KORI DOR
BALANS Aktual
Aspiratif
Hal. 1
Obyektif
Minggu, 19 Desember 2021
Mengenal Lebih Dekat Dengan Paslon Gubernur BEM FEB, Berikut Visi dan Misi-nya Oleh Lathifa Almas Khairina
FEB, Balans – Rian Pratama dan Mey Handoko Saputro maju mecalonkan diri sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur tunggal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam Pemilihan Umum Raya (PEMILRA) yang diselenggarakan pada (02/21). Foto: ig : @kpur.febums
Rian selaku calon gubernur dari paslon nomor urut satu mengatakan bahwa ia dan rekannya maju dalam pemilihan kali ini untuk mewujudkan BEM FEB UMS yang interaktif serta bersinergi dalam transformasi yang progresif bagi kemanfaatan FEB dengan cara meningkatkan koordinasi dan komunikasi organisasi yang humanis dan profesional, mewadahi dan memfasilitasi pelayanan advokasi kemahasiswaan yang adaptif, responsif, integrasi, dan solutif bagi kesejahteraan
mahasiswa, mengembangkan budaya kebebasan berfikir ilmiah guna meningkatkan nalar kritis, analis,kreatif dan mewujudkan gerakan mahasiswa yang strategis, efektif, dan terbuka. Baginya BEM FEB UMS dapat menjadi sebuah penghubung dan pelopor perubahan yang berada di lingkup kampus antara berbagai permasalahan yang ada di negara ini. Dengan begitu banyaknya permasalahan yang ada kampus menjadi harapan sekaligus menyimpan begitu besar potensi. Bersambung di halaman 2
Hal. 2 Visi Misi Paslon Gubernur..... Sambungan dari halaman 1
Ia juga meyakini bahwa BEM FEB UMS akan mengambil peran sekaligus akan turut berpartisipasi aktif dalam mempercepat terjadinya kontribusi dan kolaborasi mahasiswa UMS. “Peran BEM FEB UMS sebagai pelopor ini di harapkan akan di wujudkan melalui program kerja yang akan di emban sekaligus di eksekusi dalam pelaksanannya. Pada program kerja yang akan dilaksanakan berorientasi pada kesejahteraan mahasiswa serta memunculkan dan mempercepat kontribusi dan kolaborasi bagi mahasiswa FEB UMS. Hasil yang di harapkan adalah memunculkan dampak posistif dan kesejahteraan bagi mahasiswa FEB UMS itu sendiri.” Jelasnya Jika nantinya terpilih ada beberapa hal yang telah dirancang untuk implementasikan dalam masa kepemimpinannya nanti yaitu, professional management organization, maximum service,kebebasan berfikir ilmiah dan kinerja kolaboratif serta beberapa asas guna meningkatkan koordinasi dan komunikasi diantaranya asas kekeluargaan, profesionalitas, setara, adil, efektif dan efisien.
“Dari asas tersebut kami coba membangun atau meningkatakan Kekeluargaan semua pengurus atau fungsionaris BEM FEB UMS harus mengdepankan nilai-nilai kekeluargaan dalam menjalankan tugas dan amanah yang di emban, rasa saling memiliki dan menghargai menjadikan prinsip ini harus ada. Professional BEM FEB UMS merupakan organisasi sekaligus motor penggerak yang ada di fakultas ekonomi dan bisnis dan BEM FEB selalu memiliki birokrasinya sendiri dalam menjalankan tugas serta fungsinya, maka dari itu setiap pengurus atau fungsionaris BEM FEB UMS yang ada di dalamnya harus memiliki rasa kedewasaan dan mengikuti segala bentuk birokrasi yang ada. Jabatan yang emban di BEM hanya sebagai alat untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan dan birokrasi organisasi. Efektif dan efisien BEM FEB UMS membuat program kerja dan birokrasi yang tidak berbelit-belit, karena BEM FEB UMS sebagai Lembaga yang menjadi pelopor dan Lembaga yang memiliki koordinasi dengan KAMA FEB maka dari itu patut untuk menjunjung keefektifan dan efisiensi sebagai prinsip organisasi” jelas Rian.
Hal. 3
Hal. 4
Pemilra 2021, KPUR Selenggarakan Secara Daring Oleh Fathur Lendra Pradana
Foto: ig : @kpur.febums
dipakai satu kali saja..
FEB, BALANS - Komisi Pemilihan Umum Raya (KPUR) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan pemungutan suara calon gubernur dan wakil gubernur dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) (02/12).
“Mahasiswa FEB hanya perlu memasukan NIM dan kode akses yang didapat. Untuk secara jelasnya kami sudah memberikan video tutorial di instagram KPUR” jelas Ezat saat dihubungi via whatsapp.
Hal ini dikonfirmasi oleh Ezat Indra Saputra selaku ketua KPUR FEB UMS bahwa teknis pemungutan suara melalui web yang disediakan KPUR FEB, tiap daftar pemilih tetap nantinya akan dikirimi kode akses melalui e-mail Single Sign On (SSO) UMS dengan kode akses yang berbeda beda yang hanya dapat
Tercatat ada 2 kandidat yang mendaftar namun setelah melalui rangkaian verifikasi berkas hanya ada 1 pasangan calon yang memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPUR FEB UMS. Berdasarkan UU Pemilra, Pasangan calon (Paslon) tunggal diatur pada Bab 1
Hal. 4 ayat 3 yang menyatakan apabila hanya ada satu pasangan calon maka pembandingnya adalah kotak kosong. Perhitungan suara dilakukan setelah voting dan pengumuman akan dilakukan setelah perhitungan selesai. “Warga FEB sangat dianjurkan menggunakan hak mereka sebijak mungkin karena golput bukanlah sebuah solusi yang baik dalam wujud implementasi demokrasi” ujar ezat Dari hasil pemungutan suara yang telah dilaksanakan diketahui bahwa
paslon nomor urut satu memperoleh 806 suara, kotak kosong sebanyak 114 suara dan 6975 tidak memilih. Dari hasil tersebut diputuskan bahwa pasangan calon tunggal dinyatakan gagal dalam perolehan suara, sehingga tidak ada pemenang PEMILU Raya FEB UMS 2021. Maka pemilihan gubernur dan wakil gubernur BEM FEB UMS periode 2021/2022 akan dilaksanakan di forum konferensi mahasiswa dan pasangan calon berhak mendapatkan hak previllage untuk mencalonkan diri kembali.
Hanya Ada Calon Tunggal di Pemilihan Gubernur BEM FEB? Ini Tanggapan Mahasiswa Oleh Velia Ardika
Tujuan diadakannya Pemilra ini adalah untuk memilih Gubernur d a n Wa k i l G u b e r n u r B a d a n Eksekutif Mahasiswa (BEM), Salah satunya adalah pemilra FEB UMS. Pemilra BEM FEB di kala pandemi ini menyuguhkan pilihan paslon tunggal melawan kotak kosong, hal Foto: tribunnews.com ini meninggalkan sejumlah FEB, Balans – Pemilihan Umum Raya polemik di kalangan mahasiswa ( P e m i l r a ) m e r u p a k a n a g e n d a FEB UMS. tahunan yang diadakan oleh tiap o r a m a w a d i U n i v e r s i t a s Banyak kalangan mengatakan bahwa Muhammadiyah Surakarta (UMS). paslon tunggal merupakan cerminan
Hal. 5 dari demokrasi yang tidak sehat, hal ini dikarenakan tidak ada persaingan antara paslon dalam suatu pemilra. “Karena pada hakikatnya dalam berdemokrasi yang baik itu ada kedua belah pihak yang diusung atau lebih dari dua belah pihak. Karena dengan adanya pasangan calon (paslon) lain dalam demokrasi akan menggambarkan demokrasi yang sehat dengan kata lain hal ini tidak ada keberpihakan penyelenggara terhadap paslon yang diusung.” Jelas Alfian selaku salah satu mahasiswa FEB UMS (2/12). Dalam hal ini pemilihan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) tidak terlepas dari partisipasi mahasiswa umum. Sebagai agent off change mahasiswa harus berani berpartisipasi dalam pemilihan ini, sudah seharusnya mahasiswa berfikir kritis terhadap suatu hal baik dalam politik ataupun ekonomi karena ide atau gagasan mahasiswa sangat diperlukan dalam membangun lingkungan FEB. Terlepas dari itu, pihak Komisi Pemilihan Umum Raya (KPUR) FEB UMS sendiri telah berupaya untuk menyediakan sarana sebagai wadah partisipasi dan aspirasi mahasiswa FEB, walaupun partisipasi dari mahasiswa FEB
UMS dirasa masih kurang dalam pemilra ini. Berbagai usaha telah dilakukan agar tidak terjadi polemik terkait pasangan calon (paslon) tunggal ini, salah satunya adalah transparansi. Transparansi memang sangat penting dalam hal pemilra ini, tentu saja dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahpahaman dikalangan mahasiswa. “Untuk transparansi indikatornya banyak, tapi yang paling utama itu keterbukaan informasi baik untuk paslon ataupun mahasiswa lingkungan FEB, sehingga pada saat ada kejadian seperti calon tunggal tersebut mahasiswa sudah diberikan pemahaman terlebih dahulu agar tidak salah paham. Jika terjadi kesalah pahaman otomatis akan menimbulkan gesekan baik dari tim sukses (timses), mahasiswa bahkan paslon tersebut.” tutur Alfian
Foto: IDN TIMES
Hal. 6
Buka Matamu Ubah Pola Pikirmu Atau Kau Hanya Akan Melihat Duniamu Saja Oleh Denisa Bulan Fitria
Foto: IDN TIMES
Pahlawan bukan hanya sosok orang yang mengorbankan nyawanya untuk kemerdekaan suatu negara, namun dari sudut pandang saya pahlawan adalah sosok cerminan terbaik, panutan, juga teladan tertulus yang patut kita contoh serta kita hargai. Pahlawan tidak hanya lahir dari kalangan bangsawan ataupun keluarga terdidik, pahlawan bisa lahir dari mereka kalangan menengah bahkan kalangan bawah. Tidak dapat dipungkiri lagi kalau memang selama kita bersekolah tentu saja
kita diperkenalkan dengan siapa saja pahlawan revolusi, pahlawan pendidikan, dan sebagainya yang namanya harum kita kenang hingga sekarang. Memang jasa – jasa mereka sungguh luar biasa, mungkin kita tidak menyaksikan langsung bagaimana mereka berjuang, namun rasanya bukti sejarah, serta cerita orang terdahulu harusnya cukup membuat kita merasakan betapa pedihnya mereka memperjuangkan kehormatan bangsa demi tercapainya kemerdekaan yang
Hal. 7 selama ini kita rasakan hingga
masalah ini. Lantas mengapa jika
sekarang. Kita yang tinggal
negara kita ini sedang mengalami
menikmati saja rasanya terlalu
krisis, masalah, bahkan konflik
banyak mengeluhkan, hal – hal
berat, kalian baru bersuara untuk
kecil untuk dapat menjaga serta
menyalahkan mereka yang jelas –
meneruskan perjuangan beliau –
jelas setiap hari selalu memikirkan
beliau pahlawan kemerdekaan
akan dibawa kemana negara kita
kita.
ini. Kalian hanya hadir untuk menyesalkan kinerja mereka tanpa
Mari kita renungkan hal besar apa
memikirkan bagaimana kerasnya
yang sudah kita lakukan untuk
perjuangan mereka demi kita
kemajuan bangsa ini? Saya rasa
sebagai warga negara tetap
jangankan hal besar, hal kecil
merasa aman. Apakah kalian juga
seperti menjaga perilaku kita
tau penderitaan mereka ketika
untuk bisa patuh pada norma –
negara kita penuh.
norma sebagai warga negara saja kita langgar, lantas apa yang
teror-an, serangan, juga ancaman,
mungkin sekarang bisa kita
berapa banyak abdi negara yang
lakukan? Pernahkah dipikiran
dikerahkan bahkan rela mati demi
kalian terlintas bagaimana negara
warganya. Sedangkan kita yang
yang besar ini bisa terus berjalan
tidak merasakan serangan itu dan
bahkan kita merasa tidak pernah
hanya bisa melihat dari tayangan
ambil bagian untuk negara ini,
televisi apakah saat melihat berita
tetapi kita masih bisa hidup aman
itu hati kita tergerak untuk
dan tenteram. Kita hanya
membantu? Saya rasa tidak, rasa
memikirkan kehidupan pribadi
iba pun entah ada atau tidak. Jadi
karena menganggap negara ini
berhentilah menilai suatu hal
sudah ada yang memimpin jadi
tanpa tau apa yang sebenarnya
kita tidak perlu andil untuk
terjadi.
Hal. 8 Setidaknya jadilah pahlawan dalam lingkungan kalian sendiri, untuk membenahi pola pikir seperti ini, khususnya para generasi muda kalian mampu jadi pahlawan untuk berani bersuara, menentang ketidakadilan, dan menegakkan kebenaran. Pahlawan bukan tentang siapa yang rela mati saja, tapi pahlawan juga mereka yang memiliki kepekaan pada lingkungannya. Tentu kalian semua tau apa itu G30-S PKI, apa yang pertama kali terlintas dipikiran kalian jika mendengar kata G30-S PKI? Penyiksaan? Darah? Kekejaman? Kematian? Ya, semua itu memang ada dalam peristiwa ini, betapa kejinya para penjajah dan penghianat negara pada pahlawan kita. Mungkin semua hal ini hanya terangkum dalam sejarah dan cerita, bahkan dibuat film demi mengenang pengorbanan beliau para pahlawan kita. Apakah saat melihat film ini atau mendengar kisahnya kalian menangis serta merasakan penderitaan para pejuang negara? apakah kalian akan hanyut dalam perjuangan mereka? Apakah rasa patriotisme kalian meningkat? Saya rasa tidak, rasa sedih yang kalian rasakan tidak se-kalut kalian melihat film – film drama galau yang hanya fiktif belaka, hal kecil seperti inilah
dapat menilai bahwa kurangnya rasa empati pada diri kita. Jika rumah adalah tempat yang terbaik untuk kembalinya kita setiap pergi kemanapun, maka negara ini juga rumah kita yang selama ini memberi kita kenyamanan. Jika anggota keluarga adalah orang - orang terbaik yang kita butuhkan dikala duka, maka semua warga negara ini juga keluarga kita yang seharusnya menjadi orang terbaik dikala kita susah, namun apa nyatanya, perasaan kita, pikiran, juga ego kita berbeda. Jika ayah adalah kepala keluarga yang akan melindungi keluarganya, maka para pemimpin negara juga akan melakukan hal yang sama pada kita warga negaranya. Jika suatu keluarga hancur siapa yang disalahkan, pasti pemimpin keluarga itu, jika dalam lingkup keluarga yang begitu kecil saja pasti ada konflik lalu bagaimana dengan negara yang diibaratkan rumah, jika kita hanya menyalahkan pemimpin apakah itu hal yang benar? Apakah kalian merasa andil untuk kemajuan negara ini sampai kalian bisa mengkritik, menghujat, bahkan merasa para pemimpin salah dalam mengambil tindakan? Sekarang sudah saatnya pola pikir kita tidak stag disini saja semua
Hal. 9 yang diambil oleh para pemimpin tidak semata – mata untuk menaikkan kehormatan mereka tetapi jauh dari lubuk hati mereka lebih memikirkan bagaimana warganya tetap dapat merasa nyaman dan tidak terusik. Saya punya hal kecil yang mungkin dapat menggugah perasaan kalian, jika selama ini kemiskinan kian bertambah dan kalian merasa ini karena ketidakberhasilan pemimpin dalam memimpin negara kita, lantas apakah kalian yang sekarang hidup enak, bergelimang harta, bukan pemimpin negara, tidak pernah memikirkan keuangan negara pernahkah kalian merasakan penderitaan kalangan bawah? Ayoolah, kita semua ini satu rumah bayangkan jika kepala keluarga kita sedang ada masalah dalam mengatur keuangan keluarganya, apakah kepala keluarga akan bisa tidur nyenyak, makan terasa enak? Tentu saja tidak kepala keluarga juga butuh bantuan dari kita yang sekiranya bisa membantu. Jadilah orang yang bisa menilai sesuatu dari segala sudut pandang dan cobalah menempatkan dirimu di posisi mereka. Jika memang kemiskinan kian bertambah itu artinya ada yang hilang sebelum hal ini menimpa mungkin itu pekerjaan.
Apakah yang dapat menciptakan lowongan pekerjaan hanya mereka yang sudah punya modal besar, perusahaan besar, juga orang – orang hebat tentu saja? Mungkin itu memang modal awal tapi kekayaan harta tidak lebih baik dari kekayaan akal jika mereka belum sadar, kalian yang masih muda bisa terus berinovasi dengan membuka lapangan pekerjaan untuk daerah kalian sendiri, darisinilah sisi kepahlawan kalian terlihat. Karena orang hebat bukan menuntut apa yang ia dapat dari negaranya atau lingkungannya, tapi dia akan berjuang demi apa yang akan dia harus berikan pada negaranya atau lingkungannya. Untuk itu saya katakan kalau saat ini para pemimpin negara kita ini juga pahlawan, kalian yang mau menurut dengan aturan juga pahlawan, kalian yang memiliki rasa toleransi, empati, juga kepekaan pada sekitar juga pahlawan, kalian yang saat ini sedang belajar untuk meraih mimpi untuk kebahagiaan keluarga, kesuksessanmu kalian juga pahlawan. Kalian yang suka memungut atau membersihkan sampah dari rumah ke rumah kalian juga pahlawan, kalian para petani desa juga pahlawan.
Hal. 10
Pimpinan Redaksi : Gugus Darmajati S Redaktur Pelaksana : Agung Supriyanto Reporter: Lathifa Almas Khairina Fathur Lendra Pradana Velia Ardika
Denisa Bulan Fitria Fotografer : Faizal Editor : Annisa, Vebby Layouter : Akid, Della
Pemimpin Umum : Efendi Sudarsono Sekretaris Umum : Elya Nurhanifa
Lathifa Almas Khairina
Bendahara Umum : Sekha Elya Firdaus Pimpinan Personalia : Bahriyah Eka Musha B Fihri Aqwin Ghiswa Fathur Lendra Pradana Berliana Putri S Sandy Aldi Prasetya Siti Nazirah Nathania Rara Agustia Imam Maʼruf Azhari Jemy Kartika Putra
Kartika Putri Mawardani Pimpinan Redaksi : Gugus Darmajati S Dwi Darviyanti Della Ayu Febriana Nabiilah Aprilia A Riska Milia Annisa Nur Amelia Faizal Ghifary Agung Supriyanto Eka Putri Shelayanti Alivia Nabila Kinasih Vebby Noer Hidayah Akid Shofiyanto Nugroho Norma Rizky Kartika S Dwi Wulandari Pimpinan Litbang : Eka Pratiwi
Velia Ardika Arif Rahman Ayyubi Dwi Arum Insyarah Taufiq Nur Hidayat Sinta Ayu K Nia Sintiawati Yolanda Dinatariri Bias Kamajaya Dewi Okta Kumala Pimpinan Usaha : Rifqi Maulana Irfan Endang Setya Lukita Siska Widi Astuti Muhammad Iqbal A Jovita Sekar Arum Rehan Husna N Ramasya Putra S Vio Ardana L Affni Ramadhani
Find Us On : Email : balansredaksi@gmail.com Website : www.lpmbalans.com Facebook : Lpm Balans Feb Ums Twitter : @lpm_balans Youtube : Redaksi Balans
Alamat Sekretariat : Student Union Kampus 2 FEB UMS Jl.Garuda Mas No.3, Pabelan, Kartasura, Jawa Tengah, Indonesia