasr, Aleppo, Jumat (16/8). ICC . Westerwelle bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam menyalahkan pasukan Bashar untuk serangan 21 Agustus di dekat Damaskus di mana ratusan orang meninggal. “Penggunaan senjata kimia tidak bisa dibiarkan berlalu tanpa dihukum. Kami berutang tidak

hanya untuk para korban di Suriah, tetapi juga untuk generasi mendatang,” katanya di majelis PBB. Menteri Jerman juga mendukung rencana yang diumumkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Kimoon untuk dselenggarakannya konferensi perdamaian Suriah pada November. (ant/bali post)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.