Pontianak Post
Baca Halaman 17
Minggu 22 Mei 2011 M / 19 Jumadil Akhir 1432 H
Eceran Pontianak Rp.2.500
P er t a m a da n Ter ut a m a di Kal im an t an Barat
Tanah KONI Dicaplok, Machmud Berang Siapkan Pleno Pemecatan Pangeran
gani langsung oleh Kepala Biro Aset Pemprov Kalbar Kartius yang sekarang menjabat sebagai Assisten III Administrasi dan Umum Pemprov Kalbar. Isinya ada tiga butir yang intinya meminta kepada pihak ketiga untuk segera melakukan pembersihan terhadap lahan eks-KONI. Menurutnya, surat tersebut sudah beberapa bulan lalu dikeluarkan, namun baru dilaksanakan eksekusi Sabtu kemarin. Akibat penggusuran tersebut, Ketua Umum KONI Kalbar Sy Machmud Alkadrie meradang. Menurutnya, eksekusi tersebut tak memenuhi prosedur seharusnya. Sebab, tidak ada tembusan kepada KONI Kalbar. Apalagi tertuang dalam butir surat, tanah tersebut sudah eks-KONI. Artinya tanah tersebut bukan lagi menjadi milik KONI, melainkan milik Pemprov Kalbar yang dikuasakan pengelolaannya kepada pihak ketiga. Akibat eksekusi tanah tersebut, sempat terjadi ketegangan antara kedua kubu. Massa pihak ketiga yang dipimpin Pangeran
PONTIANAK-Polemiktanah KONI di lingkungan GOR Pangsuma memasuki babak baru. Segerombolan massa, yang menamakan dirinya pihak ketiga mendatangi lingkungan GOR Pangsuma, Sabtu (21/5) pagi kemarin. Mengantongi surat dari Pemprov Kalbar, massa tersebut sekitar pukul 11.00 WIB langsung mematok batas tanah KONI menggunakan kayu cerucuk. Massa tersebut dipimpin Sy Usman Al Mutahar yang karib dipanggil pangeran. Kepada wartawan dirinya mengaku diperintah oleh Oesman Sapta Odang (OSO) untuk mematok tanah tersebut. Menurutnya, surat yang dikantonginya sudah cukup sebagai syarat untuk melakukan pematokan tersebut. “Ini atas perintah OSO. Saya orang kepercayaan OSO. Ini surat yang sah dan dikeluarkan oleh Pemprov,” kata dia sembari menunjukan surat tersebut kepada wartawan. Surat tersebut ditandatan-
SELEBRITAS FOTO syur Syahrini yang beredar di internet bikin Pinkan Mambo lebih mawas diri. Agar kejadian serupa tidak menimpanya, bekas personel duo Ratu itu memilih tidak berpose dan mengoleksi foto seperti Syahrini. “Kita harus lebih mawas diri, tahu posisi kita di mana, bekerja sebagai apa. Kalau untuk pribadi, ya itu urusan pribadi saja. Kalau kita menyimpannya nggak benar, berbahaya saja. Apalagi kalau sudah dilihatin ke yang lain. Aku menghargai hobi pribadi, hobi masing-masing. Tapi jangan melakukan hal sembrono,” ujar Pinkan. Dia memilih tak mau berkomentar banyak tentang foto-foto Syahrini. Bagi janda dua anak itu, kejahatan teknologi bisa menimpa siapa saja. “Foto-foto kayak begitu, pribadi lepas pribadi, tidak mau mengomentari. Kita harus lebih hati-hati di dunia teknologi sekarang ini. Teknologi canggih banget. Banyak pihak-pihak yang
11:40
Ke Halaman 7 Kolom 1
14:59
17:44
u
Ke Halaman 7 Kolom 1
URAY BUDIANTO/PONTIANAK POST
MEMANAS: Polemik tanah KONI semakin memanas. Kubu KONI Kalbar dan pihak ketiga sama-sama bersikeras mempertahankan tanah tersebut. Tampak Sy Machmud turun dilapangan sedangkan polisi berjaga-jaga di lingkungan GOR Pangsuma.
Hari ini, Ribuan Korban Wasiatkan Adiknya Tetap Sekolah Warga Jalan Sehat Sisi Lain Usai Pemakaman Christy Erni
Perlu Mawas Diri
u
sedikit berang, karena tugas mereka untuk mematok tanah tersebut dihalang-halangi oleh kubu KONI Kalbar. Ketua Biro Umum KONI Kalbar Sy Samsul Alkadrie yang hadir pada saat bersamaan juga sempat berselisih paham dengan pangeran. Dirinya dengan beberapa tenaga kerja di GOR Pangsuma berusaha mencabut patok yang sudah ditancapkan ke tanah. Sementara massa pihak ketiga bersikeras untuk tetap melakukan pematokan tersebut. Namun selisih paham tersebut mereda dan berakhir dengan laporan ke pihak kepolisian dari kedua kubu. “Saya akan melaporkan masalah ini ke Polresta,” kata pangeran. Tak mau kalah, atas nama KONI Kalbar Sy Samsul juga melaporkan penyerobatan tanah tersebut ke Polrestas Pontianak. “Mereka sudah jelasjelas salah. Seharusnya mereka menghargai KONI jika ingin melakukaneksekusi.Tembusan surat hanya ke Gubernur, tanpa ada tembusan ke Ketua Umum KONI Kalbar.
Pinkan Mambo
18:54 04:18
JSS Pontianak Post di Singkawang Jenazah Tenaga Kerja Indonesia Christy Erni (20) asal Pontianak yang tewas di Malaysia karena menjadi korban perkosaan Kamis pekan lalu dimakamkan di pemakaman umum Yayasan Bhakti Suci Pontianak Utara, Sabtu (21/5) pagi. Pemakaman dihadiri sanak keluarga dan warga setempat. Berbagai kisah menyertai kepergian korban itu. SUTAMI,PONTIANAK
SUTAMI/PONTIANAK POST
BERDOA: Keluarga berdoa di depan makam Cristy Erni, TKI asal Pontianak yang tewas di Malaysia.
Pihak Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Kalimantan Barat dan Dinas Sosial Provinsi, Pemuda Karang Taruna, Pemuda Pancasila Pontianak Utara
dan Dompet Umat turut serta menghadiri acara pemakaman. Sebagai bentuk dukungan dan empati terhadap keluarga yang ditinggalkan. u
SINGKAWANG—Hari ini (22/5), Jalan Sehat Spektakuler (JSS) Pontianak Post 2011 digelar di Kota Singkawang. Lebih 5.000 peserta bakal terlibat dan kegiatannya dipusatkan di Stadion Kridasana Singkawang. Acara akan dilangsungkan mulai pukul 05.30 wib ditandai pelepasan peserta JSS oleh Walikota Hasan Karman dan pengguntingan balon oleh Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman. Berbagai hadiah menarik hingga doorprize utama sebuah sepeda motor, sepeda, dan televisi akan diberikan kepada peserta JSS. Sebelum jalan sehat berkelil-
ingkota.Pesertaakanmenerima Koran Pontianak Post sebagai bacaan pagi. Lalu peserta akan melakukan pemanasan dengan senam aerobik. Setelah itu peserta akan di lepas Walikota Singkawang Hasan Karman, dengan rute Jalan Stadion, Gusti Lelanan, Diponegoro, Jalan Pisang, Niaga, Jalan Stasiun, GM Situt, Yohana Godang, dan finish di stadion Kridasana. Tak sampai situ, acara dilanjutkandengancabutundinomor peserta JSS. Bagi mereka yang beruntungkan akan mendapat hadiahhiburanmenarik.Seperti tas, jaket, kompor gas, dispenser, kipasangin.Setelahitupencabutan nomor peserta untuk meraih hadiah utama sepeda motor, sepeda dan televisi. u
Ke Halaman 7 Kolom 1
Ke Halaman 7 Kolom 5
Merah-Putih Berkibar Lagi di Puncak Everest JAKARTA - Empat pendaki dari Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Katolik Parahiyangan Jumat (20/5) berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Sagarmatha, Everest. Mereka mengulang kesuksesan tim pendaki Kopassus yang kali pertama berhasil menancapkan bendera di ketinggian 8.848 meter tersebut. Broery Andrew, 22 tahun,
menjadi anggota tim pertama yang sampai di puncak Sagarmatha, Everest, pada pukul 05.22 waktu setempat. Mahasiswa jurusan fisika itu mencapai puncak bersama pemandu pendakian Hiroyuki Kuraoka dan Sherpa Pemba Nuru. Broery mencapai puncak Everest setelah berjalan tujuh jam dari Camp IV. Rekannya, Janatan Ginting, 22 tahun, menyusul di belakangnya bersama Sherpa Gelgen Dorji.
Ketua tim, Sofyan Arief Fesa, 28 tahun, dan Xaverius Frans, 24 tahun, baru mencapai puncak pada pukul 09.45 waktu setempat. “Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, kami mempersembahkan Sang Saka Merah Putih di atap dunia dengan segenapjiwaraga,”kataKetuaDewan Pengurus Mahitala, Fiona Ekaristi Putri,dalamketerangantertulisnya dari Basecamp Everest. u
Ke Halaman 7 Kolom 5
HARI KURNIATHAMA /PONTIANAK POST
PERSIAPAN: Panitia sedang mempersiapkan JSS di Stadion Kridasana Singkawang.
Sumber : Kanwil Depag Kalbar
Balik ke Rumah, Keluarga Korban Salah Tembak Dijaga Ketat Bak Orang Penting
Senyom Simpol
Mimpi Pendi MALAM datang. Sejuknye cuace, mbiken panas sisa-sisa siang, menggumpal berobah jadi kabot. Kabot sejuk diterbangkan angen pelan-pelan. Inggap di satu buah romah di kampong Ulat Kilan. Romah yang tenang berobah jadi ramai. Sebok semue. Ape pasal? Anak kesayangan Wak Letuk, si Pendi Juling tibe-tibe jak tepekek kaong, bangon dari tidok. Nanges teros. Si Jubai, bininye Wak Letuk bilang mungkin si Pendi tu kenak antu ujan Muslim “Toing” Minhard panas. Sedangkan Wak Letuk sorang berpendapat kalau anaknye tu kenak antu jareng. Ape kaetannye antu ujan panas dengan antu jareng? u
Ke Halaman 7 Kolom 1
Online: http://www.pontianakpost.com/
Berbelanja Pun selalu Ada Polwan yang Mendampingi Lima hari lamanya istri dan dua anak Nur Iman (korban tewas salah sasaran dalam penyergapan teroris di Sukoharjo, Sabtu pekan lalu) menghilang. Rabu lalu (18/5), mereka kembali pulang. Tapi, sejak saat itu hingga kemarin polisi menjaga ketat mereka seperti menjaga keluarga penting. ARIS M-FERY A.S , Sukoharjo
Radar Solo
DIJAGA: Waliyem, istri Nur Iman, di rumahnya di Kampung Dukuh, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Jawa Tengah.
Wajah Waliyem, istri Nur Iman, siang itu (18/5) sekitar pukul 13.00 tampak tegang. Dengan langkah tergopoh-gopoh dia membimbing dua anaknya, Rizky Eka Nur Pambudi, 9, dan Ririn Dwi Nur Fidyanto, 3, masuk ke rumah mereka yang sangat sederhana di Kampung Dukuh, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Di belakang mereka tampak Ny Harso Mulyono (ibu kandung Waliyem) dan beberapa aparat keamanan. Mereka adalah empat anggota TNI serta tiga polisi. Dua perangkat desa setempat ikut pula menyertai. Begitu tiba di rumahnya, Waliyem dan dua anaknya tak keluar lagi. Di depan rumah, aparat keamanan tersebut terus berjaga. Radar Solo (Jawa Pos Group) saat itu berusaha menemui Waliyem. Tapi, polisi yang menjaga tidak memperbolehkan.
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 3.000 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang & KKU Rp 4.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u
Ke Halaman 7 Kolom 1
Jawa Pos Group Media