Pontianak Post

Page 11

Pontianak Post

Kamis 7 April 2011

KRIMINAL

Curi Laptop di Mobil AKSI pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil kembali terjadi, Seorang pegawai swasta kembali melapor ke Polsek Utara, Selasa (5/4) Pukul 13.20 WIB. Pelaku untuk sementara masih dalam pengejaran dari tim Reskrim Pontura. Maryono(38) yang tinggal di Jalan Sepakat Griya Kecamatan Pontianak Kota ini, kehilangan satu unit laptop yang disimpan dalam mobil bernomor polisi KB 9709 HM. Awal kejadian bermula ketika korban hendak menunaikan ibadah salat Jumat. Saat itu korban memarkirkan mobil dengan merk Strada tidak jauh dari masjid. Setelah menunaikan ibadah, korban melihat kaca mobilnya sudah pecah berantakan. Korban mengaku sempat mendengar suara kaca pecah. “Saya sempat mendengar orang memecahkan kaca. Tapi tidak sempat melihat pelakunya,” kata Maryono. Suara keras dari pecahan kaca tersebut ternyata mobil milik korban. Pelaku berhasil memecahkan kaca di samping kiri, dan langsung mengambil sebuah laptop yang tepat terletak di kursi mobil. Menurut Kanit Reskrim IPDA Wasijan, pelaku mungkin pemain lama. Tindak kriminal sebelumnya juga sudah pernah dilakukan dengan modus yang sama juga. “Pelaku kemungkinan besar adalah orangnya itu lagi.,” ujarnya. Atas kejadian ini korban mengalami kerugian sekitar Rp8 juta. IPDA Wasijan mengatakan, kasus ini akan ditindaklanjuti lebih dalam lagi, mengingat sudah banyak korban yang dirugikan dengan modus memecahkan kaca mobil. Pelaku akan kita intai terus perkembangannya. Titik-titik daerah rawan akan kita awasi lagi,” tegas Kanit Reskrim kemarin. (rmn)

PEMBANGUNAN

10 Kabupaten Tertinggal SEPULUH kabupaten di Kalimantan Barat termasuk dalam kategori daerah tertinggal. Lima diantaranya adalah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. ”Kondisi ini dimasukkan dalam konsep pembangunan agar tidak masuk sebagai daerah tertinggal lagi,” ujar Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya, Rabu (6/4) di Hotel Kapuas Palace. Saat ini Kalbar naik peringkat, berhasil menggeser Kalimantan Selatan sehingga tak lagi menjadi provinsi dengan indeks pembangunan manusia terendah di Kalimantan. Tetapi, peningkatan itu masih dibawah indeks nasional dan masih berada pada posisi menengah ke bawah. Tantangan yang dihadapi adalah infrastruktur. ”Tahun ini sudah mendapat kucuran dari pemerintah pusat sebesar Rp1,3 triliun untuk membangun jalan dan jembatan. Jika terealisasi berpengaruh terhadap perbaikan infrastruktur,” ungkapnya. Perbaikan infrastruktur juga berdampak pada yang lainnya, termasuk percepatan pembangunan. “Makanya dalam menyusun rencana pembangunan harus benar-benar dan tidak keluar dari rencana jangka panjang maupun menengah,” ujarnya. (uni)

METROPOLITAN

11

Perbatasan Butuh Pengawasan Ketat Berantas Narkoba, Andil Masyarakat Diperlukan

Agustina/Pontianak Post

TAK TAAT RAMBU: Kemacetan lalu lintas hampir tiap hari terjadi di Kota Pontianak. Salah satu penyebabnya adalah kurang taatnya pengguna jalan terhadap rambu lalu lintas. Lampu pengatur lalu lintas pun dilanggar.

Aniaya Istri, Suami Dilaporkan ke Polisi PONTIANAK-Kepolisian Sektor Pontianak Timur berhasil meringkus IK (31), Rabu (6/4) siang. Dia dilaporkan istrinya, Hadra yang tinggal Tanjung Raya I. Pelaku ditangkap atas tuduhan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dari data Polsek Pontianak Timur, kejadian bermula saat IK ingin meminta uang kepada istrinya untuk membeli minuman keras. Karena takut, istri selaku korban pun memberikan uang belanja sehari-hari tersebut kepada IK. “Suami saya minta uang untuk beli minuman keras. Dia minta uangnya sambil memarahi saya. Karena takut dipukul, uang tersebut saya berikan,” kata Hadra. Korban melaporkan kejadian tersebut ketika suaminya mengejar dengan sebilah pisau. “Saya langsung melarikan diri. Bibir saya juga dipukulnya dan sempat mengalami

pendarahan,” ungkapnya. Menurut korban, suaminya sudah sering melakukan hal tersebut. Pernah sebelumnya Hadra mendapat luka lengan sebelah kiri karena disulut dengan api rokok. “Saya disulut api rokok suami saya. Bekasnya juga masih ada,” kata ibu satu anak ini. Atas laporan Hadra, anggota reskrim Polsek Pontianak Timur langsung menjemput pelaku di kediamannya. IK sempat terkejut ketika anggota reskrim berpakaian preman meringkusnya, dan tidak memberikan perlawanan sedikit pun. Selain mengamankan tersangka, tim reskrim juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam jenis parang dan sebilah pisau. Saat di TKP, pelaku sempat adu mulut dengan sang istri. IK juga menyesal atas tindakan istrinya karena telah melaporkan kejadian tersebut. “Se-

lama ini sudah cukup sabar menghadapi istri saya, yang selalu menuduh bahwa saya mempunyai wanita idaman lain. Saya sudah capek pulang kerja dari pelabuhan. Saya malah dituduh selingkuh, padahal tuduhan itu belum tentu benar,” kata pelaku. MenurutKapolsekPontianakTimur Kompol Bibit Triyono, pihaknya memang benar telah menerima laporan dari korban. Namun laporan korban tersebut masih dalam proses. “Kami belum bisa memberikan informasi lebih banyak, karena keduanya masih akan menjalani proses introgasi lebih lanjut,” terangnya. Bibit Triyono mengatakan, untuk sementara kasus ini masih ditindaklanjut yang lebih dalam lagi. “Jika memang suaminya melakukan tindak pidana, akan kita lakukan proses hukum sesuai dengan undang-undang berlaku,” tegas Kapolsek. (rmn)

Distanak Sosialisasi Program DINAS Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya menggelar acara sosialisasi program kegiatan Distanak untuk tahun 2011. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi pelatihan Pemandu Lapangan III (PL III) dan program sekolah lapangan pengelolaan tanaman terpadu tanaman padi dan jagung. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 5-8 April di Hotel Gajah Mada Pontianak.

Musa, Koordinator SPD Kubu Raya mengatakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini sangat penting. Pasalnya program PL.III dan SL-PTT bersentuhan langsung dengan para petani padi dan jagung di pedesaan. ”Kami apresiasi dan merasa bersyukur sekali bisa dilibatkan,” ujarnya. Dengan kegiatan pelatihan ini, seluruh SPD di Kubu Raya bertambah pengetahuan dan wawasan tentang

program-program Distanak, terutama berkaitan dengan Proram PL III SL-PTT. Sehingga hasil pelatihan ini adalah SPD dapat menginformasikan dan mensosialisasikan langsung ke masyarakat tentang pentingnya program ini. “Kedepannya adalah pembentukan kelompok-kelompok agar lebih bergairah, kreatif dan produktif dalam melaksanakan kegiatan kelompok,” ujarnya.(den)

PONTIANAK--Bantuan masyarakat sangat dibutuhkan pihak berwajib dalam menindak peredaran gelap narkotika. Karena itu pihak kepolisian meminta masyarakat segera melapor apabila mengetahui adanya kejahatan narkotika. “Andil masyarakat sangat diperlukan, sebagai upaya bersama dalam membangun komitmen bersama pemberantasan narkotika,” kata Kabag BIN Ops Ditnarkoba Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar. Menurut Mukson kerawanan peredaran narkotika di Kalbar patut diwaspadai. Mengingat Kalbar merupakan wilayah yang berbatas langsung dengan negara tetangga Malaysia. Letak geografisnya begitu terbuka dan dikhawatirkan menjadi celah jaringan narkotika internasional. Mukson menambahkan perbatasan Kalbar-Malaysia terbentang sangat luas, darat maupun perairan. Membuat pergerakan antar kedua negara amat terbuka. Khusus lintasan darat begitu banyak akses. Sehingga sulit terawasi secara penuh. Mulai jalur resmi (border) hingga jalan tikus. Aksi penyelundupan narkotika memanfaatkan pintu lintas batas dalam kurun dua tahun terakhir setidaknya sudah tiga kasus. Yakni Aryati Elisabeth yang kedapatan menyelundupkan 4,1 kg shabu dan Lydia Putri membawa 3,9 kg. Keduanya ditangkap di border PLB Entikong, Mei 2010. Kasus ketiga yaitu terungkapnya penyelundupan shabu seberat 6,8 kg, Sabtu (2,4). Dua tersangka berhasil dibekuk. Shabu direncanakan dipasok untuk tujuan Surabaya. Kasus tersebut menjadi pengungkapan terbesar dalam kurun lima tahun terakhir. Ketua Gerakan Pemuda Anti Narkoba (Gepan) Kalbar Anwar Teddy menyatakan keberhasilan aparat keamanan menggagalkan penyelundupan shabu seberat 6,8 kg patut diapresiasi. Dan mengingatkan semua pihak atas begitu rawan wilayah perbatasan menjadi akses bagi jaringan internasional narkotika. Dengan memanfaatkan Kalbar sebagai daerah persinggahan “Penangkapan sabu sebanyak 6,8 kg tergolong besar. Mungkin terbesar untuk beberapa tahun belakangan. Apalagi penyelundupan melalui pintu lintas batas, dengan menjadikan Kalbar sebagai daerah transit,” kata Anwar. Karena itu, lanjut dia, butuh pengawasan ekstra di wilayah kepabeanan. Dan cukup miris jika penyelundupan bisa lolos menggunakan pintu lintas batas resmi. Padahal narkoba merupakan ancaman serius dan perlu diperangi. Menurut Anwar, aparat kepabeanan membutuhkan dukungan alat pendeteksi. Semisal, X-ray atau anjing pelacak, agar pengawasan dapat berjalan maksimal. Dan meminimalisir tindak penyelundupan. Namun paling penting adalah pemeriksaan terhadap semua aktifitas yang melintasi pintu lintas batas. “Cek fisik terhadap orang dan barang mesti dilakukan. Keterangan tersangka, bisa lolos sebanyak lima kali boleh dianggap sebagai keteledoran. Kenapa bisa tidak diperiksa. Padahal pintu lintas batas merupakan gerbang utama. Kecuali jalan tikus mungkin sulit terpantau,” kata Anwar. Anwar ikut memandang pengawasan pintu keluar perlu diperketat. Seperti di pelabuhan dan Bandara. Mengingat kurir banyak memanfaatkan pelabuhan untuk membawa shabu ke luar Kalbar, dengan mensiagakan anjing pelacak serta mengintensifkan razia. (stm)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.