Edisi 252

Page 15

15

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 252, 15 - 30 November 2012

Badai bersama gelombang laut dan pasang naik membuat rumah warga Tuapoeijat yang tinggal di bibir pantai rusak diterpa gelombang laut

Ratusan Rumah Warga Tuapeijat Diterjang Gelombang menginap di penginapan Getsemani, Cristine dan Wisma Bintang yang bagian belakang penginapan tersebut berhadapan langsung dengan laut. “Untung saya cepat selamatkan handphone, berkasberkas urusan dan barang-barang. Kalau tiak semuanya sudah basah,” kata Ligi Loers, Kaur Umum Desa Malancan yang menginap di penginapan Cristine. Gelombang masuk lewat jendela kamar yang bersebelahan dengan penginapan Getsemani. “Karena hempasan gelombang ke Getsemani membuat gelombang menghempas ke arah jendela kamar,” katanya. Demikian juga halnya Petrus Kurung Ogok, Kepala SDN 20 Malancan Kecamatan Siberut Utara. Ia mengatakan gelombang masuk ke bagian penginapan FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

R

atusan rumah warga Dusun Jati Desa Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara

diterjang badai dan gelombang laut, Selasa 13 November lalu sekitar pukul 18.30 WIB. Akibatnya beberapa warga mengungsi kerumah saudara mereka yang tinggal di bagian Dusun Tuapeijat serta tempat aman lainnya. Namun ada juga masyarakat yang memilih bertahan dengan mengemasi barang-barang agar tidak basah dan terbawa arus. “Pasang naik dan gelombang masuk lewat pintu belakang. Lantai dapur yang terbuat dari papan terapung, baru pukul 03.00 dini hari kami baru bisa tenang,” kata Alim, salah seorang korban pada Puailiggoubat, Rabu, 14 November lalu yang sedang memperbaiki beberapa bagian dapur rumahnya. Kata Alim, untuk mengantisipasi agar barang-barang tidak terbawa arus terpaksa diungsikan di rumah saudara atau tetangga yang tidak kena air pasang.

TUAPEIJAT - KawasanTuapeijat dilihat dari atas KM Ambu-Ambu “Sebagian kami letakkan di atas meja agar aman,” katanya. Hal yang sama juga dikatakan Uan warga Dusun Jati, barisan rumah warga Dusun jati yang berjejeran dibibir pantai tergenang akibat gelombang laut yang disusul badai. “Kalau tidak ada badai,

Puskesmas Terapung Siap Layani Kesehatan Masyarakat TUAPEIJAT - Dua unit kapal puskesmas terapung atau puskesmas keliling bantuan TVOne untuk Mentawai siap memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di seluruh wilayah Mentawai. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai dr. Warta Siritoitet, pada Puailiggoubat, Selasa 13 November lalu. “Dengan kapal ini kita berharap dapat membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” katanya. Ia juga mengatakan kapal ini nantinya, secara reguler akan berjalan dari satu daerah ke daerah lainnya yang ada di wilayah Mentawai untuk melakukan pelayanan kesehatan. “Di kapal itu ada dokter umum yang akan melayani kesehatan masyarakat, dan ini gratis,” katanya. Untuk satu daerah pelayanan yang dilakukan bisa dua hingga tiga hari. “Untuk jalur sungai yang sulit dilalui dengan kapal puskesmas keliling ukuran besar, maka yang akan digunakan itu nantinya kapal yang ukuran kecil. Sepanjang jalur itu bisa dilalui dengan kapal Puskesmas terapung maka sepanjang itu kita lakukan pelayanannya,” katanya. Namun yang menjadi kendala yaitu lokasi-lokasi yang belum memiliki pelabuhan. “Seperti halnya di bagian pantai barat, Simalegi dan Simatalu. Jadwal pelayanannya di masing-masing wilayah sudah diatur,” katanya. Menanggapi adanya puskesmas terapung, Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa mengharapkan agar fasilitas yang ada ini dapat membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Kita berharap masyarakat dapat lebih terlayani dengan adanya puskesmas terapung ini dan kita mengharapkan agar masyarakat memanfaatkan fasilitas ini. Pelayanannya gratis,” katanya. Untuk mempromosikan puskesmas terapung ini kepada masyarakat, pada peringatan hari kesehatan nasional ke-48 tahun, Dinas Kesehatan Mentawai melakukan pelayanan gratis kepada masyarakat di Puskesmas terapung, pelabuhan Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara pada Sabtu, 10 November lalu. “Antusias masyarakat cukup tinggi. Kita berharap pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat lebih maksimal lagi,” kata Warta Siritoitet. (bs)

tidak berbahaya juga. Cuma kemarin itu saat pasang naik, badai juga mengamuk,” katanya. Badan jalan sepanjang Dusun Jati akhirnya dipenuhi sampah yang sebelumnya bertebaran di sepanjang pesisir pantai. “Pasir saja menimbun jalan. Ini sudah dibersihkan saja,” tambahnya. Demikian juga halnya warga yang

lewat pintu belakang. “Kamar basah karena pasang yang masuk,” katanya. Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa mengatakan pihaknya langsung memerintahkan semua jajaran terkait untuk mempersiapkan tempat evakuasi serta mengevakuasi warga. “Kita persiapkan tempat evakuasi warga seperti di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dan Polres,” kata Rijel Samaloisa saat ditemui di rumah dinasnya, 14 November. Selain mempersiapkan tempat evakuasi, Rijel juga meminta agar pihak desa, dusun dan masyarakat yang ada di lokasi tersebut menjaga keamanan rumah masyarakat yang ditinggalkan. “Kita minta mereka untuk mengunci rumah warga, memastikan tidak ada api dan menjaga keamanan,” tambahnya. Ia juga mengatakan, dalam situasi bencana pihak pemerintah mesti harus siap ditengah masyarakat. “Ini yang kita antisipasi saat-saat ada bencana. Bagaimana jadinya kalau bencana ada tapi bupati dan wakil bupati tidak ada ditempat. Makanya kalau bupati ada urusan di luar ibu kota kabupaten maka saya yang harus siaga di tengah masyarakat,” kata Rijel. (o)

Masyarakat di Kawasan Pesisir Segera Direlokasi TUAPEIJAT - Untuk mengantisipasi ancaman bencana ke depan seperti tsunami, abrasi air laut dan gelombang pasang, masyarakat yang ada di kawasan pesisir pantai akan direlokasi pemukimannya ke kawasan yang lebih aman. Hal ini dikatakan Rijel Samaloisa, Wakil Bupati Mentawai pada Puailiggoubat saat ditemui di rumahnya, Rabu, 14 November lalu. “Kita akan melakukan relokasi bagi masyarakat yang ada di kawasan pesisir pantai. Namun ini harus kita bicarakan dengan masyarakat setempat, karena harus ada dialog tentang hal ini,” katanya. Kata Rijel, di Mentawai masih banyak masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir pantai yang keselamatannya sedang terancam. Seperti halnya masyarakat yang ada di Dusun Jati Desa Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara, dimana rumah masyarakat sudah dekat di bibir pantai dan bahkan di hempasan gelombang. “Kita tidak mau ada korban lagi. Cukuplah korban yang terjadi saat gempa dan tsunami kemarin ini, itu menjadi pembelajaran bagi kita, kita tidak mau lagi masyarakat jadi korban,” katanya. Selain soal keterancaman akan keselamatan warga, juga kawasan pesisir pantai harus ditata untuk tempat

wisata di Mentawai. “Kalau kita mau lihat keindahan kawasan pantai sekarang, pemandangan kita itu terhalang bangunan yang ada. Keaslian pantai itu tidak terlihat,” katanya. Bila penataan kawasan wisata di pesisir ini terlaksana dan dikelola dengan

baik akan menjadi salah satu aset daerah Mentawai. “Sehingga masyarakat atau pegawai itu tidak menghabiskan uangnya di Padang saja untuk berwisata, tapi bisa berwisata ke tempat wisata yang ada di Mentawai. Perputaran uang di Mentawai itu meningkat,” katanya. (bs)

Dokter Kecil dari Sekolah TUAPEIJAT - Dinas Kesehatan Mentawai terus memberikan penyuluhan dan pemahaman akan pentingnya kesehatan di tengah masyarakat secara dini. Salah satu di antaranya dengan melakukan penyuluhan kesehatan di sekolah dasar serta memilih motivator kesehatan di sekolah tersebut. Seperti halnya di SDN 13 Tuapeijat, SDN 16 Tuapeijat, dan SDN 18 Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara. “Kita memberikan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah secara dini. Dan kita sudah lakukan dibeberapa SD yang ada di Tuapeijat,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Warta Siritoitet pada Puailiggoubat, Selasa 13 November lalu di kantornya kilometer 4. Dikatakan Warta, untuk memotivasi murid-murid SD yang telah mendapat penyuluhan kesehatan tersebut, pada Hari Kesehatan Nasional yang dilaksanakan pertama kalinya di Mentawai digelar lomba dokter kecil. “Kita berharap dengan adanya dokter kecil di sekolah ini akan menjadi motivator bagi yang lainnya di sekolah,” katanya. Selain itu kata Warta, dokter kecil di sekolah-sekolah tersebut nantinya akan membantu teman-temannya memberikan pengobatan bila luka di sekolah. “Mereka ada baju dokternya. Kita berharap dari dokter kecil ini menjadi dokter besar dan nantinya betul-betul menjadi dokter masyarakat ke depan,” harapnya. Selain lomba dokter kecil, juga diadakan lomba balita sehat tingkat kabupaten Mentawai. (bs)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.