Putra Kelana Edisi 130

Page 1

SURAT KABAR MINGGUAN

ECERAN DALAM KOTA

Rp 3.000

EDISI 130 TAHUN II SENIN 15 APRIL 2013

Korannya Orang Kepri

Raisyah, 11 April 2013.

Senyum Raisyah untuk Semua

BATAM (PK) Sebulan 3 hari yang lalu, tepatnya 11 April 2013, ketika usia Raisyah Kamilia genap 5 tahun, gadis cantik ini belum bisa menyambut hari indahnya itu dengan senyum dan tawa. Tapi sejak 14 April 2013, tim dokter RS Dharmais Jakarta sudah mengizinkannya pulang.

“Sekarang Raisyah sudah di kos, tinggal tunggu jadwal kemo, baru datang lagi ke rumah sakit,” tutur Riani, ibu Raisyah kepada Putra Kelana, Minggu (14/4/13). Kini, gadis kecil berusia 5 tahun yang menderita tumor mata itu dirawat di Rumah Sakit Dharmais di Jakarta sejak Maret 2013 itu su-

dah bisa ke kamar mandiri sendiri. Bahkan, syukur Alhamdulillah, sudah bisa nyanyi-nyanyi di kamar mandi. Padahal, awalnya ia sempat dirawat di RS Embung Fatima, kemudian dipindahkan ke RS Awal Bros. Karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan bagi

Riani untuk memberikan pengobatan yang layak, maka semua biaya pengobatan Raisyah pun ditanggung oleh Batam Pos Group, Pimpinan Umum Putra Kelana Group, Oktavio “Vio” Bintana dan sahabat-sahabatnya. Setelah melewati masa-masa pengobatan yang panjang, Raisyah

kini sudah jauh lebih baik. Awalnya, ia dalam kondisi tidak sadar. Mata kanannya tampak menyembul keluar dengan bercak darah di sekitarnya. “Raisyah sekarang sudah bisa ke kamar mandi sendiri, gosok gigi

Bersambung ke Hal... 5

Membaca Basirun Membangun Karimun Kabupaten seluas 7.984 km², daratan 1.524 km² dan lautan 6.460 km² ini sedang menggeliat. Investor besar di bidang shipyard dan bidang lain mulai mengalihkan view-nya dari daerah lain di Provinsi Kepri. Mereka kini mengarahkan teropongnya menuju Karimun. Ada apa di Karimun?

S

ELAIN ada 198 pulau yang baru 67 pulau sudah berpenghuni. Di Karimun ada Dr. H. Nurdin Basirun. Bupati yang terus konsisten memanage daerahnya menjadi yang terbaik di Provinsi Kepri dengan beragam prestasi. Apa sesungguhnya visi Basirun dalam membangun Karimun? Visi besar Basirun untuk Karimun adalah mewujudkannya menjadi kabupaten yang maju, mandiri, adil dan berbudaya berlandaskan iman dan taqwa. Sedangkan misinya adalah, pertama, mengembangkan potensi pertanian, perikanan dan kelautan berbasis ekonomi kerakyatan dan mendorong pemerataan pembangunan diseluruh wilayah. Kedua, meningkatkan pertumbuhan industri kecil, menengah dan besar serta koperasi dengan struktur industri yang kuat melalui keterkaitan antara sektor dan antara industri

YANG SUDAH DAN AKAN BAGAIMANA memahami logika dan pemikiran Dr. H. Nurdin Basirun sebagai Bupati Karimun dalam membangun Kabupaten Karimun? Sebaiknya kita baca track-record pekerjaan yang sudah dan akan dilakukannya sebagai berikut : Pembangunan Infrastruktur Jalan Pembangunan sejumlah ruas jalan beraspal di luar pusat kota seperti di daerah Pangke, Parit Rampak, Pongkar, Pelambung Pasir panjang dan Pantai Pelawan dapat dibaca sebagai satu strategi. Yaitu, sebuah jurus untuk mendorong daerah-daerah tersebut

Bersambung ke Hal...5

untuk berkembang seperti daerah perkotaan. Kini, di lokasi tersebut sudah tumbuh dan berkembang pesat. Hal itu ditandai dengan munculnya sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha. Otomatis, kehidupan masyarakat di sekitarnya ikut berkembang pula. Mudah diprediksi, dengan kehadiran perusahaan-perusahaan yang berskala internasional maupun nasional di daerah tersebut, akan mendorong lahirnya sektor perdagangan dan jasa yang baru sebagai ikutan. Seperti warung, toko, warung kopi, jasa angkutan umum, bongkar muat dan sebagainya.

Dollar Sing 7,885

Dollas US 9.759 Ringgit Malaysia

3.214 SUMBER:BANK INDONESIA

indeks

Pengabdian yang Tak Pernah HAL 3 Berakhir

Bersambung ke Hal...5

Promosi Pariwisata Lewat Lagu HAL

6 Dr. H. Nurdin Basirun

”Saya Sudah Berpikir 10 Tahun ke Depan” F.IST

Para atlet taekwondo Batam.

Atlet Taekwondo Batam Sabet 5 Emas TANGERANG,(PK)—Tidak sia-sia Pimpinan CTC Batam, Master Kosasih, menggenjot jadwal latihan 6 orang anak didiknya. Karena mereka berhasil menggondol 5 medali emas dan 1 perak dalam Eljee Sport

Bersambung ke Hal...5

KABUPATEN Karimun 10 tahun terakhir banyak mencapai lompatan-lompatan besar. Mulai dari proyek pembangunan infrastruktur, sosial kemasyarakatan dan keagamaan hingga mengalirnya arus dana investasi asing. Beberapa investor asing mulai enjoy setelah menanamkan modalnya di kabupaten seluas 7.984 km², dengan luas daratan 1.524 km² dan luas lautan 6.460 km² itu. Semua itu tak lepas dari sentuhan “tangan midas” seorang Nurdin Basirun, sang Bupati Karimun. Mantan pengusaha yang memiliki jaringan luas itu ternyata sudah

memikirkan masa depan Karimun 10 tahun ke depan, bahkan lebih jauh lagi. Di tengah-tengah kesibukannya menjalankan tugasnya sebagai sebagai orang nomor satu di Karimun dan kesibukannya mempersiapkan diri untuk menempuh pendidikan di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat, melalui Executive Education Training Program, sebuah program pendidikan hasil kerjasama antara Harvard Kennedy School dan Kementerian Dalam Negeri. Nurdin Basirun menyempatkan menerima Wartawan Putra Kelana, Freddy, untuk sebuah wa-

wancara. Berikut petikannya: Bisa dijelaskan visi Anda mengenai Kabupaten Karimun 5 sampai 10 tahun mendatang? Saya sudah memikirkan bagaimana menggeliatkan dan memajukan Kabupaten Karimun untuk 5 sampai 10 tahun kedepan. Salah satu buah pemikiran saya adalah akan membangun jembatan yang akan menghubungi kota Pelalawan di Provinsi Riau hingga ke Johor Malasya

Sukses Karier Tanpa Meninggalkan Kodrat HAL

9

Promosi Potensi Kelautan dan HAL Perikanan 1 1

Bersambung ke Hal...5

Banjir dan Kesadaran Hukum Masyarakat Suatu hari di Bulan Oktober 1985. Kota Medan diguyur hujan, jalan-jalan tergenang air. Seorang warga medan (G. Hutabarat), mengendarai sepeda motor sambil membonceng cucunya. Tiba tiba saja motor yang dikendarai nenek tersebut terperosok kedalam lubang jalan yang tertutup air hujan.

CATATAN

sirajudin nur Wakil Ketua I DPW PKB Kepri

AKIBATNYA bisa ditebak, nenek dan cucunya mengalami luka-luka yang cukup berat. Kesal dengan insiden tersebut, melalui kuasa hukumnya, nenek ini mengajukan gugatan perdata kepada pemerintah kota dan menuntut ganti rugi. Pengadilan Negeri Medan yang mengadili perkara ini mengabulkan gugatan Hutabarat dan menghukum Walikota Medan. Tidak puas dengan putusan PN Medan, Walikota Medan saat itu mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, dan lagi-lagi harus menelan pil pahit karena Pengadilan Tinggi menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan. Hingga akhirnya Walikota Medan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, dan Mahkamah Agung pun akhirnya juga menolak memori kasasi Walikota Medan tersebut dan menyatakan Walikota Medan melakukan perbuatan melawan

hukum yang dilakukan penguasa (onrechmatige overheidsdaad). Selasa 2 Februari 2011, terjadi kegaduhan yang luar biasa di areal keberangkatan bandara Hang Nadim Batam.

Puluhan masyarakat yang terjebak macet akibat banjir yang melanda simpangsimpang jalan kota terpaksa harus gigit jari karena pesawat terbang yang sedianya akan mengangkut mereka telah terbang beberapa menit yang lalu. Tidak ada ganti kerugian, tidak ada permohonan

maaf, karena tidak ada yang merasa bersalah akibat fenomena banjir yang terus terulang dari tahun ke tahun. Masyarakat terpaksa menghadapi kenyataan pahit dan harus merogoh kantong lagi untuk membeli tiket pesawat terbang. Inilah sekelumit fakta, bahwa begitu banyak kerugian yang harus dialami masyarakat jika banjir sudah melanda. Mulai dari kendaraan yang rusak terkena banjir, ancaman penyakit, kecelakaan lalu lintas, dan rusaknya sarana dan prasarana masyarakat. Benarkah fenomena banjir musiman ini bukan merupakan kelalaian pemerintah atau suatu kehendak alam yang berada diluar kemampuan kita mengatasinya? Mari kita cermati fakta berikut ini :

Bersambung ke Hal... 5


2

Pendapat

SENIN 15 APRIL 2013

30 Persen Kuota Perempuan OLEH: Herlina Sumarno Calon Anggota Legislatif dari PKB KEWENANGAN atributif, termasuk hak yang dimiliki oleh KPU telah menetapkan kuota 30 persen perempuan wajib ada dalam pengajuan parpol menjadi peserta Pemilu. Hal ini menunjukkan keberpihakan kepada kaum perempuan menjadi lebih berpeluang untuk turut berpartisipasi dalam bursa pemilu bahkan dalam susunan dan struktur kepengurusan organisasi pada umumnya. Dalam Peraturan KPU Nomor 7 tahun 2013 pasal 24 ayat 1, ditegaskan bahwa persyaratan keterwakilan 30 persen perempuan untuk setiap daerah pemilihan memberikan konsekuensi bagi pencalegan tiap parpol. Kemudian pada Pasal 27 ayat 1, diatur jika ketentuan itu tidak terpenuhi maka parpol tersebut

dinyatakan tidak memenuhi syarat pengajuan daftar bakal caleg di dapil bersangkutan. Dan parpol bersangkutan tidak bisa ditetapkan sebagai salah satu peserta untuk dapil tersebut Jika ada parpol keberatan terhadap kuota 30 persen perempuan, saya yakin itu bukan karena ketiadaan perempuan atau tidak mampunya partai mencari. Namun kenyataannya memang partisipasi perempuan Indonesia dalam politik ma-

sih sangat rendah. Hal itu terbukti dengan tingkat keterwakilan perempuan di parlemen, lembagalembaga tinggi negara, pemerintah, partai politik dan juga di organisasi-

organisasi publik lainnya yang masih minim. Hal ini berimplikasi langsung pada kebijakan. Kebijakan negara yang cenderung tidak mengakomodir kebutuhan dan kepentingan perempuan. Kuota 30 persen ini merupakan akomodir terhadap kesetaraan jender dalam bidang politik. Dan yang kita rasakan dari tahun ke tahun ada peningkatan sebesar 5 persen atas keterlibatan perempuan dalam segala aspek. Angka-angka tersebut menunjukkan kepada kita bahwa sebenarnya partisipasi perempuan Indonesia dalam bidang politik terus mengalami peningkatan. Yang memprihatinkan untuk kepentingan partai contohnya, kalau 30 persen hanya digunakan sekadar memenuhi kuota, semua partai pasti bisa. Yang menjadi masalah adalah apakah perempuan tersebut memiliki kompetensi, kapasitas dan kapabilitas yang bermakna kualitas? Hal ini menjadi PR besar bagi seluruh perempuan khususnya yang akan ikut bursa bacaleg. Persiapan diri itu menjadi sangat penting, perempuan tidak bisa dan tidak boleh lagi hanya dikatakan sebagai pelengkap namun menjadi satu komponen penting yang

berkontribusi karena skill dan wawasan serta pengetahuan yang dimilikinya. Jika ada parpol yang hanya menempatkan perempuan sekedar memenuhi kuota artinya partai tersebut telah gagal memberikan pendidikan politik yang baik kepada kaum perempuan. Meskipun memang kenyataannya atau dengan melihat kondisi objektif, keterlibatan perempuan dalam politik itu berjalan dengan bertahap, perlu waktu untuk memberikan pendidikan dan pemahaman sehingga perempuan perwakilan partai itu menjadi perempuan cerdas yang berkualitas dan mau belajar untuk memahami dunia politik yang akan digelutinya. Kesadaran dari semua perempuan untuk memberikan kesempatan bagi sesama perempuan atas peluang ini menjadi sangat penting dengan cara mendukung penuh terhadap perempuan yang maju pada bursa caleg pada april 2014 mendatang. Mengapa ini menjadi sangat dibutuhkan karena: secara jumlah perempuan jauh lebih banyak dari laki-laki, untuk kesolidan perempuan lebih mudah berkoordinasi dan yang utama adalah semua ini untuk kepentingan perempuan serta anakanak yang menjadi utama serta prioritas perjuangan kepentingan. Jangan sampai teriakan perempuan atas kuota dan permintaan atas kesempatan ini menjadi boomerang bagi perempuan itu sendiri. Karena pada saat sudah ada perwakilan perempuan yang

siap bersuara lantang menyampaikan serta menyambungkan berbagai kepentingan perempuan dalam legislatif namun tidak dipilih oleh para perempuan pada bursa pemilu tersebut. Sehingga perjuangan perempuan menjadi bias dan menjadi sangat sulit untuk bangkit kembali menyuarakan berbagai kepentingan karena keterwakilan yang tidak berhasil maksimal. Keterwakilan perempuan di lembaga legislatif sangat penting karena ada korelasi yang baik antara keterwakilan perempuan di dalam lembaga tersebut, baik di tingkat nasional maupun daerah, dalam menghasilkan kebijakan yang betulbetul menjawab kebutuhan perempuan. Aturan-aturan yang baik untuk membantu misalnya pelayanan kesehatan bagi perempuan, layanan pendidikan maupun layanan bagi perempuan korban kekerasan itu terjadi ketika ada keterwakilan perempuan di parlemen yang berkerjasama dengan organisasi perempuan yang melakukan pendampingan bagi korban kekerasan. Dan ini biasanya lebih sulit ketika tidak ada sama sekali anggota perempuan di dalam parlemennya. Prinsipnya perempuan harus commitment saling dukung satu sama lain demi berhasilnya perjuangan yang sesungguhnya dimana kepentingan perempuan bisa akomodir dengan maksimal.***

Rotasi Jabatan dan Manajemen Karir OLEH: Machasin Dosen Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Unri MANAJEMEN karir pada struktur birokrasi pemerintah era otonomi daerah nampaknya tidak terpola secara baik dimana jenjang karir, pola karir, jalur karir, perencanaan karir dan manajemen karir sudah terhapus dan tergerus oleh sistem Pemilukada. Sehingga siapa saja dan kapan saja bisa meraih posisi puncak dalam waktu yang sangat cepat. Asalkan yang bersangkutan memahami faktor kunci sukses meraih jabatan. Caranyapun relatif mudah tanpa harus bersusah payah meningkatkan kapabilitas dan kredibilitas dirinya dalam bekerja, yang penting mempunyai ilmu mantra yakni bisa berteman dengan pemimpin. Makna Rotasi Ada sebuah riset yang mendukung aktivitas rotasi pekerjaan, temuannya adalah bahwa rotasi pekerjaan terkait dengan hasil-hasil; seperti penghasilan, promosi dan kepuasan serta dipersepsi terkait dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan manfaat karir yang lain. Selain itu rotasi jabatan membantu karyawan memperoleh apresiasi yang menyeluruh terhadap tujuan pekerjaan, meningkatkan pemahaman fungsi pekerjaan yang berbeda, mengembangkan jaringan kontak dan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah serta pengambilan keputusan. Tetapi dalam praktiknya ada permasalahan potensial dari keputusan rotasi jabatan baik bagi karyawan maupun bagi unit kerja yang ditinggalkan, dimana rotasi jabatan bisa menimbulkan gejolak kecil dan gejolak besar jika konsep dasar merotasi karyawan tidak memiliki konsistensi yang tegas dan jelas. Rotasi jabatan sesungguhnya sebagai salah satu cara mengembangkan kemampuan pegawai melalui proses pelatihan dan pendidikan, dimana karyawan ditugaskan memegang jabatan yang berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain dalam periode yang terukur normal. Di sini karyawan yang dirotasi akan berpindah dari satu

pekerjaan yang terspesialisasi ke pekerjaan lain yang sebelumnya belum mereka ketahui. Sehingga selain karyawan memahami pelaksanaan berbagai tugas, juga dimaksudkan agar karyawan memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai berbagai jabatan. Rotasi juga sekaligus merupakan suatu penghargaan atas prestasi kerja, disiplin dan pengabdian seorang karyawan dalam suatu organisasi. Namun dalam kenyataannya konsep rotasi jabatan telah salah arah dan justru dijadikan alat politik praktis para penguasa di negeri ini sebagai imbal jasa kepada orangorang dekat yang telah berjasa dalam proses duduknya sang penguasa. Banyak pemimpin yang mengalami kebingungan tentang apa yang seharusnya dilakukan sebagai pemimpin, sehingga pada akhirnya hanya berkutat pada aktivitas-aktivitas yang berbau seremonial kepemimpinan. Sang pemimpin lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang-orang yang “disenangi�, walaupun orang-orang tersebut tidak menunjukkan kontribusi apa pun selain setia “menemani� sang pemimpin ke mana pun sang pemimpin pergi. Tragisnya lagi para penjilat yang mengelilingi sang pemimpin terus berupaya untuk selalu menemani sang pemimpin pergi. Bahkan menyusun kabinet yang akan ditempatkan di berbagai posisi telah didiskusikan secara matang dengan teman-teman yang setia menemani. Apakah pemimpin seperti ini akan dipertahankan? Warisan yang Ditinggalkan Pemimpin yang hanya mengandalkan kekuatan temanteman terdekatnya selalu berupaya

TERBIT SEJAK TANGGAL 19 AGUSTUS 2010

Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Kantor Perwakilan: Jl. Pemuda Blok B No. 3 Tanjungpinang-Kepri

Email : redaksi@kepribangkit.com Diterbitkan oleh : PT. Putra Rida Pers MENHUMHAM RI No. AHU-45366.AH.01.01. Tahun 2010 SIUP NO. 503.15 / BP2T / 2669 / 2010 SITU No. 503.4/BP2T/4189/2010

untuk terus menikmati masa kepemimpinannya dan berusaha menampilkan hal yang terbaik dari dirinya, walaupun efeknya tidaklah maksimal. Pemimpin seperti ini tidak memiliki arah yang jelas bagi sekelilingnya. Sadar atau tidak, warisan yang ingin ditinggalkan pemimpin seperti ini adalah hanya secarik kenyataan bahwa dia pernah menjadi pemimpin. Tidak ada warisan yang memiliki makna besar darinya. Mungkinkah kita mempertahankan dan mencari pemimpin seperti ini untuk masa yang akan datang? Ada pameo yang menyatakan ganti pemimpin ganti strategi, dan setiap pergantian pemimpin akan berganti pula pejabat level di bawahnya. Hipotesis ini tidaklah sepenuhnya benar? karena pergantian pemimpin merupakan proses alami. Namun dalam realitas di lapangan gonta ganti pemimpin selalu dilakukan oleh para penguasa yang tidak jelas dasar pertimbangannya. Akibatnya proses regenerasi kepemimpinan semakin kabur, abu-abu dan bahkan gelap gulita. Kita lihat saja, begitu kacaunya model penataan pejabat publik yang menduduki jabatan tertentu tanpa didasarkan pada analisa jabatan yang tepat. Fakta yang teramati ada pejabat yang super hebat, karirnya melompat sangat cepat, ada pula pejabat yang berputar terus dari satu jabatan ke jabatan lain, ada pejabat sebagai juara bertahan tetap dalam posisinya sampai pensiun, ada pejabat yang diperpanjang masa tugasnya walaupun tidak

Komisaris Utama Komisaris Direktur

: M. Nur Hakim : Teddy Jun Askara : Oktavio Bintana

PU/Penanggung Jawab : Oktavio Bintana Wakil/Pimpinan Umum : Moel Akhyar

nampak prestasinya, ada pejabat kehormatan karena sang kepala daerah takut atau segan kepadanya. Ada pula pejabat droping dari daerah lain karena kedekatannya dengan penguasa. Tragisnya lagi ada pula

pejabat yang di-nonjob-kan, tanpa sebab yang jelas. Inilah potret masa depan pejabat di era otonomi daerah, dimana manajemen karir, jenjang karir dan pengembangan karir seseorang ditentukan oleh kelihaiannya menemani pemimpin. Pejabat Miskin Eksekusi Sebagai dampak dari pengangkatan pejabat yang tidak didasarkan pada analisa jabatan, pemimpin yang baru diangkat pada awal masa kepemimpinannya sangat menggebu-gebu, namun sayang sungguh sayang, idenya tidak mendapat sambutan yang antusias dari sekelilingnya sehingga miskin eksekusi. Apa yang digagas dan dipaparkannya hanya berupa wacana dan wacana tanpa adanya langkah eksekusi yang pasti. Sang pemimpin mendapatkan hambatan internal yang luar biasa karena ketidakmampuannya meyakinkan orang lain. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bilamana ada sejumlah pejabat kualitas kepemimpinannya dipertanyakan banyak kalangan. Hal ini terjadi karena sang pemimpin dalam memimpin hanya mengandalkan pada tiket kepemimpinan yang didapatkan yakni SK (surat keputusan) yang menjadi haknya untuk memimpin. Sang pemimpin lupa bahwa perjuangan seorang pemimpin tidaklah dilihat ataupun dinilai dari bagaimana yang bersangkutan berhasil mandapatkan SK. Perjuangan seorang pemimpin

yang sesungguhnya adalah pada saat yang bersangkutan menjalani masa kepemimpinannya setelah SK didapatkan. Mendapatkan label pemimpin yang sejati bukanlah terletak pada SK yang ada di tangannya, namun sangat terletak pada apakah sang pemimpin pada saat masa kepemimpinannya membawa kemajuan yang sangat signifikan bagi organisasi yang dipimpinnya, baik dari sisi proses maupun hasilnya.

Rotasi yang Menyejukkan Rotasi jabatan merupakan kebijakan yang diharapkan mampu menyehatkan iklim organisasi. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil kebijakan rotasi jabatan. Pertama, jabatan karyawan yang dipindahkan harus bersamaan isinya dengan jabatan yang ditinggalkan. Kedua, metode melakukan rotasi pekerjaa harus fair, jujur dan memiliki persamaan persyaratan antara satu jabatan dengan jabatan lain. Ketiga, pejabat yang dimutasi harus memiliki pengalaman yang memungkinkan nya untuk mengerti dasar pekerjaan baru, sehingga rotasi jabatan menyebabkan karyawan semakin memahami operasional organisasi secara bertahap dan memberikan nuansa dan tantangan baru. Keempat, alat ampuh untuk mendetaksi siapa karyawan yang harus dipindahkan adalah hasil akhir dari penilaian kecakapan karyawan. Penilaian kecakapan adalah penilaian secara sistematis terhadap karyawan oleh pejabat yang berwenang untuk tujuan tertentu. Pertanyaannya, apakah keputusan rotasi jabatan yang dilakukan pemerintah selama ini telah mampu menyehatkan iklim organisasi dan menyejukkan semua pihak yang dirotasi? Entahlah, tanyakan kepada mereka yang terkena rotasi. Semoga.***

jati Diri

Pengawasan UN HASIL ujian nasional di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2012 lalu tak terlalu mengecewakan bahkan bisa dikatakan cukup memuaskan. Tingkat kelulusan mnecapai 99,04 persen atau mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang tingkat kelulusannya 95,83 persen. Bahkan hasil UN Kepri pada tahun 2012 lalu juga mengalami berbagai peningkatan, baik kualitas maupun kuantitas. Dari data Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, ada 83 orang siswa yang mendapatkan nilai 10,00, baik di mata pelajaran fisika, kimia, biologi, dan bahasa Inggris. Khusus untuk tahun 2012 bisa dikatakan sebagai tahun kebangkitan SMK di Kepri karena hasil UN SMK begitu menggembirakan. Provinsi Kepri masuk ke dalam peringkat 12 besar SMK dari 33 provinsi di Indonesia. Namun hasil yang diraih di UN tahun 2012 lalu janganlah menjadikan kita berpuas diri. Harus terus dilakukan evaluasi agar prestasi terus dipertahankan bahkan kalau mungkin ditingkatkan. Kita tak perlu lagi berdebat soal pro dan kontra tentang UN. Setidaknya energi kita tidak terlalu habis hanya untuk sesuatu yang kurang prinsipil. UN di Kepri memang perlu dievaluasi. Dari mana evaluasi dimulai? Tentu dari seluruh sistem yang menyangkut suksesnya pelaksanaan UN di Kepulauan Riau. Hal ini bisa berkaitan dengan sistem belajar siswa, distribusi soal-soal UN dan pengawasan saat pelaksanaan UN. Bukan sebuah rahasia lagi, di beberapa sekolah di Kepri hasil UN nya cukup mengejutkan yakni 100 persen. Anehnya, sekolah-sekolah tersebut bukan berada di daerah perkotaan tetapi di beberapa daerah terpencil seperti Natuna, Lingga dan Anambas. Tudingan lemahnya pengawasan pun akhirnya mengarah pada sekolah-sekolah tersebut. Harap dimaklumi, di beberapa sekolah terpencil memang hanya guru saja yang melakukan pengawasan saat pelaksanaan UN. Sementara di daerah-daerah perkotaan seperti Batam, Karimun, Bintan dan Tanjungpinang semua ikut andil dalam melakukan pengawasan. Tidak hanya para guru, tetapi mulai dari LSM, Ormas, aparat kepolisian bahkan dewan pendidikan juga memelototi para siswa mengerjakan soal-soal UN. Di sinilah kemudian timbul paranoid berlebihan oleh para siswa. Kondisi pengawasan yang super ketat tidak membuat nyaman siswa dalam mengerjakan soal-soal UN. Bahkan mereka seolah terpenjara karena ruang kelas yang seharihari dia tempati sebagai ruang belajar harus dikerubuti oleh pihakpihak yang sebenarnya tidak berkepentingan. Pengawasan UN memang harus. Siswa dituntut secara matang mempersiapkan diri menghadapi UN dengan belajar tekun dan penuh keseriusan. Tetapi pengawasan yang berlebihan di sisi lain justru akan kontraproduktif karena akan melemahkan mental siswa dalam menghadapi soal-soal UN. Karenanya dalam UN 2013 ini perlu diatur secara sistematis oleh pemerintah daerah agar pihak-pihak yang tidak berkepentingan tidak ikut andil dalam memelototi para siswa dalam mengerjakan soal-soal UN. Tentu sesuatu yang tidak lucu, kalau siswa yang mengerjakan soal UN harus dijaga aparat kepolisian dengan menenteng senjata. Biarkan para guru berperan dengan fungsinya sebaik mungkin dalam melakukan pengawasan di lapangan. Kita masih percaya, kejujuran masih ada pada benak anak-anak siswa kita.***

Sentil Membaca Basirun Membangun Karimun.. Bacalah! Satpol PP Harus Paham Perda Kalau Tak Paham, Alamat Karam....

Info REDAKSI menerima tulisan/artikel, opini, surat pembaca berupa saran, kritik dari pembaca. Sertakan identitas lengkap atau foto kopi KTP atau identitas diri. Tulisan bisa dikirim melalui surat atau Email : redaksi@kepribangkit.com Redaksi berhak mengedit, sepanjang tidak mengubah makna tulisan.

DIVISI PRODUKSI: Pimpinan Redaksi: Moel Akhyar. Redaktur Pelaksana Kompartemen: Saibansah Dardani. Kepala Perwakilan Tanjungpinang: Suyono. Liputan Batam: Mori Guspian, Nurullius S, Indralis, Dani S.Sos. Tanjungpinang: Baiq Desi, Henny R, Chalima C. Natuna: Hardiansyah. Anambas: Delmadi. Lingga : Sholihin, Al-Amin. Karimun: Freddy. Kepala Departemen: Website dan E-paper: Mirza Mosaddeq. Perwajahan: Hairunnas. Marketing Iklan & EO: Kunto P, Merliana Ivonni Arisanti, Hasyim HS. DIVISI USAHA: Manager Keuangan: Dewi Marlina. Administrasi dan Umum: Lusia Mariyati. Sirkulasi:Sukateman, Taufik JM, Mahmuddin Daftar Tarif Harga Iklan: Iklan Umum/Display/BW 5.000 Iklan Ucapan Selamat 3.000, Iklan dukacita 2.500, Halaman Muka (BW 6.000, Halaman 1 FC 7.500, Sport/Colour 5.500 ,Ucapan Selamat/FC 5.000,Advetorial 3.000, Rubrik/ Galeri foto kegiatan,1 hal. 4 juta (hitam putih), hal warna 5 juta.

Dicetak Pada : PT. Ripos Bintana Press. Isi di luar tanggung jawab percetakan

Setiap artikel atau tulisan dikirim ke Redaksi hendaknya diketik dengan spasi rangkap,ditandatangani dan disertai identitas(Cantumkan nomor telefon dan faksimili kalau ada) Untuk format digital dikirimkan ke alamat Email : redaksi@kepribangkit.com atau alamat surat ke alamat Redaksi Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Wartawan Putra Kelana selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta apapun dari narasumber.


3

Lebih Dekat

SENIN 15 APRIL 2013

Rifai Ibrahim, Kepala Desa Genting Pulur, Kabupaten Anambas

Pengabdian yang Tak Pernah Berakhir Bagi masyarakat Jemaja, siapa yang tidak kenal Rifa’i Ibrahim. Lelaki kelahiran Palmatak 20 Agustus 1964 ini cukup familiar. Selain sosoknya yang sangat akrab dengan masyarakat ia juga punya segudang prestasi yang pernah diraih ketika menjadi Kepala Desa di Genting Pulur.

S

UAMI dari Erni Rifa’i ini memang tipe laki-laki pekerja keras dan pantang menyerah. Sehingga tak heran kalau semasa dirinya menjabat sebagai kepala desa berbagai penghargaan dan anugerah dia raih. “Saya tipe orang yang tidak cepat puas. Selain kerja keras sebagai sebuah tolok ukur, juga ada target yang harus terpenuhi,” kata Rifa’i Ibrahim kepada Putra Kelana ketika ditemui dalam sebuah diskusi kecil di beranda rumahnya. Buah kerja kerasnya memang tidak sia-sia. Dari tangan dinginnya, Desa Genting Pulur melejit sebagai desa populer tidak hanya di Kabupaten Kepulauan Anambas tetapi juga di tingkat Provinsi Kepri dan nasional. Tahun 2012 lalu, Rifa’i Ibrahim dipanggil untuk mengikuti lomba temu karya desa tingkat nasional. Dalam tahun yang sama dia memperoleh piagam penghargaan dari Menteri Dalam Negeri atas prestasinya sebagi juara pertama perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi. Masih di tahun 2012, Rifa’i memperoleh penghargaan dari Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal sebagai kepala desa berprestasi tingkat provinsi dan tingkat nasional. Kepala desa yang juga guru ngaji taman pendidikan Al Qur’an ini memang memiliki semangat juang yang pantang surut. Baginya, pengorbanan demi kemajuan desa

F.DOK.PRIBADI

Rifai Ibrahim disalami Presiden SBY di Istana Negara karena berhasil menjadi Kepala Desa terbaik tingkat nasional.

dan masyarakatnya merupakan pilihan hidup. Karena itu, berbagai hal Rifa’i lakukan agar kemajuan masyarakat yang dipimpinnya terus mengalami peningkatan. “Meski kita ini tinggal di daerah paling utara di Indonesia namun kita

tak boleh menyerah. Kita harus tunjukkan bahwa kita bisa bangkit untuk mengejar berbagai ketertinggalan,” kata Rifa’i penuh optimis. Kepala desa yang satu-satunya menguasai Bahasa Inggris di

Biodata Nama Tempat Tanggal Lahir Nama Istri Nama Anak

: : : :

RIAF’I IBRAHIM Palmatak, 20 Agustus 1964 Erni 1. Erik Sakahuni 2. Robin Batara 3. Balqis Saputri

RIWAYAT PENDIDIKAN DAN PRESTASI - Pernah menjadi honorer di Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Tahun 1986 - The International Crew Ship tahun 1986-1994 - Ketua Tim verifikasi Fisik PNPM Kecamatan Jemaja tahun 2003 - Ketua RT 06 Desa Ulu Maras 1996-2001 - Ketua Surau Nurul Iman 1995-2001 - Ketua Nelayan Desa Ulu Maras 2004-2006 - Pjs Kepala Desa Genting Pulur 2007 - Kepala Desa Genting Pulur 2008-sampai sekarang - Guru TPQ Desa Genting Pulur - Mengikuti Lomba Temu Karya Desa Tingkat Nasional tahun 2012 - Menerima piagam penghargaan dari Menteri Dalam Negeri atas prestasi sebagi juara pertama perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi tahun 2012 - Menerima penghargaan dari Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal sebagai Kepala Desa berprestasi tingkat provinsi dan tingkat nasional tahun 2012.

Kabupaten Kepulauan Anambas ini juga dikenal selalu melibatkan masyarakat secara aktif dalam mengeluarkan kebijakan. Keterlibatan masyarakat diperlukan untuk mengevaluasi kalau ada halhal yang kurang tepat dan atau tidak sesuai dengan garis kebijakan yang sudah dikeluarkan. “Kebijakan apa pun endingnya masyarakat yang akan menerima. Karena itu perlu mereka diajak musyawarah untuk menentukkan halhal yang terbaik,” katanya dalam menterjemahkan filosofi hidupnya sehingga sukses tampil sebagai seorang pemimpin. Kini Rifa’i Ibrahim punya keinginan politik yang jauh lebih tinggi. Meski sukses sebagai kepala desa, namun hal itu tidak membuatnya berpuas diri. Melihat masih adanya ketimpangan pembangunan yang ada di desa, dia mencoba keberuntungan di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas pada 2014 mendatang. Rifa’i sudah membulatkan tekad untuk maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Nasional Demokrat (NasDem). Satu landasan keinginan politiknya hanya ingin memajukan pembangunan masyarakat di pedasaan. “Kue

pembangunan yang diterima masyarakat desa dibanding kota ibarat langit dengan bumi. Timpangnya terlalu jauh. Dan ini harus diperjuangkan,” katanya penuh semangat. Karena itu Rifa’i Ibrahim berjanji kalau dirinya dipilih nanti akan serius memperjuangkan perekonomian dan pembangunan masyarakat desa di Anambas. “Saya punya program, Rp1 milyar satu desa untuk satu tahun. Kita ingin desa-desa di Anambas maju pesat meski berada di daerah perbatasan. Dengan keuanganan daerah yang cukup besar, saya pikir keinginan politik saya itu bukan sebuah mimpi,” katanya berapi-api. Ketika ditanya kenapa harus memilih Partai NasDem? Rifa’i menjelaskan, “NasDem itu restorasi yang artinya perubahan. Kita ingin ada perubahan-perubahan yang fundamental bagi peningkatan kemakmuran masyarakat,” katanya memberi alasan. Mampukah seorang Rifa’i Ibrahim mewujudkan mimpinya? Hanya waktu yang akan menentukan. Tetapi melihat keseriusan, ketekunan dan prestasi yang sudah dia ukir bukan sebuah mimpi baginya untuk mewujudkan cita-cita politiknya. Selamat Berjuang Pak Kepala Desa. (Delmadi)

Pendidikan

Kegiatan ekstrakurikuler siswa SMPN 8 Tanjungpinang. Prestasi mereka di berbagai event cukup membanggakan, baik secara akademik maupun non akademik.

Syahbaidin

KEBERHASILAN pendidikan terhadap peserta didik tidak semata mata bergantung di sekolah saja, melainkan dari sisi lingkungan masyarakat dan orang tua juga sangat berpengaruh. Dari 24 jam dalam sehari, keberadaan peserta didik di sekolah hanya berkisar 7 jam. Sementara waktu selebihnya yakni 17 jam berada di lingkungan keluarga dan masyarakat. Untuk meraih keberhasilan anak didik, maka dibutuhkan kerjasama antara masyarakat, sekolah dan orang tua siswa. SMPN 8 yang berlokasi di Jalan Sutan Syahrir Tanjungpinang telah melakukan upaya jalinan kerjasama dengan masyarakat dan orang tua siswa melalui gerakan pencanangan semangat jalinan sehati peduli peserta didik yang dilakukan pada 2010 lalu. Gerakan ini dilatarbelakangi, kepedulian pihak sekolah terhadap perhatian orang tua dan masyarakat yang dinilai minim kepada peserta didik.

SMPN 8 Tanjungpinang

Semangat Sehati Peduli Peserta Didik “Sangat sedikit hampir tidak ada orang tua di masyarakat yang menegur anaknya berada di luar rumah tanpa tujuan pasti baik saat sore, senja maupun malam hari,” sebut Kepala SMPN 8 Tanjungpinang H Syahbaidin BSc Sp.I saat ditemui di sekolah Sabtu 13 April 2013. Menurut Syahbaidin, akibat tidak adanya teguran dari orang tua khususnya dan masyarakat terhaap peserta didik yang berada di luar rumah tanpa ada tujuan yang pasti, membuat peserta didik mudah terpengaruh lingkungan. Hal ini sangat membahayakan bagi perkembangan peserta didik. Jika peserta didik tidak mampu menyaring pengaruh negative di masyarakat, bisa bisa terjerumus

dalam perbuatan melanggar aturan yang berlaku. Syahbaidin berpendapat, pendidikan akhlak lebih penting dari akademik. Contohnya, banyak orang pandai tapi hidupnya terjerumus dan melanggar peraturan. Oleh karena itu, SMPN 8 memprioritaskan pendidikan akhlak. “SMP 8 menekankan pendidikan karakter akhlak mulia. Melalui akhlak mulia inilah akan diraih prestasi dan kecerdasan peserta didik akan meningkat,” sebutnya. Berkat pencanangan semangat jalinan sehati peduli peserta didik, maka tingkat kenakalan peserta didik berupa sering tidak masuk ke sekolah berkurang dari tahun ke tahun. Kenakalan ini biasanya siswa berangkat dari rumah dengan alasan untuk ke sekolah. Tapi ternyata siswa

tidak sampai ke sekolah dan keluyuran kemana mana. Tercatat pada 2010 lalu, peserta didik yang tidak masuk sekolah sekitar 15 siswa, tapi tahun ini menurun drastis menjadi 1 siswa saja. Latar belakang siswa tidak masuk sekolah umumnya akibat kondisi keluarga yang kurang harmonis. Namun, pihak sekolah terus berupaya agar siswa yang tidak masuk sekolah ini bisa rajin masuk ke sekolah. Jika siswa tidak masuk ke sekolah dua hari, maka pihak sekolah memanggil orang tua siswa. Sehingga siswa yang tidak masuk sekolah tidak dibiarkan berlarut larut dan berhari hari. Ditandai dengan adanya kartu kendali. Meski prosentasi kelulusan siswa belum mencapai 100 persen, namun prestasi siswa SMPN 8

Tanjungpinang tidak kalah bersaing dengan sekolah lain. Tercatat pada FLS2N Tahun 2012 berhasil menjadi juara III dalam lomba kreativitas seni tari tingkat SMP. Bahkan guru SMPN 8 Rafres Nawawi berhasil menjadi guru berprestasi mewakili Provinsi Kepri maju di tingkat nasional dua tahun silam. Ketersediaan ruang kelas atau lokal di SMPN 8 sebanyak 14 lokal, dengan jumlah siswa mencapai 524 siswa. Sebagian besar siswa berasal dari golongan ekonomi menengah kebawah mencapai 80 persen. Sedangkan 20 persen siswa berasal dari golongan ekonomi menengah ke atas. Sedangkan jumlah guru mencapai 29 orang. Ada guru mata pelajaran IPS dan Bahasa melebihi kebutuhan. Sementara untuk guru olahraga dan Matematika sangat jarang atau paling kurang. Untuk memenuhi kekurangan guru olahraga dan Matematika maka dilakukan mendatangkan guru dari sekolah lain dan mengangkat guru honor.(Heni)


4

Tanjungpinang

SENIN 15 APRIL 2013

Tutup Waduk PT Harmoni Perkasa! TANJUNGPINANG (PK) Warga Kampung Bugis RT/RW Kelurahan Kampung Bugis, Tanjungpinang Kota meminta PT Harmoni Perkasa menutup kembali waduk yang dibangun tanpa izin dari lingkungan tersebut. Hal itu diutarakan warga dalam pertemuan bersama pihak perusahaan yang dimediasi pihak Kelurahan Kampung Bugis, Rabu (10/4) bertempat di Aula Pertemuan Kantor Lurah Kampung Bugis. Dalam pertemuan itu, warga menyatakan tidak mau menerima apapun bentuk tawaran yang diajukan pihak perusahaan. “Pem-

bangunan waduk tersebut dapat menghambat ketersedian air bagi warga sekitar,” ujar Daeng, salah seorang warga Kampung Bugis. Lurah Kampung Bugis, Ridwan Budo mengatakan dalam hal ini, pihaknya hanya sebatas memfasilitasi apa yang menjadi keinginan warga, sehingga pihak perusahaan bisa mendengarnya. “Lurahnya hanya mengakomodir. Karena pihak kelurahan juga tidak punya wewenang untuk mengeluarkan izin pembangunan tersebut,” ujarnya usai petermuan. Dikatannya, dalam hal pihak warga menginginkan waduk tersebut ditutup. Namun demikian

hal itu perlu adanya kajian dari pihak terkait, mengenai layak atau tidaknya pembangunan tersebut. “Pihak perusahaan telah menawarkan akan membangun sumur bor bagi kebutuhan air warga disana. Tetapi warga masih tidak menerimanya,” jelasnya. Widar Ketua RT/RW O2/01 mengatakan, pihaknya tidak akan menerima apapun, selagi belum ada persetujuan dari warga sekitar. Dan pembangunan tersebut tentunya ilegal karena tidak ada izin kepada warga sekitar. “Kita tetap meminta sumur tersebut ditutup kembali,” tegasnya.

Sementara itu, Heri yang mewakili keluarga besar almarhum Daeng Muhamad Amin juga mengatakan demikian, meskipun pihak pemerintah nantinya mengeluarkan izin kepada pihak perusahaan untuk membangun waduk tersebut, tetap saja dimata warga itu tidak berlaku. “Adapun izin dari pemerintah nantinya, tetap saja kita minta waduk tersebut ditutup. Dan kita tidak akan menerima apapun imeng-imeng pihak perusahaan,” paparnya. Mulai detik ini, lanjutnya pihak perusahaan harus mencabut pipa air di waduk tersebut. Dan segera

menutupnya kembali. Karena pembangunan tersebut mengganngu kentraman warga. Sementara itu, Apin selaku pimpinanan perusahaan tetap akan mengajukan pembangunan waduk tersebut kepada pihak pemerintah. Karena waduk itu merupakan sumber air untuk aktivitas perusahaanya yang bergeak dibidang eksport ikan tersebut. “Nanti tetap akan kita ajukan ke pihak pemerintah. Dan kita juga sudah tawarkan sumur bor kepada warga. Kalaupun kekeringan air warga bisa mengambil dari waduk tersebut,” ujarnya.(Heni)

Dapat Rp400 Juta dari APBN, BUMD Bangun Toilet TANJUNGPINANG (PK) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang dibawah naungan PT Tanjungpinang Makmur Bersama pada tahun 2013 ini menerima bantuan senilai Rp400 juta dari APBN. Hal ini disebutkan Direktur BUMD Kota Tanjungpinang Eva Amalia saat menghadiri Musrenbang Provinsi Kepri, Kamis 11 April 2013 di Hotel Bintan Permata Beach Resort Tanjungpinang. Menurutnya bantuan tersebut untuk program sanitasi masyarakat berupa pembangunan sarana toilet sebanyak 2 buah untuk 2 lokasi. Pembangunan toilet yang pertama rencana dibangun di belakang kios pasar ikan yang baru di Jalan Pasar Ikan. Sementara toilet yang kedua belum dipastikan lokasinya. Eva Amalia Karena harus diusulkan dan mendapat persetujuan dari pemerintah pusat. “Untuk pembangunan toilet kedua akan diusulkan berada di kawasan Melayu Square,” sebutnya. Eva menyebutkan, terkait keberadaan toilet di pasar baru Tanjungpinang yang kondisinya memprihatinkan dan dikeluhkan pengguna yakni berbau dan airnya keruh, seperti tidak terawat maka hal ini akan disampaikan kepada pengelola toilet di lapangan. “Akan kita chek di lapangan. Nantinya pengelola harus melakukan perawatan termasuk mengganti air bila terlalu kotor. Ke depan, Pasar Baru Tanjungpinang harus tetap bersih dan tidak boleh kumuh,” pungkasnya. (Heny)

F.HUMAS

Wali Kota Tanjungpinang memotivasi siswa yang akan mangikuti Ujian Nasional.

Menuju Tanjungpinang Bebas Narkoba 2015

F.HUMAS

Wkil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul menjadi pembicara dalam sosialisasi Inpres no 12 tahun 2011.

TANJUNGPINANG (PK) Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tanjungpinang, melakukan sosialisasi tentang Inpres No 12 tahun 2011 di aula

SOSIALISASI

Kantor Walikota Tanjungpinang di Senggarang, Kamis (11/4). Sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan kebersamaan dalam rangka Pencegahan

Pemberantasan bahaya Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tanjungpinang.

Sosialisasi ini di pimpin langsung oleh Wakil Walikota H Syahrul SPd dan dihadiri Kepala BNN Kota Tanjungpinang selaku penyelenggara serta Lurah dan undangan lainnya. Wakil Walikota Syahrul dalam sosialisasi tersebut menyampaikan, sesuai Inpres No 12 tahun 2011, tahun 2015 Indonesia sudah harus bebas narkoba. Oleh sebab itu BNN dan Pemko Tanjungpinang harus besinergi serta berkomitmen dalam mensosialisasikan Inpres tersebut ditengahtengah masyarakat. “Bagi para SKPD ini juga sebuah kewajiban dalam rangka mewujudkan Kota Tanjungpinang Bebas Narkoba Tahun 2015,” ujar Syahrul. Syahrul menghimbau dengan adanya sosialisasi ini ke depan tidak ditemukan lagi oknum pegawai yang memakai narkoba. Para PNS perlu waspada karena modus operandi masuknya narkoba saat ini bermacammacam, bisa melalui permen dan rokok. Masuknya barang-barang haram tersebut, katanya, melaluimelalui pelabuhan tikus dan

modus penyelundupan. “Karenanya kita selalu menekankan kerja sama yang erat dengan aparat terkait untuk mencegah masuknya narkoba ini ke wilayah kita,” katanya. Syahrul juga berharap, penyuluhan tentang bahaya narkoba harus terung di tingkatkan di kalangan pelajar dan mahasiswa karena dua generasi ini merupakan generasi yang sangat rentan terhadap narkoba. Ali Cholin sebagai Narasumber dari BNN Prov Kepri, mengatakan bahwa masalah Narkoba merupakan masalah yang sangat berat dan tidak mudah untuk mengatasi hal tersebut, dengan hal itu maka muncullah Inpres No 12 tahun 2011, karena ancaman bahaya narkoba saat ini yaitu penyalahgunaan dan peredaran gelap. Banyak kerugian dari dampak Narkoba baik dari segi kesehatan, sosial ekonomi maupun keamanan. “Saat ini saja sudah ditemukan sekitar 4000an jenis baru narkoba di dunia, maka dengan mari bersama-sama kita berantas Narkoba bersama-sama,” jelas Cholin singkat. (Heni)

DC, Mantan Kadispenda Tersangka Korupsi TANJUNGPINANG (PK) Secara diam-diam Kepolisian Kota Tanjungpinang, menetapkan mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Kota Tanjungjungpinang, DC sebagai tersangka. Penetapan tersangka, terindikasi korupsi dalam kasus ganti ruti lahan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Sekolah Terpadu SD. Hal itu ditandai dengan diserahkannya surat perintah dimulai penyidikan (SPDP) oleh polisi ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang. Dalam kasus tersebut, juga menyeret sejumlah pejabat yang turut menikmati dana ganti rugi tersebut. Sebelum polisi menyerahkan SPDP, kasus tersebut sudah diproses di Satreskrim Polres Tanjungpinang, mencapai 80 persen. SPDP yang diserahkan polisi ke Kejari Tanjungpinang, tertera dengan nomor 38/IV/2013/Reskrim pada tanggal 4 April 2013. Hal itu sangat bertolak belakang dengan apa yang disampaikan Kapolres Tanjungpinang beberapa waktu lalu. “Sekarang baru pemeriksaan, nanti kalau sudah pasti akan kita kasih tahu,” ujar Kapolres belum lama ini. Masih informasi di lapangan,

tidak diekspos polisi lantaran diduga karena mendapat tekanan dari petinggi di Mapolda Kepri. Hal itu terkait dengan kedatangan petinggi tersebut belum lama ini. Terkait hal itu, Kapolres Tanjungpinang AKBP Patar Gunawan saat dikonfirmasi wartawan terkait hal itu, enggan memberikan konfirmasi. Telepon dan SMS tidak dijawab. Sementara itu Kepala Kejari Tanjungpinang, Saidul Rasli Nasution, melalui Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Maruhum ketika dikonfirmasi membenarkan ada menerima SPDP tersebut. “Sudah kita terima SPDP dari Reskrim Polres Tanjungpinang,” ujarnya dari balik telepon. Pada tahun 2009 lalu pemerintah kota Tanjungpinang melalui APBD 2009, melakukan Pengadaan lahan untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Terpadu di Batu 12 Tanjungpinang dengan total anggaran Rp2,9 miliar. Pelaksanaan ganti rugi sendiri, dilakukan melalui Tim Sembilan dan DC juga masuk dalam tim tersebut. Sebelumnya, DC sudah lebih dulu membeli tanah tersebut. Dalam proses ganti rugi, DC menaikkan nilai jual objek pajak (NJOP).(Heni)


5

Sambungan

SENIN 15 APRIL 2013

Perjuangan Pemekaran Singkep Terbelah Dua

Musyawarah besar masyarakat Singkep terkait pemekaran, memisahkan diri dari Kabupaten Lingga. F.ist

Banjir dan Kesadaran Hukum Masyarakat Sambungan dari halaman 1 Fenomena Banjir dan Persoalannya Banjir sebenarnya merupakan dampak dari pembangunan kota yang kurang memperhatikan keselarasan ekosistem dan lingkungan. Dimana banyak hutan lindung dan kawasan resapan air yang berfungsi sebagai tangkapan air di “sulap” menjadi kawasan perdagangan baru, pemukiman, perumahan dan industry. Selain buruknya sistem drainase kota yang tidak terencana dengan baik, banyak juga saluran air (drainage) yang berubah fungsi menjadi tong sampah. Inilah kemudian yang menyebabkan air kehilangan tempat bersembunyi, sehingga hujan yang terjun langsung dari langit begitu cepat menggenangi daratan. Semakin luasnya areal tanah yang tertutup oleh bangunan menyebabkan fungsi resapan air menjadi berkurang, sehingga memudahkan terjadinya genangan air. Penyelesaian persoalan banjir yang selama ini terkesan parsial dan dadakan dilakukan pemerintah seolah tidak ada hasilnya dan tidak efektif dilakukan. Penanganan persoalan banjir ini selayaknya harus dilakukan secara terencana dan sistematis yang meliputi ; aspek teknis, kelembagaan, pendanaan, penegakan hukum dan kesadaran masyarakat. Masyarakat sebagai stakeholders perlu

dilibatkan secara aktif dalam merumuskan kebijakan-kebijakan dan program penanganan banjir musiman ini, karena bagaimanapun masyarakat harus mengetahui strategi-strategi pencegahan yang dilakukan pemerintah. Tanpa adanya manajemen penanganan yang baik, sulit di harapkan banjir musiman ini dapat teratasi. Salah satu solusi efektif barangkali dengan cara meningkatkan kapasitas tampungan badan air penerima, atau melakukan bypass ke laut, memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam kebersihan lingkungan, menjamin bahwa masyarakat mentaati aturan tentang tata ruang dan tata kota, dan melakukan pengawasan secara ketat terhadap pelaku-pelaku pembangunan agar mentaati aturan-aturan tentang bangunan dan gedung sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. Kesadaran Hukum Masyarakat Minimnya kesadaran hukum masyarakat, menyebabkan Pemerintah terkesan tidak serius mengatasi persoalan banjir ini. Padahal, warga masyarakat dengan instrument hukum yang ada, dapat mengajukan gugatan hukum kepada pemerintah kota melalui gugatan kelompok (class action), akibat kelalaian pemerintah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehingga menyebabkan kerugian masyarakat. Selain itu

juga dapat mengajukan gugatan PTUN, jika kemudian terbukti Pemerintah memberikan izin alokasi lahan yang bertentangan dengan Rencana Tata Ruang Kota atau memberikan alokasi lahan kepada pengembang di lokasi yang berada di wilayah reservasi air. Pihak pengembang juga dapat dituntut jika kemudian mengalih fungsikan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial menjadi lahan komersial, atau melakukan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana siteplan perumahan yang diajukan ke Dinas Tata Kota untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Dasar gugatan adalah perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Barangkali saat ini Pemerintah dan Pengembang belum merasa perlu untuk bersungguh-sungguh melaksanakan tanggung jawabnya kepada masyarakat, mengingat sampai saat ini belum ada satupun gugatan class action yang dilakukan masyarakat Batam terkait perbuatan-perbuatan melawan hukum yang dilakukan Pemerintah dan Pengembang. Karena itu, kita harapkan kedepan masyarakat bisa lebih mengerti tentang Haknya sebagai warga masyarakat yang dilindungi Undang – Undang dan peraturan perundangan yang berlaku, untuk kemudian dapat menggunakan media-media hukum sebagai solusi dari kekecewaan dan kerugian-kerugian yang dialami. Rakyat Cerdas, Pemerintah Awas.***

Yang Sudah dan Akan Sambungan dari halaman 1 Tidak hanya itu, masih ada sejumlah efek domino sebagai dampak ikutan. Jika selama ini calon investor hanya sekedar melakukan Memorandum of Understanding (MoU), kini dengan adanya sejumlah perusahaan yang telah berinvestasi dan ditunjang infrastruktur yang memadai, mereka langsung action. Menyangkut sektor financial, Basirun tidak hanya mengandalkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karimun saja, yang jumlahnya tidak terlalu besar itu. Tetapi Basirun cukup piawai dalam mencari dana untuk membangun daerahnya. Mulai dengan melobi di tingkat pusat maupun mengandeng sejumlah pengusaha nasional seperti kelompoknya Artha Graha (AG) Group milik konglomerat Tommy Winata alias TW juga ada pengusaha kondang lain yang juga menanamkan modalnya di Karimun, yaitu Sapta Odang. Pelabuhan Ro-ro Parit Rampak Keberadaan pelabuhan Ro-Ro Parit Rampak yang terletak di Kelurahan Sei Raya Kecamatan Meral telah berubah menjadi magnet bagi roda perekonomian di Kabupaten Karimun. Selain mengangkut penumpang, kapal ini juga membawa kargo menuju ke Riau Daratan melalui pelabuhan Buton Kabupaten Siak. Dengan adanya pelabuhan Ro-Ro Parit Rampak ini, masyarakat di daerah ini semakin leluasa bergerak dan membuka jalan bagi meningkatkan perekonomian di kepulauan maupun dengan daratan. Dampak lanjutannya, kehadiran pelabuhan Ro-Ro Parit Rampak telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya , yang boleh dikatakan selama ini masih relatif tertinggal. Peningkatan perekonomian masyarakat ini pada gilirannya akan bermuara kepada peningkatan pendapatan masyarakatnya. Pelabuhan Pelambung Pembangunan Pelabuhan Pelambung. Bisa dibayangkan, jika jembatan ini sudah siap dan berfungsi, diprediksi akan menggairahkan denyut kehidupan di sekitar Pelambung. Padahal, sebelumnya Kawasan Pelambung yang selama ini seperti terisolir. “Hanya segelintir orang saja yang datang untuk memancing atau mencari ikan,” ungkap Subhan, warga daerah Pelambung kepada Putra Kelana, pekan lalu. Masyarakat enggan ke daerah Pelambung karena akses jalan ke daerah Pelabung ini masih jelek. Kondisi inilah

yang dijawab Basirun dengan membangun pelabuhan peti kemas dan bongkar muat di lokasi Pelambung. Sekarang kondisi di Pelambung sudah berubah drastis. Akses jalan sudah bagus, perumahan penduduk semakin padat dan warung-warung sudah mulai bermunculan. Pelabuhan Rakyat KPK Mimpi Basirun menjadikan Pelabuhan Boom Panjang atau biasa dikenal dengan sebutan pelabuhan KPK sebagai pelabuhan yang nyaman dan megah merupakan sikap yang patut diacungi jempol. Ini tidak dilandasi oleh kepentingan politik sesaat. Dalam beberapa bulan saja, arus penumpang mengalami lonjakan. Tak ada yang nyangka, pelabuhan yang dibangun dengan biaya puluhan milyar ini menjadi pelabuhan rakyat termegah di Provinsi Kepulauan Riau. Dan kini telah menjelma menjadi magnet baru bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitarnya. Juga, telah berhasil meningkatkan rasa nyaman bagi para pengguna jasa tranportasi laut. Pembangunan Pasar Puan Maimun Jika Anda jalan-jalan ke Pasar Pagi Puakang di Karimun, maka kekumuhan menjadi sajian utama yang bakal Anda temui. Ditingkahi parkir kendaraan yang sesak dan jauh dari rasa nyaman. Bagaimana solusinya? Menjawab masalah ini, Nurdin Basirun menawarkan solusi dengan mengajak warganya untuk bergerak sedikit ke lokasi kolong di Sei Lakam Kecamatan Karimun. Di sana, kandidat mahasiswa Harvard Kennedy School, Amerika Serikat itu sudah menyiapkan satu solusi. Yaitu, membangun sebuah pasar tradisional semi modern dengan kenyamanan jauh leibh baik bagi pedagang maupun pembeli. Pemilihan Kolong di Sei Lakam tersebut karena Basirun ingin memberikan suatu kenyamanan dan menghilangkan kesan kumuh. Selain itu, juga mencoba memecahkan persoalan sosial dan keberlangsungan kegiatan perekonomian. Dengan begitu, maka kemacetan pun jauh berkurang di sekitar Pasar Pagi Puakang. Membuka Universitas Karimun Melalui Yayasan Tujuh Juli, Nurdin Basirun, kembali merealisasikan mimpinya. Yaitu, mendirikan Universitas Karimun. Dengan segala keterbatasannya yang ditutup dengan tekad yang kuat untuk memajukan dunia pendidikan di daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura itu, Basirun berharap langkah ini akan

LINGGA (PK) - Tantangan pembentukan Kabupaten Kepulauan Singkep (KKS) ke depan diyakini semakin berliku. Wadah perjuangan membentuk KKS kini ada dua. Selain Badan Perjuangan Pembentukan Kabupaten Kepulauan Singkep (BP2KKS) yang dipimpin Agus Norman, kini ada lagi Forum Perjuangan Pembentukan Kabupaten Kepulauan Singkep (FP2KKS) yang didukung mantan Ketua DPRD Lingga, Alias Wello. Musyawarah besar (Mubes) masyarakat untuk pembentukan KKS digelar, Ahad (14/4) di Gedung Nasional, Dabo. Kegiatan dengan inisiator FP2KKS ini dihadiri ratusan masyarakat Singkep. Alias Wello mengatakan, dalam rencana pembentukan KKS belum pernah digelar mubes. "Ini mubes yang pertama. Kita dukung mubes ini untuk merumuskan langkahlangkah persiapan KKS," kata Alias. Ia menilai legitimasi mubes ini cukup kuat karena dihadiri ratusan masyarakat, termasuk sejumlah anggota DPRD, perwakilan masyarakat Singkep dan Singkep Barat. Alias menilai perjuangan BP2KKS yang dipimpin Agus Norman juga mesti dihargai.

Bandara Udara Sei Bati Bandara Sei Bati memang sudah eksis sejak Karimun masih berstatus Kecamatan. Pada saat itu, bandara ini dibuka untuk melayani penerbangan para pekerja berusahaan milik pemerintah, PT Timah yang ada di Karimun. Rute mereka akan menuju Pulau Bangka. Namun seiring dengan dipindahkannya produksi timah ke Kundur, bandara ini pun jarang disinggahi pesawat terbang. Sementara itu, perkembangan Kabupaten Karimun yang kiat pesat dan investor yang berinvestasi di daerah ini terus bertambah. Maka, memunculkan mimpi Basirun untuk memperpanjang dan memperlebar runway Bandara Sei Bati agar dapat didarati pesawat berbadan lebar. Sekali lagi, jaringan dan kemampuan loby Basirun diuji untuk merealisasikan mimpinya itu. Tapi akhirnya, dana pun mengucur dari APBN maupun APBD untuk pembangunan Bandara Sei Bati ini. Sekali lagi mimpi besar itu menjelma jadi kenyataan di Karimun. Coastal Area Biaya yang dikeluarkan untuk membangun proyek Coastal Area ini memang tergolong besar mencapai Rp 172 milyar. Banyak orang mengatakan untuk apa menggelontorkan dana sebanyak itu hanya untuk suatu proyek yang tak jelas peruntukannya. Tapi gelombang komentar miring itu tak menyurutkan semangat Basirun untuk merealisasikan mimpinya. Maka, dengan niat dan tekad yang kuat, akhirnya proyek Coastal Area pun rampung dikerjakan oleh kontraktornya. Sekarang, lokasi Coastal Area telah menjadi sentra bagi masyarakat untuk beraktivitas. Dampaknya, ekonomi masyarakat pun menggeliat cepat. Begitulah tipikal seorang Nurdin Basirun ketika mempunya mimpi besar untuk warganya. Entah mimpi-mimpi apa lagi yang sedang bergelayut di benaknya. Yang pasti, ada satu mimpi besar Basirun yang mencengangkan, yaitu membangun jembatan antar negara. Yaitu, jembatan yang menghubungkan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Karimun dan Johor Malaysia. Apakah ini hanya sekadar mimpi? Sekali lagi, biarlah waktu yang menjawab. Kita tunggu saja. (sas/freddy)

kawan lain membentuk wadah yang lain. Itu hak mereka. Maunya memang ada kekompakan. Mau bagaimana lagi,"kata Agus yang dikonfirmasi, Ahad (14/4) kemarin. Agus menyebutkan, perjuangan yang dilakukan BP2KKS telah mendapatkan dukungan dari DPRD Lingga dan rekomendasi Bupati Lingga, Daria. Pihaknya juga telah menggandeng akademisi dari Universitas Indonesia untuk melakukan kajian akademik. "Mereka datang ke Singkep. Kita juga sudah berkoordinasi dengan DPRD Kepri dan Pemprov Kepri. Nantinya presentasi di gedung DPRD Kepri. Kita minta dukungan mereka," ujarnya. Pihaknya, selama ini telah bekerja keras mencari data-data pendukung yang dibutuhkan untuk mendukung pemekaran. Potensi sumber daya alam, kondisi masyarakat hingga persyaratan yang dibutuhkan untuk mewujudkan perjuangan pembentukan kabupaten baru, sudah disiapkan sesuai kondisi dilapangan. "Saya juga sudah berkomunikasi denga Ketua DPRD Kepri untuk mendukung perjuangan pembentukan KKS,"sebutnya.(Dani)

Dewi Sandra Promosikan Wisata Kepri TANJUNGPINANG (PK) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepri untuk lebih memajukan dan mengenalkan Wonderful Kepri mencoba memulai promosi dengan menggandeng artis Dewi Sandra untuk mempromosikan destinasi wisata di Kepri ke luar negeri (Singapura dan Johor Baru,red). Dipilihnya Dewi Sandra, sebagai promosi perdana di tahun ini karena dari banyak artis dan presenter yang telah di list, ternyata Dewi Sandra memiliki sejarah atau historikal mulai masa kecil dan masa remajanya di Singapura. Guntur mengatakan dari hasil audiensi dengan Dewi, diketahui dia memang mengenal betul karakter Singapura disamping dia juga sudah mengetahui sedikit tentang Kepri. Hal itu diketahui ketika Dewi mencoba menjadi speaker untuk mempromosikan wisata Kepi dan mudahmudahan bisa lebih tepat sasaran.

“Menariknya, Dewi Sandra, sebelum kita ajak promosi dia sudah datang lebih dahulu untuk mengenal lebih jauh tentang Kepri. Dia telah mempublish Wonderful Kepri dalam jejaring sosial dan ternyata sangat banyak komen positip. Artinya belum kita memanfaatkannya ke Singapura, folower Dewi Sandra sudah memberikan respon positip dengan tanggapan luar biasa,” kata Guntur. Barangkali apa yang kita buat menggandeng artis yang memiliki follower yang banyak di jejaring sosial menjadi salah satu strategi sangat efektif mengenalkan pariwisata. Dewi sendiri akan mulai promosikan pariwisata ke Singapura 24-25 April dan setelah itu lanjut ke Johor Baru pada 2628 April. Dua negara ini dijadikan menjadi sasaran karena dua negara merupakan pengunjung pariwisata Kepri yang paling besar yang mana

dalam dua tahun ini mulai mengalami penurunan. Guntur mengatakan di dua negara tersebut Dewi akan memperkenalkan Kepri bukan hanya objek wisata yang sudah dilihat selama ini melainkan Kepri juga memiliki destinasi baru dan destinasi yang jauh lebih indah dan menarik untuk dikunjungi. Belum lama ini, Dewi Sandra melakukan perjalanan ke beberapa lokasi wisata yang ada di Pulau Bintan, seperti kawasan wisata terpadu Lagoi, Pulau Penyengat, serta beberapa destinasi wisata lain, termasuk mencicipi kuliner khas yang ada di Pulau Bintan. Dalam perjalanan tersebut, Dewi Sandra tidak hanya diperkenalkan soal keindahan serta keunikan yang ada di Pulau Bintan, tetapi sekaligus membuat rekaman video untuk mempromosikannya secara nasional dan juga ke Singapura dan Johor Baru.***

Senyum Raisyah untuk Semua Sambungan dari halaman 1

menunjukkan hasilnya dalam 5 sampai 10 tahun mendatang. Meski dalam perjalanannya, Universitas Karimun kerap dirundung berbagai persoalan, tetapi ini adalah universitas satu-satunya yang menjadi kebanggaan masyarakat Karimun saat ini. Bahkan, terus berkiprah dan sudah menelorkan para sarjana.

"Kita hanya menilai perjuangan BP2KKS lambat.Pembentukan KKS tertinggal dari daerah lainnya di Kepri juga berjuang untuk memekarkan diri," ujarnya. Alias menegaskan, pembentukan KKS mustahil dapat dilakukan jika tak ada lobi yang kuat ke pusat. Perjuangan itu dapat ditempuh jika pembentukan KKS bisa disejalankan dengan perjuangan pembentukan empat kabupaten baru lainnya di Kepri. "Satu paket usulan melalui hak inisiatif DPR RI. Kalau berjuang sendiri-sendiri, saya pesimis KKS terbentuk," sebutnya. Wakil Bupati Lingga, Abu Hasim yang hadir dalam mubes mengatakan, ia mendukung pembentukan KKS karena tujuannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Singkep. Namun, Abu berharap ada kekompakan dalam mewujudkan cita-cita ini. "Seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu mendukungan perjuangan ini," kata Abu. Secara terpisah, Ketua BP2KKS, Agus Norman menghormati langkah yang dilakukan FP2KKS yang menggelar mubes. Menurus Agus, idealnya perjuangan membentuk KKS wadahnya satu. "Tapi kalau kawan-

sendiri sambil nyanyi-nyanyi,” ujar Riani. Belum diketahui entah sampai kapan Raisyah harus menjalani pengobatan di RS Dharmais. “Kalau untuk kepastiannya

tunggu hasil kemo dulu, kayaknya masih ada jadwal kemo selanjutnya,” ujar Riani lagi. Menurut Riani, sejauh ini dokter menyatakan perkembangan Raisyah bagus. “Kalau untuk mata dan otaknya di kemo dulu kata dokter. Mudah-mudahan

nggak perlu operasi lagi,” harapnya. Riani juga mengaku sampai saat ini bantuan dari Batam Pos Group dan Vio dan sahabatnya masih terus mengalir. “Sesibuk apapun Bang Vio itu nggak pernah lupa sms atau telepon nanyain kabar Raisyah,” ujarnya. (Nurul)

Atlet Taekwondo Batam Sabet 5 Emas Sambungan dari halaman 1 Taekwondo Tournament di Cibubur Jakarta, 13-14 April 2013. Atlet taekwondo yang berhasil mengharumkan nama Batam dengan menuyabet medali emas itu adalah Jason Sumarli, Rima Destira, Wendy Setiawan, Rahman dan Randy Octavia. Sedangkan Ryan Gobel harus puas berdiri di podium

kedua untuk menerima kalungan medali perak. “Alhamdulillah, saya dan teman-teman berhasil meraih lima medali emas dan satu perak,” ungkap Rima Destira peraih medali emas kepada Putra Kelana, Ahad, 14 April 2013. Prestasi ini semakin menambah panjang daftar medali emas yang berhasil dikoleksi oleh Rima. Tak hanya

dirinya saja, atlet junior dari Batam lainnya juga juga berprestasi Wendy Setiawan. “Saya harus mengucapkan terimakasih kepada Master Kosasih yang melatih kami dengan keras,” tambah Wendy. Koleksi emas yang berhasil dikumpulkan Rima dan Wendy sebelum ini diraihnya pada Kejuaraan Taekwondo Langkat Open 2012 lalu. (sas)

”Saya Sudah Berpikir 10 Tahun ke Depan” Sambungan dari halaman 1 melalui Karimun. Saya tidak ingin terkofus pada visi yang hanya ditulis di atas selembar kertas dan dijadikan janji manis pada saat kampanye saja. Tetapi saya memilih visi-misi yang dilempar ke masyarakat bersesuaian dengan kebijakan yang dikeluarkan secara konsep dan pelaksanaan. Untuk itu saya selalu berkoordinasi dengan seluruh aparatur pelaksananya agar visi yang akan dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik. Mengenai jembatan, bagaimana Anda akan merealisasikan mega proyek itu? Ada gambaran calon investor dan pelaksana proyeknya? Keinginan untuk membangun jembatan yang bisa menghubungkan Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Karimun dan Johor itu tidak hanya sekedar membangun saja. Tetapi semuanya didasari kepada pemikiran ke depan yang sekaligus untuk menjawab tantangan abad ke 21 ini, di mana pertumbuhan ekonomi Asia semakin menggeliat dan Indonesia akan berada pada peringkat 6 dunia pada tahun 2025 nanti. Maka, untuk merealiasikan mega proyek tersebut, banyak cara untuk membiayai pembangunan jembatan tersebut. Seperti sharing antara Kabupaten Pelalawan dengan Kabupaten Karimun atau Propinsi Kepulauan Riau dengan Provinsi Riau atau dengan menarik kalangan dunia usaha. Apa visi Anda mengenai dunia pendidikan Karimun 10 tahun ke depan? Saya berharap pendidikan di Kabupaten Karimun akan lebih berdaya saing secara

internasional. Saya juga berharap, Kabupaten Karimun untuk 5 sampai 10 tahun ke depan memiliki sumber daya manusia yang berkompetitif. Sehingga dapat menjawab persaingan secara global. Karena sumber daya manusia itu merupakan investasi yang tidak berbentuk fisik. Tentunya langkah pertama yang harus dilakukan yakni merobah cara berpikir masyarakat dalam mengisi pembangunan. Apa mimpi Anda yang belum terlaksana untuk Karimun? Setelah hampir dua priode bersama Aunur Rafiq, memang masih ada mimpi saya yang belum terlaksana yaitu bagaimana menciptakan seluruh masyarakat Kabupaten Karimun memiliki pendapatan yang layak.***

Membaca Basirun Membangun Karimun Sambungan dari halaman 1 serta mewujudkan pusat perdagangan dan jasa modern dengan dukungan agro bisnis dan agro industri sehingga mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing yang kuat. Ketiga, mewujudkan masyarakat Kabupaten Karimun yang beriman dan bertakwa, berbudaya, mempunyai etos kerja tinggi, berdisiplin, berkualitas, terampil cerdas jujur, berjiwa sosial dan bergotong-royong, sehat dan sejahtera, menguasai sains dan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Keempat, mewujudkan rasa aman dan damai, supremasi Hukum dan Ham, Demokrasi dan Pemerintahan yang tertib, efektif dan efisien menuju terwujudnya Good Governance (ketata pemerintahan yang baik). Kelima, mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan dan pedesaan

serta kawasan pesisir dan perbatasan sehingga terlaksana pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan. Berangkat dari koridor visi-misi itulah, Basirun sebagai lokomotif penggerak pembangunan Karimun menarik gerbong-gerbongnya. Maka, jadilah Karimun bak putri cantik yang tumbuh ranum nan seksi bagi investasi. Wajahwajah kota yang dulunya terkesan kumuh, kini merias diri dan cantik hingga sedap dipandang mata. Contoh yang paling ril adalah kawasan Coastal Area yang dibentuk melalui penimbunan laut sepanjang 5 kilometer. Sekarang, kawasan ini menjadi pusat kegiatan bagi masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Strategi dan jurus sang lokomotif bersama dengan H. Aunur Rafiq S.Sos, M.Si sebagai wakilnya sejak tahun 2005 lalu, telah mengatrol angka pertumbuhan

ekonomi hingga menyentuh level 7,2 persen. Satu angka yang jauh di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional. Dan trend pertumbuhan ekonomi Karimun cenderung terus bergerak naik. Selain Coastal Area, ada sejumlah kosentrasi kebijakan yang dilakukan Basirun dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Karimun yang berada di pinggiran kota. Konsepnya adalah dengan memberikan sinya memunculkan semacam perangsang atau lokomotif baru untuk menarik pertumbuhan ekonomi di kawasan pinggiran kota. Dengan konsep itu, maka ekonomi masyarakat di Karimun bergerak serempak. Yang di kota maupun desa. Pergerakan inilah yang terus dijaga akselerasinya oleh Basirun. Entah apa target selanjutnya sang Bupati setelah periode keduanya ini berakhir. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. (sas/ freddy)


6

Galeri Anda

SENIN 15 APRIL 2013

Para pemenang poto bersama Gubernur Kepri, HM Sani dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Kepri, Guntur Sakti.

Promosi Pariwisata Lewat Lagu FINAL Laga Lagu Wonderful Kepri yang digelar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang, Jumat (5/4) malam mendaulatkan Mustika Rahmawati, pegawai Biro Pemerintahan Kepri sebagai juara pertama. Dia mengalahkan 4 finalis lainnya. Juara kedua diraih Rudi Hartanto, pegawai Dinas Pendidikan Kepri, disusul Aprida Susansti, pegawai Sekretariat Korpri, dan bertengger pada posisi keempat dan lima yakni, Tedi, pegawai Disdik, serta Doni Rivaldo, pegawai Dinas Kelautan. Gubernur Kepri, HM Sani dalam kesempatan malam itu mengatakan, ajang seperti ini musti dipertahankan. Sebab, banyak hal positif bisa terjadi dari sini. Oleh karenanya, ia meminta untuk pelaksanaan tahun berikutnya, para peserta tidak hanya berasal dari pegawai di lingkungan Pemprov Kepri. Namun juga dari pegawai sekabupaten/kota. Para pemenang selain menerima penghargaan, juga mendapat insentif. Begitu juga para personil Wonderful Kepri Band, band pengiring yang anggotanya adalah pegawai di lingkungan Pemprov Kepri. Laga Lagu WOnderful Kepri diikuti sebanyak 56 peserta. Kadis Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif Kepri, Guntur Sakti mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka kampanye Wonderful Kepri yang berisi 9 konten dan 99 item di dalamnya yang merupakan wisata unggulan yang ada di Kepri. Ada tiga hal penting menurutnya yang patut dilakukan dalam rangka pengembangan wisata di Kepri. Bagaimana menata atau mengaturnya, bagaimana mempromosikan, dan bagaimana melayani. Mempromosikan salah satunya dengan kegiatan Laga Lagu dan wacana untuk promosi berbasis Aplikasi dan website serta bagaimana melayani itu terletak dari upaya yang dilakukan oleh Pemprov Kepri, Pemko dan Pemkab se Kepri. “Pengembangan pariwisata di Kepri ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah ataupun masyarakat,� kata Guntur. Malam final Laga Lagu Wonderful Kepri itu juga dihadiri Komandan Lantamal IV, Komandan Lanud Tanjungpinang, Kepala SKPD Pemprov Kepri serta undangan lainnya.***

Narasi : Mirza Foto : Istimewa

Penuh penghayatan menyanyikan lagu Wonderful Kepri.

Panitia pelaksana Laga Lagu Wonderful Kepri.

Unsur FKPD Kepri ikut menyanyikan lagu Wonderful Kepri.

Gubernur Kepri menyerahkan bingkisan kepada pemenang.

Gubernur sempat pula membawakan sebuah lagu.

Gaya masing-masing peserta.

Take vokal sebelum tampil diatas panggung.

Mustika Rahmawati, juara Laga Lagu Wonderful Kepri.


7

Seni & Budaya

SENIN 15 APRIL 2013

Sultan Mahmud, Bapak Tamadun Melayu (1) OLEH: Abdul Kadir Ibrahim Pembuka Kalam Telah menjadi sejarah besar, Kerajaan Riau-Lingga-Johor dan Pahang, yang pusat pemerintahannya antara lain di Pulau Galang Besar, Ulu Sungai Carang, Bintan (dalam wilayah Kota Tanjungpinang sekarang). Di antara Sultan (Raja) yang terbilang adalah Yang Dipertuan Besar Sultan Mahmud Ri’ayat Syah (Sultan Mahmud Syah III). Sultan ini telah ditabalkan menjadi Yang Dipertuan Besar (Sultan) sejak berusia sekitar dua tahun. Baginda memerintah dalam masa 1761-1812. Tentang pengabdian, kejuangan, kepahlawanan dan jasa luar biasa Baginda kepada bangsa dan negara telah ditulis khusus dalam sebuah buku yang berjudul Sejarah Kejuangan dan Kepahlawanan Sulotan Mahmud Ri’ayat Syah Yang Dipertuan Besar Kerajaan Riau-Lingga-Johor dan Pahang (17611812), yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga, tahun 2012. Buku itu disusun dalam rangka pengusulan Baginda menjadi Pahlawan Nasional dari Kepulauan Riau. Sebuah kerja besar oleh Bupati Lingga, H Daria beserta jajarannya, yang didukung oleh semua pihak, sehingga berkas berkaitan dengan Baginda dapat diusulkan kepada Gubernur Kepulauan Riau. Tentu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dibawah kepemimpinan Gubernur HM Sani dan Wakil Gubernur HM Suryarespationo, tampaknya dengan sepenuh pikiran dan hati atas nama rakyat Kepulauan Riau hendak mengusulkan dan memperjuangkan Yang Dipertuan Besar Sultan Mahmud Ri’ayat Syah menjadi Pahlawan Nasional. Dalam rangka itu pulalah sehingga Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan “Seminar Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Ri’ayat Syah” di Aula Kantor Gubernur, Tanjungpinang, Rabu, 27 Februari 2013. Suatu yang pasti, bahwa seminar tersebut merupakan serangkaian beberapa seminar yang sudah dilaksanakan menyangkut jasa yang luar biasa Baginda kepada bangsa dan negara. Dalam tulisan ini, saya mengaitkan Sultan Mahmud dengan buku yang ditulis oleh Haji Abdul Malik, yang berjudul Menjemput Tuah Menjunjung Marwah, Komodo Books, 2012 (xix + 614 hlm). Tulisan dalam buku ini, sebelumnya sudah kita baca di Harian Pagi Batam Pos, terbitan setiap Ahad. Dapat kita pahamkan sebagai latar alur tulisannya boleh dikatakan seluruhnya berlatar tanah negeri yang semasa dahulu dinamakan Kerajaan Riau-Lingga-Johor dan Pahang (yang kini di Indonesia antara lain bernama Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Jambi. Di Malaysia terdiri dari beberapa negeri bagian, yang antara lain Johor. Dan, satu negara lagi, yakni TemasikSingapura). Eloknya adalah Malik tak sekedar melihat kepada perkara-perkara atau halihwal besar untuk menjadi “tumpahan tinta” tulisannya, melainkan juga yang kecil, ringan, sederhana dan di sekeliling kita. Misalnya, tentang bakau, terbitnya buku ataupun diskusi. Tapi ketika kita bersua dalam tulisannya, maka semuanya menjadi atau sebagai karya

besar untuk bangsa tercinta, Indonesia dan sesiapa saja di dunia. Abdul Malik, dalam satu di antara tulisannya dalam buku ini, menjelaskan bagaimana penghormatan dan penghargaan Sultan Mahmud Ri’ayat Syah kepada perempuan atau sang istri di dalam hidup dan kehidupan. Pahamilah dalam tulisannya yang berjudul “Karya Elok di Negeri Molek” (hlm. 318-328), “Dilema Membawa Bencana” (hlm.185-188), “Sumpah Setia dan Marwah” (hlm.173-176) dan “Menjunjung Marwah Memegang Amanah” (5-8). Menjadi jelaslah ketika disebutkan Kerajaan Riau-Lingga-Johor dan Pahang, antara lain dapat kita kaiteratkan dengan Sultan Besar dan berjasa luar biasa bagi bangsa dan negeri (negara) Indonesia-Malaysia-Singapura, yakni Yang Dipertuan Besar Sultan Mahmud Riayat Syah (Sultan Mahmud Syah III). Niscayalah sebagai Yang Dipertuan Besar Sultan Mahmud Ri’ayat Syah (Sultan Mahmud Syah III) sejak kanak-kanak—dilantik menjadi Sultan ketika berusia dua tahun pada tahun 1761—sudah tertanam jati-diri Melayu, yakni budaya, adat-istiadat Melayu dan agama Islam.

bermakna sebagai “wakil Tuhan di muka Bumi” yang mesti menegakkan agama Islam yang bagaimanapun ancaman dari bangsa penjajah. Kesemuanya sebagai berjuang di jalan Allah. Tersebab itulah semangat dan jiwa patriotnya pun ditunjukkan kepada penjajah Belanda, sehingga ia dengan pasukan Kerajaan Riau-Lingga-Johor dan Pahang beserta sekutunya berhasil memukul kalah Belanda. Dengan kata lain Belanda tiada pernah berhasil membinasakannya dan juga menaklukkan Kerajaan Riau-LinggaJohor dan Pahang sebagai kenyataan sebagaimana lazimnya negeri jajahan. Semangat dan daya juang fi sabilillah sejatinyalah melekat pada jiwa raga sang sultan kita ini. Ia habiskan seluruh usianya untuk perjuangan bagi bangsa, baik dalam memajukan pembangunan dan kejayaan maupun berhadapan dengan penjajah Belanda dan selanjutnya ada pula Inggris. Jika Sultan Mahmud melakoni dirinya dan pasukan kerajaan sebagai pejuang fi sabilillah, sungguh dapat dipahamkan. Karena gelar Sultan merupakan gelar kepala negara, kepala pemerintahan, pemimpin tertinggi dalam perkembangan

Dia dibimbing dan dibina oleh Yang Dipertuan Muda Riau III Daeng Kamboja, kemudian Yang Dipertuan Muda Riau IV Raja Haji—yang keduanya sebenarnya ayah saudaranya sendiri—juga oleh ibu-ibu saudaranya dan rajara-rama Melayu sebagai penguasa seleretan di bawah Sultan. Dalam dirinya mengalir darah MelayuBugis. Dengan jati-diri semacam itulah sehingga ia berhasil tegar melalui masa kanak-kanaknya yang yatim-piatu dan berperan dalam mengemban jabatan Yang Dipertuan Besar Sultan Kerajaan Melayu Riau-Lingga-Johor dan Pahang beserta daerah-daerah takluknya. Adatistadat, budaya Melayu dan agama Islam, telah merasuki darah-nadinya sehingga ia dapat melalui berbagai tantangan dan rintangan yang datang untuk merempuh dan memporakporandakan kerajaan. Sehingga pada akhirnya dalam jiwa-raganya tumbuh dan berkembang begitu kukuh dan gigih keinginan, kemauan, semangat dan daya juang bagi membangun dan memajukan kerajaan dalam upaya mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Keimanan, marwah dan kedaulatan di atas segala-galanya, meski jiwa-raga jadi taruhannya tiadalah mengapa! Dia sadar betul kedudukannya sebagai Sultan, yang

dunia Islam. Semangat Islam. Kerana itu, pengabdian kepada negeri dan masyarakat dalam rangka mencapai ridha Allah, menjadi perkara mustahak dan tiada dapat ditawar-tawar sebagai harga mati. Tersebab itulah Sultan Mahmud pun membangun pusat kerajaan yang memberi peluang sedemikian luas untuk tumbuh dan berkembangnya kehidupan beragama, berbudaya dan menghasilkan peradaban, yang dikenal dengan tamadun Melayu. Ulu Riau dibangun, kemudian hijrah ke Lingga, dan semakin diperluas di Pulau Penyengat, yang bermula ketika pulau itu dijadikan sebagai maskawin pernikahannya dengan Engku Puteri Raja Hamidah binti Raja Haji. Cinta Malik kepada Bahasa Nyatalah sejak Yang Dipertuan Besar Sultan Mahmud Ri’ayat Syah (Sultan Mahmud Syah III), pembinaan bahasa di pusat pemerintahan kerajaan, yakni di Lingga sudah dimulai sebegitu rupa. Pembinaan itu semakin menampakkan ujudnya, ketika Pulau Penyengat dijadikan sebagai Pulau Maskawin-nya dengan Engku Puteri Raja Hamidah dan membangun pulau itu sehingga menjadi kota. Lingga pada akhirnya dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu dan Penyengat

HANG KAFRAWI Lahir di Teluk Belitung, Kepulauan Meranti dan aktif dalam berbagai aktivitas seperti teater dan sastra. Dia juga tercatat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning dan dosen di Akademi Kesenian Melayu Riau. Bermastautin di Kota Bertuah Pekanbaru.

Drama Politik

sebagai Indera Sakti. Adalah orangorang Melayu selepas Sultan Mahmud itu, muncul sebagai penjaga, pengawal dan pembina bahasa Melayu sehingga ianya bermartabat sebagai bahasa ucap (lisan) dan aksara (tulisan). Kita sangat mengenal Raja Ali Haji, Haji Ibrahim Orang Kaya Riau dan Aisyah Sulaiman Riau. Selepas itu ada sedikit leret nama antara lain Raja Hamzah Yunus, Hasan Junus sehingga anaknya Raja Malik Hafrizal. Ada Rida K Liamsi, Sutardji Calzoum Bachri, Ibrahim Sattah, BM Syamsuddin dan Abdul Malik. Dari 121 judul tulisan dalam buku sebagaimana disebutkan di muka, kita dapat menangkap dan memahami bahwa Haji Abdul Malik adalah seorang intelektual Melayu, yang tidak bisa tinggal diam dengan dunia kata-kata, tulis-menulis, karang-mengarang. Sebelum inipun ia sudah menerbitkan tulisan kolomnya yang telah disiarkan terlebih dahulu oleh beberapa harian, berjudul Memelihara Warisan yang Agung, Akar Indonesia, 2009 (xviii + 268 hlm, yang merangkum 57 judul tulisan). Dari judulnya, sejak semula kita sudah dapat menangkap dan memahami serta memaknainya, bahwa ianya sebagai “keagungan budaya Melayu” yang berfaedah dan bermanfaat bagi anak bangsa dan negara. Cinta Abdul Malik kepada budaya, bahasa dan bangsa, amat jelas dapat dilihat, dirasakan dan dimaknakan dari seluruh tulisannya dalam buku ini. Ini menjadi mustahak, karena semua orang sudah tahu—tapi apakah sudah mengamalkannya, kita tiada tahu— bahwa bahasa menunjukkan bangsa, mencitrakan budi pekerti, akhlak dan ketauladanan dalam beragama dan bermasyarakat, sehingga orang dapat dikatakan memberi manfaat dan faedah kepada sesiapa saja, rahmata al lil alamin. Tentang bahasa, budi pekerti diteroka oleh Abdul Malik di dalam beberapa judul tulisannya. Sebagian besar disandarkan kepada karya Raja Ali Haji baik Bustan al-Katibin, Kitab Pengetahuan Bahasa ataupun Gurindam Dua Belas. Mengapa bahasa? Karena, satu di antara yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, terutama dengan binatang, adalah karena manusia mempunyai bahasa. Dengan bahasalah manusia bisa berhubungan sosial, berinteraksi, berkomunikasi dan bergaul secara baik dalam berbagai-bagai bidang di seluruh penjuru dunia. Bahasalah yang menjadikan manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berkebudayaan dan berperadaban. Dengan bahasalah manusia dapat memaknai dirinya sebagai makhluk dan sekaligus sebagai pengabdi kepada Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Bahasa Melayu, sudah dikenal sejak berabad lampau. Hampir seluruh kawasan Nusantara dan sekitarnya menjadikan bahasa itu sebagai bahasa percakapan di dalam suatu kelompok (suku) atau dengan kelompok (sukubangsa) lainnya. Tetapi, pada akhirnya bahasa itu mendapat tempat, laman dan laluan yang luas dan luar biasa, yakni di Kerajaan Riau-Lingga-Johor dan Pahang beserta daerah-daerah takluknya. Adalah Yang Dipertuan Besar Sultan Mahmud Ri’ayat Syah dengan dibantu oleh beberapa pembesar kerajaan yakni Yang Dipertuan Muda, Raja-raja, Bendahara, Punggawa dan sebagainya, sebagai penguasa Kerajaan Melayu yang memberi perhatian dan membuat kebijakan dalam pentadbiran pemerintahan untuk melakukan pemuliaan dan pembinaan terhadap bahasa dan sastra Melayu. (bersambung)

DUNIA politik di negeri ini, memang sangat mengkhawatirkan. Para petinggi kelompok yang mengatasnamakan untuk kesejahteraan, ketentraman dan kedamaian rakyat ini, terbabet masalah. Rakyat kehilangan kepercayaan kepada figur-figur yang dibesar-besarkan oleh partai politik. Partai politik seperti sarang untuk menetaskan para ‘penjahat’. Tokoh-tokoh muda, sebelum masuk partai politik, terkenal dengan ‘kebengisan’ ideologi tinggi, menjadi seperti seekor kerbau. Tiada bersuara untuk kebenaran orang ramai, yang ada hanya kebenaran golongan. Maka rekayasa menjadi senjata untuk menumbangkan, menguburkan, dan juga menjadi propaganda membangun citra. Sebagai seorang aktivis drama dulunya, Atah Roy selalu tampil sebagai sutradara. Kerja seorang sutradara ‘mengakali’ peristiwa, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan drama berkualitas tinggi. Para aktor atau pemain drama, memang dipersiapkan menjadi tokoh-tokoh dalam lakonan. ‘Mengakali’ dalam drama yang sesungguhnya merupakan upaya menarik rasa simpatik penonton, sehingga penonton betah menonton drama itu sampai selesai. Rekayasa dalam drama merupakan keharusan. Ianya bukan bertujuan untuk menipu penonton, tetapi ingin penonton masuk dalam peristiwa, ruang dan waktu yang didedahkan pada pementasan drama itu. Bukankah drama yang baik dapat mengajak penonton merasakan apa yang terjadi di atas panggung? Bagaimana dengan drama politik? Atah Roy menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal. Dua kata ini, drama politik, mengusik pikiran Atah Roy akhirakhir ini. Dua kata itu menjadi perbincangan hangat di kedai kopi Nah Me’un. Orang-orang menjadi pintar menganalisis peristiwa di negeri ini. Mereka seperti penonton yang memang masuk dalam peristiwa itu, dan memang ada benarnya. Sebab para ‘pelakon’ yang sedang berperan di panggung drama politik itu adalah orang-orang yang menentukan nasib rakyat kecil. “Drama politik di negeri kite ini, bertambah gawat. Semue aktor utamanya terlibat saling menyerang, semue nak jadi protagonis,” ujar Sidik Cengkung sambil meneguk kopinya. “Parahnya lagi, pengikut-pngikut atau kalau dalam drama tokoh-tokoh pigurannye, membela membabi bute mendukung siape yang punye banyak duit dan kekuasaan,” tambah Ijal Pelo. “Kite memang dibuat bingung dengan permasalahan negeri kite ini, tokoh-tokoh utama sibuk membangun konflik, sementara kebutuhan keseharian hargenye melambung tinggi. Belum lagi duit untuk kebutuhan rakyat dipelupuh ramai-ramai. Tukang pelupuh tu pulak dah kehilangan rasa keibaannye; baik yang macam ustadz sampai macam preman dah tak ade bede lagi, belantak melupuh duit rakyat,” tambah Tamam Tengkes geram. “Yang menyakitkan hati, mereke semue tidak pulak merase bersalah. Bahkan menganggap diri mereke itu sang pembela kehidupan rakyat,” kata Yusup Cacing pula. Atah Roy menggeleng-geleng kepala. Dengan seksama Atah Roy mendengar percakapan orang-orang di sebelah mejanya. “Atah Roy, ape Atah tak ade komen keadaan negeri kite sekarang ni?” tiba-tiba Tamam Tengkes bertanya kepada Atah Roy. Atah Roy menarik nafas panjang, lalu Atah Roy menatap satu persatu orang-orang itu, kemudian Atah Roy tersenyum. “Usah senyum-senyum je Tah, masalah negeri ini tidak selesai dengan senyum de,” ujar Ijal Pelo. “Aku tersenyum mendengo mike-mike bebual ni, macam ye betul, padahal ape ke tidak aje,” jawab Atah Roy. “Atah, tak sedap betul bunyi kate-kate Atah tu, bebulu telinge saye mendengonye,” sindir Yusup Cacing. “Makan boleh sembaarang makan Tah, tapi cakap jangan sembarang cakap!” tambah Tamam Cengkung geram. “Kalau hanye sekadar mengomentar ape yang terjadi di negeri kite ni, tak ade gunenye de. Kalau betul kite mencintai negeri ini dengan setulus hati, mari kite bergerak dengan melakukan perlawanan. Kalau perlu sabotase semue kebijakkan yang telah mereka buat. Jangan bercakap aje, yang kite butuhkan sekarang ini aksi, bukan bebual di kedai kopi. Dan aku berharap pade aksi itu tidak ade tawar-menawar lagi,” jawab Atah Roy panjang lebar. “Ape maksud Atah dengan ucapan ‘tak ade tawar-menawar’ tu?” tanya Tamam Cengkung. “Maksudnye, orang atau kite nantinye melakukan perlawanan terhadap aktor-aktor utama negeri kite ni, tak gentar dan tak melunak dengan ape pun bujukan. Selame ini para aktor-aktor yang berteriak dengan aksi melawan kebijakan ini, lemah apebile dikasi duit setumpuk. Mereke berpaling arah, lalu memuto luan mereke, bahkan lebih geram lagi, mereke masuk pulak dalam sistem yang hendak mereke runtuhkan itu. Kalau dah macam ini, jangan harap negeri ini akan berubah!” ujar Atah Roy geram. “Jadi, kite harus mecam mane?” tanye Usup Cacing. “Diam je?” Tamam Cengkung ragu. “Kite seharusnye aksi, protes terus sampai perubahan itu memang datang dari hati orang-orang mendiami negeri kite ini,” tambah Atah Roy dengan yakin.***

Kuaci Emak, Kuaci Berkah (Bagian IV)

FAKHRIYANSYAH Lahir di Tanjungpinang, 05 Mei 1991. Saat ini sebagai Mahasiswa semester 8 di Prodi Bahasa Indonesia FKIP UMRAH dan bekerja sebagai Pengelola Perpustakaan SMP Negeri 5 Tanjungpinang. Kegemarannya dalam menulis puisi dan cerita pendek bermula dari SMP. Dan beberapa karyanya dipublikasikan di berbagai media cetak lokal maupun nasional seperti Batam Pos, Haluan Kepri, Koran Peduli, Tanjungpinang Pos, Putra Kelana dan Republika. Kebanyakan puisi dan cerpen yang dibuatnya selalu berlatarkan kehidupan seharihari di Kota Tanjungpinang. Kini, dengan hobbynya yang menulis puisi, Fakhri telah menelurkan sebuah buku kumpulan puisi yang ditulisnya dengan tajuk “Kita dalam Kata” dan puisinya juga termasuk dalam buku antologi puisi “Sayap-Sayap Bening” yang ditulis oleh sastrawan muda Kepri. Fakhri juga aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, antara lain sebagai Sekretaris Majelis Anak Negeri Tanjungpinang (MANTAP), Koordinator bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Melayu di Ikatan Pustakawan Indonesia Kota Tanjungpinang, Penggiat Sastra, Seni dan Budaya Kota Tanjungpinang, Sekretaris Masjid Ar Rahim Teluk Keriting dan Ketua Ikatan Remaja Masjid Ar Rahim Teluk Keriting.

”KRIIINGG.....” pekik telepon genggam milik Mak Odah. “Assalamualaikum...” salam Mak Odah dengan seseorang diujung telepon. “Waalaikumsalam, Mak...” balasnya dengan suara khas Rita yang melengking. “Ritaaa... ape kabar nak? Sehat?” tanya Mak Odah kepada Rita. Tampak raut wajah yang merindu sangat mendalam antara Mak Odah kepada Rita. Melihat keadaan itu, Rasidi pun agak tersenyum bahagia. “Mak sehat? Rita kat sini Alhamdulillah sehat walafiat,” jawab Rita. “Mak juge sehat walafiat, Alhamdulillah kalau anak emak yang tersayang juge dalam keadaan sehat. Jage diri ye nak kat sane, bile nak balek ke Pinang?” lanjut Mak Odah. “Nampaknye Rita balek dalam waktu dekat ni, Mak. Rindu sangat dengan emak, rindu dengan gulai asam pedas emak, rindu baring kat pangkuan emak, rindu semuenye lah mak.... Oh iye mak, selain rindu dengan emak, Rita balek pun ade perlu dengan Bu Maya,” sambung Rita. “Iye ke? Perlu ape tu? Tak apelah,

emak pun rindu dengan Rita. Dahlah nak, tutup telepon ni. Kan Rita tengah belajar, lain mase lagi telepon emak lagi ye nak...” ujar Mak Odah kepada Rita. “Iyelah mak, kalau macam tu. Mak sehat-sehat aje ye, doakan Rita biar bise belajar dengan baik kat sini,” balas Rita. “Insya Allah, emak pasti doakan yang terbaik untuk anak emak tersayang,” lanjut Mak Odah. “Amin, Assalamualaikum,” salam Rita. “Waalaikumsalam,” balas Mak Odah. Percakapan pun selesai dan diakhiri dengan senyuman sumringah dari Mak Odah. Bualan singkat penuh makna dan sebuah kerinduan menjadikan penawar rindu Mak Odah dan Rita yang berjauhan. Meski jarak beribu batu, kerinduan bersimpai mesra, kalam cinta penuh makna dan nada suara lembut menjadi pelipur lara. *** “Assalamualaikum Mak Odah....” suara lembut yang dikenali Mak Odah menyapa di pagi indah. Bu Maya, datang tanpa ditemani

oleh sahabat-sahabatnya dari Yayasan Selendang Mayang. Tampak agak berbeda memang, karena Bu Maya biasa datang ke warung Mak Odah bersama rombongan yang selalu memenuhi dan memadatkan warung Mak Odah untuk menikmati makanan yang dihidangkan oleh Mak Odah di warungnya. “Waalaikumsalam..... Ehh.... Bu Maya.... Ngape sorang aje? Kawan yang lain mane?” jawab Mak Odah. “Lagi pengen sendiri Mak, lagipula teman-teman yang lain sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Rindu dengan bubur pedas Mak Odah. Sampai terbawa mimpi saya dengan bubur pedasnya, hehehe...” gurau Maya. “Alah, Bu Maya ni ade saje lah. Tunggu sekejap ye, saye siapkan dulu,” jawab Mak Odah sembari mempersiapkan bubur pedas pesanan Maya. “Mak, sebenarnya saya kemari ada kabar gembira yang ingin saya sampaikan dan sekaligus saya mohon doa restu dengan Mak Odah,” ucap Maya. “Ha... kabar ape pulak tu Bu Maya?” tanya Mak Odah sambil

mengantarkan semangkok bubur pedas pesanan Maya itu. “Apakah Rita sudah menelepon Mak Odah kemarin?” tanya Maya. “Oh, iye kemarin ade die telepon emak. Die ade mang nyakap kalau dalam waktu dekat ni nak balek, katenye rindu dan sekalian ade perlu dengan Bu Maya. Kire-kire ade perlu ape ye? Maaflah kalau emak nak tau urusan Bu Maya dan Rita,” ucap Mak Odah. “Gak apa-apa kok, tak ada yang salah dan rahasia mengenai hal yang akan dibicarakan antara saya dan Rita. Ini juga harus diketahui oleh Mak Odah sebagai orang tua dari Rita. Saya kemari karena ada hajat dan memohon izin untuk Rita kalau saja saya mendirikan sebuah sekolah, saya mau Rita yang menjadi pimpinan disekolah yang akan saya dirikan. Selain itu juga, saya sudah mempersiapkan segenap fasilitas yang bermanfaat untuk Mak Odah dan keluarga di sebuah tempat usaha yang baru. Jadi, dirumah Mak Odah ini tidak ada lagi warung. Insya Allah, saya sudah siapkan sebuah ruko untuk Mak odah berjualan makanan khas Melayu disana,” ujar Maya.

“Alhamdulillah kalau macam tu, emak merase tak ade yang dapat dibalas dari kebaikan Bu Maya kepade saye dan Rita. Semoge Allah memberikan rezeki dan pahale yang berlipat gande kepade Bu Maya yang telah berbaik hati kepade saye. Bak kate orang malang jangan dicari, rezeki jangan ditolak. Saye terime ini semue disebabkan ini juge adalah anugerah dari Allah yang tak terhingge,” ucap Mak Odah sambil bersyukur. Sesekali terlihat Mak Odah menyeka air matanya yang selalu menetes. Air mata kesyukuran yang terus menerus ia lantunkan dalam setiap doa dan sujudnya setiap waktu. Dan juga Bu Maya sesekali menggenggam tangan Mak Odah dengan senyumnya yang manis itu. Tanda kasih dan sayangnya kepada Mak Odah. “Mak, ini ada sepucuk surat yang saya terima dari Rita melalui e-mail yang dikirimkan kepada saya beberapa waktu lalu,” lanjut Maya sambil memberikan amplop surat dari Rita. “Oh, iye ke? Kejap ye emak bace dulu,” ucap Mak Odah antusias.(bersambung)

Redaksi menerima kiriman naskah baik berupa essei, catatan kebudayaan ataupun laporan yang berkenaan dengan seni dan budaya. Kirimkan tulisan ke Email : redaksi@kepribangkit.com


8

Galeri Anda

SENIN 15 APRIL 2013

Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD beserta Bupati dan Wakil Bupati Natuna saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Penyerahan pidato LKPJ Bupati Natuna tahun anggaran 2012 kepada Ketua DPRD Natuna.

Ketua DPRD Natuna Hadi Candra saat penandatanganan berkas ranperda menjadi perda.

Rapat Paripurna LKPJ Bupati Natuna DPRD Kabupaten Natuna menggelar rapat paripurna dengan agenda pidato LKPJ Bupati Natuna TA 2012 dan penyampaian laporan pendapat akhir fraksi DPRD tentang RanperdaRanperda, di Gedung DPRD Natuna, Selasa (9/ 4/2013). Ketua DPRD Natuna, Hadi Candra, S.Sos, saat membuka rapat menyampaikan, pembentukan perda guna mewujudkan pembangunan yang berkualitas dan bermuara pada peningkatan kesejahtraan masyarakat yang berlandaskan pada asas hukum.

“Perda merupakan salah satu wujud penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan dan perundang-undangan,� katanya. Dalam rapat paripurna ini, banyak pendapat akhir fraksi yang menekankan setelah disahkannya ranperda agar dapat dilaksanakan sesuai mekanisme sebagaimana dijelaskan pada pasal yang berkaitan dengan teknisnya, sehingga tidak ada yang menyalahi aturan dan perundang-undangan berlaku.

Selain itu, ada juga fraksi yang mengharapkan setelah dibentuknya peraturan daerah ini, maka percepatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang sesuai dengan rencana strategis kabupaten Natuna bisa terwujud. Sebab, konsekwensi dari pembentukan peraturan tersebut harus diimbangi dengan semakin meningkatnya pendapatan daerah. Rapat paripurna ini dihadiri Bupati Natuna, Wakil Bupati Natuna, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, anggota DPRD dan Unsur SKPD.***

Narasi : Hardiansyah Foto : Hardiansyah

Bupati Natuna, Ilyas Sabli.

Bupati dan Wakil Bupati bersalaman dengan Ketua dan wakil Ketua DPRD Natuna.

Unsur SKPD yang turut hadir dalam Rapat Paripurna.

Bupati Natuna Ilyas Sabli menandatangani berkas.

Wakil Bupati Natuna, Imalko.

Ketua Fraksi Demokrat Nurani Rakyat menyampaikan pendapat akhir.

Sekertaris Fraksi Golkar Plus menyampaikan pendapat akhir.

Para anggota DPRD yang hadir.


kepri bangkit

SUBUH DZUHUR

ASHAR

MAGHRIB

ISYA’

04:40 WIB

15:13 WIB

18:04 WIB

19:12 WIB

12:00 WIB

SUMBER:PKPU.OR.ID

Berita Online Cepat & Terpercaya

SENIN 15 APRIL 2013

9

Irsus Tuntaskan Pemeriksaan Dana Safari Inspektur Khusus (Irsus) Kemendagri telah selesai memeriksa kasus dana Safari Dakwah PKS sebesar Rp 1,9 miliar di APBD Sumbar 2013. baca di www.kepribangkit.com

F.DOK

Gubernur Kepri, HM Sani bersama sejumlah wali kota dan bupati se Kepri dalam Musrenbang Provinsi Kepri tahun 2013. Sinergi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu terus ditingkatkan.

Menteri: Tingkatkan Sinergitas Pusat dan Daerah

TANJUNGPINANG (PK) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yang juga Kepala Badan Perencanaan Perencanaan Nasional (Bappenas), Armida Salsiah Alisjahbana, memberikan pengarahan kepada Pemerintah Provinsi

Kepinsi Kepulauan Riau, Kabupaten dan Kota se Kepri serta para tokoh masyarakat, bertempat di Gedung daerah. Salsiah menegaskan bahwa program nasional yang harus diimbangi pelaksanaannya ditingkat daerah adalah masalah

pengentasan kemiskinan. Hal tersebut sesuai dengan tema RKP 2014 yakni ‘Memantapkan Perekonomian Nasional Bagi Peningkatan Rakyat yang Berkeadilan’ dengan sasaran indikator yang harus diperhatikan adalah pertumbuhan ekonomi,

laju inflasi, penurunan jumlah pengangguran dan pengentasan jumlah penduduk miskin. “Unsur pokok yang harus diperhatikan untuk mendongkrak indikator tersebut adalah meningkatkan pembangunan infrastruktur dan menyuburkan in-

Seandainya bisa pasang jaring di udara Kepri, lebih banyak pesawat yang bakal tertangkap daripada ikan di jaring yang dipasang di lautnya.

vestasi. Dalam hal ini, secara pribadi kita bangga dengan apa yang telah diraih oleh Pemerintah Provinsi Kepri. Karena dari keempat indikator, seperti soal pertumbuhan ekonomi, inflasi,

Bersambung ke Hal...10

Sudah Lunas, Rumah Belum Dibangun BATAM (PK) Aslahuddin, hanya bisa gigit jari pasca pembayaran lunas rumahnya di Batam Nirwana Resident, Sekupang. Tragisnya, hingga saat ini rumah tersebut belum kunjung di bangun. Pria asal Makasar ini menceritakan, ia telah membayar lunas secara kontan pada April 2012

Bersambung ke Hal...10

INI hanyalah analogi bombastis untuk sekadar menggambarkan betapa padatnya lalu lintas udara di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Siang malam, 24 jam tiada henti. Apakah itu pesawat-pesawat yang take-off dari Bandara

Bersambung ke Hal...10

Bersambung ke Hal...10

Wawako Batam Hadapi Aksi Buruh BATAM (PK) Seperti aksi demo-demo yang dilakukan oleh berbagai kalangan di depan Kantor Pemko Batam sebelumnya, harapan mereka untuk bertemu dengan orang nomor satu di Kota Batam berujung kecewa. Sebab, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan lebih sering untuk menghindari bertemu dengan para pendemo. Termasuk, ketika ribuan buruh dari berbagai serikat yang berdemo di depan Kantor Pemko Batam hari ini, Rabu, 10 April 2013. Lagi-lagi, Wakil Wali Kota Batam, Rudi yang bernyali menemui para buruh. Aksi buruh yang dimotori oleh FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) Batam itu

Teropong Marsekal Chappy

Perempuan Bisa! “DICARI Caleg Perempuan. Semua biaya akan ditanggung!” Begitu bunyi SMS yang masuk ke HP saya beberapa waktu lalu. SMS itu datang dari salah seorang teman saya yang juga petinggi partai di Kepulauan Riau. Dari nada SMS yang masuk tersebut, sang petinggi partai itu nampaknya sedang galau takut partainya terkena diskualifikasi karena tidak mampu memenuhi kuota minimal 30 persen caleg perempuan.

Satpol PP dalam sebuah penertiban . Menegakkan Perda, mereka harus menguasai Perda dimaksud.

Bersambung ke Hal...10 F.DOK

Satpol PP Harus Paham Perda BATAM (PK) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) harus paham perda. Satpol PP juga harus memiliki kemampuan interpersonal, berkualitas, minimal berijazah D1 dan wajib memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan. Selain itu, jumlah personil satpol PP di Batam harus mencukupi. Mereka tidak bileh diambil dari dinas lain

sebagai penampungan PNS bermasalah. “Satpol PP harus mampu menterjemahkan Perda dan peraturanperaturan lainnya,” ujar Panitia khusus (Pansus) SOTK Satpol PP Basri Harun dalam rapat Paripurna ke-10 tentang Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) SOTK Satpol PP di DPRD Batam, Selasa (9/4/13). Hal ini karena Satpol PP memiliki

tanggungjawab yang besar. Mereka berhadapan langsung dengan masyarakat. Pekerjaan mereka tergolong beresiko jika terjadi perlawanan dari masyarakat ketika dialkukan penertiban. “Ketika melakukan penertiban, mereka mengambil barang bisa dikategorikan mencuri, merusak

Bersambung ke Hal...10

Karena Ikut Demo Buruh Batam Diberi SP BATAM (PK) Burut PT Sin Lee yang tergabung dalam anggota serikat pekerja FSPMI mendapatkan Surat Peringatan (SP) dari manajemen perusahaan PT Sin Lee, Rabu (10/4/13). Mereka mendapat SP karena dianggap mangkir dari pekerjaan. Menurut sekretaris PUK PT Sin Lee, Dimas, mereka dianggap mangkir dari pekerjaan karena melakukan mogok kerja. Mogok kerja mereka dianggap tidak sah oleh perusahaan.

“Padahal kami mogok kerja sesuai peraturan. Kami sudah berikan surat pemberitahuan kepada polisi, perusahaan, dan Disnaker sejak tangal 1 April. Kami mogok juga karena sudah dilakukan perundingan bipartite tiga kali tidak pernah membuahkan kesepakatan alias deadlock terus,’ bebernya kepada Putra Kelana. Saat ini, pintu depan gedung PT Sin Lee dipenuhi buruh FSPMI dari berbagai perusahaan yang sedang

melakukan aksi solidaritas. Buruh PT Sin Lee yang tergabung dalam FSPMI melakukan mogok kerja di dalam area gedung. Beberapa buruh PT Sin Lee yang tidak tergabung dalam serikat pekerja berada di dalam ruang produksi, namun tidak diketahui apakah mereka melakukan produksi atau tidak. Selain itu, tampak pula sekitar 20

Bersambung ke Hal...10

Zulna Yosepha, SH

Amran

Bertemu SBY Gara-gara Darah TERHITUNG sudah 110 kali, Amran yang lahir di Pontianak Kalimantan Barat 1955 silam ini mendonorkan darahnya kepada Palang Merah Indonesia(PMI) Tanjungpinang. Setiap tiga bulan sekali, ia sumbangkan darahnya secara suka rela untuk membantu mereka yang kekurangan darah saat operasi, kecelakaan atau lainnya. Berkat rajin mendonorkan darah sejak 1985 hingga sekarang, Amran mengaku tidak memiliki penyakit apapun di tubuhnya alias senantiasa segar dan bugar karena darah di tubuhnya senantiasa

Bersambung ke Hal...10

Sukses Karier Tanpa Meninggalkan Kodrat AGAKNYA, kisah sukses Zulna Yosepha SH menjalani karier bisa menjadi isnspirasi bagi kaum perempuan. Meski dihadapi berbagai rutinitas yang menyita banyak waktu dan tenaga, ia tak pernah melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga. Antara waktu kerja dan waktu untuk keluarga ia bagi rata. Alhasil, meski tugasnya sebagai jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri Batam dan kewajiban mengurus rumah tangga, tak pernah berbenturan. Ketiga anak dan suami tercinta mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup.

“Saya syukuri hidup ini. Karena selain diberi talenta yang banyak, saya juga dianugerahi keluarga yang sangat mendukung langkah saya,” ujar Zulna kepada Putra Kelana. Menurut wanita murah senyum ini, izin dan dukungan yang diberikan oleh suaminya membuat ia nyaman menjalani karier. Suaminya, Zulkarnain adalah PNS di lingkungan Pemko Batam. “Yang tak boleh kita lupa itu menyedikan waktu untuk suami. Walau saya bekerja sebagai pegawai Kejaksaan, mengurus anak-anak dan

Bersambung ke Hal...10

F.INDRALIS

Imelda berbaur dalam gotong royong.

Imelda Bangsawan

Terjun ke Politik Demi Pengabdian Zulna bersama suami.

IMELDA namanya. Ramah, dan suka berteman dengan siapa saja. Makanya tak heran, jika sudah ngobrol dengan perempuan berusia 33 tahun ini, rasanya sudah saling mengenal cukup lama. Kesehariannya bekerja di PT Andi Mitra Jaya. Nama lengkapnya Imelda Bangsawan. Biasa disapa Imel.

Bersambung ke Hal...10


10

Kepri Bangkit Wawako Batam Hadapi Aksi Buruh

Sambungan dari halaman 9 berlangsung damai dan tidak terjadi aksi anerkisme. Karena polisi sudah memasang pagar kawat berduri dan telah menyiapkan pasukan bersama dengan Satpol PP. Wawako Rudi menerima petisi yang disampaikan oleh perwakilan buruh. Isinya, pertama, meminta Peraturan

Presiden nomor 12 tahun 2013, tentang Jaminan Kesehatan segera direvisi. Kedua, meminta supaya Pereturan Pemerintah nomor 101 tahun 2013, tentang Penerimaan Bantuan Iuran (PIB) segera direvisi. Ketiga yakni menolak upah murah, sesuai dengan Kehidupan Hidup Layak (KHL) sebanyak 84 item. Buruh juga menolak penangguhan Upah Minimum Kota

(UMK)/Upah Minimum Provinsi (UMP). Dari atas mobil komando, Wawako Rudi mengatakan, pihaknya akan menyampaikan petisi tersebut kepada pemerintah. Rudi juga menyampaikan apresiasi atas aksi buruh yang berlangsung damai dan tertib. “Petisi ini kami terima dan akan disampaikan kepada Presiden,” katanya. (Nurul)

Sudah Lunas, Rumah Belum Dibangun Sambungan dari halaman 9 lalu. Pihak developer berjanji segera membangunnya. Namun, ketika hendak melihat progress pembangunan, Ashaluddin naik pitam. Jangankan bangunan rumah, akses jalan menuju perumahan Batam Nirwana Resident itu saja tak beraspal. Menurut pria 50 tahun ini, saat pelunasan, ia hanya diberikan bukti pelunasan diatas materai 6000 dan dokumen pembelian tanah empat kavling, Perjanjiannya, rumahnya yang di Blok AO No.18 dan 19 akan selesai dibangun bulan November 2012. Hingga memasuki 2013, ia mencoba sabar. Namun, sampai April 2013, belum juga tanda-tanda akan dibangun. “April 2012 saya bayar cash Rp860

juta. Dijanjikan selesai dibangun bulan November,” ujarnya. Aslahuddin mengaku telah beberapa kali menanyakan kejelasan lokasi bangunan yang telah dilunasinya. Namun developer dibawah naungan PT Mutiara Permata Biru itu selalu memberikan jawaban yang membuat pria lima anak ini tidak tenang. “Saya sudah berkali-kali komplain, tapi mereka bilang mau ditanyakan dulu keatasannya. Selalu dijanjikan akan dibangun, tapi sampai sekarang belum dibangun,” kesalnya. Kenyataan ini tentu saja merugikan Aslahuddin. Mungkin dia tak sendiri. Beberapa pembeli perumahan itu juga mengalami nasib sama. Ironisnya, kata Aslahuddin, ia sebelumnya pernah menanyakan kepada buruh bangunan

yang mengerjakan perumahan tersebut. Menurut pengakuan beberapa buruh bangunan yang mengerjakan proyek yang diberikan Batam Nirwana Resident, belum dibayarkan gajinya selama dua bulan terakhir. Pada saat dikonfirmasi di pemasaran Batam Nirwana Resident, tidak ada satupun managemen Batam Nirwana Resident ditempat. Yang bisa ditemui hanya pengawas proyek yang mengaku bernama Dedi. Ia mengatakan tidak mengetahui diluar dari teknis lapangan. Aslahuddin semakin geram. Sekiranya rumah yang sudah ia bayar tidak kunjung dibangun, ia bersiap-siap memperkarakan developer ke ranah hukum. (Indralis)

Teropong Marsekal Chappy Sambungan dari halaman 9 Hang Nadim Batam? Tidak! Itu pesawatpesawat yang cuma “numpang lewat” di wilayah udara Kepri. Apakah mereka memberi keuntungan bagi warga Kepri yang setiap saat harus siap menjadi korban serangan “serpihan” dari pesawat-pesawat itu? Entahlah. Tapi yang pasti, Gubernur Kepri H.M. Sani pernah berniat menerapkan pajak terbang bagi pesawat yang melintas di wilayah udara Kepri. Tapi buru-buru niat itu dipadamkan oleh Menteri Perhubungan RI, EE Mangindaan. Alasannya, bertentangan dengan ketentuan yang sudah ada. Setelah itu, semangat perjuangan gubernur sepuh itu seolah padam-dam. Padahal, seharusnya rakyat Kepri bisa menikmati keuntungan dari lalu lintas udara itu. Wong, melintas pake mobil di jalan tol aja pake bayar kok. Ini menerbangkan pesawat dengan ratusan penumpang berikut ribuan ton barang cargo dengan berbagai resiko yang dapat mengancam nyawa rakyat Kepri.

Maka, benarlah “teropong” yang disampaikan Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim. Sesungguhnya Indonesia belum sepenuhnya berdaulat atas wilayah udaranya sendiri. Kondisi kedirgantaraan Indonesia saat ini masih banyak kendala, seperti pengaturan lalu lintas udara atau air traffic control (ATC). Selain itu, mengenai pemenuhan standar keamanan terbang internasional, dimana posisi Indonesia sejak 2007 hanya berada pada kategori dua menurut penilaian Federal Aviation Administration (FAA). Itu artinya, Indonesia masih satu kelas dengan Zimbabwe dan Kongo. Miris. Masih menurut “teropong” jenderal bintang empat Angkatan Udara itu, selama ini, republik kita tercinta ini tidak saja kerap dipecundangi Amerika Serikat dan Australia, karena pesawat tempur mereka hilir-mudik di udara Indonesia tanpa permisi. Bahkan, negara mungil seperti Singapura pun ternyata masih mendikte kita. Buktinya, pada 1991 lalu, mantan Menteri Pertahanan dan

Keamanan Jenderal L.B. Moerdani sempat terapung-apung selama belasan menit di udara Natuna Provinsi Kepri. Hal itu terjadi karena pesawat TNI Angkutan Udara yang ditumpanginya tak kunjung bisa mendarat di Pangkalan Udara TNI AU di Ranai, Natuna. Bukan karena cuaca buruk atau kondisi pangkalan super sibuk, melainkan lantaran otoritas penerbangan Singapura tak kunjung memberi izin. Nah lo! Pendeknya, kalau bicara kedaulatan udara Indonesia, khususnya di Kepri, semakin membuat miris hati. Semua rasa bercampur aduk, marah, geram, miris, sedih, skeptis bahkan optimis.... Bagaimana mungkin negara yang kaya raya sumber daya alam, wilayahnya sangat luas dan sumber daya manusianya unggul, kok masih seperti ini? Apa yang ditunggu para pemimpin negeri ini untuk merebut kedaulatan atas wilayah udaranya? Anggaran yang terus menerus dikorupsi itu atau uang pajak dari rakyat yang juga disikat “gayus-gayus”nya? Atau, barangkali menunggu kiriman tsunami dari langit? Entahlah!***

Perempuan Bisa! Sambungan dari halaman 9 Ya, saat ini perempuan jadi begitu istimewa dan sedang diburu para politisi. Tak mengherankan bila beberapa petinggi Parpol rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai kaum perempuan agar mau maju jadi caleg partainya. Syarat kuota minimal 30 perempuan dalam penyusunan caleg telah menjadikan kaum perempuan menjadi incaran partai politik. Tapi sayangnya, banyak kaum perempuan yang enggan terjun ke dunia politik sehingga beberapa partai politik kesulitan untuk merekrut untuk dijadikan caleg. Pada hal semua fasilitas disediakan secara gratis bahkan dibiayai oleh beberapa parpol yang ingin merekrutnya. Posisi tawar perempuan memang begitu terhormat dalam kancah politik Indonesia setelah UU Pemilu No 8 Tahun 2012 dan Peraturan KPU Nomor 13 tahun 2013 menempatkan perempuan sebagai bagian penting dalam percaturan politik negara. Kita memang tidak boleh mengabaikan perundang-undangan. Perempuan dalam posisi politik mempunyai landasan amat kuat dalam konstitusi negara kita (Undang-Undang Dasar 1945) bahwa ‘Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus (dapat dibaca sebagai affirmative action) untuk memperoleh kesempatan dan manfaat

yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan’ (Pasal 28H ayat 2). Beberapa pengamat politik berpendapat, agar caleg perempuan tidak hanya memenuhi kuantitas dalam belantara politik nasional harus mampu menunjukkan eksistensinya yang lebih bermakna bahkan kalau perlu berani bersikap beda. Perang terhadap kebiasaan-kebiasaan yang kerap kali menjadi citra umum para wakil rakyat, seperti suka korupsi, kurang memahami persoalan rakyat dan kurang memperjuangkan nasib rakyat, adalah sesuatu yang harus dinyatakan dengan tegas. Adanya keterwakilan perempuan diharapkan akan memberi warna cerah bagi wajah lembaga perwakilan rakyat kita. Perempuan yang maju jadi caleg bisa memainkan peran sebagai pelopor untuk menggerakkan agenda good governance yang belum berjalan baik, seperti agenda pemberantasan korupsi, penguatan partisipasi rakyat dan persamaan peluang bagi seluruh rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Caleg perempuan harus dapat mengubah citra bahwa dunia politik tidak identik dengan intrik dan kekerasan, politik kotor, serta saling jegal. Mereka dapat memberikan nuansa baru dalam berpolitik dengan mengedepankan kemampuan berdiskusi dan berdebat secara ilmiah dan bersifat antikekerasan

penurunan jumlah pengangguran dan pengentasan kemiskinan, di Kepri ratarata sudah melebihi target nasional,” kata Salsiah dihadapan Gubernur Kepri Muhammad Sani, Sekdaprov Kepri Suhajar Diantoro dan Wakil Ketua DPRD Iskandarsyah. Juga hadir beberapa Bupati dan Walikota, FKPD serta para tokoh masyarakat. Tidak hanya itu, Salsiah juga menyebut jika mutu pendidikan adalah salah satu indikator untuk meningkatkan kesejahteraan. Adapun program yang dicanangkan adalah pembahasan ulang kurikulum dan menuntaskan wajib Belajar (Wajar) 12 tahun. “Mutu pendidikan ini sangat penting, ini demi menjawab tantangan ekonomi dan teknologi global dimasa yang akan datang,” kata Salsiah. Seperti dijelaskan Salsiah, perekonomian Indonesia merupakan perekonomian yang terbuka, sehingga baik langsung atau tidak langsung akan terpengaruh oleh perkembangan perekonomia dunia. terutama dalam hal ekspor dan impor. Meski demikian, sekali lagi Salsiah menyatakan bangga kepada Pemerintah Provinsi Kepri karena pertumbuhan ekonomi Kepri sudah melebihi angka 8 persen. Sementara target RPJM ekonomi nasional hanya 7 persen dan target RKP hanya 6,5 persen. “Jika ekonomi Nasional bisa seperti di Kepri yang menembus angka diatas 8 persen, tentu sangat bagus

sekali. Saya berharap apa yang sudah dicapai Pemerintah Provinsi Kepri ini bisa dipertahankan dan bahkan ditingkatkan lagi,” katanya. Dalam kesempatan kemaren, ada beberapa arahan langsung President Republik Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disampaikan Salsiah. Diantaranya menyangkut oportunity atau kesempatan untuk terus meningkatkan membangun infrastruktur, baik jalan pelabuhan sarana-sarana penunjang publik lainnya. Juga masalah pengentasan kemiskinan dengan objek poorest of the poor (penduduk sangat miskin). Selanjutnya masalah kontrol belanja. Dalam hal ini President membatasi pengeluaran anggaran yang tidak perlu/flat belanja barang. Tidak berarti kontraktif, namun tetap ekspansif tapi terkontrol. Arahan lainnya adalah masalah pembatasan subsidi dan mencegah inflasi. “Yang saya sampaikan ini menyangkut RKP 2014. Mengingat masa jabatan Presiden akan berakhir di tahun tersebut. Oleh karena itu, kita tidak mau ada PR yang terlalu banyak yang belum terselesaikan. Selanjutnya kita wajib bersamasama mengawal suksesnya Pemilu 2014 mendatang disamping pembangunan terus kita lakukan dari sekarang,” tutupnya. Sementara itu, dalam paparannya Gubenur Provinsi Kepulauan Riau Muhammad Sani menargetkan tingkat pengangguran di Kepri bisa diminimalisir

Tanjungpinang Target Pelaku Kejahatan TANJUNGPINANG (PK) - Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmasnyah, Jumat (12/4) mengatakan Tanjungpinang sudah menjadi target bagi pelaku kejahatan. Hal itu diutarakannya dengan semakin maraknya aksi perampokan dan pencurian yang terjadi di Tanjungpinang akhir-akhir ini. Seperti halnya perampokan rumah mantan Kadispenda Tanjungpinang, Deddy Chandra, Senin (8/4), perampokan rumah Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Talita Ceria Selasa (9/4), perampokan swalayan Rabu (10/ 4) dan lainnya. “Memang Tanjungpinang merupakan kota strategis dalam segala hal. Masuknya terbuka dan gampang. Untuk itu

dalam menyelesaikan persoalan yang menyangkut hajat hidup rakyat. Tidak terlalu ada gunanya jika otak cerdas, tetapi tidak memiliki kepekaan nurani sehingga kecerdasannya sering kali digunakan justru untuk membodohi rakyat. Kemudian para caleg perempuan juga dituntut untuk mampu membangun jaringan sosial. Memiliki jaringan sosial seluas-luasnya adalah modal penting perempuan bila ingin berkiprah dalam dunia politik praktis. Jaringan sosial bisa dikatakan relasi dan kerja sama dengan berbagai lembaga, baik formal maupun informal yang tumbuh dan bergerak di masyarakat, seperti ormas, LSM, kelompok PKK, kelompok pengajian, arisan dan organisasi-organisasi akar rumput lainnya. Memulai, membangun, dan memelihara jaringan sosial itu di dapil masing-masing akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi caleg perempuan. Melalui jaringan social, caleg perempuan dapat mengetahui dan memahami kebutuhan dan preferensi/pilihan kelompok masyarakat tertentu (kelompok target), mempunyai mitra untuk mobilisasi massa, dan mempunyai calon-calon pemilih dengan jumlah yang menentukan. Dengan demikian, bukan mustahil nantinya para caleg perempuan akan mendominasi dalam perolehan suara di Pemilu 2014. Saatnya menunjukkan perempuan bisa! ***

hingga 5 persen di tahun 2014 mendatang. Adapun pertumbuhan ekonomi yang saat ini sudah mencapai 8.21 persen, diharapkan di akhir 2014 bisa menembus angka 10 persen. Masalah infrastruktur, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga sedang giatgiatnya membangun. Diantaranya dibidang perhubungan sedang akan ada penambahan beberapa pelabuhan dan kapal yang menghubungkan Pulau Laut, Pulau Subi, Midai dan Serasan. Jura rencana pembangunan lapangan terbang. “Pembangunan infrastruktur kita lanjutkan terus. Kita konsen dalam bidang perhubungan, karena ini menyangkut masalah akses. Termasuk kita akan membangun jembatan Batam-Bintan sepanjang sekitar 6,7 kilometer, dan perencanan ini sekarang sudah berada di tangan Bappenas. Kita berharap akan ada bantuan dari pusat untuk merealisasikannya,” kata Sani. Tidak hanya soal jembatan BatamBintan, Sani juga meminta agar jembatan I Dompak yang bakal menelan dana Rp376 miliar, dan kini sudah berada di meja Bappenas bisa segera terealisasi. Mengingat hal tersebut berkaitan dengan akses pegawai menuju kantor di Dompak. “Masalah transportasi ini penting. Baik jembatan, pelabuhan, armada dan sebagainya. Semoga usulan kita kepada Bappenas untuk melanjutkan pembangunan jembatan Dompak tersebut segera disetujui,” ujar Sani.(Heni)

kami akan kordinasi dengan Polres terkait kejadian ini,” kata Lis Darmansyah. Apalagi akhir-akhir ini kata Lis, target bagi pelaku kejahatan sudah dilaksanakan pada siang hari yang menjadi target potensi yang dianggap mungkin lebih nyaman bertindak. Itu berarti pelaku kejahatan juga sudah mengetahui situasi dan kondisi masyarakat Tanjungpinang Untuk itu melalui instansi terkait juga akan melakukan himbauan ke masyarakat dan perangkat RW/RT untuk perlu lebih meningkatkan penjagaan dan keamanan lingkungan pada siang hari. “Dulu di Tanjungpinang memang sudah ada perampokan dan pencurian tapi volumenya kecil dan itu terjadi malam

hari. Sekarang volumenya semakin besar dan bahkan pada siang hari ketika masyarakat lebih banyak melakukan aktifitas,” kata Lis. Selain menggerakkan RT/RW, Siskamling yang sebelumnya dianggap pentingnya hanya malam hari maka dengan kondisi sepertii ini siang pun mereka akan sangat diperlukan. Sebenarnya kata Lis, bukan tokoh atau rumah saja sekarang menjadi sasaran pelaku kejahatan. Bahkan kotak infaq di Masjid juga sudah menjadi target mereka. “Rata-rata pelakunya orang luar. Untuk itu perlu mengantisipasi terhadap orang-orang baru di lingkungannya baik yang melapor maupun yang tidak melapor,” kata Lis.***

6 Atlet Taekwondo Batam Siap Bertanding Di Cibubur BATAM (PK) Sebanyak 6 orang atlet taekwondo asal Batam sedang meningkatkan frekuensi latihannya untuk menghadapi kejuaraan di Cibubur Jakarta, 13-14 April 2013 mendatang. Mereka itu terdiri dari 4 orang atlet kelas Pra Junior dan 2 orang atet Junior. “Kami sedang mempersiapkan diri untuk bertanding di Cibubur,” ungkap Rima Destira, salah seorang atlet taekwondo Batam, Kamis, 11 April 2013.

Par atlet yang sedang digembleng oleh mantan pelatih taekwondo nasional, Sabeum Denny Okamto, itu adalah Jason Sumarli di kelas 76 kg, Rima Destira 49kg, Wendy Setiawan30 kg, Rahman W 28 kg. Randy Oktavia 26 kg, St. Ryan Gobel 28 kg. Mereka akan berusaha keras merebut tropi di kejuaraan ELJEE SPORT TAEKWONDO TOURNAMENT. Para atlet tersebut dipersiapkan oleh

Pimpinan CTC Batam, Master Kosasih. Selama ini, dalam beberapa kejuaraan taekwondo di berbagai daerah, para atlet CTC Batam selalu pulang dengan membawa tropi juara. “Kami akan berusaha keras untuk membawa tropi juara ke Batam,” tegas Rim, peraih medali emas kejuaraan taekwondo di kelas under 46 kg, pada Kejuaraan Taekwondo Langkat Open 2012 itu. (sas)

Satpol PP Harus Paham Perda Sambungan dari halaman 9 peralatan dagang dikategorikan pengrusakan,” ujarnya lagi. Ranperda ini terdiri dari 20 pasal dan 7 Bab yang disusun sesuai dengan Kepmendagri nomor 40 tahun 2011 dan PP nomor 6 tahun 2010, peralihan dari tipe B ke tipe A.

Peningkatan klasifikasi ini menuntut adanya perubahan struktur yaitu minimal memiliki 1 orang kepala, 1 sekretaris, 1 kepala bidang, dan 1 kepala seksi. Ranperda yang sudah mengalami keterlambatan satu tahun dibanding kabupaten atau kota lain ini disetujui oleh seluruh anggota sidang yang hadir, ter-

masuk Walikota Batam yang kehadirannya diwakili oleh wakilnya yaitu Rudi Se yang menyatakan mendukung pelaksanaan Ranperda tersebut. Basri berharap ranperda ini dapat menjadi Perda secepatnya. Surat Keputusan Bersama langsung ditandangani usai sidang dilangsungkan.(Nurul)

Karena Ikut Demo Buruh Batam Diberi SP Sambungan dari halaman 9

Menteri: Tingkatkan Sinergitas Pusat dan Daerah Sambungan dari halaman 9

SENIN 15 APRIL 2013

petugas kepolisian yang berjaga-jaga. Tampak pula puluhan orang berpakaian preman. Buruh menyebut mereka sepagai petugas keamanan kawasan. Ada juga yang menyebut sebagai preman penjaga kawasan yang disewa oleh para pengusaha. Ketika Putra Kelana mencoba meminta tanggapan dari Bambang, seorang anggota Polresta Batam yang menjaga aksi, mengatakan, yang menentukan sah atau tidaknya aksi itu yang bisa menentukan adalah Disnaker. “Sah atau tidak yang menentukan itu Disnaker,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Perselisihan Hubungan Industrial Tukiman, menjawab Putra Kelana mengatakan sebaliknya. “Sah atau tidak, tanyakan pada kepolisian. Saya lagi di Jakarta,” ujarnya. Saat ini, petugas dari Disnaker Kota Batam sudah mendatangi PT Sin Lee. Namun sampai sekarang belum terjadi perundingan. “Tadi mereka ke office ngobrol-ngobrol dengan manajemen perusahaan. Tapi PUK tidak diajak jadi tidak ada perundingan,” ujar Dimas. Kemudian, para petugas dari Disnaker menemui para buruh. “Masih belum ada perundingan. Disnaker ngobrol-ngobrol saja dengan kami. Menyarankan kami

ke PHI. Buat apa, ini kan normatif jadi harusnya dijalankan. Tak perlu bawa ke PHI,” lanjut Dimas. Menurut Dimas, tuntutan mereka bersifat normatif yaitu mengubah status PKWT menjadi PKWTT (karyawan permanen). Hal ini karena kontrak mereka sudah dilakukan berulang-ulang. Kontrak selanjutnya selalu sama atau lebih panjang dari kontrak sebelumnya. “Ini menyalahi aturan karena seharusnya kontrak pertama harus lebih panjang dari kontrak selanjutnya. Misalnya jika kontrak pertama 1 tahun, kontrak ke dua 10 bulan, kontrak ke tiga 9 bulan dan seterusnya,” jelasnya. (Nurul)

Sukses Karier Tanpa Meninggalkan Kodrat Sambungan dari halaman 9 suami tetap prioritas. Harus menyediakan waktu untuk orang terdekat. Misalnya menyempatkan memasak,” ujarnya. Selebihnya, jaga komunikasi dan jaga kepercayaan yang telah diberikan. “Insya Allah, jika itu terjaga dengan baik, seberat apapun yang akan dihadapi, pasti bisa dilewati. Tak ada hambatan jika saling komunikasi dan menjaga kepercayaan,” kisahnya. Biasanya, Zulna selalu meluangkan

waktu berkualitas untuk keluarganya. Resep inilah, kata Zulna yang membuat apa yang ia jalani selalu sesuai apa yang direncanakan; karier jalan, keluarga tetap diperhatikan. Zulna, kelahiran Rengat tahun 1972 ini berbintang Sagitarius dan memiliki hobby rekreasi bersama keluarga. Anak pertama dari lima bersaudara ini selain sebagai jaksa, juga tak henti belajar. Ia kini tercatat sebagai salah satu mahasiswa Universitas Batam jurusan Hukum.

Menjadi jaksa dimulai sejak tahun 2007. Bermacam perkara ia tangani, bermacam karakter orang pula dia temui. Menghadapi semua itu, Zulna yakin dan teguh pada pendirian. Dia punya semangat yang selalu melandasi apa yang dia lakukan. Semata-mata semuanya karena kehendak Allah SWT. “Sebagai hambaNya, kita jalani saja. Selalu semangat menjalani pekerjaan demi pengabdian, keluarga dan orang-orang yang saya cintai,” ungkapnya. (Indralis)

Bertemu SBY Gara-gara Darah Sambungan dari halaman 9 berganti setiap tiga bulan sekali. Selain sehat dan bugar berkat donor darah, Amran juga berkesempatan bertemu dan bertatap langsung dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyo pada 14 Desember 2012 silam. Yakni saat penyerahan penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial di Jakarta. Rasa haru dan bangga menyelimuti hati dan benak Amran saat itu. Kebiasaan donor darah ini dilakukan Amran ketika sang istri harus operasi untuk melahirkan putranya tahun 1985 silam. Istrinya kala itu sangat butuh

darah, sedangkan golongan darahnya O ternyata cocok dengan darah istrinya. Itulah awal mula Amran donor darah. Ternyata awal donor darah kepada istrinya, membuat Amran ketagihan dan sejak itu rutin setiap tiga bulan sekali donor darah. Meski hanya mendapat mi instan dan multivitamin, tidak membuat Amran patah semangat membantu orang yang kekurangan darah. Petugas penjaga sekolah SD SMP Bintan di Teuku Umur di depan GOR Kaca Puri dengan gaji pas-pasan ini tinggal bertiga bersama dua orang anaknya di RT 04 RW 02 Kelurahan

Kampung Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kota. Meski bertempat tinggal di rumah sangat sederhana dan hampir roboh dengan atap rumbia pada awalnya, saat ini sudah diganti asbes yang dipungut dari bangunan sekolah yang dirobohkan. Pernah rumah kediaman Amran difoto petugas untuk didaftarkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemko Tanjungpinang beberapa tahun lalu, namun hingga sekarang tidak juga kunjung terima bantuan. “Ya semoga ada bantuan RTLH untuk rumah yang saya tempati bertiga bersama anak,” harapnya.(Heni)

Terjun ke Politik Demi Pengabdian Sambungan dari halaman 9 Buah hati Andi Bangsawan ini mengaku tak memilih dalam bergaul. Yang penting baginya adalah ketulusan dalam pertemanan. Masuk ke kalangan mana saja, bukan masalah bagi Imel. Seperti ujung pekan kemarin, ia tampak berbaur dengan masyarakat, gotong royong membersihkan sampah di sekitaran Nagoya. Sebagai seorang perempuan, tak tampak ia jaim alias jaga image. “Justru dalam suasana gotong royong ini kita bisa saling mempererat persaudaraan. Saling mengenal lebih jauh. Siapa tau kelak ada sesuatu bisa saling membantu. Kalu pun tidak demikian, minimal kita sudah saling mengenal. Kalau sudah kenal, bak kata pepatah, maka akan semakin sayang dan saling

membantu,” ujarnya. Imel saat ini tercatat sebagai salah satu calon anggota legislatif pfda Pemilu 2014 dari Partai Demokrat. Kebetulan ia diamanatkan partainya maju dari daerah pemilihan Lubuk Baja. Namun, bukan karena mau maju menjadi caleg ia turun ikut gotong royong. Meski selama ini ia sibuk dengan rutinitas perusahaan, berbaur dengan berbagai kalangan tetap ia lakukan. Mengenal banyak orang merupakan salah satu kegemarannya. Soal keinginan terjun ke dunia politik, kata Imel, bukan karena ikut-ikutan atau paksaan. Dia punya alasan kuat kenapa jalan itu harus ditempuh. “Saya memanfaatkan moment keterwakilan 30 persen perempuan di legislatif. Nah, kalau bukan perempuan yang meman-

faatkan moment itu, siapa lagi. Perempuan dengan segala kelebihannya pasti bisa menaklukkan dunia politik yang selama ini selalu diidentikkan dengan dunianya laki-laki,” ujar Imel. Menurut Imel, semakin banyak perempuan sadar untuk terjun berpolitik, ini tandanya semakin bagus. Perempuan, jangan hanya terkungkung dengan paradigma lama. Jika kelak terpilih menjadi wakil rakyat, Imel tak akan merubah cara pergaulan dan hidupnya. Baginya, menjadi wakil rakyat justru harus selalu dekat dan selalu mendengar apa yang diinginkan rakyat. Imel mematok, bahwa terjun ke dunia politik semata-mata demi pengabdian. “Mohon doanya,” harap Imel kepada semua sahabat, kenalan dan masyarakat Kota Batam. (Indralis)


11

Galeri Anda

SENIN 15 APRIL 2013

Para juara Lingga Fishing Festival 2013 foto bersama Bupati Lingga, Daria dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Kepri, Guntur Sakti.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Kepri, Guntur Sakti mendampingi Bupati Lingga, Daria.

Bupati Lingga menyerahkan hadiah kepada pemenang.)

Juara Lingga Fishing Festival non lokal.

Lingga Fishing Festival 2013

Promosi Potensi Kelautan dan Perikanan

Kadis Pariwisata Lingga, Junaidi Adjam dan Asisten Pemerintahan, Abdul Rahman.

Peserta Lingga Fishing Festival tiba di Desa Pena'ah.

Menikmati malam sembari bakar-bakar hasil tangkapan.

PESERTA dari Kota Batam dan Lingga, berhasil menjuarai Lingga Fishing Festival (LFF) Penaah Tahun 2013, Sabtu (13/4). Pemenang even ini dibagi dua kategori yakni, peserta lokal dan non lokal. Untuk peserta lokal yang berhasil menjadi juara berasal dari Kecamatan Lingga. Penilain juara dilakukan oleh tim juri yang sudah berpengalaman, berdasarkan kualitas ikan dan berat ikan yang didapatkan setiap kelompok peserta. Selain peserta, panitia juga menyiapkan hadiah untuk tekong (pembawa pompong) terbaik yang membantu peserta dalam LFF, voli pantai, nyomek nose hingga ke pemilik rumah terbaik untuk homestay peserta. Sedikitnya, 285 Kg ikan berhasil didapatkan peserta memancing Lingga Fishing Festival ke-8, di Desa Wisata Penaah, Kecamatan Senayang. 285 Kg ini, adalah ikan yang diserahkan peserta kepada tim penilai LFF. Bupati Lingga, H. Daria saat membuka LFF mengatakan, even tahunan Pemkab Lingga ini bertujuan mempromosikan potensi kekayaan laut kepada wisatawan. Dengan segala kemampuan yang dimiliki, pemerintah terus melengkapi sarana dan prasana di daerah wisata yang ada di Lingga. “Pembangunan infrastruktur akan terus digesa demi menghadirkan kenyamanan pada para wasatawan,” kata Daria.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemprov Kepri, Guntur Sakti, mengatakan, dengan slogan Wonderful Kepri, Pemprov Kepri, menggiatkan keunggulan lokal pariwisata di kabupaten/kota. Kabupaten Lingga yang dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu, menjadi kekuatan untuk dikembangkan sebagai pusat kebudayaan, disamping potensi alam yang lain. “Tahun depan Pemprov Kepri akan berperan langsung dalam kegiatan LFF di Lingga,” janji Guntur. Untuk meningkatkan kunjugan wisatawan di daerah, tentunya tidak lepas dari kordinasi yang baik, antara dinas pariwisata dan instansi lain. Pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana harus segera digesa. “Pembangunan dermaga, homestay, transportasi dan lainnya, dapat maksimal dilakukan jika ada koordinasi yang baik dengan instansi lainnya,” tuturnya. Kadisbudpar Lingga, Junaidi Adjam, mengatakan, LFF Penaah, Tahun 2013, diikuti 830 peserta yang berasal dari Lingga dan daerah lain di Kepri dan luar negeri. Jumlah peserta kali ini meningkat dari LFF sebelumnya yang berjumlah 600 peserta. “Kegiatan yang dilakukan juga lebih beragam, snorkeling, lomba fotografi, serta hiburan menambah daya tarik even kali ini,” ujarnya.***

Narasi : Al-Amin Foto : Al-Amin

Bupati Lingga menyanyikan lagu ciptaannya saat pembukaan LFF 2013.

Prosesi pembukaan Lingga Fishing Festival 2013.

Peserta memamerkan hasil tangkapannya.

Sunset di Pena'ah.


12

Meranti

SENIN 15 APRIL 2013

Dicanangkan, Magrib Mengaji MERANTI (PK) Pemerintah Kabupaten Meranti mencanangkan gerakan Maghrib Mengaji. Tujuan gerakan ini untuk menangkal konflik dinamika sosial yang berkembang di tengah masyarakat sekaligus menumbuhkan cinta terhadap Al-Quran sebagai pedoman hidup. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Meranti, Drs H Masrul Kasmy belum lama ini. Program Maghrib Mengaji ini mulai dilaksanakan tahun ini. Bagaimana pelaksanaannyam saat ini sedang dikonsep. Program ini merupakan komitmen Pemkab Meranti dalam mencarikan solusi untuk pengembalian niali-nilai ajaran Al Quran bagi umat Islam di Masrul Kasmy Meranti. “Melalui program ini, Pemkab menekankan perlunya menanamkan nilai-nilai ajaran Al Quran pada seluruh komunitas masyarakat Islam. Dengan program ini, diharapkan mampu memberikan pencerahan, baik dalam konteks prilaku, etos kerja mau pun konsep pemikirannya pada nilai-nilai tanggung jawab positif,” kata Masrul.(Yan)

F.DOK

Sagu, salah satu tanaman andalan Meranti. Sudah menembus pasar ekspor.

Tinggi, Peluang Ekspor Pertanian MERANTI (PK) Sebagai daerah pesisir yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Kepulauan Meranti sangat berpotensi untuk mengembangkan komoditas di sektor pertanian berstandar ekspor. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para petani. “Meranti harus mengembangkan sektor pertanian, yang tentunya harus berstandar ekspor. Posisi kita yang berada di pesisir akan sangat membantu dalam memasarkannya,” ujar Syahrir, seorang eksportir di Kepulauan Meranti. Menurut Syahrir yang sejak tahun 1962 sudah mulai melakukan perdagangan berbagai komoditas ke Malaysia dan Siangapura, Meranti hanya bisa mengambil peluang di sektor pertanian untuk ekspor seperti kelapa, kopra, kopi dan pinang. “Jika di sektor perikanan kita sudah kalah saing dengan daerah lain. Sedangkan pada sektor pertanian memang masih berpeluang besar terutama di Malaysia,” tambahnya. Saat ini, Syahrir sudah memiliki 30 kapal untuk menjalankan usahanya, 10 di antaranya digunakan untuk kegiatan ekspor. Selain beberapa komoditi pertanian tadi, CV Saweri Gading Jaya juga mengekspor Sembako, mi instan, sabun, hand body, sagu basah, anak arang, kue semprong, jamu dan lain-lain. Eksportir yang pernah mendapatkan penghargaan Primaniyarta Eksportir Non Produsen Menengah tahun 2007 ini menyebutkan, modal dari para pelaku usaha yang masih terbatas menjadi kendala. (RP)

Dua Pulau di Meranti Bakal Jadi Objek Wisata MERANTI (PK) Pulau Jadi dan Pulau Panjang yang berada di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Timur akan didorong menjadi salah satu potensi wisata yang akan dikembangkan nantinya. Sebab di dua pulau yang tak berpenghuni itu diyakini mampu menjadi daya tarik tersendiri nantinya. Selain memiliki tanaman mangrove yang lebat di dua pulau itu juga memiliki ikan patin laut dan terubuk yang menjadi primadona hasil laut di sana. ‘’Sebenarnya sangat banyak yang bisa dikembangkan nantinya agar Pulau Jadi dan Pulau Panjang tersebut, selain wisata budaya, religius, kuliner, agrobisnis, juga terdapat wisata maritim,” ungkap Camat Tebing Tinggi Timur Helfandi SE MSi, sebagaimana dikutip Riau Pos. Menurutnya dari diskusi yang pernah dilakukannya bersama Bupati beberapa waktu lalu tentang pengembangan objek wisata yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi Timur seperti Pulau Jadi dan Pulau Panjang mendapatkan respon positif. Makanya Camat yang akrab disapa Iin itu optimis akan mengembangkannya bersama dinas terkait (Dinas Pariwisata,

Menyusuri mangrove menghadirkan sensasi tersendiri. Di Meranti masih banyak mangrove alami.

Pemuda dan Olahraga). “Kedua pulau ini di bibir pantainya agak sedikit berpasir yang terletak di Selatpanjang berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Pelalawan. Pengembangan ekowisata ke depan diharapkan mampu untuk melihat sesuai potensi yang ada seperti memperhatikan aspek eko-

sistem mangrove, ekosistem patin laut dan ikan terubuk, ikan lainnnya serta ekosistem unggas burung, kera/monyet,” ujarnya. Selain itu, tambahnya, dapat juga memperhatikan aspek kultur, sosial, kepercayaan, budaya dan agama. Karena menurutnya di Desa Kepaubaru yang berada

Investasi Properti Meranti Mulai Bergeliat MERANTI (PK) Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan Nasir MSi, mengatakan, pertambahan jumlah penduduk jelas menuntut ketersediaan tempat tinggal yang benar-benar layak huni. Tidak hanya investasi air bersih, investasi property juga terbuka luas di Meranti. “Pemkab Kepulauan Meranti siap memberikan berbagai kemudahan lahan untuk areal pengembangan perumahan di Meranti. Welcome, kita kita siap memberikan jaminan keuntungan berinvestasi di Meranti, termasuk bagi investor yang berniat membangun perumahan di daerah ini,” kata Irwan, Kamis (11/4). Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi di atas 8,45% pada tahun 2011 dan terus meningkat pada

tahun 2012 sebesar 8,75%, menunjukkan Meranti sebagai daerah yang sedang membangun terus menggeliat untuk berkembang pesat. Situasi ini menurut Irwan, jelas menuntut adanya ketersediaan tempat tinggal yang layak. Untuk itu, tidak heran dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, permintaan akan ketersediaan tempat tinggal di Meranti terus meningkat. “Pertumbuhan rumah sewa, menjadi satu-satunya solusi bagi masyarakat. Akibat dari dinamika sosial ini turut menjadi penyumbang peningkatan angka linflasi di Meranti sebesar 15% pada kwarta awal tahun 2013 ini,” ujarnya. Lebih jauh Irwan menjelaskan, iklim investasi yang kondusif dan

dipicu dengan program percepatan pembangunan menjadikan Meranti sebagai daerah baru yang terus menggeliat. “Besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki Meranti, menarik investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini,” kata Irwan. Dalam kurun waktu empat tahun pasca pemekaran, nilai investasi di Meranti terus meningkat mendekati angka Rp1 triliun. Semuanya bergerak dalam bisnis pengelolaan potensi sumber daya alam, mulai dari pertambangan, air bersih, pertanian, perkebunan mau pun pengolahan industri perkebunan. Selain itu, geliat usaha kecil dan menengah juga turut mengalami peningkatan.(Yan)

F.DOK

persis berada di depan dua pulau itu pada umumnya 90 persen masyarakatnya merupakan suku asli atau komunitas adat terpencil (KAT). ‘’Nah melalui berbagai potensi yang dimiliki di daerah ini ditambah keberadaan pabrik PT National Sago Prima yang bergerak di bidang produksi tepung sagu saat

ini dapat juga dikembangkan kuliner makanan dari bahan baku sagu. Kita tentunya berharap stake holders yang ada dapat memulai melakukan inventarisir untuk pengembangan objek wisata ini,” kata Helfandi. Sejauh ini, lanjut Camat, di wilayah kecamatan baru itu sesuai laporan masyarakat terkadang masih ada dari masyarakat itu sendiri yang mengambil kayu bakau yang ada di dua pulau itu. Makanya ke depan kata Iin pihaknya akan melarang dan mencegah hal itu, supaya pulau itu bisa selalu terjaga keasliannya dan habitat yang ada di sana. “Jika dibiarkan dikhawatirkan pulau ini akan hilang. Melalui dinas teknis kita sarankan agar secepat mungkin untuk melakukan kajian/ penelitian terhadap pengembangan objek wisata ini,” ujarnya lagi. Pihak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga melalui Sekretarisnya, Ismail Arsyad membenarkan bahwa kedua pulau itu akan menjadi proyeksi untuk dikembangkan ke depannya menjadi salah satu potensi objek wisata di kabupaten muda itu. Dalam waktu dekat pihaknya bersama kecamatan melakukan pendataan. (RP)

Inflasi Tinggi, Daya Beli Menurun MERANTI (PK) Bupati Meranti, Drs Irwan Nasir Msi, mengakui tingkat inflasi yang tinggi menjadi permasalahan serius dihadapi Pemkab Meranti saat ini. Salah satu penyebab utamanya adalah biaya transportasi yang mahal, dimana tercatat menjadi penyumbang 26 persen dari total tingkat inflasi daerah. “Kita sedang menghadapi permasalahan yang serius menyangkut tingginya Inflasi di daerah ini. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kepulauan Meranti pada tahun 2012 mencapai lebih dari 15 persen. Ini menjadi perhatian pemerintah daerah, seperti persoalan tingginya harga barang yang memicu tingginya inflasi, mungkin tertinggi di Indonesia,” kata Irwan. Menurut Irwan, tingkat inflasi yang tinggi bisa berdampak menurunnya daya beli masyarakat,

terutama pada masyarakat ekonomi ke bawah. Kondisi ini pada akhirnya akan turut memicu tingginya angka kemiskinkan di masyarakat. Jumlah gaji yang diterima tetap setiap bulannya tidak sebanding dengan harga barang yang terus menerus meningkat. Dengan demikian, secara makro, kelompok yang paling dirugikan dari kondisi ini adalah masyarkat ekonomi lemah. “Faktor utama yang menyebabkan tingginya inflasi di daerah ini adalah pada sektor transportasi laut. Harga bahan bakar minyak (BBM) dan biaya-biaya di pelabuhan yang mahal. Bahkan dari sektor tersebut, tercatat telah menyumbangkan 26 persen dari total tingkat inflasi daerah. Jadi setiap kita membeli barang, 26 persen dari harga barang itu adalah biaya transportasi,” jelasnya.(Yan)


13

Bintan-Lingga

SENIN 15 APRIL 2013

Ajak Masyarakat Aktif, Ansar Terjun Langsung BINTAN (PK) Bupati Bintan Ansar Ahmad memang dikenal cukup dekat dengan masyarakatnya. Untuk berbagai keberhasilan kebijakan dan program kerja, Ansar selalu mendialogkannya secara terbuka kepada masyarakat. Hal ini dilakukan dalam rangka mengajak partisipasi masyarakat secara aktif terhadap program kerja yang dia lakukan. “Keberhasilan program kerja pemerintah itu terletak pada daya dukung masyarakatnya. Kalau masyarakat antusias memberikan

dukungan penuh maka program kerja itu pasti akan berhasil,” ujar Ansar Ahmad di ruang kerjanya, Jum’at (12/4). Menurutnya, agar peran serta dan dukungan masyarakat aktif maka perlu dilakukan pendekatan dan dialog secara terbuka. “Tujuannya biar masyarakat merasa dilibatkan secara aktif. Dengan demikian maka apa pun program kerja yang kita susun insya allah akan sukses karena memang masyarakat memberikan support penuh,” jelasnya.

F.DOK

Bupati Bintan, Ansar Ahmad berbincang-bincang dengan warga.

Dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat nelayan di Bintan, Ansar juga tidak hentihentinya mengadakan pendekatan ke nelayan. Semua keluhan nelayan oleh Bupati Bintan itu ditampung dan disusun dalam sebuah konsep yang nantinya dibuat sebuah kebijakan. “Dari situ kita akan tahu, apa maunya masyarakat nelayan demi perbaikan taraf kehidupan mereka. Kalau kita memaksakan program dan rencana kerja sementara yang dibawah hanya

pasif memberikan respon maka kemungkinan gagal pasti besar,” katanya. Ansar optimis, dengan berbagai kebijakan dan pendekatan yang telah dia lakukan maka nasib nelayan di Bintan akan terangkat secara ekonomi. “Kebutuhankebutuhan yang dia perlukan pelan-pelan kita penuhi. Pelatihan dalam rangka peningkatan usaha kecil nelayan juga terus kita lakukan. Ini semata untuk menjadikan nelayan Bintan sebagai masyarakat yang makmur,

berkecukupan dan sejahtera,” pungkasnya. Sejauh ini Ansar juga masih terus blusukan ke kampungkampung pesisir di wilayah Bintan dalam rangka melihat dari dekat perkembangan perekonomian masyarakat nelayan di daerahnya. “Kita ingin tahu secara detail dan tidak hanya tahu dari laporan kepala dinas saja. Karena itu dengan melihat langsung kehidupan para nelayan itu, kita bisa tahu apa-apa saja sebenarnya yang mereka butuhkan,” pungkasnya. (Yono)

Sekda Kabupaten Bintan, Lamidi menyerahkan cinderamata kepada tim Ombudsman Indonesia.

F.HUMAS

Hindari Mal Administrasi, Ombudsman Sosialisasi Di Bintan

F.DOK

JATAH SOLAR NELAYAN KIJANG HANYA 14 HARI BINTAN (PK) Kendati sudah ada ketentuan alokasi bahan bakar solar untuk para nelayan, bukan berarti kebutuhan nelayan terpenuhi. Kenyataannya, nelayan hanya bisa menikmati jatah pembagian solar, hanya dalam waktu 14 hari. Selebihnya, nelayan menjerit, karena tak bisa melaut lantaran jatah solar mereka habis. Laporan di atas kertas terkait distribusi BBM untuk nelayan, memang tidak ada kendala. Namun, berbagai persoalan nelayan terutama menyangkut alokasi BBM, terungkap saat Bupati Bintan,

Ansar Ahmad SE.MM, menggelar rapat bersama HNSI, Selasa (12/ 4), kemarin, bertempat di kantor Bappeda Bintan km 5. Dalam laporan dinas terkait, Bupati Bintan, Ansar Ahmad selalu mendapat laporan positif. Seolah tak ada persoalan ruwet yang dialami nelayan. Maka dari itu, dalam kesempatan ini, Ketua HNSI Bintan, Baini menyampaikan bahwa jatah solar untuk nelayan, sangat terbatas dan bahkan tidak mencukupi. Kuota 120 ton solar dari pertamina untuk nelayan, hanya bertahan dari

tanggal 1 sampai tanggal 14 setiap bulannya. Terkait ini, Ansar menegaskan akan memberlakukan kartu kendali yang nantinya akan dipegang masing-masing nelayan. Dengan kartu kendali ini, semua distribusi bbm solar akan benar-benar dipantau. Ansar mensinyalir kebocoran bbm solar, banyak terjadi di kioskios. Tak menutup kemungkinan, distribusi ke kios-kios kecil, tidak dipantau. Apalagi selama ini juga tidak ada daftar resmi mengenai distribusi solar ke kios-kios.

Pihaknya, bersama instansi terkait, akan kembali mengecek distribusi agen bbm yang di kios. Jika memang di kios-kios melebihi ketentuan. Maka, akan dikurangi dan dialihkan untuk kebutuhan BBM solar nelayan. Memang, di kios sendiri juga dibutuhkan oleh petani dan juga untuk kebutuhan bahan bakar listrik di desa-desa. Meski demikian, akan ditinjau ulang. Sebab, selama ini yang banyak mengeluh adalah masyarakat kelompok nelayan. Dalam waktu dekat, Pemkab Bintan, bersama Penyidik Pegawai

Negeri Sipil akan melakukan pengawasan ketat terkait distribusi BBM solar ini. Terutama di SPBU. Jika tertangkap basah ada taksi atau mobil yang berkali-kali isi solar di SPBU, Ansar janji akan memberikan sanksi tegas bagi pelakunya. ‘’Kita akan bawa pelakunya ke jalur hukum.’’ Tegas Ansar. Masih kata Ansar, dalam waktu dekat juga, Ansar akan memanggil semua pengusaha SPBU, dan karyawannya, untuk mensosialisasikan masalah pengawasan BBM solar.(Desi)

Rudi: Hentikan Aktivitas Tambang di Hutan LINGGA (PK) Ketua Pansus Investasi DPRD Lingga, Rudi Purwonugroho geram melihat ulah penambangan di dalam kawasan hutan, meski belum ada izin pelepasan hutan. Dia menyerukan agar Distamben Lingga menghentikan semua aktivitas tambang yang ada di dalam hutan. Terlebih, nyaris semua aktivitas tambang di kawasan hutan itu belum ada yang memiliki izin pelepasannya. “Kita sudah minta Distamben untuk menghentikan dulu aktivitas pertambangan yang berada dalam kawasan hutan. Hingga saat ini seluruh perusahaan tambang di Lingga belum memiliki izin pelepasan kawasan hutan,” kata Rudi. Menjawab sebab leluasanya aktivitas tambang di hutan itu, Rudi tegas, mengatakan karena lemahnya pengawasan yang dilakukan instansi terkait di Pemkab Lingga. Lemahnya pengawasan itu dijadikan celah oleh pengusaha tambang untuk mendekati masyarakat untuk membuka hutan yang kemudian dijual kepada pengusaha. Modus pengaburan hutan menjadi kebun, sudah menjadi rahasia umum masyarakat di Lingga. “Masyarakat juga tidak dapat begitu saja disalahkan. Saat ini lapangan pekerjaan sangat terbatas. Begitu ada kesempatan mendapatkan uang masyarakat tidak perduli, meski yang dilakukan melanggar aturan,” terang politisi PAN, ini. Dilanjutkannya, kurangnya sosialisasi dari Pemkab Lingga, terkait dengan status hutan, menjadi celah bagi warga untuk dapat membuka hutan untuk dijual kepada pengusaha tambang. “Kondisi ini jelas sangat bertentangan dengan perioritas program pembangunan dibidang, pertanian, perikanan dan pariwisata,” ucapnya. Terkait dengan terungkapnya oknum aparatur Desa Marok Tua, yang diduga telah menjual hutan di Dusun Sebayur seluas 300 hektar kepada pengusaha tambang, Rudi meminta agar apa rat penegak hukum, memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk dilakukan pemeriksaan. Hal ini dilakukan sebagai syok terapi agar hal yang sama tidak terulang kembali. “Dinas Kehutanan dan Perkebunan sudah mengeluarkan surat edaran agar para Kades tidak

F.DOK.TP

Aktivitas penambangan di kaki Gunung Muncung yang merupakan kawasan hutan lindung. Jika tak segera dihentikan, niscaya hutan lindung akan gundul.

mengeluarkan Surat Keterangan Tanah (SKT) untuk pertambangan,” sebutnya. Apalagi saat ini, sambungnya, di daerah Marok Tua, dalam RTRW, jelas telah dialokasikan daerah untuk kawasan industri strategis. “Jika semua lahan telah dikuasai pengusaha tambang, bagaimana nanti acuan pembangunan yang telah ditetapkan dalam RTRW ini dapat dilakukan dengan maksimal,” tukasnya. Pasir di Hutan Lindung Gunung Muncung Dijarah Larangan melaksanakan aktivitas tambang di dalam kawasan hutan lindung tak digubris oknum warga di Dabo. Sejumlah oknum tetap saja menjarah pasir darat yang ada di dalam kawasan Hutan Lindung Gunung Muncung, Kecamatan Singkep. Pasir darat hasil olahan dari hutan lindung itu dipasok untuk memenuhi kebutuhan pasir proyek pengedaman laut di wilayah Sekop Laut, Kelurahan Dabo yang anggarannya berasal dari pemerintah pusat. Untuk proyek ini kontraktor pelaksana kegiatan, setidaknya membutuhkan 4.000 ribu lori pasir. “Aktivitas tambang sudah berlangsung 3 hari, sekitar 500 unit lori muatan 3 kubik telah keluar dari areal tambang,” kata salah seorang sumber sebagaimana dikutip Tanjungpinang Pos. Menurutnya, aktivitas lori pengangkut pasir juga telah merusak jalan umum warga. Sehingga menyulitkan warga melintas untuk

Dia menuturkan, awalnya pihak pergi ke kebun. Percikan pasir yang keluar dari dalam lori ketika DP2KA juga tidak mengetahui dibawa juga menganggu ketika adanya aktivitas galian C di Singkep. Besaran pajak galian C berselisih saat melewati jalan. “Seharusnya, pasir ditutup jenis pasir darat yang wajib dibayarkan pengudengan terpal agar saha tambang pasir pasir tidak beterke daerah adalah bangan dan mengaRp10 ribu per kubik. nggu warga yang Jika kebutuhan melintas jalan,” pasir mencapai 4 keluhnya. ribu lori berarti, poCamat Singkep tensi pajak dari Kisanjaya, mengaaktivitas pertambaku tidak mengetangan pasir ini sekitar hui adanya aktivitas Rp120 juta dengan tambang pasir di asumsi 1 lori berisi kawasan Hutan 3 kubik pasir. Lindung Gunung Muncung ini. Tidak Rudi Purwonugroho Polisi Panggil ada pemberitahuan Perangkat atau izin yang diDesa berikan pihaknya untuk aktivitas Kepala Desa Marok, Alfinor tambang pasir ini. “Saya belum pernah dengar, Hakim, menegaskan dirinya tidak akan kami cari tahu, kebe- ada mengeluarkan surat keteranarannya,” imbuhnya singkat. ngan tanah di atas hutan kepada Secara terpisah Kabid Pendapa- masyarakat. Selama ini surat yang tan, Dinas Pendapatan Pengelolaan dikeluarkan adalah kebun masyaKekayaan dan Aset (DP2KA) rakat berdasarkan pengukuran Mulkan Azima, mengatakan pihak yang dilakukan Tim Enam. kontraktor yang menyuplai pasir ke Tim Enam adalah sekelompok proyek penahan gelombang di orang yang terdiri dari RT, RW dan Sergang Laut, berjanji akan Kadus (kepala dusun) yang bermelunasi kewajiban membayar fungsi melakukan pengukuran serpajak galian C kepada Pemkab ta pematokan tanah yang dimiliki Lingga. Tapi, pembayaran pajak masyarakat. Agar, tidak terjadi baru bisa dilaksanakan setelah tumpang tindih. pekerjaan selesai. “Tidak pernah ada keluar surat “Setelah mendapat informasi tanah di hutan dari desa. Kalau dari rekan media, kami langsung untuk kebun ada,” kata Alfinor. menelusuri dan mereka (kontrakMencuatnya Informasi penjualan tor, red) berjanji untuk membayar hutan oleh aparatur perdesaan di pajak,” ucap Mulkan. media massa, membuatnya

mengumpulkan seluruh aparatur desa untuk dimintai keterangan. Dari informasi yang diterimanya, aparatur desa dan Tim Enam, menyangkal adanya penjualan lahan hutan negara. “Memang Tim Enam ditunjuk untuk menghindari konflik tanah di masyarakat,” ucapnya. Terkait informasi ada pematokan lahan oleh oknum aparatur yang diketahui oleh Tim Enam, Alfinor mengaku akan menelusurinya. Jika memang terbukti adanya pematokan, ia akan memerintahkan agar patok-patok dicabut. “Kalau memang ada hutan negara yang dipatok, saya orang pertama yang akan mencabut patok. Hutan negara tidak boleh dijual dan dimanfaatkan,” tegasnya. Untuk membuktikan penjelasannya, Alfinor mengajak koran ini, Kepala Dusun II, RT 2/ RW 6 Sebayur untuk melihat langsung aktivitas pertambangan PT Lingga Global Mandiri (LGM). Sayang, tidak satu pun pihak berwenang di perusahaan tersebut yang dapat di konfirmasi bterkait pembelian hutan negara dari masyarakat ini. Informasi terakhir yang diterima koran ini, pihak Polsek Singkep Barat telah menerima laporan pengaduan dari masyarakat terkait adanya penjualan hutan negara untuk kepentingan pertambangan ini. Beberapa perangkat desa telah memenuhi panggilan polisi untuk dilakukan pemeriksaan.(TP)

BINTAN (PK) Sebanyak 6 orang anggota Ombudsman Indonesia melakukan sosialisasi tentang pelayanan publik di Kabupaten Bintan pada Kamis (11/04/ 2013). Rombongan disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan Ir Lamidi di Ruang Rapat II Kantor Bupati Bintan. Adapun anggota Ombudsman yang ikut hadir diantaranya Petrus selaku selaku jajaran pimpinan, didampingi oleh Kepala Ombudsman Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri H.Yusron Roni beserta 4 orang anggota lainnya yang terdiri dari 2 orang pusat dan 2 orang dari perwakilan Kepri. Missi pelaksanaan sosialisasi tersebut dalam rangka monitoring dan pengawasan pelayan publik di daerah. Diharapkan kedepannya tidak lagi terjadi mal administrasi dalam penyelenggaran negara. “Masyarakat saat ini menuntut

transparansi dan keterbukaan. Karena itu dengan sosialisasi seperti ini mudah-mudahan penyimpangan administrasi pelayanan publik bisa kita minimalisir,” ujar Petrus dalam sosialisasi tersebut. Kegiatan sosialisasi tersebut mengundang antusias peserta yang terdiri dari FKPD dan SKPD di lingkungan pemerintah kabupaten Bintan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang di layangkan kepada pemberi materi yang langsung dipimpin oleh Petrus seputar pelayanan public. Sekretaris Daerah Bintan Lamidi mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota Ombudsman yang telah menggelar sosialisasi tentang tertib administrasi dan pelayanan publik di Bintan. Lamidi berharap, ke depan pelayan public di Bintan semakin baik dan terhindar dari praktek-praktek mal administrasi.(Yono)

Kadisdikpora Ngaku Saya Sudah Bayarkan Insentif LINGGA (PK) Setelah sekian lama diam terkait dana insentif guru, penjaga sekolah dan tenaga tata usaha non PNS, akhirnya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga Abdul Razak, muncul. Menurutnya, angagaran tersebut sudah dibayarkan kepada yang berhak menerimanya. Dari 64 orang penerima, 10 orang diantaranya tidak dapat diberikan. Sebab, yang bersangkutan tidak lagi menjadi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Lingga. “Jumlah uang Rp67,2 juta akan dikembalikan ke kas daerah,” kata Kadisdikpora Lingga, Abdul Razak, Kamis (11/4). Ditambahkannya, untuk membayar sisa insentif ini, Razak turun langsung menemui guru yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk memastikan insentif yang diberikan ini sampai lagsung kepada penerima. “Tidak ada niat untuk memperhambat atau tidak membayar. Selama ini saya mengumpulkan uang untuk membayar insentif guru-guru ini,” ucapnya. Terkait dengan testimoni Rudianto yang menyebutkan bahwa uang insnetif ini digunakan untuk kepentingan kantor, Razak tidak bisa berkomentar banyak. Me-

Abdul Razak

nurutnya, testimoni yang dilakukan adalah bentuk jawaban dari PPTK untuk membela diri. “Namun hingga saat ini saya belum pernah ketemu Rudianto untuk membahas persoalan ini,” sebutnya.Yang jelas, sambungnya, pihaknya telah beritikad baik untuk membayar seluruh insentif guru, penjaga sekolah dan TU non PNS Tahun 2012. “Total yang dibayarkan adalah Rp353 juta untuk 54 orang penerima yang masih berhak,” imbuhnya.Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PPTK kegiatan insentif, Rudianto, menuding Kadisdikpora Kabupaten Lingga, sebagai sebagai dalang dugaan penyelewengan dana insentif guru, penjaga sekolah dan TU non PNS tahun 2012. (TP)

RP1,2 M untuk Beasiswa Pelajar Lingga LINGGA (PK) Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga menganggarkan dana Rp1,2 miliar, bagi mahasiswa Lingga berprestasi yang kurang mampu. Siapa saja yang berhak untuk mendapatkannya, Disdikpora setiap tahunnya melakukan seleksi sebanyak 200 orang siswa yang akan melanjutkan pendidikan maupun mahasiswa. “Seleksi untuk mendapatkan bea siswa ini, dilakukan setiap tahun. Dan, dilaksanakan berdasarkan data dan pengajuan yang masuk,” kata Kasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Perguruan PT/PLS Tengku M Iqbalisar. Menurut Iqbal, kuota beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu terbagi menjadi tiga bagian. Yakni untuk program

S1 sebanyak 100 orang, program Diploma III 50 orang dan program dokter umum sebanyak 10 orang. Dia menuturkan, saat ini ada 25 orang anak hinterland yang mendapakan beasiswa. Satu mahasiswa mendapatakan Rp6 juta per tahun. “Untuk Quran Center dan pesantren mendapatkan Rp10 juta per tahun untuk masing-masing siswa,” sambungnya. Ditambahkannya, bagi penerima beasiswa tersebut, usai menempuh pendidikan di perguruan tinggi, wajib mengabdi di Kabupaten Lingga. Hal ini sudah menjadi ketentuan dan perjanjian sebelum mahasiswa mendapatkan beasiswa. “Kita ingin mahasiswa ini dapat menjadi aset pemerintah untuk melakukan pembanhunan di Lingga,” imbuhnya.(TP)


14

Karimun

SENIN 15 APRIL 2013

BIODATA

DR.T.S. Arif Fadillah S.Sos , M.Si Pangkat terakhir Jabatan terakhir

Wali Kota dan Bupati se Provinsi Kepri dalam acara MoU RTLH di Gedung daerah, Tanjungpinang, belum lama ini. F.DOK

Warga Karimun Gembira Ada RTLH

KARIMUN (PK) Program Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang digelontorkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) disambut gembira oleh warga Kabupaten Karimun. Pasaknya, dengan program yang telah diteken MoU-nya antara Gubenur Kepri dengan Bupati/Walikota se Provinsi Kepulauan Riau itu, maka Karimun mendapat alokasi sebanyak 575 RTLH akan diperbaiki. Anggaran untuk memperbaiki RTLH di Karimun itu bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013. Demikian penegasan ini di-

sampaikan, Drs, Hurnaini, M.Si, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karimun. “Hanya saja RTLH yang dibantu melalui dana APBN tidak sebesar bantuan yang diberikan melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi maupun APBD Kabupaten Karimun,” ujar Hurnaini kepada Putra Kelana. Program RTLH dan bantuan stimulan perumahan swadaya ini, tambah Hurnaini, dananya digelontorkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat untuk rehab berat, rehab sedang dan rehab ringan. “Kalau RTLH yang digelontorkan

melalui APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten Karimun jumlah dana sedikit lebih besar dan sifatnya membangun rumah, bukan merehab,” beber Hurnaini. Besaran dana yang diberikan oleh Kemenpera kepada masing-masing warga yang menerima RTLH, menurut Hurnaini, tak sampai Rp10 juta. Karena uang tersebut untuk perbaikan rumah warga yang tak layak huni. Para penerima sesuai dengan data yang ada di BPS dan melalui verifikasi yang dilakukan Bappeda Provinsi Kepri. Pada tahun ini, kata Hurnaini, sebanyak 750 RTLH yang akan

dibangun di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Karimun. Dari 750 RTLH tersebut, Provinsi Kepulauan Riau membantu sebanyak 500 RTLH dan sisanya dibiayai melalui APBD Kabupaten Karimun. Beberapa masyarakat Karimun kepada Putra kelana menyampaikan harapananya. “Hendaknya tim verifikasi benar-benar mendata warga yang memang layak mendapatkan bantuan program ini. Ini program bagus sekali asal tepat sasaran dan jangan memberi bantuan berdasar hubungan kedekatan dan lainnya,” ujar beberapa warga. (Freddy)

Kecil, Kemungkinan Soal UN Bocor KARIMUN (PK) Kemungkinan terjadinya kebocoran dan kecurangan pada soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMU, SMK/MA/ Paket C di Kabupaten Karimun sangat kecil terjadi. Sebabnya semua soal UN dibawa dan dikawal polisi dari tempat asalnya hingga dimasukan ke tempat penyimpanan di kantor polisi. Demikian tegas Bakri Hasyim, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun kepada Putra Kelana. “Semuanya soal Ujian Nasional diawasai polisi,” ujarnya. Menurut Bakri, sebanyak 280 kotak berkas

Galeri

UN sudah sampai ke Tanjungbalai Karimun, Jumat (12/4). Berkas-berkas tersebut langsung diamankan di Polres Karimun hingga dimulainya pelaksanaan UN secara serentak. Untuk sekolah yang lokasinya di luar pulau Karimun, pengiriman soal ujian juga dikawal polisi. Jumlah sekolah di karimun yang mengikuti Ujian Nasional untuk tingkat SMA sebanyak 17 sekolah dengan jumlah ruang sebanyak 124 dan jumlah tenaga pengawas sebanyak 248 orang. Untuk

MA, hanya 4 sekolah, 12 ruangan dan 24 tenaga pengawas. Sedangkan untuk SMK hanya ada 6 sekolah, 38 ruangan dan dibantu 76 tenaga pengawas. Lalu untuk SLB ada 2 sekolah, 2 ruangan dan 4 tenaga pengawas. Bakri Hasyim mengingatkan, siswa maupun orangtua jangan percaya begitu saja jika ada iming-iming menawarkan kunci jawaban ujian nasional. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, M.S. Sudarmadi kepada Putra Kelana mengaku, tahun ini pihaknya tidak mematok terget kelulusan. Namun ia berharap, akan lebih baik dari tahun sebelumnya. (Freddy)

: Pembinan Uatama Muda (IV/c) : Kepala Bappeda Karimun

Riawayat Pekerjaan Jabatan awal: dimulai dari CPNS, Pengatur Muda (II/a), Pengatur Muda Tk I (II/b), Pengatur (II/c), Penata Muda (III/a), Penata Muda Tingkat I (III/b) di Provinsi Riau. Setelah pemekaran Provinsi Kepulauan Riau, T.S Arif Fadillah ditarik ke Kabupaten Karimun dengan pangkat Peñata (III/c), hingga Pembina Utama (IV/c) tahun 2010 Riawayat Jabatan : 1. Camat Moro 2. Kabag Bina Sosial Pemkab Karimun 3. Kabag Kepegawaian 4. Kepala Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan KB Kabupaten Karimun 5. Kepala Dispenda Kabupaten Karimun 6. Kepala Bappeda Kabupaten Karimun Riwayat Pendidikan SD di Sei Pakning Bengkalis, SMPN I Tanjungbalai Karimun, SMPP Pekanbaru, D III, APDN Pekanbaru, S1 di USU Medan, S2 Unair dan S3 Unpad Bandung.

Arif Fadillah, Sekda Kabupaten Karimun

KEPALA Bappeda Kabupaten Karimun, DR. T.S. Arif Fadillah dipastikan bakal menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karimun menggantikan H. Anwar Hasyim yang sudah tidak aktif lagi sejak Selasa (9/4) lalu. Meski belum ada surat keputusan resmi dari Kemendagri kepada Gubenur Kepulauan Riau, menyangkut siapa yang diputuskan menjadi Sekda Kabupaten Karimun, tetapi nama kepala Bappeda Karimun ini lebih menguat. Gubenur Kepulauan Riau, H. Muhammad Sani, saat kunjungan

kerjanya ke Karimun pekan lalu mengatakan, nama Arif sudah diusulkan ke Kemendagri setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan tim penguji dari Provinsi Kepri di Tanjung pinang beberapa waktu lalu. Menurut H.M Sani, Arif Fadillah lebih kompeten setelah dan dinilai cakap oleh tim penguji. “Nama Arif sudah saya usulkan ke Mendagri. Salah satu syarat minimalnya, harus sudah pernah menduduki 3 kali jabatan, baik sebagai kepala dinas, kepala badan maupun kepala kantor,”

jelas H.M Sani. Sementara itu, Kepala BKD Kabupaten Karimun, Kamarullazi kepada Putra Kelana mengatakan, jabatan Sekda Karimun saat ini masih diisi oleh pelaksana harian Sekda yakni, DR. Samsuardi sampai keluarnya keputusan Sekda definitif. Sedangkan T.S. Arif Fadillah, ketika dimintai tanggapannya mengatakan, sebagai PNS, apa pun amanah, tugas dan kepercayan yang diberikan oleh pimpinan tentunya harus siap melaksanakannya. (Freddy)

Anda

Bupati Karimun Nurdin Basirun menyerahkan piala juara umum kepada Camat Meral Dwi Yandri Kurniawan sebagai Kecamatan terbaik sehingga meraih juara umum.

Bupati Karimun Nurdin Basirun bersama para jajaran FKPD.

Foto bersama kafilah kecamatan Meral yang menjadi juara MTQ Kabupaten Karimun ke-7.

Sambutan Bupati Karimun pada malam penutupan MTQ.

Bupati Karimun Nurdin menyalami tamu-tamu undangan yang hadir saat pembukaan MTQ.

Bupati Karimun Nurdin Basirun memukul bedug didampingi tanda dibukanya pelaksanaan MTQ.

Bupati Karimun Nurdin Basirun beserta istri, Noorlizah foto bersama didalam stand bazar milik Kecamatan Belat.

Semarak MTQ VII Kabupaten Karimun MUSABAQAH Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten Karimun ke 7 tahun 2013 dibuka secara resmi oleh Bupati Karimun, DR. H. Nurdin Basirun yang ditandai pemukulan bedug, Selasa (2/4) lalu di Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun. Antusias masyarakat terhadap event dua tahun sekali ini luar biasa. Mulai dari pelaksanaan pawai ta’ruf, bazaar, hingga malam puncak, diikuti ribuan orang dari pelajar, masyarakat

awam, serta kontingen seluruh kecamatan se Kabupaten Karimun. Rangkaian kegiatan dimulai dari pelantikan dewan hakim, peresmian bazar, hingga pawai ta’aruf. Bupati Karimun, Nurdin Basirun mengharapkan, MTQ ke-7 ini bisa menghasilkan-qori/ qoriah handal. Dan kelak mereka bisa memenuhi target yang dibebankan yakni mempertahankan juara umum pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi

Bupati Karimun Nurdin Basirun melantik dewan hakim.

Kepri tahun 2014 yang berlangsung di Kabupaten Karimun. “MTQ merupakan salah satu wahana pembinaan akhlak bagi generasi muda untuk dapat mengisi ruang publik keagamaan di masyarakat,” kata Nurdin. MTQ ke 7 ini diikuti 275 peserta yang berlomba di cabang Tilawah, Tartil (anakanak, remaja dan dewasa ), Hifdzil Qur’an, Fahmil, Syarhil, Kahttil, hiasan mushab dan dekorasi atau kaligrafi.

Kecamatan Meral unggul sebagai juara umum. Ini juara umum ketiga kali berturut-turut dan berhak menyimpan piala bergilir. Tak hanya itu, keberhasilan Kecamatan Meral juga mendapat apresiasi Bupati Karimun. Camat Meral beserta istri akan diberangkatkan umroh pada bulan suci Ramadan oleh Nurdin Basirun.***

Narasi : Freddy Foto : Istimewa

Ketua TP PKK Karimun Hj.Noorlizah Nurdin menggunting pita tanda diresmikannya bazar dalam pelaksanaan MTQ.


15

Natuna-Anambas

SENIN 15 APRIL 2013

Sariah, Kepala Desa Air Lengit NATUNA (PK) Demi berjalannya roda pemerintahan di tingkat desa, Bupati Natuna Ilyas Sabli melalui Camat Bunguran Tengah, Ismail Sitam resmi melantik Sariah sebagai Kepala Desa Air Lengit, periode 2013-2019. Pelantikan dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Air Lengit, kamis (11/05). Pelantikan itu dihadiri Sekretaris Daerah Natuna, Syamsurizon berserta jajaran unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Natuna. Sariah dilantik sebagai Kepala Desa Air Lengit menggantikan Chandra Adi Kusuma. Dia adalah kepala desa perempuan pertama yang memenangkan pemilihan Februari lalu. Sekda Natuna, Syamsurizon dalam sambutannya mengatakan, tugas sebagai kepala desa sangat berat. Akan tetapi tugas tersebut akan terasa mudah ketika dapat menjalani dengan baik dan tidak menyalahi aturan. Syamsurizon juga menyarankan kepala desa hendaknya bisa membangun mitra kerja bersama masyarakat sehingga mampu menciptakan pembangunan yang sejahtera, merata dan seimbang. “Kalah menang dalam pemilihan umum itu lumrah. Ketika sudah terpilih rangkul semua lawan untuk ikut bersama-sama membangun desa. Tidak ada lagi lawan politik, semuanya adalah masyarakat yang mesti dilayani dengan sebaik mungkin,” kata Syamsurizon. Kepala desa merupakan pejabat atau perpanjangan tangan pemerintah yang lebih dekat dengan masyarakat. Oleh karena itu jika ada permasalahan di desa harus segera disampaikan kepada pemerintah agar dapat segera ditindaklanjuti. Camat Bunguran Tengah, Ismail Sitam berharap kepala desa yang baru dapat melanjutkan program pembangunan yang sudah berjalan selama ini. Terlebih Desa Air Lengit merupakan desa percontohan dan desa yang mendapat prestasi terbaik untuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Desa Air Lengit merupakan desa berprestasi baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan tingkat nasional. Walaupun berada di utrutan lima nasional, itu kebanggan bersama,” ujarnya. Sariah dalam kesempatan itu berjanji akan menjalankan amanah sebaik-baiknya.(Hardiansyah)

Jangan Buang Sampah Kelaut NATUNA (PK) Masalah sampah ternyata tidak hanya terjadi di Kota Ranai. Di Kecamatan Pulau Tiga, sampah juga problema yang cukup pelik. Camat Pulau Tiga, Syawal Saleh kepada Putra Kelana mengakui, sampah kerap menimbulkan masalah di tiga pulau besar yang termasuk wilayah administrasi Kecamatan Pulau Tiga. “Masalahnya kesadaran masyarakat masih rendah. Butuh sosialisasi berkelanjutan dan pengawasan yang intens,” ujarnya. Sebab, jika tidak, ini akan menimbulkan masalah besar dan merembet ke masalah lain. “Bila dibiarkan begitu saja, tidak menutup Syawal Saleh kemungkinan diwaktu yang akan datang sampah-sampah bekas limbah rumah tangga mencemari laut dan sekitarnya,” kata Syawal. Oleh karenanya, Syawal bersama jajarannya terus memberi pemahaman dan melakukan sosialisai kepada masyarakat tentang tidak bagusnya membuang sampah ke laut. “Sosialisasi akan kita lakukan terus-menerus. Coba bayangkan, laut tempat nelayan mencari ikan akan dipenuhi sampah jika tindakan membuang sampah sembarangan tidak dihilangkan. Kalau sudah demikian, nelayan mau cari ikan pun susah, dan akhirnya merugikan masyarakat juga,” pungkasnya. Mulai sekarang, Syawal menghimbau kepada warganya, jangan buang sampah sembarangan. (Hardiansyah)

Ketua DPRD Natuna menandatangani Ranperda menjadi Perda Kabupaten Natuna.

Tujuh Ranperda Menjadi Perda F.HARDI

NATUNA (PK) Rapat paripurna yang digelar DPRD Natuna selasa (9/4) tentang penyampaian pidato LKPJ Bupati Natuna TA 2012 disejalankan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi tentang Ranperda-ranperda. Dalam penyampaian laporan pendapat akhir fraksi tersebut, banyak ranperda yang sangat perlu ditetapkan menjadi peraturan daerah. Diantaranya ranperda tentang izin gangguan, pedoman izin mendirikan bangunan, stok sekretariat korps Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Kabupat-

en Natuna. Selain itu ada juga ranperda tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah, retribusi daerah, pedoman pengelolaan sarang burung walet, penyelenggaraan menara telekomunikasi. Pandangan fraksi Golkar Plus yang disampaikan Welmi sebagai sekertaris fraksi menekankan pemerintah agar dapat memberikan kesadaran atau pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya memperoleh peraturan daerah mulai dari izin gangguan, IMB hingga pembinaan jiwa korps PNS dalam membangun sikap, tingkah

laku, etos kerja seta perbuatan terpuji. “Fraksi Golkar plus mengharapkan kepada pemegang kekuasaan agar dapat mengelola serta mengawasi penggunaan keuangan dengan sebaik-baiknya, guna terciptanya pembangunan Natuna yang sejahtera, merata dan seimbang,” katanya. Laporan pendapat akhir yang disampaikan oleh beberapa fraksi, pada intinya dapat menerima dan menyetujui rancangan peraturan daerah untuk disahkan menjadi peraturan daerah Kabupaten Natuna.(Hardiansyah)

Lanal Tarempa Deportasi Nelayan Asing ANAMBAS (PK) Lanal Tarempa telah memulangkan 93 Anak Buah Kapal (ABK) kapal asing yang tertangkap pada tahun 2012 lalu. Dari 93 abk tersebut 82 diantaranya adalah warga negara Vietnam dan 11 sisanya asal Thailand, Kamis (11/4). Deportasi dilakukan bertahap. Tahapan pertama dilakukan pada 82 ABK dari Vietnam yang telah dilakukan akir Maret lalu kemudian dilanjutkan dengan 11 ABK dari Thailand yang dipulangkan pada awal April. Palaksa Mayor laut (P) Libra Dian di ruang kerjanya Senin (8/4) mengatakan, proses deportasi ABK kapal dilaksanakan karena permintaan dari kedutaan besar masing-masing negara. Kata Libra, pihak kedutaan Vietnam meminta agar Lanal Tarempa berkoordinasi dengan imigrasi setempat untuk mengurus dokumen deportasi. “Setelah ABK diserahkan ke imigrasi Tanjungpinang, kedutaan Vietnam akan berurusan dengan imigrasi Tanjungpinang. Prosedur ini berlaku juga seperti deportasi ABK dari negara lainnya,” kata Libra. Libra mengatakan, selama ABK tersebut berada di Mako Lanal Tarempa, masalah makan ditanggung oleh Lanal. Sehingga tidak jarang lanal merasa keberatan dan memerlukan bantuan dari instansi lain terutama pemkab Anambas. “Sebelum dipulangkan, kita memberi makan 80 orang setiap hari. Bisa dibayangkan berapa biaya makan mereka per hari,” kata Libra.(BP)

NATUNA (PK) Pemerintah Kecamatan Bunguran Tengah saat ini masih fokus mengoptimalkan pembangunan fisik didaerahnya. Pasalnya, banyak sarana dan prasarana serta fasilitas umum yang ada disana belum memuaskan masyarakat. Demikian diungkapkan Sekretaris Camat Bunguran Tengah, Izhar, kepada Putra Kelana. Menurutnya, tahun ini pembangunan fisik akan diutamakan. “Sarana dan prasarana serta fasilitas umum merupakan kebutuhan masyarakat yang tak bisa dihindarkan. Jika sarana dan prasarana memadai, tentunya juga dapat menyelaraskan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. Pembangunan fisik yang dimaksudkan Izhar antaranya pembenahan jalan rusak, pengaspalan jalan, sarana air bersih, irigasi untuk pertanian dan peternakan. Namun, semua rencana pembangunan ini

Izhar

akan dibawa dulu ke musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kecamatan. “Harus lewat kajian dan proses juga sebelum dilaksanakan pembangunan. Ada skala prioritas yang mana yang harus didahulukan,” ujarnya. Kecamatan Bunguran Tengah, kata Izhar, dalam apapun segi pembangunan selalu mengedepankan kepentingan rakyat. Dan untuk mewujudkan itu, semua masyarakat harus mendukung.(Hardi)

Sidang Paripurna DPRD Tak Libatkan Masyarakat

Listrik di Letung On 24 Jam ANAMBAS (PK) Listrik PLN Letung sudah menyala selama 24 jam setiap harinya. Jika sebelumnya listrik hanya hidup selama 14 jam sehari, yaitu mulai pukul 17.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB, maka dengan adanya penambahan mesin bantuan Pemda, kini menyala 24 jam. Ada 4 Daerah baru teraliri jaringan listrik 24 jam saat ini, yaitu Kelurahan Letung, Desa Landak, Desa Batu Berapit dan Desa Atap. Demikian dikatakan Kepala Sub Ranting PLN Letung, Shandie Hudaya belum lama ini. “Saat ini kita dalam perbaikan jaringan, makanya belum bisa melakukan penyambungan baru,” sebutnya. Shandie menjelaskan, mesin yang beroperasi sebanyak 6 unit menghasilkan daya sebesar 700 kw. Secara keseluruhan, saat ini baru terserap sekitar 400 kw. Artinya ada stok daya 300 kw yang bisa melayani daftar tunggu pelanggan. “Dari 6 mesin yang ada saat ini, ada 1 mesin dari pemda, mesin ekas Palmatak yang belum bisa pakai karena ada alat yang harus diganti,” katanya. Untuk melakukan penerimaan pelangan baru memang masih menjadi kendala. Pasalnya kerusakan travo distribusi yang sudah over load. Namun demikian, sudah diajukan permohonan pengantian travo. “Untuk pemasangan baru diperkirakan Juni sudah dapat dilayani,” janjinya. Shandie meminta agar masyarakat mempersiapkan dan memperbaiki jaringan listrik di rumah masing-masing. Dia juga menghimbau agar berhemat menggunakan listrik. “Hindari menghidupkan lampu yang mubazir. Jangan biarkan listrik menyala pada siang hari, sebab bisa memberatkan putaran mesin,” ujarnya. (Delmadi)

Kecamatan Bungteng Fokus Pembangunan Fisik

F.NET

2020, Usia Harapan Hidup Jadi 71 Tahun ANAMBAS (PK) Puluhan warga lanjut usia di Kecamatan Siantan mengikuti sosialisasi pola hidup sehat yang diadakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepuluan Anambas (KKA). Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Abdul Haris SH dan berlangsung di ruang pertemuan RM Siantan Nur, Kamis (11/4). Menghadirkan narasumber Ketua Pokja di Kementrian Sosial, dr Eti Irawan. Abdul Haris dalam sambutannya mengatakan bila dilihat dari komposisi struktur penduduk, usia harapan hidup (UHH) masyarakat di tanah air dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 1980 usia harapan hidup hanya

berkisar 52,2 tahun dan pada tahun 1990 menjadi sekitar 59,8 tahun. Kemudian, di tahun 2000 menjadi 64,5 tahun, dan pada tahun 2020 diperkirakan menjadi 71,1 tahun. “Sejalan meningkatnya angka kelahiran dan menurunnya angka kematian masyarakat Indonesia tersebut, ternyata laju pertumbuhan jumlah penduduk lansia juga mengalami peningkatan,” kata Haris. Menurutnya, meningkatnya jumlah Lansia, merupakan suatu aset bangsa. Namun di sisi lain juga dipandang sebagai problem sosial yang perlu perhatian khusus. “Hal ini bisa kita cermati bahwa sirklus kehidupan manusia akan mengalami penurunan fisik, mental, sosial. Selanjutnya, lansia akan

mengalami ketidak mampuan. Bahkan akan mengalami daya tahan kehdupan sosial, ekonomi, sehingga cenderung mengalami ketergantungan dan keterlantaran,” ucapnya. Untuk itu, kata Haris, melalui kegiatan sosialisasi ini, hendaknya dapat mewujudkan terbentuknya kesamaan pemikiran dalam pelayanan sosial lansia. Termasuk terbangunnya kualitas sosial, kesamaan gerak langkah dalam pelayanan sosial lansia dan lainlain. “Upaya peningkatan sosial dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna, menyeluruh serta berkesinambungan,” ungkapnya.(TP)

NATUNA (PK) Sejak menjadi Natuna, Wan Zawali kepada Putra sebuah kabupaten di Provinsi Kep- Kelana. Ia mengomentari rapat ri, hampir setiap tahun Anggaran paripurna DPRD dengan agenda Pendapatan Belanja penyampaian pidato Daerah (APBD) NaLKPJ Bupati Natuna tuna mengalami keTA 2012 dan penaikan yang cukup nyampaian laporan berarti. Namun kenaipendapat akhir frakkan itu tidak diimbangi si-fraksi DPRD Kadengan pembangunan bupaten Natuna tenyang bisa dinikmati tang Ranperda, Selalangsung oleh masyasa (9/4/13). rakat. Sebagai tokoh maInilah salah satu syarakat dan ketua yang dapat disimlembaga adat, dia tak pulkan sepanjang tiga diundang dalam keWan Zawali belas tahun usia Kabugiatan penting itu. paten Natuna. Bukan tanpa dasar, Namun, menurutnya, sekira tak beberapa masyarakat Natuna diundang pun tidak jadi masalah. bahkan tak segan-segan memberi “Mungkin karena banyaknya cap daerah ini belum maju se- keterbatasan kerjaan yang dibuat bagaimana yang dibayangkan para pemangku jabatan di Natuna orang luar. Dan karena kesenjangan sehingga lupa melibatkan unsur yang semakin terasa ini, membuat masyarakat,” kata Wan Zawali. kepercayaan masyarakat mulai Pun, apabila diundang tak banypudar. ak yang bisa dilakukan. Hanya Simaklah pengakuan Ketua diam tanpa bisa memberikan lembaga adat melayu (LAM) masukan.(Hardiansyah)

Sky Tambah Penerbangan Ke Anambas ANAMBAS (PK) Guna memberikan pelayanan sekaligus mengakomodir masih kurangnya moda transportasi udara dari dan ke Anambas, maskapai komersial Sky Aviation berencana akan menambah armada dan jadwal penerbangannya. Adapun penambahan jadwal dan armada tersebut, saat ini sudah dibicarakan di intern maskapai tersebut. Namun masih akan dilakukan pembicaraan lebih lanjut ke Pemkab Anambas. “Dari hasil rapat intern kita di Jakarta dan pembicaran dengan pihak BP Migas, dalam waktu dekat kita akan melakukan penambahan jadwal dan armada di luar dari jadwal kita biasanya,” terang Helmy Usman, Distrik Manager Sky Aviation Palmatak Anambas kepada wartawan. Menurutnya, jadwal dan armada tersebut akan di lakukan 2 kali penerbangan dalam satu harinya

Penumpang pesawat Sky Aviation dari Bandara Matak, Anambas. Sky akan memperbanyak jadwal penerbangan melayani masyarakat Anambas. F.IST

dengan jenis pesawat Fokker 50. Sementara ini baru akan dilakukan dalam seminggu 3 hari saja dari jadwal normalnya. Jadwal normalnya sehari satu kali penerbangan dalam seminggu. “Jadi selama tiga hari dalam

seminggu, ada dua penerbangan dari Sky menuju Palmatak dari Batam dan Tanjungpinang,” katanya. Helmy mengaku, hal tersebut sengaja dilakukan guna mengantisipasi sulitnya warga di Anambas mendapatkan transpor-

tasi udara. Bahkan dalam satu harinya setiap penerbangan dari Palmatak, Anambas, menuju Batam dan tanjungpinang selalu penuh penumpang. “Saya tidak menampik adanya keluhan masyarakat terkait su-

sahnya transportasi udara, terlebih lagi jika transportasi laut tidak bisa beroperasi pada saat musim angin utara,” ujarnya. Untuk itu, ia sangat berharap dengan adanya penambahan armada ini nantinya, setidaknya bisa menekan keluhan masyarakat Anambas. Sekaligus membantu pemerintah daerah dalam hal masih kurangnya transportasi. “Jika ini semua terlaksana, sisa pekerjaan rumah kita adalah menunggu persetujuan dari perusahaan Conoco Philips di Bandara Palmatak untuk melakukan penambahan jadwal,” ungkapnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Anambas, Erson menyambut baik apa yang akan dilakukan Sky Aviation di Anambas. Mengingat masyarakat di Anambas masih sangat membutuhkan moda transportasi udara dalam jumlah banyak.(TP)


16

Galeri Anda

SENIN 15 APRIL 2013

Wakil Gubernur Kepri Dr.Soerya Respationo,SH,MH melantik para pejabat eselon III dan IV.

Para pejabat eselon III dan IV menunggu prosesi pelantikan.

Wakil Gubernur Kepri Dr.Soerya Respationo,Sh,MH, Sekda Kepri Dr.Suhajar Diantor,M.Si dan kepala SKPD Kepri mengikuti prosesi pelantikan.

Wakil Gubernur Kepri Dr.Soerya Respationo memberikan wejangan kepada para pejabat eselon III dan IV yang baru dilantik.

Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV

Rohaniawan mengambil sumpah para pejabat eselon III dan IV saat dilantik.

Pengucapan sumpah dan janji pelantikan.

Kabag Protokol Pemprov Kepri Drs. Heri Mokhrizal menandatangani naskah pelantikan disaksikan Wakil Gubernur Kepri Dr.Soerya Respationo,SH,MH.

Wakil Gubernur Kepri Dr.Soerya Respationo menandatangani naskah pelantikan.

Wakil Gubernur Kepri memberi ucapan selamat kepada Kasubag Protokol DPRD Kepri Dedi,AP.

Wakil Gubernur Kepri Dr.Soerya Respationo,SH,MH mengucapkan selamat kepada kepala sub bagian percetakan dan penerbitan humas protokol, Rizal Saputra,M.Si.

“KALAU ingin membuat jembatan, kuatkan pondasi agar tak goyang. Kalau ingin meraih jabatan, ga usah kasak-kusuk, apalagi pake eyang”. Sebait pantun nasehat ini diucapkan Wakil Gubernur Kepri, DR.Soerya Respationo,SH,MH mengawali pelantikan para pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov Kepri, di Aula Kantor Gubernur Lama, Jalan Basuki Rahmat, Rabu (10/4/2013). Menurut Soerya, kebahagiaan seseorang bukan terletak pada harta yang melimpah, jabatan yang banyak serta pangkat tinggi. Namun sejauh mana orang tersebut mampu menikmati apa yang dimilikinya. “Karena,tak ada yang abadi, apalagi sekedar jabatan yang dapat bergeser kapan saja,” pesan Soerya. Oleh karena itu, sambungnya, setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) haruslah melihat sebuah jabatan sebagai amanah atau titipan yang suatu saat akan digantikan oleh orang lain. Dalam pelantikan ini Soerya menegaskan, sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 81 tahun 2010 tentang grand design reformasi birokrasi, setiap pegawai Pemprov Kepri wajib berkerja keras mewujudkan amanat tersebut. “Jika berhasil dilaksanakan, akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas birokrasi yang proaktif, antisipatif dan efektif,” katanya. Terpenting, sambung Soerya, setiap PNS wajib untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih sesuai UU No 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian. Hal ini dikuatkan dalam surat kepala BKN Nomor K-26-30/V.326-2/99 tahun 2012 yang menyebutkan bahwa setiap PNS yang melakukan tindak pidana kejahatan jabatan dan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatannya dan telah dijatuhi hukuman berdasarkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap diberhentikan dengan tidak hormat. “Oleh sebab itu, sekali lagi saya ingatkan agar saudara-saudara sekalian menjadi panutan, teladan yang baik bagi masyarakat dan lingkungan kita termasuk dalam kehidupan berkeluarga. Mudah-mudahan saudara yang dilantik dapat menjadi insipirasi prakarsa dan menumbuhkan semangat di masyarakat,” harapnya. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kepri, Drs.Abdul Malik,MM mengatakan saat ini jumlah pejabat eselon IV Pemprov Kepri sudah mencapai 200-an orang. Angka itu masih kurang dan masih membutuhkan sekitar 40 orang pejabat Eselon IV. Sementara eselon III yang mencapai 200 sudah dianggap cukup. “Untuk mengisi kekosongan ini harus memenuhi syarat dengan memperhatikan pendidikan, masa kerja, prestasi, pengalaman, sudah berapa kali mengikuti diklat dan lainnya. Namun demikian, kekurangan itu belum terlalu mengganggu aktifitas pemerintahan,” ungkap Malik.***

Narasi : Hasyim Foto : Humas Pemprov Kepri


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.