4 minute read

Tiga Nama Calon Pj Gubernur Jabar Ditetapkan

BANDUNG–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat resmi menetapkan tiga nama sebagai calon Penjabat (Pj) pengganti Gubernur Ridwan Kamil. Keputusan penetapan tersebut, ditetapkan DPRD Jabar pada rapat pimpinan pada Rabu (2/8).

Menurut Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, tiga nama yang diusulkan ini sudah sesuai dengan kriteria dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tiga nama ini akan langsung diserahkan pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk kemudian diserahkan ke Presiden Joko Widodo. Ketiga nama yang diusulkan tersebut adalah, Direktur Jenderal Peraturan

Perundang-undangan (Dirjen PP) di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Prof Asep N Mulyana. Lalu, Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad, Prof Keri Lestari, dan terakhir, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Triadi Machmudin. “Pemilihan tiga nama ini dinilai DPRD Jabar sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Kemendagri,” ucap Ineu. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bakal purnatugas pada 5 September 2023. Ia pun angkat suara mengenai calon penggantinya. “Jadi saya tidak punya hak lagi mengomentari, mengusulkan gak ada lagi. Yang ada tiga nama dari DPRD. Satu, Ibu Profesor Keri dari Unpad, bapak Bey Machmudin dari Istana,

Biro Pers karena dia sekolah dan besar di Bandung, ketiganya mantan Kajati Provinsi Jabar Asep Mulyadi,” katanya.

Meski demikian, dia tidak mau mengomentari kans ketiga tokoh itu. Namun ia berkoordinasi saat purnatugas nanti terkait peralihan jabatan. “Oh kalau koordinasi siapapun yang terpilih nanti ditentukan pak Jokowi, saya akan memberikan pandangan agar proses 1,5 tahun menjadi pj lancar,” ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berjalan di jalurnya. Sudah ada 541 penghargaan yang diraih, termasuk salah satu satu ekonomi daerah dan penanganan stunting yang terbaik.

“Ibaratnya pj tinggal ngegas aja, mobil yang sudah disiapkan saya kira akan sangat nyaman. Tinggal saya brief karena rata-rata kan bukan pemilihan politik ya, dinamika politiknya, sosialnya saya pasti akan konsinyer,” jelasnya.(net)

Asep Nanan Mulyana

PROF Asep Nana Mulyana merupakan

Direktur Jenderal Peraturan Perundangundangan (Dirjen PP) di Kementerian

Hukum dan HAM (Kemenkumham). Prof

Asep, menamatkan studi di Fakultas Hukum

Universitas Mataram (1994).

TOLAK: Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak mungkin menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang diusung oleh PDIP pada Pemilu 2024.

Tolak jadi

Cawapres Ganjar

SOLO–Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak mungkin menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang diusung oleh PDIP pada Pemilu 2024.

“Nggak mungkin, wis tak jawab (sudah saya jawab),” katanya di Solo, Kamis (3/8).

Mengenai anggapan salah satu politisi senior dari

PDIP Deddy Sitorus yang menilai Gibran tidak secara tegas memberikan sikap penolakan terhadap isu cawapres, ia mengaku sudah memberikan sikap sejak dulu. “Sudah saya jawab, umur belum cukup, ilmunya belum cukup, semua belum cukup. Aku kudu piye maneh? (saya harus bagaimana lagi?),” katanya. Sementara itu, terkait dengan keinginan partai lain yang ingin mengusung Gibran sebagai cawapres, ia mengaku masih ingin fokus di Solo. “Saya fokus di Solo dulu saja. Ya terima kasih, saya fokus di Solo dulu,” katanya.

Sedangkan mengenai adanya sinyal setuju dari DPR terkait perubahan batas usia minimal capres dan cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun, ia enggan menanggapi.

“Saya nggak mengikuti berita itu ya. Lebih pas pertanyaannya ditujukan kepada yang menggugat. Kemungkinan sing pengen (yang berkeinginan) yang menggugat. Ojo kabeh dicurigai aku, aku ki ora ngopongopo lho (jangan semua saya yang dicurigai, saya tidak melakukan apa-apa),” katanya.(jpc)

Asep kemudian melanjutkan Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro (2001) dan menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran (2012) dengan predikat cum laude. Terakhir, Asep dinyatakan sebagai Profesor Kehormatan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) (2022).

Asep memulai karier di Kejaksaan pada tahun 1996 sebagai Staf pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI (1996-1998). Asep pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Semarang (2014-2015). Kemudian Kejati Banten, dan Kejati Jawa Barat. Selama menjabat sebagai Kejati Jabar, pria kelahiran Tasikmalaya, 14 Agustus 1969 itu, menangani nanyak kasus yang menonjol hingga rampung. Salah satunya kasus pemerkosaan pada 13 santriwati Kota Bandung, Herry Wirawan. Penanganan kasus ini tidak berhenti sampai pelimpahan di Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus. Asep Nana Mulyana juga turun tangan langsung menjadi jaksa penuntut di ruang sidang, sampai akhirnya menuntut Herry untuk dihukum mati dan kebiri kimia. Hanya saja, tuntutan ini tidak dikabulkan oleh Hakim. Herry akhirnya divonis penjara seumur hidup.

Keri Lestari

PROF Keri Lestari sekarang menjabat sebagai Direktur Institut Pembangunan Jawa Barat (INJABAR) Unpad. Prof Keri, merupakan Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad, sekaligus Ketua Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia. Perempuan kelahiran Bandung, 27 April 1969 ini menempuh pendidikan dari S1 hingga S3 di Universitas Padjadjaran. Kariernya juga banyak dalam dunia farmasi. Beragam penghargaan juga sempat diraihnya. Bebeberapa di antaranya, Satya Karya Bhakti Kelas I, Universitas Padjadjaran (2021), Inspiring Woman Award, Periset Perempuan Bidang Farmasi (2021), Founder InaTTI (Indonesian Test Trace and Issolation), Universitas Padjadjaran, Satya Karya Bhakti Pendidikan (2020), Lemhanas RI, Peserta Terinspiratif Taplai Angkatan VI (2020).

Keri juga kini mengemban banyak jabatan, mulai dari Direktur INJABAR Universitas Padjadjaran, Ketua Senat Akademik Fakultas Farmasi Unpad, Ketua Komisi 1 Senat Akademik UNPAD, dan terakhir ada Komisaris Independent, Ketua Komite Risiko dan Komite Remunerasi PT Prodia Widyahusada Tbk.

Bey Triadi Machmudin

BEY Triadi Machmudin saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden. Pria kelahiran Cirebon 15 April 1970 ini merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi UNIKA Parahyangan. Bey juga kini satu almamater dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia menempuh studi S2 Magister Teknik ITB. Sebelum menduduki jabatannya sekarang, Bey pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pers Istana pada 2015. Hingga akhirnya dia dilantik menjadi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Jakarta pada Rabu 20 Januari 2021.

Berpotensi Terima Dukungan Tambahan Dari Emak-emak

JAKARTA–Pengamat Politik Universitas Padjadjaran, Ari Ganjar Herdiansah menilai Capres Prabowo Subianto ber po tensi menerima dukungan tambahan dari kaum hawa. Hal ini lantaran Menteri Pertahanan tersebut baru saja merangkul Raffi Ahmad, yang sangat digandrungi oleh para kaum hawa, termasuk mak-mak.

Ari Ganjar menjelaskan ketokohan yang dimiliki Raffi Ahmad mampu menyita perhatian generasi muda dan juga kaum hawa di Indonesia. Hal ini kemudian yang membuat Prabowo berpotensi mendapatkan limpahan elektoral dalam menatap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. “Dia bisa memberikan suara tambahan kepada Prabowo, bukan hanya di kalangan anak muda tapi juga di perempuan, dan ibu-ibu,” ujar Ari Ganjar.

Melihat pertemuan antara Prabowo dan Raffi Ahmad, Ari memprediksi dampak yang ditimbulkan juga bisa meningkatkan potensi kemenangan di Pilpres 2024 mendatang. Prabowo dinilai sebagai sosok yang cerdas mampu menggandeng Raffi Ahmad. Raffi Ahmad dinilai bisa menarik pemilih dari kalangan pengusaha. Mengingat bos RANS Entertainment tersebut juga memiliki jaringan pengusaha yang luas di kalangan generasi muda. Ari Ganjar mengatakan meski dalam pertemuan keduanya tidak membicarakan terkait pilpres namun dia yakin kedatangan Raffi Ahmad merupakan bentuk sebuh dukungan kepada Prabowo. “Jadi pertemuan Prabowo dengan Raffi Ahmad sebagimana kita mudah tafsirkan, itu memang betul sebuah bentuk dukungan terhadap Prabowo,” seru Ari Ganjar.(jpnn)

This article is from: