1 minute read

Ratusan

Kujang akan berat (macet)," tutur Galih.

Ia mengimbau, masyarakat untuk lebih bersabar, dan tidak menggeser water barrier yang telah diatur sedemikian rupa. (fat/c)

BPBD Siaga Bantu Kendala Kekeringan

 Sambungan dari Hal 12

Meski demikian, Kepala

PelaksanaBadanPenanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kota

Bogor, Theofilo Patrocinio menyatakan hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan soal masalah kekeringan di wilayah Kota Bogor.

Ia menjelaskan, kecilnya wilayah Kota Bogor, membuat kebutuhan air masih bisa terlayani oleh jaringan Perumda Tirta Pakuan, yang sampai saat ini tidak terganggu. "Minggu lalu ada laporan tapi itu karena ada kebocoran yang terjadi di Kecamatan Bogor Selatan. Warga saat itu minta suplai air.

Tapi kalau karena kekeringan sampai saat ini masih belum ada laporan. Mudahmudahan tidak ada," ujarnya pada Kamis (3/8).

Msski begitu, kata dia, BPBD siap membantu masyarakat apabila terjadi kekeringan, dan kekurangan air. BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran, dan Penyelamatan, serta Perumda Tirta Pakuan.

Di samping itu, Theo mengimbau masyarakat lebih waspada di kondisi curah hujan yang rendah ini.

Ia meminta warga agar lebih berhati-hati, membuang puntung rokok dan saat membakar sampah. Karena menurutnya, kelalaiam tersebut bisa menimbulkan api yang bisa merembet, hingga menyebabkan kebakaran.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, mengajak masyarakat lebih bijak dalam penggunaan air, dan mengimbau supaya lebih berhemat.

Ia menjelaskan, Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane menjadi sumber utama air baku, yang digunakan oleh Perumda Tirta Pakuan. Dedie melihat solusi jangka panjang mengatasi kekeringan dengan menurunkan pemanasan global, meminimalkam emisi karbon, hingga mengurangi sampah yang mengalir ke laut. "Ini harus sesegera mungkin supaya potensi air yg dimiliki tidak tercemar, terkontaminasi, dan bisa tetap diolah untuk kepentingan masyarakat," ucapnya. (fat/c)

This article is from: