Suara Mahasiswa: Bayangan Apatis yang Dinamis

Page 49

MENJAJAKI POLITIK PRAKTIS DI KAMPUS BIRU

Memasuki musim demokrasi tak jarang mahasiswa atau civitas akademika menjadi tim sukses sebuah partai politik pun individunya. Dengan iming-iming imbalan uang, hubungan timbal balik yang saling menguntungkan hingga relasi yang menjanjikan ditawarkan pada partisipannya. Sebagai insan yang terpelajar, mahasiswa harusnya tidak terkontaminasi oleh kepentingan pihak dan partai politik mana pun. Bukan rahasia umum lagi bila Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (IMM) berafiliasi dengan partai politik, bahkan menjadi embrio dari partai politik. Beberapa organisasi eksternal tersebut hidup di Unisba, biasanya mereka bercokol di badan-badan legislatif pun yudikatif, himpunan, lembaga dan unit kegiatan mahasiswa. Mereka saling berkompetensi berebut kekuasan melalui organisasi intra kampus setingkat universitas maupun fakultas. Akibatnya, fenomena ini bisa menjadi arena pertarungan kepentingan politik praktis yang dilakukan di dalam kampus. Menurut IS (nama disamarkan) salah satu anggota KAMMI, geliat politik praktis yang memasuki kampus terlihat dari jargon, dan ideologi mereka yang nyaris sama. Penerapan ideologi tersebut masuk melalui meraka yang menduduki posisi penting dalam struktur organisasi internal kampus. “Seperti halnya di sini ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Bompai Anshory Muhammad, dan Al-A’syari Taufiq Qurrahman berasal dari KAMMI semua. Bahkan Presiden Mahasiswa Priyo Puji Laksono

pun, lahir dari KAMMI. Jargon KAMMI itu, ‘Muslim Negarawan’. Kenapa sampai Pak Fahri Hamzah masuk ke pemerintahan itu kan awalnya dari organisasi eksternal. Karena kalau hanya demo di depan gedung pemerintahan, akan kecil kemungkinan didengar, tapi turun ke jalan itu sudah jadi kewajiban,” ungkapnya. Ketua Umum KAMMI Komisariat Unisba, Rivaldi Fasry Marcellino Tallei membenarkan keanggotan Anshory Muhammad, Taufiq Qurrahman dan Priyo Puji Laksono. Menurutnya meski sudah tidak aktif di KAMMI status keanggotaan tetap berlaku. “Masih berstatus sebagai kader karena belum habis sampai 10 tahun.” Menurutnya perihal pemilihan calon gubernur Jawa Barat mendatang, KAMMI tidak pernah memaksa kader-kadernya untuk memilih kesalah satu pihak. Namun ia beserta organisasinya akan melihat apa yang dijanjikan, dan dilakukan oleh calon gubernur yang. “Kita lebih condong kepada yang melakukan kebaikan.” Rivaldi pun menegaskan bahwa KAMMI tidak dinaungi oleh PKS. “Mungkin kenapa anak-anak KAMMI banyaknya condong ke PKS ataupun menjadi partisipan PKS, mungkin sempat menjadi kader PKS, itu kebebasan mereka sendiri. Salah satunya Fahri Hamzah dan kebanyakan alumninya yang menjadi partisipan PKS. Alasan lainnya ideologi yang dianut KAMMI mereka cocokan ke arah mana? mungkin yang paling cocok itu ke PKS kerena PKS yang menerapkan nilai-nilai Islam, gitu.” Yuhka Sundaya selaku dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisba dan Alumni HMI memaparkan berbeda dengan KAMMI, HMI bukan

SUARAMAHASISWA.INFO | April 2018 48


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Suara Mahasiswa: Bayangan Apatis yang Dinamis by Suara Mahasiswa - Issuu