Shirvano Insight Vol. 3 No. 1: Religious Architecture in the 21st Century

Page 1

TABLE OF CONTENT

2
of content
Team Letter From Editorial Team
and Why
and Sanctuaries: The Role of Religious Architecture in Modern Society
Event Bridging Time and Tradition: Religious Architecture as a Legacy of Local Wisdom Other Facts Contemporary Religious Spaces: Melding Tradition with Innovation in the Modern Era
Table
Editorial
What
Communities
Current
14 10 8 2 4 6 Sumber: Gabut Production | Unsplash INTRODUCTIoN

Digest Project 1

Harmony of Culture, Social, and Environment in The Spiritual Space of Tanjung Selor Islamic Center

Digest Project 2

Wonosobo Youth Islamic Centre Al-Argom: Merangkai Inklusivitas dan Toleransi melalui Prinsip Desain Islami

Digest Project 3

Nongsa Mosque: Bridging Traditions, Innovations, and Communities

Thriving in the Heart of Batam's Multifaceted Society

Digest Project 4

Exploring the Serenity of Shirvano’s Built Mosques

OPinions

Opinions

Mengembalikan Masjid sebagai Akselerator Pembangunan

3
An Interview: Faith and Form Foundation of Religious Architecture 44 24 30 35 42 46 Digest
From their perspective ISSN 2986-4135 3

editorial team

Adviser Retas Aqabah Amjad

Editor

Fadhila Nur Latifah Sani Prisca Bicawasti Budi Sutanty Dyah Meutia

Writers

Fadilla Giffariny Amuna Hasna Munifah Hidayah Tria Ananda Khofifatun Nurrohmah Maharani Anindira Putri Prisca Bicawasti Budi Sutanty

Graphic Designer Raden Abimanyu Nugroho Mohammad Sivana

CONTRIBUTOR

Instagram @shirvanoconsulting @lifeatshirvano

LinkedIn

SHIRVANO Consulting

Youtube Shirvano Consulting

Writer Syifa Hana Agristya

Email contact@shirvano.co.id

Website shirvano.co.id

Published by

|
4
Sumber gambar: Babnimnim Studio Archdaily
Sumber : Abdulrahman Alolyan I Archdaily 5 ISSN 2986-4135

Harmony of Culture, Social, and Environment in The Spiritual Space of Tanjung Selor Islamic Center

Islamic Perspectives on The Cultural, Social, and Environmental Characteristics at Tanjung Selor

Sejak kedatangan Kesultanan Brunei Darussalam pada 1555, pengaruh Islam mulai merambah Kalimantan Utara yang memiliki kebudayaan Dayak yang kaya secara historis1. Pada tahun 2023, sekitar 73,38% penduduk Kalimantan Utara menganut agama Islam, didukung oleh peninggalan sejarah keislaman dari tokoh-tokoh di daerah tersebut. Sebagian dari wilayah yang dikenal sebagai paru-paru dunia ini adalah Kabupaten Bulungan, yang menjadi tujuan wisata utama dengan keindahan alamnya. Sementara itu, sebagai ibukota Kabupaten Bulungan, Tanjung Selor memiliki peran sentral dalam mendukung penyediaan fasilitas publik dan pengembangan wilayah yang berkelanjutan. Dengan latar belakang kawasan tersebut, menjadi suatu tantangan tersendiri bagaimana pengembangan kawasan Tanjung Selor dapat selaras dengan nilai-nilai Islam yang menegaskan pentingnya menjaga kelestarian alam dalam pembangunan.

2 A.

vol. 12, no. 3, pp. 194–206, 2010.

Dengan adanya populasi Muslim yang besar, dibutuhkan fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan ibadah, dakwah (penyiaran agama), muamalah (transaksi), dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan). Gagasan Islamic Center di tepian Sungai Kayan menjadi wujud fasilitas peribadatan yang inklusif dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Rencana pembangunan Islamic Center ini diharapkan menjadi cikal bakal peradaban baru berbasis kegiatan sosial masyarakat Muslim Tanjung Selor, melalui penciptaan landmark religius yang ikonis di Kalimantan Utara.

Redefi ning Islamic Architecture Based on Al-Quran

& Al Hadist

Arsitektur islam dipandang sebagai bentuk keterpaduan budaya manusia setempat yang mengalami penyesuaian kondisi fisik dan geografi terhadap proses penghambaan diri kepada Tuhannya meliputi struktur, seni dekorasi, hingga ragam hias dan tipologi bangunan2. Perbedaan karakter yang dijabarkan pada pembahasan sebelumnya menjadi potensi pengembangan fasilitas peribadatan dengan arsitektur Islam yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Perancangan Islamic Center Tanjung Selor dilakukan dengan mengadopsi nilai-nilai Islam yang dimuat dalam Al-Quran dan Hadist.

2024).

DIGEST
1
Museum Bulungan Sumber: Kompas.com, (2022)
1 A. Riyanto, “Napak Tilas Penyebaran Islam di Bulungan,” korankaltara.com, Sep. 14, 2022. https://korankaltara.com/napak-tilas-penyebaran-islam-di-bulungan (accessed Apr. 02,
Fikriani, “Arsitektur Islam: Seni Ruang dalam Peradaban Islam,” El Harakah,
24

Skenario Sholat Sumber: Shirvano Consulting, 2023

Skenario Acara dan Haji Sumber: Shirvano Consulting, 2023

Siteplan Islamic

Sumber: Shirvano

Sementara itu, sebagai sebuah bangunan religius, masjid didesain untuk menunjang kekhusyukan beribadah para jamaahnya. Ketenangan menjadi salah satu unsur penting dalam pertimbangan desain dari sebuah tempat ibadah untuk memberikan kesan nyaman dan maksud kedekatan terhadap Tuhan7. Aksesibilitas dan sirkulasi yang baik sangat penting untuk efektivitas dan kenyamanan umat dalam menjalankan kegiatan di masjid. Prioritas penataan ruang dari masuk hingga keluar Islamic Center Tanjung Selor tercermin dalam site plan di bawah.

Dominasi ruang terbuka hijau di seluruh kawasan  memiliki berbagai fungsi di antaranya adalah plaza konservasi, area simulasi haji, dan area flexible green for sport.  Vegetasi yang direncanakan untuk ruang terbuka hijau ini pun mencakup tanaman konservasi seperti pohon peneduh, bunga untuk memperindah lanskap, tanaman obat, dan vegetasi pendukung biodiversitas serta pencegahan nyamuk dan ular. Upaya ini bertujuan menciptakan ruang terbuka yang nyaman dan ramah bagi pengunjung. Selain itu, penataan ruang terbangun juga dibarengi dengan pemilihan material yang tepat untuk meningkatkan tingkat kenyamanan pengguna.

Selain itu, dalam responnya terhadap potensi bencana banjir akibat letaknya yang berada di pinggiran Sungai Kayan, Islamic Center Tanjung Selor menerapkan beberapa upaya mitigasi banjir. Di antaranya adalaha dengan membuat bioswale dan permeable pavement di dalam site serta menggunakan Riparian buffer pada tepian site dengan konsep zero run off. Sistem ini efisien dan berkelanjutan dalam mengurangi risiko banjir karena membantu meminimalisir aliran permukaan dan mendorong infiltrasi air melalui biopori, sehingga memastikan keamanan dan kenyamanan jemaat dalam kondisi hujan deras sekalipun

Strategi Mitigasi Bencana Sumber: Shirvano Consulting, 2023 7 M R. Rahmananda, A. Suparman, W. Prakosa, Dimyati, and D. Pramono, Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal pada
3
114519–114530, 2021 28
Masjid Al Azhar Sumarecon Bekasi, Jurnal Penfifikan Tambusai, vol. 5, no.
, pp.

Sustainability Plan of Islamic Center Tanjung Selor

Dalam misinya untuk menciptakan harmoni dengan alam, Islamic Center Tanjung Selor dirancang khusus untuk dapat menghemat sumber energi hingga 60,29%, penggunaan air sebesar 83,48% penggunaan normal, biaya material menjadi 61%, dan menekan biaya utilitas menjadi sebesar 10 juta/tahun. Hal ini dimungkinkan oleh penerapan Circular Energy melalui berbagai strategi desain dan pembangunan yang dapat berdampak pada penggunaan energi yang lain.

Lesson

Learned

Ruang religi Islamic Center Tanjung Selor dirancang sebagai respon yang berkelanjutan dari potensi yang dijumpai. Mengacu pada Al-Quran dan Hadist, konsep Islamic Center Tanjung Selor dibangun untuk menjalin dan mewadahi hubungan umat dengan Tuhan maupun dengan sesamanya. Islamic Center Tanjung Selor sebagai ikon baru Kalimantan Utara yang berkelanjutan dengan bangunannya yang khas dan berkarakter.

Savings Plan Sumber: Shirvano Consulting, 2023 Project member: Ibrahim Wicaksono. Alisia Amanda, dan Ilham Sukarno

Wonosobo Youth Islamic Centre Al-Argom: Merangkai Inklusivitas dan Toleransi melalui Prinsip Desain Islami

Kota Santri Wonosobo

Di samping pesona dataran tinggi Dieng, Wonosobo juga dikenal akan toleransi antar umat beragama yang telah terjalin sejak lama. Salah satu bukti nyata toleransi ini adalah kawasan Masjid Agung Jami' Wonosobo. Sebagai pusat kegiatan umat muslim, kawasan ini tak hanya ramai dengan kegiatan ibadah, tapi juga berbagai aktivitas lainnya, seperti pendidikan, sosial, hingga ekonomi. Pengunjung dari berbagai daerah datang silih berganti, membawa keriuhan dan kehidupan di kawasan ini.

Di balik keramaian itu, terdapat beberapa tantangan yang perlu ditanggapi. Kemacetan, pedagang kaki lima, angkutan kota, dan fasilitas yang kurang memadai, merupakan akibat yang ditimbulkan dari perencanaan Kawasan Islamic Center Wonosobo yang belum komprehensif.

fasilitas yang kurang memadai, merupakan akibat yang ditimbulkan dari perencanaan Kawasan Islamic Center Wonosobo yang belum komprehensif.

Wonosobo Youth Islamic Center (WYIC) hadir sebagai solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan di kawasan Islamic Center. WYIC bukan hanya ruang publik yang asri dan nyaman, tapi juga wadah bagi generasi muda untuk berkarya, belajar, dan mengembangkan potensi diri. Di sini, nilai-nilai religius dan moral diperkuat, ekonomi didorong maju, dan masa depan Kota Santri diukir bersama.

DIGEST 2
Gambar Ilustrasi Aerial Kawasan WYIC Sumber: Shirvano Consulting (2021)
30

Konsep WonosoboPengembangan Youth Islamic Center

Wonosobo Youth Islamic Center (WY IC) dirancang dengan dua pendekatan yaitu Wonosobo Islamic Terrace dan Wonosobo the Soul of Java. Kedua pendekatan ini relevan dengan konteks Wonosobo sebagai Kota Santri, sehingga dapat memperkuat identitas sebagai Kota Santri yang Toleran.

Konsep Pertama

Gambar Bagan Konsep Wonosobo Islamic Terrace

Sumber: Shirvano Consulting (2021)

Wonosobo Islamic Terrace menekankan pada hubungan yang mendalam antara manusia dengan Tuhan (Hablumminallah), sesama manusia (Hablumminannas), dan alam (Hablumminal alam). Melalui pendekatan ini, WYIC dirancang menjadi tempat suci yang menyediakan ruang untuk mempererat ikatan manusia dengan Sang Pencipta, serta menjadi pusat yang mempersatukan dan memberdayakan umat Islam.

Konsep Kedua

Gambar Logo Wonosobo the Soul of Java

Sumber: Bappeda Wonosobo (2018)

Wonosobo the Soul of Java menggambarkan kearifan lokal yang melekat dalam budaya dan jiwa Jawa. Sebagai refleksi dari filosofi "Soul of Java", WYIC mengusung warna dan bentuk yang mencerminkan keindahan alam dan keanekaragaman budaya, dengan penekanan pada nilai-nilai toleransi dan hak asasi manusia dalam desainnya. Melalui pendekatan ini, WYIC dirancang menjadi simbol dari harmoni antara tradisi, alam, dan nilai-nilai universal yang kental dengan budaya dan jiwa Jawa.

WYIC Sebagai Gerbang Kota Santri Wonosobo

Sebagai pintu utama kegiatan keagamaan di Wonosobo, WYIC akan menjadi tempat berbagai aktivitas keagamaan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang ramah dan nyaman bagi pengunjung. Selain itu, WYIC juga akan menghadirkan area rekreasi yang menarik bagi semua kalangan. Adapun tiga konsep yang diangkat dalam pengembangan kawasan ini antara lain:

The Center Point to Muslim Activity 1.

Sebagai pusat kegiatan keagamaan yang lengkap akan fasilitas penunjang, WYIC akan diwarnai dengan berbagai kegiatan keagamaan, mulai dari perayaan hari besar umat muslim, pusat pembelajaran ilmu agama, hingga kantor-kantor lembaga Islam. Selain sebagai sarana dakwah, WYIC juga menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dan mengembangkan potensi umat muslim. Dengan itu, WYIC akan menjadi wadah bagi seluruh umat Islam untuk bersinergi dan berkolaborasi, sehingga terbangun komunitas muslim yang kuat dan harmonis

Gambar Ilustrasi Area Ibadah (Masjid Jami’, Plaza Masjid, Toilet, dan Tempat Wudhu) Sumber: Shirvano Consulting (2021) Gambar Ilustrasi Plaza Masjid Sumber: Shirvano Consulting (2021)
31

Pleasant Experience for Pedestrian 2)

Berjalan kaki di kawasan WYIC kini menjadi pengalaman yang menyenangkan karena jalur pedestrian dirancang dengan konsep complete street. Konsep ini mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan inklusivitas bagi para pejalan kaki. Keamanan dicapai melalui penggunaan konblok sebagai material jalan, penempatan area penyeberangan dan tanaman di tepi jalan. Untuk menunjang kenyamanan pejalan kaki, disediakan berbagai perabot jalan seperti bangku, lampu jalan, tanda arah, dan tempat sampah. Sedangkan untuk menunjang inklusivitas, akan diberikan ramp dan guiding block bagi teman-teman penyandang disabilitas.

Recreational Space for Locals 3)

Tidak hanya terbatas bagi umat muslim, WYIC juga dirancang menjadi ruang publik yang terbuka untuk semua. Terdapat area rekreasi berupa taman dan riverfront yang ramah anak hingga lansia. Pusat kuliner dan area perdagangan juga menjadi salah satu daya tarik yang mampu mewadahi kegiatan ekonomi masyarakat.

Gambar Ilustrasi Fasad Gedung Islamic Center Sumber: Shirvano Consulting (2021) Gambar Ilustrasi Arcade Gedung Islamic Center Sumber: Shirvano Consulting (2021) Gambar Ilustrasi Co -Working Space Sumber: Shirvano Consulting (2021) Gambar Ilustrasi Fasilitas Jalur Pejalan Kaki di Kawasan WY IC Sumber: Shirvano Consulting (2021) Gambar Ilustrasi Persimpangan di Kawasan WY IC Sumber: Shirvano Consulting (2021) Gambar Ilustrasi Parkir dan Foodcour t Sumber: Shirvano Consulting (2021) Gambar Ilustrasi Taman Kartini Sumber: Shirvano Consulting (2021) Gambar Ilustrasi Taman Ainun Habibie Sumber: Shirvano Consulting (2021)
32
Gambar Ilustrasi Riverfront Sumber: Shirvano Consulting (2021)

Prinsip Desain WYIC yang Sarat Akan Makna

Desain kawasan WYIC tidak hanya indah, tetapi juga sarat akan makna. Prinsip desain yang terinspirasi dari ayat-ayat Al-Quran menciptakan ruang yang mencerminkan nilai-nilai Islam. Hal ini merupakan panduan dalam menciptakan kawasan yang Islami, nyaman, dan inklusif bagi semua kalangan.

Gambar Rencana Implementasi Prinsip Desain WYIC Sumber: Shirvano Consulting (2021)

Masterplan Kawasan WYIC

Kawasan WYIC dikembangkan dengan lima jenis fungsi bangunan dan tiga jenis ruang terbuka, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan wilayah yang sudah ada.

Sejalan dengan konsep kiblat bagi umat muslim, masjid dirancang sebagai titik fokus dan simbol spiritualitas kawasan, mengarahkan seluruh ruang ke kiblat dan menjadi pusat kegiatan utama.

Sejalan dengan konsep Rahmatan lil Alamin, WYIC dirancang ramah dan inklusif dengan keterhubungan ruang terbuka yang aman dan nyaman. Jalur pejalan kaki yang mudah diakses dan taman yang ceria menghadirkan ruang publik yang menyenangkan bagi semua.

Sejalan dengan konsep Jannatin Tajri min Tahtihal Anhar, kawasan WYIC akan memiliki elemen air sebagai representasi sungai di surga. Elemen air ini dihadirkan dalam bentuk waterscape yang indah sekaligus menjadi pengarah dan ciri khas masjid. Selain itu, waterscape ini juga dapat menyegarkan dan menenangkan suasana di sekitarnya.

Terakhir, sejalan dengan konsep Hablumminallah-Hablumminannas, akan dibuat pembagian ruang berdasarkan kebutuhan, memisahkan area ibadah dan area sosial. Dengan itu tercipta keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan sesama.

Gambar Rencana Implementasi Prinsip Desain WYIC Sumber: Shirvano Consulting (2021)

Rencana Implementasi Prinsip Desain WYIC Sumber: Shirvano Consulting (2021)

33
Gambar

Selain mewadahi aktivitas ibadah, sosial, dan komersial, kawasan WYIC juga dirancang untuk mewadahi latihan manasik haji.

Gambar Peta Rencana Titik Aktivitas Kawasan WYIC

Sumber: Shirvano Consulting (2021)

Peta Alur Kegiatan Manasik Haji

Sumber:

Lesson Learned

Dengan demikian, kawasan WYIC bukan hanya diciptakan sebagai tempat ibadah umat muslim saja, tetapi juga sebagai kawasan terpadu yang menawarkan berbagai kegiatan dan ruang publik yang inspiratif. Perencanaan Kawasan WYIC memberikan contoh nyata bagaimana nilai-nilai Islam dapat diimplementasikan dalam pembangunan modern, menciptakan ruang publik yang inklusif dan toleran, sekaligus memperkuat identitas komunitas. Dengan desain yang mengusung inklusivitas, toleransi, dan penghargaan terhadap nilai-nilai agama, WYIC dapat menjadi pusat harmoni dan persatuan masyarakat. WYIC juga dapat menjadi contoh inspiratif bagi pembangunan kawasan keagamaan lain di masa mendatang.

Gambar Shirvano Consulting (2021)
34
Ilustrasi Aerial Kawasan Siang Hari Sumber: Shirvano Consulting, 2023 Project Member: Wilda Rizkina, Haniek Azizie, Diajeng Nahsukha, Madina Arifah, Ariq Bentar. Ahmad Fariz (intern), dan Ahmad Afifudin (intern)

Nongsa Mosque: Bridging Traditions, Innovations, and Communities Thriving in the Heart of Batam's Multifaceted

Society

Batam's Multicultural

Marvel: CulturalEmbracing Diversity, Building Community

Terletak di gugusan Kepulaun Riau, Kota Batam menjadi salah satu kota dengan berbagai keunggulan, mulai dari keanekaragaman budaya, kekayaan alam, dan juga lokasinya yang strategis. Sebagai kota yang berkembang dengan pesat selama beberapa dekade terakhir, Kota Batam tidak hanya

memikat  masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian industri dan wisatawan mancanegara.

Dominasi budaya Melayu di Kota Batam tercermin jelas melalui kearifan lokal dan tradisinya yang dijaga dengan baik oleh penduduknya. Namun, seiring berjalannya waktu, Kota Batam menjadi semakin tenar karena perkembangannya yang pesat terutama dalam sektor industri maritim yang didukung oleh lokasinya yang strategis. Kondisi ini menjadi pintu gerbang bagi para pendatang, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Secara bertahap, Kota Batam tumbuh menjadi kota yang multikultural, tempat bertemunya berbagai etnis, suku, ras, dan agama.

DIGEST 3
Gambar Ilustrasi Masjid Nongsa Sumber: Shirvano Consulting (2023)
35

Cu tura Cr ssr ads

Memadukan nilai multikulturalisme yang melekat di Kota Batam dengan mempertimbangkan potensi pariwisata yang dimiliki Kecamatan Nongsa, Masjid Nongsa didesain untuk dapat menjadi fasilitas penunjang ibadah dengan daya tariknya tersendiri. Dengan menanamkan elemen kebudayaan dan konsep ruang yang inklusif, Masjid Nongsa menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi bagi individu dari berbagai latar belakang. ehingga, keberadaan masjid bukan sekadar menjadi tempat ibadah, melainkan juga menjadi wadah untuk merangkul keberagaman dan memperkenalkan kebudayaan Kota Batam bagi pengunjungnya.

Beyond UnveilingWalls: the Design Story of Nongsa Mosque

Merancang sebuah desain arsitektur tidak hanya mengutamakan aspek struktur fisik dan fungsinya. Terdapat beberapa aspek sosial budaya yang kemudian dapat memperkaya desain arsitektural, seperti yang diterapkan dalam proses desain Masjid Nongsa ini.

Pr gressive Spirit Dikenal sebagai kota progresif yang berkembang pesat dan reputasinya yang gemilang pada industri maritim, sentuhan desain pada Masjid Nongsa juga memperkuat identitas kota melalui detail-detail pada desainnya. Masjid Nongsa  mengolah elemen khas Kota Batam, yang terkait erat dengan industri maritim dan lautan. Abstraksi tersebut tercermin dalam desain menara masjid yang menyerupai layar kapal, menjadi sebuah ikon kontemporer yang memancarkan semangat dinamis dan progresif Kota Batam.

umber: HIRVANO Consulting (2023 Gambar I ustrasi Masjid N ngsa Bird-Eye View umber: HIRVANO Consulting (2023 Gambar I ustrasi Bagian Depan Masjid N ngsa umber: HIRVANO Consulting (2023 Gambar I ustrasi Interi r Masjid N ngsa umber: HIRVANO Consulting (2023 Gambar Bagan K nsep Utama Desain Masjid N ngsa Sumber : HIRVANO Consulting (2023)
37

choes of The P st

Inspirasi utama struktur Masjid Nongsa diambil dari konsep rumah adat melayu yang memiliki struktur panggung. Keistimewaan konsep ini tidak hanya terlihat dari penampilan luar bangunannya saja, tetapi juga melalui makna filosofis yang mendalam pada setiap detailnya. Gagasan awal desain datang dari tangga depan khas rumah adat Melayu, yang memicu perjalanan eksplorasi desain yang sampai pada kesimpulan untuk menggunakan elemen undak-undakan tangga sebagai elemen arsitektural yang unik dan memikat. Atap lontiak yang berbentuk kubah berundak menggambarkan perjalanan langkah manusia yang bergerak mendekatan diri kepada Tuhan, diwujudkan melalui kubah atau atap masjid yang berundak-undak Penerapan konsep ini menjadikan Masjid Nongsa sebagai sebuah ikon dan mencerminkan tradisi serta spiritualitas Kota Batam.

G mb r Konsep Penc h y n M sj d Nongsa Sumber: SHIRVANO Consulting (2023)

A Be con of L ght

Dalam desain Masjid Nongsa, keberadaan cahaya memiliki peran krusial sebagai elemen pembentuk atmosfer ruang. Pada siang hari, celah diantara undak-undakan tangga berperan sebagai sumber pencahayaan alami yang memberikan pencahayaan di dalam ruang masjid tanpa memerlukan tambahan penerangan buatan. Saat malam tiba, melalui celah-celah ini pula akan dihasilkan efek cahaya pendar dari lampu dalam masjid sehingga menciptakan kesan masjid seperti lentera yang menerangi aktivitas pada malam hari. Dengan demikian, selain memenuhi fungsinya sebagai sumber pencahayaan, konsep tersebut juga mendukung estetika dan kenyamanan.

G mb r Ilustr s Konsep Rum h Ad t Mel yu p d M sj d Nongs   Sumber: SHIRVANO Consulting (2023) G mb r Ilustr s Konsep Rum h Ad t Mel yu p d M sj d Nongs Sumber: SHIRVANO Consulting (2023) G mb r Konsep Penc h y n M sj d Nongsa Sumber: SHIRVANO Consulting (2023) G mb r Ilustr s C h y M l m H r p d M sj d Nongs
38
Sumber: SHIRVANO Consulting (2023)

Harmony Havens: 
 Bridging Cultures in Multicultural Cities through Open paces

Massing Strat gi s and Cultural Exchang at Nongsa Mosqu

Dalam menerapkan pengaturan ruang, digunakan konsep tata massa yang berdasarkan pada elemen dasar dari masjid tradisional Timur Tengah, yang terdiri atas masjid, arcade ("riwaq") dan courtyard ("sahn"). Meskipun tidak diadopsi secara harfiah, penekanan utama tetap pada esensi dan fungsi masingmasing elemen. Pada penerapannya untuk Masjid Nongsa, riwaq menjadi selasar penghubung yang menghubungkan bagian dalam masjid dan ruang publik, sedangkan sahn yang memiliki fungsi utama sebagai halaman dianalogikan sebagai plaza publik. Melalui plaza publik, terbentuk suatu ruang terbuka yang mengakomodasi interaksi sosial oleh masyarakat dan pengunjung yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda.

Nongsa Mosqu ’s Sit plan Int grating Social, Economic, and Environm ntal Activiti s

Di samping menjadi tempat ibadah, Masjid Nongsa juga bertujuan menjadi pusat pertemuan dan kegiatan sosial yang memperkuat ikatan komunitas melalui keberadaan ruang terbuka. Konsep placemaking diterapkan guna menciptakan lingkungan yang inklusif dan multikultural. Plaza publik di sekitar Masjid Nongsa diatur sedemikian rupa sehingga menjadi ruang sosial yang ramah bagi semua orang, tanpa memandang budaya dan latar belakang mereka. Keberadaan ruang terbuka ini juga menjadikan Masjid Nongsa sebagai pusat kegiatan ekonomi informal. Selain itu, plaza publik yang merupakan area taman dan pepohonan berperan sebagai buffer lingkungan yang menyehatkan dan tempat untuk aktivitas olahraga.

Gambar Kons p Zona Massa dan Ruangan Masjid Nongsa  Sumber: SHIRVANO Consulting (2023) Gambar Sit Plan Masjid Nongsa  Sumber: SHIRVANO Consulting (2023) Gambar Kons p Zona Massa dan Ruangan Masjid Nongsa  Sumber: SHIRVANO Consulting (2023) Gambar Ilustrasi Amphith atr Masjid Nongsa Bird Ey V i w Sumber: SHIRVANO Consulting (2023)
40
Gambar Ilustrasi Masjid Nongsa Bird Ey V i w Sumber: SHIRVANO Consulting (2023)

Baca selengkapnya mengenai Masjid Baabul Khoirot di Shirvano Insight Vol. 2 No. 3: Urban Sanctuaries, scan barcode di bawah!

dalam bangunan tetap mendapat sinar matahari yang cukup karena adanya bukaan dari berbagai sisi.

Masjid Greenhills

Masjid Greenhills dibangun sebagai fasilitas Perumahan Greenhilld Residence, sehingga terletak di tengah perumahan mengengah ke atas. Menyederhanakan ornamen dan dekorasi serta memperkuat elemen vertikal dan horizontal dimaksudkan untuk memperkuat konsep modern.

Penggunaan secondary facade dari material GRC (Glass-Fiber Reinforced Concrete) dengan geometris islami.

Gambar 4. Fasad Masjid  Sumber: SHIRVANO Consulting (2019) Gambar 5. Detail Secondary Facade Sumber: SHIRVANO Consulting (2019) Team Members: Ibrahim Wicaksono, Ariq Bentar Wiekojatiwana,, Rizky Nur, Fortiusa Damha, Muhammad Ardi Nur Afif, Dedy Hermawan Bagian
43
Gambar 6. Ruang dalam Masjid Sumber : Shirvano Consulting (2019)

Volume 3 Nomor 1

Periode Januari- Juni 2024

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Shirvano Insight Vol. 3 No. 1: Religious Architecture in the 21st Century by Shirvano Consulting - Issuu