3 minute read

90 Persen Sumur Warga Kering

Giliran Polsek dan Pemdes

Suplai Air Bersih

NANGGUNG–Kepolisian Sektor (Polsek) Nanggung kembali menyalurkan air bersih, tepatnya di Kampung Liud, Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung, Kamis (3/8).

Kondisi ini akibat hampir sepekan, sumur milik warga sudah mulai mengering, bahkan untuk mandi dan yang lainnya harus menggunakan Sungai Cikaniki.

“Hari ini kami membantu suplai air, karena melihat kebutuhan warga Liud dan sudah beberapa Minggu ini tidak hujan, sehingga pasokan sumur jadi kering,” ungkap Kapolsek Nanggung AKP Jony Handoko ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/8).

“Untuk sumur warga yang kekeringan sudah mencapai 90 persen dan kondisi ini terjadi sejak Minggu kemarin, karena bantuan juga datang dari BPBD,” kata dia.

Ia juga berkoordinasi dengan kades Kalong Liud untuk berpartisipasi membantu menyuplai air bersih, agar warga tidak mengambil air tak layak di sungai. “Makanya kami carikan solusi dengan mendatangkan air tangki, supaya konsumsi air bersih tetap terjaga,” jelas Jony. Untuk saat ini, pihaknya mengambil air di wilayah Cigudeg, tapi saat ini sudah meminta bantuan ke Antam juga untuk menyuplai air bersih.

“Bantuan ini tidak hanya di wilayah Kalong Liud dan Hambaro untuk menyuplai air bersih,” kata dia. Bahkan, rencananya suplai air bersih juga bakal dilakukan sampai tiga tangki perhari.

“Harapan kami masyarakat bisa terpenuhi konsumsi air bersih, karena pasokan air di Kalong Liud dan Hambaro sangat minim,” kata dia. Menurut dia, ketika lama hujan di wilayah Kalong Liud dan Hambaro pasti pasokan air di sumur warga menipis. Selain wilayah Nanggung, sebagian kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, juga mulai dilanda

DIBONGKAR: Lokasi ekshumasi balita yang meninggal pada 20 Juli di Bandung, kembali dibongkar tim forensik Polres Cimahi di Kampung Babakan Doneng, Desa Babakan Kecamatan Dramaga, Kamis (3/8).

Tim Forensik Bongkar Makam Balita di Dramaga

DRAMAGA–Tim Forensik Polres

Cimahi melakukan ekshumasi (membongkar makam,red) terhadap balita, yang dimakamkan di Kampung Babakan Doneng, Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kamis (3/8).

“Hari ini dilakukan autopsi jenazah, karena kami ingin melihat titik terang untuk tahu kasusnya bagaimana,” ungkap Ayah korban Tedavid (39), ketika ditemui wartawan perihal alasannya meminta tindakan tersebut. Ia menjelaskan, pihaknya baru mengetahui ketika anaknya sudah meninggal, dan tidak ada informasi menderita sakit.

“Kami sebenernya dengar cerita itu sudah meninggal aja, engga ada info sakit itu engga ada, info tinggal di Bandung juga tak ada, tiba-tiba kabar meninggal, anak saya almarhum,” kata Tedavid.

Dia menerangkan, anaknya meninggal pada 20 Juli di Bandung, dan mendapat informasi langsung dari adiknya.

“Saya bersikeras untuk dibawa ke sini, dan kita ada kejanggalan karena tiba-tiba dikabarin meninggal, tanpa ada informasi apa-apa,” ucap Tedavid. Selain itu, dia menduga ada tanda kekerasan. Pasalnya, dia lebih tahu karena orang tuanya sendiri.

“Saat sampai ke lokasi sudah dirapikan dalam bentuk dibungkus kain kafan, kita kan engga bisa langsung buka karena yang lebih paham pak ustad yang buka,” cetus dia.

Setelah itu yang diberitakan, ternyata di luar dugaan, terdapat luka di bagian wajah kiri lebam dan bagian kanan terkelupas. “Itu ceritanya lewat chat informasi anak saya kejang-kejang, dan dibawa ke rumah sakit sudah meninggal,” jelas dia. Lebih lanjut ia menambahkan, kondisi sang anak terdapat banyak luka bagian muka adapun badan mulus tidak ada apa-apa.

“Saat datang ke lokasi tidak ada ibunya, petugas ambulan tidak ada di lokasi, dan kami saja yang mengambil jenazah tidak ada pihak mantan, saya tidak mengenali semua,” pungkas dia. Sementara Tim Forensik Polres Cimahi Fahmi Arif Hakim mengatakan pihaknya melakukan autopsi pada jenazah seorang anak lakilaki atas permintaan dari Polres Cimahi.

“Karena TKP penguburan di Bogor, jadi kami bersama tim dari rumah sakit, bergegas ke sini berdasarkan instruksi Polres Cimahi,” ungkap Fahmi.

Dari hasil pemeriksaan, mulai dilakukan dari bagian luar. “Untuk Pemeriksaan luar yang diperiksa dulu dari sekujur tubuh, dan belum periksa bagian dalam. Nantinya, hasil masih ditindaklanjuti di laboratorium,” tegas dia.(Abi/c)

Tawuran di Klapanunggal, Satu Pelajar Luka Parah

KLAPANUNGGAL –Tawuran pelajar kembali terjadi di Kabupaten Bogor, Kamis (3/8). Informasi yang dihimpun Radar Bogor, tawuran pelajar SMA ini tejadi di Kampung Sindanglengo, Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Akibat tawuran itu, satu pelajar berinisial RA (16) dikabarkan mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam. “Iya tadi pagi, pas berangkat sekolah, kondisinya tadi satu parah sih, gak tau meninggal atau gak,” ujar Ajis, salah satu warga kepada Radar Bogor, Kamis (3/8). Dikonfirmasi, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kasus tawuran itu sudah ditangani polisi.

BIKIN JERA: Polisi bersama salah satu pelaku tawuran di Klapanunggal, Gunung Putri, yang mengakibatkan satu pelajar terluka

Satu pelajar ditangkap. “Akibat tawuran itu satu pelajar alami luka parah. Kami juga sudah tangkap satu orang,” kata dia. (all/c) kekeringan. Ini merupakan peristiwa langka yang terjadi di kawasan langganan macet itu. Hal itu dikatakan Camat Cisarua, Ivan Pramudya. Menurut dia, krisis air di wilayahnya ini baru pertama kali terjadi di Puncak Bogor. “Iya baru pertama kali krisis air,” kata dia. Ivan memaparkan, krisis air terjadi di beberapa kampung yang ada di Desa Kopo, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Yakni di Kampung Sukamulya dan Cidokom. Krisis air di Puncak Cisarua ini kata Ivan, dampak dari El Nino.

KRISIS AIR BERSIH:

Warga dari Liud, Desa Kalong Liud giliran mengisi air bantuan dari Polsek Nanggung kerjasama Pemdes Kalong Liud. Selama dua pekan, sumur-sumur warga mulai kering.

“Sampai hari ini baru ada laporan di Desa Kopo saja,” kata dia kepada Radar Bogor, Kamis (3/8). Sementara untuk di desa lain, saat ini masih dinyatakan aman dari krisis air. “Desa lain belum ada laporan, sejauh ini masih aman,” tutur dia. (Abi/All/c)

This article is from: