PENILAIANKUALITASWISATAALAMMELALUIMETODE TWITTERDATASCRAPPING
AdeliyaAminirezqi,ShofwanHidayat,AnindyaNakhwa,ZarkisDwiB.,AndinaF.
SekolahArsitekturPerencanaandanPengembanganKebijakanITB
MakalahiniDisusunUntukMemenuhiTugas MataKuliahPL3002TOPIKKHUSUSPERENCANAANI
1.PENDAHULUAN
LatarBelakang
Perekonomian merupakan salah satu hal yang penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan bagi suatu daerah Pariwisata adalah sektor yang dapat menjadi alternatifpenggerakperekonomian JawaBarat merupakan provinsi yang memiliki potensi pengembangan pariwisata alam maupun buatan. Potensi yang ada tersebut apabila dikembangkan dapat meningkatkan perekonomian Jawa Barat. Selanjutnya, perkembangan pariwisata Jawa Barat juga sesuai dengan visi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dimana menjadikan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi sehingga Jawa Barat dapat menjadi Provinsi Pariwisata. MenurutDinasPariwisataProvinsiJawaBarat, pada tahun 2017 objek wisata di Jawa Barat berhasil menarik 42 juta wisatawan nusantara dan 17 juta wisatawan mancanegara. Dari sektor pariwisata ini, pendapatan asli daerah JawaBaratmencapai577miliarrupiah.
Adanya Virus COVID-19 mempengaruhi perkembangansektorpariwisatakarenaadanya pembatasan sosial (social distancing) dan juga beberapa peraturan baru lainnya Hal tersebut tentunya mengurangi wisatawan yang datang ke pariwisata yang ada Pandemi bukan menjadi halangan untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Jawa Barat Menerapkan protokol kesehatan dan memperbaiki beberapa fasilitas yang beradadi Objek maupun kawasan pariwisata sehingga memenuhi standar dapat menjadi suatu upaya dalam meningkatkan kualitas pariwisata tersebut Dengan adanya urgensi tersebut, dibutuhkan suatu sistem yang dapat mempermudah pengelola maupun pemerintah untuk dapat memantau kelayakan suatu
fasilitas yang terdapat di pariwisata tersebut sehingga wisatawan yang berkunjung dapat menikmati objek/kawasan wisata tersebut dengannyamandanaman
amatkan nyawa rakyatnya atau keberjalanan ekonomi daerahnya Bahkan diskusi tersebut masih muncul hingga sekarang, banyak pihak yang beranggapan terlambatnya penerapan PSBB mengakibatkan banyaknya kasus saat ini Ada pula yang beranggapan terlalu cepat dimulainya penerapan PSBB mengakibatkan turunnyapertumbuhanekonomi
TujuandanSasaranPenelitian
Tujuan dari analisis yang akan dilakukan adalah merancang sebuah sistem yang dapat mempermudah para pengelola maupun pemerintah dalam memantau kualitas objek/kawasan pariwisata di Jawa Barat sehingga dapat bersaing dengan pariwisata domestikmaupunmancanegara.
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, berikut adalah sasaran untuk memenuhitujuantersebut.
1. TermodelkannyaFiturSelf-Assesment Fitur ini akan mengumpulkan data mengenai kondisi kualitas pariwisata olehpengelolaataupemerintah.
2. TermodelkannyaPenilaian Hasil dari pengisian self assessment akanmenjadisebuahpenilaiankualitas pariwisata berdasarkan standar yang berlaku
MetodePenelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam analisis ini adalah studi literatur untuk mengumpulkan standar objek/kawasan pariwisata
Hasil data yang ditemukan akan dianalisis menggunakan metode pengelompokan dan ditampilkan dalam fitur yang terdapat pada sistematauaplikasiyangakandirancang RuangLingkup
Piramida tersebut berbentuk ekspansif yaitu menunjukkan Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah penduduk usia muda yang dominan serta menggambarkan pertumbuhan penduduk yang pesat Diketahui juga rasio jenis kelamin penduduk yaitu 103, yakni menunjukkan terdapat103laki-lakiper100perempuan
Ketenagakerjaan
Dari seluruh penduduk di ProvinsiJawaBarat, terdapat 24207930 jiwa penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja di Jawa Barat Angkatan kerja sendiri berdasarkan BPS Provinsi Jawa Barat (2021a) merupakan penduduk usia kerja (berumur 15 tahun ke atas) yang bekerja, punya pekerjaan namun sementaratidakbekerja,sertapengangguran
Gambar1 PetaAdministrasiProvinsiJawaBarat
Sumber:https://petatematikindofileswordpresscom/2013/03/ad ministrasi-jawa-barat-a1-1jpg
Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah Provinsi Jawa Barat yang memiliki Kota Bandung sebagai Ibukota dan terdiri dari 27 kabupaten/kota Batas geografis Provinsi JawaBaratsebagaiberikut:

1 Sebelah Utara: Laut Jawa dan DKI Jakarta 2 SebelahTimur:ProvinsiJawaTengah 3 SebelahSelatan:SamuderaIndonesia 4 SebelahBarat:ProvinsiBanten
2.GAMBARANUMUM
Kependudukan
Pada tahun 2020, Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah penduduk sebanyak 48.274.160 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 1.365 jiwa per kilometer persegi dan laju pertumbuhan sebesar 1,11 persen per tahun. Piramida pendudukProvinsiJawaBarat ditunjukkanpadagambarberikut.
Grafik1 AngkatanKerjaPendudukProvinsiJawaBaratTahun 2020

Sumber:BPSProvinsiJawaBarat(2021b)
Pada tahun 2020, penduduk Jawa Barat paling banyak memiliki status pekerjaan utama sebagai buruh/karyawan/pegawai (sebesar 41,29%) dan berusaha sendiri (22,45%) serta mayoritasnya pada sektor informal, dengan rincianpadagambarberikut


Sumber:BPSProvinsiJawaBarat(2021b)
Sumber:BPSProvinsiJawaBarat(2021b)
Adapunyangdimaksuddenganstatusberusaha sendiri tanpa dibantu orang lain menurut BPS
Gambar2 PiramidaPendudukMenurutKelompokUmurdan JenisKelamin2020diProvinsiJawaBarat Gambar3 PersentasePendudukBekerjaMenurutStatus PekerjaanUtamadanKegiatanFormal/InformaldiProvinsi JawaBarat,Agustus2018-Agustus2020Provinsi Jawa Barat (2021a)yaitubekerjaatau berusaha dengan menanggung risiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkandalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupunpekerja tak dibayar, termasuk yang sifat pekerjaannya memerlukanteknologiataukeahliankhusus
Sementara Buruh karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/ perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan, tetapi sebagai pekerja bebas Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan (orang/ rumah tangga) yang sama dalam sebulan terakhir, khusus pada sektor bangunan batasannya tiga bulan Apabila majikannya instansi/ lembaga, bolehlebihdarisatu
Besarnya persentase penduduk usia kerjayang aktif secara ekonomi disuatu negara/wilayah digambarkan melalui tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), yakni persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang merupakan angkatan kerja (BPS, 2021a), maupun tingkat pengangguran terbuka (TPT), yaitu persentase jumlah pengangguran terhadapjumlahangkatankerja(BPS,2021b).
TPT menggambarkan semakin banyaknya persediaan tenaga kerja di Jawa Barat yang tidaktermanfaatkan.
EkonomiJawaBarat Pada tahun 2020, Provinsi Jawa Barat memilikijumlahpenduduksebanyak48274
Grafik2 TPTdanTPAKProvinsiJawaBaratTahun2018-2020


Sumber:BPSProvinsiJawaBarat(2021b)
Berdasarkan grafik tersebutterlihatbahwadari tahun 2018-2020 terdapat penurunan jumlah TPAK pada 2020, sedangkan proporsi pengangguran cenderung semakin meningkat Menurunnya jumlah TPAK menunjukkan semakin rendahnya pasokan tenaga kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian Sementara peningkatan jumlah
Grafik3 LajuPertumbuhanPDRBAtasDasarHargaKonstan 2010menurutLapanganUsahaJawaBaratTahun2012-2020 Sumber:BPSProvinsiJawaBarat(2021b)

Pada tahun 2020 laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terkontraksi yakni mengalami penurunan hingga pada skala minus sebesar 2,44 persen akibat terdampak pandemi COVID-19 Pandemi COVID-19 turut menyebabkan penurunan aktivitas produksi di beberapa lapangan usaha. Dari perekonomian Jawa Barat tahun 2020, kontribusi tertinggi diberikan oleh sektor industri pengolahan, perdaganganbesar,dankonstruksi.
Grafik4 PersentasePDRBAtasDasarHargaKonstan2010 menurutLapanganUsahaJawaBaratTahun2020 Sumber:BPSProvinsiJawaBarat(2021b)
SosialPolitikJawaBarat
Provinsi Jawa Barat dipimpin oleh Ridwan Kamil sebagai Gubernur dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai Wakil Gubernur untuk periode 2018-2023.
Gambar4 KepalaDaerahProvinsiJawaBaratPeriode 2018-2023

Sumber: ppidjabarprovgoid(2019)
Berikut komposisi perolehan kursi partai politik di DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024
Sumber: Wikipedia(2021)
Beberapa kebudayaan khas Jawa Barat diantaranya adalah Bahasa Sunda, pakaian tradisional pangsi dan kebaya, serta kesenian TariJaipongan.

Grafik5 PersentasePerolehanKursiPartaiPolitikdiDPRD ProvinsiJawaBaratPeriode2019-2024

Sumber:BPSProvinsiJawaBarat(2021b)
SejarahdanBudayaJawaBarat
Jawa Barat merupakan provinsi yang dibentuk pada masa kolonial belanda tahun 1925 Namun demikian, sesuai dengan Undang No. 11 tahun 1950, Provinsi Jawa Barat berdiri pada tanggal 4 Juli 1950, saat ditetapkan dan mulai diberlakukan oleh pemerintah. Pusat pemerintahanyaberadadiBandung.

3.PEMBAHASAN
WisatawanPariwisatadiJawaBarat Berdasarkan data yang didapat dariOpenData Provinsi Jawa Barat, didapat bahwa sebelum adanya pandemi COVID19, jumlah wisatawan domestik dan mancanegara di Jawa Barat memiliki tren meningkat setiap tahunnya (dapat dilihat pada Grafik 1) Namun, semenjak pandemi berlangsung, khususnya pada tahun 2020, jumlah wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara mengalami terjadi penurunan secara signifikan sebanyak hampir 50% dari tahun 2019 Hal ini terjadi karena adanya protokol kesehatan yang mengharuskan lokasi pariwisata sementara menutup usahanya atau mengurangi kapasitas pengunjungnya
Grafik6 JumlahWisatawanTahun2016-2020
Sumber: OpenDataProvinsiJawaBarat,2021
DayaTarikPariwisataAlamdiJawaBarat Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat, pada tahun 2018, daya tarik tertinggi dari tiga jenis pariwisata (alam, budaya, dan buatan) yang ada di Jawa Barat adalah jenis pariwisata alam (dapat

dilihat pada Grafik 2) . Hal ini didorong oleh potensi wisata alam yang yang tinggi dan didukung oleh lokasi yang cukup strategis dengan dikelilingi oleh keindahan alam yang ada
Grafik7 JumlahDayaTarikWisataJawaBaratTahun2018
Sumber: BPSJawaBarat,DinasKebudayaandanPariwisata Prov JawaBarat
AnalisisStakeholderPengelolaan PariwisatadiJawaBarat
Analisis Stakeholder yang dilakukan menggunakan metode power-interest untuk mengukur peran masing-masing stakeholders dalam mengelola pariwisata alam di Jawa Barat Adapun stakeholder yang akan dianalisis terdiri dari tigakategoridiantaranya: pemerintah (Diskominfo, Disbudpar, Bappeda), swasta (Industri Kreatif,Pokdarwis, pengelola, serta perusahaan swasta) dan masyarakat Kerangka pemikiran dalam analisisinitervisualisasikanpadaGambar7
atau berasal dari pihak yang tidak memberikanpengaruh.
- OwnershipAspekiniterbagimenjadi dua yaitu kepemilikan atas ide yang kemudian direalisasikan (intelligence) dan kepemilikan atas barang yang kemudiandigunakan(realproperty)
- Knowledge Aspek ini terbagi menjadi dua yaitu pengetahuan yang dilandasi dengan adanya sertifikat resmi (expertise) dan pengetahuan yang dilandasi dari pengalaman stakeholders di bidang tertentu (experience)
- Strength Aspek ini dapat diartikan sebagai kekuatan yang dimiliki oleh stakeholders untuk dapat menghentikan (authority to stop) dan tidak menghentikan (authority not to stop) suatu kebijakan yang mempengaruhistakeholderslain
Tabel1 AnalisisPowerdariStakeholder
Gambar7 KerangkaPemikiranAnalisisStakeholder
Sumber:HasilAnalisis,2021
Berikut analisis power-interest per aspek dan penilaian stakeholder terkait pada masing-masingaspek
a Power
Terdapat empat aspek yang menjadi pembahasan dalam kategori power, di antaranya: right, ownership, knowledge,danstrength


Berikut pembahasan dari masing-masing aspek yang ada pada kategoripower:
- Right Hak tersebut terbagi menjadi dua yaitu hak yang diakui (legal)serta hak yang tidak disahkansecarahukum
Sumber:HasilAnalisis,2021 b Interest

Terdapat empat aspek yang menjadi pembahasan dalam kategori interest di antaranya: interest in outcome, activity,attitude,dansupport
Berikut pembahasan dari masing-masing aspek yang ada pada kategoriinterest:
- Interest in Outcome Aspek ini dapat diartikan sebagai kepentingan para stakeholders dalam memperoleh dampak finansial dari pengelolaan pariwisataalamdiJawaBarat
- Activity Aspek ini dapat diartikan sebagai jalinan hubungan yang terjadi antar stakeholders dalam mengelola pariwisata alam yang ada di Jawa Barat
- Attitude Aspek ini dapat diartikan sebagai sikap stakeholders dalam mendukung pengelolaan pariwisata alam di Jawa Barat Sikap ini terbagi menjadi duayaitusikapyangdilandasi oleh rasa sukarela seperti adanya ikatan emosional(voluntary)dansikap yang dilandasi oleh kepentingan tertentu seperti keuntungan finansial (involuntary)
- Support Aspek ini dapat diartikan sebagai dukungan yang diberikan oleh stakeholders mendukung pengelolaan pariwisata alam di Jawa Barat Dukungan tersebut terbagi menjadi tiga yaitu dukungan berupa finansial (funds) baik uang tunai maupun anggaran, dukungan berupa tenaga kerja (human resources) seperti menjadi pegawai, dan dukungan berupa hukum (advocacy) seperti menjadipenengahsaatterjadikonflik
Tabel2 AnalisisInterestdariStakeholder
Sumber:HasilAnalisis,2021
Berikut hasil matriks analisis yang sudah dilakukan berdasarkan power-interest dari masing-masing stakeholder terkait (tercantum pada Tabel3).


Tabel3 AnalisisPower-InterestdariStakeholder
Sumber:HasilAnalisis,2021
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, didapat bahwa yang paling memiliki power serta interest dalam mengelola pariwisataalamyangadadi Provinsi Jawa Barat adalahDisbudpar, Pokdarwis, dan pengelola pariwisata Maka dariitu,aplikasiyangdigunakan ditargetkan pada stakeholder-stakeholdertersebut
AnalisisSentimenMediaSosialPariwisata AlamdiJawaBarat
Sentiment analysis adalah proses penggunaan text analytics untuk mendapatkan berbagai sumber data dari internet dan beragam platform media sosial.Tujuannyaadalahuntuk memperolehopinidaripenggunayangterdapat pada platform tersebut. Sentiment analysis dilakukan dengan metode data mining dari twitter menggunakan bahasa pemrograman phytonmelaluigooglecollab.
Menggunakan pencarian keyword “wisata alam jabar” sebanyak 100 kata ditemukan sentimen positif sebanyak 20%; netral sebanyak 58%; negatif sebanyak 22%. Walaupun sentimen negatif belum menjadi kecenderungan utama dan didominasi oleh sentimen yang netral, ini menunjukan terdapat opini negatif terhadap pariwisata alam diJawa Barat Opini tersebut banyak membahas harga yang mahal dan pungli Ini dapat dibenahi dengan perbaikan tata kelola dengan acuan standaryangtelahditetapkan
AplikasiLokaTourismJawaBarat

LokaTourism merupakan aplikasi self-assessment yang membantu pengelola wisata meninjaukelayakandankualitastempat wisatanya berdasarkan SNI Aplikasi ini dapat digunakan di perangkat PC User melakukan sign insetiapmasukkedalamaplikasi Berikut interfacesigninpadaaplikasiLokaTourism:


berdasarkan kriteria dan indikator-indikator tertentu berdasarkan SNI 8013:2014 tentang Pengelolaan Pariwisata Alam. Apabila indikator belum terpenuhi maka disimbolkan dengan cross dan check apabila sudah terpenuhi
Gambar7 InterfaceSignIn
Sumber:HasilAnalisis,2021
Selanjutnya, page sign up apabila user belum memiliki akun sehingga harus mendaftarkan beberapa informasi antara lain nama tempat dan jenis pariwisata, nama lengkap dan jenis unitpengelola,alamat,nomor,sertaemail
Gambar9 InterfaceSelfAssessment

Sumber:HasilAnalisis,2021
Proses analisis penilaian dilakukan menggunakan analisis cluster/pengelompokan yaitu teknik yang membagi sekumpulan objek ke dalam sub kumpulan yang relatif homogen berdasarkan kesamaannya. Dengan begitu, sistem akan menilai dengan pemenuhan indikator dari tiap kriteria, di kelompok mana tempat wisata tersebut berada. Dalam tampilannya, ditunjukan dengan jumlah bintang. Bagian ini juga dilengkapi dengan catatan berisi hasil penilaian dan rekomendasi indikator apa yang perlu ditingkatkan agar dapatmeningkatkannilaiakhirnya
Gambar8 InterfaceSignUp
Sumber:HasilAnalisis,2021
Page berikutnya yaitu self-assessment yang dilakukan berupa penilaian tempat wisatanya
Gambar10 InterfacePenilaian Sumber:HasilAnalisis,2021




StandarPariwisataAlam
Berdasarkan SNI 8013 - 2014 Tentang Pengelolaan Pariwisata Alam, terdapat 13 kriteria wisata alam yang masing-masing memuatindikatortertentu Diantaranya:










4.PENUTUP
Kesimpulan
Jawa Barat memiliki potensi pariwisata yang tinggi, khususnya pariwisata alam. Peluangini dimanfaatkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk menjadikan Jawa Barat sebagai Provinsi Pariwisata. di Namun, ditemukan bahwa masih ada sentimen negatif yang muncul dari beberapa wisatawan. Maka dari itu dibutuhkan perbaikan tata kelola dengan acuan standar yang telah ditetapkan. Untuk menangani hal itu, aplikasi LokaTourism dibutuhkanuntukmempermudah pengelola ataupun pemerintah menilai lokasi pariwisatasesuaidenganstandaryangada.
Rekomendasi
Berikut rekomendasi hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas layananaplikasiLokaTourism:
● Bekerja sama dengan pemerintah untuk penerapan aplikasi dan sosialisasi kepada pengelolapariwisata
● Meningkatkan fitur yang dimiliki agar masyarakatbisamemberipenilaianjuga
● Meningkatkan fitur aplikasi untuk mempublikasikan pariwisata alam yang ada di JawaBarat
● Penambahan kriteria standar protokol kesehatan
● Penilaian dilakukan pada setiap kriteria standaryangada
● Penambahan fitur pemberian rekomendasi sesuaidenganpenilaiandisetiapkriteria
REFERENSI
DPRD Jawa Barat 2014 Jumlah KursiDPRD Jawa Barat Menurut Partai (2014-2019) Diakses melalui tautan berikut https://databokskatadatacoid/datapublish /2017/12/19/inilah-kompo sisi-kursi-dprd-jawa-barat
Purwanto, Antonius. 2020. Daerah Provinsi Jawa Barat. Diakses melalui tautan berikut https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil
/daerah/provinsi-jawa-barat Pemerintah Jawa Barat. 2013. RPJMD Jawa Barat. Diakses melalui tautan berikut https://jabarprovgoid/assets/data/menu/2 BAB II RPJMD 20 September 2013pd f

Open Data Jabar 2019 Maksimalkan Potensi Pariwisata, Wujudkan JawaBaratSebagai Provinsi Pariwisata Diakses melalui tautan berikut https://opendatajabarprovgoid/id/infogra fik/maksimalkan-potensi-pariwisata,-wuju dk
an-jawa-barat-sebagai-provinsi-pariwisata Open Data Jabar 2021 Jumlah Wisatawan berdasarkan Kategori di Jawa Barat Diakses melalui tautan berikut https://opendatajabarprovgoid/id/dataset /jumlah-wisatawan-berdasarkankategori-d i-jawa-barat
Badan Pusat Statistik Jawa Barat 2018 Jumlah Daya Tarik Wisata 2018 Diakses melalui tautan berikut https://jabarbpsgoid/indicator/16/397/1/j umlah-daya-tarik-wisatahtmlSades, Sella 2016 PERAN STAKEHOLDERS DALAM MENDUKUNG DAYA SAING INFRASTRUKTUR DESTINASI PARIWISATA KOTA BANDUNG. Diakses melalui tautan berikut http://repository.stp-bandung.ac.id/bitstrea m/handle/123456789/206/ sella-ilovepdf-compressed.pdf?sequence= 1&isAllowed=y
Badan Pusat StatistikJawaBarat.2021.PDRB Atas Dasar Harga Konstan Provinsi Jawa Barat (Milyar Rupiah). Diakses melalui tautan berikut https://jabar.bps.go.id/indicator/52/113/1 /pdrb-atas-dasar-harga-konstan-provinsi-j awa-barat.html
Badan Pusat Statistik Jawa Barat. 2021. Provinsi Jawa Barat Dalam Infografis 2021. Diakses melalui tautan berikut https://jabar.bps.go.id/publication/2021/06 /04/3ecb73525e775242b33aa3bb/provinsi -jawa-barat-dalam-infografis-2021.html
Badan Pusat Statistik Jawa Barat 2021 Provinsi Jawa Barat Dalam Angka 2021 Diakses melalui tautan berikut https://jabarbpsgoid/publication/2021/02 /26/4d3f7ec6c519dda0b9785d45/provinsijawa-barat-dalam-angka-2021html
Badan Pusat Statistik. 2021. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Diakses melalui tautan berikut https://sirusabpsgoid/sirusa/indexphp/in dikator/51
Badan Pusat Statistik 2021 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)) Diakses melalui tautan berikut https://sirusabpsgoid/sirusa/indexphp/in dikator/44
PPID Provinsi JawaBarat 2019 ProfilKepala Daerah Diakses melalui tautan berikut https://ppidjabarprovgoid/page/2273-Pro fil-Kepala-Daerah