
6 minute read
Sudah Dibangun, Belum Dibuka
Kondisi ini pun menimbulkan pertanyaan bagi warga setempat khususnya di Kecamatan Bogor Utara. Pasalnya pasca ditutupnya akses Jembatan Otista, masyarakat kesulitan menjangkau Pasar Bogor. Jarak yang jauh dan kemacetan panjang jadi alasannya.
Kehadiran Pasar Rakyat Tanah Baru tentu dapat menjadi solusi karena mempermudah warga memperoleh kebutuhan seharihari. Dengan demikian, tak perlu jauh-jauh lagi ke Pasar Bogor. Pasar ini bahkan akan menjadi pilihan utama bagi warga setempat karena Pasar Bogor akan dibongkar di akhir tahun 2023 nanti.
Ketua RW setempat, Margono mengatakan, banyak warga yang sudah berulang kali bertanya kepadanya kapan
Pasar Rakyat Tanah Baru dibuka. Mereka mengaku tak sabar untuk segera mencari nafkah di pasar tersebut. ”Susah banyak yang bertanya kapan dibuka, sementara saya juga tidak tahu karena kebijakannya ada di Perumda Pasar Pakuan Jaya,” ucapnya. Dirinya mengungkapkan, banyak dari warganya yang sudah mendaftar ingin ber- jualan di Pasar Rakyat Tanah Baru. Bahkan jumlahnya melampaui kuota yang disediakan.
Menurutnya, saat ini adalah momen yang tepat pembukaan Pasar Rakyat Tanah Baru lantaran jauhnya akses ke Pasar Bogor usai ditutupnya Jembatan Otista. Margono berharap Pimpinan PPJ dapat segera meresmikan dan mengoperasikan Pasar Rakyat Tanah Baru sehingga para pedagang bisa berjualan dan memetik nafkah dari tempat itu.
Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) sendiri memprediksi peresmian dan operasional pasar itu dimulai pada akhir Agustus mendatang. Kepala Unit Pasar Rakyat Tanah Baru, Syaiful Afriadi mengakui, pembangunan pa sar hanya menyisakan finishing pada bangunan bantuan dari Kementerian Perdagangan saja.
Mundurnya pembukaan pasar tersebut disebabkan masih belum selesainya penyerahan pengelolaan pasar dari Pemerintah Kota Bogor ke Perumda PPJ.
”Untuk tahapan itu sudah ada titik temu dan kemungkinan akan ada perapian dulu lagi.
Raih Penghargaan KLA Nindya
Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan
Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, penghargaan itu terasa begitu istimewa. Hal ini terlihat dari antusiasnya pemerintah daerah mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.
Keberhasilan ini sebagai langkah awal untuk melahirkan inovasi yang berkelanju- tan dan dapat dirasakan seluruh anak Indonesia. Menurutnya, dalam menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak untuk mencapai kabupaten/ kota KLA tentu tidak bisa dilakukan hanya satu perangkat daerah saja. Namun, keterlibatan semua pihak termasuk mendengar pandangan dan aspirasi anak.
”Di tahun ini ada kenaikan predikat utama dari sebelum- nya hanya delapan kabupaten/kota menjadi 19 kabupaten/kota. Sebanyak 19 kabupat en/kota ini memiliki bobot nilai yang berbeda-beda,” paparnya. Pada penilaian tahun ini, belum ada kabupaten/kota yang meraih kategori KLA. Ia berharap kabupaten/kota yang sudah meraih kategori utama berturut-turut agar di tahun depan bisa meraih KLA dan bisa ’pecah telur’
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, Kota Bogor meraih penghargaan Kota Layak Anak 2023 predikat Nindya. Tentu masih banyak PR untuk bisa konsisten penuhi dan lindungi hak anak-anak di Ko ta Bogor. ”Perbaikan ruang publik, fasilitas pendidikan, kesehatan dan kebijakan yang berpihak pada anak harus lanjut terus siapapun wali kotanya,” tutupnya.(ded/c)
Karena ada bangunan yang catnya sudah pudar jadi ada dirapikan kecil sekira 1-2 minggu,” ucap Syaiful dikonfirmasi Radar Bogor, Senin (24/7). Saat ini seluruh kios, los, san ruko di Pasar Rakyat Tanah Baru sudah dipesan pedagang.
Bukan saja oleh pedagang basah namun juga pedagang komoditas lainnya. Para pedagang datang dari wilayah Kecamatan Bogor Utara dan wilayah lainnya. ”Pasar Rakyat Tanah Baru yang menampung 14 kios 146 los 7 ruko itu dan konsepnya campuran. Memang banyak pedagang dulu yang pernah jualan di tahun 2000-an. Ada yang menunjukkan kartu kuning meskipun tidak diurus,” ucapnya. Direktur Utama Perumda PPJ, Muzakkir membenarkan, Pasar Tanah Baru termasuk ke dalam deretan pasar yang direvitalisasi pada periode kepemimpinannya. Pasar ini bahkan menjadi yang lebih awal selesai dibandingkan dengan pasar lainnya. ”Pasar Jambu Dua tahap pembangunan 10 persen. Pasar Sukasari sudah pembongkaran akan dilanjutkan dengan pembangunan, Pas ar Pamoyanan sudah 30 persen 4 bulan ini akan diresmikan. Sementara Pasar Tanah Baru sudah selesai dan akan diresmikan Agustus,” ucapnya.
Pasar Rakyat Tanah Baru berkonsep pasar basah yang menjual sembako dan pangan. Bangunan utama pasar ini didanai bantuan dari kementerian dengan anggaran Rp3,6 miliar. Sementara itu pembangunan tambahan berasal dari anggaran Perumda PPJ tahun 2022 senilai Rp1,9 miliar.(fat/c)

Pengguna BisKita Meningkat Lagi
Saat ini, rata-rata harian jumlah penumpang berada di angka 10.000 penumpang per hari atau naik 60 persen. Sebanyak 10.000 penumpang itu tersebar di empat koridor, yakni Koridor 1, 2, 5 dan 6. ”Penumpang 10.000-an per hari. Itu untuk empat koridor. Dan ini sudah captive market sih, jadi memang sudah harian, stabil seperti itu,” kata Nissa, Senin (24/7).
Ia melihat, penumpang yang tak lagi menggunakan BisKita TransPakuan merupakan masyarakat yang hanya ingin mencoba transportasi massal ini. Sebab, sejak diluncurkan pada November 2021, BisKita beroperasi secara gratis.
Saat ini penumpang Biskita
Trans Pakuan didominasi oleh pekerja dan pelajar. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini tengah mengajukan permohonan terkait harga khusus BisKita untuk pelajar.
”Memang harapannya dengan nanti ada tarif pelajar juga lebih meningkat lagi pelajar yang mau naik BisKita,” kata Nissa.(ded/c)
Gara-gara One Piece, Raup Untung Sampai Mancanegara
HOBI menonton anime One
Piece membawa inspirasi tersendiri bagi Dimas Pratama. Ia jadi suka mengoleksi berbagai action figure dari karakter dalam anime bertemakan bajak laut tersebut.
Tak hanya mengoleksi, Dimas pun tertarik menjual action figure. Uangnya digunakan untuk membiayai kebutuhan hidupnya semasa kuliah.
Namun, karena harga action figure One Piece yang kian hari semakin mahal, Dimas akhirnya beralih menjual mainan lainnya yang bertema jadul, sejak 2018 silam. ”Saat itu, saya jualannya dengan cara menggelar lapak di saat car free day di Bandung atau ngelapak setiap hari Minggu di Lapangan Heulang, Kecamatan Tanah Sareal,” tuturnya dijumpai Radar Bogor, baru-baru ini.
Pada awal 2021, Dimas memutuskan untuk membuka toko sendiri di sekitar rumahnya yang berlokasi di Jalan Tumenggung Wiradiredja, Tanah Baru, Bogor Utara. Toko itu diberi nama Kokoreh Cocooan, yang berarti mencaricari mainan. Meski hanya berukuran sekira 9 meter persegi, berbagai mainan bisa ditemukan di sana. Dimas menjajakan koleksi mainan jadul. Ratusan action figure dari berbagai kartun dan film disusunnya rapi di rak-rak bertingkat.
Ia pun menjual topeng, gameboy, parasut, dan berbagai aksesoris kartun dan film tahun 90-an seperti Superman, Batman, Super Mario, Ultraman, Power Ranger, Ben 10, Star Wars, Gundam, dan lainnya. ”Rata-rata buatan tahun 1990-an dan kebanyakan action figure. Mainan ini saya hunting sendiri dari kota lain misalnya Jakarta dan Tangerang. Kebanyakan buatan dari China karena kalau Jepang susah mendapatkannya,” tutur dia.
Mainan yang menjadi primadona di toko itu adalah mainan-mainan hadiah yang diberikan oleh restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Alasannya, karena terbilang langka dan sudah tidak diproduksi lagi. Peminatnya bahkan dari mancanegara. Dimas pernah menjual mainannya ke Singapura, Malaysia, Filipina, hingga Taiwan. ”Selain buka toko, saya juga jualan online via e-commerce dan sosial media. Kalau saat ini saya sedang gencar berjualan melalui tayangan online langsung di TikTok,” terang pria kelahiran tahun 1997 itu.
Mainan yang dijajakan Dimas tergolong murah, dijual mulai dari harga Rp7.500 hingga Rp450 ribu. Dalam sebulan, dirinya bisa mengantongi omzet Rp5-6 juta. Menurutnya, bisnis mainan jadul memang cukup menjanjikan. Tingginya peminat tidak sebanding dengan ketersediaan toko yang ada. Oleh karena itu, dirinya amat mendukung dan senang Wali Kota Bogor mencanangkan membuat sentra barang antik di Kota Bogor. ”Rencana membuat sentra barang antik memang harus ada karena banyak peminatnya dari Jakarta. Dan di Bogor belum ada dan masih susah. Kami menunggu sekali rencana itu direalisasi, apalagi dibikin kios-kios dan sewanya tidak mahal, pasti banyak yang berminat,” ungkapnya.(fat/c)

PIM Bogor Raya
Antisipasi Cyber Crime di Era Digital




SEBAGAI komunitas perempuan, Perempuan Indonesia Maju (PIM) Bogor Raya terus membuat berbagai kegiatan yang mendukung kemajuan, khususnya untuk anggota dan perempuan pada umumnya.
Dan pada Senin (24/7) , bidang Hukum dan HAM PIM Bogor Raya, mengelar acara talk show dengan tema
Rutin Adakan Pelatihan Hydroponic
DI LINGKUNGAN masyarakat, banyak kelompok atau paguyuban yang terbentuk untuk melakukan berbagai hal yang dilakukan. Salah satunya, BKM
URBAN HYDROPONIC. Kelompok yang melakukan program menanam tanaman hidroponik. Kelompok yang beralamat di Perumahan Bukit Kayumanis RT. 02 RW. 12, Kel. Kayumanis, Tanah Sareal Bogor, dengan produk rutin tanaman sayur hydroponik, di antaranya bayam, kangkung, selada dan pakcoy. Kegiatan lainnya, mengadakan pelatihan hydroponik. (mer/c)
Iluni 98 SMA Rimba Madya
Antisipasi Cyber Crime di Era Digital di gedung organisasi wanita (GOW) Jalan Sudirman, Bogor.
Menghadirkan narasumber yang berpanga laman dan mahir, di antaranya Kapolresta Kota Bogor. Diharapkan dengan talk show tersebut, anggota PIM Bogor Raya dan peserta lainnya bisa paham. (mer/c)
Komunitas BKM Urban Hydroponic

HIJAU: Para pengurus BKM Urban Hydroponic dan para peserta memperlihatkan tanamannya.
BERSAMA : Para guru, siswa Rimba Madya bersama alumni yang mengisi seminar motivasi.
Hadirkan Artis dan Alumni Beri Motivasi
IKATAN Alumni (Iluni) SMA Rimba Madya angkatan 1998 mengadakan seminar motivasi dengan tema merajut asa generasi Z untuk meraih masa depan gemilang. Acara yang bersamaan dengan Masa Pengenalan Lingkugan Sekolah (MPLS) itu, menghadirkan tiga alumni dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda. Yakni Sahila Hisyam, artis ibukota,


Dosen Vokasi IPB, Rini Untari, dan Pegiat Sosial, yang menjabat Sekretaris PMI Bogor unit Donor Darah, Zaenal Mutaqien. Selain seminar, alumni ini juga mengadakan bakti sosial di Dinas Sosial UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Ramah Anak Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (15/7) lalu. (*pia)
Komunitas Wanoja Binangkit
FOTO OMER/RADAR BOGOR
KERJASAMA: Para pengurus dan anggota Wanoja Binangkit bersama Yatim Center Al Ruhama foto bersama usai khitanan massal.
Gelar Khitanan Massal
MEMPERINGATI Bulan Muharam dan
Hari Ulang Tahun ke 7, Wanoja Binangkit Bogor menggelar berbagai rangkaian kegiatan. Salah satunya, pada Sabtu (22/7) lalu, mereka mengadakan khitanan massal. Kegiatan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Yatim Center Al-Ruhamaa. Acara digelar Yatim Center Al Ruhama Jalan Raya Cifor, Bogor Barat, dengan diikuti 55 anak. (mer/b)