Pontianak Post Minggu 17 April 2011 M / 13 Jumadil Awal 1432 H
P E RT A M A DA N T E RUT A M A DI KAL IM AN T AN BAR AT
Eceran Pontianak Rp.2.500
Sulitnya Supadio Menuju Bandara Berkelas Internasional
Runway Baru Tak Kunjung Terealisasi, Maskapai Ancam Tinggalkan Kalbar Bandara Supadio butuh runway baru untuk bisa eksis. Landasan pacu yang ada sekarang sudah tidak mampu lagi didarati pesawat generasi terbaru seperti Boeing 737-900 ER dan Airbus 330. Padahal pesawat-pesawat inilah yang banyak digunakan maskapai di Indonesia. Akankah mereka meninggalkan Supadio. M KUSDHARMADI, Pontianak
Usulan Desain Terminal Penumpang Bandara Supadio Pontianak
SABTU pagi suasana Bandara Supadio Pontianak terlihat ramai. Antrean di pintu masuk meluber hingga kawasan parkir kendaraan. Para penumpang dengan barang bawaannya terlihat berdesak-desakan. Pintu masuk yang hanya satu-satunya itu membuat mereka rela berhimpihimpitan. Dandanan rapi dari rumah pun menjadi berantakan.
Pemandangan tadi bukan sekali ini saja. Hampir setiap pagi terjadi. Bandara Pontianak saat ini mengalami “ledakan” penumpang. Pada pagi hari sedikitnya ada lima penerbangan. Empat penerbangan menuju Jakarta. Satu penerbangan ke Kota Ketapang. Paling tidak pagi itu ada seribu penumpang yang akan X
Ke Halaman 7 Kolom 5
Desain Rencana Terminal Penumpang Bandara Supadio Pontianak
Daud Siap Rebut Gelar Malam Ini di RCTI Pukul 20.30 Nonton Bareng di Pontianak Post PONTIANAK--Pertarungan perebutan gelarWBA Superworld Feather Weight Championship antara Chris John versus Daud Yordan bertajuk the moment of truthberlangsung h di JI Expo PRJ, Hall D Kemayoran Jakarta, malam ini, (17/4) pukul 20.30 WIB. Pada konfrensi pers yang berlangsung di JI Expo Kemayoran, Sabtu (16/4) kemarin, kedua petinju sama-sama optimis bakal meraih kemenangan. Pada penimbangan berat badan Daud seberat 57, 1 kg dan Chris Jhon 57 kg. Ditanya sejumlah wartawan Daud Cino Yordan menyatakan optimis bisa membawa pulang sabuk gelar juara ke Kalbar. Target tersebut bukanlah muluk-muluk jika melihat persiapan dilakukan petinju Kayong Utara tersebut selama lebih kurang tiga bulan terakhir. Ditanya berapa ronde target bisa menjatuhkan Chris Jhon, Daud tidak mematok target. “Pada intinya saya hanya bertekad membawa sabuk juara dunia ke Kalbar,” katanya. Kubu Daud juga mengakui bahwa Chris Jhon bukanlah lawan yang bisa dipandang sebelah mata. Pengalamannya sudah sangat luar biasa. X
Ke Halaman 7 Kolom 1
SENYOM SIMPOL
Jadi Orang Kaye PAGI Minggu yang cerah. Ngamalkan lagu Rhoma Irama, Lari Pagi, Pendi Juling dengan semangat neranjangkan engkol lereng (sepeda) nye. Sebab, bagus betol baet-baet lagu Lari Pagi. Lari pagi memang perlu. Tapi jangan lupa subuh…. ah…ah…sembahyang dulu. Habes jalan-jalan kampong Keroak Bangkai dijelajahnye dengan lereng buroknye. Turon naek bukit. Kalau dah macam Muslim “Toing” Minhard itu, kalau keringat jagong dah keluar, saatnye kite istirahat. Pendi pon ngarahkan sepedanye ke warkop sohibnya, Ahok. Lengkapnye Lim A Hok. X
Ke Halaman 7 Kolom 1
HENDRA EKA/JAWA POS
TIMBANG BADAN: Petinju Indonesia, Chris John (2 kiri) dan Daud Yordan (kanan) didampingi pelatih Craig Christian (kiri) dan Promotor Raja Sapta Oktohari, saat acara timbang badan di Pusat Niaga Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta. Kedua petinju siap bertarung hari ini (17/4) di Hall D Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.
Bomber Cirebon juga Pembunuh TNI JAKARTA-Polisi tidak ingin dianggap lamban dalam menyelidiki kasus bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikra, kompleks Mapolres Kota Cirebon, Jumat siang lalu (15/4). Kemarin siapa bomber atau pelaku bom bunuh diri itu sudah diungkap. Dari pencocokan data post mortem (setelah kematian) dan data ante mortem (sebelum kematian) muncul nama Muhammad Syarif (MS). Dia adalah warga Astanagarib Utara, Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Meski polisi yakin, tetap saja untuk memastikan itu harus menunggu tes DNA. Untuk keperluan itu, Polri sudah memeriksa sampel darah ibu dan saudara MS. X
Ke Halaman 7 Kolom 5
Husein Ali/Radar Cirebon
SEDIH: Istri dan Mertua MS, pelaku bom bunuh diri. (Atas) Identitas bomber Cirebon
The Indonesian Keroncong Center dan Ambisi Go International
Dana Miliaran Rupiah dari Kantong Pribadi, Musisi Diasuransikan The Indonesian Keroncong Center sengaja dibuat megah dan lengkap fasilitasnya agar keroncong tidak dianggap murahan. Sudah ada komitmen pasarkan CD di Singapura. AHMAD BAIDHOWI, Jakarta RUANGAN bercat putih itu tidak terlalu besar, sekitar 6 x 8 meter persegi. Ada tujuh musikus berseragam batik yang memainkan biola, gitar, cak, cuk (ukulele), cello, bas betot, dan flute. Perpaduan nada tujuh alat musik
Online: http://www.pontianakpost.com/
Ahmad Baidhowi/Jawa Pos
LATIHAN: Dr. R. H. Soetomo, pendiri The Indonesian Keroncong Center saat sesi latihan di Gedung The Indonesian Keroncong Center, Jakarta.
itu menghasilkan irama keroncong nan merdu, mengiringi seorang perempuan berusia 40-an tahun yang dengan luwes mendendangkan lagu Gambang Semarang. g Sekitar 30 orang yang menikmati aksi mereka pun langsung ikut berdendang. Tepuk tangan meriah juga menggema ketika lagu usai dibawakan. Itulah petikan salah satu kegiatan di The Indonesian Keroncong Center. Yakni, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan Dr R.H. Soetomo, salah seorang tokoh keroncong Indonesia. ’’Keroncong sudah hampir punah. Kami ingin membangkitkan lagi. Bahkan, ingin membuatnya mendunia,’’ ujarnya penuh semangat saat ditemui . Sebuah cita-cita yang terlalu muluk? Tidak juga. Sejak diresmikan pada 5 Desember 2009 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, The Indonesian Keroncong Center terus tumbuh. Hingga kini, anggotanya sudah ratusan orang. Mereka bukan hanya musisi keroncong, tetapi juga
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 3.000 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang & KKU Rp 4.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
X
Ke Halaman 7 Kolom 1
Jawa Pos Group Media