Buku puisi riau pos 2015

Page 68

Kumpulan Puisi Pilihan Riau Pos 2015

membantun Prelude yang familiar di suatu siang, di ruangan yang duk-dek mengingatkanku pada sekelumit kalimat yang menggugat bernama traktat digubah para pembangkang dari benua biru aku terpincut, maka aku menjadi penggugat di rumah ibadat, aku menggugat pengkhotbah yang menabuh genderang perang dengan berlindung di sebalik dalil di koran aku menggugat dengan puisi famplet di Museum Sribaduga aku menggugat-mu dengan kritik yang lunak dan terselubung kau tak terima, dan ujug-ujug ingin pulang aku melongo. Sejak itu aku kapok aku kini menjalani hari sebagai anak manis di haribaan selarik intuisi 03 Selarik intuisi, dialah komponisku di masa depan yang tak lama lagi tiba bulan pun mempurnamakan dirinya dalam sejengkal senyuman berdaulat senyuman paling menawan sepanjang zaman aku mengagumi keindahan tanpa kehilangan selera kejantanan 04 Dan kau memilih bunga melati pilihan yang selaras harapanku terlebih aku tak pernah bersepadan dengan pemilih anggrek atau mawar

50


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.