Putra Kelana Edisi 128

Page 1

SURAT KABAR MINGGUAN

EDISI 128 TAHUN II SENIN 01 APRIL 2013

ECERAN DALAM KOTA

Rp 3.000

Korannya Orang Kepri

F.DOK.HUMAS PEMKO

Ahmad Dahlan bershalawat bersama Habib Syech Bin Qodir Assegaf, Sabtu 16 Maret di Lapangan Bola Sei Lekop, Sagulung, Batu Aji, Batam.

Politik Transendental Ala Dahlan Kedatangan para habib ke Batam dijadikan panggung politik Wali Kota Batam Ahmad Dahlan. Ribuan jamaah para habib itu pun harus menyimak tausiah yang disampaikan sang Wali Kota. Politik Transendental. Itulah jurus yang tengah dimainkan oleh Walikota Batam Ahmad Dahlan. Sebuah jurus politik yang memanfaatkan emosional hubungan vertikal antara hamba dengan Tuhannya. Ada dua keunggulan jurus politik ini, efektif dan irit!

F.IST

Wali Kota Batam, AHmad Dahlan bersama Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya dari Pekalongan.

Dinaungi Do’a Para Habib INSYA Allah, perjalanan karir politik Ahmad Dahlan akan selalu dinaungi oleh do’ado’a para habib. Dalam setiap akhir kegiatan tabligh akbar maupun sholawatan yang dihadiri ribuan jama’ah itu, senantiasa terselip do’a untuk kesehatan, kesuksesan dan keberhasilan hidup di dunia dan akhirat. Termasuk, kesuksesan untuk seorang Ahmad Dahlan. Inilah sisi efektivitas dari politik transendental yang dimainkan Dahlan. Karena Dahlan mendapatkan dua target sekaligus. Pertama, simpatik dan du-

kungan dari para habib yang itu akan berpotensi akan diikuti oleh ribuan jama’ahnya. Kedua, do’ado’a yang senantiasa menaungi langkah-langkah Dahlan ke depan. Soal keberhasilan meraih posisi politik di masa mendatang, menurut Zamzami A. Karim, pengamata politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang Bintan, terpulang pada strategi tim sukses Dahlan sendiri. Jika timnya efektif dan taktis mengelola

Bersambung ke Hal... 3

S

ETELAH dua kali menjabat Wali Kota Batam, tertutup pintu bagi Dahlan untuk melanggengkan kekuasannya. Kecuali, bergeser ke kursi Gubernur Kepri atau berkarir politik di ibukota, jadi Anggota DPR RI dan DPD RI. Artinya, suara massa dari Batam masih sangat penting bagi pria berkumis itu. Begitu pentingnya, maka harus terus dimaintance oleh Dahlan. Caranya, dengan memanfaatkan setiap kedatangan para habib ke Batam. Catatan Putra Kelana, sela-

ma bulan Maret 2013 ini, ada tiga panggung politik transendental yang dimainkan Dahlan. Pertama, kunjungan Habib Muhammad Lutfi Bin Yahya dari Pekalongan, Jawa Tengah di Masjid Agung Batam, Sabtu, 9 Maret 2013. Agenda utama kedatangan habib asal Pekalongan Jawa Tengah ini adalah menjadi tokoh sentral dalam acara Batam Bersholawat. Tugasnya, memberi ceramah agama Islam dan memimpin sholawat puji-pujia atas Nabi Muhammad SAW.

Kedua, kedatangan Habib Syech Bin Qodir Assegaf, Sabtu,16 Maret 2013 di lapangan bola Sei Lekop Sagulung Batu Aji Batam. Habib Syech yang bersuara merdu ini sangat terkenal di Pulau Jawa. Karena CD-nya rekaman terjual jutaan copy dan tersebar di berbagai daerah. Karena itulah, begitu rencana kedatangan Habib Syech ini terekspose media, ribuan jama’ah dari berbagai daerah hadir. Terakhir, kehadiran Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab atau lebih populer dengan Habib Rizieq, Kamis, 28 Maret 2013 di Stadiun Indoor Temenggung Abdul Jamal Mukakuning Batam dan dilanjutkan dengan pertemuan tertutup sambil sholat maghrib berjama’ah di Hotel Novotel Batam. Di setiap kegiatan dakwah dan tabligh akbar ketiga habib itu, Ahmad Dahlan

Bersambung ke Hal... 3

Wakil Ketua I DPW PKB Kepri

Di tengah pesatnya pembangunan di hampir semua pusat-pusat perkotaan belakangan ini, tidak saja berdampak positif, namun juga menyisakan persoalan yang tidak boleh dianggap enteng. KEHADIRAN berbagai pusat perbelanjaan baru di tengah-tengah kota, baik yang dimiliki oleh pengusaha lokal maupun pengusaha asing menimbulkan ekses negatif terhadap perkembangan usaha kecil / peritel kecil yang ada. Banyak sudah yang berkeluh kesah dan merasa terancam dengan kehadiran hypermarkethypermarket yang seolah-olah mengepung mereka dari berbagai penjuru kota. Dilain pihak pemerintah kota yang seharusnya menjadi regulator dan menjadi lembaga yang seharusnya

9.768 Ringgit Malaysia

3.149 SUMBER:BANK INDONESIA

indeks

Lulus, Hafal HAL Al-Quran 30 Juzz 3

”Radar” Amrik SIAPA yang tak kenal Habib Rizieq? Ketua FPI (Front Pembela Islam) itu selalu dipantau oleh “radar”. Bukan hanya milik Amerika Serikat (AS) tapi juga “radar” lokal, Indonesia. Sadarkah Dahlan bahwa merapat dengan Habib Rizieq itu artinya dia juga ikut terpantau “radar” Amrik? Hampir seharian kegiatan Habib Rizieq di Batam, Kamis, 28 Maret 2013 lalu, tidak jauh dari Ahmad Dahlan. Dari sejak ketika menyampaikan tabligh akbar di Stadiun Indoor Temenggung Abdul Jamal Mukakuning Batam. Kebersamaan keduanya pun berlanjut hingga sholat maghrib dan isya’ berjama’ah di Hotel Novotel Batam. Seusai sholat dilanjutkan dengan laporan kegiatan pembangunan masjid dan hal-hal lain di Batam. Dahlan baru meninggalkan Habib Rizieq seusai sholat isya’ berjama’ah.

Menjadikan Al-Quran HAL Sebagai Pedoman 8

Sekolah Istimewa HAL untuk Orang Istimewa 11

460 Sekolah Terakreditasi C

Proteksi untuk Usaha Kecil Menengah sirajudin nur

7,855

Dollas US

MASUK

Bersambung ke Hal... 3

CATATAN

Dollar Sing

dapat memproteksi keberadaan usaha-usaha kecil terkesan hanya menutup mata dan membiarkan hypermarket-hypermarket tersebut tumbuh subur bak cendawan di musim hujan. Lihatlah nasib Pak Sani, ayah dari 3(tiga) orang anak yang masih duduk dibangku sekolah, dan seorang pedagang kecil yang menggantungkan hidup keluarganya dari hasil berjualan makanan kecil , minuman, sabun mandi sampai telur ayam dsb. Sebagai seorang pensiunan guru sekolah dasar, Pak Ahmad memutuskan untuk berdagang kecil-kecilan dari modal tabungan yang seadanya. Beberapa tahun lalu kehidupan Pak Ahmad dari hasil berdagang ini lumayan mencukupi untuk menghidupi keluarganya, namun kini ditengah menjamurnya hypermarket yang ada di hampir semua penjuru kota, hasil penjualan dari toko

kecilnya jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Karena dengan banyaknya hypermarket yang ada, masyarakat kita lebih memilih untuk berbelanja di toko-toko besar, supermarket, atau ke hypermarket. Kadangkadang hanya untuk berbelanja sabun cuci, sabun mandi dan shampoo, kita rela mengeluarkan biaya transportasi dan rela mengantri di supermarket / hypermarket, yang sebenarnya kalau dihitung-hitung selisih biaya ekonomisnya cuma beda lima ribuan perak saja. Tapi secara tidak sadar kita telah ikut membunuh perlahan-lahan keberadaan toko-toko kecil yang ada di sekitar lingkungan kita.

Apakah kemudian kita berharap toko-toko kecil ini bisa menerapkan harga barang yang sama dengan barangbarang yang ada di hypermarket? Coba kita lihat kembali, murahnya barangbarang yang ada di hypermarket disebabkan karena mereka membeli barang dalam jumlah yang besar, yang kemudian mendapatkan harga yang murah dari para supplier dan distributor. Sementara toko-toko kecil mendapatkan pasokan barang dari para supplier dalam jumlah terbatas dan dengan potongan harga yang terbatas pula. Disinilah kenapa kemudian masyarakat lebih cenderung memilih berbelanja kebutuhan sehari-harinya di hypermarket-hypermarket yang ada. Atau barangkali kita perlu melakukan survey harga terlebih dahulu dan melakukan compare harga antara hypermarket dan toko-toko kecil di samping rumah, benarkah selisih harga yang ditawarkan melampui batas kemampuan ekonomi kita untuk membeli?. Kita percaya bahwa Pak Ahmad tidak sendiri, ribuan pedagang kecil lainnya bernasib sama dengan Pak Ahmad. Bahkan banyak diantaranya

TANJUNGPINANG (PK) Mutu pendidikan di Kepri jelas sudah terukur. Berdasarkan nilai akreditasi, masih banyak sekolah baik SD, SMP, SMA sederajat baik negeri dan swasta yang nilai C dan belum terakreditasi. Berdasarkan data dari Badan Akreditasi Provinsi Kepri, jumlah sekolah yang Akreditas A sebanyak 311 unit, Nilai B sebanyak 741 unit, F.YUSNADI Nilai C sebanyak Yatim Mustafa 460 unit dan yang belum diakreditasi sama sekali 127 unit. Total sekolah di Kepri 1.639 unit. A merupakan nilai tertinggi. Sekolah ini sudah memenuhi 8 kelayakan standar pendidikan yang ditetapkan secara nasional mulai dari mutu pendidikan, guru, managemen sekolah, sarana dan prasarana dan lainnya. “Di Tanjungpinang sendiri sekolah yang Akreditasi A sebanyak 61 unit, Nilai B 75 unit,

Bersambung ke Hal... 3

Bersambung ke Hal... 3


SENIN 01 APRIL 2013

2

pendapat

Mengenal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Disain dan Iptek OLEH: Syafaruddin, S.Sn, MM Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Ilmu Pengetahuan pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Tanjungpinang

P

ADA tahun 2013 ini beberapa dinas di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang telah mengalami perubahan dalam bidang yang dilayaninya. Salah satunya adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dipisah menjadi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dari perubahan nama ini tentunya disertai dengan perubahan penjabaran tugas yang akan diaksanakan. Jika menyangkut masalah pendidikan, pariwisata, kebudayaan tentunya semua sudah memakluminya, tetapi bila menyangkut masalah ekonomi kreatif tentunya sedikit asing. Kata “ekonomi kreatif” sebenarnya bukan barang baru. Dalam peningkatan ekonomi kita memang harus kreatif. Kita harus mengasah kemampuan berimajinasi. berkreasi dan berinovasi dalam berbagai hal. Tentunya segala kegiatan yang mampu memberi nilai tambah dalam perekonomian kita. Namun sayang kemampuan ini sangat lambat dilakukan oleh masyarakat kita dalam berbagai bidang. Kelambatan berkreasi dan berinovasi ditimbulkan oleh berbagai faktor. Faktor yang paling dominan adalah kekayaan alam yang melimpah dan mudah didapat. Akhirnya kita terlena dan menjadi masyarakat pengguna, pengikut, plagiat semata, bukan masyarakat yang menghasilkan sebuah produk. Tambahan lagi kebijakan yang tidak memberi ruang kreativitas. Setiap tahun kita selalu dihadapi oleh permasalahan lulusan sekolah yang banyak. Bukan munculnya tenaga terdidik yang memberi harapan baru dengan membuat lapangan kerja baru, tetapi para lulusan yang dianggap sebagai tenaga kerja baru yang menjadi calon pengangguran baru. Tidak mengherankan jika pegawai negeri menjadi pilihan para lulusan tersebut. Empat tahun yang lalu, kesadaran ini seolaholah bangkit dari tidurnya. Kemampuan kreativitas masyarakat harus dibangun jika tidak ingin direbut oleh bangsa lain. Semua potensi yang ada di masyarakat harus digerakkan sehingga kondisi statis menjadi lebih dinamis. Masyarakat menjadi lebih

memiliki daya hidup dalam menggerakkan roda kehidupan ini. Masyarakat tidak hanya menjadi objek pembangunan tetapi sebagai pelaku pembangunan itu sendiri. Ekonomi kreatif merupakan solusi untuk menghidupkan masyarakat. Ekonomi kreatif merupakan era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Kegiatan ini dapat memberi semangat dan rasa percaya diri dalam menata kehidupan. Ekonomi kreatif bukanlah seperti kegiatan ekonomi yang telah kita kenal seperti lazimnya, seperti jual beli. Ekonomi kreatif lebih menekankan pada sentuhan kreativitas terhadap sesuatu yang telah ada sehingga mampu memberi nilai tambah. Ekonomi kreatif dapat berangkat dari hobby, seni, budaya, ilmu pengetahuan dan kegiatan memenuhi kebutuhan hidup. Pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif terdapat dua sektor yang dikelolanya yaitu Pariwisata dan Ekonomi kreatif. Pada dasarnya kedua sektor tersebut tidak ada hubungannya sama sekai. Akan tetapi jika digarap dengan baik maka ekonomi kreatif dapat menunjang pariwisata begitu juga sebaiknya, pariwisata dapat memberi peluang pada ekonomi kreatif. Jadi salah jika berpikir bahwa ekonomi kreatif hanya untuk meningkatkan Pariwisata. Atau ekonomi kreatif mengolah permasalahan yang berkaitan dengan pariwisata. Pemikiran seperti ini sangat mungkin terjadi di tengah masyarakat. Pada musawarah perencanaan pembangunan Kota Tanjungpinang yang baru lalu, tidak satupun usulan masyarakat yang mengarah pada ekonomi kreatif. Memang pada saat ini mungkin masih sedikit terasing masalah ini. Semoga dengan perjalanan waktu, masyarakat lebih memahaminya. Ada dua bidang yang menangani Ekonomi kreatif di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Tanjungpinang, yaitu pertama, Bidang Ekonomi Kreatif berbasis Media, Disain dan Ilmu Pengetahuan, kedua, Bidang Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya. Kedua bidang ini menekankan pada pelayanan kepada masyarakat yang ingin meningkatkan kemampuan untuk memberi nilai tambah. Untuk kali ini akan dijelaskan bidang Ekonomi kreatif berbasis Media, Disain, dan Ilmu Pengetahuan. Visi yang ingin dicapai oleh Ekonomi kreatif berbasis Media, Disain dan Ilmu Pengetahuan adalah terwujudnya ekonomi kreatif berbasis Media, Disain dan Ilmu Pengetahuan yang bernilai tambah, berdaya saing, dan bekelanjutan untuk kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Bernilai tambah artinya memiliki nilai

ekonomi yang lebih tinggi melalui sentuhan kreativitas. Dengan kreativitas, sesuatu yang biasa menjadi “luar biasa”. Sebagai contoh adalah ubi kayu yang dulunya makanan kampong, sekarang menjadi begitu berkelas dengan sentuhan kreativitas pada pengolahan dan kemasan. Kulit gonggong yang dulunya berserakan menjadi sampah, sekarang sudah menghiasi ruang tamu rumah-rumah mewah. Tentunya dengan sentuhan kreativitas. Banyak lagi hal yang dapat dikembangkan untuk memberi nilai tambah pada produk yang dihasikan. Berdaya saing artinya memiliki keunggulan banding dan saing secara ekonomi. Sebuah tantangan dalam upaya untuk terus mengembangkan kreativitas. Memacu masyarakat untuk terus bersaing dan jangan cepat puas atas apa yang telah dihasilkan. Untuk itu bimbingan terus menerus harus diberikan sampai kesadaran akan pentingnya kreativitas menjadi kebutuhan. Dari visi tersebut jelas bahwa sasaran yang diharapkan adalah sumber daya manusia yang menguasai bidang media, disain dan Ilmu Pengetahuan. Lantas masyarakat yang tidak menguasai bidang tersebut harus bagaimana?

Mereka dapat memanfaatkan produk dari mereka. Misalnya seorang pembuat kerupuk dari masyarakat dapat memanfaatkan pengetahuan ahli disain dalam membuat kemasan, dapat memanfaatkan para pembuat iklan dalam memperkenakan prduk kerupuknya, dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam memasarkannya. Ekonomi Kreatif berbasis media, bidang garapannya meliputi pengembangan animasi, komik, tulisan fiksi dan non fiksi, audio dan video serta periklanan. Dari sini nantinya diharapkan akan lahir para pekerja kreatif pembuat film animasi, komikus, para penulis, para pekerja di media rekam serta periklanan. Ekonomi kreatif berbasis disain, bidang garapannya meliputi pengembangan arsitektur dan disain interior, komunikasi visual, mode, disain produk, disain kemasan. Dari sini akan diupayakan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya disain dalam usaha ekonomi atau kegiatan yang mereka lakukan. Misalnya dalam membangun rumah biasanya masyarakat tidak pernah menggunakan jasa arsitektur dan disain interior. Hasilnya adalah bentuk rumah yang

tidak nyaman dan tidak terarah pembuangan yang dibuat, sementara dana yang dikeluarkan cukup besar. Padahal jika memanfaatkan jasa arsitektur tentunya pemanfaatan dana yang sama lebih tepat. Ada dua kemungkinan penyebabnya masyarakat tidak mau memanfaatkan jasa arsitektur, mungkin terkesan mahal atau arsiteknya yang tidak pandai mendekati masyarakat. Untuk mitu peru ssiaisasi dan pendekatan yang terencana. Dengan demikian diharapkan masyarakat menjadi akrab dengan arsitektur. Begitu juga dengan mode, disain produk, dan kemasan, serta komunikasi visual. Masyarakat harus disadarkan betapa mereka membutuhkan hal ini dalam meningkatkan kualitas ekonominya. Dengan demikian akan mampu meningkatkan daya saing dengan daerah lain. Yang pada gilirannya nanti mampu bersaing di tingkat nasional bahkan gobal. Untuk membangkitkan kegairahan itu Ekonomi kreatif berbasis Media, Disain dan Iptek akan melakukan berbagai upaya antara lain Pengembangan Pusat Kreatif, peningkatan akses pembiayaan, pemanfaatan teknologi, pengembangan sentra Inovasi dan inkubasi bisnis. Sasaran kegiatan Ekonomi kreatif berbasis media, disain dan Ilmu Pengetahuan adalah mereka yang telah berusaha dalam sebuah bidang dan masyarakat yang memiiki pengetahuan tentang media, disain, dan iptek namun sulit untuk mengembangkan dirinya. Jadi nantinya bukan mereka yang tidak atau belum bekerja lalu baru mau belajar tentang media, disain. Untuk yang seperti ini tentunya ada Dinas yang lebih tepat menanggulanginya. Nantinya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memiiki ruang kreativitas, berupa tempat untuk membimbing para peaku kreatif yang memerukan bantuan daam mengembangkan diri. Setelah keluar dari pembimbingan ini nantinya mereka akan dapat berdiri sendiri dalam pengembangan karier serta membantu masyarakat dalam memberi nilai tambah pada produk ekonominya atau usaha lain yang digeluti. Kepada masyarakat yang memerlukan bantuan untuk tidak segan-segan bertanya dan meminta saran kepada pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif dalam hal pengembangan produknya. Untuk mengawali kegiatan ekonomi kreatif ini diharapkan semua pihak yang memerlukan bantuan kerjasama dapat langsung ke Bidang Ekonomi Kreatif berbasis Media, Disain dan Ilmu Pengetahuan. Para lulusan disain Komunikasi Visual, disain Arsitektur dan Interior, para perancang lulusan SMK atau sekolah mode, anda semua adalah sahabat kami. Mari bergabung untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.***

Ujian Nasional dan Krisis Psikologi

OLEH: Yoan Sutrisna Nugraha,CHt,CI Guru SMAN 6 Kota Tanjungpinang, hypnotherapist, penulis, Pendiri Yayasan Hypnotherapy Center, CEO Mind Power Generation

PENDIDIKAN merupakan hal penting dalam proses peradaban dunia, sebab manusia dengan segala kreatifitasnya cendrung terus berproses menghasilkan wujud dari imaginasi-imaginasi yang tervisualisasi oleh pikiran itu sendiri. Pendidikan memuat aspek pembelajaran yang sangat diperlukan, sebab berisikan proses antara belajar, pengajar, dan pembelajaran. Tidak sedikit dampak yang dihasilkan dari labilnya aturan dalam tubuh pendidikan itu sendiri sehingga sering yang menjadi korban adalah para pembelajar. Sayangnya tidak sedikit pula para pengajar yang seakan-akan berjalan ditempat atau bahkan mundur dan ketinggalan jauh dari apa yang sebenarnya diharapkan oleh tubuh pendidikan itu sendiri. Padahal jika dirunut lebih detail, pada beberapa anak tangga berkependidikan justru seharusnya para pengajar lebih mampu menyeimbangkan kadar dan kemampuan yang dimiliki oleh pembelajar. Ketahuilah bahwa hal ini merupakan salah satu penghambat kelancaran psikologis siswa dalam menghadapi Ujian Nasional. Salah satu fakta yang mendapat sorotan banyak pihak adalah kecemasan tentang ketidak lulusan pada proses Ujian Nasional. Bagi siswa sendiri, adanya UN sebagai penentu kelulusan dalam suatu jenjang pendidikan formal, menjadikan beban psikologis yang luar biasa bagi peserta ujian, bahkan krisis psikologis itu bisa saja terjadi sejak awal menduduki

TERBIT SEJAK TANGGAL 19 AGUSTUS 2010

Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Kantor Perwakilan: Jl. Pemuda Blok B No. 3 Tanjungpinang-Kepri

Email : redaksi@kepribangkit.com Diterbitkan oleh : PT. Putra Rida Pers MENHUMHAM RI No. AHU-45366.AH.01.01. Tahun 2010 SIUP NO. 503.15 / BP2T / 2669 / 2010 SITU No. 503.4/BP2T/4189/2010

Komisaris Utama Komisaris Direktur

kelas akhir. Nevid (2005, h 163) menjelaskan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Haber Runyon (1994, dalam suryani, 2007, h 84) bahwa jika seseorang mengalami perasaan gelisah, gugup, atau tegang dalam menghadapi suatu situasi yang tidak pasti, berarti orang tersebut mengalami kecemasan. Seiring waktu, proses UN semakin dekat tapi sedikit sekali pendidik maupun instansi pendidikan yang memprioritaskan untuk menangani keadaan kecemasan yang menyerang siswa, justru fokus menambah asupan pembelajaran dengan berbagai cara; bimbel, pembahasan soal, dll, seolah-olah masing-masing instansi pendidikan menjadi peserta kompetitor untuk bersaing menetaskan kelulusan UN terbanyak dari sekolahnya, sah-sah saja jika hal tersebut dilakukan secara sportif karena akan berdampak pada pamor instansi pendidikan maupun pada negeri tempat instansi pendidikan itu berada. Namun yang anehnya ada yang menghalalkan segala cara hanya karena tidak mampu menerima keadaan sebenar dari keterbatasan peserta didik. Hal inilah yang membuat siswa mengalami krisis psikologi meskipun jika diukur menurut skala IQ sudah mampu untuk dihadapkan dengan soal ujian : M. Nur Hakim : Teddy Jun Askara : Oktavio Bintana

PU/Penanggung Jawab : Oktavio Bintana Wakil/Pimpinan Umum : Moel Akhyar

sebenarnya. Namun bukan berarti dengan penambahan asupan pendidikan itu merupakan hal yang negatif, langkah tersebut adalah benar guna memperkaya bekal siswa untuk bertarung dengan UN. Sejauh ini jika diamati secara fisik, keadaan siswa peserta UN baik-baik saja, namun jika ditelisik lebih dalam hanya 20% yang bisa dikatakan benar-benar siap. Tentunya 80% merupakan kesiapan psikologis yang masih belum matang untuk dihadapkan dengan UN. Faktor yang memengaruhi terjadinya krisis psikologi tidak hanya bersumber dari lingkungan tempat siswa menimba ilmu pengetahuan, namun faktor diluar jangkauan instansi pendidikan juga berperan penting. Sejauh ini jika seseorang dihadapkan dengan masalah, khususnya kecemasan dan krisis psikologi maka reaksi alami dari pikiran alam bawah sadarnya akan menerapkan hukum 2F (fight dan flight). Mencoba fight untuk menyelesaikan yang sedang dan akan terjadi dan akan flight jika tekanan emosi tersebut dirasa tidak sanggup untuk dihadapi. Sehingga tidak jarang jika menjelang hari UN ada sebagian kelompok siswa mengalami fenomena ‘kesurupan massal’. Kesurupan yang dimaksud sebenarnya bukanlah kesurupan yang melibatkan campur tangan energi dari dimensi lain namun lebih kepada cara siswa untuk abreaction atau melepaskan emosi (flight) dari tekanan yang diterima akibat krisis psikologi. Tidak hanya sampai disitu, bahkan ada yang nekat mengakhiri hidupnya dengan

beragam cara hanya karena gagal UN. Sebegitu mirisnya keadaan siswa jika krisis psikologi yang dialami tidak segera diselesaikan. Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengikis krisis psikologi, mulai dari kegiatan motivasi, kedekatan spiritual, maupun outbound edukatif menjelang UN. Bahkan para pendidik juga mampu untuk menghilangkan krisis psikologis siswa dengan melakukan sharing emosional lewat cerita dan pengalaman para pendidik hingga membantu mencari jalan keluar dari masalah yang sedang siswa hadapi baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun diluar dari konteks pembelajaran. Proses tersebut tidak bisa diterapkan hanya dari satu pendidik saja, tentunya disertai kekompakan oleh para pendidik itu sendiri untuk turut berperan serta menerapkannya dengan cara pembagian kelompok. Intinya para siswa yang sedang mengalami krisis psikologis membutuhkan pendamping yang memiliki otoritas untuk mencharger semangat emosional siswa dalam persiapan menghadapi UN, karena jika krisis psikologi ini sedini mungkin bisa ditangani, maka meskipun secara teori dan IQ para peserta UN hanya pas-pasan namun keadaan bathinnya akan jauh lebih siap menerima segala hasil yang didapatkannya. Karena hal tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki IQ cerdas namun kadar psikologisnya berada pada level sekarat.***

jati Diri Dialog dan Memanusiakan PEMENUHAN kebutuhan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu syarat mutlak bagi kemajuan suatu daerah. Pembangunan infrastruktur pesat berarti daerah itu mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Sebaliknya, infrastruktur macet juga berbanding lurus dengan tingkat perekonomian masyarakat yang anjlok ke bawah. Dalam tataran ekonomi praktis, kebutuhan pembangunan infrastruktur merupakan sebuah keniscayaan bagi sebuah masyarakat yang terus mengalami peningkatan secara ekonomi. Proyek-proyek phisik besar selalu dilihat sebagai sebuah kesuksesan pemerintah dalam menggejot taraf hidup masyarakat secara makro. Khusus Provinsi Kepri pembangunan proyek-proyek phisik berskala besar terus dilakukan. Mulai dari proyek pusat pemerintahan di Dompak, mega jembatan di Bintan dan Tanjungpinang, jalan lintas di Natuna, Anambas dan Bintan serta proyek-proyek besar lainnya merupakan sebuah gambaran nyata dari Kepulauan Riau yang pertumbuhan ekonominya di atas ratarata pertumbuhan ekonomi nasional yang cuma 7 persen. Bahkan ambisiusme Kepri untuk tetap terdepan dalam keberhasilan pembangunan infrastruktur tidak berhenti sampai di situ. Gagasan pembangunan jembatan Batam-Bintan yang masih belum terealisasi kini disusul nafsu baru Gubernur Kepri HM Sani yang ingin membangun jembatan lingkar yang menghubungkan Dompak, Tanjungpinang dan Bintan. Proyek ambisius dan prestisius ini bukan bisa secara bim salabim terwujud karena anggaran yang diperlukan tidak sedikit. Puluhan trilyun uang segar harus disiapkan untuk sebuah mega proyek yang entah kapan bisa direalisasikan. Ambisi boleh. Keinginan dan cita-cita itu memang harus. Karena untuk memotivasi kerja siapa pun butuh citacita dan idealisme. Namun satu hal proyek-proyek besar yang digagas oleh Pemprov Kepri haruslah pembangunan yang berdasar kepada nilai-nilai dasar hak asasi masyarakat Kepulauan Riau. Salah satu bilai dasar dari HAM adalah bahwa setiap manusia harus dihargai sebagai manusia yang utuh. Dalam bahasa umum bisa mudah kita mengerti dengan istilah “setiap manusia harus dimanusiakan”. Artinya janganlah mengabaikan keberadaaan dan peran serta masyarakat yang lokasinya terlibat dalam project infrastruktur besar ini. Mereka harus diajak bicara dengan sebaik-baiknya. Buka semua saluran komunikasi agar apapun yang ada dalam benak rakyat dapat tersalurkan untuk mendapatkan jalan keluarnya jika memang bertentangan dengan pembangunan yang akan dilakukan. Jangan sekali-kali menjadikan masyarakat sekitar sebagai penghalang proyek tersebut karena adanya miskomunikasi antara masyarakat dengan pemerintah. Jika dari awal mereka sudah dianggap sesuatu yang tidak ada artinya maka cepat atau lambat pasti akan timbul masalah. Oleh karena itu dengan melibatkan mereka dari awal akan cepat diketahui. Seperti masalah tumpang tindihnya status kepemilikan tanah, misalnya. Beberapa kasus di Kepri ini cukuplah menjadi pelajaran tentang masalah pertanahan yang selalu ruwet dalam penyelesaian. Ini karena pemerintah kurang responsif dan main gusur tanpa mempertimbangkan hak masyarakat atas lahan yang bersangkutan. Kasus pembangunan jalan serta pembangunan pusat pemerintahan di Dompak yang sampai sekarang belum selesai masalah ganti rugi lahannya harus menjadi cermin bagi kebijakan pemerintah daerah untuk selanjutnya. Jadi silahkan membuat dan melaksanakan semua pembangunan infrastruktur tersebut tetapi jangan lupa “manusiakan” penduduk yang sudah ada disana. Ajak diskusi sampai semua selesai sebelum pembangunan dilakukan. Sesuai dengan budaya kita dimana jika “dimanusiakan” maka biasanya semua akan mudah diselesaikan. Dengan proses “memanusiakan” ini lah justru dapat dihindari masuknya kekuatan dari luar. Semoga.***

Sentil Politik Transendental ala Dahlan Untung Bukan Transeksual! Rudi “Magang” Wali Kota! Sudah Wali Kota Pun....

Info REDAKSI menerima tulisan/artikel, opini, surat pembaca berupa saran, kritik dari pembaca. Sertakan identitas lengkap atau foto kopi KTP atau identitas diri. Tulisan bisa dikirim melalui surat atau Email : redaksi@kepribangkit.com Redaksi berhak mengedit, sepanjang tidak mengubah makna tulisan.

DIVISI PRODUKSI: Pimpinan Redaksi: Moel Akhyar. Redaktur Pelaksana Kompartemen: Saibansah Dardani. Kepala Perwakilan Tanjungpinang: Suyono. Liputan Batam: Mori Guspian, Nurullius S, Indralis, Dani S.Sos. Tanjungpinang: Baiq Desi, Henny R, Chalima C. Natuna: Hardiansyah. Anambas: Delmadi. Lingga : Sholihin, Al-Amin. Karimun: Freddy. Kepala Departemen: Website dan E-paper: Mirza Mosaddeq. Perwajahan: Hairunnas. Marketing Iklan & EO: Kunto P, Merliana Ivonni Arisanti, Hasyim HS. DIVISI USAHA: Manager Keuangan: Dewi Marlina. Administrasi dan Umum: Lusia Mariyati. Sirkulasi:Sukateman, Taufik JM, Mahmuddin Daftar Tarif Harga Iklan: Iklan Umum/Display/BW 5.000 Iklan Ucapan Selamat 3.000, Iklan dukacita 2.500, Halaman Muka (BW 6.000, Halaman 1 FC 7.500, Sport/Colour 5.500 ,Ucapan Selamat/FC 5.000,Advetorial 3.000, Rubrik/ Galeri foto kegiatan,1 hal. 4 juta (hitam putih), hal warna 5 juta.

Dicetak Pada : PT. Ripos Bintana Press. Isi di luar tanggung jawab percetakan

Setiap artikel atau tulisan dikirim ke Redaksi hendaknya diketik dengan spasi rangkap,ditandatangani dan disertai identitas(Cantumkan nomor telefon dan faksimili kalau ada) Untuk format digital dikirimkan ke alamat Email : redaksi@kepribangkit.com atau alamat surat ke alamat Redaksi Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Wartawan Putra Kelana selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta apapun dari narasumber.


SENIN 01 APRIL 2013

sambungan

3

Pejabat Pemprov Dianggap Lemah TANJUNGPINANG (PK) Gagalnya Pemprov bernegosiasi dengan Sukarmanto, pemilik lahan di tepi jalan arah Dompak membuat pengamat politik Kepri, Zamzami A Karim, gemas. Ia berharap Pemprov tak langsung menyerah. Dengan memutuskan pembangunan jalan dengan belokan untuk

menghindari masalah lahan Sukarmanto, Zamzami menilai pejabat Pemprov Kepri tidak tegas dan lemah dalam mengambil keputusan, terutama untuk kepentingan masyarakat. ”Untuk kepentingan masyarakat umum, pemerintah selalu kalah dan lemah. Mes tinya tidak langsung

menyerah. Biasa dianggarkan di ABPD secara bertahap,” kata Zamzami, Jumat (29/3) kemarin. Padahal, lanjut Zam zami, tanah milik Sukarmanto hanya bermeter-meter, itu saja sudah pasrah. Pemilik lahan juga masih memberikan kesempatan untuk bernegosiasi lagi.

460 Sekolah Terakreditasi C Sambungan dari halaman 1 Nilai C 40 unit dan yang terakreditasi 5 unit,” ujar Said Barakoh, Kepala Badan Akreditas Provinsi Kepri. Karena itu, pemerintah diminta jangan memaksakan tingkat kelulusan tinggi sementara sekolah masih banyak yang belum mampu. Harusnya, bukan tingkat kelulusan yang dipentingkan, namun mutu lulusan itu sendiri. Banyaknya sekolah yang belum terakreditasi sebagian dikarenakan kepala sekolahnya yang tak mau. Meski

sudah bertahun-tahun menjadi kepala sekolah di satu sekolah, namun masih takut untuk diakreditasi. “Mungkin takut ketahuan nilai apa. Makanya, banyak kepala sekolah tak mau diakreditas. Padahal, ini wajib dilakukan sekali lima tahun. Kecuali sekolah yang belum menamatkan siswanya (sekolah baru, red),” tambahnya. Ia menyarankan, kepala sekolah yang sudah lama bertugas di satu sekolah namun tak mau diakreditasi, hendaknya dipindahtugaskan. Sebab, tidak ada kemajuan yang dibuatnya selama

memimpin sekolah itu. Kepala sekolah yang berhasil membawa sekolahnya Akreditasi Nilai A harus mendapat pertimbangan. Bisa juga kepala sekolah tersebut dijadikan akselerator untuk memperbaiki kualitas sekolah lain yang masih rendah nilai akreditasinya. Yatim Mustafa, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, menanggapi hal ini dengan biasa saja. “Nanti kita minta daerah mengaturnya. Kita tak tidak punya sekolah. Yang punya itu masing-masing kabupaten/kota,” katanya singkat.***

Dinaungi Do’a Para Habib Sambungan dari halaman 1 lumbung-lumbung suara di Batam, itu artinya langkah Dahlan menuju kursi Kepri-1 atau pun Senayan akan terbuka lebar. “Karena politik transendental akan berbuah manis jika tepat sasaran dan tepat waktu,” ujar Zamzami kepada Putra Kelana. Ditambahkan Zamzami, jurus politik apa pun yang dimainkan Dahlan, akan memberinya keuntungan yang significan. Karena sebagai incumbent Dahlan bisa memanfaatkan posisinya saat ini untuk kepentingan dan target politisnya. “Sebagai Wali Kota Batam, Dahl-

an ibaratnya berada dalam pusat pusaran sorot media, itu akan membuat popularitasnya tidak terdandingi,” paparnya. Apalagi, saat ini hubungan antara Dahlan dengan para habib semakin akrab dan harmonis. Bisa jadi itu karena latar belakang pendidikan kesarjanaan Dahlan sebagai sarjana agama Islam. Sehingga secara emosional memiliki kedekatan dengan para habib itu. Kebiasaan Dahlan dalam setiap duduk bersama para habib adalah tidak pernah meninggalkan acara sebelum usai. Bahkan, sebelum atau sesudah acara tabligh akbar atau sholawatan,

Dahlan juga mengadakan pertemuan khusus. Entah apa yang dibicarakan, karena kerap tertutup untuk liputan wartawan. Dalam pantauan Putra Kelana yang menghadiri acara sholawatan bersama Habib Syech di lapangan bola Sei Lekop Sagulung Batu Aji Batam, Dahlan duduk di sebelah habib bersuara merdu itu. Melantunkan alunan nada pujipujian untuk Rasulullah Muhammad SAW. Dua jam lebih Dahlan duduk bersila sampai sesi Mahallul Qiyaam berakhir. Begitulah kesungguhan Dahlan ketika satu panggung dengan para habib. (sas/nurul)

Politik Transendental Ala Dahlan Sambungan dari halaman 1 memainkan perannya sebagai Wali Kota Batam. Lalu, momentum itu dimanfaatkannya untuk menyampaikan pesan-pesan politik dan berbagai himbauan. Seperti saat di Sagulung Batu Aji, ketika berada satu panggung dengan Habib Syech, Dahlan mengatakan, Batam adalah kota industri dimana pertumbuhan penduduk dan ekonomi Batam cukup tinggi. Ditambahkan Dahlan, penduduk Batam sangat beranekaragam suku yang berasal dari seluruh Indonesia. Sebagai kota industri dan jasa, Batam ibarat magnet, banyak yang datang ke Batam. Baik masyarakat Indonesia maupun pekerja asing. Karena kesibukan para warganya, Batam sangat membutuhkan acara seperti ini. Karena sholawat dapat mengisi kebutuhan rohani masyarakat Kota Batam disamping kebutuhan jasmani. Sudah pasti, pesan-pesan seperti ini akan sampai kepada sekitar tiga ribuan umat Islam yang antusias hadir di lapangan bola yang berada di ujung

Pulau Batam itu. Rasanya, belum ada partai politik di Batam yang bisa mengumpulkan massa sebanyak itu. Apalagi, pada malam hari seperti di Lapangan bola Sei Lekop Sagulung Batu Aji Batam itu. Irit. Karena seluruh dana kegiatan malam itu, mulai ongkos mendatangkan Habib Syech bersama rombongan hingga keperluan lainnya, ditanggung oleh seorang warga Batam bernama Sukiran. Ya, ini adalah hajatan sunatan anak Sukiran, Wahid Nurhidayah dan peresmian Yayasan Nurul Hidayah alMubarokah Batam. Bayangkan, tanpa modal apa pun, kecuali bensin untuk menggelindingkan roda kendaraan dinasnya, Dahlan bisa me-maintance lumbung suara politiknya. “Yang dimainkan Dahlan itu adalah politik transendental,” ungkap Zamzami A. Karim, pemerhati politik yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang Bintan. Memang, tak ada yang salah dari kehadiran seorang Ahmad Dahlan di setiap panggung para habib di Batam. Sebaliknya, justru dengan kehadirannya, maka tabligh akbar maupun sho-

lawatan yang dipimpin para habib itu jadi semakin meriah. Hanya saja, tak seperti ketika menghadapi aksi demo yang kerap diwakilkan kepadaRudi. Tapi khusus untuk panggung para habib ini, Dahlan tak mendelegasikan kepada wakilnya itu. Tapi segala analisa tadi buru-buru ditepis oleh Kabag Humas Pemko Batam Ardiwinata, menurutnya, tidak ada agenda politik apa pun dari kehadiran bosnya itu. Semua dilakukannya semata karena posisinya sebagai orang nomor satu di Kota Batam. “Nggak, nggak ada itu. Itu tidak benar. Pak Dahlan sampai saat ini masih sebagai Wali Kota Batam, belum ada pikiran untuk naik ke Gubernur,” ujar Adiwinata menjawab Putra Kelana. Terlepas dari sanggahan atau pun dukungan, yang pasti Dahlan telah membangun komunikasi yang harmonis dengan para habib tersebut. Dan pada masa mendatang, hubungan harmonis itu bisa dimanfaatkan untuk mendulang suara. Tentunya, jika masanya telah tiba. Kapan? Hanya Dahlan yang tahu. (sas/nurul)

Masuk ”Radar” Amrik Sambungan dari halaman 1 Setelah itu, agenda habib yang bolak balik menginap di “Hotel Polda Metro” di Jakarta itu adalah memberikan pembekalan dakwah kepada para imam masjid dan mushola serta pengurus Organisasi Massa (Ormas) Islam di Batam. Acara bertajuk ‘Halaqoh dan Majelis Dzikir” itu digelar oleh Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Kota Batam. Seolah mengingatkan Dahlan, dalam pertemuan tersebut Habib Rizieq mengungkap dan membahas dokumen rahasia milik Rand Corporation yang bocor. Rand Corp. adalah sebuah Pusat Penelitian dan Pengkajian Strategi tentang Islam dan Timur Tengah, yang berpusat di Santa Monica – California dan Arington – Virginia di Amerika Serikat, atas biaya Smith Richardson Foundation. “Rand Corporation melakukan kajian Gerakan Islam di berbagai belahan dunia Islam dan mem-

baginya menjadi empat kelompok,” ungkap Habib Riqieq. Keempat kelompok itu adalah : Pertama, Kelompok Fundamentalis. Yaitu kelompok yang dinilai menolak nilai-nilai demokrasi dan budaya Barat serta menginginkan sebuah negara otoriter yang puritan yang akan dapat menerapkan hukum Islam yang ekstrem dan radikal. Kedua, Kelompok Tradisionalis. Yaitu kelompok yang menginginkan suatu masyarakat yang konservatif. Ketiga, Kelompok Modernis. Yaitu kelompok yang menginginkan dunia Islam menjadi bagian modernitas global. Mereka juga ingin memodernkan dan mereformasi Islam dan menyesuaikan Islam dengan perkembangan zaman. Keempat, Kelompok Sekular. Yaitu kelompok yang menginginkan dunia Islam dapat menerima paham sekular dengan cara seperti yang dilakukan negara-negara Barat dimana agama dibatasi pada lingkup pribadi saja.

Lalu, Habib Rizieq mengungkapkan, bahwa Amerika Serikat memberi status pada setiap kelompok tersebut. Untuk kelompok pertama, diberi label bahaya yang harus dihabisi dengan cara apa pun. “Kelompok ini harus dihabisi dengan cara apa pun,” tegas Habib Rizieq. Diantara kelompok di Indonesia yang masuk dalam kelompok pertama ini adalah FPI dan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Karena keduanya menginginkan pemerintahan Indonesia ini dijalankan dengan sistem khilafah atas dasar syariat Islam. Karena itulah, setiap pergerakan FPI selalu dipantau oleh berbagai “radar”. Termasuk, ketika Ahmad Dahlan merapat dengan Habib Riqieq. Meski demikian, kembali Kabag Humas Pemko Batam Ardiwinata “mengamankan” posisi bos-nya. “Bapak itu dekat dengan siapapun orangnya,” tegas Ardiwinata kepada Putra Kelana. (sas/nurul)

Proteksi untuk Usaha Kecil Menengah Sambungan dari halaman 1 lebih memilih tutup karena berdagang sudah tidak lagi menguntungkan. Coba kita renungkan kembali, dengan tidak melindungi usaha-usaha kecil seperti Pak Ahmad, bukankah sama saja dengan membiarkan pengusaha-pengusaha ritel besar dan pengusaha asing menginjak-injak usaha kecil hingga akhirnya mati suri?? Tapi sebaliknya, jika kita terlalu melindungi usaha-usaha kecil tadi, bukankah kita nanti dicap sebagai anti perdagangan bebas? Atau apakah kita setuju, jika semuanya perlu ada aturan, dan semuanya diberi tempat untuk berusaha sendiri-sendiri sehingga tumbuh berdampingan secara sehat dan saling menguntungkan? Kita percaya, bahwa dengan adanya persaingan bebas sangat dimungkinkan masuknya peritel-peritel asing dan pemodal besar ke dalam negeri, tetapi kemudian jika tidak di atur dan dilindungi secara bijak, maka yang akan terjadi adalah seperti pertarungan tinju yang tidak adil, dimana petinju kelas berat melawan pe-

tinju kelas ringan, dan dengan mudah kita bisa menebak hasil akhirnya. Karena itu perlu ada regulasi yang jelas dan berpihak bagi kelangsungan usaha-usaha kecil untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar. Adakah caranya? Barangkali yang perlu diperhatikan oleh para usaha kecil ini adalah membentuk suatu serikat atau perkumpulan dan semacamnya, untuk memperjuangkan hak-hak mereka ke pemerintah kota, bisa melalui usulan kepada pemerintah untuk membuat regulasi atau semacam peraturan daerah yang mengatur tentang pembatasan “zoning law” atau pembatasan izin usaha bagi ritel besar dan ritel asing agar tidak terus tumbuh menjamur dimanamana, dan meminta pemerintah untuk mewajibkan kepada pemilik toko-toko besar / mall / hypermarket untuk menyediakan 10% tempat bagi usaha kecil untuk berdagang / berjualan di tempat mereka. Dan memberikan sanksi atau punishment yang jelas dan keras bagi setiap pengusaha-pengusaha besar yang

melanggar peraturan ini. Namun kemudian, jika toko-toko kecil ini lebih memilih pasrah dan berdiam diri, siapa lagi yang akan membela nasib mereka kalau bukan mereka sendiri? Dari sudut konsumen atau kita, barangkali tidak ada salahnya jika memberi kesempatan kepada toko-toko kecil di dekat rumah atau dilingkungan kita untuk meraih sedikit keuntungan dan profit. Daripada memberikan uang kita untuk para peritel besar di hypermarket yang kemudian hasil usahanya digunakan kembali untuk membuka cabang-cabang di daerah lainnya, yang akhirnya dapat mematikan usaha-usaha kecil di sekitar kita. Seperti jika ingin membeli sedikit makanan kecil, minuman, deterjen, telur, indomie dsb, cukup berbelanja di toko sebelah rumah. Kita senang, mereka pun senang, ekonomi masyarakat kecil kita juga akan meningkat dan semakin kuat dan ini sejalan dengan visi misi pemerintah untuk memajukan usaha kecil menengah. Tentu ini jauh lebih baik.***

Kalau tetap dipaksakan untuk membelokkan jalan, maka selamanya pemerintah dianggap lemah oleh masyarakat. Bahkan bisa saja masyarakat mengecap untuk kepentingan umum lemah dan tidak tegas, tapi untuk kepentingan pribadi lancar-lancar saja. “Baru beberapa meter pemerintah tak mampu mengatasi, bagaimana yang berhektar-hektar,” tegas Zamzami. Keinginan agar Pemprov tak menunjukkan kelemahannya hanya dengan menghadapi satu warga juga disampaikan anggota Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Kepri, Sofyan Syamsir. Ia kecewa jika jalan itu harus dibelokkan. Apalagi jalan itulah nanti salah satu pintu masuk ke Dompak, sebelum Jembatan I selesai dibangun. Dari Tanjungpinang, anggota DPRD Kota Tanjungpinang, M Arif pun memberikan komentar senada. Menurutnya, kalau langsung pasrah tidak melakukan negosiasi kembali, itu sama saja artinya dengan kalah menghadapi satu orang. “Jalan itu kepentingan umum, kita punya undang-undang kepentingan umum, mengapa tidak menggunakan itu,” tegas Arif. M Arif, meminta kembali kepada Pemprov Kepri bernegosiasi dan

tidak memaksakan membelokkan jalan ke arah Dompak. “Masa pemerintah harus kalah untuk kepentingan umum?” Arif mengakhiri komentarnya dengan sebuah pertanyaan. Keputusan membelokkan jalan ke arah Dompak disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PU Kepri, Purwanta. Dikatakannya, pihaknya mengaku sudah menempuh berbagai cara, ternyata pemilik lahan tetap tidak mau melepas sebidang tanahnya untuk kepentingan pembangunan jalan. Salah satu hal yang ditekankan Purwanta, tawaran harga pemilik lahan dianggapnya tidak rasional. Pasalnya, harga yang diminta bisa mencapai 10 kali lipat dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Oleh karena itu, pihaknya terpaksa membatalkan rencana pembebasan lahan tersebut. “Daripada mengikuti kemauan pemilik lahan itu dengan harga yang luar biasa tinggi, bagus kami cancel saja. Soalnya kamipun bisa kena masalah nantinya,” tegasnya. Purwanta juga mengatakan, PU Kepri mencoba untuk membebaskan lahan di belakang bangunan tersebut, dengan

tujuan supaya bangunan di depan mundur dan pemerintah bisa melanjutkan pembangunan jalan. “Tapi ternyata cara ini gagal juga, pemilik lahan yang dibelakangnya juga tidak mau melepas lahannya. Makanya kami terpaksa melanjutkan dengan cara membelokkan sedikit arah jalannya,” ujarnya. Keseriusan membelokkan jalan itu dikatakan Purwanta dengan akan segera diaspalnya jalan membelok tadi. Jika tidak ada halangan, proyek pengaspalannya akan rampung pada April mendatang. “Sebelumnya di lokasi itu sudah ada alat-alat berat, untuk tahap pengeresan jalan,” imbuhnya. Sebelumnya, Sukarmanto yang dimintai keterangan di atas lahannya mengatakan, sudah puluhan orang utusan Pemprov Kepri dan juga Pemko Tanjungpinang yang mendatanginya terkait ganti urugi itu. Namun, semua utusan itu ditolaknya karena nilai yang mereka tawarkan tak masuk akal. Pada prinsipnya, sambung Manto, ia sama sekali tidak ada niat menghalanghalangi pemerintah untuk pembangunan fasilitas umum. Akan tetapi, pemerintah juga harus memberikan harga yang masuk akal.***

Belanja Publik Tak Terealisasi Rp70 M KARIMUN (PK) Wakil Bupati Karimun, Aunur Rafiq, Jumat (29/3) siang menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Karimun tahun 2012 pada sidang Paripurna di DPRD Karimun. Sesuai dengan struktur APBD, disampaikan kinerja pengelolaan pendapatan belanja dan pembiayaan daerah Kabupaten Karimun tahun 2012 antara lain pendapatan daerah. Sampai 31 Desember 2012 pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp966. 846.402.925,56 dari target Rp920.390. 779.189 dengan rincian pendapatan asli yang ditargetkan Rp212.990.832.087. Telah terealisasi Rp250.442.482.463,56 pendapatan daerah yang berasal dari bagian dana perimbangan yang ditar-

getkan Rp604.572.866.581. Sampai akhir tahun telah terealisasi Rp615.584.901.229. Tak terealisasi sekitar Rp11 miliar. Pendapatan daerah yang berasal dari lain-lain penerimaan yang sah Rp102. 827.080.521 sampai akhir tahun pendapatan ini mencapai Rp100.819.019.233. Untuk belanja daerah sampai akhir tahun anggaran 2012 realisasi APBD Karimun yang ditargetkan Rp988.223. 385.533,38 telah terealisasi Rp889.571. 685.463,60. Meliputi belanja tidak langsung Rp453.406.708.000,88 sampai akhir tahun 2012 telah terealisasi Rp424.935. 492.959 (Tak terealisasi Rp28.471. 216.000) atau sekitar Rp28,5 miliar. Belanja langsung alias untuk publik

Rp534.816.677.533 sampai akhir tahun terealisasi Rp464.636.192.504,60 atau sekitar Rp70 miliar. Adapun belanja langsung ini digunakan untuk urusan wajib dan urusan pilihan yang ditargetkan sebesar Rp485.404.408.832 telah terealisasi Rp418.633.441.155. Urusan pilihan yang ditargetkan Rp49.412.268.701, terealisasi Rp46.002.751.350. Untuk memperkuat penjelasan terhadap keberhasilan capaian indikator kinerja sasaran dan tujuan itu dijelaskan beberapa hal. Indikator mutu pendidikan di Karimun pencapain IPM mengalami pertumbuhan yang baik. Demikian halnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. pertumbuhan ekonomi dan investasi serta ekspor-impor.***

1.324 Siswa Diprediksi Tak Lulus UN TANJUNGPINANG (PK) Target kelulusan Ujian Nasional (UN) SD, SMP, SMA sederajat se-Kepri tahun 2013 yang ditetapkan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri sekitar 96 persen dari 66.200 siswa. Artinya, jumlah yang tidak lulus sekitar 1.324 orang. UN untuk SMA sederajat tanggal 15-18 April nanti. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Drs Yatim Mustafa MPd, mengatakan, target kelulusan tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun 2012 lalu sekitar 97-99 persen. Hal itu dikarenakan model soal yang lebih banyak. “Tahun ini, model soal ujiannya lebih banyak. Jika dalam satu lokal jumlah siswanya 20 orang, maka model soalnya 20 orang juga. Tahun lalu masih empat model soal. Artinya, jika dalam satu lokal itu ada 20 peserta ujian akan ada lima

siswa yang mengerjakan soal yang sama atau model soalnya sama. Tahun ini tidak, masing-masing siswa satu model soal,” ujarnya. Dengan banyaknya model soal yang disediakan panitia UN dari pusat, tentu mempengaruhi siswa yang selama ini kurang mampu. Sebab, dia harus bekerja sendiri tanpa bantuan siswa yang lebih pintar darinya. “Jadi tidak bisa lagi ada joki,” tambahnya. Karena siswa harus mandiri saat ujian, kemungkinan sebagian di antara mereka nilainya akan jeblok. Hal inilah yang mempengaruhi tingkat kelulusan. Meski tidak seutuhnya kelulusan ditentukan nilai UN, namun tetap mempengaruhi jika nilainya di bawah rata-rata. Berdasarkan hasil try out yang sudah dua kali

dilaksanakan Dinas Pendidikan di SMA sederajat se-Kepri, target kelulusan belum sesuai harapan. Hasil try out pertama rata-rata 50-60 persen kelulusan. Sedangkan hasil try out kedua hasil kelulusannya masih 70 persen. Karena itu, Yatim berharap agar siswa membentuk kelompok belajar. Sehingga, siswa bisa membahas banyak soal-soal ujian. “Kalau sudah sering membahas soalsoal dengan temannya, tentu mereka akan terbiasa saat diberi soal yang berbeda saat ujian nanti,” jelasnya. Orangtua siswa juga diharapkan perannya mengawasi dan menjaga anak-anaknya sehingga tidak banyak keluar rumah untuk urusan yang tak jelas. Si anak harus diawasi agar belajar di rumah membahas soal-soal UN yang diberikan sekolah.***

DED Sekolah Unggulan Terpadu Dibuat TANJUNGPINANG (PK) Pemko Tanjungpinang terus minta dukungan dan mensosialisasikan rencana pembangunan sekolah unggulan terpadu di ibukota provinsi ini. Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan sekolah unggulan tersebut, dengan cara meminta dukungan dari para tokoh pendidikan di Tanjungpinang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Dadang AG, mengumpulkan tokoh pendidikan di Tanjungpinang di Restoran Nelayan, Sei Jang, pekan lalu. Hadir saat itu Ketua Dewan Pendidikan Tanjungpinang, Said Fauzul, Ketua PGRI Tanjungpinang, Imam Syafii, Said Barakbah dan Zamzami, Ketua Dewan Pendidikan Tanjungpinang serta undangan lainnya. Kata Dadang, sekolah unggulan terpadu sudah dibuat Detail Engineering Design (DED)-nya. Sekolah ini nantinya ada asrama siswa, sarana olahraga, sarana kesenian, sarana alat praktek industri, sarana lainnya. Dari sekolah unggulan ini, bagi siswa yang sudah tamat, langsung bisa bekerja di dunia industri dan harus diterima. Begitu juga siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, langsung bisa masuk ke beberapa perguruan tinggi ternama di tanah air. “Ini pertama kalinya saya bersilaturahmi dengan para tokoh pendidikan. Saya minta masukan dan usulan terhadap rencana baik wali kota menghadirkan sekolah unggulan terpadu,” kata Dadang AG dihadapan para tokoh pendidik. Selain memperkenalan sekolah unggulan, Dadang juga menjelaskan, dalam waktu dekat ini, pemerintah akan melakukan pemerataan pendidikan, pemerataan guru dan kepala sekolah serta realokasi sekolah. Dadang melihat, setelah ia masuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, memang ditemukan beberapa sekolah, masih banyak guru menumpuk. Artinya, guru bidang studi masih ada di sekolah lain, dipegang satu guru untuk beberapa bidang studi. “Saya akan tegas, memindahkan guru dan kepala sekolah demi pemerataan pendidikan. Tidak ada alasan tidak mau menjalankan keputusan ini, karena wilayah kota Tanjungpinang cukup kecil. Ke Timur hanya hanya sampai ke Senggarang, ke Timur satu lagi hanya

Dadang AG F.NET

sampai ke Dompak,” tegasnya. Zamzami, mengusulkan supaya sekolah unggulan terpadu, benar-benar diwujudkan. Hanya itu juga minta, karena sudah menjadi tuntutan dunia pendidikan. SDM guru juga harus terus ditingkatkan. Guru sekarang juga tidak hanya boleh menguasai satu bidang studi saja, tapi juga harus menguasai bidang studi lainnya. “Kalau saya baiknya kelulusan ujian nasional, tidak boleh ada target. Dengan adanya target, maka bisa saja menghalalkan cara untuk mencapai target itu. kita dulu kalau tidak lulus tidak masalah,” tegas Zamzami. Said Fauzul, minta kepada pemerintah, agar minat baca di Tanjungpinang digeliatkan kembali. Ia melihat minat baca dari siswa baik SD, SMP dan SMA sangat minim. Ia bandingkan dengan pemerintah Malaysia. Menerapkan minat baca, dengan cara, siswa diwajibkan mendatangi kantor perpustakaan. Kemudian, siswa wajib mencatatnya apa yang sudah dibacanya. Terus, hasil yang ditulis dari hasil yang dibaca diserahkan kepada guru. Kemudian, guru memberikan nilai penentu naik kelas atau tidak lulus. “Bagaimana mau pintar kalau siswa kita tidak mau membaca. Kunci pintar harus rajin-rajin membaca,” paparnya. Ia juga minta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk bertindak tegas. Pemerataan guru, kepala sekolah memang sangat diperlukan. “Saya mendapatkan laporan setiap pengantian kepala sinas, pemerataan guru dan kepala sekolah selalu gagal. Kali ini saya minta tidak boleh gagal dan harus tegas, untuk pencapaian pendidikan yang lebih baik,” harapnya. Said Fauzul juga menyoroti, selama ini

pengawas pendidikan hanya sebagai pelengkap struktur pendidikan. Kedepannya, tidak ada lagi istilah dewan pengawas tidak bekerja dengan baik.Justru, dewan pengawas yang cukup banyak peran, untuk memajukan dunia pendidikan. “Sekarang kita lihat pengawas hanya sebagai lambang saja,” tegasnya. Said Barakbah, mendukung program pemerintah pembangunan sekolah unggulan terpadu. Tapi, jangan sampai wacana ini hanya mengabiskan anggaran. Tapi, mutu dan apa yang diharapkan tidak tercapai. Ia juga minta, supaya sekolah juga bisa melihat, potensi siswanya, apakah potensinya di akademi atau non akademi. Sistem pendidikan yang baik, tidak hanya mengejar sistem akademi, tapi sistem non akademi juga perlu. Misalnya, siswa memiliki skill di bidang olahraga, harus dipromosikan dan diberikan. Jangan sampai, siswa dipanggil oleh daerah, negara untuk mengikuti ivent olahraga, tapi pihak sekolah tidak memberikan izin. “Untuk menciptakan pendidikan yang baik, bukan hanya dinilai hasil dari akademi tapi non akademi juga harus di lihat,” tegasnya. Diakhir dialog dan diskusi, Dadang mengharapkan pertemuan ini bukan yang pertama dan yang terakhir. “Kita tahu tugas pendidikan di Tanjungpinang bukan hanya di pemerintahan, termasuk tokoh dunia pendidikan dan seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya. Dadang juga minta, agar program jam belajar siswa, yang sudah dijalankan pemerintah, agar didukung oleh tokoh pendidikan. Keberadaan jam malam belajar, masih pro dan kontra di tengah masyarakat.***


SENIN 01 APRIL 2013

tanjungpinang

4

Lurah dan Camat Dilarang Terbitkan Alas Hak

TANJUNGPINANG (PK) Seluruh Lurah dan Camat di Tanjungpinang untuk sementara dilarang menerbitkan alas hak atas kepemilikan tanah oleh masyarakat. Larangan penerbitan alas hak ini disampaikan langsung oleh Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah ketika meresmikan proyek penataan lingkungan pemukiman berbasis komunitas (PLPBK) yang dilaksanakan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat Kota Piring Madani di Kampung Melayu, Minggu (30/3). Menurut Lis Darmansyah, saat ini kasus tumpah tindih kepemilikan lahan di Tanjungpinang cukup memprihatinkan. Hal ini dikarenakan pihak Lurah dan Camat dengan mudah mengeluarkan alas hak tanpa diteliti terlebih dahulu tentang keberadaan tanahnya di lapangan. “Kita tidak ingin kasus tumpang tindih lahan terjadi lagi di Tanjungpinang. Mulai saat ini kita minta para Lurah dan Camat untuk sementara tidak mengeluarkan alas hak,” ujar Lis Darmansyah. Pemko Tanjungpinang, katanya, akan mengevaluasi semua kebijakan tentang pengeluaran alas hak terhadap lahan masyarakat. “Formatnya akan kita atur. Kerta alas hak nantinya bu-

Lis Darmansyah

kan lagi kertas biasa seperti yang terjadi selama ini. Yang jelas mulai detik ini akan kita tertibkan. Dan para Lurah serta Camat jangan lagi mengeluarkan alas hak sebelum format baru tentang pertanahan yang kita evaluasi selesai,” jelasnya. Selain itu, harus ada tim khusus yang betul-betul bekerja mengecek di lapangan tentang tanah yang diajukan alas haknya. Tim harus bekerja profesional, menggali informasi sedalam-dalamnya dan harus yakin betul tentang keabsahan tanah yang akan diajukan untuk dimintakan alas haknya. “Jadi kalau pun nantinya Lurah dan Camat mengeluarkan alas hak, dasarnya harus betul-betul kuat berdasarkan laporan tim di lapangan,” katanya. Kasus-kasus yang menyeret

mantan Lurah dan Camat ke meja hijau karena persoalan mudahnya menerbitkan alas hak di Tanjungpinang sudah cukup banyak. Karena itu jangan sampai ada tambahan kasus baru yang menyangkut pertanahan karena mudahnya penerbitan alas hak. “Cek dulu lokasi tanahnya. Telusuri riwayat tanahnya dan konsultasi dengan pihak Badan Pertanahan Nasional itu sangat perlu sebelum menerbitkan alas hak. Jangan karena disorong amplop tebal main gampang saja mengeluarkan alas hak. Resiko hukumnya terlalu berat kalau kita mengeluarkan kebijakan tidak dengan kehati-hatian,” ujarnya. Dari catatan Putra Kelana, beberapa kasus tanah di Tanjungpinang selain masalah lahan milik Djodi Wirahadikusuma juga beberapa kasus yang saat ini ditangani aparat kepolisian. Beberapa waktu lalu mantan Lurah Dompak, Ab, diperiksa Polda Kepri karena menyangkut penerbitan alas hak kepada seseorang pada hal tanah tersebut milik orang lain. Selain itu beberapa mantan camat kabarnya juga dimintai keterangan oleh kepolisian soal status lahan Djodi Wirahadikusuma yang katanya tidak jelas asal usulnya. (yon)

Lori-lori pengangkut bauksit melintas menimbulkan debu. Sebaiknya bauksit ditutup karena menimbulkan kerusakan alam.

F.DOK

GMNI Minta Tambang Bauksit Ditutup TANJUNGPINANG (PK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tanjungpinang menolak adanya kegiatan penambangan bauksit di Kota Tanjungpinang. Aksi penolakan ini ditandai dengan menggelar demo di Halaman Kantor Walikota di Senggarang, Kamis 28 Maret 2013. Kelompok pendemo sekitar 10 orang dipandu orator Askarmin menyatakan Kota Tanjungpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepri tidak sepatutnya dijadikan tambang bouksit. Apalagi daerah Senggarang yang menjadi pusat pemerintahan Pemko Tanjungpinang yang berdekatan dengan pemukiman warga tidak sesuai jadi area tambang. Kota Tanjungpinangpun yang tidak begitu luas tidak memungkinkan untuk penambangan. Menurut mahasiswa pasca sarjana Universitas Islam Riau

(UIR) ini dampak adanya penambangan cukup meresahkan warga. Dari hilir mudik lori di jalanan yang membuat tanah berjatuhan di jalanan menimbulkan debu. Selain itu, adanya penambangan menimbulkan pencemaran di sejumlah air laut tempat nelayan mencari ikan serta kerusakan lingkungan ainnya. Oleh karena itu, GMNI telah membuat suara bulat agar Pemko Tanjungpinang menghentikan aktivitas penambangan bouksit di Tanjungpinang. “Walikota dan wakil walikota dalam penyampaian visi dan misi sebelum terpilih sebagai pemenang pemilukada Tanjungpinang telah berjanji untuk menghentikan aktivitas penambangan yang meresahkan warga. Tapi apa buktinya? Sekarang masih ada kegiatan penambangan bahkan makin merajalela,” teriak Askarmin sambil menenteng speaker di bahu. Disela-sela memanasnya teria-

kan Askarmin, tiba-tiba ada petugas dari kepolisian yang mengajak pendemo untuk masuk di ruangan dan duduk bersama walikota membahas persoalan ini. Di sekitar pendemo, Satpol PP dan pihak aparat kepolisian melakukan penjagaan dengan ketat. Bahkan kepala Satpol PP Surjadi juga berada di sekitar pendemo. Tawaran dari petugas kepolisian ditolak mentah-mentah oleh Askarmin dan kawan pendemo lain. Mereka dengan lantang melalui mikrophon meminta walikota Lis Darmansyah untuk hadir di arena demo yakni di halaman depan kantor walikota berdekatan dengan tiang bendera upacara. Selang beberapa menit, akhirnya terdengar suara walikota Lis Darmansyah mengatakan “yalah saya yang turun,” kata Lis sambil mendekati pendemo. Selanjutnya Lis menjawab

aspirasi pendemo dengan mengatakan untuk menghentikan penambangan bouksit tidak bisa dilakukan serta merta langsung berhenti. Karena harus dilakukan tahapan sesuai ketentuan. Lis menegaskan satu hal yang perlu digaris bawahi semenjak dirinya jadi wallikota belum pernah keluarkan ijin penambangan dalam bentuk SIUP. Sementara itu ijin lain diantaranya clear dan clean dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Langkah selanjutnya, akan dilakukan penghentian sementara bagi penambang yang tidak memenuhi ketentuan pada 5 April mendatang. “Akan kita evaluasi, karena itu tambang bauksit untuk sementara kita tutup mulai 5 April nanti,” kata Lis di depan massa GMNI. Secara keseluruhan aksi demo GMNI ini berjalan tertib dan tidak ada kejadian yang tidak diinginkan. (heny)

Jembatan Lingkar, Ide Cerdas Tapi Utopia F.DOK

Pedagang kaki lima di kawasan Tepi Laut, Tanjungpinang.

PK5 Tepi Laut Akan Dipindahkan TANJUNGPINANG (PK) Sejumlah pedagang kaki lima di Kota Tanjungpinang bakal direlokasi oleh Pemko Tanjungpinang dalam waktu dekat. Relokasi PK5 ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan pengguna jalan serta mewujudkan Kota Tanjungpinang yang rapi dan nyaman. Hal ini disampaikan Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah Kamis 28 Maret 2013. Menurutnya diantara pedagang yang akan direlokasi ke kawasan parkir dan pujasera di Jalan Teuku Umar depan Bestari Mall yang dibangun oleh pengusaha teh Prendjak Bandi, antara lain pedagang dise-

panjang tepi laut Tanjungpinang dan beberapa pedagang kaki lima di Jalan Merdeka dan beberapa tempat lainnya. Menurutnya, selain relokasi pedagang, juga dilakukan penertiban bagi pedagang di tepi laut. Karena dari pendataan yang dilakukan Pemko Tanjungpinang ditemukan sesama pedagang ternyata bersaudara atau keluarga besar tapi memiliki lapak berbeda sementara jenis jualannya sama. “Nanti kita lakukan pendataan sebelum akhirnya kita relokasi ke tempat baru. Kita ingin tepi laut bebas dari pedagang kaki lima,” jelas Lis Darmansyah. Sementara itu salah seorang

pedagang kaki lima di tepi laut, Herman, mengaku kurang setuju kalau semua PK5 dipindah ke Teuku Umar. “Tempatnya terlalu sempit dan tidak akan mampu menampung semua pedagang di tepi laut. Lebih baik kebijakan itu ditinjau kembali,” ujar Herman. Menurutnya, keberadaan PK5 di tepi laut merupakan simbiosme mutualisma dengan masyarakat pengunjung tepi laut. “Mereka mau jalan-jalan dan bersantai di tepi laut karena ada aneka pedagang yang berjualan aneka makanan dan mainan anak-anak. Saya yakin kalau semua PK5 di tepi laut direlokasi, para pengunjung juga akan protes,” jelasnya singkat.(heny)

TANJUNGPINANG (PK) Rencana Gubernur Kepri HM Sani yang ingin membangun jembatan lingkar Dompak- Tanjungpinang – Bintan dinilai hanya sebuah mimpi yang sulit terealisasi. Hal ini dkarenakan realisasi pembangunan jembatan tersebut tidak mudah. Selain membutuhkan anggaran yang spektakuler juga masih harus berhadapan dengan masyarakat karena menyangkut ganti rugi lahan yang akan dipergunakan untuk pembangunan jembatan dan jalan poros. “Saya pikir itu ide cerdas tetapi sangat utopia. Kalau pun bisa terealisasi mau berapa belas tahun akan selesai. Kemampuan anggaran APBD kita sangat tidak sanggup untuk merealisasikan proyek ambisius tersebut,” kata Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik Umrah Tanjungpinang, Drs Suradji MM. Kalau nantinya dalam pengang-

garan proyek ambisius itu mengandalkan dana APBN, pemerintah pusat tidak kemudian serta merta akan menyetujuinya. Pusat tentu akan melihat urgensinya bagi perkembangan di semua sektor. “Pusat tidak akan mudah begitu saja menggelontorkan duit APBN puluhan trilyun ke Kepri untuk pembangunan jembatan kalau imbal balik yang diterima kurang signifikan,” jelasnya. Kemudian, katanya, kalau pembangunan diserahkan ke pihak ke tiga yakni kontraktor asing, lalu dana dari mana untuk pembiayaan. “Pelaksanaan pasti akan dilakukan secara multi years. Kontraktor asing tak akan mau kalau melihat kekuatan APBD Kepri yang tak sampai 3 T ini. Jadi sudah seharusnya wacana pembangunan jembatan lingkar ini ditinjau ulang saja,” katanya. Tidak hanya itu, kata Suradji, persoalan paling rumit ketika berhadapan pada ganti rugi lahan

Suradji

masyarakat. Saat ini masyarakat sudah pandai dan tidak mau lahannya diganti rugi dengan harga murah. “Ingat kasus Dompak yang sampai sekarang belum selesai. Belajar dari situ, sebaiknya Pemprov Kepri tidak perlu tergesa-gesa mewacanakan proyek ambisius yang susah untuk diwujudkan,” jelas Suradji. Suradji berharap Pemprov Kepri konsentrasi memperjuangkan proyek jembatan Batam-Bintan (Babin) yang sudah lama direncanakan. Hal ini dikarenakan

proyek jembatan Babin sudah ada investor asing yang sanggup mengerjakannya dan juga mendapat dukungan penuh dari Badan Pengusahaan Batam. “Lebih baik jembatan Babin dulu saja diselesaikan. Terlalu banyak rencana tetapi tidak ada yang terealisasi bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintah,” jelasnya. Beberapa waktu lalu, Gubernur Kepri Drs Muhammad Sani meminta agar di 2014 akan ada jalan juga yang mengkoneksikan jalan Lintas Barat hingga Kilometer 42 Bintan. “Agar dapat terealisasi, tentu perlu komitmen dari semua pihak khususnya Bupati Bintan dan Walikota Tanjungpinang untuk mewujudkan jalan lingkar tersebut,” kata Gubernur. Untuk tahap awal, dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kepri, akan mereklamasi dari Gedung Daerah ke arah Tugu Pensil.(yon)

Dalam ”Gonggongan Anjing” dan ”Air Rindu” (bagian II-habis)

OLEH: Abdul Kadir Ibrahim

MEMBERI perlindungan dan rasa aman kepada tuannya. Allah juga menjadikan anjing sebagai perumpaan terhadap orangorang yang mendustai Ayat-ayat-Nya. ‘’Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)-nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orangorang yang mendustakan ayat-ayat Kami”.(Q.S.7:176). Yang dari ayat itu tidak dapat dimaknakan bahwa anjing adalah mahluk yang hina. Jika ia hanya menjulurkan lidahnya, tentulah karena ia memang sebagai binatang yang tiada Allah bekali ia dengan akal-pikiran, sehingga ia tiada dapat menangkap dan mengerti sama sekali apa yang disuruh kepadanya (pergi) atau dibiarkan saja, dia tetap menjulurkan lidahnya saja. Ini pastilah karena ia tidak dapat berpikir! Kazzaini dengan puisinya itu juga memberi tahu kepada kita betapa manusia itu sebenarnya punya naluri hendak meniru apa-apa saja, termasuk meniru gonggongan anjing. Tapi jika akal dan rasa malunya disanjungkan, maka dengan seketika keinginan gila semacam itu akan segera senyap dari naluri atau pikirannya sekalipun. Hal mustahak hendak dikabarkan Kazzaini kepada kita bahwa jangan hidup ini mengabaikan akal pikiran, hatinurani, kebaikan-kebaikan karena ianya dapat dipersamakan dengan kebodohan anjing tersebab ianya memang dijadikan

Allah tiada berbekal akal-pikiran! Meski demikian ada makna lain yang dapat kita singkap bahwa Kazzaini menyampaikan kegeramannya kepada pihak atau orang yang lain, yang bisa saja berkaitan dengan kekuasaan atau antara pusat dan daerah dalam perkara keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran dari hasil-hasil alam negeri yang tiada merata-setara berkeadilan sebanyak-banyaknya untuk rakyat Indonesia. Bisa saja puisi itu sebagai mengisyaratkan bagaimana pada bagian yang berbeda dan bahkan berlaianan yang penuh kepura-puraan, tipu muslihat, dan kitidak-adilan perlakuan pemerintah pusat kepada Riau? Dalam situasi semacam itu Kazzaini memposisikan Riau sebagai bukan anjing, dan sebaliknya entah siapa yang hendak dipertegasnya sebagai sebenar-benarnya anjing? Air Rindu Membasuh Diri Jamal D Rahman seakan-akan menghentakkan kita dari tertidur panjang dengan tanpa daya apa-apa. Bagaimana ia mengatakan bermain air akhirnya rindu lalu bagaikan di atas kaca. Eloknya berpegangan tangan. Lebih dahsyat lagi apabila bergenggaman, karena akan dapat bukan hanya menghangat kedua tangan dan tubuh yang mempunyai tangan dan genggaman, tetapi sekaligus menghangatkan jam dinding yang mendetak-detak di dada. Yang ini bisa saja dimaksudkan sebagai jantung, hati atau kalau ianya buruk maka bernamalah ia hawa-nafsu. Tapi nyatalah sekali apa yang dipuisikan oleh Jamal D Rahman sebagai jam dinding yang

mendetak-detak di dada agaknya rasa Tuhan. Sang penyair menghenjutkan untuk pembaca betapa tak sedikitnya kita sebagai manusia yang mengaku sebagai hamba-Nya tetapi sia-sia membiarkan malam berlalu, yang disebutkannya sebagai malam pun bangkit dari jendela. Sayangnya ketika malam melenyap tak sedikit dari kita menyadari bahwa dia tidak dapat diraba apalagi dipegang dan memang tak pernah berikhtiar secara gigih untuk merengkuhnya dekat, erat dan kuat. Pengembaraan diri dari waktu ke waktu sejati dapat merampai-rampai kerugiannya. Dengan alamat itu maka pastilah akan bergerak dan melaju untuk mendapatkan kebaikan diri di hari-hari mendatang. Keagungan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa pun tiada akan timbul tenggelam dalam jiwa dan akal pikiran. Dalam makna itu maka dapat saja kita memaknakan apa yang dikatakan oleh Jamal sebagai kaca adalah sajadah atau bentangan alam untuk bersujud menghentakkan dahi bagi sepenuhnya pengabdian kepada Ilahi. Betapa manusia dalam kelebihannya sebagai makhluk Allah, tetapi tak disangkal pula alangkah banyak kelemahan dan kekurangannya. Di antara kekurangannya adalah selalu lupa diri terhadap Sang Penciptanya.Sehingga dalam meniti gelombang dan buih sekalipun tak ingat mengucapkan syukur kepada-Nya. Memang manusia selalu lupa, karena akalnya senantiasa berbaur dengan nafsunya. Akal fikirannya tak jarang pula bertukar tempat dan fungsi dengan kekuatan dan kemampuan agama dalam memberi

pedoman kepada manusia. Kembali sadar diri yang paling puncak dan nikmat niscayalah jikalau kepada Tuhan, Allah SWT.Untuk itu tak cukup hanya merasakan tetapi mesti berbuat yang dikatakan oleh agama sebagai beramal shaleh dan bertawakkal kepadaNya. Karena itu bukan hanya perbuatan dan tindakan yang penuh seluruhnya diarahtujukan untuk-Nya tetapi sekaligus senantiasa membasahkan bibir dengan zikir membasuhkan kalbu dan akal fikiran dengan rasa zikir yang dilafazkan. Puisi Jamal yang kita maksudkan ini nyatalah pula sebagai mengisyaratkan hidup ini tak cukup hanya untuk sendirian. Tetapi mesti dekat dan melekat dengan tanggungjawab dan kepedulian lainnya, baik sesama manusia, mahluk lainnya dan alam lingkungan sekaliannya. Karena dengan begitulah tidak menjadi durhaka atas kewajiban sebagai mahluk yang paling sempurna dan mulia serta khalifah di muka bumi. Tahu diri, mengenal budi dan membalasnya adalah kearifan yang tiada terkira sehingga buah hasilnya kemuliaan dan kebahagiaan yang tak hanya di alam fana ini tetapi kelak ketika maut sudah melepas dari jasad. ‘’Bemain Air Rindu di Atas Kaca” @ dikutip dari buku antologi puisi Hari Puisi Indonesia (2012:142). Kita bermain air rindu di atas kaca. kita berpegangan. kita bergenggaman./ menghangatkan jam dinding yang mendetak-detak di dada. malam pun/ bangkit dari jendela. tapi, oh, tanganmu takada. jarimu tak ada./ maka aku pun menjelma beling. Menajamkan waktu agar diam lebih/ malam dibanding usiaku, meruncingkan

detak jam agar malam lebih/ berdebur dibanding dadaku. dan ketika kita bermain air rindu di atas/ kaca ini lagi, dari bercak zikirku pada tanganmu yang paling gaib,/ airmataku akan membiru senjdiri. Persebatian diri dengan Tuhan, pada akhirnya membahagiakan jiwa.Jamal kemudian mempertegas keabadian menjalin hubungan erat dan mesra dengan Sang Maha Pemilik Jiwa. Adakah kita melesap diri sia-sia dan sehingga celaka bersama waktu yang bergabus kencang berlalu lebih laju dari usia kita. Puisi sang penyair mengutis dan sekaligus merenggut kemanusiaan membawa ke dalam rasa ketuhanan untuk bermartabat sebagai manusia yang berguna. Puisi bukanlah sabda, tetapi ianya menyucikan jiwa. Aku tiada memaksa kata-kata atas encik-encik, tuantuan dan puan-puan, melainkan sekadar berdendang. Mau terhibur atau terkena di hati, sungguh tiada kuasa kita mengetahuinya. Kata-kata tiada akan bermakna, karena makna hanya kepada kita sebagai manusia sahaja. Tersebab rindu-rasa semuanya menjadi indah yang lama sekali...*** ABDUL KADIR IBRAHIM, sastrawan nasional, menulis puisi, cerita pendek, novel dan esai sastra-budaya. Pernah tiga tahun jadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang (2007 dan 2009-2010). Atas ketunakannya di dunia sastrabudaya, pria yang akrab dipanggil Akib ini sudah mendapatkan sejumlah penghargaan nasional. Sejak 2006 sudah 7 kali jadi nominator Anugerah Sagang kategori Seniman Serantau.


SENIN 01 APRIL 2013

meranti

5 Kades Bandel Akan Dibinasakan

MERANTI (PK) Dalam menjalankan pemerintahan sampai ketingkat Desa, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti tidak akan memberikan toleransi bagi Kepala Desa (Kades) yang bandel atau tidak menjalankan pemerintahan di desanya masingmasing. Karena sebagai kabupaten baru Pemkab Meranti membutuhkan aparatur pemerintahan yang handal dan mampu mengayomi masyarakat. ‘’Kalau malah membuat masyarakat sengsara buat apa dipertahankan. Jika memang ada gejolak di tengah masyarakat maka kita akan ambil langkah tegas, terutama bagi Kades,”ungkap Kepala

Badan Pemeberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Drs Ikhwani. Menurutnya dalam pembinaan akan tetap dilakukan oleh BPMPD. “Jika tidak bisa dibina, maka kita “binasakan” saja,” ujarnya. Apalagi kata Ikhwani sampai saat ini sejak Meranti berdiri sebagai kabupaten, ia sudah merekomendasikan pemberhentian tiga Kades di Meranti, masingmasing Kades Gayung Kiri, Mengkopot dan Repan. Ini dilakukannya sebagai bentuk ketegasan Pemkab Meranti kepada Kades yang tidak komitmen dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan mekanisme yang

telah diatur dalam undang-undang. Lebih jauh, Ikhwani menegaskan, dalam membuat rekomendasi pemberhentian untuk ditandatangani Bupati ia tidak ada beban. Karena selama ini setelah dua kali menjabat Kepala BPMPD di kabupaten muda itu, dia harus menjalankan pekerjaannya sesuai tupoksi. ‘’Makanya jika ada Kades yang bandel saya akan langsung membuat rekomendasi pemberhentian kepada Bupati,” tegasnya. Ikhwani mengharapkan sekaligus meminta kepada seluruh Kades dapat bertugas dan menjalankan fungsinya sesuai dengan aturan yang berlaku.(RP)

Wabup: Jangan Terlambat Selesaikan SPj F.IST

Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir meninjau pembangunan Pasar Modern di Jalan Tanjung Harapan Selatpanjang beberapa waktu lalu.

Rp1,5 Miliar untuk Penimbunan Pasar Percontohan

MERANTI (PK) Walaupun pembangunan fisik pasar percontohan di Jalan Tanjung Harapan Selatpanjang dibangun oleh pemerintah pusat, namun Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti tetap mengalokasikan sebesar Rp1,5 miliar untuk menimbun halaman pasar yang akan menjadi ikon Meranti sebagai kawasan niaga nantinya. Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Mene-

ngah (DisperindagkopUKM) Kepulauan Meranti, Syamsuar Ramli. Ia berujar bahwa saat ini masih menunggu pelelangan atas pekerjaan penimbunan halaman pasar percontohan tersebut. ‘’Anggarannya untuk menimbun halaman pasar percontohan tersebut sebesar Rp1,5 miliar dan akan kita kerjakan tahun ini. Mudahmudahan nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kita masih menunggu melaksanakan pelelangan nantinya,” katanya.

Syamsuar menyebutkan dalam melaksanakan pembangunan pasar tersebut terdiri dari gedung utama yang sudah selesai dan dilanjutkan dengan pembangunan gedung sayap kiri dan kanan pasar yang akan dilakukan tahun 2013 ini. ‘’Tahun lalu kita dapatkan untuk bangun gedung utama sebesar Rp15 miliar dari pusat, tahun ini untuk gedung sayap kiri dan kanan juga Rp15 miliar juga dari pusat,” katanya. Kemudian untuk tahun ini melalui APBN perubahan, lanjut Kadis-

perindagkop UKM Kepulauan Meranti itu akan diupayakan didapatkan juga program pembangunan pelabuhan rakyat persis di depan pasar yang tak jauh dari bibir laut itu. Juga bersamaan dengan pembangunan lanscap atau taman. ‘’Makanya untuk meninggikan taman yang akan dibangun di halaman tengah pasar, kita perlu melakukan penimbunan. Sehingga nantinya dapat lebih tinggi dan tidak dimasuki air laut di musim pasang,” tuturnya.(RP)

MERANTI (PK) Setelah menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2013, diminta kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk dapat mulai menjalankan programnya masing-masing. Karena DPA menjadi simbol dimulainya pelaksanaan program yang tertuang di dalam DPA bagi setiap SKPD. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Masrul Kasmy MSi usai menyerahkan DPA kepada seluruh Satker di lingkungan Pemkab Meranti termasuk seluruh kecamatan, Selasa (27/3). Dikatakannya DPA itu sebagai dasar penggunaan anggaran bagi setiap SKPD. ‘’Semoga pembangunan di kabupaten ini dapat berjalan dengan lancar. Kami minta seluruh SKPD bisa mempertanggung jawabkan penggunaan APBD nantinya yang tertuang dalam DPA masing-masing Satker,” ujarnya di Ballroom Grand Meranti Hotel. Hadir juga Sekda H Zubiarsyah MS SH, anggota DPRD Edi Masyudi SPdi, Ketua MUI Nizam Munadi SAg dan seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemkab Meranti. Masrul mengingatkan, jangan terjadi keterlambatan Surat Pertanggung Jawaban (SPj), keterlambatab kegiatan untuk tahun ini. Karena menurutnya akan berdampak menurunnya kinerja dari

F.IST

Wakil Bupati Meranti, Masrul Kamsy.

SKPD itu sendiri. ‘’Anggaran ini dapat digunakan sebaik-baiknya. Sehingga nantinya tidak ada dampak buruk yang akan diterima SKPD. Dengan DPA ini sebagai tanda atau simbol dimulainya pembangunan tahun 2013,” katanya. Oleh karena itu Wabup juga berharap SKPD dapat menjalankan program yang tertuang dalam DPA untuk kepentingan masyarakat. Pada kesempatan itu

juga Masrul mengharapkan juga kepada seluruh elemen masyarakat dan tokoh masyarakat dapat memberikan doa restu bagi seluruh SKPD yang mendapatkan amanah menjalankan program. Dengan begitu, apa yang dilakukan menjadi hal baik nantinya. ‘’Satu rupiah saja dapat bermanfaat bagi masyarakat jika amanah ini dijalankan dengan baik. Kalau bisa masyarakat dapat mendukung,” ujarnya.(RP)

Desa Bokor Butuh Sampan dan Speedboat

F.IST

Jembatan milik sebuah perusahaan minyak di Desa Mengkikip, Meranti. Berbanding terbalik dengan jembatan milik rakyat tak jauh dari lokasi ini.

Pelabuhan Mengkikip Butuh Direnovasi BATAM (PK) Pelabuhan Desa Mengkikip Kecamatan Tebingtinggi Barat butuh segera direnovasi. Masyarakat setempat kian resah dengan kondisi pelabuhan yang sudah tidak layak. Gambaran kondisi pelabuhan yang dianggap sudah tak layak tersebut yaitu beberapa tiang penyangga yang sudah miring serta pagar yang sudah rusak sehingga membahayakan warga yang meKOLOM IKLAN

lintas di atasnya. “Kami bersama warga sebetulnya sudah melakukan gotongroyong untuk memperbaiki konstruksi pelabuhan yang rusak tersebut,” ujar Kepala Desa Mengkikip, Tarmizi, Sabtu (30/ 3/13). Berdasarkan hal tersebut, Tarmizi bersama warga berharap agar pemerintah kabupaten memberikan perhatian khusus terhadap

kondisi pelabuhan yang sudah menghambat bahkan merugikan aktifitas warga setempat. “Kami hanya memperbaiki yang sudah sangat rusak karena anggaran terbatas. Namanya juga swadaya masyarakat,” ujarnya. Beberapa kerugian yang telah diakibatkan oleh ketidak layakan pelabuhan tersebut yaitu arus mobilisasi warga menjadi tidak

lancar yang berdampak pada kondisi perekonomian warga. Bahkan, belum lama ini ada seorang pedagang setempat yang mengalami kerugian hingga jutaan rupiah karena beberapa dagangannya jatuh ke laut. “Kami berharap ini dapat menjadi perhatian bersama agar tidak sampai menimbulkan korban nantinya,” harap Tarmizi.(RP)

BATAM (PK) Pemerintah Desa Bokor Kecamatan Tebingtinggi Barat saat ini sedang mengusulkan pengadaan 20 unit sampan wisata dan satu unit speedboat pancung. Usulan tersebut disampaikan kepada Pemkab Kepulauan Meranti, demikian ujar Kepala Desa Bokor Aminullah, Jumat (29/3/13). Usulan tersebut dilakukan untuk menunjang program wisata yang tengah dikembangkan Pemerintah Desa Bokor sehingga status desa wisata dapat segera direalisasikan. ”Sampan dan speedboat tersebut dapat digunakan pengunjung secara gratis karena kita tidak mamu mengkomersilkan potensi wisata kita,” ujar Aminullah. Desa Bokor memiliki wisata alam yaitu pemandangan flora dan fauna yang dapat dinikmati dengan menyusuri sungai menggunakan sampan dan speedboat. “Sementara ini pengunjung harus

F.IST

Lomba lari diatas tual sagu di Sungai Hulu Bokor, Meranti.

meminjam sampan masyarakat untuk dapat menyusuri sungai tersebut,” ujar Aminullah. Usulan ini menurut Aminullah telah mendapatkan dukungan da-

ri masyarakat setempat. “Masyarakat tidak ada masalah karena jika sampan mereka dipakai mereka tidak bisa bekerja,” ujarnya.(RP)


SENIN 01 APRIL 2013

seni & budaya Sampai Kapankah Polemik Sastra Di Indonesia Berakhir?

OLEH: R Akhmad Dinedja

TIDAK adanya keterbukaan, keharmonisan, saling percaya dan tidak ada keinginan untuk menyatukan persefsi, sehingga sampai saat ini sastrawan-sastrawan besar di Indonesia terlihat saling menjatuhkan dan mau menang sendiri. Akibatnya, polemik berkepanjangan dalam tubuh sastra di Indonesia masih belum berakhir. Hingga perselisihan antar kubu terjadi dan tubuh sastra telah terkotak-kotak. Mengingat begitu pentingnya sastra di Indonesia, persoalan ini bukanlah persoalan biasa. Namun sebagai seorang sastrawan besar dan menjadi yang terdepan dalam pergolakan sastra di Indonesia, seharusnya bisa menjadi contoh bagi generasi kami, penerus harapan bangsa di seluruh Indonesia untuk melanjutkan cita-cita bangsa yang bermartabat dan mulya. Persoalan-persoalan karya, problema antar komunitas ataupun perorangan, seoalaholah menjadi sebuah tradisi dalam tubuh sastra di Indonesia. Seharusnya, berbagai persoalan tersebut tidaklah perlu dimunculkan dan dipanjang lebarkan serta dibiarkan begitu saja. Tapi mari lakukan rembuk dalam menyelesaikan persoalan tersebut dengan kepala dingin dan tangan terbuka. Lebih kacau lagi, belakangan ini muncul problem dalam penentuan Hari Sastra Indonesia harus menjadi bahan rebutan antar kubu. Satu kubu, sebut saja kubu Taufiq Ismail dkk, menetapkan Hari Sastra Indonesia jatuh pada tanggal 3 Juli. Ada pula kubu, djoernal sastra boemipoetra beserta simpatisan menetapkan tanggal 6 Februari, sebagai Hari Sastra Indonesia yang sesungguhnya. Lantas manakah yang harus diikuti, tanggal 3 Juli ataukah 6 Februari? jika semua kubu merasa yang paling benar. Sejak beberapa pekan ini, di berbagai media online dan cetak, baik lokal maupun nasional, telah mengabarkan bahwa Hari Sastra Indonesia jatuh pada tanggal 3 Juli, sesuai dengan tanggal lahir sastrawan terkemuka Indonesia yakni Abdul Moeis. Ada juga yang menetapkan Hari Sastra Indonesia itu jatuh pada tanggal 6 Februari, sesuai tanggal lahir sastrawan terbesar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Pada Minggu kemarin, seperti yang dilangsirkan kompas.com dan beberapa media online lainnya, (http:// oase.kompas.com/read/2013/ 03/24/1950211/,Puluhan.Sastrawan.Hadiri.Maklumat.Hari.Sastra.Indonesia), mengabarkan bahwa Hari

6

Masih Berkesenian Konsep berkesenian orang Melayu adalah memberi manfaat dan berfaedah untuk orang yang menikmati kesenian itu. Sebagai orang Melayu, Atah Roy berpegang teguh kepada konsep tersebut. Tanpa ada pikiran lain, yang penting penikmat kesenian tanah ini terpuaskan, Atah Roy pun rela menyediakan waktu, pikiran, tenaga dan juga duit untuk tetap berkesenian. Atah Roy dengan semangat berapi-api mengumpulkan beberapa pemuda-pemudi untuk menaja perhelatan kesenian.

Surat Kepada Sastrawan Indonesia Sastra Indonesia ditetapkan tanggal 3 Juli. Dimana puluhan sastrawan, menghadiri Maklumat Hari Sastra Indonesia di SMAN 2, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Beberapa di antaranya Taufiq Ismail selaku penggagas serta Rusli Marzuki Saria, Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, dan Prof. Dr. Puti Reno Raudhatuljannah Thaib. Dalam maklumat tersebut, penetapan Hari Sastra Indonesia setiap tanggal 3 Juli itu dilakukan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti. Tanggal 3 Juli dipilih berdasarkan hari kelahiran sastrawan terkemuka Indonesia, Abdoel Moeis pada 3 Juli 1883 silam. Di sisi lain, beberapa hari sebelumnya, pada Jum’at 22 maret lalu di tempat berbeda, yaitu di Teater Arena Taman Budaya Surakarta, Solo, Jawa Tengah, seperti yang dilangsir juga di beberapa media online, termasuk di Radar Seni, (http://

radarseni.com/2013/03/23/ djoernal-boemipoetradeklarasikan-hari-sastraindonesia/), puluhan sastrawan dan simpatisan dari beberapa daerah bersama djoernal sastra boemipoetra menolak usulan tanggal 3 Juli sebagai Hari Sastra Indonesia dan mendeklarasi Hari Sastra Indonesia jatuh pada tanggal 6 Februari. Dalam deklarasi tersebut, mereka dengan tegas menetapkan hari sastra Indonesia jatuh pada tanggal 6 Februari, berdasarkan hari lahir sastrawan terbesar Indonesia Pramoedya Ananta Toer, yaitu pada tanggal 6 Februari 1925. Deklarasi tersebut, dibacakan langsung oleh Wowok Hesti Prabowo, salah satu redaktur djoernal boemipoetra di depan ratusan simpatisan sastrawan, akademisi, pelajar dan mahasiswa dari beberapa daerah. Isi deklarasi tersebut, djoernal boemipoetra dan

para sastrawan yang turut hadir dalam deklarasi itu, menolak hari sastra Indonesia berdasarkan tanggal lahir Abdul Moeis, yang digagas Taufiq Ismail dkk. Karena, menurut mereka pengarang Abdul Moeis adalah anak dari Balai Pustaka yakni institusi penerbitan pemerintah kolonial Belanda. Bagi para sastrawan, Pramoedya Ananta Toer adalah orang yang tepat untuk dinobatkan sebagai bapak sastra Indonesia. Sebab, bagi mereka, Pak Pram merupakan salah seorang sastrawan Indonesia yang karya-karyanya mengandung semangat kebangsaan Indonesia, anti kolonialisme, anti feodalisme dan bersifat kerakyatan. Selain itu, Pramoedya Ananta Toer juga satusatunya sastrawan Indonesia yang berkali-kali dinominasikan sebagai pemenang Hadiah Nobel Sastra. Dideklarasikannya Hari Sastra Indonesia ini sebagai wujud penolakan mereka atas gagasan Taufiq Ismail dan kawan-kawan yang tidak historis dan tidak menggambarkan realitas sastra Indoensia yang sebenarnya. Melihat polemik seperti ini, manakah yang harus kami dengar dan ikuti? Apakah kami sebagai generasi penerus dijadikan sebagai domba yang manut digiring kesana kemari dengan arah dan kandang yang tak jelas. Adakah keinginan antara dua kubu ini bertemu untuk saling menyatukan persefsi, bertukar pendapat, duduk bersila guna menyelesaikan polemik ini?*** R AKHMAD DINEDJA, lahir pada 04 April 1989, di Lombok Timur, NTB. Menyelesaikan kuliah di STKIP Hamzanwadi Selong. Bergiat di Komunitas Rabu Langit (KRL) Lombok Timur. Aktif menulis puisi dan artikel pendidikan di bulletin Kapass. Pernah menjadi redaksi pelaksana Buletin GSC dan Indie Book Corner (IBC), Fotografer di Coimstudio. pernah menjadi wartawan Koran harian Radar Lombok dan penyiar di radio Srgap. Beberapa karyanya pernah dimuat media sastra dan tergabung dalam buku Antologi Puisi Kepompong Api (2012), buku kumpulan puisi Lelaki Pantai (2013), serta sedang menyusun buku penelitian tentang bendungan. Sekarang tinggal di Jogjakarta.

S

EMANGAT menggebu-gebu Atah Roy tidak direspon Leman Lengkung. Di benak pikiran Leman Lengkung terbayang dua tahun yang lalu, bagaimana peningnya Atah Roy setelah menaja hajatan yang sama. Waktu itu Atah Roy juga menaja pementasan teater alias drama alias sandiwara. Setelah perhelatan selesai Atah Roy pening untuk membayar utang akibat perhelatan kesenian tersebut. Leman Lengkung tidak mau kejadian itu terulang kembali pada Atah Roy saat ini. Leman Lengkung berusaha menghasut pemuda-pemudi di kampung tidak mendukung keinginan Atah Roy menaja perhelatan yang sama. Hasutan Leman Lengkung akhirnya singgah juga ke telinga Atah Roy. Atah Roy naik pitam alias geram setengah mati pada Leman Lengkung. Dengan emosi meluap-luap, Atah Roy pun mendatangi Leman Lengkung yang sedang sibuk mengumpulkan getah di kebun. “Ape maksud dikau menghalang-halangi aku untuk berkesenian, Man?” pertanyaan Atah Roy bernada geram. “Saye tak menghalang Atah, tapi saye takut Atah gile disebabkan berkesenian,” jawab Leman Lengkung dengan tenang. “Maksud dikau ape?” Atah Roy semakin geram. “Ape yang Atah dapat dari berkesenian?” balik Leman Lengkung bertanya. “Kepuasan bathin itu melebihi segale-galenye, Man. Dan dengan berkesenian, bathin aku terpuaskan!” Atah Roy menjawab masih dengan nada emosi. “Kepuasan bathin seperti ape, Tah? Setelah mengadekan pementasan drama, lepas itu Atah dikejo-kejo orang untuk menagih utang, apekah itu yang dinamekan kepuasan bathin, Tah?” Leman Lengkung mulai berani. “Dikau jangan mengajo itik berenang, Man. Aku ini dah banyak makan asam garam berkesenian. Kawan-kawan aku kan banyak, dan perusahaan di kampung kite ini mau membantu perhelatan ini semue!” sergah Atah Roy. “Dulu Atah bercakap macam itu juge, tapi nyatenye tak satu pun kawan Atah dan juge perusahaan itu membantu Atah. Atah sorang yang menanggung semuenye, sampai-sampai hasil penjualan getah kite semuenye terpakai untuk membayo utang Atah itu,” Leman Lengkung juga meninggikan suaranya.

“Ini menyangkut marwah kite sebagai orang Melayu, Man. Kalau tak kite yang menjage marwah kite melalui seni, siape lagi? Kesenianlah yang masih dapat diharapkan mejage marwah orang Melayu pade hari ini. Dikau jangan lupe Man, dengan seni identitas diri orang Melayu dipertahankan!” ujar Atah Roy panjang lebar. “Itu menurut Atah, tapi tidak orang Melayu lainnye. Atah bisa tenguk, bagaimane kesenian pade hari ini hanye untuk kepentingan politis, kalau ade pejabat atau tokoh masyarakat nak sesuatu, baghu kesenian dijulang-julang. Begitu juge orang berkesenian hari ini disebabkan faktor kedekatan dengan orang-orang penting. Sementare Atah, jangankan dekat dengan orang penting, dengan Pek RT aje tak dekat Atah menjauh. Dari mane Atah nak nutup biaya pementasan drama Atah tu? Terpakse juge hasil getah kite ini jadi sasarannye,” jelas Leman Lengkung panjang lebar. “Dikau jangan menghina aku, Man. Kalau dikau tak ikhlas

membantu aku, tak usah dikau bantu aku lagi, lebih baik kite putus persaudaraan anakberanak!” Atah Roy bertambah emosi, dan langsung meninggalkan Leman Lengkung sendiri. “Kalau aku bercakap, tahu salah je. Payah jadi anak saudare ni,” Leman Lengkung besungut. Atah Roy dengan geram melangkahkan kakinya. Sambil melangkah, Atah Roy berpikir apa yang dikatakan Leman Lengkung tadi. Dalam hati Atah Roy membenarkan apa yang dikatakan Leman Lengkung. Pengalaman sudah banyak, setiap kali mengadakan pertunjukan seni, pasti utang berkeliling pinggang. “Kadang ade betul juge ape yang dikatekan Leman tu, tapi kalau tak berbuat, lain pulak perasaan ini,” bisik Atah Roy dalam hati. Atah Roy pun terbayang masa lampau, dimana dia pernah mau membunuh diri dengan terjun ke laut, gara-gara utang setelah perhelatan seni. Kepuasan bathin setelah

pementasan hanya sekejap, tapi kelukaan bathin disebabkan utang pementasan lama. Atah Roy jadi ragu untuk tetap berkesenian. “Aku harus ambil sikap, aku harus tetap berkesenian. Utang atau pun rugi, itu bisa diselesaikan, tapi rugi atau utang hati, tidak bisa terganti!” Atah Roy menjawab keraguannya sendiri. Dengan semangat tetap berapi-api, Atah Roy akan mengadakan perhelatan atau pementasan drama dengan melibatkan lebih banyak orang lagi. “Pantang Melayu surut ke belakang!” ujar Atah Roy yakin.***

HANG KAFRAWI Lahir di Teluk Belitung, Kepulauan Meranti dan aktif dalam berbagai aktivitas seperti teater dan sastra. Dia juga tercatat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning dan dosen di Akademi Kesenian Melayu Riau. Bermastautin di Kota Bertuah Pekanbaru.

Kuaci Emak, Kuaci Berkah (Bagian 2)

FAKHRIYANSYAH Lahir di Tanjungpinang, 05 Mei 1991. Saat ini sebagai Mahasiswa semester 8 di Prodi Bahasa Indonesia FKIP UMRAH dan bekerja sebagai Pengelola Perpustakaan SMP Negeri 5 Tanjungpinang. Kegemarannya dalam menulis puisi dan cerita pendek bermula dari SMP. Dan beberapa karyanya dipublikasikan di berbagai media cetak lokal maupun nasional seperti Batam Pos, Haluan Kepri, Koran Peduli, Tanjungpinang Pos, Putra Kelana dan Republika. Kebanyakan puisi dan cerpen yang dibuatnya selalu berlatarkan kehidupan sehari-hari di Kota Tanjungpinang. Kini, dengan hobbynya yang menulis puisi, Fakhri telah menelurkan sebuah buku kumpulan puisi yang ditulisnya dengan tajuk “Kita dalam Kata” dan puisinya juga termasuk dalam buku antologi puisi “Sayap-Sayap Bening” yang ditulis oleh sastrawan muda Kepri. Fakhri juga aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, antara lain sebagai Sekretaris Majelis Anak Negeri Tanjungpinang (MANTAP), Koordinator bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Melayu di Ikatan Pustakawan Indonesia Kota Tanjungpinang, Penggiat Sastra, Seni dan Budaya Kota Tanjungpinang, Sekretaris Masjid Ar Rahim Teluk Keriting dan Ketua Ikatan Remaja Masjid Ar Rahim Teluk Keriting.

“RITA... buah hati intan payung buntat emak.... sinilah.... sini sekejap. Emak nak cakap,” panggil Mak Odah kepada Rita. Pekik Mak Odah yang sangat berbeda, suara yang dulunya parau dan sedikit datar, kini terdengar lantang dan menampakkan rasa gembira sembari menghidangkan menu makanan malam yang tak biasa. Mak Odah telah pun menunggu di meja makan. Masakan istimewa telah menanti. Gulai asam pedas ikan merah, ayam goreng, sambal belacan dan ulam petai rebus adalah makanan kegemaran Rita. “Iye mak... sekejap.” Jawab Rita dari dalam kamar. “Aii mak? Ade hajat ape? Masak sedapnye?” Rita kaget. “Biaselah, sekali-sekali kite makan macam ni. Mak ade rezeki sikit,” jawab Mak Odah. “Betul ke mak?” tanya Rita yang sedikit tak percaya. “Iye, sudahlah.... jangan banyak tanye, mari kite makan,” ajak Mak Odah. “Iyelah mak....” jawab Rita yang masih penuh tanda tanya. Dalam sedap menikmati makanan malam itu, Rita masih penasaran dan penuh tanda tanya dalam pikirannya, tentang menu makan malam yang tak biasanya dan melihat wajah sumringah dari emaknya. Sesekali ia melihat wajah emaknya yang sesekali pula tersenyum girang dan makan dengan cukup lahap. Memang tak seperti biasanya emak begitu pada

saat makan. Selalunya adalah hanya diam dan duduk menikmati makan alakadarnya. Bak kata orang, kehidupan Mak Odah tak ubahnya “Kais pagi, makan pagi. Kais petang, makan petang”. Namun begitu, mereka hidup dengan keikhlasan dan ketabahan. “Mak...” panggil Rita. “Rita.... kalau lagi di depan rezeki jangan becakap,” balas Mak Odah. “Hmmm... iyelah mak,” jawab Rita sambil melanjutkan makannya. Makan malam pun berlanjut hingga lauk malam itu dilibas habis tak bersisa. Mereka berdua pun langsung berbenah meja makan dan mereka lanjutkan dengan duduk-duduk di serambi rumahnya yang menghadap ke jalan sepi. Hanya suara jangkrik yang membahana dimalam itu, bak suara musik senandung melayu yang mendayu-dayu menghiasi malam yang syahdu. “Mak, boleh Rita tanye sikit?” ucap Rita yang seperti biasa merebah dipangkuan emaknya. “Pasti Rita nak tanyekan pasal makan tadi, ye kan?” jawab Mak Odah. “Ye mak. Rita rase pelik, tibe-tibe emak siapkan makanan sebegitu banyak dan tak seperti biase,” lanjut Rita. “Ohhh....Emak ade rezeki sikit. Gini ceritenye, tadi pagi ade orang datang kerumah kite, die kasi bantuan,” jawab Mak Odah. “Haaa??? Alhamdulillah.... Betul ke mak? Bantuan ape die kasi?” kaget

Rita yang langsung bangun dari rebahannya. “Iye, Alhamdulillah. Ade juge orang yang peduli dengan kite. Emak pun rase tak sangke, ade bantuan yang seperti itu. Dan yang lebih emak tergugah dan hati emak luluh lantak karene ini adalah sebuah anugerah yang tak terkire dari Allah, yakni Bu Maya nak bantu Rita sekolah sampai kuliah,” jelas Mak Odah sambil berkaca-kaca. Begitu mendengar ucapan emaknya, Rita langsung memeluk emaknya dan menangis sejadi-jadinya. “Alhamdulillah, terime kasih ya Allah....” ucap syukur Rita sambil menangis. *** Keesokan paginya, Maya beserta anggota Yayasan Selendang Mayang berdatangan ke rumah Mak Odah. Tampak ibu-ibu muda dan beberapa orang laki-laki yang berwajah mulus dan berpenampilan parlente, serasi serta beraroma wangi parfum bermerek. Mereka berbagi kasih dan berbagi rezeki untuk keluarga Mak Odah. “Mak Odah, ini rekan-rekan saya dari Yayasan Selendang Mayang. Mereka ingin bersilaturahmi dengan keluarga Mak Odah. Ingin berbagi kisah dan cerita serta sedikit bantuan yang mereka bawa,” ujar Maya. “Oh, iyelah.... Silekan, saye suke kalau ade orang yang nak bersilaturahmi. Kenalkan dulu, ini anak saye, namenye Rita. Sekarang anak saye kelas 2 SMA,” tukas Mak

Odah sambil memperkenalkan Rita anak gadisnya. “Hei Rita, salam kenal dari kami semua....” sapa Irma salah seorang dari rekan Maya. “Ya, salam kenal kembali,” balas Rita sembari tersenyum. Keakraban antara keluarga Mak Odah dan keluarga besar Yayasan Selendang Mayang sangat hangat dan sesekal terlihat mereka bersenda gurau, tertawa bahkan sesekali berpelukan mesra. Tanpa ada satu sekat apapun yang menghalangi antara mereka untuk membantu kehidupan orang yang tak mampu seperti Mak Odah, seorang ibu tunggal yang berjiwa satria. *** Hampir lima tahun sudah, beribu purnama sudah bersinar, kedai Mak Odah semakin ramai. Bukan hanya sekedar menjual makanan ringan, tapi Mak Odah menjual makanan khas Melayu, seperti lakse, nasi lemak, nasi minyak dan bubur pedas. Langganan pun semakin ramai yang ingin menikmati kuliner khas Melayu itu. “Mak, ape kabar si Rita anak gadis emak tu?” tanya Rasidi seorang pelanggan setia Mak Odah tentang Rita. “Oh... Rita.... die sekarang kat Bandung. Kuliah die dah nak siap. Alhamdulillah, rezeki die dapat beasiswa kat sane,” jawab Mak Odah riang. “Wiiihh, mantap na lah anak Mak Odah ni. Ngape tak nak kuliah kat

sini? Kesian emak die, sorang-sorang bekerje,” lanjut Rasidi. “Sebenarnye saye tak kasi juge, tapi karene ade beasiswa dari Bu Maya, saye nak cakap apelagi, lagipule semue dah ditanggung kat sane. Tak bise lagi nak cakap ape, tapi Alhamdulillah die kat sane sehat walafiat,” balas Mak Odah. Rita yang menempuh kuliah di salah satu universitas negeri di Bandung kini hampir selesai dan mendapat gelar sarjana pendidikan. Cita-citanya sejak dulu, yaitu menjadi guru. Cita-cita mulia yang patut diacungi jempol. Beasiswa yang diberikan oleh Bu Maya itu benarbenar ia laksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Prinsip Rita adalah memegang amanah dengan baik dan bertanggung jawab terhadap apa yang telah diberikan kepadanya. Prinsip yang sangat luar biasa, yang membuat dirinya berhasil. “Kriiingg.....” pekik telepon genggam milik Mak Odah. “Assalamualaikum...” salam Mak Odah dengan seseorang diujung telepon. “Waalaikumsalam, Mak...” balasnya dengan suara khas Rita yang melengking. “Ritaaa... ape kabar nak? Sehat?” tanya Mak Odah kepada Rita. Tampak raut wajah yang merindu sangat mendalam antara Mak Odah kepada Rita. Melihat keadaan itu, Rasidi pun agak tersenyum bahagia. (bersambung)

Redaksi menerima kiriman naskah baik berupa essei, catatan kebudayaan ataupun laporan yang berkenaan dengan seni dan budaya. Kirimkan tulisan ke Email : redaksi@kepribangkit.com


7

pendidikan

SENIN 01 APRIL 2013

SDIT AL Madinah, Tanjungpinang

Lulus, Hafal Al-Qur’an 30 Juzz Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Madinah di Jalan Merpati KM 11 Tanjungpinang dibawah naungan Yayasan Al Madinah menyelenggarakan pendidikan dengan konsep pendidikan stimulatif, fasilitas, motivatif dan integrative, baik dari segi kurikulum maupun kegiatan pembelajaran.

S

Siti Aisyah

EHINGGA anak didik dapat menguasai kompetensi yang berguna bagi kehidupan di masa depan yakni kompetensi keagamaan, kompetensi akademik, kompetensi ekonomi dan kompetensi sosial pribadi. Konsep pembelajaran ini disamping memperkaya ilmu dan pemahaman anak didik juga membangun percaya diri dan kepekaan sosial. Kurikulum tidak hanya berada dalam dimensi kecerdasan (IQ) tapi juga menyentuh dimensi Emosional dan Spiritual (ESQ). Muatan kurikulum SDIT Al Madinah bertujuan mewujudkan Sekolah Islam dengan kurikulum terpadu meliputi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum Keislaman meliputi Pendidikan Agama Islam, Tahsinu Tilawah Al Quran, Tahfizhul Quran, Sirah Nabawiyyah, Bahasa Arab, Mentoring Keislaman (hadist) serta praktek ibadah. Upaya meningkatkan kompetensi keislaman dilakukan beragam kegiatan meliputi Tahsin Tilawah Al Quran, Tahfiz Al Quran, Mentoring Keislaman, Malam bina iman dan taqwa, pesantren kilat Ramadhan (menginap di sekolah 3 hari 2 malam) serta khataman Al Quran. Sedangkan untuk peningkatan kompetensi akademik dilakukan pengayaan dan remedial, bimbingan belajar, Olympiade atau cerdas cermat, English dan Arabic Club, Sains Club, kunjungan edukasi, penulisan makalah (cerpen), computer (IT). Sementara untuk peningkatan kompetensi personality (non akademik) berupa outbond dan kepramukaan, kunjungan social, apresiasi seni dan sastra (nasyid, theatre, pantun dan puisi), drumband serta olahraga (sepak bola, tenis meja) Kepala SDIT Al Madinah Zulkarnain Simbolon melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Siti Aisyah ditemui Sabtu 30 Maret 2013 menyebutkan jumlah siswa saat ini mencapai 494 murid, dengan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 45 orang. Untuk pembelajaran, setiap lokal atau ruang kelas diisi sebanyak 26 murid. Hal ini bertujuan agar murid memiliki kesempatan belajar, berdiskusi, memperdalam materi dan mendapat perhatian guru yang lebih besar. Ketersediaan jumlah lokal di SDIT Al Madinah sebanyak 19 lokal. Sehinga meski jumlah murid tergolong besar namun jumlah lokal sesuai dengan jumlah murid maka proses pembelajaran hanya berlangsung satu shift pada pagi

hingga siang hari. Sebagian besar murid berasal dari Kota Tanjungpinang dan sekitarnya, termasuk Kijang Kabupaten Bintan. Sementara itu, kompetensi guru sebagian besar tamatan S1. Untuk saat ini sudah ada 6 guru yang mengantongi sertifikasi. Namun ada juga guru Al Quran yang diambil dari Pondok Pesantren tamatan SMA. Pembelajaran bagi murid dimulai pada pukul 07.15 WIB dan pulang sekolah pukul 14.15 WIB. Sementara bagi jajaran pendidik harus lebih awal tiba di sekolah pada pagi hari pukul 07.10 WIB dan pulang sekolah lebih akhir dari murid pukul 14.30 WIB. Selain proses pembelajaran berupa penyampaian materi, juga dilakukan sholat Dhuha dilanjutkan sholat Dhuhur berjamaah di sekolah. Tempat yang dipergunakan untuk sholat berjamaah ini untuk sementara masih mempergunakan ruangan di kelas. Mengingat belum dibangun Masjid ataupun Mushalla di sekolah ini. Kedepan, sekolah ini sudah merencanakan pendirian masjid di sekolah. Khusus pada kegiatan pesantren kilat yang dilaksanakan setiap tahun tepatnya di bulan Ramadan didirikan tenda untuk sholat berjamaah. Salah

satu keuntungan terbesar yang didapat murid di sekolah ini yakni pembelajaran hafalan Al Quran atau Hafiz. “Minimal target tamatan SDIT Al Madinah hafal Juz 30 dari Al Quran,” sebut Siti Aisyah. Menurutnya alokasi waktu pembelajaran Al Quran, setiap hari sebanyak 6 jam mata pelajaran. Beragam kegiatan pembelajaran Al Quran tersebut diantaranya menghafal Al Quran, menghafal doa sehari-hari, pembelajaran wudlu, sholat dan lainnya. Kegiatan lain yang dilakukan murid secara bersama-sama di sekolah yang lain yakni makan bersama setiap hari di sekolah. Untuk makan bersama ini, murid boleh membawa bekal makanan dari rumah ataupun catering. Proses pembelajaran selain dilakukan di ruang kelas juga diluar kelas diantaranya dibawah pohon di halaman sekolah maupun di laboratorium. Kegiatan pembelajaran di luar kelas bertujuan agar anak didik tidak merasa bosan untuk belajar. Bahkan sekolah ini memiliki program tahunan yakni bhakti sosial dan Outbond yang dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah diantaranya di Pantai Trikora.

Sekolah yang membuka pendaftaran murid baru Tahun Ajaran 2-13/2014 mulai 1-20 April 2013 untuk gelombang pertama dan gelombang kedua pada 6-16 Mei 2013, telah mengumpulkan prestasi baik di tingkat Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri bahkan hingga tingkat Nasional. Diantara prestasi di tingkat nasional tersebut Olimpiade Siswa Nasional (OSN) pada dua tahun lalu, dilanjutkan FLS2N bidang melukis . Sedangkan prestasi yang baru diraih belum lama ini, berhasil menempati rangking dua dalam Try Out persiapan menghadapi Ujian Nasional yang kedua digelar Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang. Khusus bagi murid dari keluarga kurang mampu diberikan kuota sebanyak 7 murid setiap tahun untuk bebas biaya sekolah termasuk buku, seragam makanan maupun yang lainnya. Jumlah murid ini sewaktu waktu dapat bertambah. Contoh jika ada murid yang tiba tiba orang tuanya meninggal, maka diberikan bantuan dari sekolah dengan free biaya. Kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan sekolah ini bertujuan untuk membangun kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) dan kecerdasan majemuk

(multiple Inteligent). Diantara kegiatan ekstra tersebut meliputi Apresiasi Seni dan Sastra, Drumband, Dokter Kecil, Olahraga dan Bela diri, Outbond dan Pramuka, Da’I Cilik serta Robotik. Visi SDIT Al Madinah menjadi lembaga pendidikan yang mempersiapkan generasi khalifah yang sehat,cerdas, berkualitas, beraqidah, dan berakhlak mulia. Dengan Misi memberikan pendidikan dasar berupa pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan sikap yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari, sebagai bekal ke jenjang lebih tinggi. Menyatukan kemampuan, ketrampilan dan sikap Islami sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi fitrahnya menuju insane yang bertaqwa dan berdaya guna. Membentuk insan yang memiliki kemandirian, ketrampilan tanggung jawab dan kewirausahaan. Fasilitas yang disediakan untuk murid SDIT yakni gedung sekolah milik sendiri, Laboratorium Multimedia,laboratorium Komputer, Perpustakaan, Laboratorium IPA, UKS, kantin sekolah dan Catering serta transportasi antar jemput murid. (Heni)

Catatan Oemar Bakrie

Menjernihkan Mata Batin, Memperkaya Rumah Intelektual

OLEH: Maswito Adalah penulis buku Nasibmu Oemar Bakri (Catatan Nurani Seorang Guru) dan Ismeth Abdullah Sang Penggerak Pembangunan Kepri

LIHATLAH sudut-sudut hati kecilmu dengan pandangan mata yang tajam dan pengamatan yanh cermat. Jika engkau mendapatkan sesuatu yang terpuji, maka pujilah Allah dan teruslah berlalu. Akan tetapi, jika engkau melihat sesuatu yang menjengkelkan, maka ikutilah dengan evaluasi dan pemeriksaan yang baik terhadapnya. (Al Harsal Muhasibi). Sengaja saya kutip untaian kalimat itu ketika membaca kumpulan tulisan Drs. H. Abdul Malik, M.Pd., berjudul “Memelihara Warisan yang Agung.” Abdul Malik menuangkan pemikirannya tanpa tendeng alangaling sehingga buku ini enak untuk dibaca karena isinya penuh dengan pencerahan. Buku ini juga akan membuka cakrawala dan cara berpikir kita bahwa Melayu itu sangat terbuka. Sebagai himpunan tulisan Memelihara Warisan yang Agung yang berisikan 56 judul menyajikan semesta gagasan, renungan, pemikiran dan perasaan Abdul Malik dalam melihat berbagai persoalan yang terjadi di negara ini, khusus di negeri Bunda Tanah Melayu. Buku ini perlu dibaca secara utuh, lalu pahami dan renungkan makna yang hakiki yang terkandung dibalik isi buku ini. Anda akan menemukan apa sesungguhnya pemikirannya terhadap perkembangan dunia Melayu yang dia cintai sepenuh hati,

tanpa harus ditutupi. Abdul Malik tidak hanya membatasi diri memungut hal-hal yang sederhana yang tercecer di kaki zaman, melainkan ikut masuk dan menyelam lebih dalam pada gagasan dan ikon-ikon besar, termasuk sejarah dan bahasa Melayu. Ia menyelam dengan semangat dan kapasitas sebagai seorang pakar yang tunak dibidangnya. Dari penyelamannya itu kita tahu, khazanah Melayu melekat bukan hanya di ranah Melayu an-saja, tetapi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Buku ini juga seakan mengajak kita melintasi loronglorong kesusastraan dan kebudayaan Indonesia dan dunia yang penuh dengan dinamika, romantisme, rintihan dan gejolak-gejolak tak berkesudahan. Membacanya secara arif dan bijaksana akan menjernihkan mata batin serta memperkaya rumah intelektual kita, untuk akhirnya mengakui dengan ikhlas dan jujur kebesaran Tuhan, Kreator Agung kesusastraan dan kebudayaan dunia. Apa yang dirasakan Abdul Malik juga akan menjadi perasaan kita. Kita menjadi terwakili didalamnya. Inilah kelebihan buku ini. Saya sependapat dengan mantan

Wali Kota Tanjungpinang Dra Hj. Suryatati A Manan yang membuatkan kata pengantar dalam buku ini. Dari sisi judul, jika dimaknai sangat luas artinya.

Buku ini tidak hanya menambah wawasan kita dalam bidang kebudayaan, khususnya kebudayaan Melayu, akan bertambah. Apalagi

buku ini disajikan dengan cara yang menarik dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Pelbagai fenomena dan masalah –terutama masalah pendidikan, budaya, disorot oleh penulisanya dengan cermat dan disajikan dengan cara lugas serta menarik. Inilah kelebihan buku ini yang ditulis apa adanya sesuai dengan realitas yang dilihat dan dirasakan oleh penulis buku sendiri tanpa harus ditutupi. Sebagaimana halnya Raja Ali Haji (RAH), Abdul Malik dalam setiap karyanya juga membuat “minda” kita berdenyut keras. Pasalnya dalam setiap karyanya kita dapat menemukan ungkapan yang bernas lagi berhikmah. Habis itu, kita akan tenggelam dalam samudra nikmat yang tak bertara dalam takaran dan insani oleh tambahan khazanah perbekalan, yang bukan hanya untuk hidup yang sedang dijalani, melainkan juga untuk mati, dan hidup lagi sesudah mati. Bagi orang yang pernah bergaul mesra denganya, pesona karya-karya Abdul Malik tak pernah dapat untuk dilupakan. Dan tentu kerugian besarlah yang akan diderita oleh

mereka yang tak pernah berusaha untuk bersentuhan dengan karyanya. Gerbang yang sudah dibuka oleh Abdul Malik harus dibuka lebarlebar. Jangan tutup gerbang itu atau dibuat sempit. Sebagai sebuah buku “Memelihara Warisan yang Agung” yang diterbitkan penerbit AKAR Indonesia ini paling tidak cukup mewakili perasaan masyarakat Melayu yang dikultuskan sebagai masyarakat yang terbuka. Juga, sekaligus mengarifi tantangan yang bukan terperangkap dalam konsep mengadili atau menyanjung sebagai sebuah kultus kemanusian. Itulah pesona dari Abdul Malik dan karya-karyanya sehingga tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Di tengah-tengah spirit untuk membesarkan bangsa, buah karya Dekan FKIP Umrah ini dihadirkan. Siapapun anda sungguh akan terinspirasi dengan membaca buku ini. Buku ini “wajib” dimiliki oleh setiap induvidu yang ingin berhasil dalam hidupnya. Karena buku ini bukanlah sebuah kitab suci, tentu ketidaksempurnaannya menjadi catatan sendiri. Sebab yang sempurna itu hanyalah perubahan, dan perubahan yang diharapkan dalam buku ini adalah pencerahan. Selamat dan tahniah buat Abdul Malik yang telah memberikan pencerahan buat kita semua.***


SENIN 01 APRIL 2013

galeri anda

8

Bupati Lingga, Daria

Bupati Lingga melantik dewan hakim STQ.

STQ Ke-5 Kabupaten Lingga

Wakil Bupati Lingga menyalami dewan hakim STQ.

Menjadikan Al-Quran Sebagai Pedoman

PELAKSANAAN Seleksi Tilawati Qur’an (STQ) ke-5 Kabupaten Lingga yang digelar di Lapangan Sultan Mahmud Riayatsyah, Daik mengantarkan Kecamatan Singkep menjadi juara umum. Ini sekaligus mencatatkan sejarah dua kali berturutturut, kecamatan dibawah pimpinan Kisan Jaya ini menyandang gelar juara umum. STQ ke-% Kabupaten Lingga dibuka secara resmi Bupati Lingga, Daria, Senin (25/3). Seluruh kecamatan yang ada, menurunkan qori dan qoriah terbaiknya. Adapun cabang yang diperlombakan antaranya cabang tilawah, tartil Qu’an, syarhil, fahmil, menulis

Bupati Lingga menyerahkan piala.

makalah ilmiah Qur’an (M2IQ), khatil Qur’an dan rebana. Sebanyak 113 qori dan qoriah dari lima kecamatan di Kabupaten Lingga unjuk kebolehan selama STQ berlangsung. Bupati Lingga, Daria dalam sambutannya mengatakan, STQ merupakan salah satu upaya mencegah prilaku generasi muda dari perbuatan yang kurang baik. “Dengan menjaga keimanan serta menghayati isi Al-qur’an, maka perbuatan negatif yang dapat menjerumuskan bisa dihindari,” katanya. Memupuk keimanan dan ketakwaan generasi muda, kata Daria, sangat penting. Sebab, generasi muda adalah

estafet kepemimpinan membawa Kabupaten Lingga lebih maju di segala bidang. Kepada pemenang, Daria berpesan, jangan berpuas hati karna masih banyak qori dan qoriah yang lebih baik dalam pelaksanaan STQ Tingkat Provinsi Kepri nantinya. “Persiapkan diri untuk menjadi yang terbaik sebagai cerminan Kabupaten Lingga yang berjuluk Bunda Tanah Melayu yang menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup,” anjurnya. STQ, katanya, bukan semata-mata ajang untuk menjadi juara. Lebih dari

itu, adalah mengaplikasikan ajaran Al-Quran dalam kehidupan seharihari. Dalam acara penutupan, bupati menyerahkan 2 paket umroh untuk 1 putra dan 1 putri peserta STQ ke-5. Dia juga menyerahkan bantuan untuk korban kebakaran di Dabo Singkep beberapa waktu lalu. Rangkaian STQ ke-5 Kabupaten Lingga dimulai dari pelantikan dewan hakim, pawai taaruf dan pameran hasil kreativitas masyarakat.*** Narasi : Al-Amin Foto : Al-Amin dan Humas Pemkab Lingga

Penampilan salah satu qoriah.

Bupati, Wakil, Ketua DPRD serta pejabat Lingga berdoa menadahkan tangan.

Pengibaran bendera STQ Lingga.

Seluruh kafilah peserta STQ.

Antusias warga mengikuti pawai taaruf STQ.

Ketua TP PKK Lingga menggunting pita tanda peresmian bazaar STQ.

Ketua TP PKK Lingga mengunjungi salah satu stand bazaar STQ.

Peserta pawai ta'aruf.

Wakil Bupati Lingga dan Camat Senayang di stand Kecamatan Senayang.

Defile kafilah peserta STQ.

Bupati Lingga dan Ketua DPRD melihat hasil kerajinan di stand di STQ.


kepri bangkit

SUBUH DZUHUR

ASHAR

MAGHRIB

04:47 WIB

15:10 WIB

18:09 WIB

12:05 WIB

Berita Online Cepat & Terpercaya

Rudi ”Magang”

Pasukan Khusus Perbatasan

Bersambung ke Hal...10

Jangan Salah Gunakan Pemeriksaan BC

pelajar dan di bawah umur,” kata Kanit Reskrim Polsekta Batam Kota Iptu Donris Pasaribu, Jumat (29/3). Saat itu Lamhot beraksi bersama Iksan (DPO) di depan

Masjid Agung Batam di Batam Centre sekitar pukul 00.20 WIB. Sasarannya dua remaja yang menggunakan sepeda motor

Bersambung ke Hal...10

BATAM (PK) Warga di sekitar Taman Jodoh Baulevard berterima kasih kepada aparat kepolisian Polsekta Batu Ampar yang menangkap beberapa preman yang sering meresahkan, Jumat (29/3). Dalam razia yang dilakukan, polisi mengamankan sebanyak 18 pemuda. Razia dipimpin Kapolsek Batu Ampar, Kompol Zainal Arifin. Mereka yang terjaring karena tidak memiliki identitas. Selain itu, Taman Jodoh Boulevard sering dijadikan area untuk mabuk-mabukan dan

kabar hukum Maaf Yang Mulia, Saya Disuruh Berbohong”

Bersambung ke Hal...10

BATAM (PK) Pemeriksaan fisik terhadap barang impor oleh petugas Bea Cukai di kawasan bebas diharapkan tidak disalahgunakan oleh pengusaha importer. Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Bidang Kepatuhan dan Layanan Informasi

Bea Cukai Batam, Susila Brata. Setelah pemerintah mengeluarkan Peraturan pemerintah No. 10 Tahun 2012, pengusaha impor di kawasan bebas mendapatkan berbagai kemudahan.

Bersambung ke Hal...10

Ambil e-KTP Bayar Rp10 Ribu ADA oknum di Kelurahan Jodoh, Kecamatan Batu Ampar memungut uang sebesar Rp10 ribu setiap orang yang mengambil e-KTP. Seorang warga kepada Putra Kelana mengaku dimintai uang oleh oknum berseragam coklat tersebut. “Awalnya saya enggan karena katanya pengambilan e-KTP gratis. Namun karena bukan hanya saya yang harus bayar, saya ikut saja asal e-KTP bisa diambil,” ujarnya.

Namun ada beberapa warga dibuat resah dengan pungutan ini. Apakah memang aturannya demikian, atau hanya kebijakan oknum tersebut tanpa koordinasi dengan atasannya. Jika benar demikian, sudah dipastikan, itu adalah pungli. Aksi oknum tersebut diduga sudah berlangsung lama tanpa hambatan. Padahal, sesuai instruksi Wali Kota Batam, pengambilan eKTP gratis.(Indralis)

Stop Kekerasan! MARAKNYA kasus yang muncul bak jamur di musim hujan merupakan fenomen aktual yang tak habis-habisnya untuk dibicarakan, dikaji, diumpat atau bahkan sebagai ajang refleksi bagi pagelaran sosial kita yang semakin tidak jelas. Mengapa demikian, nampaknya banyak faktor yang silang melintang, sehingga peristiwa-peristiwa ini hilir mudik di depan kita –justru disaat kita sedang gembar-gembor soal keterbukaan, demokrasi, persatuan, hak asasi, toleransi dan idiom-idiom lain yang cukup patriotik. Gambaran yang nampak pada sebuah kasus kekerasan di sepanjang tahun 2012 dan awal tahun 2013 ini adalah sosok peristiwa bernergikan pemubaziran yang membabat habis sendi-sendi kerukunan, solidaritas dan persatuan bangsa. Bahkan energi dan waktu ikut terberangus habis. Betapa masyarakat kita saat ini tengah dihinggapi virus kekerasan yang begitu menghegemoni. Emosi begitu mudah tersulut yang terkadang hanya karena persoalan sepele dan remeh temeh. Betapa hampir setiap menit, setiap detik, masyarakat kita disuguhkan sebuah tontotanan luapan emosi yang berbau

Bersambung ke Hal...10

Apek Malaysia Divonis 17 Tahun

Rohim, terdakwa pelangsir solar.

langsir solar. “Maaf yang mulia, sebenarnya saya tidak ingin mempersulit persidangan. Saya diancam dan disuruh berbohong oleh Wayan dan Muslim,” ucap Rohim

F.INDRALIS

Mendengar pengakuan itu, Ranto Indra Karta Ketua Majelis Hakim yang memimpin persidangan, dan Jaksa Penuntut

Bersambung ke Hal...10

L festyle

20 Menit Fit Sebelum Ngantor CUKUP luangkan 20 menit waktu Anda sebelum berangkat ke kantor. Lakukan gerakan-gerakan ringan. Maka, tubuh Anda akan jauh lebih fit saat bekerja. Bagaimana langkah-langkahnya? Berikut fitness praktis yang diajarkan oleh instruktur fitness profesional Boby Muslim kepada Putra Kelana. Langkah 1. Berdirilah tegak dengan kaki sedikit dibuka. Kedua tangan masing-masing memegang dumbbell di samping badan. Angkat dumbbell sedikit ke arah samping dan tahan selama 10 detik. Angkat sedikit lagi dan tahan lagi 10 detik. Lakukan sebanyak 5 kali pemberhentian (stopand-hold) sampai tangan sejajar bahu (horisontal). Lalu turunkan kembali dengan cara yang sama sebanyak 4 kali pemberhentian. Langkah 2. Tidur telentang dengan kedua tangan terentang di samping menghadap kebawah. Satukan kedua kaki dan angkat lurus keatas. Lalu turunkan kedua kaki ke kiri sebanyak 5 kali pemberhentian (jeda 10 detik) hingga hampir menyentuh lantai. Kembalikan ke posisi atas sebanyak 4 kali pemberhentian dan ulangi ke sisi kanan. Langkah 3. Gerakannya sama seperti Dumbbell split squat, hanya saja turunkan tubuh sebanyak 5 kali pemberhentian (jeda 10 detik), lalu kembali ke posisi awal dengan 4 kali pemberhentian. Langkah 4. Posisikan tubuh seperti melakukan Boby Muslim.

KAPAL Pengawas Hiu 003 yang dikendalikan oleh Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) menangkap empat

Bersambung ke Hal...10

Sikat Habis Peremanisme Di Jodoh

BATAM (PK) Terdakwa pelangsir solar, Rohim duduk menghadap majelis hakim dan jaksa penuntut (JPU) Wahyu Santoso di Pengadilan Negeri Batam, Kamis (28/3). Ia mengaku disuruh berbohong oleh bosnya. Isterinya juga mendapat intimidasi dari pemilik taksi yang digunakan Rohim untuk men-

Wilayah perbatasan di perairan Provinsi Kepri yang kaya sumber daya lautnya, harus terus dipelototi. Bahkan, sudah saatnya Jakarta memperbesar satuan armada kapal penyapu “ranjau”.

dengan developer soal pembangunan rumah ibadah di Perumahan Anggrek Mas Batam Center akhir minggu lalu, kembali Rudi yang tampil di depan. Tentu saja, masih berjejer daftar langkah-langkah strategis yang dilakukan Rudi. Meski demikian, Dahlan mengingatkan agar Rudi tidak mengambil kebijakan strategis. Rudi diberikan wewenang untuk menjalankan kegiatan yang sifatnya rutin dan sudah terprogram di APBD. ”Tapi dalam plt, tidak bisa mengambil kebijakan strategis. Yang rutin saja yang bisa diambil,” tegasnya.

Dua Siswa Merampok BATAM (PK) Dua siswa SMA di Batam, LK dan JM, merampok. Bermodalkan pisau dan pistol mainan, mereka menodong remaja-remaja yang nongkrong di atas sepeda motor. Tak tanggung-tanggung, mereka beraksi di lebih sepuluh lokasi. Mereka tertangkap usai menodong dua remaja yang sedang bersantai di depan Masjid Agung Batam, Sabtu (23/3) pekan lalu. “Mereka masih berstatus

9

SAYA ajak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mojok sebentar. Itu terjadi saat kami menunggu kedatangan Bapak Presiden SBY.. baca di www.kepribangkit.com

Langkah Rudi menuju kursi Batam-1 tampaknya semakin terbuka saja. Terhitung sejak tanggal 1 April 2013 pensiunan polisi inilah yang bakal menjadi orang nomor satu di Batam. Walaupun cuma untuk tiga minggu saja. ngan langsung dengan masyarakat selalu dilaksanakan oleh Rudi. Contohnya, menyelesaikan aksi demo ribuan buruh yang anarkis hingga memecahkan kaca-kaca Kantor Walikota Batam, Rudi-lah yang tampil. Ketika menghadapi demo ratuan sopir taksi yang menolak operasional Taksi Blue Bird di Batam, lagi-lagi Rudi yang menghadapi. Sekadar mengingatkan saja, pada saat maling-maling solar beroperasi dengan leluasa bahkan hingga menguasai alur distribusinya di Batam, kembali Rudi yang melakukan aksi tangkap tangan kaki tangan pencurinya. Konflik horizontal antara massa

SENIN 01 APRIL 2013

Bedol-bedolan untuk Rusun Kemayoran

WALI KOTA

WALI Kota Batam, Ahmad Dahlan terpilih menjadi peserta Orientasi Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, bagi bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota, tanggal1-20 April 2013. Selama meninggalkan tugasnya untuk mengikuti pendidikan tersebut di Jakarta, semua tugas-tugas keseharian Wali Kota Batam akan diambilalih Rudi. ”Selama saya di luar, kegiatan dan program tetap akan berjalan. Ada Pak wawako sebagai Pelaksana Tugas,” ujar Ahmad Dahlan akhir pekan lalu. Selama ini, tugas-tugas “berat” Wali Kota Batam yang berhubu-

ISYA’ 19:16WIB

SUMBER:PKPU.OR.ID

F.EVIL

Bersambung ke Hal...10

BATAM (PK) Ng Peng Cong (53) tahun, datang ke Batam, 18 November 2012 lalu bukan untuk berwisata. Masuk lewat Pelabuhan Internasional Batam Center, warga negara Malaysia ini mengantongi sedikitnya 3 kg sabu-sabu yang dililitkan dengan lakban dipinggang dan paha serta kakinya. Namun ia gagal mengelabui petugas ketika melewati mesin X Ray. Rabu (27/3) kemarin, Peng Cong divonis majelis hakim Pengadilan Negeri Batam selama 17 tahun penjara ditambah denda sebesar Rp1 miliar atau diganti dengan kurungan selama

tiga bulan. Ketua PN Batam Jack Johanis Oktavianus yang memimpin sidang, menganggap Peng Cong bersalah melanggar pasal 112 ayat 2 UURI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Vonis itu setara dengan tuntutan jaksa penuntut Umum (JPU). Selama persidangan Peng Cong terdiam. Ia hanya berdiri saat disuruh hakim berdiri mendengarkan lamanya vonis yang dialamatkan padanya. Palu diketuk, Peng cong kembali disuruh duduk dan disuruh kalau kamu keberatan silakan banding. Namun Peng Cong tak sedikitpun bicara.(Indralis)

Cedric Lass Panaskan Cluber M-One BATAM (PK) Suasana M-One Pub di Batam, Sabtu (30/3/13) benar-benar panas. Hal ini karena ulah Cedric Lass yang mengajak para clubber ke dalam suasana “Dirty Dance in Paris”. Cedric Lass. Namanya sudah diakui di dunia entertainment di Indonesia. Dj (Disk Jockey) Cedric Lass merupakan international French Dj with live Keyboard performance. “Untuk para clubber M-One tidak di kenakan tiket masuk alias gratis,” tegas operational manager M-One, Suta kepada Putra Kelana. Menurut Suta, acara ini diselenggarakan dalam rangka promo tour Cedric Lass. DJ tampan, hot dan sexy ini juga merupakan salah satu top DJ nomor satu di Perancis. Namanya sudah sangat populer di hampir seluruh tempat hiburan yang berkelas di berbagai kota di Indonesia. Selain Cedric Lass, M-One juga menghadirkan Reform Indonesia Band yang juga meramaikan farewel party pada malam tersebut. Ada juga MC tampan DJ Hendy yang membuat suasana di M-One

F.EVIL

DJ Cedric Lass beraksi.

makin heboh dengan kemampuan DJ MC nya. Menurut Suta, ini merupakan yang kedua kalinya bagi M-One mendatangkan DJ Cedric Lass untuk menghibur para cluber.

Dengan sentuhan musik dan keybordisnya, Cedric Lass mampu membuat para penggemarnya histeris dengan teriakan yg tak tertahankan. Kebiasaan dj tampan ini selalu

membagi-bagikan cd nya buat para cluber. “Dan dia sangat dekat sekali dan sangat memahami apa yang di butuhkan oleh para cluber, tentu dengan music party nya,” ujar Suta. (Nurul)


SENIN 01 APRIL 2013

kepri bangkit Polda Kepri Pecat Polisi Nakal

BATAM (PK) Polisi Daerah (Polda) Kepri mengklaim telah memecat enam dari banyaknya anggota polisi nakal tidak dengan hormat (PTDH). Mereka dituding telah melanggar disiplin. “Ini sebagai tindak tegas institusi terhadap anggota yang tidak melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan

ketentuan sebagai layaknya anggota polri,”ujar Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono kepada waratwan. Pimpinan kata Hartono tidak segan dan ragu untuk menindak, walau itu memberatkan oknum dan keluarganya. Namun demikian lanjut mantan Kapolres Lingga ini, pimpinan tidak bisa

mentolerir anggota polri yang tidak bisa mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah digariskan. Polda Kepri sendiri masih memerlukan personel sekitar 10.000 orang, sementara yang ada hanya sekitar 3.900. “Baru sekitar 40 persen,” katanya.***

BP Batam Tarik 3000 Kavling BATAM (PK) Badan Pengusahaan (BP)Batam akan menarik 3000 Kavling Kiap Bangun (KSB) milik warga yang tidak teregistrasi. Selain itu BP Batam juga akan menarik kavling yang tidak dilakukan pembangunan permanen meski sudah teregistrasi. “Regitsrasi Kavling Siap Bangun itu sudah selesai. Dan kavling yang sudah teregistrasi sekitar 39ribu,” Kata Ilham Eka Hartawan, Kasubdit Humas dan Publikasi, Minggu (31/3). Ilham mengatakan kavling yang tidak

teregistrasi ini sebagian besar berada di daerah Batuaji, Sagulung, Punggur, dan Benhkong. Kavling ini kemungkinan besar akan dialokasikan untuk pembangunan fasilitas publik. Sementara kavling yang sudah teregistrasi, menurut Ilham akan kembali didata oleh BP Batam. Bagi warga yang sudah memiliki dokumen registrasi diwajibkan untuk melakukan pembangunan permanen di atas tanahnya tersebut. Bahkan BP Batam sudah memberikan

batas waktu hingga akhir Mei mendatang. “Kalau tidak ada dibangun di atas lahan kavling tersebut, kami juga akan melakukan eksekusi karena ini sudah lama kami sosialisasikan,” kata Ilham. Menurut Ilham, banyak juga kavling di Batam yang sudah tidak ada pemiliknya. Ini diketahui saat BP Batam melakukan pendataan. “Ada pemiliknya yang sudah pulang kampung atau tidak ada di Batam. Ini sudah pasti akan ditarik,” katanya.***

524 Positif HIV-AIDS selama 2012

BATAM (PK) Penyakit HIV Aids sudah menewaskan 6 orang warga Batam selama bulan Januari. Kasus ini adalah kasus paling besar dalam beberapa tahun terakhir di Batam. Kepala Sekretaris KPA kota Batam, Pieter P Pureklolong mengatakan angka tersebut sangat tinggi dibanding angka di awal tahun 2012 lalu. Ia memprediksi jumlah yang mengidap penyakit HIV Aids tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu. “Yang meninggal itu hanya di bulan Januari saja. Ini menjadi perhatian serius, dan memang harus diwaspa-

dai,” katanya, Minggu (31/3). Pieter mengatakan dalam dua bulan terakhir kasus HIV Aids paling banyak terjadi awal Januari sebanyak 83 kasus. Sementara di bulan Februari terdapat 12 kasus. “Bulan Maret belum, tapi mungkin akan tinggi,” tambah Pieter. Dari semua korban tewas dan terjangkit, yang paling banyak berasal dari kaum laki-laki dan berumur dewasa.Pieter mengatakan sebagian besar dari pengidap HIV Aids ini karena tidak setia dengan pasangan. “Kalau yang sudah positif terkena

HIV Aids tahun ini kebanyakan adalah pelaku seks yang tidak setia pasangan. Meski memang ada anak-anak, tapi itu tidak banyak,” Ujar Pieter. Pieter mengatakan angka penderita HIV Aids ini setiap tahunnya.Tahun 2011, yang positif terinfeksi HIV Aids sebanyak 397 orang. Di tahun 2012 naik hingga 524 orang. “Warga yang terinfeksi virus ini meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2011 ke 2012 saja sudah terlihat peningkatan yang sangat jauh. Ada kemungkinan tahun ini juga akan meningkat drastis,” katanya.***

Potensi dan Pengembangan Tani Akan Terdata TANJUNGPINANG (PK) Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri) mengadakan Seminar Publisitas Sensus Pertanian 2013 (ST2013) di Hotel Comfort Tanjungpinang, Rabu (27/3). Seminar dengan tema “ST2013 menyediakan informasi untuk masa depan petani yang lebih baik” digelar untuk menyongsong pendataan yang akan dilaksanakan awal Mei mendatang. Saat itu, peserta yang hadir sekitar 70 orang. Mereka berasal dari berbagai instansi, termasuk TNI-Polri. Kabid Statistik Produksi, Rahyudin, mengatakan, Undang-undang RI nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, mengamanatkan BPS untuk melaksanakan Sensus Penduduk (SP), Sensus Pertanian (ST) dan Sensus Ekonomi (SE). BPS telah melaksanakan Sensus Pertanian secara periodik sebanyak enam kali. Satu periodik ditetapkan 10 tahun. Karena itu, sudah saatnya lagi dilakukan sensus pertanian tahun ini. Rahyudin menambahkan, sensus akan dilaksanakan selama sebulan penuh. Dengan adanya sensus ini, diharapkan akan bisa mengkoordinasikan kegiatan monitoring dengan mengikutsertakan

para stakeholders, menyosalisasikan pelaksanaan ST2013 kepada pihakpihak terkait dan masyarakat luas di daerah. Tentu saja, untuk mendapatkan masukan agar data ST2013 yang dihasilkan lebih lengkap, akurat dan terpercaya. Kepala BPS Provinsi Kepri, Drs Dumangar Hutauruk, MSi menambahkan, untuk mensukseskan sensus pertanian 2013, diharapkan ada kerja sama dari seluruh usaha pertanian yang jadi objek sensus. Seperti diketahui, di Kepri, ada beberapa sektor tani yang dikembangkan, yakni tanaman pangan, hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias), perikanan dan kehutanan. Dalam kesempatan sama, Kapala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan, H Said Jaafar, menambahkan, Kepri menjadi daerah strategis dalam pengembangan pertanian. Terlebih, letak geografisnya yang berdekatan dengan negara tetangga. Ditambah lagi, tiga daerah di Kepri yang sudah ditetapkan daerah free trade zone (FTZ), diharapkan juga akan memberi dampak positif bagi petani. Yakni, petani di Batam, Bintan, dan

Karimun. H Said Jaafar menambahkan, hingga kini ada dua faktor penyebab belum tercapainya kesejahteraan petani, yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, terdiri dari tingkat pendidikan kompetensi dan jiwa kewirausahaan yang relatif rendah. Tak hanya itu, kepemilikan lahan juga menjadi hambatan, bahkan terbatasnya aksesibilitas terhadap informasi pasar. Sedangkan untuk faktor eksternal, belum adanya jaminan harga bagi produk petani, kurang sempurnanya struktur pasar komoditas pertanian, dan masih terbatasnya dukungan lembaga keuangan terhadap sektor pertanian. Dia berharap dengan adanya sensus pertanian 2013 ini, didapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat untuk bahan perencanaan maupun evaluasi hasil- hasil pembangunan khususnya disektor pertanian. Di samping itu, implementasi kebijakan pun akan lebih tepat sasaran dengan adanya data statistik yagn terbaru. hasil sensus juga untuk memotret kondisi petani di Kepri.***

10

Sekupang dan Punggur Diserahkan ke Pelindo BATAM (PK) Dua pelabuhan penumpang di Batam yang dikelola Badan Pengusahaan (BP) Batam akan diserahkan pengelolannya ke PT Pelindo I. Kedua pelabuhan itu adalah pelabuhan penumpang Sekupang dan Telagapunggur. Pengelolaan dilakukan PT Pelindo I mulai akhir tahun ini, dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan pelayanan di pelabuhan domestik itu. Demikian disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan, Selasa (26/3) di ruang kerjanya. Selama ini, pelabuhan penumpang domestik Sekupang dan

kekerasan. Mulai dari kekerasan rumah tangga, aksi kriminalitas, bentrok antar kelompok dan berbagai aksi kekerasan lainnya. Tidak berhenti sampai di situ, media masa baik televisi, online maupun cetak, seolah ikut menjadi pemanas dengan menyuguhkan aksi brutalisme yang komplit dengan korbannya yang berdarah-darah. Sebuah parade teater tragedi yang mengharu biru altar kemanusiaan di negeri ini. Secara analisa, kadang yang membuat perdebatan sengit adalah sekitar siapa menjadi biang keladi dari semua aksi kekerasan tersebut. Karena altar berpikir kita mengatakan, bahwa hal itu terjadi melalui konspirasi, rekayasa atau setting politik yang sudah by design, maka orang pun lantas menerawang dan melacak sampai batas ditemukannya ‘logika baru’ sehingga mampu menemukan kebenaran sebagai alat untuk memburu si penyebab tadi. Di lain pihak, kita juga mengkaiskais argumentasi untuk mendapatkan kebenaran penyebabnya, meskipun yang terjadi akhirnya adalah pengkambinghitaman. Entah sampai kapan pasaran kambing hitam mereda karena jenis kambingkambing yang lain pun tidak kunjung laku. Bisa jadi, pada hari Idul adha nanti ada krisis yang luar biasa. Karena kambing hitam yang sama-sama absah sebagai hewan korban telah habis dan ludes sebelum hari korban tiba. Tetapi perbincangan kita ini tidak berpretensi pada sekitar kambing-kambing itu, meskipun sosiologi kemasyarakatan kita tidak jauh beda dengan dunia kambing. Barangkali yang lebih menarik keterlibatan saya untuk berbicara adalah maraknya tren kekerasan yang telah merambah dalam sistem kehidupan bangsa ini. Sebenarnya gejala ini telah menjadi barang yang lama dan kredo tersendiri di belantara politik negeri ini. Orang melihat bahwa dalam masyarakat kita sudah terjadi ‘lingkarang setan kekerasan’. Dan saat ini telah menjadi bagian dari kebudayaan dang kian kuat membentuk sebuah kultur baru yang memprihatinkan. Jika hal ini benar, berarti secara perlahan-lahan hubungan antar manusia, juga manusia dengan alam-baik secara personal maupun kelompok- tidak sekedar diwarnai oleh eskalasi kekerasan melainkan juga sofistikasi kekerasan itu sendiri. Kekerasan yang nampak di depan hidung acapkali tidak lepas dari sebuah

rangkaian panjang sistemik yang susul menyusul dan beranak-pinak. Berarti sebuah rangkaian ini tetap akan mempunyai mata atau kepala, meski batas antara mata dan kepala dengan badan serta ekor sangat tipis dibedakan. Penyebab kekerasan banyak orang mengamati, timbul sebagai jalan untuk menegakkan keadilan dan perdamaian, misalnya kekerasan senjata dan peperangan. Atau kekerasan timbul sebagai reaksi atas sebuah sistem yang hegemonik dan refresif, sehingga muncullah antitesa dari ketidakpuasan dan bentuk perlawanan atas kondisi yang menindas tadi. Sebuah gejala sejarah yang seringkali hadir dan biasa dalam kehidupan ini. Meskipun hal ini tidak kita kehendaki. Apa sebenarnya yang dipertaruhkan dalam lingkaran kekerasan? Tidak lain adalah kebebasan manusia- akar kodrati yang senantiasa dirindukan oleh setiap manusia untuk mampu berkembang dan mengejawantahkan aspirasi kemanusiannya. Dengan demikian, bicara tentang kekerasan pada dasarnya adalah meninjau ulang vitalitas kebebasan itu sendiri dalam kapasitasnya sebagai manusia sejati. Kehidupan berbangsa dalam tinjauan yang lebih luas, sebenarnya diupayakan untuk memelihara secara wajar nilainilai kemerdekaan yang ada pada setiap individu. Kalau yang terjadi, sebuah bangsa secara produktif menciptakan persoalan-persoalan kemanusiaan – dimana pergurusuran, pencekalan, penindasan telah mentradisi- bagi saya yang perlu dipertanyakan adalah; siapkah penyelenggara bangsa ini menjalankan amanah dan aspirasi bangsanya. Sudah berhakkah mereka mengatasnamakan wakil rakyat, menyelami kolam bathin rakyat sehingga yang disampaikan bukan ‘rakyan (satria) tetapi ‘rakyat’ dalam makna sebenarnya. Sudahkah pejabat telah mampu menjadi pelayan rakyat dan bukan minta dilayani oleh rakyat? Dan yang terjadi sekarang adalah paradok-paradok dari etika bangsa yang sering didengungdengungkan di berbagai media. Persetan dengan itu semua kalau persoalannya kita masih adem-ayem dan tidak bergerak untuk sedikit demi sedikit mengobati sesuatu yang sudah mewabah ini. Tetapi satu hal aneh, enam puluh delapan tahun merdeka tidak ada peningkatan kualitas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Lantas apa arti proklamasi oleh Soekarno – Hatta itu? Kembali pada persoalan kekerasan

Telaga Punggur masuk dalam pengelolaan Pelindo I nantinya. ”Kita juga membangun kerja sama untuk mengelola Batu Ampar dan terminal lain,” katanya. Langkah itu diambil melihat kebutuhan dalam pengelolaan pelabuhan, untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa. Kerja sama dibangun dengan Pelindo karena Pelindo memiliki kemampuan mengelolanya. ”Kita harapkan Pelindo akan memperbaiki sistem transportasi logistik di Terminal Batu Ampar dan transportasi laut, seperti Punggur dan Sekupang,” imbuhnya.***

Pemko Batam Minta Tambahan 500 CPNS

BATAM (PK) Tahun ini Pemko Batam kembali mengajukan penambahan formasi CPNS ke kementerian pemberdayaan aparatur negara melalui Badan Kepegawaian Nasional (BKN) sebanyak 500 orang. Sebagian besar formasi CPNS tersebut adalah untuk tenaga teknis di antaranya untuk tenaga guru dan tenaga kesehatan. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan di ruangannya, Kamis (28/3) lalu. Untuk tenaga guru

menurut Ahmad Dahlan akan diprioritaskan guru-guru untuk bidang studi eksakta seperti biologi, fisika, kimia, dan Matematika. Dahlan mengatakan untuk tahun ini Pemko Batam akan berupaya untuk mendapatkan guru eksakta lebih dari 100 orang. “Kalau untuk guru seperti guru ekonomi, komputer, bahasa inggris dan guru bahasa Indonesia sudah sangat banyak di Batam ini,” Katanya.

Sementara untuk tenaga medis atau tenaga kesehatan, Pemko Batam akan mengutamakan tenaga spesialis, atau tenaga ahli. Bahkan Ahmad Dahlan berharap BKN bisa mendatangkan sejumlah dokter spesialis dari daerah lain. “Selain melalui tes CPNS nantinya, kita berharap banyak tenaga teknis kita yang didatangkan dari luar kota, terutama untuk tenaga kesehatan,” Kata Dahlan.***

Sikat Habis Peremanisme Di Jodoh Sambungan dari halaman 9 tindakan lainnya. “Razia ini merupakan tindak lanjut mengantisipasi peningkatan

aksi premanisme. KIta akan sikat habis siapapun yang membuat keresahan ditengah masyarakat,” ujarnya. Beberapa warga di sekitar Taman

Jodoh Boulevard berharap polisi terus meningkatkan patroli agar rasa nyaman beraktivitas tak terganggung akibat ulah preman. (Indralis)

Rudi ”Magang” Wali Kota Sambungan dari halaman 9 Kelak, masih dalam tahun yang sama, Wakil Wali Kota Rudi pun akan mengikuti kegiatan serupa. Beberapa bulan setelah Dahlan selesai mengikuti kegiatan. “Mungkin sekitar bulan September Wakil Wali Kota yang ikut,”

katanya. Kegiatan ini merupakan suatu masa pelatihan dan pendidikan untuk para pimpinan daerah. Setiap angkatan terdiri dari 50 orang. Dengan masingmasing daerah mengutus satu orang wakilnya. Disampaikan Dahlan, dari kegiatan ini

nantinya akan muncul penilaian terhadap kualitas pimpinan daerah. Juga timbul peningkatan kualitas sang pimpinan daerah. “Itulah mengapa, sebenarnya masa orientasi ini lebih ditekankan pada orang yang belum memiliki orientasi pemerintahan sebelumnya,” katanya. (nurul)

Jangan Salah Gunakan Pemeriksaan BC Sambungan dari halaman 9 Diantaranya yaitu, pemberlakuan pemeriksaan barang ditiadakan. “Pemeriksaan hanya dilakukan pada kelengkapan dokumen,” ujarnya dalam acara seminar sosialisasi kebijakan perdagangan di bidang impor tahun 2013 oleh Direktorat Impor, Direktorat

Jenderal Perdagangan Luar Negeri, dan Kementerian Perdagangan di Hotel Novotel Batam, Kamis (28/3/13). Pemeriksaan fisik secara intensif dilakukan ketika barang impor dari Batam akan dibawa ke luar kawasan bebas. “Tapi jangan disalahgunakan kemudahan ini,” lanjutnya. Acara seminar ini membahas

berbagai materi yang berkaitan dengan impor di kawasan bebas. Acara yang dihadiri sekitar 120 peserta ini dihadiri oleh berbagai pembicara yang berkompeten di bidangnya seperti Dewan Kawasan FTZ, Sucofindo, BP Batam, dan Bea Cukai. Peserta seminar mayoritas adalah pelaku atau pengusaha impor di Batam. (Nurul)

Dua Siswa Merampok

Stop Kekerasan! Sambungan dari halaman 9

Telaga Punggur dikelola BP. Selain itu, pelabuhan penumpang domestik Harbour Bay juga diserahkan pengelolaannya ke swasta. ”Kita serahkan ke Pelindo I, untuk memaksimalkan pelayanan di terminal penumpang,” katanya. Dalam pengelolaan pelabuhan, BP Batam juga melakukan kerja sama dengan PT Persero Batam. Tim Pelaksana Kerja Sama tengah melakukan penyusunan rencana kerja untuk memuluskan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut. Sesuai dengan MoU, pelabuhan Penumpang Domestik Sekupang dan

tadi, setidaknya menjadi salah satu instrumen ukur seberapa jauh taraf keharkatan kita dalam kehidupan berbangsa ini telah terealisasi. Sehingga aspek keseimbangan kehidupan materiil dan ukhrowi menjadi sentra orientasi, di sisi lain tidak tersia-siakan kesungguhan kita mengkonstruksi bangsa ini yang termakan waktu, pikiran dan bahkan darah yang tidak ternilai dengan apa pun juga. Kekerasan yang telah disusupkan dalam wilayah kehidupan ekonomi, sosial, politik, budaya dan bahkan agama, mengindikasikan betapa perkasanya kebudayaan kita saat ini. Sehingga seolah-olah terkesan siap memasuki era jaman –seperti yang dilukiskan Hobbes- sebuah jaman rimba yang melazimkan pertikaian kekuatan dan keabsahan kekerasan. Namun juga merupakan ironi bagi sebuah bangsa yang selalu menganggungkan nilai dan etika yang pada kenyataannya bertolak belakang dari semua itu. Seruan-seruan untuk kembali ke nilainilai luhur adalah angin lalu hanya karena yang berbicara adalah orang atau atau kelompok yang selama ini dianggap tidak punya kredibilitas dan kapasitas bahkan karena aliran politiknya yang berseberangan. Tidakkah berpikir bahwa seruan itu adalah rangkuman dari gejalan jaman yang semestinya disikapi dengan obyektif dan penuh kearifan. Bukankah jaman akhirnya arif dan adil untuk mendialektikakan itu semua. Dalam benak saya semoga dialektika yang muncul tetap konstruktif. Dan kritik atau apa pun namanya adalah sebuah ihktiar untuk menciptakan dialektika yang konstruktif tadi. Sebuah kekerasan yang menghegemoni ini, pada akhirnya melegitimasi dalam setiap bidang kehidupan yang dimasukinya. Agama yang pada tingkatan ideal kaya dengan nilai-nilai kelembutan, karena ambisi non religius dapat berbalik menjadi legitimasi efektif untuk terjadinya kekerasan dan penindasan antar golongan atau antar manusia. Sebagai anggota komunitas bangsa yang punya ideologi dan kaidah-kaidah normatif lainnya, sudah saatnya kita merefleksi atas perjalanan selama ini, kemudian kembali pada cita-cita luhur bangsa. Sebagai penutup dari tulisan ini, saya nukilkan kata-kata dari seorang tokoh, bahwa tempat agama ada di dalam batas-batas kepantasan sebagai suatu bangsa, dan pluralitas setinggi apa pun, selama dalam batas-batas kepantasan, maka tidak ada masalah.***

Sambungan dari halaman 9 sedang bersantai. Kepada dua remaja itu, LK dan Iksan meminta uang. Namun, kedua remaja itu mengaku tak mempunyai uang. Tahu korbannya tak punya uang, LK menggeluarkan pistol mainan yang juga digunakan sebagai korek api. Sambil mengancam, Lamhot meminta kedua remaja itu menyerahkan ponsel yang

mereka bawa. Kedua remaja itu ketakutan, menyerahkan ponselnya ke LK dan Iksan. Sebelum kabur, LK juga membawa motor korbannya. LK yang masih berumur 17 itu rupanya ingin beraksi lagi. Ia kembali ke kawasan Engku Putri seorang diri. Niatnya, hendak menodong remaja lain. Sementara tanpa sepengetahuan LK, dua remaja korbannya melaporkan perbuatan LK ke teman-temannya yang

lain. Mereka mencari LK. Karena LK kembali, LK ditangkap teman-teman dua remaja tadi. “Lamhot diamankan saat akan beraksi lagi dan diserahkan kepada kita,” ujar Donris. Setelah diperiksa, ternyata LK tak hanya beraksi bersama Iksan, tapi juga bersama JM. Polisi membekuk JM di rumahnya di kawasan Seraya Atas, Selasa (26/3).***

Maaf Yang Mulia, Saya Disuruh Berbohong” Sambungan dari halaman 9 Umum (JPU) Wahyu Santoso berang. Rohim tertangkap dalam kasus pengoplosan solar, November 2012 lalu di SPBU Simpang Kabil. Dalam

persidangan ia dinilai suka berbelit-belit dan banyak alasan tak masuk akal. “Tapi saya lega setelah mengungkapkan kebenaran ini. Isteri saya juga pernah diancam, kalau saya saya ungkap kasus ini, saya akan celaka,”

ujarnya. Sidang terhadap Rohim ini sempat dipending sebelum dilanjutkan pembacaan tuntutan 1 tahun penjara. Selanjutnya, sidang digelar kembali Kamis mendatang.(Indralis)

20 Menit Fit Sebelum Ngantor Sambungan dari halaman 9 squat tetapi angkat kedua tangan lurus kedepan sebagai penyeimbang. Lalu tekuk lutut sedikit kebawah dan tahan 10 detik. Turunkan lagi sampai 5 kali pemberhentian sehingga posisi tubuh

Anda deep squat. Lalu kembali naikkan ke posisi semula sebanyak 4 kali pemberhentian. Langkah 5. Gerakannya sama dengan Cross bench dumbbell pullover, hanya sandarannya diganti gym ball. Tidurlah dengan punggung bersandar pada gym

ball dan kedua kaki di lantai. Angkat sebuah dumbbell dengan kedua tangan lurus keatas. Lalu turunkan dumbbell ke arah atas kepala sebanyak 5 kali pemberhentian (jeda 10 detik). Kembalikan lagi dumbbell ke posisi semula sebanyak 4 kali pemberhentian. (sas)

Pasukan Khusus Perbatasan Sambungan dari halaman 9 kapal penangkap ikan berbendera Malaysia yang diduga melakukan pencurian ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia Perairan Natuna, Kepulauan Riau. Kepastian penangkapan itu dikonfirmasi oleh Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Syahrin Abdurrahman di Jakarta, Kamis (28/3) lalu. Kapal-kapal ikan itu menggunakan alat tangkap terlarang pukat harimau alias trawl, serta tidak memiliki Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) yang dikeluarkan Pemerintah Republik Indonesia. Kapal pencuri ikan cap Malingsia itu tidak diapa-apakan, tidak ditembak atau pun ditenggelamkan. Tapi digiring ke Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Batam. Bayangkan, apa yang akan dialami oleh nelayan kapal kita jika tertangkap oleh Police Marine Malaysia? Tak usah kapal dengan alat tangkap pukat harimau, kapal kayu tradisional yang terseret arus luat pun akan menghadapi tekanan psikologis

bahkan tekanan fisik. Tapi ini, jelas-jelas 4 kapal lengkap dengan alat tangkap modern masuk dan berburu ikan di perairan Natuna. Lautan perairan Natuna yang begitu luasnya memang kaya akan ikan bernilai ratusan miliar rupiah. Pertanyaannya, alat apa yang sudah disiapkan oleh Jakarta untuk mengamankann aset bernilai ratusan miliar itu? Sudah cukupkah kapal-kapal patroli pemburu yang dimiliki Bakorkamla dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menyapu bersih “ranjau-ranjau” yang masuk ke ZEE Indonesia, khususnya, Natuna? Peristiwa ini membuktikan bahwa kapal-kapal pencuri itu bukan sedang berburu ikan “ber-KTP” Malaysia. Tapi mereka sudah tahu betul titik-titik kordinat ikan-ikan jenis napoleon, kerapu, kakap merah dan sebagainya. Mereka juga tahu persis, kapan ikan-ikan paling diburu restoran-restoran sea food di Singapura, Cina atau Hongkong itu “berpesta”. Lalu, apakah kita cukup puas dengan melihat dari jauh? Hanya sesekali melakukan patroli, itu pun dengan catatan kalau masih tersisa alokasi anggaran untuk beli

solar. Pameo maling lebih pintar dari polisi, tak sepenuhnya salah. Bisa jadi yang terjadi di lautan lepas Natuna pun demikian. Empat kapal yang tertangkap itu barangkali sedang sial saja. Tapi teman-teman mereka, mungkin jumlah puluhan kapal sedang berpesta menikmati hasil penjualan ikan curian ikan di laut Natuna. Sudahlah, jika Jakarta saat ini sedang sibuk dengan urusan politik dan berbagai taktik melanggengkan kekuasaan, serahkan saja pengawasan wilayah laut di Natuna itu kepada Provinsi Kepri. Otonomikan saja sekalian pengawasan wilayah perbatasan kepada daerah. Sehingga, Pemerintah Daerah Provinsi Kepri dapat lebih total untuk mengamankan aset di perut lautnya. Termasuk, merekrut sendiri pasukan khusus perbatasan. Lalu, tugas Jakarta dan TNI-Polri adalah melatih mereka menjadi pasukan perbatasan yang disegani sekaligus ditakuti. Kalau tidak mau? Ya sungguhsungguhlah mengamankan wilayah perbatasan dan kekayaan sumber laut Natuna! ***


SENIN 01 APRIL 2013

sekolah kita

11 pengembangan. “Semua siswa mendapat keterampilan itu,” lanjut Sugiyanto. Namun begitu, setiap siswa memiliki bakat dan minat masingmasing. Masing-masing dari mereka menonjol di bidang keterampilan tertentu. “Misalnya untuk keterampilan tata rias dan ilmu computer itu lebih disukai oleh kelas B (tuna rungu),” jelas Sugiyanto. Bekal keterampilan ini terbukti telah memandirikan sebagian besar lulusan SLB Kartini. Sekolah ini mencatat perkembangan siswasiswanya setelah lulus. “Mereka kan menganggap guru sudah seperti keluarga jadi meski lulus masih sering main ke sini,” ujar Sugiyanto. Diantara mereka yang sudah mandiri yaitu Majid yang baru saja lulus dari kelas tuna rungu. Saat ini sudah memilikii usaha air brush motor di Batam. Ada juga yang kerja di restoran dan kerja di salon. “Ada juga yang kemudian menikah. Dengan orang normal,” ujar Sugiyanto lagi.

SLB Kartini

Sekolah Istimewa untuk Orang Istimewa

TAK hanya sebagai kota industri, ternyata ada catatan menarik soal pendidikan di Kota Batam. Sebuah sekolah istimewa di Kepri, pertama kali didirikan di. Ditujukan untuk “pelajar istimewa”, memiliki predikat istimewa pula. SLB Kartini, itulah nama sekolahnya. Putra Kelana datang ke kantor ini pada Kamis (28/3), disambut oleh guru-guru yang ramah, serta beberapa “remaja istimewa”. Kepala Sekolah SLB Kartini, ketika itu tidak berada ditempat sehingga wakilnya, Sugiyanto yang melayani Putra Kelana. Bincang-bincang dimulai dari sisi istimewa sekolah ini. Menjadi yang pertama adalah suatu kebanggaan sekaligus beban. Demikian pula halnya dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Kartini, bangga menjadi yang pertama di Kepri sekaligus terbebani oleh posisi sebagai barometer bagi SLB lain. Sekolah yang didirikan untuk anak

Apa keistimewaan SLB Kartini dari segi prestasi? Ada seorang siswa bernama M Galeh Utomo berhasil memperoleh juara pertama mewakili Provinsi Kepulauan Riau di ajang Festifal dan Lomba Seni Siswa Nasional yang diselenggarakan dari tanggal 19 Juni sampai 23 Juni 2011 di Makasar. Lomba yang diikuti adalah Desain

berkebutuhan khusus (ABK) ini sering menjadi tujuan studi banding dari pengelola maupun guru-guru dari SLB lain. Tak hanya SLB di Kepri, SLB dari luar pulau bahkan SLB dari Singapura dan Malaysia pun antusias untuk belajar jadi SLB berstatus swasta ini. “Kami sampai kewalahan, belakangan ini kunjungan tak hentihenti. Hampir setiap hari,” ujar Sugiyanto kepada Putra Kelana. Di awal tahun 2013 ini, SLB terpadu yang terdiri dari tingkat TK sampai SLTA ini telah menerima kunjungan dari SLB Gugus 1 Jakarta, SLB Padang, Ibu-ibu Dharma Wanita Provinsi Kepri, Ibu Bupati Natuna, dan sebagainya. Inilah alasan SLB Kartini dianggap sebagai barometer SLB daerah lain, terutama daerah yang akan mendirikan sekolah baru. “Jadi tak hanya dari instansi sekolah saja, tapi juga para pejabat tertarik untuk berkunjung ke sini,”

lanjut Sugiyanto, guru yang sudah mengabdikan diri di SLB selama 5 tahun ini. Biaya Pendidikan Murah Status swasta dan teladan tak selalu identik dengan biaya mahal. SLB Kartini tak memungut biaya besar dari muridnya untuk dapat belajar di sini. “Biaya sekolah di sini sangat murah,” ungkap sugiyanto. Sebagai gambaran, uang masuk atau yang biasa disebut sebagai uang pangkal di sekolah ini pada tahun 2012 yaitu Rp750 ribu untuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan Rp1 juta untuk Sekolah Dasar (SD). “Tapi seperti pada umumnya, biasanya tiap tahunnya naik dan belum termasuk uang seragam. Seragam boleh beli sendiri di luar,” jelas Sugiyanto. Uang bulanan atau biasa disebut sebagai uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) perbulannya yaitu Rp150 ribu untuk TK dan Rp210 ribu. Namun, setiap

anak berhak mendapatkan beasiswa. “Jadi ya jatuhnya tak sampai segitu. Jauh lebih murah, meskipun sebenarnya tidak dapat menutup biaya operasional,” beber Sugiyanto. Pengurus SLB Kartini berharap anak didik mereka bisa mandiri begitu menyelesaikan pendidikannya. Sekolah ini sangat mengerti kebutuhan anak didiknya yang terdiri dari anak-anak dengan keterbatasan fisik sehingga keterampilan adalah hal penting untuk diajarkan. “Mereka dibekali ilmu praktis,” ujar Sugiyanto. Berbagai keterampilan yang diberikan oleh SLB Kartini bagi anak didiknya yaitu keterampilan tata rias, tata busana, tata boga, ilmu computer, acupressure, SPA, dan membuat hantaran. Pendidikan keterampilan ini dilengkapi dengan sarana prasarana, program pembelajaran, pemasaran, kerjasama, dan program

Murid dan Guru Berprestasi

Grafis tingkat SMALB/SMKLB seluruh Indonesia. “Kemudian ada juga yang menjuarai tari kreasi tingkat provinsi,” tutur Sugiyanto. SLB Kartini juga mendapat kehormatan untuk mewakili Provininsi Kepri dalam acara Jambore Nasional tahun 2011 di Palembang Sumatera Selatan sebagai peserta Pramuka Luar Biasa. Dalam kegiatan ini SLB

Kartini mengirimkan satu regu Putera sebanyak lima peserta. Sugiyanto menuturkan, Kepala SLB Kartini Abu Laesi selama dua tahun berturut-turut sejak tahun 2011 mendapatkan predikat sebagai Kepala Sekolah berdedikasi. Abu berhak mendapatkan penghargaan jalan-jalan ke Korea dan Jepang. “Beliau sudah lama mengabdi di sini. Lebih dari 15 tahun,” ujarnya.

Kemudian Prihono, guru tunarungu yang berstatus guru tetap yayasan (GTY) juga menunjukkan prestasinya. Pada tahun 2011 ia berhasil merebut juara pertama untuk lomba kreatifitas guru. Sugiyanto mengaku, menjadi guru ABK itu tidak mudah, butuh kesabaran tersendiri. Ia mencontohkan dirinya sendiri. Sebagai guru yang tidak memiliki latar belakang

Terapi untuk Anak Autis SLB Kartini juga melayani aneka terapi bagi ABK, termasuk untuk anak autis. Mereka memiliki tenaga psikolog yang bertempat di lantai dua gedung sekolah ini. “Biaya terapi Rp50 ribu per jam,” kata Sugiyanto. Anak autis dapat mengikuti pendidikan di SLB Kartini meskipun sekolah ini belum memiliki kelas khusus untuk anak autis. “Nanti bisa masuk kelas tuna grahita,” lanjut Sugiyanto. Menurut Sugiyanto, jika ingin mendapatkan hasil maksimal sebaiknya anak diberikan terapi. Terapis SLB Kartini untuk anak autis adalah assessment, yaitu guru yang menilai sejauh mana keterbatasan murid. “Jadi tidak asal memasukkan murid ke kelas apa, yang menentukan assessment karena kadang ada yang memiliki kecacatan ganda,” ujarnya. Anak autis menurut pengalaman Sugiyanto bisa hidup normal. Mereka ada yang dapat melanjutkan ke sekolah normal. Bahkan, banyak diantara mereka yang cerdas dan berprestasi. “Tergantung tingkatnya. Ada yang sudah besar mereka bisa komunikasi meskipun singkatsingkat saja terus mereka tiba-tiba pergi,” beber Sugiyanto. (Nurul)

pendidikan khusus untuk siswa luar biasa, ia harus belajar banyak sebelum menerima kepercayaan untuk menjadi guru bagi siswa tuna grahita. “Yang susah itu menjadi guru tuna netra, jika anak-anak menggunakan bahasa isyarat lokal yang mereka ciptakan sendiri. Kalau guru tuna grahita yang penting sabar” tuturnya.(Nurul)

galeri anda

Wali Kota Batam menyerahkan piala bergilir STQ.

Bersama muspida memukul kompang tanda dimulainya STQ.

Wakil Wali Kota Batam foto bersama pemenang STQ.

Sejarah Berdirinya SLB Kartini SLB Kartini didirikan oleh Yayasan Keluarga Batam (YKB) yang merupakan yayasan yang lahir pada tanggal 28 Desember 1978 di Batam dengan nama pertama kali yaitu Ikatan Keluarga Batam. Pendirian YKB dikukuhkan dengan Akte Notaris No. 26, tanggal 26 September 1983 oleh Notaris R. MINARNO HARDJO KOESOEMO, S.H. di Tanjungpinang. Pada tanggal 21 April 1979, bertepatan dengan peringatan 100 tahun lahirnya R.A. Kartini sekaligus merupkan tonggak sejarah dimulainya pelaksanaan program kerja IKB. Untuk mengenang peristiwa tersebut maka semua sekolah dibawah naungan Yayasan Keluarga Batam diberi nama “KARTINI”. Diawali dengan berdirinya SD KARTINI I dan II pada tanggal 16 Juli 1979, Perubahan Akte Yayasan oleh Notaris MARIA HILARIA SALIM, S.H. No. 36, tanggal 23 Maret 2001. SLB Kartini dapat terwujud atas kegigihan Ibu Sri Soedarsono sebagai pendiri YKB yang sangat komitmen untuk mewujudkan prinsip Education For All atau komitmen layanan pendidikan berkualitas bagi anak. Pada awal berdirinya yaitu pada tahun 1985, sekolah ini menumpang pada Perpustakaan milik yayasan. Dimulai dengan murid sebanyak 3 orang kelas C (Tuna Grahita) dan seorang guru yang diambil dari alumni SPGLB Bandung (Sofyan Iskandar). Empat tahun kemudian yaitu pada tahun 1989, sekolah ini dikembangkan sehingga mempunyai fasilitas kelas A, B, C dan D (Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Grahita, Tuna Daksa). Kemudian pada tahun 1995 oleh Ibu Ketua Yayasan, penyelenggaraan sekolah ini diserahkan dari YPAB ke YKB (Yayasan Keluarga Batam) yang bergerak di bidang pendidikan. Pengalihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan anak SLB Kartini yang berorientasi Prestasi seperti sekolah-sekolah yang dikelolanya. Sekolah ini semakin berkembang sehingga dalam waktu 3 tahun yaitu pada tahun 1998 telah mempunyai 34 orang siswa dengan 6 orang tenaga guru dan beberapa orang pekerja sosial dan tenaga sukarela. Sejak tahun 2003 dibangunlah sekolah SLB yang sangat refresentatif. Didukung dengan gedung dan fasilitas pendidikan yang sangat baikPada tahun pelajaran 2007/2008 SLB Kartini meraih sertifikat ISO yang sangat dibanggakan. Jumlah siswa SLB Kartini pada tahun 2013 ini yaitu 176. Jumlah guru yang ada yaitu 27 orang, mayoritas bersatatus guru tetap yayasan. Dengan komposisi ini, SLB Kartini masih kekurangan guru. Karena idealnya 1 guru 5 siswa. Tapi untuk menambah guru menggunakan anggaran yayasan, belum mampu.(Nurul)

Wakil Wali Kota menyerahkan piala kepada Sekcam Batu Ampar.

STQ ke-4 Kota Batam

Pemanasan Jelang MTQ Nasional

S

SELEKSI Tilawatil Qur’an (STQ) ke-4 tingkat Kota Batam berbeda dengan STQ biasanya, karena STQ kali ini merupakan pemanasan bagi penyelenggaraan MTQ nasional 2014. Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan keputusan Kementerian Agama RI mendapatkan kesempatan sebagai penyelenggara MTQ tingkat nasional 2014. Demikian disampaikan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan saat membuka secara langsung STQ tersebut, Selasa (19/3) di Lapangan Ruko Cahaya Garden Kelurahan Sadai Kecamatan Bengkong. Ribuan masyarakat memadati lapangan Ruko Cahaya Garden untuk menyaksikan pembukaan STQ tersebut. Dahlan menambahkan, sangat penting mempelajari dan meneladani Al Quran

baik bagi diri sendiri maupun anak-anak sebagai generasi penerus. STQ sebagai momentum mengajarkan dan mengamalkan Al Quran pada anak-anak. “Mari kita cetak anak-anak yang sholeh dan sholekhah melalui pengajaran Al Quran,” ajak Dahlan. Sebagai tuan rumah MTQ tingkat nasional 2014 nanti, Kota Batam akan mempersiapkan SDM, infrastruktur, kemampuan para qori dan qoriah dalam rangka mensukseskan pelaksanaannya. Dahlan berharap, LTPQ dapat memberikan pembinaan bagi para qori dan qoriah agar nantinya didapat qori dan qoriah yang berkualitas. STQ ini juga sebagai pemanasan menjelang pelaksanaan MTQ Nasional di Kota Batam tahun 2014 mendatang. Ketua Panitia Pelaksana STQ ke 4 Kota

Wakil Wali Kota menyerahkan sertifikat kepada pemenang STQ.

Batam, M. Syahir mengatakan, cabang yang diperlombakan tartil putra-putri, tartil golongan anak putra-putri, tartil golongan remaja putra-putri, tartil golongan dewasa putra-putri, qiraat sabah, tafsir, tahfiz 1 juz, tahfiz 5 juz, tahfiz 10 juz, tahfiz 20 juz, dan tahfiz 30 juz seluruhnya dengan kategori putra dan putri. Tujuan pelaksanaan STQ diantaranya sebagai wahana silaturahmi mempererat ukhuwah islamiyah dan kecintaan terhadap Al Quran, meningkatkan kemampuan membaca Al Quran sehingga terbina generasi yang qurani. Selain itu ajang STQ sebagai upaya mencari kader potensial untuk mengikuti STQ tingkat Provinsi Kepri yang akan dilaksanakan di Kabupaten Karimun. STQ ke-4 mengangkat tema “kita bangun

Defile khafilah saat Pembukaan STQ.

generasi muda gemar membaca Al Quran dalam mewujudkan Kota Batam yang madani”. STQ dilaksanakan 19-24 Maret 2013. Sebanyak 106 dewan hakim dikerahkan untuk memperoleh qori dan qoriah terbaik Kota Batam. Pembukaan STQ ditandai dengan pemukulan kompang oleh Wako, Wakil Walikota Batam Rudi sekaligus ketua LPTQ, Ketua DPRD Kota Batam, Komandan Yonif 134 Tuah Sakti dan beberapa pejabat yang hadir. Turut hadir juga Ketua TP PKK Kota Batam Mariana Ahmad Dahlan dan Wakil Ketua I TP PKK Kota Batam Marlin Agustina Rudi.***

Narasi : Istimewa Foto : Istimewa

Ibu Wakil Wali Kota menyerahkan piala bergilir kompang.

Ketua TP PKK Kota Batam Hj. Mariana Ahmad Dahlan bersama ibu Muspida melepas balon sebagai tanda dibukanya Bazaar STQ.


SENIN 01 APRIL 2013

natuna-anambas

12

Mahasiswa Anambas dan Natuna Rebutan Asrama NATUNA (PK) Beberapa mahasiswa asal Kabupaten Natuna di Jakarta menginformasikan bahwa mahasiswa asal Kabupaten Anambas melakukan gerilya untuk menduduki asrama mahasiswa Natuna di Tebet Timur Dalam, Jakarta Selatan. Ada dua asrama untuk mahasiswa asal Kabupaten Natuna. Untuk laki-laki beralamat di jalan Tebet Timur Dalam II No.97. Sedangkan yang perempuan berada di Jalan

Tebet Timur Dalam VIII No 6 Jakarta Selatan. Asrama ini merupakan asset yang diakomodir dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Natuna dan diperuntukkan sebagai pemondokan mahasiswa asal Natuna di Jakarta. Dua bangunan bertingkat ini berada di blok terpisah. Satu gedung untuk asrama putra memiliki kapasitas kamar dan ukuran yang lebih besar dari

bangunan putri. Namun sayangnya pemerintah tidak pernah serius menjaga asetnya, meskipun masalah ini gencar diberitakan awak media. Satu dari dua bangunan ini yakni asrama putra sudah lama dicabut papan kepemilikannya dan digantikan dengan papan plang lain. Disana ada 3 mahasiswa asal Kabupaten Kepulauan Anambas menetap sehingga menimbulkan kecemburuan.

Abdul Haris

Menyikapi masalah ini, Wakil Bupati KKA Kabupaten Kepu-

lauan Anambas H.Abdul Haris dalam kunjungannya ke Natuna mengatakan bahwa pihaknya bakal mengambil tindakan persuasif melalui dinas pendidikan setempat. Upaya ini terkait adanya informasi bahwa mahasiswa asal KKA mulai gerilya menduduki gedung kedua, asrama mahasiswa asal Natuna di Jakarta yang merupakan aset Pemkab Natuna. Selain itu Haris juga menyampaikan, bahwa antara Ka-

bupaten Natuna dengan Anambas adalah satu. Hanya sistem administrasi saja yang memisahkan. Padahal, kata Haris, ianya ibarat anak dan ibu yang tidak terpisahkan. “Jangankan untuk meminta satu dari setiap bangunan asrama putra dan putri mahasiswa yang ada diluar Natuna seperti, Pontianak, Pekanbaru, Jogjakarta, Jakarta, Tanjungpinang dan Bandung, bantuan yang diberikan kabupaten induk kepada KKA sudah sangat

disyukuri dan membantu,” ungkapnya. Menurutnya, masalah pemanfaatan gedung asrama mahasiswa di Jakarta maupun ditempat lain yang ada diluar daerah kedua kabupaten, hendaknya bisa digunakan bersama-sama. Tidak boleh ada perbedaan dan saling membedakan satu sama lain, baik mahasiswa asal Natuna begitu juga Anambas.(Hardiansyah)

Balap Liar Resahkan Warga Setapang

Al Ghofur

NATUNA (PK) Balapan liar yang dilakukan remaja yang ada kabupaten Natuna pada setiap senja di Desa Setapang kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna itu membuat warga setempat resah akibat ulah para si joki liar tersebut. Pasalnya balapan liar yang diadakan para remaja dijalan yang menghubungkan antara kota Ranai menuju Desa Pengadah dan Desa Telok Buton tersebut selalu dipadati oleh para remaja yang sedang melakukan balapan liar pada sore hari. Kegiatan tersebut membuat warga dari arah Telok Buton dan Pengadah yang ingin menuju kota Ranai jadi merasa takut dan terganggu, begitu juga sebaliknya dengan warga dari kota Ranai yang ingin menuju Pengadah dan Telok Buton. Pada umumnya rasa takut mereka disebabkan karena takut diserempet atau ditabrak oleh para pejoki liar tersebut. Karena kabarnya mereka sangat ogal-ogalan dalam mengendarai motor, dan tidak menghargai pengguna jalan lainnya . Pernyataan tersebut disampaikan oleh Hanafi (23) salah seorang warga asli Setapang, yang mengatakan bahwa dirinya merasa keresahan dengan kegiatan anak-anak nakal itu. Namun tindakan pengamanan yang masih kurang membuat para pembalap

liar itu leluasa menggelar balapan tersebut. “Waktu itu saya mau kePengadah, kebetulan saya kesana sore hari, bersamaan dengan itu para remaja sedang menggelar acara balap liar di sujung (Setapang,red), mereka melakukan joki liar itu pada waktu senja,” Kata Hanafi. Dirinya mengaku sangat resah dengan kegiatan tersebut, sebab kata Hanafi, para pembalap tersebut tidak menghargai pengguna jalan, bahkan dirinya harus melintasi bibir jalan. “Anak-anak itu tidak menghargai sama sekali otang-orang pengguna jalan. Terpaksa saya lewat sisi jalan karena takut kesenggol anak-anak itu”, tutur Hanafi. Ungkapan senada juga diucapkan oleh Feni (18) warga Ranai saat dirinya akan melintasi kawasan tersebut, Feni mengaku dirinya juga merasakan hal yang sama seperti yang dialami Hanafi, ia merasa takut apabila melewati kawasan tempat dimana para pejoki liar itu melakukan aksinya. “Saya sampai sekarang masih sangat takut apabila melintasi kawasan Setapang tersebut bila sore hari, karena saya takut terserempet oleh para pembalap liar tersebut”, ungkap Feni dengan rasa takut . Terpisah, saat di tanyai Kepri Bangkit, Al Ghofur salah seorang anggota dari Satlantas mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini belum ada menerima laporan masyarakat. Sebab, tanpa ada laporan dari masyarakat pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan menindak tanpa ada laporan. “Memang sampai saat ini pihak kami belum ada mendapat laporan dari warga Setapang akan adanya balap liar dilingkungan tersebut,” katanya.(Marzani)

Empat Ranperda Demi Kesejahteraan Warga ANAMBAS (PK) Bupati Anambas, Tengku Mukhtaruddin menyampaikan empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Anambas. Keempat Ranperda tersebut masing-masing, Ranperda Tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Ranperda Tentang Kantor Penanaman Modal (KPM) Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Ranperda Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah Di Kabupaten Kepulauan Anambas dan yang terakhir Ranperda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 20052025. “Dari empat ranperda yang kita ajukan, prioritas kita yang urgen pada pengesahan Ranperda Tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) agar dijadikan perda,” kata Mukhtaruddin usai penyerahan draft Ranperda di DPRD Anambas. Menurutnya, Ranperda tentang organisasi tata kerja RSUD ini sangat penting. Sebab, hingga saat ini Kabupaten Anambas sendiri belum memiliki RSUD. Memang diakuinya, saat ini Anambas memiliki sebanyak dua rumah sakit di Anambas. Namun, pelayanannya masih belum maksimal. Dua RS tersebut masing-masing, Rumah Sakit Lapangan yang berada di Kecamatan Palmatak dan Rumah Sakit Bergerak yang berada di Kecamatan Jemaja. “Rencana kita, jika Ranperda

Tengku Mukhtaruddin

RSUD ini disahkan oleh DPRD, kita akan jadikan Puskesmas Tarempa saat ini menjadi RSUD. Sementara, puskesmas sendiri akan dipindahkan di Desa Batu Tambun, Tarempa,” katanya lagi. Dengan demikian masih kata Tengku, pihaknya akan menyulap Puskesmas Tarempa menjadi 3 tingkat. Sedangkan untuk bangunannya nanti bernuansa Melayu. Dan untuk halaman depan RSUD, akan diarahkan kelaut dengan membendung pantai yang ada di belakang puskesmas saat ini. “Dengan menghadap kelaut, diharapkan pasien yang akan dirujuk ke RS Lapangan Palmatak tidak perlu repot ke pelabuhan lagi. Sebab, di RSUD nantinya kita siapkan pelabuhan tersendiri. Sedangkan untuk tenaga medisnya sendiri akan kita datangkan dokter-dokter diluar Anambas baik itu dokter umum maupun spesialis,” ujar Tengku. Sedangkan untuk Ranperda KPM dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, diharapkan kedepan dapat mengelola pelayanan perizinan dan non perizinan dibidang penanaman modal.(Delmadi)

F.HARDIANSYAH

Jalan menuju Pelabuhan Tanjung Bayan Desa Binjai Kecamatan Bunguran Barat yang memprihatinkan.

Jalan Tanjung Bayan-Binjai Rusak Parah NATUNA (PK) Jalan menuju Tanjung Bayan yang terletak di Desa Binjai Kecamatan Bunguran Barat kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal jalan tersebut adalah jalan utama yang menghubungkan Desa Binjai menuju pelabuhan tanjung bayan. Pelabuhan yang sudah lama dipergunakan tersebut, belum juga ada pembangunan yang berarti sejak beberapa tahun ini. Nampaknya pelabuhan tanjung bayan

habis tergerus oleh hujan, lantaran pembangunan jalan menuju pelabuhan belum juga ada pengaspalan. Pelabuhan tanjung bayan biasanya digunakan oleh warga untuk menyuplai bahan bakar minyak (BBM) dari Ranai untuk pulaupulau terluar Natuna, seperti Midai, Serasan dan Subi. Namun akibat rusaknya akses jalan utama tersebut, membuat aktifitas pengiriman BBM dari Ranai ke

pulau-pulau terluar Natuna menjadi terhambat. Hal itu terbukti saat beberapa bulan yang lalu sebuah mobil truk tangki milik PT Naga Laut Natuna amblas dikawasan tersebut saat tengah akan mengirimkan minyak melalui pelabuhan tanjung bayan yang di angkut menggunakan perahu motor (pompong) milik warga Kecamatan Midai tersebut. Ini adalah salah satu contoh betapa mirisnya pembangunan di

Kabupaten Natuna ini. Betapa tidak, sebuah pelabuhan berdiri kokoh diatas air di ujung jalan tanjung bayan, namun kondisi jalan untuk menghubungkan ke pelabuhan tersebut ibarat lahan sawah yang siap untuk ditanami padi. Warman salah satu warga asal Binjai menuturkan memang pembangunan jalan menuju pelabuhan tanjung bayan sudah lama dibangun, namun hingga kini

sentuhan pembangunan lanjutan dari pemerintah daerah belum juga kunjung tiba. “Namun kita semua tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah daerah, mungkin saja pemerintah kita masih disibukkan dengan program-program yang telah lama dirancang untuk membangun Natuna yang Sejahtera, merata dan seimbang, seperti visi dan misi pemerintah kita selama ini,” pungkasnya.(Hardiansyah)

Ratusan Warga Natuna Minati PSHT NATUNA (PK) Pencak Silat yang merupakan salah satu cabang olahraga beladiri ternyata mulai diminati di Kabupaten Natuna. Salah satunya adalah Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang masuk kekabupaten Natuna sejak tahun 90 an. Bela diri PSHT ini berasal dari pulau Jawa, tepatnya dikabupaten Madiun provinsi Jawa Timur. Yaitu tempat dimana Bela Diri ini pertama kali didirikan oleh Raden Eyang Suro sejak tahun 1922. Dalam perjalananya, bela diri ini cukup diterima dikalangan masyarakat, dan kabarnya tidak hanya di Indonesia saja bela diri PSHT ini dikembangkan, ternyata

Saryanto (kanan) sedang berlatih pencak silat.

PSHT juga merambah hampir keseluruh dunia, salah satunnya negara Adi Kuasa Amerika Se-

rikat . Saryanto (19) adalah seorang warga PSHT cabang Natuna.

Warga adalah sebutan bagi mereka yang telah menyelesaikan latihannya dan sudah boleh menjadi pelatih bagi junior-junior mereka yang baru atau belum mendapatkan sabuk berwarna putih yang terbuat dari kain kafan. Bila mereka sudah bisa mendapatkan sabuk putih tersebut, berarti mereka sudah boleh menjadi seorang pelatih dan dinyatakan selesai perjuangannya untuk menjadi murid. Dikatan Saryanto, dirinya mengikuti bela diri PSHT sejak tahun 2008 dan selesai dalam perjuangannya untuk mendapatkan sabuk berkainkan kafan pada tahun 2011 lalu, dan sekarang di-

rinya telah menjadi seorang pelatih di sekolahan MAN Ranai. “Saya menjadi murid PSHT pertama tahun 2008 dan selesai pada tahun 2011, dan sekarang saya sudah melatih di MAN Ranai,” tuturnya. Namun, tambah Saryanto, untuk di Kabupaten Natuna sendiri belum begitu banyak masyarakat yang mengikuti bela diri PSHT tersebut. Hanya sekitar beberapa ratus orang saja. Karena mungkin kebanyakan para pelatih PSHT di kabupaten Natuna ini sibuk dengan keperluannya masingmasing, sehingga tidak ada waktu untuk memperkenalkan bela diri ini.(Marzani)

Tuntaskan Masalah Transportasi Segera ANAMBAS (PK) Hiruk pikuk saat keberangkatan kapal cepat penumpang VOC Batavia rute Tanjungpinang-Tarempa sudah bukan Rahasia umum lagi. Nyaris setiap keberangkatan terjadi keributan antara penumpang dengan petugas Pelabuhan. Terakhir, Jumat (29/03), penumpang mengamuk dan melempari Kapal. Pasalnya, kapal seharusnya berangkat pukul 7 pagi, namun molor hingga pukul 9. Hal ini disebabkan kelebihan penumpang sehingga petugas pelabuhan tidak memberikan izin kapal berlayar. “Bahkan, kapal sempat berangkat tiga kali bolak balik,” sebut Yadi, salah satu penumpang. Petugas pelabuhan bersikeras tak memberikan izin berlayar dengan alasan keselamatan penumpang. Di dalam kapal itu banyak penumpang tak memiliki tiket. Setelah bernegosiasi, akhienya penumpang tak bertiket diturunkan dengan kesepakatan jangan ada yang berangkat tanpa tiket. Entah bagaimana, ketika kapal

akan berangkat, ada penumpang tanpa tiket ikut berangkat. Padahal, petugas pelabuhan ada di lokasi, namun tak ada tindakan pencegahan. Hal ini membuat beberapa penumpang geram lalu melempari kapal dengan kayu. “Akhirnya dengan segala pertimbangan petugas dengan pihak kapal memutuskan kapal diberangkatkan dengan menaikkan seluruh penumpang dan kapalpun diberangkatkan,” ucap Yadi. Ketua LSM Garda Bahari Anak Kepulauan (GEBRAK), Anwar menyayangkan sikap pemerintah yang kurang tanggap terhadap transportasi saat ini. Dia berharap agar pemerintah dapat mencarikan solusinya sehingga apa yang menjadi persoalan di masyarakat dapat teratasi. Bahkan lebih lanjut Anwar mempertanyakan MoU yang dibuat pemerintah dengan pengusaha kapal. Sebab, berdasar informasi, kapal yang akan melayani masyarakat ternyata kapal kecil.(Delmadi)

Beginilah kondisi kapal VOC Batavia saat tiba di Tarempa waktu lalu.

F.DELMADI


SENIN 01 APRIL 2013

karimun

13

Tiga Calon Sekda Ikut Fit Proper Test

F.FREDDY

Wakil Bupati Karimun, Aunur Rafiq bersama pengusaha saat peresmian BPR Dana Mulia.

BPR Dana Mulia Diharapkan Meminimalkan Rentenir KARIMUN (PK) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Mulia yang berkantor di Batam melakukan ekspansi bisnisnya ke Karimun. Sejak Kamis, 28 Maret 2013 lalu, BPR Dana Mulia telah membuka cabangnya. Pembukaan BPR Dana Mulia Cabang Tanjungbalai Karimun diresmikan oleh Wakil Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq dan disaksikan oleh Tajuddin Arif dari Bank Indonesia, Mulia Pamadi selaku Komisaris BPR Dana Mulia dan Direksi PT BPR Dana Mulia, Dr Filsafat Pang serta pada undangan lainnya. Wakil Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun menyambut baik atas dibukanya BPR Dana Mulia di Tanjungbalai Karimun. “Sekarang ini perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun cukup menggembirakan yang mencapai 7,26 persen dan kondisi ini sangat menarik bagi investor untuk berinvestasi di

daerah ini,” kata Aunur Rafiq. Kehadiran BPR Dana Mulia ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat di daerah ini, khususnya bagi masyarakat kecil dan meminimalisir rentenir. Menurut Aunur Rafiq, sekarang ini sudah cukup banyak BPR yang buka di Kabupaten Karimun dan tentunya BPR dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah Kabupaten Karimun dalam mensosialisasi kemasyarakat menyangkut cara masyarakat untuk memperoleh dana dari BPR atau proses mendapatkan dana BPR. Sementara Tajuddin Arif, yang mewakili BI mengatakan, Bank Indonesia sangat mendukung dan memberikan aprsiasi kepada pemegang saham BPR Dana Mulia untuk membuka kantor cabangnya di Tanjungbalai Karimun. Dijelaskan Tajuddin Arif, dibukanya kantor cabang Dana Mulia yang per-

tama di Tanjungbalai Karimun, hal ini menjadi focus baru bagi dunia perbankan yang selama ini lebih terfokus di Batam dan kota Tanjung Pinang saja. Dengan dibukanya BPR Dana Mulia cabang Tanjungbalai Karimun, jumlah keseluruhan BPR di Karimun bertambah menjadi 8 BPR dengan rincian 4 BPR kantor cabang dan 4 BPR kantor unit. Kinerja BPR meningkat dan tercermin dari total asset yang meningkat 51 persen, kredit 61% , dana pihak kegita 66%. Sementara NPL (Non Performance Loan) juga ikut meningkat, yaitu 70 persen. “Karena itulah kredit bermasalah harus menjadi perhatian dan perlu diwaspadai oleh kita semua,” tegas Tajuddin. Dingatkan Tajuddin Arif, agar NPL tidak merosot, memang harus ada pembinaan terhadap debitur bermasalah dan memperhatikan kelayakan calon debitur. (Freddy)

Belum Ada PAW di DPRD Karimun

Sosialisasi oleh KPU Karimun terkait pelaksanaan Pemilu 2014.

KARIMUN (PK) Pergantian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun sampai saat ini belum terjadi. Meski ada sejumlah politikus yang duduk di DPRD Karimun yang akan berpindah partai politik pada pemilu calon anggota legeslatif yang akan datang. Ketua DPRD Kabupaten Karimun, Raja bakhtiar kepada Putra Kelana mengatakan, sampai saat ini belum ada satu orang pun anggota DPRD Kabu-

F.FREDDY

paten Karimun yang akan dilakukan pergantian antar waktu. Menurut Raja Bakhtiar, pergantian antar waktu dimungkinkan, tetapi tidak bisa dilakukan begitu saja dan harus melalui suatu proses yang telah diatur dalam undang-undang. Selain itu, juga harus mengacu pada tata tertib DPRD serta peraturan KPU tentang pedoman tekhnis, syarat calon pengganti antar waktu anggota DPRD propinsi dan anggota DPRD Kabupaten/kota hasil

pemilu. Sampai saat ini, tambah Bakhtiar, belum ada satu pun partai politik yang anggotanya duduk di DPRD Karimun mengusulkan untuk dilakukan pergantian antar waktu. Kalau memang ada tentunya akan diproses sesuai mekanisme yang ada. “Berkaitan dengan adanya sejumlah anggota DPRD Kabupaten Karimun yang kemungkinan akan pindah partai, biasanya akan diusulkan oleh partainya untuk dilakukan PAW. Namun semuanya harus melalui sebuah proses sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada,” papar Raja Bakhtiar. Kalau ada partai yang mengusulkan PAW, DPRD akan memprosesnya dan selanjutnya diusulkan ke gubenur melalui bupati untuk diproses dan dilakukan pergantian antar waktu. Dari catatan Putra Kelana, dari 30 anggota DPRD Karimun, ada beberapa anggotanya yang kemungkinan akan berpindah partai atau partainya tak lolos sebagai peserta pemilu 2014 mendatang. Diantaranya, Sujoko, Zainuddin Ahmad, Syahril, Rosdiansyah, Hafiz dan Isnurisman. (Freddy)

KARIMUN (PK) Tiga calon Sekda nya dalam menyikapi berbagai hal Karimun mengikuti fit and proper test, terkait dengan pemerintahan. DiantatSenin, 1 April 2013 di Kantor Gubenur ranya seperti kemampuan menyikapi Provinsi Kepulauan Riau kondisi teritorial, ruang di Tanjungpinang. Mereka lingkup NKRI dan pemaitu adalah Drs. Raja Ushaman terhadap otonomi man M.Si, Drs Hurnaini daerah, serta mampu berM.Si dan DR. T.S Arif koordinasi dan berkoFadillah. munikasi dalam organiUji kelaikan dan kepasasi. tutan ini merupakan salah Salah satu calon Sekda satu prosedur yang wajib Karimun, Hurnaini menjadiikuti oleh para calon wab Putra Kelana meSekda. Ini sesuai dengan ngaku dirinya memang Peraturan Menteri Dalam termasuk salah satu yang Negeri (Mendagri) Rediusulkan menjadi Sekda publik Indonesia Nomor 5 Karimun bersama dua tahun 2005 tentang pedorekannya Raja Usman dan R. Bakhtiar man penilaian calon SekT.S Arif Fadillah. “Ini da Provinsi dan kabupaten/kota serta adalah penghargaan terhadap saya, pejabat struktural eselon dua di karena untuk dicalonkan menjadi Sekda lingkungan pemerintah kabupaten/kota. tentunya orang tersebut harus memeDalam tes tersebut ketiga orang usulan nuhi sejumlah persyaratan,” ungkap Bupati Karimun Nurdin Basirun sebagai Hurnaini. calon Sekda Karimun akan diminta oleh Berbekal pengalaman sebagai sekretim penguji untuk memaparkan rencana taris di sejumlah organisasi, Hurnaini strategis serta menyampaikan visi misi merasa yakin kalau dirinya bisa sebagai calon sekda. Kemudian, mere- mengikuti uji kelaikan dan kepatutan ka harus bisa menjelaskan dan mene- yang dilakukan tim penguji yang ditunjuk rangkan serta menunjukan kemampuan- oleh Gubenur Provinsi Kepulauan Riau.

Karena itulah, Hurnaini berharap para penguji dapat berlaku objektif, fair play, bebas intervensi dan demokratis. Karena proses ini berbeda jauh dengan model pilkada dalam menentukan sosok orang yang akan dipilih menjadi pemimpin. Hal senada juga diungkapkan Raja Usman, kandidat Sekda Karimun yang juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti fit and proper test. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Karimun, R. Bakhtiar kepada Putra Kelana mengatakan, siapa pun orangnya yang diusulkan sebagai calon Sekda Karimun tentunya orang tersebut sudah memenuhi segala bentuk persyaratan yang wajib dipenuhi. Bakhtiar berharap para penguji dapat berlaku objektif dan fair dalam memberikan penilaian, soalnya jabatan sekda bukan merupakan jabatan politis, melainkan jabatan karier. “Siapa pun yang nantinya terpilih sebagai Sekda Kabupaten Karimun, orangnya memang sudah terukur dan teruji dan dapat menjalankan tugas dengan baik serta dapat menjalin komunikasi yang baik dengan legislatif,” papar Raja Bakhtiar. (Freddy)

Profil Singkat Calon Sekda Karimun Tim penyeleksi calon Sekda Karimun yang diketuai oleh Sekdaprov Kepri Suhajar Diantoro bakal dihadapkan pada pilihan yang sulit. Karena tiga orang yang disodorkan oleh Bupati Karimun adalah pejabat karir terbaik yang ada di Kabupaten Karimun. Siapa sajakah mereka itu? Berikut ini sosok mereka:

Drs. Hurnaini M.Si Spesialis Jabatan Sekretaris PRIA kelahiran tahun 1967 ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karimun. Sebelumnya pernah dipercaya sebagai Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karimun dan Sekretaris Dewan di DPRD Kabupaten Karimun. Hurnaini memang dikenal sebagai spesialis jabatan sekretaris. Lihat saja di sejumlah organisasi seperti Lembaga Adat Melayu (LAM)

Karimun, KONI Kabupaten Karimun dan beberapa organisasi lainnya, putra kelahiran Moro ini selalu dipercayakan sebagai sekretaris. Berbekal dengan pengalamannya sebagai sekretaris di sejumlah organisasi dan sejumlah jabatan yang telah disandangnya itulah Hurnaini berkeyakinan kalau dirinya siap untuk menjadi Sekda Karimun. Usianya masih tergolong muda. Tapi sosok Hurnaini selalu disenangi para stafnya. Dia pun tidak merasa canggung untuk diuji kepatutan dan kelayakan sebagai calon sekda. Ayah 3 orang anak ini mengatakan,

dirinya tidak ingin dikatakan hanya menjadi ban serap atau pelengkap saja sebagai syarat pengusulan calon sekda dan dia akan membuktikan hal itu di depan tim penguji.

DR T S Arif Fadillah S.Sos M.Si Pendiam dan Pekerja Keras

T.S. Arif Fadillah saat ini adalah Kepala Bappeda Kabupaten Karimun. Sebelumnya, lelaki kelahiran tahun 1966 yang aktif di kegiatan Pramuka ini pernah menjabat sebagai Kabag Kepe-

gawaian, Kepala Dispenda Kabupaten Karimun dan Kepala Badan Kependudukan, Capil dan KB. Arif adalah sosok pendiam dan jarang bicara, tapi dia seorang pekerja keras. Dari pengalamannya sebagai kepala satuan kerja perangkat daerah, sosok T.S.Arif Fadillah tak perlu diragukan lagi untuk menjadi Sekda Karimun. Di dalam berbagai organiasi, T.S Arif Fadillah dikenal sebagai sosok yang aktif. Diantaranya sebagai Ketua Harian Kwarcab Pramuka maupun sebagai Penanggung jawab Masjid Agung

Karimun. Berbekal gelar doktor yang diperolehnya dari Universitas Pajajaran Bandung, Arif Fadillah merasa tidak canggung ketika dimintai menjadi narasumber atau memimpin berbagai rapat. Ditanya wartawan mengenai pencalonan dirinya sebagai Sekda Karimun, Arif Fadillah, hanya menjawab diplomatis. “Sebagai PNS harus siap diberi jabatan apa pun, sekalipun jabatan Sekda Karimun, karena jabatan itu merupakan suatu amanah yang harus dijalankan,” tegasnya.

Drs. Raja Usman Bekal Segudang Pengalaman RAJA Usman, saat ini menjabat sebagai Asisten Tata Pemerintahan Kabupaten Karimun. Sebelumnya lelaki yang selalu bersahaja ini pernah memegang sejumlah jabatan penting lainnya seperti Kepala Bappeda Karimun, Kepala Kesbang Karimun, Kepala Dinas Koperasi Karimun dan kini dicalonkan sebagai Sekda Karimun. Sebagai salah satu calon sekda, Raja Usman tidak perlu diragukan lagi kemampunanya. Pengalaman dan jam terbangnya sebagai pejabat karir menjadi

modal utamanya dalam mengikuti proses uji kepatutan dan kelayakan. Pengalaman di organisasi Raja Usman memang tidaklah terlalu menonjol. Tapi sebagai penasehat Tumenggung di Kekerabatan Melayu, lelaki yang selalu energik ini sangat disegani oleh kalangan muda maupun tua. Raja Usman memang sulit ditebak. Tetapi sebagai seorang birokrat, cukup banyak buah pemikirannya yang berguna bagi pembangunan Kabupaten Karimun. Sebagai seorang yang cukup senior di

pemerintahan Kabupaten Karimun, Raja Usman merasa yakin kalau dirinya bisa menjadi Sekda Karimun. Bukan hanya sekedar menjadi calon atau pelengkap, tentunya. (Freddy)

Perusda Tak Lagi Kelola Air Bersih KARIMUN (PK) Keinginan masyarakat Karimun agar Unit Usaha Air Bersih (UUAB) yang dikelola Perusda Karimun dapat berdiri sendiri terkabul. Karena Pansus (Panitia Khusus) DPRD Karimun yang membahas Perda Nomor 04 tahun 2001 tentang Perusda memutuskan pengelolaan air bersih akan berdiri sendiri dan terpisah dari Perusda. Demikian hasil rangkuman laporan Pansus tentang Perusda yang dibacakan John Abrison SE, Sekretaris Pansus pada rapat Paripurna yang dilaksanakan, Kamis (28/3) di ruang paripurna DPRD Kabupaten Karimun. “Perda Nomor 04 tahun 2001 tentang Perusda sudah tak berlaku lagi dan akan diterbitkan satu Perda tersendiri tentang PDAM yang akan mengelola UUAB,” ujar John Abrison. Perusda Karimun yang selama ini mengelola air bersih bagi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Karimun harus rela untuk melepaskan satu unit usahanya itu. Harapannya, agar kedepannya UUAB dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat setelah berdiri sendiri. John Abrison menambahkan seluruh fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Karimun menyetujui untuk dilakukan revisi terhadap perda nomor 4 tahun 2001 tentang Perusda. Melihat perkembangan Perusda selama ini, Pansus memutus-

Air bersih menjadi kebutuhan utama warga perkotaan.

F.IST

kan untuk merevisi total Perda nomor 4 tahun 2001 tersebut dan menerbitkan Perda terbaru tentang Perusda maupun Perda tentang Pengelolaan air bersih. Dengan diterbitkan Perda Perusda dan Perda tentang pengeloaan air bersih, diharapkan Perusda akan mencari dan mengelola unit usaha lainnya lebih maksimal lagi. Demikian juga dengan

pengelolaan air bersih yang telah berdiri ini akan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pemenuhan akan air bersih bagi masyarakat. Menurut John Abrison, keberadaan Perusda Karimun yang selama ini telah begitu banyak mengeluarkan dana, namun belum mampu menghasilkan pemasukan yang maksimal.(Freddy)


SENIN 01 APRIL 2013

usaha

Satu Lagi Khas Batam; Batik Duriangkang

14

Ibu-ibu pengrajin batik Duriangkang tengah merampungkan batik pesanan beberapa lembaga.

galeri anda

Dra. Pudji Astuti, MT Kepala Badan PP dan PA Kepri.

Sandrawati, S.Sos Kabid Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Badan PP dan PA Kepri.

Batik Duriangkang akan dipatenkan. Motif batik kreasi Ibu Mandiri Sejahtera (IMS) dari divisi Centre for Micro-Medium Entrepreneurship Development (CMED) Darul Sosial Nurul Islam (DSNI) Amanah ini siap melengkapi ciri khas Batam.

F.IST

MENURUT General Manager Program DSNI Amanah Masnawari, nama batik Duriangkang diambil dari asal kelompok IMS itu sendiri yaitu di Kelurahan Duriangkang, Batam. “Nanti kalau sudah berkembang dipantenkan. Ini kan baru mulai,” ujarnya kepada Putra Kelana, Sabtu (30/3). Saat ini, tempat produksi batik Duriangkang ini ada di Piayu tepatnya di ruli Pancur Tower. “Rencananya kami juga akan bekerjasama dengan tokotoko pusat oleh-oleh untuk memasarkan Batik Duriangkang ini. Kami sudah merencanakan berbagai strategi pemasaran,” jelas Ari. Batik Duriangkang berbeda dengan batik Gonggong yang sudah menjadi bagian dari khas Kepri. Batik Duriangkang ini lebih spesifik diharapkan menjadi khas Batam. “Bisa sebagai khas oleh-oleh dari Batam, khas wisata Batam juga,” lanjut Ari. Awal mula terciptanya kreasi batik Duriangkang yaitu, pada Januari 2013 DSNI Amanah melalui divisi CMED melaksanakan pelatihan membatik yang dikhususkan untuk para ibu rumah tangga yang berasal dari kaum dhuafa. Untuk pelatihan perdana dilaksanakan di Kelurahan Duriangkang, peserta pelatihan terdiri dari kelompok IMS Duriangkang serasi dengan jumlah peserta 10 orang. Pelatihan dilaksanakan selama 7 hari. Produksi batik Ibu Mandiri sejahtera (IMS) Duriangkang sudah diketahui

banyak kalangan, tepatnya pada pertengahan Februari Centre for MicroMedium Entrepreneurship development (CMED) mengikuti Pameran batik di Harmoni One dan mengikuti Bazar dalam acara STQ di Kecamatan Sei beduk selama tiga hari. Pada hari pertama acara pembukaan STQ, batik Duriangkang sudah terjual. Kelompok ibu mandiri sejahtera (IMS) Duriangkang sudah mendapat pesanan batik terutama batik tulis. Tentu saja ini membawa kegembiraan dan sebagai salah satu jalan untuk meningkatkan perekonomian para ibu mandiri sejahtera. “Kami dari DSNI sebagai konsumen pertama, kami sudah menggunakan batik Duriangkang sebagai seragam kami,” ungkap Ari. Pesanan lain pun sudah mulai berdatangan. Saat ini, mereka sedang mengerjakan pesanan batik seragam untuk beberapa kantor kelurahan, ibu-ibu PKK, juga guru-guru. “Saat ini kami baru mengerjakan Batik Tulis. Harga untuk ukuran satu kemeja sekitar Rp400.000 sampai Rp.500.000. Mahal memang, karena memang eksklusif. Batik tulis pengerjaannya memang susah tapi kan khas,” beber Ari. Bagi yang menginginkan harga lebih murah, Batik Duriangkang versi cap siap diproduksi. Peralatan sedang dipesan dan diharapkan dalam waktu dekat batik Duriangkang versi cap ini sudah bisa diproduksi. “Untuk batik cap harganya sekitar Rp.100.000 per meternya,” ujar Ari.

Program Ibu Mandiri Sejahtera Program Ibu Mandiri Sejahtera (IMS) yang dilakukan oleh DSNI Amanah melalui divisi C-MED (Center for Micro-Medium Entreprenership Development) adalah program peningkatan kesejahteraan bagi keluarga prasejahtera dengan menggunakan dana zakat, infak, hibah, social responsibility, yang diberikan melalui pemberian dana, alat usaha dan pendampingan usaha. IMS dengan fokus Ibu Rumah Tangga (IRT) bertujuan untuk memperbaiki perekonomian keluarga pra-sejahtera atau dalam kondisi khusus melalui penumbuhan penghasilan tambahan keluarga dengan tetap mempertahankan fungsi ibu sebagai pusat keluarga. IMS dilaksanakan dengan pola kelompok yang terdiri dari 5 anggota. Anggota direkrut melalui proses seleksi oleh lembaga dan persetujuan anggota kelompok yang lain. Bantuan bergulir yang diserahkan sebesar Rp2.500.000/ anggota atau Rp 12.500.000/kelompok yang akan diserahkan dalam 5 putaran. Besaran ditentukan oleh kesiapan anggota dan kelompok. Putaran adalah periode bergulir dengan rentang 2-4 bulan tergantung kesepakatan dan kinerja kelompok. Pada setiap tahap, anggota diminta untuk menabung. Putaran berikutnya dilaksanakan setelah seluruh anggota menyelesaikan tahapan sebelumnya.(Nurul)

Foto bersama peserta dengan panitia.

Temu Koordinasi Jejaring Ekonomi Perempuan

BADAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Riau menggelar Kegiatan Temu Koordinasi dan Jejaring Kerja Ekonomi Produktif Perempuan di Provinsi Kepri pada Tahun 2013. Kegiatan ini berlangsung Selasa - Rabu (26–27) Maret 2013, di Hotel Bintan Plaza, Jl. M.T Haryono Km. 3 Tanjungpinang. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mensinergikan Program/Kegiatan Ekonomi Produktif Perempuan serta memberikan motivasi dalam upaya Peningkatan/ Pengembangan Usaha Perorangan/Kelompok/ Koperasi Perempuan se-Provinsi Kepri.***

Narasi : Istimewa Foto : Istimewa

Narasumber menyampaikan materi.

Narasumber kegiatan.

Narasumber, H Jafar Yazam dari Jamsostek, Adinanto Cahyono dari Bank Indonesia, Gamal Abdul Nasir dari Dinas Koperasi.

Hermien, SE, MM, narasumber dari Kementrian Koperasi RI.

Panitia mendampingi peserta.

Peserta menyimak pemaparan materi.

Sesi dialog dan tanya jawab berlangsung renyah dan lancar.

Bazaar produk koperasi perempuan di Kepri.


bintan

SENIN 01 APRIL 2013

15

Distanhut Bintan Dituding Main Pecat THL BINTAN (PK) Dody Indra AMd (29) diputus kontrak setelah hampir setahun mengabdi sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) Departemen Pertanian RI. Padahal, ia bekerja dengan baik sesuai tugasnya. Pria lulusan Universitas Gadjah Mada jurusan Paramedik Veteriner itu berangkat dari Yogyakarta menuju Kabupaten Bintan pada akhir Maret 2012. Ia ditempatkan di Dinas Pertanian Peternakan dan Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Bintan, tepatnya di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Sri Bintan untuk menjaga ternak masyarakat setempat. “Saya ditempatkan di sini atas rekomendari dari Drh Berry Prima,” ujarnya. Dody memutuskan untuk ke Bintan di antara pilihan ke Kalimantan dan Jambi. Keputusan ini

diambil mengingat Berry mengatakan bahwa jarak Puskeswan Sri Bintan hanya 8 km dari pusat kota dan listrik sudah tersedia 12 jam. “Saya kan ajak istri jadi kondisi seperti itu saya pertimbangkan. Sayangnya, setelah sampai di tempat, lokasi 45 kilo meter dari pusat kota dan listrik hanya tersedia dari jam 6 sore sampai 12 malam. Kasian istri saya, meninggalkan usahanya di Yogya ikut saya. Berharap tetap bisa melakukan sesuatu di sini tapi kalau kondisi seperti itu gimana,” jelas Dody. Di Bintan, Dody mendapatkan fasilitas motor dinas berupa motor bebek keluaran tahun 2004 dan rumah dinas yang juga menjadi kantor Puskeswan. Rumah dinas yang dianggap sebagai Puskeswan itu merupakan rumah setara tipe 36 dengan lantai semen, atap

ternit, kamar mandi berlantai semen dengan bak mandi dari drum bekas minyak. Sedangkan motor dinas tersebut entah karena tidak mendapatkan biaya perawatan motor dari pemerintah Kabupaten Bintan atau bagaimana, sudah mati pajaknya sejak tahun 2008 tanpa STNK. “Itupun sampai sekarang ditagih-tagih terus. Ini saya bawa ke Batam, rencana saya kembalikan awal April sekalian ambil barang-barang saya yang di Puskeswan masih di sana. Nilainya lebih mahal dari motor ini,” ujarnya sambil bercanda. Tugas Dody adalah menjaga kesehatan hewan ternak masyarakat Bintan. Berdasarkan barang bukti berupa catatan laporan kegiatan THL yang harus dia kirim setiap bulan ke Jakarta, tidak kurang dari 30 ternak per bulan yang dia

tangani. Surat tersebut tentunya sudah ditandatangani oleh Kepala Seksi Peternakan. “Saya hampir setiap hari ke kandang peternak. Jaraknya paling jauh Sri Bintan ke Lancang Kuning itu sekitar 50 km. Sedekat-dekatnya, tahu sendiri jalan di Bintan naik turun. Keluar masuk hutan lagi. Bensin sehari minimal habis 2 liter,” bebernya. Menurut Dody, menyuntik sapi dan kambing itu jauh lebih sulit dari pada menyuntik manusia. Bahkan, sangat beresiko jika sapinya mengamuk. Untuk pekerjaan seperti itu Dody digaji 1,85 juta per bulan, tidak ada tambahan dari Dinas Peternakan Kabupaten Bintan.”Tak masalah sih, saya kan sedang belajar. Cari pengalaman. Yang menyakitkan, sudah bekerja sesusah itu selalu dicurigai sama orang dinas. Kalau

mereka tak percaya kenapa tidak bertanya sendiri ke peternak, apakah saya benar-benar bertugas atau tidak? Kerja saya bagus atau tidak?,” keluh Dody. Distanhut Kabupaten Bintan memang beberapa kali dikecewakan oleh petugas lapangannya. Wajarlah mereka akhirnya curiga dengan petugas-petugas yang datang sesudahnya. Catatan buruk untuk Distanhut Bintan tahun 2010 yaitu 50 ekor sapi bantuan di Bintan mati sia-sia karena petugas yang tidak bertanggungjawab. “Alhamdulillah, selama saya bertugas sapi mati tak sampai 10 ekor, 3 diantaranya ketika saya di Padang waktu ditugaskan untuk pelatihan inseminasi buatan. Sisanya karena penyakit berat seperti timpani akut dan parasit darah,” ujarnya. Peternak sapi di Bintan banyak

yang puas dengan kinerja Dody. Hal ini terbukti, meskipun dia sudah bukan petugas THL di Puskeswan Kabupaten Bintan, banyak peternak yang masih sering menelepon untuk sekedar berkonsultasi maupun berharap Dody masih bersedia datang mengobati ternaknya yang sakit. “Aduh, kok tak kerja di sini lagi kenapa Pak? Bagaimana nanti ternak saya? Rencana saya mau tambah,” ujar salah seorang peternak yang tak mau disebut namanya. Menurut petugas penyeleksi THL dari Deptan Herwinarni, kontrak THL Dody tidak diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi dari tempat Dody ditugaskan sebelumnya yaitu Distanhut Bintan. “Ini saya hanya berdasarkan evaluasi dari mereka. Tanyakan langsung kepada Distanhut Bintan alasannya seperti apa,”

ujarnya. Dody sendiri sudah tidak berminat untuk bekerja di Bintan. Hanya saja, dia kecewa karena Distanhutnak Bintan memberikan laporan evaluasi kepada Deptan tidak sesuai fakta. Mereka memberikan laporan kinerja yang tidak baik untuk Dody. Lebih kecewa lagi, Deptan justru memperpanjang kontrak atas nama Indri Mayasari yang justru fatal menyalahi aturan. Ketika itu, Indri ditempatkan di Lingga. Namun atas bantuan ibunya yang memiliki hubungan baik dengan Deptan, ia bisa dipindahkan ke Batam. Saat ini, ia ditempatkan di tempat asalnya yaitu Jawa Barat. “Sepertinya ini tidak adil, tapi ya sudahlah,” ujar Dody pasrah. Saat ini, berbagai pengusaha ternak di Batam menawari Dody pekerjaan. (Nurul)

Sidang Akte Kelahiran di Lapangan BINTAN (PK) Pemkab Bintan saat ini fokus menangani masalah kemiskinan. Berbagai program pengenrasan kemiskinan pun dilaksanakan. Salah satunya, dengan pemberlakuan Kartu Bintan Sejahtera (KBS). Kartu tersebut efektif mulai diberlakukan sejak awal 2013. Bukan hanya itu, tahun ini juga pemkab menargetkan 4 ribu warga Bintan harus memiliki akte kelahiran. Hal ini disampaikan Kepala Disduk dan Capil Kabupaten Bintan, Ismail saat.menjawab wartawan koran ini, kemarin Sabtu (31/3) usai acara sosialisasi KBS di GOR Kawal. Terkait ini, Ismail juga menjelaskan bahwa masih banyak warga Bintan yang belum memiliki

Ismail

akte kelahiran. Padahal, akte kelahiran banyak manfaatnya dan sangat dibutuhkan untuk urusan kepentingan adminitrasi kependudukan. Misalnya, untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil, menikah, membuat paspor dan

masih banyak lagi untuk keperluan lainnya. Masih kata Ismail, selama ini warga yang tak memiliki akte kelahiran, terutama yang anaknya sudah berusia satu tahun ke atas. Untuk itu, Juni mendatang, rencananya Pemkab Bintan akan menggelar sidang terbuka di lapangan. Dimana, sidang ini akan dihadiri warga yang anaknya belum memiliki akte kelahiran, terutama anaknya yang sudah berusia satu tahun lebih. Tentu saja, akte tersebut bisa didapatkannya secara gratis. Pihak disduk juga sudah sepakat dengan pihak pengadilan, untuk menggelar sidang terbuka. Sidang ini untuk memudahkan mereka yang belum memiliki akte kelahiran

gratis. Selama ini, ada warga yang mengatakan sulit untuk mendapatkan akte kelahiran karena anaknya sudah berusia satu tahun lebih. Maka prosesnya untuk mendapatkan akte memang melalui penetapan pengadilan dan harus membayar biaya administrasinya. Bagi mereka yang tidak terdata sebagai penerima bantuan akte kelahiran gratis, diharapkan kerjasamanya, untuk melapor ke RT/RW setempat, agar segera diproses lebih lanjut. Tahun 2013 ini, pemkab Bintan akan memberikan akte kelahiran gratis kepada 4 ribu. “Jika memang melebihi dari 4 ribu, pemkab akan tetap membantu, jangan khawatir,” pungkasnya.(Desi)

Syarat Pembentukan Bintan Utara Diserahkan BINTAN (PK) Badan Pekerja Pembentukan Kabupaten Bintan Utara (BP2KBU) terus menyusun rencana kerja pemekaran Bintan Utara. Sejumlah persyaratan yang dibutuhkan, sudah terkumpul dan selanjutnya menunggu rekomendasi / persetujuan dari DPRD Bintan. Selasa (26/3), persyaratan tersebut mulai diserahkan ke DPRD Bintan. Persyaratan tersebut, diserahkan langsung kepada Ketua DPRD Bintan, Lamen Sarihi, disaksikan sejumlah perwakilan dari semua kecamatan yang ada di Bintan, termasuk juga sejumlah

tokoh masyarakat. Mereka berharap, dengan diserahkannya semua persyaratan pembentukan Bintan Utara tersebut, DPRD Bintan akan memberikan rekomendasi. Ketua DPRD Bintan, Lamen Sarihi SH MH, mengatakan, usai menggelar musyawarah besar bersama tokoh masyarakat dan juga pihak terkait lainnya yang langsung dihadiri Bupati Bintan saat itu, kini giliran BP2KBU menyerahkan segala persyaratan administrasi yang dibutuhkan. Termasuk dukungan dari LPM dari setiap kecamatan, yang me-

Lamen Sarihi

nyatakan mendukung dengan pemekaran Bintan utara tersebut. Selanjutnya, Dewan akan melaksanakan pemabahasan bersama, apakah semua persyaratan

telah dipenuhi dan apakah memang layak pemekaran tersebut dilaksanakan. “Kami akan bahas bersama dulu. Jika memang sudah memenuhi semua persyaratannya, maka akan kita berikan rekomendasi. Intinya, dewan akan bekerja keras dan melaksanakan rapat untuk membahas mekanisme sesuai dengan ketentuan dewan bintan. Mari kita sama-sama mendukung pemekaran Binut agar cita-cita ini terlaksana dengan baik. Kepada masyarakat Bintan juga mohon doa restunya,” demikian kata Lamen.(Desi)

Seri Kuala Lobam Geser Bintan Utara BINTAN (PK) Kualitas baca Al-Quran di Bintan Utara memang patut diaucungi jempol. Tak heran jika di daerah ini, sejumlah qoriqoriah di sukses merebut kemenangan di setiap event musabaqah tilawatil quran dan juga seleksi tilawatil quran. Hampir setiap tahun, Bintan Utara jadi langganan juara. Namun, tidak untuk tahun 2013. Piala bergilir Bupati Bintan, Ansar Ahmad SE.MM yang sebelumnya berada di Bintan Utara, untuk tahun 2013,

terpaksa harus berpindah tangan ke kecamatan Seri Kuala Lobam. Keputusan Seri Kuala Lobam keluar sebagai juara umum itu dibacakan Ketua dewan hakim, Arusman Yusuf, saat penutupan STQ ke-5 yang berlangsung di Teluk Bakau, kemarin malam Kamis (28/3). Sebenarnya, nilai Bintan Utara dan Seri Koala Lobam, imbang, dengan total perolehan nilai 42. Namun, dewan juri, memutuskan, Seri Koala Lobam lebih unggul.

lingga

Arusman menyebutkan, hasil rapat dewan juri selama STQ sejak 24-28 Maret, perolehan nilai masing-masing kecamatan adalah, Bintim nilainya 29. Binut, 42. Tambelan, 8. Teluk Bintan, 13. Gunung Kijang,1. Telok Sebong, 25. Bintan pesisir, 6. Mantang,0. Seri Koala Lobam, 42. Toapaya, 16. Maka, juara umumnya adalah Seri Koala lobam. Maka berhak menerima piala bergilir. Sementara itu, berdasarkan laporan Ketua Panitia, Drh Elizar

Dinas PU Janji Perbaiki Jembatan Nerekeh

F.AMIN

Jembatan Panggak Laut.

LINGGA (PK) Kondisi jembatan di sepanjang jalan dari Desa Nerekeh ke Daik Lingga memprihatinkan. Jembatan itu terlihat uzur dengan banyak kayu yang lapuk dan sudah pasti membahayakan

penguna jalan. Dalam pengamatan koran ini, ada 3 jembatan sepanjang jalan tersebut, 2 diantaranya sudah mulai rapuh. Bahkan, jembatan tepat di depan Kantor Desa Baru Panggak

Laut lebih parah. Masyarakat berharap agar perbaikan jembatan tersebut segera dilakukan. Pasalnya, sudah hampir 10 tahun tak tersentuh sejak dibangun. “Kami berharap pemerintah serius memperhatikan keselamatan penguna jalan,” ujar seorang pengguina jalan. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaaan Umum, Abdul Aziz, mengelak ketika ditanya soal ini. “Coba tanya sama staf Bina Marga,” elaknya. Menurut Yustiandri,ST. Kasi Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum, kalau untuk jembatan yang mengalami kerusakan akan diperbaiki. “Kemungkinan menggunakan anggaran pemeliharaan, sebab untuk anggaran pembangun baru tidak ada,” jelasnya. (Amin)

Kejari Lingga Bidik Disdikpora LINGGA (PK) KEPALA Seksi (Kasi) Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Lingga Muhammad Hendra SH Mhum, mengungkapkan saat ini pihak kejaksaan tengah menyelidiki dugaan penyimpangan penggunaan angagran insentif guru dan tata usaha non Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Disdikpora Lingga tahun anggaran 2012. Penyelidikan ini diawali dalam bentuk pengumpulan data yang terkait dengan penggunaan anggaran tersebut. “Saat ini kami (Kejari, red) tengah mengumpulkan data dugaan penyelewengan anggaran insentif guru,” kata Muhammad Hendra SH Mhum.

Menurutnya penyelidikan ini tidak bisa cepat dilaksanakan, sebab kejaksaan kekurangan staf. Khususnya staf di seksi intelijen. Saat ini staf intel yang dapat melakukan pekerjaan hanya 1 orang dan itu pun akan berangkat untuk mengikuti pendidikan ke luar daerah. “Sabar ya, karena staf hanya 1 orang. Itu juga akan melakukan pendidikan,” kata singkat kepada wartawan. Secara terpisah Reskrim Polres Lingga, juga telah melakukan penyelidikan terhadap dugaan pemalsuan tanda tangan untuk mencairkan insentif guru, penjaga sekolah dan TU yang juga dila-

kukan PPTK kegiatan, Rudianto. “Penyelidikan dugaan pemalsuan tanda tangan sudah kami lakukan. Kendalanya saat ini belum ada satu guru yang tanda tangannya dipalsukan membuat laporan,” tutur Kasat Reskrim Polres Lingga, kemarin. Seperti yang pernah diberitakan, PPTK insentif guru, penjaga sekolah dan TU, Rudianto, telah mengakui bahwa ia sengaja membuat sendiri SPJ, pencairan uang insentif guru ini, untuk menutupi utang kantor dan keperluan dinas lainnya. Dalam surat pernyataan yang dibuatnya dana yang telah ia cairkan berjumlah Rp409 juta lebih.(TP/tir)

Juned, menyampaikan, masingmasing kecamatan ikut serta dalam event STQ ke-5 ini. Ada 3 cabang yang dilombakan dalam STQ, cabang tilawah, hibzil, dan tartil. Semua peserta 141 orang. Mereka yang juara dalam event ini, akan dipersiapkan untuk maju ke STQ tingkat provinsi Kepri yang akan diselenggarakan di Tanjungpinang pada Mei nanti. Kiranya, di STQ tingkat provinsi nanti, Bintan bisa merebut prestasi yang lebih baik.(Desi)

F.DOK

Ketua Komisi I DPRD Bintan, Manimpo S bersama manajemen PT Tirta Madu meninjau aliran sungai yang menyebabkan limbah mengalir ke keramba nelayan.

Bupati Dinilai Lebih Pro Pada Pengusaha BINTAN (PK) Hingga saat ini, nasib msyarakat nelayan Sungai Kawal masih terkatung-katung. Tuntutan ganti rugi sebesar Rp2,1 miliar, tak kunjung dipenuhi oleh pihak perusahaan PT. Tirta Madu. Padahal, pihak BLH Kepri jelas menyatakan bahwa matinya ikan milik nelayan keramba di daerah Sungai Kawal, disebabkan pencemaran dari limbah PT Tirta Madu. Namun, pihak perusahaan bersikeras, membantah pencemaran tersebut bukan dari limbah pabrik PT Tirta Madu. Pihak perusahaan bersikeras itu bukan pencemaran dari limbah PT Tirta Madu, dengan alasan jarak kerambah ikan dengan perusahaan sejauh 8 km. Jadi, mustahil jika disebabkan air limbah PT Tirta Madu. Bupati Bintan, Ansar Ahmad SE MM, yang dituduh lebih membela kepentingan PT Tirta Madu daripada memihak kepentingan masyarakat bawah, juga menepis anggapan tersebut. Ma-

salah ini sedang dibahas pihak terkait. Diteliti ulang, dimana kesalahannya. Namun, sementara ini, pihak perusahaan juga sudah menyatakan, kalau pun diminta memberikan ganti rugi, perusahaan hanya sanggup memberikan ganti rugi Rp100 juta. Jika masyarakat tak bersedia menerima ganti rugi tersebut, silakan saja lapor ke jaour hukum/ ke pengadilan. Hal ini disampaikan Syahri, selaku perwakilan 8 nelayan ikan kerambah, kembali menegaskan, pihak nelayan tetap bersikeras menuntut ganti rugi Rp2.1 miliar tersebut. Sebab, berdasarkan hasil penelitian laboratorium Sucofindo dan LIPI, menunjukkan ada kelebihan BOD, COD, DO dan Phaspot yang asalnya dipastikan dari PT Tirta Madu. Kepastian asal limbah dari PT Tirta Madu tersebut juga diamini oleh pihak BLH Kepri. “Limbah tersebut murni 100 persen dari PT Tirta Madu,”

demikian menurut pegawai BLH yang menangani masalah ini, Agus Purwoko dan Joni Hendra saat berbincang dengan Syahri dan rekan lainnya, di Bintan Buyu, (19/3) saat itu. Syahri dan rekan-rekan nelayan lainnya menantang pihak perusahaan, jika memang masalah ini dimejahijaukan oleh perusahaan karena pihak perusahaan tak mempercayai keluhan nelayan terkait pencemaran limbah PT Tirta Madu tersebut, Syahri merasa tak takut. Apalagi, Syahri berpedoman dengan UU RI nomor 32 Tahun 2009, tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. “Maka dari itu, kita minta bupati mundur saja dari jabatannya. Karena kami nilai dia lebih membela kepentingan perusahaan. Buktinya sudah ada hasil lab.Sucofindo dan LIPI serta pernyataan BLH, lurah dan camat bahwa limbah tersebut dari PT Tirta Madu, namun bupati diam saja,” tegasnya.(Desi)

Warga Bukit Belah dan TBJ Sepakati Tambang Bauksit LINGGA (PK) Setelah melalui pertemuan yang disaksikan Camat Singkep Barat, Kapolsek Singkep Barat di Kantor Camat Singkep Barat, Sabtu (24/3) warga Dusun Bukit Belah, Kecamatan Singkep Barat dengan Direktur PT Telaga Bintan Jaya (TBJ) Suryono menyepakati sejumlah komitmen. Diantaranya, perusahaan akan membuatkan sumur bor untuk warga di daerah tersebut. Selain itu, PT TBJ juga berjanji untuk menghibahkan lahan kepada masyarakat usai mengambil kandungan biji bauksit di lahan itu. Jika perusahaan menjanjikan sejumlah bantuan, maka dengan kesepakatan itu warga Dusun Belah menyatakan komitmennya

untuk mendukung aktifitas perusahaan ini di dusunnya. “Awalnya memang masyarakat tidak setuju dengan masuknya aktivitas tambang di Bukit Belah, jika perusahaan tidak merealisasikan permintaan masyarakat atas kompensasi yang ditetapkan sebesar Rp10 juta per Kepala Keluarga (KK). Melalui dialog dan musyawarah akhirnya diperoleh kesepakatan,” kata Ketua RW 05 Dusun III, Bukit Belah, Desa Kuala Raya, Saludin. Ditambahkannya, aktivitas pertambangan yang dilakukan PT TBJ di Dusun Bukit Belah berada di wilayah RT 02 dengan luas lahan sekitar 7 hektare. “Pengusaha juga menghibahkan

sejumlah uang kepada masyarakat yang terkena dampak langsung efek dari aktivitas tambang yang dilakukan,” ucapnya. Untuk meminimalisir kebisangan yang terjadi, imbuhnya, perusahaan berjanji untuk tidak beraktivitas di atas pukul 18.00. “Pertemuan ini dihadiri lebih dari enam puluh orang perwakilan masyarakat yang terdiri dari Ketua RT dan pemuka masyarakat,” ucapnya. Saludin, menjelaskan masyarakat dari RT lain di RW 05, umumnya tidak mempermasalahkan tidak mendapatkan kompensasi atas aktivitas tambang yang dilakukan di RT 02, ini. Masyarakat dapat memaklumi jika penambangan yang dilakukan

di RT 2, luas lahannya hanya sedikit. “Kalaupun ada yang tidak setuju dengan kesepakatan ini, hanya satu atau dua orang saja. Itupun karena tidak ikut rapat terakhir dengan pemilik perusahaan,” ucapnya. Dia menuturkan, awalnya, memang ada sedikit pro kontra terkait masuknya aktivitas pertambangan ke daerah ini. Persoalan yang terjadi terkait dengan besaran kompensasi yang akan diterima masyarakat. Namun, setelah masyarakat ketemu langsung dengan Pek Kwang (sapaan akrabnya) masyarakat menjadi mengerti dan menyetujui kesepakatan yang diberikan perusahaan.(TP/tir)

Selesaikan Pembangunan Museum Lingga

Museum Kabupaten Lingga yang belum selesai pengerjaannya.

F.AMIN

LINGGA (PK) Pembangunan museum Kabupaten Lingga menggunakan APBD Provinsi Kepulauan Riau di Daek, Lingga, terbengkalai. Kondisi ini membuat masyarakat risau dan meminta Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri sebaiknya memprioritaskan kontraktor lokal untuk penyelesaiannya. Demikian disampaikan Awi, salah satu Kontraktor ternama di Kabupaten Lingga. “Kita bukannya tidak mempercayai kontraktor luar untuk

melaksanakan kegiatan pembangunan proyek di Lingga. Namun disayangkan apabila kontraktor yang tidak memahami medan serta hambatan masalah material,” ujar Awi. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lingga, Drs, Junaidi Adjam berharap sama agar museum Kabupaten Lingga segera rampung dan bisa digunakan. Menurut Junaidi, anggaran untuk proyek lanjutan pembangunan museum ini bernilai hampir Rp3 M. (Amin)


16 galeri anda Musrenbang dan MoU Kartu Elektronik SENIN 01 APRIL 2013

HASIL Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kepulauan Anambas yang dilaksanakan mulai Rabu (27/ 3) sampai Kamis (28/3) menyepakati bahwa tahun 2014 mendatang seluruh Kabupaten Kepulauan Anambas akan melaksanakan 241 Program dan 945 kegiatan, dengan total anggaran Rp2,940 triliun. Rencananya jumlah anggaran tersebut akan didanai melalui APBD Kabupaten Kepulauan Anambas sebesar Rp1,575 triliun, APBD Provinsi Kepri sebesar Rp298,155 juta dan APBN sebesar Rp. 1,067 triliun. Menurut Kepala Bappeda kepulauan Anambas, Raja Ishak, keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan dengan mendengar dan memperhatikan sambutan dan pengarahan Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin, pokok pikiran DPRD dan pemaparan Prof. Komarudin sebgai narasumber. Selain itu hasil keputusan ini juga sudah berdasarkan saran dan masukan dari seluruh peserta diskusi kelompok terhadap materi yang dipaparkan pada masing-masing kelompok diskusi. Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin mengharapkan program yang telah disusun berdasarkan prioritas tersebut dapat dijadikan acuan pembangunan tahun 2014 mendatang. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, banyak program yang sudah ditetapkan di Musrenbang sering keteteran, karena sering muncul program kegiatan prioritas baru. Hal tersebut membuat hasil Musrenbang tidak bisa diakomodir

secara maksimal, karena fokus pembangunan menjadi bias. “Tahun sebelumnya apa yang sudah dihasilkan dalam Musrenbang tidak menjadi acuan. Waktu Reses DPRD misalnya, program prioritas yang disampaikan seringkali berbeda dari yang dusampaikan dengan Musrenbang. Alhasil, apa yang sudah kita rencanakan dengan susah payah di Musrenbang ini akan tertinggal dan tidak terakomodir,” jelas Tengku. Menyinggung soal anggaran yang dibutuhkan, Tengku cukup optimis dana tersebut bisa terakomodir. Pasalnya dengan penganggaran APBD sebesar Rp1,575 Triliun masih masuk akal. “Saya rasa untuk APBD Rp. 1,575 Triliun masuk akal. Mudah-mudahan bisa tertutupi semua. Sementara untuk sisanya bisa kita ambil dari dana subsidi APDB Provinsi dan juga dari APBN seperti DAK, DAU dan sebagainya,” papar Tengku. Tengku berharap hasil Musrenbang ini bisa dilaksanakan secara maksimal pada tahun 2014 mendatang, sehingga masyarakat bisa mengecap hasil pembangunan yang dilaksanakan di Kepulauan Anambas. Pada Kamis (28/3), Bupati Anambas, Tengku Mukhtaruddin menandatangani MoU antara Pemkab Anambas dengan Bank Syariah Mandiri di Hotel Tarempa Beach. Kabupaten Kepulauan Anambas menjadi daerah ketiga di Provinsi Kepri menggunakan sistem kartu pegawai elektronik yang dikeluarkan Badan Kepegawaian Nasional melalui kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri. Dua daerah lainnya yakni, Kota Batam dan Tanjungpinang. Kartu Pegawai Negeri Sipil

Bupati saat memberikan sambutan pembukaan musrenbang.

Pemukulan gong tanda dimulainya musrenbang.

Sambutan Bupati Anambas pada acara sosialisasi KPE.

Bupati Anambas, Tengku Mukhtaruddin foto bersama dengan Wakil Bupati Abdul Haris, Wakil Ketua DPRD Adnan Nala dan M.Dai, beserta narasumber.

Elektronik (KPE) ini, merupakan kartu multifungsi bagi PNS dalam mendapatkan berbagai pelayanan. Selain berguna untuk urusan kepegawaian, Taspen, Askes, Bapertarum, KPE juga bisa

dijadikan sebagai kartu ATM untuk mengambil gaji, pelayanan transaksi bank, mengetahui fasilitas bantuan Taperum serta mendapat kepastian besarnya tunjungan hari tua yang akan diperoleh dari Taspen serta

Bupati beserta narasumber musrenbang.

Bupati Anambas menyerahkan cinderamata kepada narasumber musrenbang.

fungsi-fungsi lain dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, serta mendukung profesionalisme PNS. Penandatanganan MoU dilakukan Bupati Anambas, Tengku Mukhtaruddin dengan Kepala Divisi

Jaringan BSM, Firman Djatmiko disaksikan Pimpinan BKN, Budi Hartono.***

Narasi : Delmadi Foto : Istimewa

Bupati beserta para tamu foto bersama dalam penutupan musrenbang.

Bupati beserta Isteri, Wabup dan Wakil Ketua DPRD.

Bupati Anambas, Tengku Mukhtarudin besrta Kepala Bank Syariah Mandiri pada saat sosialisasi KPE.

Bupati menandatangani MoU dengan Bank Syariah Mandiri.

Bupati menyerahkan draft MOU kepada pihak Bank Syariah Mandiri.

Bupati bersama tokoh masyarakat Anambas.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.