tirala - Volume 1 / November 2021

Page 1


Volume 1 / November 2021 SM-IAGI UPN “Veteran” Yogyakarta

Energi Pertambangan Lingkungan Mitigasi

SIKLON TROPIS SEROJA : CERMINAN KRISIS IKLIM DI INDONESIA
MITIGASI GUNUNG MERAPI

LenteraUntuk1.700 MeterDiBawah PermukaanBumi

Gilang Firmanda, S. T. LENUSA (Lereng Nusantara)

Editor

Arrini Syahidah

Sarah Nurul Wirda

Umi Mukaromah

Desainer

Khanaya Z

Photo by LENUSA

“Jangan terlalu ragu untuk mengambil suatu pilihan serta jangan pernah juga kita terlalu mengikuti apa yang teman-teman kita lakukan, beranikan diri untuk bisa membuat perbedaan karena belum tentu perbedaan yang ada itu merugikan kita, bisa jadi perbedaan itu menjadi ladang rezeki bagi kita”.

Gilang Firmanda – LENUSA

SosokGilangFirmandamenjadisosokyang tidakasinglagibagibeberapaperusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan infrastruktur. Hal ini dikarenakan sosok ini merupakan seorang yang berjasa dibalik berdirinya perusahaanLENUSA(LerengNusantara).KakGilang sendiri merupakan seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan dibidang geologi teknik dan mitigasi. Ketertarikan Kak Gilang dalam bidang geoloti teknik dan mitigasi mengantarkan beliau untukbisamembangunperusahaannyasendiriyaitu LENUSA yang juga bergerak dibidang mitigasi dan geologiteknik.

Awal mula Kak Gilang tertarik pada bidang geologi teknik sendiri ialah karena pada saat beliau masih kuliah banyak dari teman- temannya yang memilih ke bidang geologi perminyakan, sedangkan geologi hidrologi dan geologi teknik jarang diminati pada saat itu karena hal itu beliau mencoba untuk mencaribidanglainyangjarangdiminatiolehtemantemannya dan setelah ia coba baca lebih lanjut ternyatapadasatubidangyangmenurutnyamenarik karena di bidang tersebut ia bisa mengembangkan diri ke mana saja. Bidang tersebut yaitu geologi teknik, di bidang ini ia bisa bekerja ke geologi, tambang, minyak, infrastruktur, bahkan ke sipil, jadi kalausemisaldisektortambangsurutiabisaberalih kesektorinfrastrukturbegitupulasebaliknya.

MenurutKakGilangilmugeologiteknikyang dipelajari saat masih kuliah dirasa masih kurang bahkan bisa dikatakan hal-hal yang dipelajari saat kuliah tidak sampai 10% yang bisa diaplikasikan secara langsung di dunia kerja karena saat kuliah fokus dari pihak universitas hanya sebatas softrock ataupun hardrock. Hanya tiga mata kuliah saja yang mempelajarimengenaigeologiteknikyangmenurut beliau masih kurang bisa diaplikasikan dalam dunia kerja nantinya sehingga harus disiasati dengan cara belajar secara otodidak dengan membaca beberapa literatur.Namuntetapadabeberapahalyangmemang tidak bisa kita pelajari di dunia perkuliahan saat sudah bekerja nanti contohnya Kak Gilang belum aaaaa

mengetahuijikaternyatabidangmitigasidanbidang geologi teknik saling berkaitan karena waktu kuliah mitigasi dahulu yang dipelajari, baru setelah itu geologibeliaumengetahuijikakeduabidangitusaling berkaitan saat sudah bekerja sampai-sampai bisa diibarat

diibaratkansebagaiadapenyakitadaobatnyakarena saking terkaitnya kedua bidang tersebut. Jadi bisa dinyatakanjikapengalamansaatbekerjalebihbanyak memberikan sedangkan saat-saat kuliah kita hanya akan diberikan dasar-dasarnya saja. Untuk penyusaian dari dunia perkuliahan ke dunia kerja sendiri dapat dilakukan dengan cara mengambil pekerjaan di bidang geologi dulu jadi baru nanti tinggal digabungkan dengan hal-hal yang berkaitan dengangeologiteknik.

Dalam dunia kerja geologi teknik itu memiliki peranyangsangatpentinguntukduniakerjadisektor tambangkarenageologiteknikmerupakansalahsatu bagian dari K3 di mana di geologi teknik juga mempelajari mengenai keamanan diri ataupun operasionaltambang darisegipotensibencanayang bisa disebabkan oleh geologi, jadi bahaya-bahaya geologiapasajayangbisaterjadididaerahtambang baik itu tambang di permukaan maupun di tambang underground,kuranglebihharusmemahamistruktur geologi,airtanah,dlljadikitabisataupotensi-potensi b

Photo by LENUSA

bahaya apa saja yang mungkin bisa terjadi lalu bagaimana cara mitigasinya. Kemudian kal infrastruktur misalnya bendungan kita harus bisa memahami kondisi geologinya dahulu seperti strukturnya, kondisi tektonik, lapisan batuannya, potensi batuan apa karena jangan sampai kita membangun bendungan di daerah yang memiliki banyak struktur geologi atau ternyata malah di atas sesar mayor yang aktif nanti bendungannya bisa hancur.

Untuk lingkup pekerjaannya pun lulusan geologitekniktidakhanyabekerjadibidangmitigasi saja namun juga bisa di banyak bidang atau sektor sepertidiadministrasipertambanganmisaldisuatu pertambangan kita memiliki cadangan batu bara 100% geoologi teknik berperan dengan bagaimana mendesain suatu tambang batubara supaya bisa efektifterambilbatubaranyatetapijugaamanjangan sampai bisa ambil 100% batubara tetapi akhirnya mengakibatkan terjadinya bencana longsor atau hancur tambangnya sehingga tidak aman. Peran utamanyabagaimanacaranyasupayabisamengambil batubara sebanyak-banyaknya taetapi tetap aman, yang penting dari segi keamanan oke dan dari segi administrasioke.

Pentingnya peran mitigasi dalam dunia kerja terutama pada bidang pertambangan membuat pemerintah mulai memperhatikan hal ini, terbukti dari semakin banyaknya perusahaan tambang yang mulai aktif dalam berperan menjaga keamanannya melaluigeologitekniknamunterkaitlongsoranpasti selalu ada karena aktivitas pertambangan itu mengganggu

merupakanaktivitasyangmengganggukeseimbangan alam sejak tahun 2018, sehingga ada hal-hal yang awalnya tidak aman dapat diantisipasi dan diubah menjadi aman. Antisipasi dapat dimulai dari analisa jenislerengyangadadidaerahtambang(jikahalyang diantisipasi longsoran). Untuk jenis longsoran atau penyebabnya bisa berbeda-beda, kalau lerengnya terususun dari material tanah maka penyebab longsoran itu air tanah, kalau semisal lerengnya batuan keras maka penyebab longsoran biasanya struktur geologinya, tapi kalau lerenganya batuan lemahmakapenyebabnyakalauenggakairtanahbisa massa batuan ataupun struktur batuannya. Karena penyebab dan jenis longsoran banyak maka orangorang geologi teknik harus memahami tipe-tipe longsorandanmasing-masingpenyebabnyasehingga nanti saat terjadi longsoran bisa mencari Back Analysis-nya untuk mencari tahu penyebab kenapa lerengbisalongsorapakahkarenafaktorinternalatau eksternal. Orang-orang yang bisa melakukan analisis ini bukan hanya orang-orang yang berlatar belakang geologi saja namun bisa juga dari jurusan lain yang memilikidasarmengenai geoscience.

“Intinyayangnamanya geoscienceitubukanhanya darigeologisajanamunbisa darigeofisika,metalurgi, tambang”

Banyak metode geoisika yang digunakan untuk keperluan geologi teknik misalnya metode geolistrik untuk prediksi kondisi air tanah untuk air semua lereng

lereng, lalu mikro seismik untuk memprediksi seberapa rentan suatuareaterhadapsuatugetaran. Mikro seismik itu penting karena kitabisatahupergerakantanahdi area tersebut bagaimana apakah cukupsensitifatautidak.Selainitu ada GPR, seismik untuk refraksi untuk menginterpretasikan kondisibawahpermukaandisuatu lereng, lalu seismik yang digunakan kecepatan rambat untukmendeskripsikankecepatan batuannya. Dan sekarang sedang gencar-gencarnya geoisika untuk masuk ke dalam geologi teknik karena

Photo by LENUSA

karena metode-metodenya banyak yang bisa digunakan dalam geologi teknik. Termasuk juga teknik lingkungan karena bisa untuk perhitungan evaporasi, apakah lereng tersebut akan ditumbuhi vegetasi-vegetasi yang memiliki tingkat evaporasi tinggi karena semisal iya maka evaporasi tersebut bisamembantulerenguntukmengeluarkantekanan air tanah. Intinya dalam geologi teknik masingmasing jurusan ini memiliki porsi masing-masing tidakhanyajurusangeologisaja.

Seperti yang telah diketahui, LENUSA itu merupakan perusahaan yang Kak Gilang dirikan kurang lebih 4 tahun yang lalu. Sebelum beliau mendirikan perusahaan ini, beliau sempat bekerja dibeberapa perusahaan namun pada akhirnya ia memilihuntukkeluardariperusahaantampatbeliau bekerja dan memilih untuk mendirikan perusahaan miliknya. Keluarnya beliau dari perusaahn itu didasari oleh alasan yang cukup simpel yaitu “Sebelumnyasayasudahbekerjaselamakuranglebih 5 – 7 tahun di bawah kepemimpinan orang lain dan ternyata secara psikologi saya kurang bagus dalam menjalankansuatusistemyangsudahada.Ibaratnya sep

seperti dalam fase Quarter Life Depression. Posisinya dalam keadaan bimbang karena sebagus-bagusnya kita saat bekerja ya dapatnya itu-itu saja (dalam masalahkeuangan)namundisisilainkitabisalebih berkembangdanselalumerasaamankarenaadayang menjaminpendapatanCumaterkadangadabeberapa problemdarikitayangkurangcocokdenganbeberapa sistem yang sudah berlaku dari lama. Melalui hal itu saya mencoba untuk lebih menggali potensi diri dan ternyata dari itu didapaktakan jika saya lebih cocok untuk membangun sistem sendiri, bagus dalam membangun

Photo by LENUSA
Photo by LENUSA

membangun perusahaan sendiri, dan bagus dalam menjual jasa, serta bagus dalam menjadi guru. Dan dari situ saya mencoba untuk membangun suatu perusahaan dengan dukungan dari beberapa senior sehinggaberdirilahperusahaanbernamaLENUSA”.

Sudah menjadi hal yang pasti jika suatu perusahaan pasti membutuhkan klien supaya perusahaan tersebut masih bisa tetap berdiri dan bertahanapalagiuntukperusahaanyangmasihbaru dibangun.Klienitumemilikiartiyangsangatpenting bagi keberlangsungan perusahaan ke depannya. Namun Kak Gilang, tidak terlalu memikirkan mengenaihalitudiawal-awalkarenapadaprinsipnya dimanaadaorangyangpenjualpastiakanadayang membelinyadanternyataitubenarsaatperusahaan konsultan beliau sudah berdiri ada beberapa perusahaan yang membutuhkan jasanya. Untuk menarik klien beliau mulai dengan menawarkan harga yang murah dengan kualitas yang bagus dari kualitasyangbagusmakaakantersebardarimulutke m

mulut rekomendasi orang ke orang hingga akhirnya terbangunlahklien-klienyangkuatselainitukamijuga semakin kenal dengan orang-orang yang memiliki beberapa perusahaan tambang sehingga memudahkan kami untuk masuk ke dalam bisnis mereka. Intinya ada suatu kesempatan lalu kesempatanitudiambilsebaikmungkinsehinggabisa menjadipeluangyangbaikuntukkita.

Memegang prinsip tersebut maka Kak Gilang selalu berusaha optimis dan selalu bekerja keras untuk bisa mendapatkan klien yang nantinya bisa menjadi pelanggan tetap di perusahaannya. Kerja keras ini beliau buktikan dengan selalu berusaha melakukan pekerjaan yang ada dengan baik, sesuai dengan keinginan klien, tidak mengulur-ulur waktu pengerjaantugasyangada,danselaluberusahauntuk menyelesaikantugasyangadasebelumtenggatwaktu tiba. Untuk melakukan beberapa pekerjaan tersebut awalnya beliau dibantu oleh beberapa temannya karenabeliaubelummemilikikaryawan.Tetapipada prinsipnya beliau sendirilah yang menjalankan, teman-teman hanya menunggu hasil diskusi. Beberapa hal yang ia lakukan sendiri antara lain seperti tugas untuk mencari klien melakukan negosiasi,melakukankomunikasi,publikasidanlainlain baru nanti saat ada tugas lapangan baru beliau memintabantuandariteman-teman.

Kesulitan dalam bekerja, mendirikan perusahaan, dan menjalaknkan perusahaan pasti selalu ada baik itu perusahaan baru maupun perusahaanlama.KalauKakGilangsendiri,kesulitan yang ia miliki ialah adanya rasa takut karena memengang proyek sendiri karena biasanya kita memegang proyek orang, kalau semisal ada konsekuensi atau resiko-resiko di lapangan kalau bermasalah bukan kita yang tanggung jawab tetapi bosnya lagi yang tanggung jawab. Kalau kemarin sewaktu awal-awal proyek kita harus memikirkan bagaimana cara membawa alat bor ke lapangan, bagaimanacaramempekerjakanteman-temansendiri saat di lapangan kalau ada apa-apa bisa tanggung jawab, bagaimana cara koordinasi teman-teman saat dilapangansemuahalitumenjadipikirankarenabaru pertama kali tetapi saat sudah selesai lapangan kita bisa mengetahui pola-polanya jadi bisa terbiasa sekarang. Dulu awal-awal lapangan ada beberapa masalahsepertisaatalat-alatrusakjadiharusdibawa kebengkeldandiperbaikiselama2jamsetelahselesai

Photo by LENUSA

barusadarkalautidakadamobildansaatitubenarbenar membuat pusing. Padahal sebenarnya bisa di atasi dengan mudah dengan mencari orang yang mempunyai mobil lalu disewa untuk membawa alat kebengkeldansetelahselesaibisadiantarkanpulang. Tetapi sekarang sudah terbiasa untuk menghadapi hal-halyangtidakterdugadilapangan.

Dalam pengerjaan suatu proyek pastinya ada tenggat waktu, untuk tenggat waktunya biasanya klien yang menentukan dan mereka selalu meminta untuk secepat mungkin selesai. Dilihat dari pengalamanperusahaannyadalammenerimaproyek, waktu paling cepat yang pernah beliau terima ialah mam

memegang bendungan juga ada serta jembatan timbang. Kalau mitigasi pasti semua proyek memerlukan mitigasi yang prosesnya relatif sama perbedaanhanyadiobjekatausubjeknyasaja.

Hingga saat ini karyawan yang bekerja di perusahaanLENUSAberjumlahkurangdari10orang. Hal ini dikarenakan perusahaan ini berprinsip konsultanjadimencarikaryawanyang freelance atau karyawan lepas. Jadi kalau semisal lagi tidak ada pekerjaan tapi pengin bekerja dan proyek yang ada sesuai dengan bidangnya maka kita bisa memakai mereka,kuranglebihsepertiitucarakerjakonsultan. Dan latar belakang karyawannya juga berasal dari berb

sewaktu mendapat klien yang hanya nemberikan hasil saja jadi proyek yang memegang bukan beliau dan timnya (lapangan yang melakukan orang lain) tetapi inishingnya kita yang memegang seperti laporan dan analisa dan estimasi waktunya hanya 2 minggu sampai 1 bulan. Tetapi kalau ada kegiatan lapangandanlain-lainminimalmemerlukanwaktu3 bulan.

Perusahaan LENUSA sendiri selain bergerak dibidangmitigasijugabergerakdibidanglainseperti contohnya jika di tambang ada yang mengerjakan desain buka tambang, desian bukaan dan kekuatan tambang bawah tanah, Back Analysis, terus untuk mem

berbagaijurusansepertigeologi,tambang,geoisika, lingkungan, bahkan teknik sipi juga ada. Dari pernyataan tersebut bisa dikatakan jika yang namanya mitigasi itu merupakan ilmu yang cukup umum dan bisa diterapkan di berbagai situasi dan kondisi jadi bukan hanya orang-orang yang berasal darigeologitekniksajatapibisadarimanasajaapalagi secara umum untuk mitigasi proses-prosesnya sama saja, jadi awalnya kita cari dulu penyebabnya apa, penyakitnya apa dan cara mengibatinya bagaimana saja, apa saja yang kemungkinan terjadi, resikoresikonya apa saja, dan bagaimana cara menanggulangiresikotersebut.

Photo by LENUSA

Terdapat beberapa pertanyaan yang kami tanyakan kepada Kak Gilang pada saat wawancara dahulu seperti semisal di daerah proyek mitigasi di tambang, bagaimana cara mengatasi dari pihak LENUSA nya ya Kak?

Kalau semisal longsoran sudah terjadi di luar pengawasan kami kita pasti interpretasi dahulu penyebabnyaapanantisetelahitukeluarlahcara-cara menanggulanginya. Contoh ada longsoran yang seteah di mitigasi jenisnya ialah low atau aliran, sedangkan tipe ini biasanya terjadi pada material tanah yang punya patikel kecil yang didominasi lempung yang belum terkompaksi dengan baik lalu material ini mengalami dorongan seperti lasher dimanadoronganiniberasal dariairtanah darisitu kitabisamengetahuijikalongsoranterjadikarenaair tanah sehingga ke depannya kita bisa melakukan beberapa cara untuk mengurangi tekanan air tanah seperti pembuatan subdrainase/ melakukan pemompaan air tanah supaya air tanahnya berkurang/ dengan memberikan penahan-penahan di kaki lerengan dan dari sisi mitigasinya kita bisa memperkirakan apakah daerah tersebut bisa terjadi hal yang sama lagi, bagaimana resikonya apakah konsekuensinya kecil/sedang/menengah nanti baru diputuskan apa area ini maish bisa digunakan atau harusditinggalkan.Kalausemisalmitigasimasihbisa dilakukandenganbaikmakabisadigunakanlagiarea initetapijikamitigasinyatidakbisadilakukandengan baikmakaareainiharusditinggalkan.

Bisa tidak jika prediksi yang dibuat akan menjadi dikemudian salah harinya?

Sangat bisa karena kita berhadapan dengan keadaanalamyangtidakbisadiprediksidenganbaik sepenuhnya. Apalagi reduksi terhadap tanah atau batuan pasti akan selalu terjadi dan kondisi alam makin lama akan semakin berkurang kalau bicara melalui konsep waktu manusia tetapi jika secara konsepwaktugeologitentunyayangnamanyatanah akan mengalami kompaksi, sedimentasi sehingga menjadibatuandanmenjadikuat.Tetapijikadilihat dari

dari konsep waktu manusia pasti akan terjadi pelapukandanlain-lain.

Kalau semisal terjadi bencana yang sama apakah tindakan mitigasi yang dilakukan tetap sama atau ada beberapa perbedaan?

Tentunya ada beberapa perbedaan, akan dievaluasi dari awal apakah penyebabnya sama atau tidak kita lihat kesalahan-kesalahan yang terjadi di bagian mana. Yang terpenting jika kita bermain dengan analisis resiko maka hal yang dilihat yaitu kemungkinanterjadidikalidengankonsekuensiyang terjadi nanti hasilnya bisa dilihat apakah konsekuensinyarendah,sedang,dantinggiuntukbisa mengambiltindakanyangselanjutnya.

Metode apa yang biasanya digunakan dalam mitigasi?

Banyak tergantung dari penyebabnya misal gara-gara jatuhan batuan maka mitigasinya bisa denganmelandaikanlerengsupayabatuanyangjatuh tidaklangsungjatuhbebaskebawahtetapimasihada rolling-nya.Sudutpandangdarigeologiteknikdilihat dari kestabilan mengapa longsor banyak terjadi di daerahtambang?Karenakalaudidaerahtambangada 2 penyebab yaitu saat kita membuka lahan jadi dari awalnya batuan tersebut belum pernah terkena matahari, hujan, udara tiba-tiba kita gali akhirnya terbukalah ereng tersebut dan akan terkena sinar matahari, hujan, dan udara sehingga yang awalnya tidak lapuk akan menjadi lapuk. Yang kedua karena adanya rekahan. Proses penggalian pasti akan memakan banyak kegiatan mulai dari penggalian hingga peledakan nah jika eledakan dilakukan di daerahyangmemilikibatuanyangresistenmakaakan terjadi retakan-retakn di batuan tersebut sehingga blokbatuanbisamengalamilongsoran.

Salah satu analisa yang digunakan dalam mitigasi itu kan Daily Inspection, apakah Daily Inspection ini dilakukan setiap hari dengan jadwal yang tertulis jam-jamnya?

Untuk jadwal tertulisnya tidak ada yang penting harus setiap hari. Bisa pagi siang atau sore. Karena pada prinsipnya kita harus melihat perkembangansetiapharitidakmasalahpagi,siang, atausorenya.Kalaupengecekanmelaluialatmungkin iyadilihatperjamnya.

Apakah ada beberapa titik yang lebih diwaspadai pada daerah tambang karena menjadi daerah yang rawan?

Kalaudidaerahtambangbatubarayangharus diwaspadai itu ada di area low wall karena arah kemiringanlerengnyasamadenganarahkemiringan lapisan batuannya. Kalau di area timbunan hal yang patut diwaspadai ialah pondasi tanahnya jangan sampai pondasi itu tidak kuat untuk menahan timbunannya sehingga dapat terjadi longsoran. Jadi memang benar ada beberapa titik yang patut untuk diwaspadai.

SelamaprosesberdirinyaperusahaanLENUSA

KakGilangpernahmerasainginmenyerahdansalah satu hal yang membuat beliau ingin menyerah ialah masalahperputarandanaseperticontohnyaduluada beberapaklienyangmembayarnyatidaktepatwaktu jadimenggangguperputarandana.Namunbeberapa kendala tersebut tidak lantas membuat Kak Gilang mengikuti keinginannya untuk menyerah, beliau mengganggapkeinginannyauntukmenyerahituakan membuatnya menyesal di lain hari maka ia harus melawanrasaitudanberusahauntukselaluberjuang apapunyangterjadi.

DarikisahKakGilangkitabisamenyimpulkan jika kita akan tetap bisa menjadi orang sukses meskipun kita berbeda dengan orang lain. Hal ini dibuktikan dari cara Kak Gilang yang berani mengambil jalan yang berbeda dengan temantemannya. Memilih jurusan yang anti mainstream, berani keluar dari zona nyaman (keluar dari pekerjaan), berani mengambil resiko dan melawan rasatakut(selamaawal-awalberdirinyaperusahaan), hingga akhirnya semua perjuangan Kak Gilang berbuah manis. Kini beliau sudah bisa menjadi pemimpin di perusahaannya sendiri yang sesuai dengan yang beliau inginkan. Kini perusahaan yang didirikan Kak Gilang mulai dicari-cari oleh perusahaan tambang karena jasanya yang dianggap memudahkan perusahaan mereka terutama bagi keselamatan para pekerjanya. Bahkan dapat dikatakanjikaperusahaanKakGilanginimerupakan Lenterauntukperusahaanmerekakarenaperusahaan Kak Gilang memberikan solusi ditengah gelapnya kedalaman1.700dibawahpermukaanbumi.

Photo by LENUSA

SatrioEsti Hapsoro

KecintaanTerhadapGeologidanPengalamanIndustriBatubara

SatrioEstiHapsoroataulebihdikenalSatrio atauMangundilahirkandiSleman,6Maret 1990.Beliaumerupakanseorang geologist di industri tambang batubara. Beliau mengenal keilmuangeologipadasaatmenempuhpendidikandi STM Pembangunan Yogyakarta jurusan Geologi Pertambangan tahun 2005-2009 serta pendidikan sarjana di Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta tahun2010-2014.Padasaatini,narasumberbekerja diPT.ArutminIndonesiasebagai geologist.Beberapa penghargaan yang diraih narasumber selama berkarir sebagai geologist antara lain adalah Best Paper and Poster in Joint Convention Balikpapan2015 HAGI-IAGI-IAFMI-IATMIOctober2015 denganjudul paper yaitu Tectonic Event Trailing Based on Fragments of Waturanda Formation, Wadasmalang, Karangsambung, Central Java. Lalu, memenangkan best poster TPT XXVIII PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) pada tahun 2019 dengan judul“Geological Mapping and Provenance Analysis:

Satrio Esti Hapsoro, S. T. PT. Arutmin Indonesia

Editor

Apri Untung Hertanto

Ritusia Angin Kalikasih

Ikbar Aulia Zamany

Desainer

Idham Abdul Ghani

As The Key to Identity Distribution of Mud Diapir and Its Implication on Coal Reserve in PT. Arutmin Indonesia Site Senakin.

Sebelum memasuki dunia perkuliahan beliau bekerja di salah satu perusahaan tambang di Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan dan Kepulauan BanggaiSula, Maluku Utara. Pada saat menempuh bangku perkuliahan,beliaumengisiliburansemesterdengan bekerja sebagai freelance geologist di beberapa area seperti Bangka Belitung, Solok Sumatra Barat dan beberapa daerah lain di Indonesia. Bekerja sebagai freelance geologist dilakukan narasumber untuk mencaritambahanbiayakuliahpadasaatitu.Kegiatan pada saat menempuh kuliah di Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta dijalani narasumber dengan enjoy,haliniditunjukkanbeliaupadasaatmenjawab pertanyaanmengenaimatakuliahataupraktikumapa yang memberatkan pada masa perkuliahan. Beliau menjawabdengansedikittertawa.

“Sebenarnya

tidak ada praktikum atau mata kuliah yang memberatkan, jalani saja prosesnya biarkan nanti menjadi pengalaman dan cerita tersendiri”.

Data pemetaan yang diambil narasumber digunakan untuk analisis karakteristik sesar secara kinematik melalui metode balancing cross-section dan dimodelkan dengan menggunakan sandbox sebagai pengujianmodelstrukturpadaskripsinya.Padasaat itu pengujian model struktur dengan menggunakan sandbox di tema skripsi sangat jarang dan hampir belum ada yang melakukan di Teknik Geologi UPN“Veteran”Yogyakarta.Beliaudengansahabatnya yang juga saat ini menjadi staf pengajar di Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta yaitu Mas Gazali mengambil uji model menggunakan sandbox pada skripsinya. Saat menjelaskan beliau bercerita, “Mas Gazali pada saat itu menguji sandbox dengn mekanisme strike-slip,sedangkansayadimekanisme thrust-fault. Saat ditanyakan mengapa memilih tema skripsi yang rumit? jawabannya adalah “Saya ingin skripsi saya menjadi suatu outstanding moment saat menjadimahasiswa”.

Selepas menyelesaikan masa studi di Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta, narasumber bekerja sebagai geologist diawali dengan mengikuti proyekdosensampaidengansaatinisebagai geologist

Photo by Satrio Esti Hapsoro

di PT Arutmin Indonesia. Beliau bercerita pada saat lulusmerupakan“hard times”bagipara geologist yang barusajaluluskuliahpadasaatitu.Duniaenergiyang lesu pada saat itu membuat lowongan pekerjaan untukpara geologist sangatlangka.Padakesempatan ini juga narasumber berpesan kepada adik-adik di Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta untuk mengambilsetiapkesempatankerjayangadadahulu dan setelah berjalannya waktu bisa mencari kesempatanlainyangdatang.

Pertanyaan mengenai bidang energi juga ditanyakan pada saat wawancara. Menurut opini narasumber, sumber daya seperti bahan bakar fosil yan

yang dipakai di Indonesia sekarang beberapa tahun mendatang pasti akan habis dan akan berganti menjadi energi baru terbarukan. Pada satu dekade terakhir kegiatan eksplorasi yang berkaitan dengan energi konvensional secara perlahan sudah mulai dikonversi ke arah energi baru terbarukan ataupun juga peningkatan nilai mutu di bidang mineral dan batubara. Hal tersebut sangat gencar dilakukan oleh pemerintah pada saat ini, sehingga menurut narasumber penting bagi geologist di masa sekarang terutama bagi yang masih berada di bangku kuliah untuksudahmemetakandanmembacadinamikayang

Photo by Satrio Esti Hapsoro
Photo by Satrio Esti Hapsoro

terjadi pada saat ini. Ketika tiba saatnya lulus, para geologist bisalangsungberadaptasidengantuntutan yang harus dimiliki oleh geologist pada masa sekarang, utamanya di bidang energi, sistem informasimaupunIoT.

Berbicaramengenaibencanaalamyangterjadi diIndonesia,menurutnarasumbersudahselayaknya bagi ahli kebumian untuk ikut andil dalam mensosialisakan masalah mitigasi bencana kepada masyarakat umum. Karena dari berbagai bencana alam yang terjadi seperti gunung meletus, tanah longsor maupun banjir selalu mempunyai sisi keilmuanyangapabiladijelaskandenganpendekatan kebumianterutamailmugeologimenjadisangatlogis danbisaditerimaolehmasyarakatumum.

“Adab dahulu baru ilmu, jadilah yang terbaik dalam setiap hal sehingga Insya Allah hal baik akan datang padamu serta perbanyaklah relasi”

- Satrio Esti Hapsoro

Sebagai penutup, narasumber memberikan sedikitsaranuntukmahasiswageologiyangnantinya akan menjadi seorang geologist. Beliau menekankan agar di masa sekarang para mahasiswa harus sudah mulai bisa membaca kondisi ke depan serta adaptif terhadapsegalaperubahan.Kuasaipengetahuandan ilmuseluasmungkin,tidakterbataspadailmugeologi pada khususnya akan tetapi juga hal baru yang bisa membuatdanmembuka opportunity baruuntukpara geologist dimasamendatang.

Photo by Satrio Esti Hapsoro
Photo by
Satrio Esti Hapsoro

Dicky Harishidayat merupakan seorang geologist yang memiliki pengalaman kurang lebih 10 tahun di Industri Migas. Pendidikan menengahdiselesaikandiKotaBekasitepatnyadiSMANegeri2Kota Bekasi(1999–2002),kemudianpendidikansarjanaditempuhdiTeknikGeologiUPN “Veteran” Yogyakarta (2002 – 2006). Selama berkuliah di Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta, narasumber aktif dalam organisasi yaitu tergabung dalam AAPG UPN-SC di divisi Science, di himpunan menjabat Ketua Bidang II HMTG “Pangea”, serta menjadi Asisten Laboratorium Sedimentologi. Menurutnya, pengalamanberorganisasisangatpentingapalagisaatmemasukiduniakerja.Aktif berorganisasimenjadikanseseorangmemilikietoskerjadanmembentukmentalitas. Selain itu, saat bekerja diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik untuk menyampaikanhasilpekerjaankepadaatasandanhaltersebutdapatdilatihdengan aktif berorganisasi. Keaktifan berorganisasi itupula yang salah satunya membuat UPN “Veteran” Yogyakarta memberikan penghargaan mahasiswa Teknik Geologi terbaiktahun2006(“KaryaCendekia” award)kepadanarasumber.

Selepas lulus dari Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta, narasumber bekerja di industri migas yaitu TOTAL E & P Indonesie sebagai Development Geologist and Geomodeler (2007 – 2010) dan Azzurri Energy Ltd. sebagai Geologist and Geomodeler (2007 – 2010) dan Azzuri Energy Ltd. sebagai Exploration Geologist (20102012). Kemudian dikarenakan merasa jenuh dan ingin mencoba hal baru di luar bidang keahlian mendasari narasumber untuk melanjutkan studi di Norges Teknisk Naturvitenskapelige Universitet (NTNU), Trondheim, norwe

Photo by Dicky Harishidayat

Dr. Dicky Harishidayat B. Eng., M. Sc. Department of Geoscience and Petroleum - Norges Teknisk Naturvitenskapelige Universitet

Editor

Apri Untung Hertanto

Afrian Tri Atmaja

Alisca Nur Malinda

Desainer

Idham Abdul Ghani

Norwegiayaitu Master of Science (MSc)dibidang Petroleum Geosciences (2012 –2015)denganbeasiswaSEAPEXdan Doctor of Philosophy (PhD)dibidang Seismic Sedimentology and Stratigraphy (2016 – 2020) dengan beasiswa NTNU. Dipilihnya NTNU, Norwegia untuk melanjutkan studi dikarenakan kampustersebutungguldalambidangilmugeoisikanyasertatelahbanyak profesoryangmelakukanrisetdibidanginterpretasiseismiksehinggadirasa tepatbaginarasumberuntukmelanjutkanjenjangstudinyadiNTNU.

Selama menempuh studi di Norwegia banyak perbedaan yang dirasakannarasumberjikadibandingkandenganIndonesia,khususnyadalam sistem pembelajaran yaitu hubungan antara dosen dengan mahasiswa sangatlah dekat di Norwegia, tidak ada jarak di antara keduanya sehingga dalam proses perkuliahan terasa lebih nyaman. Kemudian adanya proses internasionalisasi, dimana mahasiswa dari berbagai negara berkumpul menjadi satu sehingga pola pikir dan cara belajar mahasiswa menjadi berkembang.Selainmeng-gratiskanbiayakuliah,Norwegiajugamemberikan kemudahanakseskepublikasisertadata-datagunakeperluanrisetdanstudi. k

Kemudian riset yang dilakukan di Norwegia rata-rata berbasis industri sehingga mahasiswa dapat mengetahui denganjelas output yangdihasilkandapatditerapkanpadabidangindustrisebagaiapadanmembuathubungan antara industri dan kampus menjadi lebih erat. Serta yang terakhir sistem presensi tidak dipermasalahkan dan mahasiswatetapdiperbolehkanmengikutiujian(self-responsibility).

Salahsatufokusstudidarinarasumberyaitugeomorfologibawahlaut.Halitudipilihkarenaluaslautandi bumi

bumilebihbesardaridaratan,namununtuk penelitianya masih sedikit sehingga narasumber tertarik untuk meneliti lebih lanjut guna mengoptimalkan potensipotensi khususnya dalam hal penemuan cadangan minyak & gas yang baru, dimana reservoir laut dalam pada umumnya masih jarangdiminatiorang.Selainitu,penelitian geomorfologi bawah laut juga berguna untuk mitigasi bencana geologi seperti longsorbawahlautyangbisamenyebabkan tsunami.

Sebagai seorang ahli geologi sekaligus geoisika yang berpengalaman dalam bidang energi khususnya migas menjadikan narasumber memiliki banyak pandangan mengenai isu terkini mengenai renewable energy. Menurutnya, pengaruh kebijakan mengenai renewable energy terbagimenjadidua,yaitusecara frame time dansecara geographycal area.Secara frame time yaitu jangka pendek (5 - 10 tahun) belum bisa didapatkan perubahan secara drastis karena kurangnya peralatan pendukung dan barudapat dirasakan perubahannya dalam jangka panjang. Sedangkan secara geographycal area, pengaruhkebijakan renewable energy hanya dapat berkembang di wilayah Eropa, sedangkanwilayahlain seperti Middle East akan susah untuk mengembangkan renewable energy karenaenergifosilmasih m

Photo by
Photo by Dicky Harishidayat

melimpah. namun kedepannya tidak menutup kemungkinan bahwa renewable energy ini akan menjadi tulang punggung energi dunia mengingat akan ketersediaannya yang terus menerus di muka bumi,dansalahsatusumbernyaadalahenergibawah lautyangjugamenjadifokuspenelitiannarasumber.

Melihat kondisi Indonesia sekarang, migas lebih banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Bahkan oleh pemerintah Indonesia diberikansubsidiminyakdanpembeliankendaraan berbahan bakar fosil lebih dipermudah, sebagai contohberkembangpesatnyaLCGC(Low Cost Green Car) dikarenakan dimudahkannya dalam pembelian oleh pemerintah. Sehingga dapat disimpulkan renewable energy di Indonesia mungkin bisa berkembang tapi dalam jangka waktu yang lama dikarenakanmasihbergantungterhadapenergifosil serta belum adanya kebijakan yang dibuat pemerintah untuk meningkatkan produksi dan penggunaan renewable energy secaramasal.

“Jangan

berhenti untuk bekerja keras, jangan menyerah saat menghadapi kendala - Don’t crack under pressure- dan jangan lupa doa dari orang tua”

-Dicky Harishidayat

Photo by Dicky Harishidayat

Purnaning Tuwuh Triwigati atau sering dipanggil Tuwuh. Wanita asal Semarang, Jawa Tengah ini menyelesaikanpendidikanmenengahnyadiSMAN4 Kota Semarang (2012-2014) dan melanjutkan pendidikan sarjana di Teknik Geologi Universitas Diponegoro. Saat ini narasumber menempuh pendidikanlanjutdiGwangjuInstituteofScienceand Technology (GIST), Korea Selatan masih di bidang yang sama namun dengan sudut pandang ilmu earthscience yang berbeda. Awalnya narasumber bercita-citamenjadidokterspesialisanak.Kemudian setelah masuk SMA, narasumber mulai tertarik di bidang perminyakan dari suatu bimbingan belajar. Akantetapirestuorangtuayangakhirnyamembawa narasumber untuk berada di Teknik Geologi UniversitasDiponegoro.

NarasumbermenempuhpendidikanS1Teknik Geologi selama 4 tahun dari tahun 2014-2018. Saat menempuh studinya sekarang yang narasumber pelajari bukan lagi tentang bebatuan, deskripsi singkapan dan sebagainya tetapi lebih menekankan kepada earthscience lebihluasdarisisilingkungannya, misalnya bagaimana caranya agar bumi tetap layak ditinggali.

Alasan memasuki dunia earthscience, narasumber sering sekali membaca di perpustakaan mengenai National Geographic, dari hal tersebut narasumber bercita-cita dan memikirkan goals-nya untuk bekerja di sektor yang seperti apa. Setelah mendapatkankesempatanmelanjutkanstudidiKorea Selatan, narasumber tertarik dengan environment, yangmenekankankonsepeksplorasidaneksploitasi.

Purnaning Tuwuh Triwigati, S. T.

Research Assistant for Carbon and Energy System Laboratory Gwangju Institute of Science and Technology, South Korea

Editor

Hanafiah Hamid Getsimany Christmas

Desainer Khanaya Z

EarthScience

NegaraKoreaSelatan tidakadaatausangat sedikitsekaliminyak, batubara,ataubarang untukdieksplorasi tetapisejauhiniuntuk pemenuhanenergidi sanamengandalkan darioilandgasyang diimpor.

Narasumber memiliki pengalaman sebagai research assistant for carbon and energy system laboratory yang merupakanlaboratoriumyangdipilihnyauntukrisetketika melanjutkanstudidiKoreaSelatan.

Korea Selatan dan Indonesia memiliki perbandingan yang cukup jauh di bidang sumber daya alam. Renewable Energy di Korea Selatan termasuk pesat, bagian atap bangunan-bangunanterdapatpanelsurya.Untuklingkungan di Korea Selatan, secara nature tidak memiliki REE (Rare Earth Element).Merekamencobaekstraksiataurecoverdari yangadamisallimbahdanindustrikemudiandiekstrakREEnya. Korea Selatan juga tidak banyak tambang batubara sehingga perlu mengimpor batubara. Akan tetapi karena keterbatasanitu,lingkungannyamenjadibersihdanbagus.

Menurut narasumber, geologi dan lingkungan tidak bisa dipisahkan karena ketika melakukan eksplorasi atau eksploitasipastiterdapatefeksampingnyayaitulingkungan. Misalnya melakukan penambangan, pasti berefek pada kerusakan lingkungan. Maka dari itu peran dari geologi lingkungan ini tentang reklamasi dll. Dari segi earthscince, menurut narasumber geologi lingkungan membutuhkan ilmu yang lebih kompleks. Perlu adanya yang memahami kimia,atmosferik,isika.

Photo by Purnaning Tuwuh T

Di masa depan geoscience sangat dibutuhkan dibidangtertentuantaralain:

1. Ensuring access to clean and suistanable water supplies

Kita sebagai geoscientist akan dibutuhkan untukmencarisuplaiairyangbersihdan sustainable (jangkapanjangatautidakhabisdisaatitujuga)

2. Sourcing and extracting critical minerals needed for greens technologist like solar and win power

Geoscience ke depannya harus memikirkan aspeklingkungannyajuga.Dimisalkandengan green technologies,bukanlagimemikirkantentangdampak buruk tetapi memikirkan mineral-mineral seperti uranium, yang bisa dimanfaatkan untuk nuklir dan REE dan sebagainya untuk kepentingan industri sehingga geoscientist harus memiliki mindset ke lingkungan. Apapun yang dilakukan, harus berdasarkanlingkungan.

3. Understanding the subsurface to harness geothermal energy renewable save infrastructure development and carbon capture and storage technologist.

Geothermal sebagai salah satu clean energy membutuhkan ahli geologi. Keterkaitannya dengan lingkungan karena geothermal merupakan low emission Save infrastructure maksudnyageologitata lingkungan, bagaimana caranya meyakinkan bahwa infrastrukturituamansecarageologiteknikmaupun lingkungan. Carbon capture and storage technologist adalah hal yang narasumber lakukan yang juga merupakan salah satu geocience for the future. Hal tersebutlah yang menjadi alasan mengapa narasumber tertarik di topik ini atau riset yang sekarang dilakukan karena berguna untuk masa depan.

4. Mitigating climate changes and inuencing environmental polluting to understanding past climate modelling potential future outcomes and understanding climate impact on environtment left and natural hazard.

Kaitannya ke mitigasi climate changes dan mitigasibencana. Geoscince is not geologist. Geologist is part of geoscince. Planetary juga termasuk, geoisika, seismologibahkan sand pollution, contaminated land, environmental geochemistry,dll.

Sebagai penutup, narasumber memberikan pesan kepada para generasi muda geoscience bahwa seluas apa geoscience tergantung seberapa jauh kamu mencari tahu, seberapa banyak kamu membaca, dan dari banyaknya pilihan geoscience temukan 1 yang disukai dan meupakan passion kamu.

Photo by Purnaning Tuwuh T

Pilihlahyangbenarbenarbermanfaat untukorangbanyak danuntukbumiini.

Photo by
Purnaning Tuwuh T
Photo by
Purnaning Tuwuh T
Photo by Purnaning Tuwuh T

Tentang Narasumber

Dr. Eko Teguh Paripurno, M. T., Direktur Pusat Penelitian Penanggulangan Bencana Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, menerima Penghargaan Pengurangan Bencana Sasakawa Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa pada tanggal 16 Juni 2009, sebagai pengakuan atas kontribusinyayangluarbiasaterhadappengurangan risikobencana.

EkoTeguhadalahwargaasliUPNYogyakartadi instansiyangialayani.IajugadikenalsebagaiPakET. Lahir di Malang pada tanggal 3 Juni 1962. Setelah tamat SMA di Trenggalek, Jawa Timur, Eko Teguh melanjutkan studi sebagai anggota senior Jurusan geol

Pendahuluan

G.Merapi(2.986mdpl)terletakdiperbatasan empat wilayah di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Sleman, Provinsi DIY dan Kabupaten Magelang,KabupatenBoyolalidanKabupatenKlaten. Provinsi Jawa Tengah. Lokasi geograisnya adalah 7° 32'30"BujurTimurdan110°26'30"Lintang.Menurut lingkungan tektoniknya, gunung ini terletak di zona subduksi, dan lempeng Indo-Australia menunjam di bawahlempengEurasiayangmengendalikangunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. GunungMerapimunculdibagianselatanpegunungan vulkanik Jawa Tengah dari utara ke selatan, yaitu Ungaran-Telomoyo-Merbabu-Merapi, dan searah N165E. Garis ini merupakan patahan yang berkaitan dengan rekahan yang disebabkan oleh aktivitas tektoniasdf

Geologi UPN: "Yogyakarta hingga meraih gelar sarjananyapadatahun1978.

Padatahun1998berhasilmenyelesaikangelar magister teknik geologi di ITB Bandung, dan pada tahun 2009 memperoleh gelar PhD dari Universitas Pajajaran. Kini, Eko Teguh dipercaya sebagai ketua “senior”BalaiPenelitiandanPengabdianMasyarakat (LPPM) Puslitbang Penanggulangan Bencana UPN Yogyakarta.

Kecintaan Eko Teguh terhadap bencana, terutama yang berkaitan dengan bencana vulkanik, membuatnya dijuluki sebagai "pemburu" bencana alam.Olehkarenaitu,sayamengucapkanterimakasih kepada Eko Teguh, yang pernah menjabat sebagai konsultanperumusUndang-UndangPenanggulangan Bencana DPR dari Januari 2005 hingga Juni 2007, ketika dedikasinya yang tulus mendapat pengakuan internasional.

tektoniksebelumaktivitasvulkanikdiJawaTengah.. Aktivitas vulkanik ini bergeser dari utara ke selatan, dimanaGunungMerapimerupakanyangtermuda.

Secara garis besar sejarah geologi Gunung Merapiterbagimenjadiempatperiode,yaitusebelum GunungMerapi,GunungMerapilama,GunungMerapi muda, dan Gunung Merapi baru. Periode pertama adalahPraMerapi,yangdimulai700.000tahunyang lalu, dan saat ini meninggalkan jejak Gunung Bibi (2025mdpl)dilerengtimurlautMerapi.LavaGunung Bibi adalah andesit basaltik. Periode kedua adalah periode Merapi Lama, meninggalkan perbukitan Turgo dan Plawangan yang berumur antara 60.000 dan 8.000 tahun. Saat ini kedua bukit tersebut mendominasi bentuk lereng selatan Gunung Merapi. Pada periode ketiga, aktivitas Merapi Muda antara 8.000hingga2.000tahunlalu.Saatini,beberapalahar a

Dr. Eko Teguh Paripurno, M. T.

Direktur Pusat Penelitian Penanggulangan Bencana

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Editor

Arrini Syahidah

Muhammad Muslim Syaban

Nabilla Winalisa

Desainer Wihdah Syamsiyah Q

lahar Andes meleleh dan membentuk perbukitan Batulawang dan Gajahmungkur, yang kini terlihat di lereng utara Gunung Merapi dan meninggalkan kawah Pasar Bubrah. Tahap keempat dari aktivitas Merapi sekarang disebut Merapi Baru, dan kerucut Puncak Merapi (sekarang disebut Gunung Anyar) terbentukdibekaskawahPasarBubrahsekitar2000 tahunyanglalu.

StudistratigrafidangeokimiaG. Merapi(SupriyatiD.A,1999) menunjukkanbahwa2letusanbesar

Letusanbesartersebutakandapatberulangdimasa yang akan datang menurut Newhall dan Bronto (1995). Supriyati, D. A (1999) membagi sejarah letusanG.Merapimenjadi2periodayaituperiodaPre1800 A.D (lebih tua 2900 tahun BP - 1800 A.D) dan periodaPost-1800A.D(1800-1996A.D)berdasarkan perubahan tipe letusan dalam sekuen stratigrai endapan. Perioda Pre-1800 AD sebagai produk dari kondisi vent yang tertutup dan meghasilkan letusan eksplosif tipe sub plinian, plinian dan vulkanian, sedang perioda Post-1800 A.D sebagai produk dari kondisiventyangterbukadanmenghasilkanletusan eksplosif tipe vulkanian (kecil - sedang) akibat dari longsornyakubah.

FrekuensiterjadinyaletusanG.Merapisangat signiikan, pada periode 3000 - 250 tahun yang lalu tercatatkuranglebih33letusandenganskalaletusan kecilsampaibesar.Letusandenganskalabesar(VEI 4)terjadiantara150-500tahun,letusandenganskala VEI3terjadisetiap30tahundanletusankecilterjadi antara 2 - 7 tahun. Letusan yang di trigger oleh longsornyakubahlavamerupakankarakteristikdari aktivitasMerapipadaPost-1800A.D,mempunyaiVEI 1-3 (Newhall dan Voight,1997). Letusan VEI 3 dijumpaipadaletusan1930dan1961.

Sejarah Letusan

SejarahletusanG.Merapisecaratertulismulai tercatat sejak awal masa kolonial Belanda sekitar abadke-17.Letusansebelumnyatidaktercatatsecara jelas. Sedangkan letusan-letusan besar yang terjadi pada masa sebelum periode Merapi baru, hanya didasarkan pada penentuan waktu relatif. Secara umum,letusanG.Merapidapatdirangkumsbb:-Pada periode 3000 - 250 tahun yang lalu tercatat lebih kurang 33 kali letusan, dimana 7 diantaranya merupakan letusan besar. Dari data tersebut menunjukkan bahwa letusan besar terjadi sekali dalam150-500tahun(Andreastutidkk,2000).-Pada periode Merapi baru telah terjadi beberapa kali letusan besar yaitu abad ke-19 (tahun 1768, 1822, 1849,1872)danabadke-20yaitu1930-1931.Erupsi abadke-19jauhlebihbesardariletusanabadke-20, dimana awan panas mencapai 20 km dari puncak. Kemungkinanletusanbesarterjadisekalidalam100 tahun (Newhall, 2000).- Aktivitas Merapi pada abad ke-20terjadiminimal28kaliletusan,dimanaletusan terbesarterjadipadatahun1931.Sudah¾abadtidak terjadiletusanbesar.

Berdasarkan data yang tercatat sejak tahun 1600-an, G. Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-ratasekalimeletusdalam4tahun.Masaistirahat berkisar antara 1-18 tahun, artinya masa istirahat terpanjang yang pernah tercatat andalah 18 tahun. Secara umum, letusan Merapi pada abad ke-18 dan abab ke-19 masa istirahatnya relatif lebih panjang, sedangkanindeksletusannyalebihbesar.Akantetapi s

tidak bisa disimpulkan bahwa masa istirahat yang panjang,menentukanletusanyangakandatangrelatif besar. Karena berdasarkan fakta, bahwa beberapa letusan besar, masa istirahatnya pendek. Atau sebaliknya pada saat mengalami istirahat panjang, letusan berikutnya ternyata kecil. Ada kemungkinan jugabahwaperiodepanjangletusanpadaabadke-18 danabadke-19disebabkanbanyakletusankecilyang tidaktercatatdenganbaik,karenakondisisaatitu.Jadi besar kecilnya letusan lebih tergantung pada sifat kimiamagmadansifatisikamagma.Diskripsisingkat letusanG.Merapiyangtercatatdisajikanpadagambar di bawah ini. Gambar tersebut menunjukkan graik statistikletusanG.Merapisejakabadke-18.Padaabad ke-18 dan ke-19, letusan G. Merapi umumnya relatif besardibandingletusanpadaabadke-20,sedangkan masaistirahatnyalebihpanjang.

G. Merapi berbentuk kerucut vulkanik, dan magma basal andesitnya tersusun dari silikon dioksida (SiO2) dengan kandungan 52-56%. Ciri morfologipuncakadalahkawahberbentuktapalkuda tempattumbuhnyakubahlava.

Letusan Gunung Merapi ditandai dengan keluarnyamagmakepermukaan,membentukkubah lava di tengah kawah aktif di dekat puncak gunung. Munculnya lahar baru biasanya diiringi dengan hancurnya lahar lama, sehingga menghalangi aliran dan menyebabkan terjadinya longsoran lahar. Lava baru yang mencapai permukaan membentuk kubah yang bisa menjadi lebih besar. Pertumbuhan kubah lavaberbandinglurusdenganlajualiranmagmayang bervariasi ratusan ribu meter kubik setiap hari. Kubahlavayangtumbuhdanmengembangdidalam kawah bisa menimbulkan ketidakstabilan. Posisi kubah lava yang tidak stabil didorong oleh tekanan internal, menyebabkan beberapa longsor dan membentukawanpanas.Awanpanasakanmengalir mel Karakteristik

melalui lembah bersama gravitasi dengan kecepatan60-100km/jamdanberhentimengalirsaat energigerakhabis.Iniadalahjenisawantermalyang disebutMerapi,yangmerupakanancamanberbahaya utama.

Letusan 2010

Peristiwa tersebut mulai muncul pada September 2010, dan Merapi ditingkatkan statusnya menjadi“waspada”(levelII)pada20September2010. Peningkatan keadaan tersebut didasarkan pada peningkatan aktivitas seismik yaitu gempa bumi multiphase 38 kejadian per hari, gempa vulkanik 11 kejadianperhari,dangempabumi3kaligempaper hari.

Pada 21 Oktober 2010, status Merapi kembali dinaikkan menjadi "Awas" (Level III). Peningkatan keadaan tersebut juga didasarkan pada peningkatan aktivitas seismik yaitu gempa multifase dengan maksimum 150 kejadian per hari, gempa vulkanik sebanyak17kejadianperhari,dangempabumijatuh dengan29kejadianperhari,danlajudeformasi17cm per hari. Semua data menunjukkan bahwa aktivitas tersebut dapat segera menyebabkan letusan atau berpotensimenimbulkanbencana.

Padatanggal25Oktober 2010,statusMerapi ditetapkanmenjadi"Awas" (Level4)

dan kondisinya hampir pecah, atau merupakan kondisi kritis yang sewaktu-waktu dapat menimbulkanbencana.Aktivitasyangdiamatisecara visual tidak ada kubah lava, tidak ada nyala api dan tidak ada lahar besar yang terbakar. Sedangkan aktivitas seismik meningkat menjadi 588 gempa multifase/hari,80gempavulkanik/hari,194gempa / hari, dan laju deformasi 42 cm / hari. Radius keselamatan ditetapkan 10 kilometer dari puncak Merapi. tirala-Volume1/November2021

dan kondisinya hampir pecah, atau merupakan kondisi kritis yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana. Aktivitas yang diamati secaravisualtidakadakubahlava,tidakadanyala api dan tidak ada lahar besar yang terbakar. Sedangkan aktivitas seismik meningkat menjadi 588 gempa multifase / hari, 80 gempa vulkanik / hari,194gempa/hari,danlajudeformasi42cm/ hari. Radius keselamatan ditetapkan 10 kilometer daripuncakMerapi.

Letusan pertama terjadi pada pukul 17.02 WIBtanggal26Oktober2010.Letusannyaeksplosif, dengan awan panas dan kelembapan. Hal ini berbedadenganperistiwasebelumnyayaituletusan letusan yang terbentuk oleh kubah lava dan longsoran awan. Letusan yang terjadi pada 29-30 Oktober itu bahkan lebih eksplosif. Pada 3 November 2010, rangkaian awan panas dimulai padapukul11:11WIB.Denganmenggunakanmikro DOAS untuk mengukurnya, dapat diketahui luks SO2mengalamipeningkatanhingga500ton/hari. Pada pukul 16:05, radius keselamatan ditetapkan sejauh 15 kilometer dari puncak Gunung Merabi. Menurut laporan, pada pukul 17.30, awan panas mencapai9kilometerdiluarK.Gendol.

Data RSAM menunjukkan tren kenaikan antara 3 dan 4 November 2010, menunjukkan bahwa proses pertumbuhan kubah lava mencapai 3,5 juta meter kubik, sedangkan tren penurunan pada5November2010menunjukkanbahwakubah lavahancursehinggaterjadisenyap.PuncakGunung Lapi telah mencapai ketinggian 15 kilometer dari aliranawanpanasGendolpada4November2010. Menurut catatan, gempa terus menerus dan skala supersertapeningkatanSO²diudaramelebihi100 ton. Radius keselamatan ditetapkan sejauh 20 kilometerdaripuncakGunungMerapi.Padatanggal 5November2010,kubahlavatersebuthancur,dan kubahlavatersebutmenghasilkanawanpanasyang berjarak 15 kilometer dari K. Gendol. Letusan ini merupakan letusan terbesar. Pada 6 November 2010 gempa masih berlanjut dan jumlah SO² di udara berlebih mencapai puncak 250 sampai 300 ton.

Pada13November2010,

intensitas letusan mulai berkurang dan radius keselamatan juga berubah. Artinya, Sleman 20 kilometer, Magelang 15 kilometer, Boyolali 10 kilometer, dan Klaten 10 kilometer.

Pada19November,intensitasletusan kembali menurun. Radius keselamatan juga mengalami perubahanyaituSleman10kilometersebelahbaratK. Boyong, Sleman 15 kilometer timur K. Boyong, Magelang 10 kilometer, Boyolali 5 kilometer dan Klaten10kilometer.

Korban tewas akibat letusan Gunung Merapi tahun 2010 sebanyak 347 orang (BNPB). Korban terbanyakberadadiKabupatenSlemanatausebanyak 246orang.KabupatenMagelangdiikutioleh52orang, Klaten (29) dan Boyolali (10). Sedangkan jumlah pengungsimencapai410.388orang(BNPB).

Berdasarkan hasil evaluasi instrumental dan visual dari data pemantauan Gunung Merapi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas Gunung Merapi mengalamipenurunan.Denganpenguranganaktivitas mulaiWIBtanggal3Desember2010statusaktivitas GunungMerapiditurunkandari"AWAS"menjadi"ON waspada".

Ancamanberikutnyaadalah hujanlaharakibatletusan GunungMerapiyang mencapai150jutameter kubik

Pada19November,intensitasletusankembali menurun. Radius keselamatan juga mengalami perubahanyaituSleman10kilometersebelahbaratK. Boyong, Sleman 15 kilometer timur K. Boyong, Magelang 10 kilometer, Boyolali 5 kilometer dan Klaten10kilometer.

Korban tewas akibat letusan Gunung Merapi tahun 2010 sebanyak 347 orang (BNPB). Korban terbanyak berada di Kabupaten Sleman atau sebanyak246orang.KabupatenMagelangdiikutioleh 52 orang, Klaten (29) dan Boyolali (10). Sedangkan jumlahpengungsimencapai410.388orang(BNPB).

Berdasarkan hasil evaluasi instrumental dan visual dari data pemantauan Gunung Merapi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas Gunung Merapi mengalami penurunan. Dengan pengurangan aktivitasmulaiWIBtanggal3Desember2010status aktivitas Gunung Merapi diturunkan dari "AWAS" menjadi"ONwaspada".

Mitigasi

Mitigasi merupakan salah satu proses penyelenggaraan penanggulanganan bencana. Yang didalam penanggulangan bencana ini terdapat perencanaan,pencegahan,kesiapsiagaan,dll.Disebut mitigasiyaitusegalatindakanyangterstrukturuntuk mengurangi resiko dari bahaya yang akan datang, dimana sebelum terjadinya yaitu pencegahaan dan setelahnya ada kesiapsiagaan. Pencegahan adalah segala bentuk yang memungkinkan untuk mengurangi terjadinya bahaya, sedangkan kesiapsiagaan adalah segala kegiatan untuk mendorong kemampuan sesorang untuk merespon bahaya.Jadi,mitigasibencanageologiadalahhal–hal penguranganresiko.

Dalam bencana geologi, kerugian yang paling besar dibedakan dari bagaimana kemampuan kita mencegah mitigasi dan kesiapsiagaan. Bencana –bencana massif itu biasanya terjadi secara alamiah, seperti gempa, tsunami, gunung meletus, memakan korban dengan jumlah lebih kurang ratusan jiwa. Ketika berbicara kerugian yang lain, tidak berhubungan dengan tektonik, tetapi lebih berhubungan dengan klimatogenik, seperti banjir, longsor.Mungkintidakbanyakmemakankorbanjiwa tetapirugidalamhertabendanya.Jadi,kerugianyang terbesarantaratektonikdenganklimatogenikbanyak hal yang mendasarinya salah satunya yaitu tergantungpadatempatyanglebihrawandll.

Kesulitan dalam mitigasi yaitu salah satunya mengkonversi informasi – informasi geologi yang bersifat umum ( geologi ) ke terapan dalam perwujudan ke masyarakat. Karena, membangun kesiapsiagaan masyarakat untuk penyelamatan. Terdapat tahapan – tahapan dalam usaha perlindungantersebut,yaitu:

1. Semua orang (yang berada dikawasan bahaya)harusmemahamiresiko

2. Semua orang (yang berada dikawan bahaya)mampumemantaubahaya

3. Semua orang (yang berada dikawasan bahaya) mampu mendesiminasi informasibahaya

4. Semua orang (yang berada dikawasan bahaya) mampu melakukan respon yangcepat

Ilmuilmugeologiditerapkanuntukbagaimana agar memahami resiko dan mencermati bahaya, membantumendesiminasiinformasi,sehingawarga disekitar dapat merespon dengan cepat. Seperti ketika gempa responnya membangun rumah anti gempa, banjir responnya mengungsi. Jadi prosesproses seperti ini yang harus ahli geologi pelajari dalammelakukanmitigasi.

GettoKnowAbout Geology&Exploration

Reza Al Furqan, M. T. Freeport McMoRan

Editor

Nazwa Khoiratun Hisan

Had Rizki Nur Rohman

Renaldhi Ahmat

Desainer Nurwanti Ibtismaah S

MasReza Al Furqan, siapa yang tidak kenal dengansosoksatuini?MasRezaAlFurqan adalah seorang geologist yang saat ini sedang mengambil program doktoral di Akita University. Beberapa pengalamannya di bidang geologi yaitu sebagai exploration geologist di Arc Exploration Ltd. (2008-2011), exploration geologist di Prosperity Resources (2011-2013), dan geologist – senior geologist di Freeport Exploration Indonesia (2013-sekarang). Selain itu, beliau juga merupakan co-founder diDiscoverMineRadio,danPresiden SEGSCdiAkitaUniversity(Feb2020-Feb2021).Wow,sangat keren dan menginspirasi bukan? Namun, apa yang telah diraiholehMasRezasaatinimerupakanhasildarikerjakeras dan keinginan untuk terus belajar. Penasaran kan dengan pengalamannya?UntuklebihmengenalMasRezaAlFurqan, yukkitasimakartikelini.

Photo by Reza Al Furqan
“Beradaptasi dengan menjadi pembelajar seumur hidup”
Reza Al Furqan - Freeport McMoRan

MotivasiMasRezaAlFurqanmenjadiseorang Geologist

Saya sebenarnya tidak punya jawaban yang bagus untuk pertanyaan ini. Saat masih duduk di bangku Sekolah MenengahtingkatAtas(SMA)sekitartahun2000,program studi geologi masih belum terlalu akrab di kalangan masyarakat awam, tidak terkecuali saya. Saat akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi di tahun 2003, saya berkonsultasi dengan paman saya yang saat itu bekerja di Dinas Pertambangan Propinsi Aceh menanyakan program studiapayangsistemperkuliahannyatidakterlalumonoton (hanya di ruang kelas)? Dan beliau menyarankan saya mempertimbangkan untuk memilih geologi, perminyakan, ataupertambangan.Jadialasannyasesederhanaitu:

“Hanyainginmelanjutkanke programstudiyangmenawarkan integrasipelajarandikelasdan praktiklangsungdilapangan.”

Mengapaharusmemilihbidang pertambangandantidakmemilihbidangyang lain?

Pada dua tahun pertama saat saya kuliah S1, saya melihatsekitar80-90persenteman-temandiangkatansaya memiliki passion yangtinggiuntukberkarirdisektorMIGAS. Tidak dapat disangkal, ada banyak beneit yang diperoleh ketika bekerja di sektor ini jika dibandingkan dengan pertambangan, mulai dari schedule kerja, pendapatan tahunan, hingga jenis pekerjaan yang tidak mengharuskan seorang geologist menghabiskan banyak energi seperti hal nya pekerjaan geologist di sektor pertambangan. Pada saat itujuga,adabanyakalumnidariJurusanGeologiUniversitas Gadjah Mada Yogyakarta yang telah bekerja di industri MIGAS. Komunikasi antara alumni dengan pihak kampus yang sangat baik sangat memotivasi banyak mahasiswa untukmemilihsektorinisebagai passion mereka.

Minat mahasiswa di sektor mineral cukup jauh dibawah sektor MIGAS, dan hanya sedikit lebih tinggi dari sektor hidrogeologi, geoteknik, geologi lingkungan, dan minat studi lain di dalam lingkup pekerjaan geologist. Saya memilih sektor mineral (termasuk eksplorasi tambang) karenasaatitusayacukuppahamkelebihandankelemahan saya, termasuk besarnya peluang untuk bisa berkompetisi dengan teman-teman saya saat akan lulus nanti dalam hal mencaripekerjaan

Photo by
Reza Al Furqan
Photo by
Reza Al Furqan

Di tahun ketiga selama periode perkuliahan, saya memutuskan untuk mencari peluang di sektor yang tidak banyak diminati oleh banyak mahasiswa geologi UGM Yogyakarta, dan saat itu saya memilih sektor endapan mineral. Saya bersyukur bisa membuat pilihan sedini mungkin, karena terbukti sebelum saya lulus, saya sudah mendapatkan beberapatawaranpekerjaandarisektorini.Sayalulus tahun2008,saatituhargakomoditastambangseperti emas,tembaga,bijihbesi,danlainsebagainyasedang tinggi,sehinggaindustrinyasangatagresif.Sayangnya pelaku industri kesulitan mencari tenaga geologist yang memiliki minat di sektor ini, dan saya adalah salahsatuyangberuntungkarenabisamemilihsalah satudaribeberapatawaranpekerjaanyangada.Saya mulai memperdalam pemahaman terhadap endapan mineraldanpertambangansejakskripsiditingkatS1 hinggahariini.Pilihanuntuktetapmenjadipelakudi sektor eksplorasi tambang karena menurut saya industri ini harus terus berjalan untuk pemenuhan kebutuhanbahandasarbagiindustrilainyangdapat menopangkehidupanmanusia

Photo by Reza Al Furqan

Eksplorasigeologidangeofisikadibidangpertambangan

Eksplorasi geologi di sektor pertambangan adalah tahapan pekerjaan yang dilakukan seorang geologist untuk menemukan endapan mineral yang bersifat ekonomis. Rangkaian pekerjaan pada tahapaneksplorasicukupbanyak,danmembutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk bisa menemukan endapanyangberpotensiuntukdilanjutkanketahap penambangan. Sebagai contoh kasus, saya akan menjelaskantahapaneksplorasipadaendapanemas. Setelahmelakukanstudiliteraturdandesktop review, kegiatan eksplorasi tambang yang sistematis biasanyadiawalidenganaktivitasmendulangemasdi sungai untuk menguji secara cepat apakah area tersebut memiliki endapan emas yang terendapkan bersamaan dengan sedimen sungai? Jika ya, berarti ada kemungkinan emas bersumber dari batuan di bagian hulu sungai yang telah tererosi dan terbawa oleh alilran sungai tersebut. Aktivitas ini kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel endapan sedimen di sungai, pengambilan contoh tanah dan batuan

batuandipermukaanyangdisertaidenganpemetaan geologi skala regional hingga detail. Pada tahap selanjutnya, kegiatan eksplorasi geologi ditindaklanjuti dengan pemboran, untuk menguji kemenerusanmineralisasidibawahpermukaan.

Dalampelaksanaannya,pekerjaan geologist di tahapanpemetaanregionalhinggadetailakansangat baikjikadidukungolehhasilsurveigeoisikadandata geokimia batuan. Kedua data pendukung ini sangat membantu geologist dalam membuat intepretasi geologi hingga menentukan lokasi titik pemboran yangditujukanuntukmembuktikaninterpretasiyang telah dibuat. Beberapa survei geoisika yang sering diikutsertakan dalam tahapan eksplorasi tambang meliputisurveimagnetikdariudara,magnetikdarat, Induced Polarization (IP), gravity, termasuk seismik. Jadibisadisimpulkanbahwasurveygeoisikaadalah salah satu rangkaian dari kegiatan eksplorasi untuk menemukanendapanmineralyangbersifatekonomis.

Photo by Reza Al Furqan

Yangdapatdilakukanolehseorang geologistdibidangpertambanganselain eksplorasi

Ruang lingkup geologist di bidang pertambangan sangat luas, mulai dari pekerjaan eksplorasi, mendukung optimalisasi development dan produksi (mine and resource geologist), mendukung optimalisasi pengolahan bijih (geometallurgist), monitoring kestabilan lereng dan infrastruktur tambang (geotech and monitoring), monitoring kondisi aliran air ditambang (hydrogeology), hingga ke bidang non-teknikal, seperti praktisi keselamatan tambang, community relation, hingga menjadi staff didivisi recruitment Profesi yang saya sebutkan terakhir cukup populer setidaknya satu dekade terakhir, dimana banyak bermunculan agen/ institusi pencari bakat yang bertugas menyaring pelamar kerja yang tertarik untuk bergabung dengan perusahaan tambang. Institusiinibiasanyaterdiridaribeberapapakaryang telah lama mendapatkan pengalaman bekerja di sektor pertambangan, sehingga mampu untuk menyaring permohonan lamaran kerja yang masuk, dan hanya meneruskan beberapa kandidat yang dianggap sesuai dengan kebutuhan perusahaan, untukdiproseslebihlanjutketahapseleksikerja.

Peluangkerjageosaintisdisektor pertambangandalambeberapatahun kedepan

Hasil survei tahunan yang dilakukan oleh Fraser Institute menunjukkan peringkat Indonesia dalam hal attractiveness untuk investasi dibidang pertambangan telah naik dari posisi 81 (dari 122 negarayangdisurveyditahun2014)keposisi47(dari 83 negara yang disurvei di tahun 2018). Persepsi terhadapkebijakanyangberkaitandengansektorini jugasemakinmembaik,dariperingkat110(dari122 negara yang di survey tahun 2014), ke peringkat 70 (dari83negarayangdisurveyditahun2018).Potensi endapanminerallogamdiIndonesiatermasukdalam kuartil-1 jika dibandingkan dengan negara lain di dunia.Namunsepertihasilsurveiyangdilakukanoleh Fraser Institute, pemerintah harus berupaya lebih kerasagarkebijakanyangdibuatbisaterusmenaikkan peringkat Indonesia agar menjadi sama dan bahkan lebih baik daripada peringkatnya dari sisi potensi endapanmineral.Beberapakebijakanyangdianggap perluimprovisasiterutamadalamhaltumpangtindih izin eksplorasi, sistem administrasi dari proses pengurusan segala izin yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan, termasuk masalah sengketa lahan. Jika pemerintah mampu mengatasi hal ini, bukantidakmungkindalamkurun2-5tahunkedepan industri pertambangan di Indonesia akan kembali attractive, sehingga mampu membuka banyak lapangan pekerjaan untuk geologist, seperti halnya padaera1980-an.

Photo by Reza Al Furqan
Photo by Reza Al Furqan

PerjalanankarierMasRezaAlFurqan hinggamenjadiexpertsepertisekarangini

Saya bukan seorang ahli, hanya seorang geologist dengan latar belakang pendidikan, pengalamankerja,danpassionyangrelevandisektor pertambangan. Saya masih dalam proses belajar, termasuk saat ini dimana saya sedang menjalani programdoktoral,denganrisetdibidangsumberdaya mineral. Saat ini saya memiliki sekitar 13 tahun pengalaman kerja, dan pernah dua kali mengalami proses Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat proyek tambang yang harus dihentikan. Industri pertambanganmemilikisiklusyangtidakselalubaik. Ada kalanya saat harga komoditas tambang turun secara signiikan, banyak proyek yang harus dihentikan yang berakibat pada pengurangan karyawan. Tapi PHK bukanlah hal terberat menurut saya. Hal yang lebih berat adalah keharusan saya untuk terus beradaptasi dengan perubahan zaman, kemajuan teknologi, dan mindset dari investor tambangyangmenginginkansegalaproses,baikdari ta

tahapan eksplorasi hingga produksi harus diselesaikandenganlebihcepat,tingkatakurasiyang tinggi,denganpengeluaran(expenditure)yangsangat eisien. Proses adaptasi ini bukan sesuatu hal yang mudahuntukdilakukan,karenaduadekadeterakhir perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Kemajuanteknologimemaksasayauntuktidakhanya mampu memahami data geologi, tapi juga mampu untuk mengintegrasikan data tersebut dengan data lain untuk mempercepat proses interpretasi geologi, dan untuk memastikan sistem didalam perusahaan berlangsung dengan efektif dan eisien. Skills yang telahsayakumpulkansejakkuliahtidaksepenuhnya relevan saat ini, dan saya pikir skill yang saya miliki saatinijugatidakakansepenuhnyaterpakaidimasa mendatang. Satu-satunya cara yang saya terapkan agarterusbisaberadaptasidenganperubahanzaman adalahdenganmenjadipembelajarseumurhidup.

Photo by Reza Al Furqan

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.