Radar pekalongan 18 november 2016

Page 1

JUMAT, 18 NOVEMBER

16 HALAMAN

TAHUN 2016

Rp 3.000

TakAdaAlasanPertahankanPrasetyo Rapor Merah M. Prasetyo dari ICW 1. Kinerja Pemberantasan Korupsi Tak Maksimal

PERCERAIAN

2. Menggelar acara ulang tahun secara mewah

Seribuan Perempuan di Jakarta Pusat Jadi Janda Kaya di 2016 JAKARTA - Ratusan perempuan menjadi janda kaya di wilayah Jakarta Pusat. Sebab mereka bercerai bukan karena soal kemiskinan tetapi karena tidak ada kecocokan lagi dengan pasangannya. Berdasarkan catatan Pengadilan Agama Jakarta Pusat (PA Jakpus), ada 1.153 perceraian dari bulan Januari hingga September 2016 . Umumnya perceraian dilakukan oleh pihak istri yang merasa tidak lagi harmonis dengan

ICW Beber Rapor Merah Jaksa Agung JAKARTA - Dua tahun memimpin Kejaksaan Agung, kinerja M. Prasetyo kembali

mendapat sorotan. Indonesia Corruption Watch (ICW) memberikan rapor merah kinerja mantan politisi Partai Nasdem itu. Salah satu yang terburuk ialah kinerja pemberantasan korupsi yang kerap diwarnai

intervensi. Dalam catatan ICW, sepanjang Prasetyo memimpin, Kejaksaan Agung hanya menangani 24 kasus korupsi dengan jumlah tersangka 79 orang ke hal 7 kol 1

PAPARAN

3. Menempati Posisi Terbawah dalam Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kementrian/Lembaga

Tiga aktivis ICW kiri kekanan, Aradila Caesar, Mouna Wasef dan Wana Alamsyah memberikan paparan dan pandangannya terkait Kinerja Dua Tahun Jaksa Agung HM Prasetyo, Kamis (17/ 11) di Kantor ICW Kalibata Jakarta.

4. Laporan Keuangan hasil audit BPK Turun dari Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) 5. Punya Piutang Uang Pengganti sebesar Rp 15 triliun 6. Reformasi Birokrasi Tidak Jalan 7. Eksekusi Yayasan Milik Soeharto tidak jelas MUHAMAD ALI/JAWAPOS

ke hal 7 kol 5

DEKLARASI

KOMPAS

TIM KHUSUS - Para perwakilan elemen masyarakat menandatangani Deklarasi Damai pada Apel Kebhinekaan Cinta Damai di halaman Mapolres Semarang, Kamis (17/11) siang.

Tim Khusus untuk Tanggulangi Konflik Sosial UNGARAN - Pemerintah Kabupaten Semarang dan Polres Semarang membentuk Tim Penanggulangan Konflik Sosial (TPKS). Tim ini beranggotakan unsur musyawarah pimpinan daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, serta organisasi kemasyarakatan-keagamaan. Tugasnya mendeteksi, meminimalisasi, serta menyelesaikan perke hal 7 kol 1

NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR PURWANTO/MALANG POST

..........

13,452

...........

13,414

..............

13,405

15/11

16/11

17/11

SUMBER : (KURS JUAL) BANK INDONESIA

Gempa 59 Detik, 44 Rumah Rusak

MALANG - Gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) yang menggoyang Malang Raya, Rabu malam (16/11), pukul 22.10, mengakibatkan 44 rumah di wilayah Malang Selatan, rusak. Ada yang rusak berat dan rusak ringan. Rumah yang rusak itu tersebar di Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo,

Dampit, Turen, Pagelaran, dan Sumberpucung. Sebab, titik pusat gempa berada di 127 kilometer arah tenggara Kabupaten Malang dengan kedalaman 69 kilometer. Kepala Seksi Penanggulangan Bencana dan Logistik Badan Penanggulake hal 7 kol 5

SELEBRITIS

GEMPA - Rumah milik Maryanto di Desa Pagelaran Kabupaten Malang terdampak gempa yang terjadi semalam. Gempa bumi terjadi pada pukul 22.10 WIB kemarin (16/11), dengan kekuatan 6,2 Skala Richter.

Kasasi Ditolak, Terdakwa Kasus Korupsi Dieksekusi

Menangis di Papua ARTIS peran Nadine Chandrawinata (32) menangis ketika melihat kondisi alam Papua dirusak akibat penebangan hutan secara ilegal. Ketika itu, Nadine sedang menjelajahi hutan di sebuah kawasan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu. “Saya ke Wamena, saya melihat penebangan pohon yang begitu ekstrem. Bia ke hal 7 kol 5 DONY WIDYO

EKSEKUSI - Tanti Ambar Susanti, Direktur PT Pentagro Mandiri Abadi berjalan menuju mobil tahanan Kejaksaan Negeri Batang untuk selanjutnya dibawa ke LP Bulu Semarang.

BATANG - Tanti Ambar Susanti ST, Direktur PT Pentagro Mandiri Abadi terhitung mulai Kamis (17/ 11) kemarin harus mendekam di sel Lembaga Pemasyarakatan (LP) Bulu Semarang. Dia kemarin dieksekusi oleh pihak Kejaksaan Negeri Batang setelah kasasnya dalam kasus korupsi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan berkala jalan Kambangan-Gerlang yang merupakan proyek lanjutan Kecamatan Blado, Batang tahun 2009, ditolak oleh

pihak Mahkamah Agung RI. Pihak Kejari sendiri baru melakukan eksekusi setelah menerima salinan putusan Kasasi MA RI tanggal 27 Maret 2012 Nomor 362K/ PID.SUS/2012. Putusan MA tersebut juga memperkuat keputusan majelis hakim ditingkat Pengadilan Tinggi (PT) Semarang yang sebelumnya memutuskan terdakwa terbukti bersalah atas kasus korupsi. Kepala Kejari Batang Edi Ermawan SH MH melalui ke hal 7 kol 1 ke hal 7 kol 5

Generasi Kesembilan Kesenian Wayang Golek Brebes

Perlu Sentuhan Baru, Tak Ingin Ketinggalan Zaman Wayang golek yang selama ini dikenal sebagai kesenian khas Jawa Barat ternyata juga cukup melegenda di sebagian wilayah Jawa Tengah. Misalnya di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di daerah itu ternyata ada wayang golek yang hingga kini masih dipertahankan.

Yang lain sudah keluar, yang ini baru menyusul... Tak Ada Alasan Pertahankan Prasetyo

Bekingnya kuat, jadi yang melantik tak berani mengganti...

ISMAIL FUAD, Brebes

DOK KPL

Nadine Chandrawinata

KABUPATEN Brebes, sebagai tapal batas dua daerah tersebut menjadi jembatan dari asimiliasi dan pertemuan dua arus budaya. Wayang Golek Brebes pun menjadi cermin adanya perpaduan harmonisisasi seni Jawa Tengah dan Jawa Barat. Keberadaan kesenian wayang golek ke hal 7 kol 1

Kasasi Ditolak, Terdakwa Kasus Korupsi Dieksekusi

ISMAIL FUAD/RADAR BREBES

MELESTARIKAN - Ki Bonggol, dalang yang juga perajin wayang golek asal Desa Kemurang Wetan, Tanjung menunjukkan wayang golek khasnya kemarin.

Alamat : Jl. Binagriya Raya B1 No. 9 Pekalongan Telp. (0285) 432.234, 790.6360 Fax. (0285) 441.0262

Website: www.radarpekalongan.com

CKMY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Radar pekalongan 18 november 2016 by Radar Pekalongan - Issuu