
3 minute read
Dua Area Balai Kota Dipercantik
area perpustakaan dan kantin, (pelaksanaanya) kami murni non APBD. Kami arahkan dari
CSR,” kata Lia Kania Dewi pada Rabu, (26/7).
Menurut dia, dari kedua area yang akan dikerjakan lebih dulu, adalah area Gedung Perpustakaan, dengan menambah sejumlah fasilitas pendukung untuk para tamu, atau pengunjung.
Di antaranya cafe yang dilengkapi dengan area outdoor bagi pembaca, atau pengunjung perpustakaan.
”Jadi di luar area perpustakaan.
Di samping kiri depan, yang dulu ada awningnya (parkiran bus). Nanti kemungkinan desain bangunan ya berbentuk L,” ucap dia.
Selain itu, gerbang utama sebagai akses masuk perpustakaan pun akan dipoles, dengan konsep estetik agar lebih berkarismatik mengikuti bangunan disekitarnya.
”Dirancang lebih bagus dan menyatu dengan fungsi perpustakaan. Jadi secara bangunan diselaraskan dengan Gedung Perpustakaan. Pos Pol PP juga akan digeser dibangun ulang, sehingga nanti wajah Gedung Perpustakaan akan lebih terlihat dari depan atau dari jalan,” jelas dia.
Dalam pelaksanaannya, sambung Lia, pemkot bakal bekerjasama dengan menggandeng salah satu industri makanan, dan minuman kemasan asli Kota Bogor yakni, Esteh Indonesia.
”Jadi pendanaannya murni dari manajemen Esteh Indonesia, disana (Perpustakaan) akan dibangun area pembaca outdoor yang juga akan dipergunakan oleh Esteh
Indonesia. Insya Allah Agustus ini akan berjalan,” papar dia. Terkait kantin Balai Kota Bogor, mantan Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor ini menjelaskan, area itu akan disulap menjadi lebih nyaman, berkonsep kekinian agar terkesan rapih.
Sebab menurutnya, saat ini kondisi kantin yang letaknya tak jauh dari Gedung Perpustakaan Kota Bogor itu memang terkesan kumuh. Dalam hal ini, pihaknya berencana membidik sejumlah pihak swasta melalui program bantuan atau CSR. ”Kami mencoba mencari CSR, sementara ini akan berkolaborasi dengan PT Mayora, desain dan lain sebagainya masih dalam proses dan mudah-mudahan ini bisa segera direalisasikan,” imbuh dia.
Ia menekankan, adanya penataan kantin tersebut juga sebagai sarana pendukung bagi para pedagang yang sudah berjualan sejak lama melayani kebutuhan orang-orang yang beraktivitas di lingkungan Balai Kota Bogor. ”Saat ini kan pengunjung hobi nonton dan koleksi. Awalnya suka One Piece tapi semakin lama semakin banyak,” tutur dia. Action figure jualannya dibandrol dengan harga Rp30100 ribu. Tergantung ukuran dan jenis action figurenya. Dalam satu bulan, Alya bisa menjual hingga 100 action figure. Dirinya mengakui, bisnis itu memang cukup menjanjikan. Hal itu lantaran masih sepinya orang yang membuka toko action figure secara offline di Kota Bogor. ”Padahal peminatnya banyak, bukan cuma anak-anak tapi justru remaja dan orang dewasa juga. Apalagi di momen habis lebaran, rame sekali,” ucapnya. (fat/c) perpustakaan itu bisa berkisar antara 400-500 orang per hari, belum lagi ditambah pegawai di lingkungan Balaikota termasuk Bappeda, Diskominfo dan lain sebagainya yang berkisar 300 orang,” paparnya. ”Keberadaan kantin tersebut sangat perlu untuk mengakomodir kebutuhan-kebutuhan makan dan minum baik dari PNS, maupun para pengunjung perpustakaan, khususnya masyarakat umum yang beraktivitas di lingkungan Balaikota,” tukas dia.(ded/c)
Rutin Tingkatkan Semangat Kerja
KARYAWAN suatu perusahaan kerap kali membentuk sebuah kelompok, paguyuban atau komunitas. Seperti yang dilakukan
PT Kesuma Agung Selaras (KAS). Karyawan mereka kini memiliki sebuah kelompok yang juga beranggotakan ownernya.
Secara rutin, tiap pagi, mereka gemar melakukan briefing untuk mendukung peningkatan perusahaan. Termasuk upgrade ilmu selling, serta ilmu tentang service excellent.


Kegiatan tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan silahturahmi seluruh karyawan. Mengutamakan pelayanan terhadap pelanggan. (mer)
Komunitas Golden Memories (Gomes) Happy Moms

Komunitas UMKM Ciomas
KOMUNITAS yang beranggotakan perempuan saat ini makin menjamur. Salah satu di antara ratusan komunitas, ada satu komunitas yang beranggotakan perempuan, terbentuk karena sering bertemu, dan diundang stasiun televisi Indonesia, sebagai penonton.
Yaitu Golden Memories (Gomes) Happy Moms. Dibentuk pada 2016 silam, mereka adalah kumpulan perempuan yang sering diundang

Saling Support Satu sama Lain
UNTUK saling support produk masing-masing, kelompok UMKM di satu kecamatan yang sama, pasti membentuk komunitas mereka.
Seperti yang dilakukan komunitas
UMKM Kecataman Ciomas, Kabupaten Bogor. Terbentuk pada
Februari 2020 lalu, diketuai Bazil, pengusaha alas kaki, mereka secara berkala melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung satu sama lain. Mulai dari pendataan bagi anggota baru, melaksanakan kegiatan untuk pembuatan dan update NIB (Nomor Induk Berusaha) sebagai identitas bagi pelaku usaha. Mereka juga melaksanakan kegiatan bazzar untuk branding produk, dan melakukan pelatihan terkait untuk meningkatkan kualitan produk pelaku usaha baik dari legalitas, kemasan, digital marketing, dan lainnya. (mer/c) menjadi penonton acara Golden Memories. Setelah membentuk sebuah komunitas, mereka pun mulai rutin mengadakan berbagai kegiatan rutin. Misalnya arisan, bakti sosial, dan kegiatan lainnya. Saat ini, mereka terdata memiliki sebanyak 150 anggota yang juga sering mengadakan olahraga Line Dance (LD), tiap Sabtu di Taman Ekspresi, dan Selasa di Mall BTM. (mer/c)
