HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500
Rp. 75.000 Rp. 80.000
16 HALAMAN
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU, 14 FEBRUARI 2015
NOMOR 284 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/met)
MENAKJUBKAN- Pulau Lombok memiliki segudang destinasi wisata yang menakjubkan. Salah satunya objek wisata Gunung Tunak, di Kawasan Teluk Mumbang, Lombok Tengah. Kawasan wisata ini, merupakan salah satu destinasi yang diburu investor. Untuk mewujudkannya sebagai destinasi wisata potensial, faktor keamanan masih menjadi tantangan.
Polemik TGP2D
Sekda dan BKD NTB Penuhi Panggilan Komisi ASN Mataram (Suara NTB) Polemik mutasi pejabat eselon II yang dilakukan Pemprov NTB pada 28 Januari lalu belum berakhir. Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB memenuhi panggilan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengenai mutasi tersebut. Seperti diketahui, ada empat pejabat struktural eselon II yang dinonjobkan atau tak menduduki jabatan struktural lagi dan diberikan tugas baru masuk dalam Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Daerah (TGP2D). Informasi yang serap, kabarnya TGP2D yang dibentuk di daerah lain justru dibubarkan oleh
TO K O H
(Suara NTB/dok)
pembentukan TGP2D itu kata Rusman, tentunya BKD telah melakukan konsultasi ke pemerintah pusat. Sampai ditetapkannya Pergub No.37 tahun 2014 mengenai pembentukan TGP2D itu. Dalam Pergub No. 37 tahun 2014 berdasarkan data yang diperoleh Suara NTB, beberapa ketentuan yang menjadi lan-
PEMPROV NTB disarankan untuk tidak sembarangan membentuk badan atau lembaga tertentu hanya mengandalkan Peraturan Gubernur (Pergub) sebagai alas hukum pembentukannya. Pandangan itu disampaikan oleh anggota DPRD NTB dari Fraksi PDIP, Drs. Ruslan Turmuzi saat dikonfirmasi menyangkut keberadaan Tim Gubernur untuk Percepatan Pem-
WALIKOTA Mataram, H Ahyar Abduh melarang berbagai bentuk pelaksanaan kegiatan perayaan valentine day di sekolah-sekolah di daerah itu untuk mencegah pelajar tidak terjebak hal-hal di luar ketentuan nilai agama serta kearifan lokal. “Pemerintah kota sudah tegas melarang berbagai kegiatan `valetine day` atau hari kasih sayang pada 14 Februari di sekolah-sekolah,” katanya di Mataram, Jumat (13/2). Bersambung ke hal 15
bangunan Daerah (TGP2D). Menurutnya, TGP2D dikhawatirkan hanya menambah beban anggaran di Pemprov NTB. Padahal, kemampuan keuangan Pemprov NTB saat ini sangatlah terbatas. “Dalam struktur organisasi kita, tidak dikenal struktur tim percepatan itu. Yang ada itu staf ahli,” ujar Ruslan. Menurutnya, struktur organisasi daerah sebaiknya tidak dibentuk hanya berdasarkan Peraturan Guber-
nur semata. Mengingat, setiap pembentukan lembaga atau organisasi baru pastilah akan menimbulkan beban anggaran yang harus ditanggung oleh APBD. Dengan konsekuensi tersebut, maka pembentukan badan atau lembaga baru, terlebih yang sifatnya permanen, harusnya berdasarkan peraturan daerah yang tentunya disetujui bersama oleh Gubernur dan DPRD NTB. Bersambung ke hal 15
H. Rusman
Kebut Lima Raperda dalam Dua Minggu Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB tetap optimis, pembahasan lima buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diprioritaskan untuk dibahas awal tahun ini bisa tuntas pada Februari ini. Saat ini, posisi lima buah Raperda inisiatif eksekutif itu telah berada di tangan Badan Pembentukan Perda (Bapperda) DPRD NTB. “Saya kira sudah dibahas matang oleh eksekutif, kemudian dari Bapperda sendiri juga sudah dibahas matang. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R (Suara NTB/dok)
Kewenangan Jangan ’’Abu-abu’’ SELURUH Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemprov NTB diminta untuk melaksanakan semua tahapan dan prosedur dengan baik sebelum memasukkan lelang proyek di Unit Layanan Pengadaan (ULP). ULP yang berada di bawah Biro Administrasi Pembangunan Setda NTB merupakan SKPD hilir yang menerima semua kelengkapan lelang dari SKPD hulu, dalam hal ini seluruh SKPD Pemprov NTB yang melakukan pengadaan barang dan jasa tahun 2015. Bersambung ke hal 15
tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. PP No. 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.Kemudian perda No. 3 tahun 2008 tentang RPJP NTB 20052025 sebagaimana diubah dengan perda No.1 tahun 2014. Selanjutnya, perda No. 2 Tahun 2014 tentang RPJMD NTB 2013-2018. Bersambung ke hal 15
Hanya Membebani APBD
Larang ’’Valentine Day’’ di Sekolah
H Ahyar Abduh
Mendagri lantaran tak mempunyai kekuatan hukum. Kepala Biro Hukum Setda NTB, H. Rusman, SH, MH yang dikonfirmasi mengenai hal itu enggan memberikan tanggapan. “Supaya tak jadi perdebatan, hari ini (kemarin, Red) Pak Sekda bersama BKD dipanggil Komisi ASN. Tunggu saja besok pulangnya,” katanya. Mengenai
dasan pembentukan TGP2D itu antara lain, UU No. 64 tahun 1958 tentang pembentukan daerah tingkat I Bali, NTB dan NTT. Kemudian, UU No. 12 Tahun 2011 tentang peraturan perundang-undangan, UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, PP No. 6 tahun 1988 tentang koordinasi kegiatan instansi vertikal di daerah, PP no. 79 Tahun 2005 pedoman pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah. PP no. 38 tahun 2007
TGH.Mahalli Fikri
H. Ruslan Turmuzi
Sejumlah BPR NTB Masih ”Sakit”
Pemprov Bakal Lakukan Perombakan Direksi (Suara NTB/dok)
H. Muhammad Nur
Mataram (Suara NTB) Sejumlah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) NTB berdasarkan hasil pemeriksaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB masih “sakit”. Salah satu indikator yang menjadi tolok ukur suatu BPR dalam kondisi ''sakit'' adalah masih tingginya angka kredit macet. Untuk itu, Pemprov NTB bersama pemda kabupaten/kota sebagai pemegang saham akan melakukan perombakan jajaran direksi dan dewan pengawasan beberapa PD. BPR di daerah ini. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Biro Perekonomian
Setda NTB, Dr. Manggaukang Raba di Mataram, Jumat (13/ 2) siang kemarin. Ia mengatakan, telah melakukan kunjungan ke sejumlah perusahaan daerah seperti PD. BPR NTB, PT. GNE, PT. DMB dan PT. Jamkrida. Khusus mengenai PD. BPR NTB, sebagian besar masih dalam kondisi sakit. “Kita sudah memperoleh solusi untuk memperbaikinya. Sudah ada solusi untuk memperbaiki peningkatan kinerjanya. Kita ganti direksi dan dewan pengawasnya, kita tata ulang, mau reform organisasi itu. Kita lakukan reformasi terhadap kepengurusan berdasarkan analisis kinerja keuangan
” Yang muda-mudalah yang bekerja (jadi direksi dan dewan pengawas). Baik direksi maupun dewan pengawas jangan lebih dari 58 tahun umurnya,” (H. Manggaukang Raba) terhadap semua BPR yang ada,” kata Manggaukung. Ia menyebutkan, jumlah PD. BPR NTB di daerah ini sebanyak delapan buah. Yakni di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lom-
bok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, dompu dan Bima. Dari delapan buah PD. BPR itu, yang paling sakit saat ini adalah PD. BPR NTB Sumbawa Barat. Untuk itu, kata Manggaukang, pi-
haknya sudah memanggil Kabag Ekonomi Setda KSB untuk menyiapkan perombakan jajaran direksi dan dewan pengawas PD. BPR KSB. “Saya ingin mengatakan, yang muda-mudalah yang bekerja (jadi direksi dan dewan pengawas). Baik direksi maupun dewan pengawas jangan lebih dari 58 tahun umurnya,”terangnya. Dikatakan, pada Maret mendatang semua perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov NTB akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Bersambung ke hal 15