
4 minute read
Pemkab Diminta Serius Tangani Infrastruktur
CIBINONG –Ketua Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Bogor tahun anggaran 2022, Amin Sugandi meminta Pemkab Bogor lebih serius menangani infastruktur. Khususnya terkait pembangunan jalan. Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bogor itu menyebut, persoalan jalan tengah menjadi sorotan publik. Terlebih Presiden RI telah banyak meninjau infrastruktur di sejumlah wilayah.
“Saya kira Pemkab Bogor khususnya PUPR punya tanggung jawab besar, sekarang sudah mulai menjadi sorotan terkait infrastruktur jalan yang memang butuh perhatian terutama betonisasi ataupun pemeliharaan,” ujar Amin Sugandi saat Rapat Paripurna LKPj, Kamis (25/5). Jangan sampai, kata dia, jalan baru diperbaiki setelah dikunjungi kepala negara. Kabupaten Bogor merupakan daerah penyangga ibu
BKSDA Tinjau Sungai Cidurian
JASINGA –Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mendatangi lokasi keberadaan seekor buaya di Sungai Cidurian, musababnya ada dugaan hewan tersebut sengaja dibuang. Polisi Hutan (Polhut) BKSDA Dani Hamdani mengatakan, keberadaan buaya muara itu diduga hewan peliharaan yang sengaja dibuang pemiliknya.

“Ada kemungkinan besar memang peliharaan yang secara sengaja dibuang dan memang habitatnya buaya muara,” kata dia, ketika meninjau langsung ke Sungai Cidurian di wilayah Desa Bagoang, Kecamatan Jasinga, Jumat (26/5).
Dani menjelaskan, satwa liar yang sempat muncul ke permukaam hanya satu ekor kota yang banyak dikunjungi mulai dari wisatawan hingga pejabat negara.
“Bagaimana orang mau datang berwisata ke Bogor kalau infrastrukturnya kurang baik terutama Investasi,” paparnya.
Alasan minimnya anggaran di Dinas PUPR, menurut dia, bukanlah menjadi kendala dalam perbaikan maupun perawatan jalanjalan rusak. Amin menyarankan, Pemkab Bogor agar melaporkan ke pemerintah pusat
Tawuran, Bawa Celurit 1,5 Meter
CILEUNGSI–Tawuran kembali pecah di Jalan Raya Narogong, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jumat (26/5) dini hari.
Informasi yang dihimpun Radar Bogor, tawuran antar pemuda itu terjadi pada pukul 01.00 WIB. Dalam tawuran tersebut, terlihat sejumlah pemuda menggunakan celurit sepanjang 1,5 meter.
jika kekurangan anggaran infrastruktur.
“Kalau memang pemda tak mampu biayai perawatan dan betonisasi termasuk di dalamnya pemeliharaan, diberikan ruang ke kepala negara, bisa disampaikan ke pusat. Bahwa kabupaten tidak mampu membiayai,” tambah dia. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Bogor itu memberikan saran tersebut agar persoalan infrastruktur di Kabupaten Bogor tidak berlarut-larut.
“Berapa kemampuan Pemkab Bogor, berapa kilometer yang bisa diselesaikan dalam setahun, baik yang rusak berat, sedang atau ringan itu kan bisa diintervensi,” tegasnya. Namun begitu, Amin melihat program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) yang diluncurkan setidaknya dapat meminimalisir permasalahan infrastruktur, khususnya di desa. “Tinggal pengawasannya saja yang lebih diperketat,” tukas dia.(cok/c) karena sering ke daratan warnanya kerap berubah.
“Informasi panjangnya satu setengah meter dan kemunculan ini masih berspekulasi karena dari informasi tiga ekor, ternyata saat dilihat beda warna. Karena saat masuk air warna kuning,” jelas dia.
Dia mengaku, pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait keberadaan hewan tersebut karena sangat bahaya.
“Tetap harus selalu waspada jangan mendekati aliran sungai karena buaya ini, gerakannya halus sekali menerkam tenaganya bisa melumpuhkan mangsa tiga kali lipat dari berat badan manusia,” tegas dia.
(Abi/c)
Kawanan Rampok Sekap
Dua Karyawan Minimarket
CIBINONG –Aksi perampokan kembali terjadi di minimarket wilayah Kelurahan
Karadenan, Cibinong. Pelaku yang berjumlah dua orang menyekap karyawan minimarket dan membawa kabur sejumlah uang bernilai Rp20 juta. Kejadian tersebut kini masih dalam penyelidikan aparat jajaran Polsek
Cibinong.
Kapolsek Cibinong AKP Waluyo mengungkapkan, aksi itu terjadi para Rabu (24/5) malam sekira pukul 23.00 WIB. Saat kejadian, kedua pelaku mengenakan atribut ojek online dan berpura-pura menjadi konsumen di minimarket tersebut. “Namun ketika hendak membayar, para pelaku ini langsung menodongkan sebilah golok pada dua karyawan yang berjaga pada saat itu,” ungkap dia. Sembari mengancam, para pelaku kemudian meminta untuk dibukakan kunci brankas. Kedua karyawan yang ketakutan pun segera mengikuti perintah para pelaku.
Kemudian pelaku juga menyekap kedua karyawan tersebut di gudang belakang minimarket. “Para pelaku yang kabur dengan sepeda motor, berhasil membawa kabur uang senilai 16 juta rupiah, rokok dan susu formula,” terang Waluyo. Kerugian yang dialami pemilik minimarket tersebut ditaksir mencapai Rp20 juta rupiah. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan para saksi maupun pendalaman terhadap rekaman CCTV di lokasi kejadian. “Guna mengungkap para pelaku pencurian tersebut,” tandas dia.(cok/c)
”Iya tadi malam, warga langsung lapor polisi, alhamdulilah langsung dibubarkan,” kata Wawan, salah satu warga kepada Radar Bogor, Jumat (26/5). Dikonfirmasi, Kapolsek Cileungsi Kompol Zulkarnaen memaparkan, ada puluhan remaja yang terlibat tawuran tersebut. Saat polisi tiba di lokasi tawuran, para remaja Itu langsung berlarian melarikan diri.
”Kami sita celurit sepanjang 1,5 meter dan motor yang ditinggalkan pelaku tawuran tersebut,” kata dia kepada Radar Bogor, Jumat (26/5).
Untuk mengantisipasi tawuran susulan, Zulkarnaen juga meminta kepada masyarakat untuk bisa langsung menghubungi call center polisi agar bisa segera dilakukan penindakan. ”Kamu juga terus lakukan patroli pada jam rawan seperti ini,” tukasnya. (all/c)
PAK SMP Se-Kabupaten Gali Potensi
CILEUNGSI–Festival Pendidikan Agama

Kristen (PAK) SMP se-Kab Bogor yang dilaksanakan di SMPN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor. Salah satu penggagas Festival PAK SMP se-Kabupaten Bogor, Manahan Pasaribu mengatakan, kegiatan ini bertujuan membentuk wadah komunikasi dan sarana menggali potensi.
“Jadi ini tujuan kegiatan tersebut untuk membentuk wadah komunikasi dan sarana menggali potensi, minat dan bakat peserta didik Kristiani tingkat SMP di Kabupaten Bogor,” kata pria yang juga guru PAK honorer di SMPN 1 Cileungsi itu kepada Radar Bogor, Kamis (25/5). Lebih lanjut, pembina Rohkris di SMPN 1 Cileungsi itu mengatakan, kegiatan ini diikuti 234 peserta dari 24 Sekolah. “Untuk perlombaan ada lima jenis lomba, seperti khotbah, solo vokal, story telling, CCA, band,” paparnya.
Kata dia, terselenggaranya kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak. Di antaranya, Kepala SMP Regina Caeli, Paris Siahaan, sebagai koordinator lomba juga dimotori Keke Amanda, Jesika Pasaribu, Elisha Siahaan, Earnest Christian, Jeslyn Susanto, Kezia Joanna Zai dan Ribka Priyanka. “Dukungan juga datang dari Adian Napitupulu, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor dan Muad Khalim, anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan,” ujarnya. Sementara itu Kepala SMPN 1 Cileungsi, Mujiono menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat dilakukan setiap tahun. “Ini yang pertama dan terlaksana dengan meriah. Mudah-mudahan tahun depan sudah terbentuk MGMP PAK Dinas pendidikan, sehingga kegiatan dapat dilaksanakan langsung MGMP,” tukas dia. (all/c)
Banyak Sampah Liar di Klapanunggal
KLAPANUNGGAL–Keberadaan sampah liar di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, membuat lingkungan kumuh. Radar Bogor mencatat ada lima titik sampah liar di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Salah satunya di Jalan alternatif dekat Stasiun Nambo. Sampah liar tersebut kebanyakan adalah sampah rumah tangga. “Iya, sudah dipasang spanduk dilarang buang sampah tapi masih aja banyak yang buang sembarangan,” kata Mulyana, salah satu warga Desa Nambo kepada Radar Bogor, Jumat (26/5).
Kata dia, warga biasa membuang sampah itu pada waktu subuh, saat jalanan sedang sepi. “Hampir setiap hari saya bakar sampah ini. Eh besok pagi udah numpuk lagi,” akunya.
Kondisi ini kata dia, lantaran tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara, sehingga warga seenaknya buang sampah di pinggir jalan. “Di sini gak ada bak sampah, jadi warga asal buang saja,” tuturnya.
Sementara itu Rusli, warga Desa Nambo lainnya mengaku prihatin dengan banyaknya sampah liar itu. Kata dia, Desa Nambo ini dekat dengan TPST Lulut Nambo. “Di atas itu ada TPS T Nambo, walaupun belum beroperasi. Tapi saya miris saja sampah liar di mana- mana,”tuturnya. Ia juga mengaku sudah sering menegur warga yang buang sampah sembarangan tersebut. Namun, tetap saja tidak digubris. “Sudah sering negur. Tapi tetap saja buang sampah dan langsung kabur pakai motor,” tukas dia. (all/c)