16 HALAMAN
SENIN, 1 DESEMBER 2014
Rp 3.000
Oknum Kejari Minta ‘Atensi’ Rekanan Jumlahnya Hingga Rp 10 Juta
Hal itu dibenarkan salah satu rekanan yang enggan disebutkan namanya. Ia mengaku ditelepon oleh B dan diminta atensi sebesar Rp 10 juta. Karena takut diributkan pekerjaannya, ia pun mengiyakan memberi jumlah uang. “Daripada pusing kita kasih aja,” katanya. Diakui rekanan ini, ulah kedua staf Kejari ini memang
KAJEN – Beberapa rekanan di Kabupaten Pekalongan mengeluhkan ulah dua oknum staf Kejari Kajen berinisial Y dan B. Mereka meminta atensi kepada sejumlah rekanan dengan dalih melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket).
sudah meresahkan rekanan. Hampir semua rekanan pernah didatangi oleh mereka dan dimintai atensi. Kedua staf Kejari ini mengaku Intel Kejari Kajen dan dipercaya oleh Satker Pidsus Kejati untuk melakukan Pulbaket di Kabupaten Pekalongan. “Kalau susah, mereka (oknum stan Kejari Kajen, red) langsung lapor ke Kejati. Contohnya ada kok mas, proyek rehab Puskes-
mas setelah tak ada atensi langsung dilempar ke Kejati. Disana, rekanan itu malah kobol-kobol,” terangnya. Hal senada diungkapkan rekanan lain, yang juga minta identitasnya dirahasiakan. “Wah kalau kedua orang itu (oknum dua staf Kejari Kajen, red) sudah biasa mas. Saya sering didatangi. Katanya kalau pimpinannya di Kejari susah, dia langsung la-
porkan ke Kejati. Nah, daripada gitu kan mending kita kasih aja. Daripada pusing mas,” tuturnya. Staf Kejari Kajen Y saat dikonfirmasi membantah meminta atensi ke rekanan. Ia pun membantah kenal dengan rekanan dan memintai sejumlah uang. “Nggak bener. Gimana minta uang, kenal saja tidak,” katanya saat dikonfirmasi akhir pekan kemarin ke hal 7 kol 1
Kalau susah, mereka (oknum stan Kejari Kajen, red) langsung lapor ke Kejati. Contohnya ada kok mas, proyek rehab Puskesmas setelah tak ada atensi langsung dilempar ke Kejati...” REKANAN
PERISTIWA
ARIPITSTOP.COM
KECELAKAAN - Seorang polisi menolong rekannya yang ternyata sudah tewas setelah terjatuh saat mengejar pelanggar lalu lintas.
Kejar Pemotor Saat Operasi Zebra, Polisi Tewas Terjatuh SOLO - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Ahmad Yani, Solo, Minggu (30/11) siang, menyebabkan Aiptu Kristanto Seno, anggota Satlantas Polresta Solo meninggal dunia. Jenazah Kristianto yang masih mengenakan seragam kesatuannya ditemukan terkapar besimbah darah di pinggir jalan dekat Kampus Universitas Tunas Pembangunan (UTP) tak jauh dari Terminal Tirtonadi ke hal 7 kol 5
PENCAIRAN PSKS
WAHYU DWI NUGROHO/RM/JPNN
DPD Dapat Rp 50 Juta-Rp 100 Juta Agung Laksono: Teken Dukungan ke Ical
dengar kabar adanya politik transaksional untuk memenangkan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai Ketua Umum Golkar periode selanjutnya. Agung menguak imbalan yang didapat Dewan Pimpinan Daerah
BADUNG - Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono prihatin men-
DETIK
TEWAS - Nenek Titi menghembuskan nafas terakhir sebelum sempat menerima uang kompensasi kenaikan harga BBM.
ke hal 7 kol 5
LAPINDO
dalam ‘operasi pasar’ kepada DPD-DPD Golkar. Strategi ini dikombinasikan dengan cara intimidasi pemecatan terhadap pengurus DPD yang tak mau mendukung Ical. Ada dua substansi surat pernyataan yang harus ditanke hal 7 kol 5
Ricuh! Kader Golkar Terlibat Adu Jotos di Luar Arena Munas
Cairkan PSKS, Nenek Titi Meninggal sebelum Terima Uang TASIKMALAYA - Nahas dialami Titi (75), warga Setiawangi, Jatiwaras, Tasikmalaya. Ia meninggal sebelum mencairkan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Meski sempat terhenti, pencairan tetap digelar. Suasana duku menyelimuti keluarga Titi. Puluhan kerabat berdatangan ke rumah duka. Mereka tak menyangka Titi akan meninggal di arena pencairan dana PSKS
yang bersedia teken kontrak dukung Ical. “Yang teken ada imbalan antara Rp 50 Juta sampai Rp 100 Juta,” ungkap Agung di Bali, Minggu (30/11). Agung menyatakan politik transaksional ini dijalankan
KEAMANAN MUNAS Mengenakan pakaian serba hitam, para pasukan keamanan yang terdiri Laskar Bali, Baladika, bulldog dan lain sebagainya bersama Pecalang berjaga mengantisipasi rusuh dan serangan preman suruhan Yorrys seperti terjadi sepekan lalu di Kantor DPP Golkar, Jakarta.
DETIK
RICUH - Peserta Munas terlibat saling adu jotos dengan rekanya sendiri saat acara makan malam.
NUSA DUA - Munas Golkar baru dibuka beberapa menit, namun ada kericuhan karena masalah sepele.
Dua kader dari DPD Papua berkelahi karena saling ledek saat acara makan malam di area lobi Hotel Westin
atau depan ruangan Munas Bali, malam ini. Awalnya, seorang kader DPD Papua mengambil makan malam yang sudah disediakan panitia. Tapi, kader yang menggunakan batik warna kuning itu mengambil makan dengan cara berteriak. “Munas Golkar bubar, Munas Golkar bubar,” kata pria tersebut. Karena tidak suka dengan teriakan itu, salah seorang koleganya yang juga dari DPD Papua mencoba menyindir. “Kita ini cuma pendatang, janganlah bikin ribut, enggak usah bikir ribut, makan gratis,” ujar pria yang ke hal 7 kol 1
DENNY KUSDINAR PRATAMA/BANDUNG EKSPRES/JPNN
BEBAS - Terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, Pollycarpus Budihari Prijanto, melambaikan tangan saat hendak keluar Lapas Sukamiskin, Bandung, Sabtu (29/11).
KontraS Singgung PDIP di Kasus Munir JAKARTA - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencium ada aroma politik yang cukup kental dalam kasus pembunuhan aktivis Munir. Munir
dibunuh oleh Pollycarpus Budihari Priyanto di tahun 2004 saat Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden. Kini, bebasnya terpidana Pollyke hal 7 kol 1
Fakta-fakta Kasus ‘Perbudakan’ Pembantu Rumah Tangga di Medan
Selain Dianiaya, PRT juga Dijual Rp16 Juta/Orang DETIK
JEBOL - Salah satu tanggung lumpur Lapindo ini jebol dan mengancam rumah penduduk yang berada tak jauh dari lokasi.
Tanggul Lumpur Lapindo di Titik 73 B Jebol SIDOARJO - Tanggul lumpur Lapindo jebol. Tanggul yang jebol berada di Desa Kedungbendo, Tanggulangin atau tepatnya di titik 73 B. Jebolnya tanggul penahan lumpur diduga karena pond penampung air dan lumpur yang berada di Desa Ketapang sudah tidak bisa menahan tampungan lagi. Tanggul penahan lumpur di titik 73 B ini memang sering meluber. Namun pihak BPLS tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki karena dilarang oleh warga korban lumpur di dalam peta terdampak ke hal 7 kol 5
POLISI terus mendalami kasus ‘perbudakan’ buruh rumah tangga (PRT) di Kota Medan. Sampai saat ini ada 7 tersangka sudah diamankan polisi. Mereka diduga menyiksa, menjual hingga membunuh seorang PRT itu bernama Cici (30), warga Jawa Tengah yang mayatnya ditemukan di Karo pada 28 Oktober 2014 lalu. Perbudakan terhadap PRT itu terungkap setelah petugas polisi menggerebek rumah milik penyalur tenaga kerja CV Maju Jaya di Jalan Beo simpang Jalan Angsa dan Madong Lubis, Kamis (27/11) sore. Dari rumah milik Syamsul Anwar itu diselamatkan tiga PRT perempuan, yaitu; Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Anis Rahayu (25) asal Malang, dan
DIAMANKAN Ketiga pembantu (tiga dari kiri ke kanan) berhasil diselamatkan polisi dari rumah para tersangka. Namun mereka telah hampir 2 tahun mendapat siksakan selama berada di rumah pelaku.
Oknum Kejari Minta ‘Atensi’ Rekanan
Mencari tambahan dengan menjual institusi... DPD Dapat Rp 50 Juta-Rp 100 Juta
Munas bali terima duit, nanti munas Jakarta ikut lagi berharap terima duit lagi...
MERDEKA
Rukmiani (43) asal Demak. Kemarin polisi juga menyangkakan pasal baru bagi para pelaku, yakni pasal peda-
Redaksi/Pemasaran/Iklan: Jl. Binagriya Raya B1 No. 9 Pekalongan Telp. (0285) 432.234, 790.6360 Fax. (0285) 441.0262
gangan orang (human trafficking). “Ketujuh tersangka juga sudah kita kenakan pasal perdagangan manusia (human
trafficking),” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan Kompol Wahyu Istanto Bram ke hal 7 kol 1
E-mail: r4d4rpek4long4n@gmail.com, iklan_radar_pekalongan@yahoo.com Website: www.radarpekalonganonline.com
CKMY