Buku Profil


Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun penyusunan buku Profil Wilayah Kecamatan Sapuran, Tugas Besar Mata Kuliah Studio Perencanaan.
penyusunan laporan. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya kepada :
Dan seluruh pihak yang turut membantu kami yang belum mampu kami senbutkan satu persatu.
Laporan ini telah kami susun sebaik dan semaksimal mungkin dengan bantuan dan masukan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
Tuhan Yang Maha Esa yang sealalu bersama kami. Bapak/Ibu dosen pembimbing yang telah memberikan wawassan dan waktu serta dorongan semangat dalam proses kegiatan Orang tua yang telah mengirimkan doa Teman-teman seperjuangan PWK 2020 yang telah memberikan semangat dan kehangatan
Kami selaku penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kesalahan serta kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas kekurangan tersebut,.
Akhir kata kami berdarap semoga buku laporan hasil Studio Perencanaan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Kami adalah tim dari Studio
Perencanaan yang tergabung dengan berbagai latar belakang berbeda dan bekerja sama dalam merencanakan kawasan Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo
Berbekal dengan pembelajaran mata kuliah Studio Perencanaan, kami bertujuan untuk menyusun buku profil yang berguna untuk meningkatkan kualitas kawasan Kecamatan Sapuran sehingga dapat menjadi lebih terintegrasi.
Semoga bermanfaat !!!!
Agnesia Putri Kurnianingtyas, S.T., M.T., M.Sc.
Tiasa Adimagistra, S.T.,M.P.W.K.
Imam Rofi'i, S.T.,M.T.
BENDAHARA
EDITOR BUKU
Muhamad Krisna Hadi H. - C.531.20.0015
Dimas Wahyu Nugroho - C.531.20.0010
Agnes Lilis Suryani - C.531.20.0030
Putri Ayu Salsadilla - C.531.20.0039
Alvin Dwi Pratama - C.531.20.0022
Putri Ayu Salsadilla - C.531.20.0039
Soliah - C.531.20.0005
EDITOR POSTER
Anang Bagus - C.531.20.0006
Dimas Wahyu Nugroho - C.531.20.0010
Adinda Putri A. - C.531.20.0014
Rista Murti W. - C.531.20.0012
Irsyad Maulana - C.531.20.0007
Naufal Razzak Z. - C.531.20.0028
LOGBOOK
Agnes Lilis Suryani - C.531.20.0030
Kecamatan Sapuran merupakan salah satu dari 15 Kecamatan di Kabupaten Wonosobo, terletak antara 7° 41’ 21’’ sampai 7° 48’ 11’’ lintang selatan (LS) dan 109° 97’ 05” sampai 110° 04’ 23” Bujur Timur (BT), berjarak 18 km dari Kabupaten Wonosobo dan 122 km dari Provinsi Jawa Tengah, berada pada ketinggian berkisar 641 m sampai 1.443 m di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya kantor Kecamatan Sapuran berada pada ketinggian 760 mdpl.
Secara Administratif Kecamatan Sapuran berbatasan langsung dengan:
Sebelah Utara : Kecamatan Kalikajar
Sebelah Timur : Kecamatan Kepil
Sebelah Selatan : Kecamatan Kepil
Sebelah Barat : Kecamatan Kalibawang
Luas Kecamatan Sapuran adalah 7.772 ha (77,72 km2) atau 7,89 % dari luas Kabupaten
Wonosobo, dengan komposisi tata guna lahan atas lahan pertanian sawah seluas 1.233 ha, lahan pertanian bukan sawah seluas 5.750 ha dan lahan bukan sawah 789 ha.
Kecamatan Sapuran merupakan daerah pegunungan dan perbukitan dengan Keadaan keasaman atau kebasaan tanah (pH) antara 4,5 – 7,0, sedangkan untuk kemiringan Tanah antara 0,9 – 40 drajat. Asal mula tanah diseluruh desa berasal dari abu vulkanik Gunung Sindoro dan Sumbing, adapun kondisi kedalaman tanah berkisar antara 20 – 40 m
Sumber. Hasil Analisis Kelompok 1, 2022
Kecamatan Sapuran merupakan daerah pegunungan dan perbukitan dengan keadaan dan keasaman atau kebasaan tanah (pH) antara 4,5 - 7,0, sedangkan untuk kemiringan tanah antara 0,9 - 4,0 derajat. Asal mula tanah diseluruh desa berasal dari abu vulkanik Gunung Sindoro dan Sumbing, adapun kondisi kedalaman tanah berkisar antara 20 - 40 meter.
Curah hujan pada Kecamatan Sapuran tergolong sangat tinggi. Nilai terkecil curah hujan per tahun disini sudah menyentuh angka 3000an dan curah hujan paling tinggi dengan nilai >5000. Dengan demikian Kecamatan Sapuran memiliki potensi bencana yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi.
Sumber. Hasil Analisis Kelompok 1, 2022
Jenis tanah yang mendominasi wilayah Kecamatan Sapuran yaitu tanah latosol, dengan rata - rata pH tanah 4,5-7,0 yang merupakan tingkat kemasaman tanah ideal untuk bercocok tanam. Pada kondisi ini kecamatan Sapuran memanfaatkan lahannya sebagai lahan pertanian, perkebunan, kehutanan, dan lain-lain.
Contoh: Hasil produksi ketela pohon yang diproduksi menjadi opak di Kecamatan Sapuran berdampak pada peningkatan ekonomi yang dipasarkan di beberapa daerah sekitar.
Kecamatan Sapuran termasuk wilayah yang berada di kaki Gunung Sumbing yang membuat potensi akan bencana tanah longsor ditambah intensitas hujan yang tinggi di kawasan ini. Pada wilayah atas Kecamatan Sapuran yaitu Desa Banyumudal menjadi zona rawan bencana tanah longsor yang sangat tinggi karena berada pada lereng gunung sumbing.
Sumber. Hasil Analisis Kelompok 1, 2022
LAKI-LAKI 47%
jumlah penduduk Kecamatan Sapuran pada tahun 2019 sebanyak 57,095 ribu jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak28,828 ribu jiwa dan perempuan 28,267 ribu jiwa.
Angka sex ratio (perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan) di KecamatanSapuran tahun 2019 adalah 102. Jumlah ini menunjukan bahwa setiap 100penduduk wanita terdapat 102 penduduk laki-laki di Kecamatan Sapuran.Sebagian besar penduduk Kecamatan Sapuran bermata pencaharian sebagai petani, yang menanam padi, jagung, sayuran, tanaman perkebunan dan sebagainya
Berdasarkan Piramida penduduk tersebut, penduduk di Kecamatan Sapuran memiliki angka kelahiran yang cukup tinggi, penduduk berusia muda relatif lebih banyak dibandingkan dengan usia lanjut.
66%
Dengan jumlah usia produktif yang bekerja sebanyak 37.713 jiwa dan yang tidak pada usia produktif bekerja sebanyak 19.382 jiwa.
Jumlah penduduk di Kecamatan Sapuran sebanyak 57.095 jiwa, yang terbagi pada 16 desa. Kepadatan penduduk paling besar berada pada Kelurahan Sapuran, Desa Sedayu, Desa Pacekelan, dan Desa Banyumudal dengan banyaknya penduduk sekitar 3.993-7.473 jiwa. Sedangkan untuk wilayah dengan kepadatan penduduk tergolong kecil berada pada Desa Karangsari, Desa Bogoran, Desa Talunombo, Desa Glagah, dan Desa Ngadisalam, dengan banyaknya penduduk sekitar 1.884-2.100 jiwa saja.
Dari grafik di samping maka proyeksi jumlah penduduk akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena melihat rata-rata jumlah penduduk di Kecamatan Sapuran eksisting dari tahun 2010 hingga 2021 yang juga selalu meningkat. Maka hasil dari proyeksi jumlah penduduk dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Di perkirakan jumlah penduduk di Kecamatan Sapuran pada tahun 2030 adalah sebanyak 60.985 jiwa.
Penduduk Kecamatan Sapuran 99 persen menjadi pemeluk agama Islam, sebagian lainnya beragama Kristen, Katolik,Hindu,budha dan yang terkecil sebanyak 0,01 persen beragama Budha. Dalam konteks kehidupan beragama di Kecamatan Sapuran bila dibandingkan dengan wilayah kecamatan yang lain relatif yang paling heterogen. Namun demikian heterogenitas dalam kehidupan beragama, tidak pernah menimbulkan keretakan hubungan antar manusia. Akan tetapi justru menjadi energi dalam dinamika pembangunan sumber daya manusia di Kecamatan Sapuran.
Sebagian besar penduduk Kecamatan Sapuran bermata pencaharian sebagai petani, yang menanam padi, jagung, sayuran, tanaman perkebunan dan sebagainya
Pelayanan kesehatan di Kecamatan Sapuran dapat merata dengan efektifitas pelayanan yang didukung sarana dan prasarana atau fasilitas yang memadai . Maka dari itu sebagai masyarakat harus menjaga dan merawat fasilitas kesehatan sebaik mungkin. sesuai perkembangannya makan pengelolaan dan perawatan fasilitas kesehatan sangat penting.
Berikut ini jumlah saana kesehatan yang ada di Kecamatan Sapuran Puskesmas Rawat inap Puskesmas Pembantu 3 1
Posyandu Pos Kesehatan 81 13
Sarana peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani uang perlu di sediakan di Kecamatan Sapuran yang di rencanakan selain sesuai peraturan yang ditetapkan, juga sesuai dengan keputusan masyarakat yang bersangkutan. Di Kecamatan Sapuran terdapat Mushola, Masjid, Gereja, dan Vihara. Kondisi Sarana Peribadatan di Kecamatan Sapuran masih sangat layak digunakan oleh masyarakat setempat maupun pendatang.
Berikut ini jumlah sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Sapuran
Masjid dan Mushola Gereja 4 109 Pura/Vihara 1
Sarana pendidikan di Kecamatan Sapuran terdapat TK/PAUD, SD, SMP, SMA/SMK yang berada dibeberapa desa. Permasalahan di Kecamatan Sapuran yaitu kurang layaknya fasilitas pendidikan yang dimiliki, jumlah siswa yang kurang, dan persebaran sarana pendidikan yang kurang merata. Karena beberapa desa pendidikannya hanya sampai tingkat SMP dan minimnya pendidikan tingkat SMA dan perguruann tinggi sehingga menyebabkan rendahnya SDM.
Berikut ini jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Sapuran
kecamatan Sapuran memiliki 5 saran perekonomian yang tersebar di beberapa desa seperti pasar sapuran, pasar ikan sauran, pasar hewan sapuran, pasar induk sapuran, dan pasar induk batursari. Rata - rata kondisi bangunan sarana perekonmian di Kecamatan Sapuran sudah baik, akan tetapi ada beberapa pasar yang masih dalam proses renovasi seperti di pasar sapuran, sehingga menimbulkan pemandangan yang kurang rapi dan tertib di area tersebut.
Sarana perkantoran kegiatan rutin yang dijalankan oleh organisasi tertentu, kegiatan tersebut mencakup bagaimana data dan informasi diolah menjadi suatu acuan untuk mewujudkan tujuan yang ditentukan sebelumnya. Di Kecamatan Sapuran sendiri memiliki persebaran yang merata dan persebaran perkantoran wilayah Kecamatan Sapuran juga berpusat ditengah tengah kota. Berdasarkan hasil survey, pada Kecamatan Sapuran memiliki sarana perkantoran yang berupa 1 Kantor Kecamatan, 17 Kantor Kelurahan, 1 Kantor Polisi Sektor Sapuran, 1 Kantor TIM SAR Sapuran, 1 Kantor Koramil 08 Sapuran, 1 Kantor Perhutani Sapuran, dan 1 Kantor KUA Kecamatan sapuran. Dengan adanya sarana perkantoran masyarakat Kecamatan Sapuran dapat mengakses sarana perkantoran lebih mudah dan dekat.
Persebaran sarana public yang ada di Kecamatan Sapuran sudah merata, contohnya seperti lapangan yang sudah tersebar secara merata di berbagai desa yang ada di Kecamatan Sapuran.
Puskesmas Rawat inap Puskesmas Pembantu 3 1 Posyandu
Pos Kesehatan 81 13
Salah satu sarana publik yang berpusat untuk warga yang juga mencakup lapangan, ruang terbuka hujau, dan sebagai pusat kegiatan ekonomi adalah Alun-Alun Sapuran. Alun-Alun Sapuran merupakan sebuah taman yang difungsikan untuk potensi ekonomi warga sekitar dimana terdapat banyak pedagang kaki lima yang berasal dari warga Sapuran. Namun Alun-Alun Sapuran tidak hanya sebagai pusat perekonomian tetapi sebagai ruang terbuka hijau yang terdapat banyak pepohonan dan taman untuk tempat rekreasi keluarga bagi warga sekitar, serta terdapat sebuah lapangan yang memiliki luas: 5,585 m2 dan keliling 310 m. Lapangan ini sendiri di fungsikan untuk kegiatan warga seperti berolahraga seperti sepak bola, voli,dll.
Sumber. Hasil Analisis Kelompok 1, 2022 Sumber. Hasil Surve Kelompok 1, 2022Kecamatan Sapuran merupakan kecamatan yang dilalui oleh jalan provinsi WonosoboPurworejo dengan lebar jalan 8 meter dan kondisi yang cukup baik dengan perkerasa aspal. Kondisi jalan yang ada di kecamatan sapuran didominasi oleh jalan yang cukup rusak terutama pada jalan lokal promer. Dengan perkerasan jalan yang bervariasi yaitu aspal, beton, batu ditata dan juga ada beberapa ruas jalan yang masih berupa tanah merah. Hal ini membuat terhambatnya aktivitas masyarakat sekitar apalagi diperburuk oleh vuava yang sering hujan. Kondisi pada ruas jalan lingkungan cenderung baik.
Kecamatan Sapuran memiliki beberapa jenis drainase seperti drainase buatan dan alami, kondisi drainase di Kecamatan Sapuran tergolong baik dan memadai, akan tetapi masih ada beberapa drainase yang perlu diperbaiki. Hal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi serta masih adanya masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga drainase tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan air meluap ke jalan.
Sumber air bersih penduduk di kecamatan sapuran ini sebagian menggunakan PAMSIMAS ,PDAM, Sumur Bor dan Sumber mata air alami terlindungi.
Prasarana air limbah di Kecamatan Sapuran kurang memadai. Menurut hasil survai masih banyak masyarakat yang membuang air limbah ke sungai secara langsung, dan ada juga beberapa masyarakat yang sudah membuat tampungan air limbah secara mandiri di setiap rumah, serta ada juga yang di tamping secara bersamaan di suatu tempat dan di manfaatkan kembali untuk ternak ikan konsumsi.
Kemudian pemeliharaan air bersih sudah sangat baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakaat setempat. Dengan dibentuknya panitia pembangunan dan pengelolaan serta pengembangan jaringanya air bersih maka akan mempermudah pengelolaan air bersih di Kecamatan Sapuran. Dengan demikian maka sumber air bersih di kecamatan sapuran dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih masyarakat sapuran dengan air bersih yang layak untuk digunakan dalam kebutuhan sehari hari, seperti minum, memasak,mandi, mencuci, dan lainnya
Sumber. Hasil Analisis Kelompok 1, 2022 PDAM PAMSIMASKecamatan Sapuran memiliki sumber energi utama yaitu energi listrik yang dipasok oleh PLN dan sudah tersebar luas di seluruh desa dan di setiap rumah warga sudah mendapatkan pasokan listrik yang cukup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu, pasokan listrik juga digunakan untuk penerangan jalan di wilayah Kecamatan Sapuran. Masalah mengenai jaringan listrik di Kecamatan Sapuran yaitu seringnya terjadi padam listrik terutama pada saat musim penghujan.
Prasarana persampahan dikecamatan sapuran sangat kurang memadai. Menurut hasil kegiatan survei hanya ditemukan 1 TP3R dan 2 TPST yang berada di kecamatan sapuran & desa batursari. Kurangnya prasarana ini mengakibatkan penumpukan sampah ditambah Hal ini menyebabkan pola kehidupan masyarakat menjadi sering nya membuang sampah sembarangan dan bahkan membuang sampahnya disungai dan diakhir opsi masyrakat mengolahnya sampahnya dengan dibakar atau ditimbun
Jaringan Telekomunikasi di Kecamatan Sapuran sudah tersedia dengan masuknya satelit satelit pemancar telepon seluler yang memudahkan masyarakat Kecamatan Sapuran dengan baik. Akan tetapi ada beberapa desa yang mengalami kenadala jaringan Telekomunikasi khususnya daerah yang jaraknya jauh dari satelit sinyal seperti Desa Rimpak, Ngadikerso, Karangsari, Glagah, Bogoran. Di daerah tersebut Telekomunikasi masih belum berjalan lancar dikarenakan tidak adanya Satelit di daerah desa tersebut dan jarak satelit sangat jauh.
Hasil panen yang melimpah yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, akan tetapi kurangnya pengetahuan atau penyuluhan bagi kelompok tani dalam bercocok tanam sehingga hasil panen petani di Kecamatan Sapuran kurang maksimal.
Wilayahnya yang dilewati jalan lintas provinsi antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo sehingga mempermudah pendistribusian dalam memasarkan hasil panen.
Kondisi wilayah yang masih asri serta memiliki potensi agrowisata kebun teh yang dapat dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat supaya dapat meningkatkan daya tarik wisatawan agar meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Kurangnya minat penduduk usia muda untuk bekerja sebagai petani karena memilih untuk merantau ke wilayah lain. Kurangnya ketersediaan sarana persampahan baik sampah rumah tangga maupun limbah pertanian yang mengakibatkan penumpukan sampah baik di lahan kosong maupun di aliran sungai.
Analisis Prioritas Isu Strategis
NO Kriteria Nilai
1. 2. 3.
Sapuran Untuk Meningkatkan perekonomian di Kecamatan Sapuran
Dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan masyarakat Tingkat kesulitan dalam proses realisasi
40 35 25 100 TOTAL
HASIL ANALISIS SKORING
Isu Strategis
Hasil panen yang melimpah yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, akan tetapi kurangnya pengetahuan atau penyuluhan bagi kelompok tani dalam bercocok tanam sehingga hasil panen petani di Kecamatan Sapuran kurang maksimal.
Wilayahnya yang dilewati jalan lintas provinsi antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo sehingga mempermudah pendistribusian dalam memasarkan hasil panen.
Kondisi wilayah yang masih asri serta memiliki potensi agrowisata kebun teh yang dapat dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat supaya dapat meningkatkan daya tarik wisatawan agar meningkatkan perekonomian warga sekitar
Kurangnya minat penduduk usia muda untuk bekerja sebagai petani karena memilih untuk merantau ke wilayah lain.
(1-5) x bobot 40 Kriteria 2 Skor (1-5) x bobot 35 Kriteria 3 Skor (1-5) x bobot 25 Jumlah skor Peringkat 3 2 1 2 3
Kriteria 1
Skor 160 160 80 120 80
105 70 35 70 105
3 3 2 4 2
75 75 50 100 50
340 105 165 290 235
1 5 4 2 3
Kawasan Lindung
Kawasan Hutan Lindung yang terdapat pada Kaki gunung sumbing yaitu Desa Banyumudal.Kawasan Lindung Rawan Longsor berada di hamper semua desa di kecamatan sapuran.Kawasan Lindung Resapan Air yang berada di Rimpak,Desa Bogoran,Desa Pacekelan,dan Desa Sedayu.
Kawasan Budidaya Hutan Produksi yang berada di Desa Rimpak dan Desa Pacekelan.Kawasan Budidaya Industri yang berada di Desa Sedayu. Kawasan Budidaya Pemukiman Berada Di Kelurahan Sapuran. Kawasan Budidaya Perikanan di Desa Pacekelan. Kawasan Budidaya Perkebunan berada di Desa Sedayu, Desa Ngadisalam, Desa Jolontoro, Desa Ngadikerso,Desa Surojoyo, Desa Talunombo, dan Desa Pacekelan. Kawasan Budidaya Pertaniain Lahan Basah berada di Desa Sedayu, Desa Marongsari, Desa Glagah, dan Kelurahan Sapuran. Kawasan Budidaya Pertanian Lahan Kering berada di Desa Banyumudal, Desa Rimpak,Desa Batursari, Desa Talunombo, Desa Tempuran Duwur, Desa Ngadisalam, Desa Surojoyo,dan Desa Tempursari.
Di Kecamatan Sapuran memiliki 2 Struktur ruang yaitu :
1. PPK ( Pusat Pelayanan Kawasan),yang terdapat pada Kelurahan Sapuran PPK berfungsi sebagai Pemerintahan Kecamatan, desa
Pertanian, Pendidikan, Peternakan, Pariwisata, Perkebunan, Jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan atau beberapa
2. Terminal tipe C yang berada di dekat alun-alun Kelurahan Sapuran
Kawasan Strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi bertempat di Agrowisata Tanjungsari di Desa Sedayu
Kawasan strategis sosial budaya bertempat di kawasan makam Asmorosulfi di Desa Ngadisalam
Kawasan strategis untuk kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan berada di Lereng Gunung Sumbing Desa Banyumudal