Status sarjana sejatinya didapatkan dari hasil usaha keras dalam setiap langkahnya. Mahasiswa mesti berkuliah, belajar, mengerjakan tugas, mengikuti Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir, serta mengerjakan tugas akhir; skripsi.
Skripsi jamak sekali menjadi mimpi buruk bagi sebagian mahasiswa.
Tentu, tugas akhir ini membutuhkan usaha lebih dari tugas-tugas kuliah sebelumnya. Di sinilah, mahasiswa diuji. Bimbingan dengan dosen men-
jadi tuntutan lain, musababnya agar skripsi digarap baik dan sempurna.
Namun, bagaimana jika skripsi
seorang calon sarjana dibantu oleh seorang joki? Yang seyogianya skripsi dikerjakan maksimal agar status sarjana yang disandang kelak men-
jadi paripurna. Konon, joki skripsi ini sudah ada sejak lama dan menjadi jasa yang sulit dideteksi serta sulit dibuktikan.
Cedera Akut Calon Sarjana, adalah pengenjawantahan mahasiswa yang menjokikan skripsinya. Mencederai usaha kerasnya, juga kesarjanaanya. Lalu, patutkah seorang maha siswa menjokikan skripsinya?