Majalah Balans Survive Di Era Disrupsi 4.0

Page 33

Peradaban manusia mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam beberapa dekade belakangan ini. Perubahan yang cukup signikan ini ditopang dengan melesatnya pertumbuhan teknologi informasi yang berbasis komputer telah diramalkan oleh Gordon E Moore, salah satu pendiri intel, di tahun 1960an yang merumuskan bahwa perkembangan kecepatan perhitungan mikroprosesor mengikuti rumusan eksponensial atau meningkat dua kali dalam 18 bulan. Walaupun saat ini, hukum tersebut sudah tidak relevan, karena dengan teknik teknologi nano dalam pembuatan mikroprosesor, waktu peningkatan kompleksitasnya menjadi lebih singkat. Dengan perkembangan tersebut, di era saat ini dan dengan tujuan esiensi serta efektitas, berbagai kegiatan manusia sudah mulai tergantikan dengan otomatisasi dan kecerdasan buatan (Articial Intelligent) yang didukung teknologi informasi seperti Internet dan Database yang modern. Era inilah yang disebutkan banyak ahli sebagai bentuk dari Revolusi Industri 4.0 atau

bahkan ada sebagian yang mengatakan bahwa kita telah memasuki tahapan Revolusi Peradaban 5.0 (Revolusi Industri 5.0) sebagaimana telah dicanangkan di Jepang pada akhir Januari 2019. Revolusi itulah yang dianggap mendorong kepada terbitnya era disrupsi (Disruption Era). Era disrupsi sebagai dampak dari perkembangan teknologi bermuara pada berkurangnya beberapa lapangan kerja di berbagai bidang pekerjaan yang mulai digantikan dengan robot dan kecerdasan buatan. Beberapa profesi seperti Travel agent telah digantikan perannya dengan online travel seperti traveloka, pegipegi dan tiket.com. Sedangkan pekerjaanpekerjaan seperti teller bank dan kasir akan digantikan oleh teller dan kasir digital. Di bidang penerbitan dan percetakan, koran, majalah dan percetakan berbasis kertas sudah lama mulai tergantikan dengan basis website dan smartphone. Profesi Psikolog dan Psikiater digantikan oleh konsultasi online. Sedangkan profesi pengajar dan dosen, di masa datang akan digantikan dengan konsep

pembelajaran mandiri dengan basis e-learning. Bahkan tantangan lain ke depan bagi pihak penyelenggara pendidikan adalah, dimulainya era dimana ijazah sudah tidak lagi menjadi prioritas untuk mencari pekerjaan. Hal ini sudah dimulai di beberapa perusahaan seperti Google, Apple, IBM, dan beberapa perusahaan berbasis media online kelas dunia yang telah memulai merekrut karyawan dengan tanpa mempertimbangkan ijazah khususnya perguruan tinggi, akan tetapi lebih menekankan kepada kemampuan dan ketrampilan serta common sense para pelamar. Tantangan Profesi Akuntansi Di samping bidang yang telah disebutkan sebelumnya, bidang akuntansi merupakan salah satu bidang yang diperkirakan mengalami dampak akibat Revolusi Industri 4.0. Pesatnya perkembangan tipe perusahaan baru yang saat ini lebih mengarah kepada “virtual ofce”, dan tidak memiliki tempat kerja konvensional. Sebagai contoh beberapa perusahaan penyedia transportasi online seperti Gojek, Grab, Uber serta

32


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.