Pontianak Post Senin 25 Oktober 2010 M / 17 Dzulqaidah 1431 H
Eceran Pontianak Rp.2.500
P er t a m a da n Ter ut a m a di Kal im an t an Barat
Paripurna DPRD Kota Pontianak
selebritas
Konflik Tarakan 2010; Pemicu Kekerasan Kalbar 2020? PERMINTAAN beberapa karib saya sekitar tiga minggu lalu untuk menulis tentang Kasus Tarakan belum juga dapat saya penuhi. Dalam 20 hari belakangan ini sejak kasus yang mulai terjadi 26/9 itu saya sangat sibuk dengan beberapa kegiatan akademis di sejumlah kota di Indonesia dan Malaysia. Setelah melalui proses waktu sekitar 21 hari sejak pertama kali kasus Tarakan itu muncul di per-
mukaan, saya baru dapat memenuhi permintaan tersebut. Tulisan singkat ini bukan untuk mengungkap kembali kasus memilukan yang telah padam itu, ia hanya ingin menjawab mengapa kasus kekerasan Tarakan relatif cepat terselesaikan dan tidak berkepanjangan seperti beberapa kasus di KalBar? Mungkinkah kasus tersebut akan menjalar dan menjadi pemicu bagi
kekerasan 2020-an yang dihipotesiskan sebelumnya (lihat Alqadrie, “Lingkaran Kekerasan setiap 30 tahunan dan Hipotesis Kekerasan 2020an” (h. 187-194) dalam Matahari Akan Terbit di Barat, 2008). Kolom Syarif Ibrahim Alqadrie
Murni Pidana dan Pribadi Tiga hari setelah peristiwa pertama dalam kasus Tarakan (29/9), kerusuhan meledak lagi dengan dua orang
korban. Dengan demikian sejak pertama kali meletus (26/9) Kasus Tarakan telah menelan lima orang korban (Ptk Post,30/9-2010:1; Borneo Tribun, 30/9-2010:1). Peristiwa seperti ini sudah hampir menjadi hal rutin di beberapa tempat di negeri ini. Beberapa saat sebelum Kasus di KalTim mencuat dipermukaan, u
Ke Halaman 7 Kolom 1
Izin Presiden Penghambat Kepala Daerah Korupsi dari Partai Demokrat Banyak Tak Tuntas
Uli Auliani
Mantap Dinikahi Bule ULI Auliani mantap memadu kasih dengan cowok bulenya, Elio Jezierski. Keduanya siap menikah pada momen 11-11-11. Uli merasa yakin Elio akan jadi jodohnya. Ia juga sudah sering berkomunikasi dengan keluarga Elio di Brazil. “Sudah tahu tapi belum ketemu langsung. Kita ketemunya di webcam, paling kirim-kirim foto lewat facebook, lewat email,” kata Uli belum lama ini. u
JAKARTA--Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritisi kinerja pemerintahan SBY jilid 2, dalam setahun pertama. Salah satu poin yang menjadi sorotan, yakni soal pemberian surat izin pemeriksaan presiden terhadap kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi. Berdasarkan data ICW dalam kurun waktu 2004-2010, tercatat 147 kepala daerah tersangkut kasus korupsi. Rinciannya,
Ke Hal 7 Kolom 5
u
Ke Halaman 7 Kolom 1
DITAHAN: Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait penyalahgunaan APBD Kabupaten Langkat. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengunjunginya di Rutan Salemba, Sabtu (23/10). Nick Hanoatubun/JPNN
Demokrat Lima Fraksi Ancam Boikot Biaya Rp83 M Anggap Jadi Rp 444,5 M KPK Kian Kongkretkan Inkonstitusi 11:29
14:46
17:33
18:42 04:07
Sumber : Kanwil Depag Kalbar
Teorisme
Dokumen Membuat Bom Beredar JAKARTA--Bibit-bibit tindakan terorisme di Indonesia belum berakhir. Kini beredar dokumen cara membuat bom berbahan dasar sederhana yang bisa didapatkan di dapur. Dokumen yang merupakan bagian dari majalah Al Qaidah, Inspire, itu diedarkan melalui file elektronik maunpun dalam bentuk print out secara terbatas. Dalam dokumen yang diperoleh Koran ini, cara membuat bom itu dijelaskan secara detail dan rinci. Untuk memperoleh bahan peledaknya, tidak perlu bahan kimia yang rumit. Cukup, campuran serbuk ujung pentol korek api dan gula pasir. Sebagai casingnya, menggunakan potongan pipa besi yang diberi lubang ditengahnya. Lubang itu berfungsi sebagai tempat pemantik arus yang dalam dokumen itu u
Ke Hal 7 Kolom 5
PONTIANAK--Fraksi Partai Demokrat memandang mosi tidak percaya Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Hati Nurai Nasional, Partai Amanat Nasional, Partai Golongan Karya, dan Partai Reformasi di DPRD Pontianak, setelah dilakukan rapat internal Fraksi Demokrat, adalah inkonstitusional. Karena hal seperti ini tidak diatur dalam Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPRD dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Pedoman Penyusunan Tatib DPRD Kota Pontianak, dimana ketua DPRD adalah partai pemenang pemilu yang diutus oleh Partai Demokrat. Demikian disampaikan Ketua Fraksi Demokrat, Firmansyah, Minggu (24/10). “Partai Demokrat memandang sikap kelima Fraksi DPRD Kota Pontianak, u
Ke Halaman 7 Kolom 5
Saya tak akan mundur. Untuk pemberhentian saya sebagai ketua dewan, ada mekanismenya.”
Selidiki Markup Renovasi Rumdin DPR
Hartono Azas
Tak Lakukan Aktivitas jika Azas Masih Ketua DPRD PONTIANAK—Pernyataan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji yang meminta dewan intropeksi diri menjadi salah satu penyebab penyampaian mosi tak percaya lima fraksi kepada Ketua DPRD Kota Pontianak, Hartono Azas. Mereka menilai pernyataan wali kota itu keluar setelah dewan melakukan fungsi kontrolnya. Hartono dianggap tidak menjalankan perannya untuk memanggil dan meminta konfirmasi terhadap pernyataan tersebut.
“Sebelum penyampaian nota keuangan pemkot, PDIP memanggil wali kota pada 21 Oktober untuk meminta penjelasan tentang statemen bahwa dewan harus intropeksi diri. Tetapi tidak datang,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Pontianak, Satarudin, Sabtu (23/10) siang. Fraksi PDIP akan meminta wakil ketua dewan untuk memanggil kembali wali kota. Jika tidak datang, dewan akan menggunakan haknya yang telah diatur dalam undang-undang. “Kalau perlu melakukan impeachment karena telah melecehkan DPRD. Pontianak bukan punya wali kota saja,” katanya. u
JAKARTA--Tugas KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) bakal bertambah. Dalam waktu dekat, mereka akan mengkongkretkan rencananya untuk mengusut bau dugaan korupsi di balik proyek renovasi rumah dinas (rumdin) anggota DPR yang sudah beberapa hari ini merebak ke permukaan. Pada proyek renovasi rumdin di Kalibata itu, selain tak kunjung rampung, diduga terjadi penggelembungan harga (markup) hingga dianggarkan mencapai Rp 444,5 miliar tersebut. Turun tangannya KPK tersebut, atas desakan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM). ’’KPK akan menganalisis kasus yang diindikasi seperti itu (markup) kalau sudah ada laporan formal dari masyarakat
Ke Halaman 7 Kolom 5
Ke Halaman 7 Kolom 1
Kehidupan Tati Susanti; Istri Ketiga Korban Mutilasi Jakarta Timur
Dinikahi sebagai Istri Kedua, Ternyata Nomor Tiga Karyadi mati dengan tubuh menjadi 14 bagian. Potonganpotongannya tersebar di empat titik di Ciracas dan Kramat Jati, Jakarta Timur. Korban mutilasi itu meninggalkan tiga istri. Kini istri ketiganya tinggal merana.
lem. “Bapak masih kerja,” kata Tati. Meski begitu, Albad tak begitu mudah ditenangkan. Keinginan bertemu bapaknya begitu besar. Maklum, sudah sekitar dua pekan dia tak pernah disentuh sang bapak tercinta. “Dia masih terlalu kecil,” ujar Tati sembari memandang wajah polos anaknya. Tentu saja Tati tak ingin Albad tahu bagaimana Karyadi mati. Tak elok rasa-nya mengatakan kepada balita itu bahwa ayahnya tewas dicacah menjadi 14 bagian. Tak mungkin pula berterus terang kepada Albad bahwa si bapak yang dirindukan menjadi korban keberingasan plus kecemburuan wanita. Tak dapat juga mengaku kepada Albad bahwa Karyadi, sang ayah, beristri tiga dan Tati adalah istri nomor buncit.
THOMAS KUKUH-M. SATIBI, Jakarta AHMAD Albad terus merengekrengek. Dia minta bertemu bapaknya. Wajah bocah tiga tahun itu begitu muram. Merajuk. Betapa pun, rengekan itu tak membuat ibunya, Tati Susanti, terusik. Wanita 35 tahun itu tetap kaOnline: http://www.pontianakpost.com/
u
Thomas Kukuh/Jawa Pos
ISTRI KETIGA: Tati Susanti dengan dua anak hasil perkawinannya dengan Karyadi.
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u
Ke Halaman 7 Kolom 1
Jawa Pos Group Media