Edisi 193

Page 9

9

Edisi No. 193/Tahun XXVII

KRITIK ENGLISH CORNER

ENGLISH CORNER

The Negative Impacts of Divorced Parents on Children’s Psychology Diasuh oleh

By Febrina Fitri Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris All married couples want to have a happy family. However, the reality is not always based on what they expect. They realize that they could not keep their marriage anymore and decide to divorce. Divorce is not prohibited, but in Islam God hates it a lot. As we know, everything that we do always have consequences in terms of cause and effect. Divorce always has some negative effects especially on children’s psychology. I would like to explain three negative impacts of divorce based on that aspect. Those negative impacts are loneliness, insecurity, and feeling unwanted. The most obvious psychological impact on children when their parents divorce is loneliness. It is because they will lose their parents. For instance, children accustomed to get intense attention and affection from their parens. It may happen in a very simple thing such as asking children’s daily activities. Because of separation they will lose all of them. In fact, not all couples pay attention about these problems when divorce process is underway. Consequently, children change their atitudes. They start to hate their parents, do not listen to them, and fall into negative sides like drugs, alcohols, and free sexs. For children, family is the most important thing in life. Family is a place of refuge and gaining affection. The role of family determines children’s development in the upcoming period, both psychology and physically. The time when divorce occurs is a critical period for children, especially about the rela-

Dr. Jufri Syahruddin, M.Pd.

tionship with parents who do not live together. Children without family will feel alone because there is no place to take shelter. Consequently, they tend to feel insecure, fear, and worry. Children will imagine a lot of things will happen to them. At that time, they could not tell their problems to their parents. As a result, children become moody and easy to lose the spirit of life and they may have problems in their study. When children face the reality that their parents are not together anymore, they are more likely feeling unwanted. There are many reasons to explain this problem. They used to get many attentions and they are the first for their parents. Then, all of those things change because emotional bonds between children and parents increasingly weakened. Afterward, they vent their frustration to those who have neglected them. Sometimes th ey would tempt to run away from home in order to escape from their problems, but instead they find a bigger problem. A divorce only leaves much wound and sadness on children. Based on psychological aspects, there are many negative impacts, but three of the most striking efeects are always in deserted, unwanted, and unsafe feeling. As the parents, we certainly do not want these bad things happen to our children. Therefore, it would be better to think about divorce twice and use this opportunity to introspect ourselves. It is important to avoid ruining children’s future through divorce.

Pertama sekali Saya mendoakan semoga Febrina Fitri senantiasa berada dalam keadaan sehat dan sukses dalam aktivitas sehari-hari, amin. Sehubungan dengan tulisan Febrina Fitri pada English Corner koran Ganto ini yang berjudul “The Negative Impacts of Divorced Parents on Children’s Psychology”, beberapa komentar dari saya yang dapat dijadikan bahan perbaikan ke depan. Pertama, secara keseluruhan tulisan ini sudah bagus, baik ditinjau dari pemilihan topik karangan maupun paparan yang ada di dalamnya. Akan tetapi, dilihat dari bahasanya karangan tersebut belum disusun secara kohesif dan kohenren sehingga terasa longgar. Penulis telah mencoba menuangkan gagasannya dengan memaparkan dampak perceraian terhadap kejiawaan anak dan masa depannya. Namun, paparan tersebut belum fokus dan antaralenia idenya belum terjalin dengan baik. Ada kesan bahwa alur fikir penulis belum terurut secara sistematis sehingga ide-ide yang diuraikan tidak kuat. Kalau bicara tentang aspek kejiwaan, seharusnya penulis memfokuskan uraiannya kepada masalah tersebut. Pada paragraf pembuka penulis sudah mengemukakan tiga dampak yang mempengaloneliness, insecurity, and feeling unwanted. Pada paragraf-paragraf berikutnya, kita belum menemukan uraian yang memadai tentang ketiga hal tersebut. Selain itu, kita juga belum melihat adanya jalinan ide-ide pendukung dengan kalimat tesis yang

ruhi kejiwaananak, yakni

dikemukakan penulis dalam karangan ini. Agar karangan menjadi padu dan padat, maka perlu bagi penulis untuk menyusun gagasan secara sistematis dengan menggunakan pola-pola paragraf yang sesuai. Hal kedua yang perlu diperhatikan oleh penulis adalah mengenai ejaan bahasa Inggris. Setiap kata harus dicek kebenarannya ejaannya dalam kamus. Kata-kata yang Saya beri tanda miring dalam karangan itu adalah kata-kata yang masih diragukan kebenaran ejaannya. Justru itu, ke depan penulis harus mencek kembali semua ejaan sebelum tulisan diberikan kepada redaktur. Di samping itu, ada kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa. Kalimat yang saya miringkan juga masih diragukan kebenaran tata bahasanya. Hal ini perlu dipelajari kembali di masa mendatang. Terakhir adalah ada gagasan atau ide yang kurang jelas dan terkesan adanya pengulangan yang tidak perlu. Sebenarnya gagasannya sudah banyak, tetapi belum disusun dengan baik sehingga belum fokus kepada masalah pokok yang dipaparkan. Bagaimanapun, Saya memuji tulisan ini terutama dari segi tata bahasa yang mendekati sempurna serta kandungan tulisan yang berguna bagi pembaca. Saya menyarankan agar penulis terus berkarya sehingga menjadi penulis yang handal. Bakat menulis dari penulis karangan ini sudah terlihat dengan baik dan tinggal lagi penyempurnaanya saja. Semoga!

SOSOK

Dinni Ramayani, Menggapai Mimpi dengan Prestasi “Masing-masing kita pasti pernah jatah gagal. Jadi, prinsip saya kalau semakin gagal, maka keberhasilan itu akan semakin dekat dengan kita,” ujar Dinni Ramayani, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar TM 2015, saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Rabu (6/10).

D

Dinni Ramayani

inni, demikian dia akrab disapa, merupakan salah seorang mahasiswa Bidikmisi. Tulisannya yang berjudul Rajutan Mimpi Anak Petani berhasil dimuat dalam buku antologi Para Pembidik Mimpi. Buku tersebut memuat 99 kisah inspiratif mahasiswa dan alumni Bidikmisi berprestasi se-Indonesia. Gadis asal Asam Kumbang, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan ini menjadi satu-satunya perwakilan Universitas Negeri Padang (UNP) karyanya dimuat dalam antologi tersebut. “Aku tak ingin hanya berdiam diri tanpa prestasi,” ujarnya. Gadis yang mempunyai moto hidup segala sesuatu adalah mungkin selagi kita berusaha dan berdoa pada-Nya ini juga pernah menjuarai berbagai lomba penulisan

puisi dan cerpen. Karya-karyanya tersebut dimuat dalam berbagai buku antologi, seperti Pilunya Negeriku (Oase Pustaka, 2015), Perempuan Telapak Kaki (Sabana Pustaka, 2015), Tempat Surga Diletak (Kekata Publisher, 2015), Tinta Kehidupan (Isykarima Media, 2016), Garis Kehidupan (Isykarima Media, 2016), Teruntuk Pak Polisi (Ajrie Publisher, 2016), Kado Kata untuk Mama (Penerbit Zukzez Express, 2016), Nyanyian Belibis (Oase Pustaka, 2016), Being Writer Motivation (Acong Publisher, 2016), dan Aquarium & Delusi (Bebuku Publisher, 2016). Bukan hanya itu, Dinni juga pernah mendapat juara 1 Lomba Balita Cerdas se-Kabupaten Pesisir Selatan dan juara 2 Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Pesisir Selatan. Dia juga menjadi satu-satunya siswa Pesisir Selatan yang mewakili Indonesia sekaligus Provinsi Sumatra Barat sebagai delegasi untuk mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang dalam program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS) pada Desember 2014. Tambahannya pula, Dinni yang aktif bergiat di Unit Kegiatan Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian UNP ini menjadi 10 besar finalis

lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya Palembang. Ia juga lolos dalam seleksi Alliance Youth Leader yang merupakan Pelatihan Kepemudaan diselenggarakan oleh Aliansi Pemuda Peduli. Dia pemilik IPK 3,80. Meski demikian, Dinni juga pernah mengalami banyak kegagalan dalam menggapai mimpinya. Salah satunya ia pernah gagal dalam perlombaan siswa berprestasi sewaktu masih SMA. Oleh karena itu, dia jadi down. Dia bukanlah tipikal gadis yang mudah menyerah. Dinni kembali bangkit dan mengejar mimpinya. “Seindahindahnya rencana kita, masih indah lagi rencana Allah,” ujarnya. Saat ditanya tentang tips dan triknya untuk menjadi mahasiswa berprestasi, Dinni menjawab bahwa dia selalu menulis setiap mimpinya dalam bentuk tulisan. Dia bercitacita untuk menjadi seorang motivator dan penulis inspiratif. Dinni menjadikan Ahmad Fuadi, penulis novel Negeri 5 Menara, sebagai motivatornya dalam menulis. “Ingin bisa bermanfaat dan menginspirsi banyak orang,” ujarnya. Putri Radila*


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.