Pontianak Post

Page 35

Pontianak Post

aneka

Kamis 27 Mei 2010

Ciptakan Hasil Terbaik Sambungan dari halaman 29

“Disiplin disini bekerja sesuai aturan yang ada sehingga tidak menyimpang dari apa yang dikerjakan sehingga hasilnya sesuai dengan harapan masyarakat

banyak,” jelas Erdinan yang juga Kepala Sekolah SMPN 6 Ketapang ini. Selain disiplin, ia mengutamakan kejujuran selaku dirinya ketua PPK. Dengan jujur, tambah dia, kerja yang dilakukan menghasilkan hasil sesuai kenyataan

Warga Sumbar Ngumpul sehingga tidak menyebabkan hal-hal yang tak diinginkan terjadi oleh semua pihak. Kemudian ia menamankan nilai Ikhlas, sehingga segala kerja dilakukan sungguh-sunggu, kerana sebagai orang yang meme-

luk agama Islam hasil akhir kinerjanya nilai akhirnya diserahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Kalau jujur dan ikhlas maka hidup tak dihinggapi, hidup tenang,” katanya.(har)

kongrit yang dilakukan oleh pengganti Berli Hamdani untuk melakukan perubahan di rumah sakit. Dokter fungsional ini berharap, Carlos akan mampu membawa rumah sakit ke arah yang lebih baik. “Inikan rumah sakit milik pemerintah. Jadi, pemerintah punya tanggungjawab untuk memberikan pelayanan

terhadap masyarakat. Mudahmudahan Carlos mampu,” katanya. Ketua Komisi A DPRD Singkawang, Tambok Pardede mengatakan akan memanggil Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Singkawang terkait dengan pengangkatan dan mutasi sejumlah eselon II. “Ya, kita akan panggil untuk minta penjelasan, seperti pengangkatan Direktur Rumah Sakit

Abdul Aziz Singkawang yang berasal dari Kepala Puskesmas Sui Duri dan kemanakan Berli Hamdani mantan direktur sekarang ini,” kata Tambok dihubungi terpisah. Tambok menilai, wali kota membunuh karir PNS Hamdani dengan tidak memberikan tempat di eselon II. “Kita tak tahu kemana Berli Hamdani ditempatkan. Saya dengar di Puskesmas Alianyang sebagai dokter biasa.

Semoga informasi itu salah,” kata politisi Partai Demokrat ini. Kepala BKD Kota Singkawang, Sofyan Fahri dihubungi Pontianak Post di kantornya tak ada ditempat. “Maaf, bapak sedang tidak ada di tempat. Ada rapat,” kata pegawai BKD, kemarin. Pontianak Post berusaha menghubungi melalui ponsel, dan tak dijawab, termasuk mengirim pesan singkat juga tak dijawabnya. (zrf)

hoa sehingga kebijakannya tidak didukung. “Kini, Partai PIB yang dipimpinnya merupakan pemenang pemilihan legislatif sehingga lengkaplah wali kota dan Ketua DPRD Singkawang dari PIB dan kita menunggu bukti adanya kebijakan yang strategis untuk menbangun Singkawang yang kita cintai,” ujar dia. Iwan pesimis Hasan Karman bisa mewujudkan janji politiknya untuk memajukan ekonomi Singkawang apalagi mewujudkan kota ini seperti Singapura yang pernah diekposnya di media. “Mewujudkan Singkawang bagaikan Singapura hanya sebuah mimpi belaka. Dua tahun waktu beliau banyak berorientasi di Jakarta untuk menggalang investor yang belum jelas hasilnya,” Tahun ketiga, kata Iwan, dia lebih rajin menghadiri acara undangan, termasuk undangan topekong serta memberikan sambutan yang jarang ditemui pada tahun pertama dan kedua. Iwan mengingatkan, wali kota yang benar-benar wali kota sehingga tidak terkesan hanya sebuah simbol yang diatur protokoler dan hanya melakukan peresmian, seperti pembukaan acara dan panen padi saja, sehingga tanggung jawab wali kota sebagai

pemimpin dalam perencanaan pembanguan terabaikan. “Pembanguan jalan beton yang menciptakan separuh pasar berdebu seakan akan bukan kesalahannya. Bahkan cendrung menyalahkan masyarakat. Bahkan, Hasan Karman dengan egonya bilang, jalan dibangun masih mau protes. Mestinya wali kota sadar betapa sengsaranya masyarakat terhadap debu tersebut.” Selain itu, persoalan pelayanan PDAM yang masih jauh dari baik, tetapi kenaikan tarif air dianggap sesuai dari tinjauan prosedur hukum. Iwan mengungkapkan, dengan latar belakang Hasan Karman sebagai MC yang pintar bicara dan dapat memukau penonton tentunya kini tidak relevan lagi. Sebab, dia sudah berada di panggung politik. Selain itu, Iwan struktur SOPD yang sangat gemuk jelas merupakan beban APBD, sehingga belanja aparatur menjadi tinggi dan mengorbankan dana pembangunan juga merupakan hambatan terhadap pencapaian visi misi. “Seorang pemimpin harus dapat megendalikan kapal dengan baik, bukan menyalahkan sungai yang bengkok, semoga spektakuler dapat diwujudkan oleh Hasan Karman,” katanya. (zrf)

Walikota Tuding Iwan Terlibat Sambungan dari halaman 29

seorang wali kota adalah pimpinan muspida yang bertanggungjawab terhadap ketentraman masyarakat, apalagi literatur terjemahan yang bersumber dari luar. “Bangsa yang bisa maju memang bangsa yang bisa menghargai sejarah. Namun, bukan harus mengungkit sejarah kelam. Saya yakin semua suku bangsa di Indonesia pasti memiliki sejarah kelam yang tidak perlu diungkit dan hanya merupakan cerminan sukunya untuk perbaikan generasi kedepan. Seperti Jepang, tak mungkin menulis sejarah kekejamannya dalam ekspansi kekuasaan diAsia karena itu tidak mendidik generasi bangsa,” kata dia mencontohkan. Selain itu, Iwan juga dituding oleh Hasan Karman hanya melihat sesuatu dengan kepentingan atau uang. “Bunyi smsnya, saya selalu meninggikan nurani. Dia beda prinsip dgn saya. Dia mengukur segala sesuatu dari uang/ kepentingan, saya lebih mementingkan kebajikan utk warga Skw, semua tahu karakternya. Itulah sebabnya ketemu dgn saya, dia bagaikan minyak saya air.” Iwan merasa heran, wali kota bisa berbuat seperti itu.

“Apakah mungkin karena kegagalan mewujudkan visi misi spektakulernya, sehingga cendrung menyalahkan orang lain,” kata Iwan dengan nada bertanya. Kata Iwan, masih segar dalam ingatan masa kampanye Hasan Karman akan mengatasi masalah air, bahkan masalah listrik. Padahal jelas bukan kewenangannya juga dijanjikan, kemudian membangun ekonomi mengandalkan investasi, bukan APBD dan berjanji akan mundur apabila dalam dua tahun tidak ada perubahan. “Disinilah tidak jelas perubahan. Apakah yang dimaksudnya jalan mulus dan bersih menjadi jalan berdebu juga perubahan. Apakah visi misi hanya sebuah kamuflase untuk merebut kemenangan politik? Bukankah itu utang politik yang harus dibayar oleh tokoh politik,” katanya. Iwan menyebutkan, tahun pertama kepemimpinan Hasan Karman katanya tidak bisa berbuat apa-apa, karena merupakan warisan pendahulunya. Padahal, kata Iwan, minimal dalam seratus hari mestinya ada langkah kongkrit yakni, menyusun kabinet untuk mewujudkan visi misinya. Tahun kedua, alasannya kurang anggota DPRD dari partainya atau orang Tiong-

Tarif Tak Sesuai, Motor Waria Dibawa Kabur Sambungan dari halaman 29

20 ribu. Pemuda 21 tahun ini berang dan berupaya mencari jalan menagih janji itu. “Hal itu yang menguatkan kecurigaan kita. Keterangan korban menerangkan ada masalah dia dan pelaku,” tutur Defi.

Minggu dini hari, ketika orang asik menonton final liga champion, Ys beraksi. Awalnya dia hanya mengambil tas Ac. Tidak ada uang atau barang berharga di tas tersebut. Hanya ada kunci sepeda motor dan surat identitas. “Karena tidak ada uang dia mengambil sepeda motor

korban yang disimpan di rumah tetangga Wawan,” terang Defi. Sekitar pukul 03.00Ys beraksi. Sepeda motor jenis Jupiter Z bernomor polisi KB 2607 PI tersebut dibawanya ke Pemangkat. Pagi harinya,Ys kembali ke Selakau, tapi sepeda motor disimpannya di Pemangkat. Baru

siang harinya dia mengambil sepeda motor dan membawanya ke Singkawang. “Setelah kita interogasi, Ys mengaku. Sepeda motor kita ambil di parkiran RS Abdul Aziz Singkawang. Kebetulan ibu pelaku sedang sakit,” kata Defi. (hen)

gan memanggil pihak terkait untuk diminta Keterangan,” tegas Dwi Kuswidiantoro SH, ketua Panwaslu Kabupaten Ketapang. Terkait dengan perolehan suara PPK Matan Hilir Utara, Muhamad Said SH, anggota KPU Pokja Pleno Rekapitulasi Perolehan Akhir KPU Ketapang, menegaskan hal tersebut akan diklarifikasi kembali dengan PPK. “Kita tanyakan bagaimana yang benarnya, kita kembalikan kepada saksi masing-masing dan panwas,” kata Muhamad Said. Proses rekapitulasi perolehan suara PPK ditingkat KPU Ketapang sampai petang kemarin masih berlangsung. Proses rekapitulasi tersebut juga dihadiri

KPU Kayong Utara, dan KPU Propinsi Kalbar. Ketua KPU propinsi Kalbar, AR Muzammil hadir bersama DR Sofiati. Kepada Pontianak Post, Terkait dengan perbedaaan angka dari PPK ke KPU dan angka yang direkap saksi, ia mengaku hal tersebut bukan pada kesalahan KPU. Ia mempercayakan pada mekanisme yang ada. AR Muzamil mengaku baru saja tiba dari menghadiri rekapitulasi KPU Bengkayang. “kalau disana (bengkayang,red) rekapitulasi berjalan aman dan lancar,” kata Muzamil. Terkait adanya data yang berbeda tersebut, AR muzamil mengatakan hal tersebut kesalahan data tingkat KPU Ketapang. (ndi)

supaya terus berlatih lebih giat lagi agar dapat mewakili kecamatan maupun daerahnya pada turnamen di daerah lainnya. dan rangkaian kegiatan diakhiri

oleh Wakil Bupati Sanggau dengan penyerahan Piala kepada pemenang pertandingan. (anto*)

Ratusan Polisi Kepung DPRD Sambungan dari halaman 29

perolehan suara berjalan diruangan tertutup. Sampai pukul 12.00 WIB, rekapitulasi dihadiri saksi dari keempat pasangan calon. Proses rekapitulasi berjalan lancar, sampai pada rekapitulasi perolehan suara PPK Matan Hilir Utara. Dalam proses rekapitulasi yang dibacakan KPU Ketapang, terdapat perbedaan angka dengan catatan saksi. Ketika PPK dimintai penjelasan, yang hadir hanya dari secretariat PPK. Sedangkan ketua PPK tak hadir. Akhirnya, proses rekapitulasi perolehan suara PPK Matan Hilir Utara ditunda. Sekitar pukul 13.30 WIB, rekapitulasi perolehan suara

kembali berlanjut. Pleno kemudian berlanjut dengan proses rekapitulasi perolehan suara kecamatan lainnya. Saat pembacaan rekapitulasi perolehan suara Nanga Tayap yang dibacakan Leonardus Rantan SH, dibacakan juga keberatan saksi. Beberapa keberatan saksi diantaranya, ada penggunaan undangan memilih dari pihak lain. Berita acara yang dibacakan tersebut, juga dipertegas oleh Budi Mateus, saksi dari pasangan Hen-Boy. Atas keberatan tersebut, kemudian pihak Panwaslu menegaskan akan memprosesnya. “Kalau sudah dilaporkan ke Panwas Kecamatan, insya Allah kita akan memprosesnya dalam waktu secepatnya den-

Gawai Padi Bonti Ditutup Sambungan dari halaman 29

bibit atlet di dusun Darok Desa bantai pada khususnya dan daerah wilayah kecamatan

Bonti pada umumnya. Namun Wakil Bupati berharap agar para pemenang turnamen baik di bidang sepakbola maupun volly putra-putri

11 Tahun Kabupaten Bengkayang, Dia yang Pertama Sambungan dari halaman 29

ikut seleksi tingkat kecamatan. “Dari kecamatan ada tujuh orang. Lalu lolos, dan seleksi di tingkat kabupaten dengan 70 peserta. Di tingkat provinsi diseleksi dengan jumlah peserta 30. Kemudian, saya dan satu orang rekan lain dari Sintang, lolos mewakili Kalbar sebagai anggota paskibraka pada 4 Mei 2010,” kata Yudin kepada Pontianak Post kemarin didampingi ayahnya. Seleksi berlangsung ketat selama dua hari di Pontianak. Baik itu fisik dan mental. Dia tidak menyangka sama sekali, bisa mewakili Kalbar. “Saya sama sekali tidak menyangka. Karena saat seleksi di provinsi, saya paling kecil. Tinggi badan hanya 173 cm,” kata Yudin.

“Persiapan awal sebelum seleksi di provinsi, memang sudah ada. Tapi saya tidak mengira saja,” tambahnya. Tantangan pada seleksi di provinsi waktu itu, kata Yudin, adalah mengenai berat badan. Awalnya ukuran tinggi dan berat badannya adalah 173 cm - 57 kg. “Waktu itu orang sana (provinsi) pesan agar tambah tiga kilogram. Jadi saya berupaya dan alhamdulillah, bisa tercapai 60 kg,” ujarnya. Saat ini dirinya, tengah melakukan persiapan dengan konsentrasi menjaga kesehatan. “Pastinya bangga, bisa mewakili Kalbar. Karena tidak semuanya bisa. Apalagi Bengkayang sudah 11 tahun berdiri, dan baru pertama kalinya ini ada wakil untuk paskibraka dari Bengkayang,” katanya.

“Semoga saja, teman-teman bisa mengikuti jejak saya dan teman-teman bisa menjadi seperti saya. Teruslah berlatih dengan sepenuh hati. Buat yang gagal. Jangan bersedih. Karena, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Jangan pernah menyerah. Dengan paskibra, dapat melatih diri untuk bersikap disiplin dan diterapkan sehari-hari. Sekarang saya sudah siap mental dan fisik,” tambah Yudin. Dia akan berangkat pada 22 Juli, dan dikarantina untuk selanjutnya siap tampil pada 17 Agustus 2010. Sebagai orang tua, Yuda mengaku bangga dan bersyukur, bahwa anaknya merupakan yang pertama sejak 11 tahun Kabupaten Bengkayang berdiri mewakili daerah tersebut men-

Sambungan dari halaman 29

Boleh dikatakan, Sanggau menjadi barometernya, dan diharapkan dapat berjalan dengan sukes,” kata John. Lebih lanjut dikatakan oleh-

nya, bahwa agenda dalam rangkaian kegiatan ini adalah untuk pemilihan Ketua Umum IKSB Provinsi Kalbar untuk periode 2010-2013. Saat ini, jabatan ketua umum masih dipegang oleh Mahendra Jaya SE MM.

“Dalam proses pemilihan ketua umum nanti, adalah untuk memperebutkan 12 suara dari provinsi, 5 suara dari Sanggau sebagai tuan rumah dan masingmasing 2 suara dari kabupaten/ kota peserta,” jelasnya. (anto)

Tak Punya Asosiasi

Ada Indikasi Langgar UU Kesehatan Sambungan dari halaman 29

35

jadi anggota Paskibraka. “Sebagai orang tua tentunya saya bangga dan bersyukur, anak saya muncul sebagai paskibraka. Tidak hanya saya, tentunya sekolah juga akan bangga. Karena anak saya membawa nama baik daerah,” kata Yuda yang juga Kepala Sekolah SMP Sungai Jaga dan SMA Dwi Dharma Sungai Duri ini. Yuda mengaku sangat menjaga anaknya tersebut. Baik itu pergaulan, kesehatan dan lingkungan. Apalagi, ketika anaknya sedang dalam masa persiapan untuk menjadi paskibraka ke Jakarta. “Saya jaga betul-betul. Pergaulannya, dan lain-lain. Dia tidak merokok. Pulang sekolah di rumah, kemudian sore hari olahraga Volley Ball ,” tegasnya. (**)

Sambungan dari halaman 29

“Kita tidak mau terjadi gontokgontokan dan munculnya persaingan yang tidak sehat. Kalau persaingan yang sehat, itu tidak masalah. Kalau yang tidak sehat itu yang menjadi masalah. Dengan adanya asosiasi inilah, yang bisa meminimalkan terjadinya hal-hal yang tidak menutup kemungkinan terjadi di BPKS,” ujarnya. Saat ini, kata Sumberanto, ada lima BPKS di Kota Singkawang. Antara lain BPKS Bhakti Suci memiliki tiga mobil, BPKS Dwi Tunggal, dua

mobil, BPKS Toa Pekong dua mobil, BPKS Widya Bhakti dan Pasar Turi masing- masing satu mobil. Ia menambahkan, memang beberapa mobil milik pemadam kebakaran tidak diisi air. “Biasanya memang tidak ada air, karena kalau dibiarkan di dalam, bisa rusak dan karatan. Dan, kalau diisi air, bebannya sangat tinggi,” terangnya. Terkait masalah adanya oknum-oknum yang menelepon adanya kebakaran ke BPKS, namun ternyata itu perbuatan iseng dan bohong, menurut

Sumberanto, hal itu harusnya dianggap sebagai tantangan dalam menjalani pekerjaan. “Memang ada, sekali-sekali orang yang berbuat iseng. Namun, biasanya ada yang memberitahu itu banyak benarnya. Anggaplah ini tantangan kerja,” ujarnya. Sumberanto salut terhadap BPKS yang sejauh ini sangat luar biasa dalam menjalankan tugas mulia. Karena BPKS memiliki tantangan besar, dan berjuang mempertaruhkan nyawa dalam melaksanakan tugas. Petugas BPKS juga tidak mendapatkan gaji.(ody)

78 SD Segera Diregrouping Sambungan dari halaman 32

“Melalui regrouping sekolah bertujuan untuk manajemen yang lebih efektif. Sehingga formula planning, organizing, accounting dan controlling dapat berjalan efektif. Tak ada salahnya sekolah yang jumlah muridnya

sedikit ditata dan digabungkan dengan sekolah lain yang jaraknya dekat, sehingga tercipta manajemen yang efektif dan efesien,” ujar Kiteng. Menurut dia, bukan hanya SDN 39 ini saja yang akan diregrouping, namun ada puluhan SD yang juga akan mengala-

minya. Dijelaskannya, dari 478 SD di Kabupaten Sanggau, akan dirampingkan menjadi 400 SD saja. Sisanya sekitar 78 SD akan diregrouping atau digabungkan dengan sekolah lain yang terdekat. Setiap tahunnya, ditargetkan ada 10 sekolah yang harus sudah diregrouping.(nto)

Dinkes Panggil Pemilik Apotek Sambungan dari halaman 32

Penegasan seperti itu, jelasnya, memang harus dilakukan mengingat selama ini yang merasa sangat diberatkan dengan harga obat yang tinggi adalah masyarakat. “Sehingga penekanan kita juga agar dengan mematuhi ketentuan, tidak ada lagi masyarakat yang diberatkan,” tukasnya. Secara keseluruhan, apotek

yang ada di kota Sintang berjumlah lima buah ditambah satu apotek yang ada di Kecamatan Sepauk. Dari jumlah tersebut, menurut Haryshinto, sudah cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Saya kira untuk saat ini jumlah apotek yang ada ini sudah cukup. Apalagi kalau masyarakat berobat di puskesmas juga sudah disipkan obat,”

terangnya. Bahkan untuk mengefektifkan pelayanan yang diberikan apotek, menurut Shinto, sudah ada SK dari kepala Dinkes agar setiap apotek juga tetap buka pada hari libur, sehingga masih tetap bisa efektif melayani masyarakat. “Jadi tiap hari libur di apotek itu ada yang piket untuk melayani masyarakat,” pungkasnya.(mus)

Motivasi Penyuluh Sambungan dari halaman 32

teknologi pertanian sangat diperlukan terutama teknologi tepat guna. Karena mereka adalah penyelamat perekonomian, yang akan menentukan kemajuan bidang teknologi

pertanian Indonesia. Joko menambahkan, manfaat dari kegiatan dapat merangsang para penyuluh untuk menerapkan paket teknologi tersebut dalam usaha tani, keberhasilan gelar teknologi menunjukkan bahwa paket teknologi

tersebut dapat bermanfaat bagi penyuluh pertanian, teknologi pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian, dan teknologi pertanian tepat guna untuk kesejahteraan masyarakat tani. (far)

Perusahaan Wajib Bantu Dunia Pendidikan Sambungan dari halaman 36

Kapuas itu jangan didiamkan. “Masalah kualitas guru atau sarana sekolah belum standar. Pihak perusahaan yang berinvestasi harus mengambil inisiatif dan bisa saja memfasilitasi sekolah itu. Selain siswa tidak mencuri ilmu ke kabupaten tet-

angga, keamanan pergi sekolah usia SD juga terjamin,” ucapnya. Menurut bapak dua anak ini, jika Dusun Janang ramai anak sekolah, kemajuan yang tampak juga tidak sia-sia. Sekolahan yang dibangun juga tidak mubazir dan di isi oleh siswa seperti yang diharapkan. “Janang Ran memang ada

siswa yang bersekolah di SD nya. Alangkah mulianya siswa yang ada di perumahaan karyawan pabrik juga bersekolah di satu desa. Kekurangan yang masih ada jika menjadi alasan orangtua siswa tidak menyekolahkan anaknya, dan pihak perusahaan harus jeli melihat masalah tersebut,” ingatnya.(ar)

Siap Terapkan KPE Sambungan dari halaman 36

Bank Kalbar cabang Ngabang Rokidi, kemarin. Ia mengatakan, kemudahan dari PNS menggunakan KPE adalah sudah terlihat identitasnya sebagai seorang pegawai. Selain itu, dia menjadi alat salah satu transaksi adalah ATM. Disinggung adanya keingi-

nan Pemda Landak, bila ada salah seorang pegawainya tidak masuk alias alpa, maka dikartu KPE-nya secara otomatis uang gaji berkurang? ”Menyangkut masalah ini, sudah dirapatkan dengan forum direksi atau petinggi Bank Kalbar. Dan ini perlu ada kajian mendalam dari Biro Hukum. Sebab, menyangkut gaji adalah pribadi,

dia sebagai PNS ada hak untuk keluarganya dan disinlah agak susuah diterapkan, kecuali tunjangannya,” ungkapnya. Rokidi menambahkan, masalah ini sudah disampaikan pada salah seorang di BKD Landak, jangan sampai ada keinginan baik dari Pemda, tapi berujung dengan kesalahan sangat fatal.(wan)

Siap Monitoring Pajak Sambungan dari halaman 36

serta rencana kerja yang akan diprogramkan kedepanya. “Kita ditegaskan untuk mensukseskan visi, misi LSM serta bertanggungjawab atas organisasi yang kita pimpin,” ungkap Anzhastira saat di temui harian ini, Rabu (26/5) kemarin. Disinggung mengenai dasar P3H dan sederetan punggawa muda Kabupaten Sekadau untuk membentuk P3H, dia mengatakan, karena selama ini kinerja para petugas perpajakan masih belum maksimal serta

untuk mengontrol jalanya roda pemerintahan. Tak jauh-jauh, dia menjelaskan mekanisme para petugas pajak yang bertugas menarik retribusi pertokoan dan tempat usaha di desa-nya, termasuk di rumah-nya yang berwirausaha barang dagangan, petugas menarik retribusi satu tahun sekali. Dengan demikian tugas bulanan yang seharusnya dilakukan petugas tersebut tidak dilakukan, namun petugas merapel retribusi setahun sekali. “Jadi kita bayar retribusinya setahun sekali, dan

itu memberatkan kita pedagang kecil. Sebab, harus mengeluarkankan uang dalam jumlah yang besar,” ungkap Anzhastira. Bahkan, menurut dia, beberapa waktu lalu dinas terkait melalui para petugasnya sudah berkordinasi dengan pihak pengurus desa setempat, untuk meminta bantuan petugas desa menarik retribusi warung dan pertokoan di daerah-nya. Namun sayangnya kesibukan para petuas di desa juga sepertinya membuat retribusi bulanan itu tidak efektif.(ar)

Tutut Keadilan, Puluhan Warga Datangi DPRD Sambungan dari halaman 36

empat warganya bermula ketika terjadi kasus pencurian TBS sebanyak 920 kilogram di areal PT MAS, yang terjadi pada 29 Januari 2010. Keempatnya kemudian dikenai hukum adat dan selanjutnya diproses secara hukum di kepolisian dan saat ini sudah ditahan. Meskipun hasil curiannya itu sudah dikembalikan kepada pihak perusahaan dan tak sempat dinikmati oleh pelakunya, serta meminta maaf kepada pihak perusahaan, namun mereka tetap saja tidak bisa menge-

lak dari sanksi adat 8 tail dan proses di kepolisian. Persoalan muncul ketika selang sekitar sebulan kemudian, terjadi kasus serupa. Namun, terhadap pelakunya hanya dikenakan sanksi adat sekitar 1 tail dan tidak diproses secara hukum di kepolisian. “Itulah yang menjadi pertanyaan kami, mengapa dalam kasus yang sama, namun perlakuannya berbeda. Untuk itu, kedatangan kami di sini adalah meminta kepada anggota DPRD Sanggau, untuk memfasilitasi dalam hal penyelesaian persoalan tersebut,” ujarnya. Menurutnya, sebenarnya su-

dah ada upaya DPRD Sanggau untuk memfasilitasi persoalan ini. Namun, hingga kini hasilnya tidak ada. Untuk itu, puluhan warga itu kembali datang ke rumah wakil rakyat itu, meminta untuk difasilitasi kembali dan dipertemukan dengan pihak perusahaan dan dihadiri oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau. Walaupun sebelumnya, pernah melayangkan surat kepada Muspika Kecamatan hingga ke Muspida, serta DAD Kabupaten Sanggau. Tapi sepertinya belum ada kejelasan terhadap penyelesaiaan persoalan ini. (nto)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.