Senator Dari Gang Potlot

Page 11

dalam merespon gejolak sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Dibo kemudian menjadi simbol kalangan muda yang sedang berbuat dan bekerja untuk kepentingan bangsa. Dibo, Senator Dari Gang Potlot meluncur ke sudut-sudut Jakarta yang diliputi gersangnya nurani, himpitan kesulitan dan krisis multidimensi. Berontak dalam selubung kedok kepalsuan dan kemunafikan para pemimpin dalam bias bangsa yang tidak terarah. Dari Senator Gang Potlot, Senator Slankers, Senator Jalanan ke Senator Jakarta bahkan Senator puncak; Indonesia. Semua kiprahnya merupakan bagian pengabdian sebagai anak bangsa. Ya! Saya katakan Senator Jakarta, yang tak pernah tidur dan tidak pernah terlupakan. Jakarta membutuhkan revolusioner sejati yang terikat oleh satunya kata dan perbuatan. Dapat mewakili masyarakatnya berproses secara tepat guna, tangguh, kokoh, peka, peduli, perjuangan nyata dengan program berbasis kemanusiaan, agama dan bangsa. Berjuang itu tidak mudah sebagaimana membalikkan telapak tangan. Tidak mudah menyapu sampah di tengah jalan. Perjuangan membutuhkan pengorbanan dalam segala aspek dan yang terpenting adalah ketulusan dan keikhlasan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam bingkai iman dan takwa. Itulah yang dimiliki Dibo menapak terjalnya medan juang. Untuk memotivasi kaum muda, maka saya memandang perlu untuk mengutip untaian syair Imam Syafi’ie yang berbunyi; “Cita-citaku adalah cita-cita Raja. Jiwaku adalah jiwa orang merdeka. Hidup nista adalah pengkafiran.� Akhirnya, Allah saja yang menjadi masa depan kita. Segenggam harap berada di tangan kita. Selamat membaca dan selamat berjuang. Semoga buku ini membawa manfaat.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.