SULUH edisi 17 (26 Januari 2015)

Page 1

Terbit Senin Senin dan K amis T

Edisi 17 - 26 Januari 2015

Reporter Desa PENANGGUNG JAWAB Erwin Razak, S.IP REDAKSI Syamsudin, S.Pd, MA AT. Erik Triadi, S.IP ALAMAT REDAKSI Jl. Cendrawasih No. 2 Mejing Lor - Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Telp : 0274-9543879 e-mail : sekret@rumahsuluh.org website : rumahsuluh.org

M

ereka yang bekerja di lapangan media (massa) tentu akan dengan mudah mengerti apa makna reporter, dan kedudukannya di dalam suatu tim kerja media atau suatu tim yang bekerja untuk mewartakan “peristiwa� atau apapun yang dipandang perlu disampaikan kepada khalayak banyak. Bagi mereka yang melakukan studi khusus perihal media, dan segala segi yang bersangkut paut dengannya, tentu memiliki uraian yang berbeda-beda untuk sebutan-sebutan dalam jagad media, seperti kata redaksi, wartawan, jurnalis, koresponden, dan reporter. Ulasan ini bersangkut dengan sebutan yang terakhir, yakni reporter. Bukan untuk melakukan kajian tentang makna kata, asal-usul kata, melainkan ingin mendiskusikan tentang kerja-kerja kongkritnya untuk keperluan pembaruan desa. Oleh sebab itulah, muncul sebutan reporter desa.

Reporter Desa Wikipedia (lihat: http://id.wikipedia.org/wiki/ Reporter), menuliskan bahwa reporter adalah salah satu jenis jabatan Pendidikan adalah senjata kewartawanan yang bertugas paling dahsyat yang dapat melakukan peliputan berita (news gathering) di lapangan dan kita gunakan untuk

mengubah dunia (Nelson Mandela)

1


SULUH

melaporkannya kepada publik, baik dalam bentuk tulisan untuk media cetak atau dalam situs berita di internet, atau pun secara lisan, bila laporannya disampaikan melalui media elektronik radio atau televisi. Hasil kerja reporter, baik merupakan naskah tulisan ataupun lisan, umumnya harus melalui penyuntingan redaktur atau produser berita sebelum bisa disiarkan kepada publik. Kamus Umum Bahasa Indonesia (versi online), menyebutkan bahwa reporter adalah penyusun laporan, atau wartawan. Apakah kesemuanya ini membantu memperjelas pengertian? Kalau kita masuk kepada inti sari pokok pekerjaan dari reporter, dan berbagai sebutan lain dalam organisasi media, maka yang akan benar-benar membedakan adalah kedudukan di dalam organisasi media, dan bukan pekerjaannya. Reporter, sebagaimana sebutannya, dan oleh karena kedudukannya, adalah pihak yang punya tugas (pokok) menghimpun berita atau informasi dari suatu peristiwa (kejadian). Dalam suatu organisasi media cetak, segala temuan lapangan yang dilaporkan oleh reporter, akan diolah sedemikian rupa sehingga layak untuk dimuat atau diangkat menjadi berita, dan dipublikasikan. Apa yang dilukiskan sebagai pengolahan, tentu saja berkait dengan segi-segi dasar yang harus

2 edisi 17 26 Januari 2015

termuat, berkait dengan kehandalan informasi dan akurasinya, serta berbagai pertimbangan lain, termasuk ruang (kolom, halaman) yang tersedia. Namun, sejalan dengan berbagai kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi, serta munculnya berbagai bentuk media yang langsung terkoneksi dengan lokasi peristiwa, membuat suatu laporan lapangan dapat bersifat langsung, sebagaimana yang kita kini saksikan dalam berita melalui televisi. Selain itu, sejalan dengan kemajuan media online, maka derajat pengolahan berita dan atau informasi yang masuk ke meja redaksi, relatif semakin berkurang – bukan saja oleh tuntutan waktu, namun juga oleh sebab dengan bantuan peralatan yang lebih canggih dan oleh kemampuan yang makin tinggi di kalangan peliput peristiwa, maka laporan lapangan kerapkali langsung diangkat menjadi berita – meski tetap melalui mekanisme menyetor ke redaksi, dan kemudian redaksi yang memutuskan apakah laporan dimaksud layak dimuat ataukah tidak. Kesaksian dari para pelaku akan dapat menunjukkan bahwa peran keredaksian semakin menurun, karena tidak jarang laporan dari lapangan langsung dipublikasikan secara keseluruhan, alias tidak mengalami penyesuaian yang diperlukan. Soalnya menjadi semakin berbeda,


SULUH

ketika kita menjumpai realitas media di dunia maya. Perkembangan media dunia maya, pada khususnya kinerja media sosial, telah menghadirkan suatu format baru, dalam mana setiap orang dapat memainkan peran layaknya “wartawan� – menghimpun berita,

mengolahnya sendiri, dan kemudian mempublikasikannya. Tentu saja kita menyimpan banyak issue tentang kualitas, akurasi dan kepatutan. Namun, dalam ulasan ini, kita tidak hendak membahas masalah tersebut. Apa yang hendak kita tunjukkan adalah bahwa kerja-kerja kemediaan telah mengalami perubahan yang penting, sebagai akibat dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Arus informasi demikian deras, dan cenderung anarki. Barangkali konsepkonsep kita yang lama, baik berkait dengan substansi, definisi, ataupun

organisasi kerja media, sudah harus diganti, oleh sebab peran-peran lama telah mengalami transformasi. Pada sisi yang lain, kita akan makin dihadapkan kepada kebutuhankebutuhan yang lebih mendasar, yakni informasi itu sendiri. Apa yang hendak kita katakan adalah bahwa kedudukan reporter, sebagai pihak yang menghimpun informasi, mengolahnya menjadi berita yang layak untuk dipublikasikan, tentu akan semakin penting. Kalau kita melihat kinerja media sosial, maka dapat dikatakan bahwa mereka yang bertindak sebagai reporter, dalam hitungan detik, dapat berubah menjadi “penerbit�, karena dia sendiri dapat mempublikasikan laporan liputannya didalam media yang dimilikinya sendiri. Dengan kedudukan inilah kita melihat pentingnya reporter desa, yakni mereka yang akan bekerja, baik bersifat programatik, terencana, maupun spontan dan bersifat sukarela, dalam menghimpun informasi desa (segala peristiwa dan dinamika di desa), mengolahnya menjadi berita, dan menyiapkannya menjadi informasi yang layak untuk dikonsumsi publik. Kalau

3 edisi 17 26 Januari 2015


SULUH

kita menyebut reporter desa, tentu saja hendak menunjuk suatu kualitas dan karakter tertentu dari reporter, dan bukan semata-mata menyangkut obyek peliputan. Sebutan reporter desa bermakna pula digunakannya suatu “optik desa�, di dalam melihat masalah yang ada di desa. Sebagaimana kita ketahui bahwa desa selama ini lebih ditempatkan sebagai obyek, dan bukan sebagai subyek. Reporter desa adalah pihak yang dengan kesadarannya menempatkan desa sebagai subyek.

Signifikansi Organisasinya Apakah keberadaan dan kedudukan reporter desa merupakan hal yang biasa? Kalau kita melihat dari sudut keprofesian, tentu saja nampak biasa. Namun, apabila kita meletakkannya dalam kerangka kebangunan desa-desa, terutama kebangunan kesadaran tentang kedudukan desa yang tidak lagi sebagai obyek, melainkan menjadi subyek, maka tentu saja keberadaan reporter desa menjadi sangat penting. Apa artinya? Pertama, bahwa reporter desa akan menjadi elemen penting yang memperkuat kinerja demokrasi, baik dalam pengertian desa demokrasi, demokrasi di desa, atau demokrasi dalam pengertian yang luas, dimana desa menjadi salah satu bagiannya.

4 edisi 17 26 Januari 2015

Kita kini berada pada suatu masa dimana informasi telah menempati suatu kedudukan yang sangat penting, yang oleh sebab itulah keberadaan pewarta menjadi strategis. Tentu saja jika kinerjanya sesuai dengan semangat perubahan: membawa desa kepada masa depannya yang baru, yang lebih baik dan lebih bermakna. Kedua, oleh sebab perannya yang strategis, maka reporter desa sesungguhnya berada dalam posisi yang unik. Yang dimaksudkan adalah bahwa kedudukan strategis tersebut, bukan terletak hanya karena keberadaannya, melainkan karena kinerjanya yang kompleks. Kita hendak mengatakan bahwa satu reporter tidak akan akan bermakna strategis. Bukan saja karena keterbatasannya dari segi kemampuan untuk menemukan dan mengungkap apa-apa yang tersembunyi, melainkan juga kekuatannya. Untuk itulah, kita berpandangan bahwa reporter desa haruslah merupakan suatu komunitas, dan bahkan suatu gerakan. Rumusan ini henda menegaskan tentang pentingnya organisasi bagi reporter desa. Dengan organisasi, kita akan dapat dengan mudah membayangkan suatu kinerja yang tersebar di seluruh desa.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.