Virtual Space: Hubungan Pola Interaksi Virtual pada Generasi Z terhadap Arsitektur

Page 1

Nazir (1988)

STUDI LITERATUR

Studi literatur adalah metode pengumpulan yang teoritis, ia bereferensi pada literatur ilmiah yang berkaitan dengan budaya, nilai, dan norma yang berkem bang pada situasi sosial yang Sugiyonoditeliti.(2012) Dapat disimpulkan bahwa metode studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengumpulan serta penelaahan buku, dokumen, catatan, literatur dan berbagai laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Untuk mendukung pengamatan yang maksimal, kami melakukan studi literatur terlebih dahulu mengenai tema penelitian. Dari studi literatur ini, dihasilkan sebuah hipotesis yang kelompok kami anggap menarik untuk diangkat. Tujuan dilakukannya metode studi literatur sebelum observasi langsung terhadap subjek dimaksudkan agar kami mempunyai prediksi atau gambaran terhadap pola-pola yang akan muncul dan mengarahkan kami apa saja langkah yang harus dilakukan untuk membuktikan hipotesis.

Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terh adap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

M E TM E T 1

Studi literatur adalah metode yang mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, catatan, maja lah, kisah-kisah sejarah, dsb. Mardalis (1999)

Observasi adalah metode mengumpulkan data atau keterangan yang harus dijalan kan dengan melakukan usa ha-usaha pengamatan secara langsung ke tempat yang akan

Arikuntodiselidiki.(2006)

Observasi berarti suatu pengamatan yang teliti dan sistematis, dilakukan

Observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis baik secara langsung maupun tidak langsung. Hadi dan Nurkancana

O D EO D E

Kamusberulang-ulang.secaraIlmiahPopuler(2010)

OBSERVASI2

Dapat disimpulkan bahwa observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang akan diselidiki secara berulang-ulang serta teliti dan sistematis

Lalu, kami meminta perizinan untuk menggunakan rekaman tersebut dalam penelitian ini dan meminta screencapture dari hasil interaksinya di dalam ruang virtual tadi.

BEHAVIORAL3MAPPING

Pada penelitian ini kami menggunakan metode behavioural mapping, dimulai dengan menggunakan metode person centered mapping, lalu nantinya akan dilanjutkan dengan metode place centered mapping. Metode person centered mapping (untuk nantinya)

Menurut Setiawan (1995), metode person centered mapping adalah metode yang menekankan pada pergerakan manusia pada suatu periode waktu tertentu (Haryadi B. Setiawan, 1995 dalam buku Arsitektur Lingkungan dan prilaku halaman 84, penerbit Departemen Pendidikan dan Kebudayaan).

Teknik ini menekankan pada pergerakan manusia pada periode waktu tertentu, dimana teknik ini berkaitan dengan tidak hanya satu tempat atau lokasi akan tetapi beberapa tempat / lokasi. Pada teknik ini peneliti berhadapan dengan seseorang yang khusus diamati. Menggunakan metode person centered mapping, maka pada penelitian ini: Variabel bebas: Aktivitas pengguna Variabel terikat: Generasi Z Proses PenelitianMenentukan jenis sampel person yang akan diamati Generation z (1995 - 2012) Menentukanpengamatanwaktu Saat berada di kampus Mengamati aktivitas yang dilakukan dari masing masing individu Rekaman Membuat hipotesa Mencatat aktivitas sampel yang

kemanaMembuatdalamdiamatimatrixalursirkulasisampeldiareayangdiamatimengetahuiorangitupergi(selesaiaktivitas)

Berdasarkan definsi metode person-centered mapping, pertama kami menentukkan subjek yang akan diamati terlebih dahulu. Kemudian pengamatan dilakukan berfokus pada aktivitas dan perilaku dari subjek. Pada pengamatan ini, media yang kami gunakan adalah media audio visual berupa rekaman dan foto dari subjek. Perilaku subjek selama berinteraksi dalam ruang virtual akan direkam tanpa disadari oleh subject sendiri dalam durasi berkisar antara 1 hingga 5 menit lamanya. Tujuan dari perekaman dengan durasi yang cukup panjang ini agar kami dapat mengamati pola-pola apa saja yang muncul, dan apakah suatu perilaku dari subjek tersebut merupakan pola atau tindakan impulsif semata. Selain itu, seberapa intens pola tersebut terjadi selama subjek sedang berinteraksi juga dapat diamati dalam jangka waktu tersebut. Setelah selesai melakukan perekaman terhadap subjek, kami akan menghampiri subjek dan menanyakan beberapa pertanyaan terkait apa yang ia rasakan atau mengapa ia mengeluarkan reaksi tersebut.

Menurut Setiawan (1995) Metode place centered mapping adalah metode untuk mengetahui bagaimana manusia atau sekelompok manusia memanfaatkan, menggunakan atau mengakomodasi perilakunya dalam suatu situasi waktu dan tempat tertentu ( Haryadi B. Setiawan, 1995 dalam buku Arsitektur Lingkungan dan prilaku halaman 83, penerbit Departemen Pendidikan dan Kebudayaan).

Teknik ini menekankan pada pergerakan manusia pada periode waktu tertentu, dimana teknik ini berkaitan dengan tidak hanya satu tempat atau lokasi akan tetapi beberapa tempat / lokasi. Pada teknik ini peneliti berhadapan dengan seseorang yang khusus diamati. Metode place centered mapping (untuk yang sekarang)

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.