

Renata Chandra BACHELOR OF ARCHITECTURE
0896 5335 6888 renatachandra10@gmail.com
Poris, Batuceper, Tangerang
PROFILE
Hello! Let me introduce myself, people usually call me Rena. I’m fresh graduate of Tarumanagara University, majoring in Architecture and Planning.

I’m a detail oriented person and have a strong communication skills, especially in design concept presentation. I have several organizational experiences in Architectural Research and Design, both as a committee and as a participant. As a committee, besides learned about time management skills and event planning, I also learned a lot about architectural theory and had a long discussion with all of the committee. In my previous work experience, I was an architectural design intern and learned a lot about details and building materials, also took part in designing interior of a project along with 3D renderings.

I’m looking for an opportunity in learning more about architecture!
GPA: 3.74
INTEREST
Design Research
Concept Presentation
Event Planning
Strolling around the city using public transport
2018/2019
EXPERIENCE
Research Project 2018: Disaster Response Participant
Workshop Architectural Design Week 2019: Walkable City Committee
2019/2020
Department of Research and Development IMARTA SKETSA 2019/2020 Exploration Division
Research Project 2019: Activity Adaptive Space Committee
Masterclass 2020: Lighting Effect Committee
Leadership Training: Lost and Found, Love to Bound Committee
Competition Archevent 2020: Rediscovering The Soul of Space Participant
2020/2021 2021 2022 2020 2022 2015-2018 2018-2022
Department of Research and Development IMARTA SKETSA 2020/2021 Exploration Division
Research Project 2020: Productivity in Online Adaptation Head of Design Process
Masterclass 2021: Considering the Earthquake Committee
Leadership Training: Look Inside Yourself Head
WORK EXPERIENCE
PT. COA Cipta Kreasi (CO Associates)
Architectural Design Intern I Duri Kosambi, Cengkareng
ITDP Indonesia
Urban and Visual Design Intern I Kebon Sirih, Menteng
ACHIEVEMENT
Contributor to Exhibition of Architectural Design Week 2020
Architectural psychology book
Virtual Space: Hubungan Pola Interaksi Virtual pada Generasi Z terhadap Arsitektur
Graduated Magna Cum Laude
Ranked 9th of the graduation class I Bachelor of Architecture Tarumanagara University
EDUCATION
SMA Mutiara Bangsa
Senior Highschool I Porisgaga, Batuceper
Universitas Tarumanagara
Bachelor of Architecture I Tomang, Grogol Petamburan


Bersua di Palatehan
Ruang Komersial dan Kerja sebagai Pemicu Jejaring Pergerakan di Blok M
Jl. Palatehan, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan I Architecture
Sebagai pusat komersil, Blok M telah berhasil menjadi pusat tren kawula muda pada tahun 80-90’an. Bahkan, pada tahun 1992, Blok M memiliki Commercial and Transit Hub Underground pertama di Indonesia, yaitu Mal Blok M. Saat ini, pengunjung yang datang ke Mal Blok M hanya lewat untuk sekadar transit menuju Terminal Blok M, sebagai necessary activities. Peran jaringan pergerakan dan aktivitas pada akses in/out underground bagian utara dan selatan tentunya perlu ditelaah guna maksimalisasi pergerakan menuju Mal Blok M dan Terminal Blok M, sehingga area sakit dapat teridentifikasi dan diciptakannya program aktivitas pemicu jejaring pergerakan yang baru.
Metode perancangan dilakukan dengan penggabungan prinsip akupuntur kota dan tempat ketiga, dimana perancangan akan terfokus untuk membentuk simpul jaringan pergerakan dan menjadikan tapak sebagai titik temu 3 aktivitas utama, yaitu sebagai area perlintasan (necessary activities), area persinggahan (optional activities), dan area destinasi (social activities). Selain itu, perancangan ini juga memanfaatkan peran komunitas dalam kawasan (para pekerja) dan komunitas luar kawasan (para pengunjung).




1. Akses masuk menuju underground yang telah terbengkalai akan diaktifkan kembali, agar kapasitas pergerakan dapat meningkat, juga menarik minat orang untuk berjalan kaki menuju Terminal Blok M.
2. Pada tapak yang akan diintervensi, diberikan akses diagonal menuju area perkantoran, sehingga para pekerja tidak perlu mengambil jalan memutar menuju ke Terminal Blok M.
3. Pada tapak yang akan diintervensi, diberikan akses tembusan dari Jl. Sunan Kalijaga, untuk menarik minat orang-orang dari magnet kawasan lainnya, untuk singgah atau melewati tapak.
4. Dari akses nomor 2 dan 3, membentuk satu nodes tapak, yang kemudian akan diberikan akses menuju underground, yang terhubung langsung dengan Taman Martha Tiahahu dan Blok M. Diharapkan dengan adanya akses ini, membuat para pedestrian dari Stasiun MRT dapat menuju bagian Utara dengan lebih aman, tanpa adanya crossing dengan Jalur Khusus Transjakarta. Hal ini juga memberikan keuntungan pada Mal Blok M, untuk meningkatkan kapasitas pelaju menuju Terminal Blok M.

Upperground 1
Dari akses tunnel underground Terminal Blok M menuju tapak
Ground Level
Underground Level

Dari Jl. Sunan Kalijaga (arteri sekunder) menuju tapak
Dari area perkantoran menuju tapak
Menuju Underground
Program Utama
01
Shop & Go (06.00-24.00)
Ruang pemberhentian sementara saat proses transit, dimana para pelaju dapat membeli kebutuhan sebelum menuju titik transit.
Target aktivitas pengunjung:
• Necessary activities, terjadi ketika para pekerja melewati area ini sebagai jalan pintas menuju titik transit.
• Optional activities, terjadi ketika para pekerja dapat singgah dalam waktu singkat untuk membeli kebutuhan, baik pada jam pulang kerja maupun jam istirahat.
02
Community Co-Working Space (24H)
Ruang kerja yang dapat disewa per jam.
Target aktivitas pengunjung:
• Optional Activities, dimana para pekerja singgah untuk melanjutkan pekerjaan sembari menunggu kedatangan bus.
03
Corporate Powered Co-Working Space (06.00-18.00)

Ruang kerja bagi perusahaan dengan klasifikasi industri kecil (kapasitas 5-19 orang).
Target aktivitas pengunjung:
• Necessary Acitivities, dimana program ini menjadi destinasi utama tempat kedua dari tempat pertama.
04
Roller Skate Space (10.00-22.00)
Ruang pemberhentian, dimana pengunjung dapat bermain sepatu roda per jam, serta sebagai arena latihan komunitas rutin.
Target aktivitas pengunjung:
• Necessary activities, meliputi kegiatan komunitas sebagai arena latihan rutin.
• Optional activities, terjadi ketika para pekerja dapat singgah untuk bermain sepatu roda melepas kejenuhan.
• Social activities, yaitu ketika pengunjung datang sebagai ruang destinasi rekreasi.
Sirkulasi
Akses & Servis Vertikal
Menuju Mal Blok M Underground Menuju Taman Martha Tiahahu



Redesain Kawasan Little Tokyo Blok M, Melawai

Kawasan Little Tokyo terletak pada jantung Kawasan Blok M Melawai, dirancang sebagai area komersial pemenuhan kebutuhan Blok A-S pada masanya, sehingga menjadi area yang tren bagi kawula muda tahun 80-90’an. Kawasan ini didominasi oleh 4 program utama, yaitu bar karaoke, hotel, retail, dan kuliner, dengan keberadaan ruang terbengkalai sebesar 20% dari lahan terbangun. Maka dari itu, kawasan ini sangat aktif pada malam hari dan mendapat pandangan negatif dari beberapa perspektif masyarakat Jakarta.
M Cubic 24/7 merupakan proyek redesain Kawasan Little Tokyo, dengan menerapkan konsep kawasan 24 jam yang berperan sebagai tempat ketiga. Perancangan program akan tetap berfokus pada 4 program utama eksisting, dengan adanya inovasi program tambahan pada pagi dan siang hari.
Terletak bersebelahan langsung dengan 2 titik transit utama (Terminal dan Stasiun MRT Blok M), M Cubic mengadaptasi konsep kawasan bebas kendaraan, hanya dapat diakses oleh pedestrian dan pesepeda (cyclist).

Sejarah Singkat
1948 1962 1980 1990
Kawasan Kebayoran Baru dirancang oleh H. Moh. Soesilo dengan konsep Garden City, yang diadaptasi dari perencana tata kota asal Inggris, Ebenezer Howard.

Wilayah Blok M mulai dikenal masyarakat karena diselenggarakannya Asian Games.
Kawasan Blok M menjadi pusat tongkrongan anak muda dan tren sepatu roda mulai marak diminati oleh kalangan muda.
Ekspatriat Jepang mulai berdatangan pada era ini sehingga toko bernuansa Jepang semakin bermunculan, mulai dari kuliner hingga hiburan malam.

Tergolong Kawasan Transit Oriented Development, desain memfasilitasi program Park and Ride, sehingga M Cubic 24/7 bebas untuk pejalan kaki dan pesepeda, serta tidak dapat dimasuki kendaraan pribadi.

Desain menghubungkan tapak dengan titik-titik komersil dan ruang terbuka hijau, menjadikannya terkoneksi satu sama lain. Bertujuan untuk mempertegas akses keterbukaan bagi seluruh kalangan masyarakat.
Dikenal luas sebagai kawasan hiburan malam, desain mengembangkan program lainnya dalam berbagai kurun waktu, sehingga kawasan dapat bersifat 24 jam. Tentunya fungsi lama tidak akan dihapuskan sepenuhnya.











Gerbong Nostalgia
Museum Transportasi: Mengembalikan Memori Kejayaan Perkereta-apian

Gerbong Nostalgia adalah Museum Transportasi khusus Kereta Api yang terletak pada Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat. Bertujuan untuk mengembalikan memori masa kejayaan perkereta-apian Indonesia, serta mengedukasi masyarakat Jakarta mengenai transportasi kereta beserta seluruh jaringannya, mulai dari masa lalu hingga perkembangannya saat ini.
Konsep utama perancangan adalah unlimited sight building, yang bertujuan menciptakan bangunan dengan keleluasaan pandangan ke segala arah, melalui eksplorasi solid void pada interior dari gubahan massa.
Rancangan paling menarik dari bangunan ini adalah penggunaan material copper panel pada fasad, dimana dengan seiring berjalannya waktu akan berubah warna secara perlahan. Fasad ini mengindikasikan umur dari bangunan.















