Snt29052015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500

Rp. 75.000 Rp. 80.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

JUMAT, 29 MEI 2015

16 HALAMAN NOMOR 71 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Raih Opini WTP Keempat Kali

Gubernur: Peningkatan PAD Jangan Membebani Ekonomi Masyarakat

Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyampaikan suka cita atas perolehan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPD Provinsi NTB tahun 2014. Dikatakan, dengan diraihnya opini WTP tahun ini, maka NTB telah mampu mempertahankan predikat WTP untuk keempat kalinya. Selain itu, ia juga bangga dengan peningkatan di kabupaten/kota, dimana sebanyak delapan kabupaten/kota meraih predikat WTP tahun ini. ‘’Semoga prestasi ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, serta menjadi motivasi bagi seluruh aparatur pemerintah daerah kabupaten/kota, untuk senantiasa taat pada aturan dalam mengelola keuangan daerah. Serta dapat memperbaiki semua celah yang selama ini menjadi kendala dalam penyampaian laporan keuangan,’’ ujarnya saat penyampaian LHP BPK RI atas LKPD 2014 di DPRD NTB, Kamis (28/5). Bersambung ke hal 15 LHP BPK- Anggota VI BPK RI, Bahrullah Akbar, menyerahkan LHP BPK kepada Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi disaksikan Wagub NTB, H.Muh.Amin dan Pimpinan DPRD NTB.

(Suara NTB/Humas Setda NTB)

Terbuka untuk Umum DEMI menjamin transparansi dan peningkatan partisipasi publik, setiap laporan BPK yang telah disampaikan kepada Dewan dinyatakan terbuka untuk umum. Kebijakan ini dimaksud, agar masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif, sesuai kapasitas masing-masing. Penegasan itu disampaikan Ketua DPRD NTB, H. Umar Said, S.Ag, saat memimpin rapat paripurna istimewa penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemprov NTB tahun anggaran 2014, Kamis (28/5) kemarin. Umar menegaskan, masyarakat perlu mengetahui secara tepat, apakah pemerintah daerah telah melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Karena itulah, setiap LHP yang telah disampaikan oleh BPK RI ke DPRD NTB bukan lagi dokumen yang harus disembunyikan karena bersifat terbuka untuk umum. Bersambung ke hal 15 H. Umar Said

Catatan 1.210 Rekomendasi

Bahrullah Akbar (Suara NTB/ist)

BADAN Pemeriksa Keuangan (BPK) RI memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi NTB tahun 2014. Artinya, NTB telah mampu mempertahankan predikat WTP selam empat kali berturut-turut sejak 2011. Namun, BPK juga memberikan catatan sebanyak 1.210 rekomendasi senilai Rp 90,45 miliar harus segera ditindaklanjuti oleh Pemprov NTB selama 60 hari ke depan. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ist)

TO K O H

Pemprov Usulkan Plt Bupati Lobar ke Mendagri Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB telah mendapatkan nomor registrasi perkara Bupati Lombok Barat (Lobar) Dr.H.Zainy Aroni dari PN Denpasar. Setelah nomor registrasi diperoleh, Gubernur NTB akan segara bersurat ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mengusulkan Wakil Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, S,Ag, M.Si sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lobar. Bersambung ke hal 15

H. Abdul Hakim (Suara NTB/nas)

Ditindak Tegas, PNS Pengguna Ijazah Palsu Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, akan mengecek atau memeriksa ulang ijazah seluruh PNS lingkup Pemprov NTB. Jika nantinya ada yang jadi PNS di lingkup Pemprov NTB menggunakan ijazah palsu, maka dia tak akan segan-segan menindak tegas oknum bersangkutan sesuai dengan peraturan yang berlaku. ‘’Kita akan cek (ijazah PNS lingkup Pemprov NTB). Kalau ada terbukti memakai ijazah palsu kita akan tindak. Secara otomatis, begitu ada situasi seperti ini, kita harus mengecek di daerah,’’ ujarnya ketika dikonfirmasi usai menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD NTB, Kamis (28/5) siang. Gubernur mengatakan, jangan sampai ada kejadian seperti di daerah lain, ada PNS yang menggunakan ijazah palsu untuk menjadi aparatur sipil negara. Meskipun demikian, ia yakin PNS yang menggunakan ijazah palsu di daerah ini tak ada. Gubernur menjelaskan, dua tanda adanya ijazah palsu. Pertama, perguruan tinggi benar sudah mengeluarkan ijazah, namun palsu lantaran

orang yang memperoleh ijazah tersebut tak pernah kuliah. Kemudian, ijazah yang diperoleh sudah benar tetapi perguruan tinggi tempat memperoleh ijazah tersebut tidak benar alias ilegal. Pimpinan DPRD NTB juga mendukung langkah gubernur yang akan memeriksa ulang seluruh ijazah PNS maupun aparatur negara di daerah ini. Dewan berpandangan, kasus penggunaan ijazah palsu untuk menaji PNS atau aparatur negara berkaitan dengan integritas. ‘’Kalau itu menjadi pertanyaan masyarakat kita mendukung. Karena itu terkait dengan masalah integritas. Integritas aparat negara kita kalau mungkin masuk kecurangan di dalam untuk menjalankan roda pemerintahan dalam hal ini sebagai PNS, ini menjadi catatan tersendiri,’’ kata Wakil Ketua DPRD NTB, H. Abdul Hadi, SE, MM ketika diminta tanggapannya, Kamis (28/5) siang kemarin. Politisi PKS ini mengatakan, jika dalam jajaran birokrasi dicurigai ada PNS yang menggunakan ijazah palsu maka perlu dibuktikan kebenarannya. Bersambung ke hal 15

Pembangunan Hotel Syariah

Pemprov NTB Tetap Berpegang pada Aturan Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mengaku akan tetap berpegang pada aturan terkait dengan pembangunan hotel syariah yang berada di kawasan bisnis Islamic Center (IC). Jika PT.Al Hamra Internasional sebagai mitra pemda yang akan membangun hotel syariah itu tak mampu memenuhi komitmennya sesuai Memorandum of Understanding (M0U) maka secara otomatis izinnya akan dicabut. ‘’Itu batasnya tanggal 9 Juni 2015 berakhir MoU nya. Setelah itu baru kita putus apa ndak. Kan ada tahap evaluasi dari hasil komitmen dalam MoU. Ketentuan itu mengamanatkan hanya sekali MoU itu diperpanjang,’’ terang Kepala Biro Umum Setda NTB, Drs. Fathurahman, M.Si

dikonfirmasi usai menghadiri rapat paripurna di DPRD NTB, Kamis (28/5) siang. Dijelaskan, penandatanganan MoU pada waktu itu dilakukan serentak tahun 2013 untuk pemanfaatan tiga aset pemda. Yakni pembangunan hotel syariah di kawasan bisnis IC, pembangunan rumah kantor (rukan) di eks rumah dinas pimpinan DPRD NTB di Pajang dan pembangunan NTB Convention Center (NCC) di Jalan Bung Karno. Dari tiga kerjasama pemanfaatan aset pemda itu, hanya rencana pembangunan NCC yang menunjukkan perkembangan. Dimana, investor pembangunan NCC telah menyelesaikan komitmennya dengan membangun gedung pengganti berupa Balai

Laboratorium Kesehatan (Balabkes). Sementara, dua mitra pemda yang akan membangun hotel syariah dan rukan, ada beberapa komitmen sesuai MoU yang belum dituntaskan. ‘’Ketika dia sudah selesai nanti batas MoU nya, tinggal kita lihat saja apa komitmen yang sudah dipenuhi ,’’ katanya. Fathurahman mengatakan, dalam MoU tersebut, ada tujuh komitmen yang harus dipenuhi mitra pemda itu sebelum melakukan pembangunan. Diantaranya, relokasi atau pemindahan rumah penduduk, menyiapkan Detail Engineering Design (DED), perizinan-perizinan yang berasal dari Pemkot Mataram seperti IMB serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/nas)

DIPAGAR - Lokasi pembangunan hotel syariah di kawasan bisnis Islamic Center NTB. Sejak beberapa bulan lalu, lokasi ini sudah dipasang pagar seng.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Snt29052015 by Suara NTB - Issuu