1/12
TIMELINE ISU
JOGLO VERTICAL HOUSE rumah vertikal dengan sentuhan tradisional
2/12
1500 TRADISIONAL Arsitektur tradisional merupakan arsitektur yang bentuk, struktur, fungsi, ragam hias dan cara pembuatannya diwariskan secara turun temurun. Keseluruhannya memiliki filosofi tersendiri yang mencerminkan karakter budaya masing-masing, termasuk diantaranya adalah Rumah Jawa
1500 - 1900an KOLONIAL
1900an - 1999 PASCA KEMERDEKAAN
Arsitektur Kolonial memadukan gaya Barat dan Timur. Arsitektur ini dikembangkan oleh penjajah seperti Belanda yang tinggal lama di Indonesia. Bangsa tersebut membangun infrastruktur seperti kantor, bank juga stasiun untuk memfasilitasi kepentingannya, tentunya dengan gaya khas mereka.
Setelah kemerdekaan pembangunan besar-besaran di setiap sektor mulai dari rumah, pabrik-pabrik, bandara, pusat perbelanjaan dan gedung pencakar langit. HaI ini bertujuan untuk menunjukkan kekuatan setelah lama dijajah. Hal tersebut ditandai dengan skala bangunan yang dibuat monumental.
?
MAIN MISSION
? 1999 - sekarang MASA KINI Pada masa sekarang, rumahrumah dengan gaya arsitektur modern dengan teknologi terkini, perkembangan jaman serta gaya hidup penghuninya. Tidak bisa dipungkiri bahwa di masa ini, lokalitas arsitektur daerah setempat mulai hilang, nilai-nilai tradisi yang dianut pun mulai dilupakan.
MASA DEPAN Bagaimana kemudian arsitektur di masa yang akan datang ? Apakah arsitektur tradisional akan hilang begitu saja ? Dan mungkinkah arsitektur tradisional justru akan menjadi trend arsitektur di masa ini ?
KONSEP
Joglo Vertical House adalah sebuah konsep rumah vertikal yang dirancang dengan memasukkan unsur Rumah Joglo sebagai tranformasi dari arsitektur tradisional. Rumah vertikal digunakan untuk menjawab masalah lahan yang sempit
ISU
RUMAH VERTIKAL
Kondisi desain rumah di masa sekarang cenderung seragam dengan aksen garis geometris banyak menjamur di daerah perkotaan. Lama kelamaan desain tersebut menimbulkan rasa jenuh apalagi penggunaannya yang dilakukan secara massal seperti dalam satu komplek perumahan. Bentuk yang digunakan seolah hanya menempel pada fasad bangunan karena tidak memiliki makna tertentu yang ingin disampaikan.
Di daerah kota besar, keberadaan Arsitektur Jawa ada dalam kondisi yang memprihatinkan. Rumah Joglo sebagai Arsitektur Jawa ini semakin terdesak di tengah perkembangan terknologi yang berdampak pada kemajuan arsitektur modern yang jauh dari lokalitas daerah masing-masing. Padahal keberadaan Arsitektur Tradisional merupakan warisan leluhur yang patut dilestarikan.
LOKALITAS JAWA
MATERIAL LOKAL
Unsur Joglo dalam desain ini sebagai wujud upaya pelestarian Arsitektur Tradisional sehingga dapat membentuk citra baru bagi keberadaan arsitektur yang sedang berkembang sekarang ini. Penggunaan material lokal dipilih karena lebih ekonomis dari segi beaya juga mampu menunjukkan kesan kesederhanaan desain sehingga dapat selaras dengan lingkungan sekitarnya
estetika
fungsi
Bangunan tradisional yang hampir menghilang perlu dilakukan suatu regenerasi. Unsur-unsur yang terkandung dalam rumah tradisional ditranformasikan dengan gaya yang yang lebih modern agar sesuai dengan kebutuhan hidup manusia di masa sekarang ini. Dengan transformasi tersebut diharapkan makna yang terkandung di masih dapat melekat di dalam bangunan dirancang. Jika kemudian sudah mampu diterima masyarakat dengan baik, bukan tidak mungkin arsitektur tradisional menjadi arsitektur masa depan.
struktur
Bangunan yang dirancang tentunya harus memenuhi 3 kaedah yang dikemukakan Vitruvius yakni estetika, fungsi serta kekuatan struktur. Arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya