Snt06012014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

16 HALAMAN

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 6 JANUARI 2014

NOMOR 250 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pencarian SAR Nihil

Tujuh Penumpang Masih Hilang Mataram (Suara NTB) Kerja keras tim SAR Mataram hingga hari ke tiga pascakecelakaan KMP Munawar Ferry belum membuahkan hasil, sejak tenggelam Jumat (3/12) lalu. Data Posko DVI Polda NTB, tujuh penumpang masih dinyatakan hilang. Sementara keluarga korban terus dirundung kecemasan di Posko Pengaduan ASDP Kayangan, Lombok Timur (Lotim).

C.01.08.13

Pantauan Suara NTB, pencarian oleh Tim SAR hari ke dua Sabtu (4/ 12), berlangsung di radius titik tenggelamnya KMP Munawar Ferry, pada koordinat 080 29’ 55” LU 1190 44’ 55”

LS. Sejak tim berangkat pukul 16.00 Wita, tidak ada tanda – tanda atau petunjuk yang mengarah ditemukannya korban hilang. Bersambung ke hal 5

Nama Tujuh Korban Hilang No.

Nama

Usia

Alamat

1.

Adnan

62 tahun

Banyuwangi

2.

Panji

20 tahun

Banyuwangi

3.

Usrin

35 tahun

Suradadi, Lotim

4.

Murniati

35 tahun

Sikur, Lotim

5.

Kalsum

50 tahun

Sikur, Lotim

6.

Rizky Aditia

5 tahun

Sikur, Lotim

7.

Nadia

10 tahun

Belum diketahui Sumber: Posko Pengaduan Pelabuhan Kayangan

(Suara NTB/ars)

TO K O H

NIHIL - Proses pencarian oleh tim SAR Mataram di radius Selat Alas, namun hasil pencarian nihil. Sementara warga mendatangi posko ASDP Kayangan untuk mengetahui data keluarga mereka (atas).

Kurang Mendukung

H. Djohan Sjamsu

AKSES transportasi dari dan menuju Kabupaten Lombok Utara (KLU) diakui Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH, kurang mendukung bagi akselerasi akses menuju KLU khususnya ke kawasan pariwisata. Menurut Bupati, keberadaan Gunung Rinjani sebagai Geopark, harus didukung oleh peningkatan akses jalan sehingga memudahkan wisatawan untuk mencapai lokasi lebih cepat, aman dan nyaman. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ari)

KO M E N TTAA R

Kenaikan Harga Elpiji Dikhawatirkan Timbulkan Gejolak Mataram (Suara NTB) Per 1 Januari 2014, Pertamina menetapkan menaikkan harga pembelian isi ulang elpiji tabung 12 Kg sebesar 68 persen. Ini cukup memberatkan dan akan berdampak langsung pada besarnya animo konsumen untuk bermigrasi ke elpiji 3 Kg (subsidi). Migrasi ini juga berpeluang terjadi NTB. Menurut Asris Naini, salah seorang pengguna elpiji 12 Kg merasa cukup berat dengan keputusan Pertamina yang menaikkan harga elpiji demikian tinggi. Sebab, saat ini berbagai kebutuhan lainnya juga naik terus. ‘’Isi tabung saya belum habis, kalau sudah habis sepertinya tabung 12 Kg akan saya simpan. Lebih baik saya gunakan tabung yang 3 Kg. Beli tiga tabung saja kayaknya cukup,” ujarnya kepada Suara NTB, Sabtu (4/1). Pengguna lainnya, Sri Hartini di Mataram juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya keputusan pemerintah memang tak bisa dilawan. Tetapi ia juga harus berpikir rasional menyikapi kenaikan harga elpiji yang 12 Kg. Menurutnya, berpindah penggunaan elpiji 3 Kg

dianggap akan lebih efisien. Ia memaklumi bahwa adanya kebijakan pemerintah seperti ini tidak bias dilawan. Hartini menyebut ujung-ujungnya memang rakyat kecil yang selalu menjadi korban kebijakan pemerintah. Ia menolak kebijakan Pertamina yang menaikkan harga elpiji ini. Disadarinya penolakkan ini ini tak akan menurunkan harga. Tapi ia sudah punya ancang-ancang berpindah menggunakan elpiji 3 Kg. Apalagi tidak sulit menurutnya untuk mendapatkan tabung subsidi. “Semuanya naik terus, masyarakat pasti memilih yang lebih murah. Ndak apa-apa naik harga elpiji 12 Kg, ya kita juga pindah gunakan yang tabung 3 Kg. Masyarakat juga tidak mau bodoh,” gerutunya. Menanggapi keluhan masyarakat, Sales Eksekutif Domestik Gas Pertamina Retail IX, NTB, Uki Atma Nagara mengatakan, sudah menyiapkan langkah-langkah starategis untuk memastikan agar tak terjadi gejolak harga elpiji 12 Kg. Bersambung ke hal 5

Penurunan Angka Kemiskinan di NTB Tertinggi di Indonesia Mataram (Suara NTB) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB merilis jumlah penduduk miskin di Provinsi NTB pada bulan September 2013 sebesar 802,45 ribu orang atau 17,25 persen. Berkurang 28,39 ribu orang, jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2013 lalu yang jumlahnya mencapai 830,84 ribu orang atau 17,97 persen. “Pada periode Maret hingga September 2013, penurunan penduduk miskin

NTB sekitar 0,72 persen. NTB menjadi daerah yang tertinggi penurunan angka kemiskinannya di Indonesia,” sebut Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin di hubungi di Mataram, Minggu (5/1). Menurunnya angka kemiskinan ini dipicu perkembangan yang terjadi di NTB dalam kurun waktu beberapa waktu terakhir. Diklasifikasikan berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode Maret hingga September 2013, Bersambung ke hal 5

Di Balik Tenggelamnya KMP Munawar Ferry (2-habis)

Simpang Siur PENYEBAB tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Munawar Ferry Jumat (3/1) lalu sampai saat ini belum terungkap. Aparat Kepolisian masih turut fokus memberikan bantuan kemanusian dan mencari korban lain yang dilaporkan hilang. Kapolres Lombok Timur (Lotim) AKBP Dede Alamsyah menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa Kapten Kapal Sudartha. Selain itu, sejumlah ABK turut dimintai keterangan. Aparat Kepolisian masih belum tajam melakukan pemeriksaan, Bersambung Dede Alamsyah ke hal 5

Hari ke tiga setelah kapal tenggelam, atmosfer kesedihan masih terasa di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur (Lotim). Keluarga korban silih berganti berdatangan menanyakan perkembangan pencarian oleh tim SAR. Ada yang masih berharap keluarganya masih hidup, ada juga yang sudah pasrah karena yakin anggota keluarganya telah meninggal tenggelam. TELUNJUK Putu Arga Sujarwadi mengarah ke riak gelombang laut setinggi 0,5 meter, beberapa meter dari posisi rubber boat warna orange itu. Selain yang terlihat gelombang, di bagian lain di antara gelombang, permukaan laut terlihat datar namun tetap bergolak, sebagai pertanda arus

bawah laut deras. Di sekitar lokasi itulah, KMP Munawar Ferry diperkirakan tenggelam, empat mil dari Pelabuhan

Kayangan. Kapal diperkirakan sudah terjun bebas di kedalaman hampir 200 meter. Putu bersama tujuh anggota SAR Mataram, untuk kedua kalinya menyisir area permukaan laut itu, namun tidak ada mengarah pada tandatanda penemuan korban. Cuaca Sabtu (4/1) sekitar pukul 16.00 Wita saat itu kurang bersahabat. Mendung pekat di daratan diikuti hujan. Satu jam kemudian tim menghentikan pencarian. Bersambung ke hal 5

MENANTI - Sejumlah warga yang kehilangan anggota keluarga saat tenggelamnya KMP Munawar Ferry, Jumat (3/1) dini hari lalu, menanti dengan harapharap cemas di Pelabuhan Kayangan. (Suara NTB/ars)

C.03.08.13

(Suara NTB/dok)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.